Anda di halaman 1dari 94

ASUHAN KEPERAWATAN KECEMASAN PADA ANAK YANG

TERPASANG TERAPI CAIRAN INTRAVENA DI RS PKU


MUHAMMADIYAH GOMBONG

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir Ujian Komprehensif


Jenjang Pendidikan Diploma III Keperawatan
Pendidikan Ahli Madya Keperawatan

ERINDA FAJAR

RISTANTI A01401888

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MUHAMMADIYAH


GOMBONG

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

2016/2017

i
ii
iii
iv
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpah
rahmat dan syukur-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Proposal Karya
Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Keperawatan Kecemasan Pada Anak Yang
Terpasang Terapi Cairan Intravena Di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah
Gombong” sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas akhir Program Studi
DIII Keperawatan. Dalam penyusunan Karya Ilmiah ini, penulis mendapat
bimbingan, arahan dan bantuan dari berbagai pihak.Oleh karena itu, pada
kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Hj. Herniatun M.Kep.Sp.Mat., selaku Ketua STIKES Muhammadiyah


Gombong yang telah memberikan kesempatan dan fasilitasnya kepada
penulis untuk mengikuti dan menyelesaikan program studi ilmu
keperawatan
2. Nurlaila S.Kep.Ns, M.Kep selaku Ketua Prodi DIII Keperawatan yang
telah memberidukungan
3. Arnika Dwi Asti, M. Kep., selaku pembimbing yang telah banyak
memberikan waktu, pemikiran, perhatian, dan memberikan pengarahan
dalam membimbing penulis untuk penyusunan Karya Tulis Ilmiahini
4. Seluruh dosen dan staf pengajar STIKESMuhammadiyahGombong
5. Orang tua penulis serta adik tercinta yang selalu memberikan dukungan
dandoa’nya
6. Teman-teman seperjuangan Program Studi DIII Keperawatan angkatan
2014
7. Semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu-persatu, yang telah
memberikan dukungan dan semangat sehingga Karya Tulis Ilmiah ini
dapatterselesaikan

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih
jauh dari sempurna dan banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penulis
mengharapkan masukan berupa kritik dan saran yang bersifat membangun dari
semua pihak untuk kesempurnaan Karya Tulis Ilmiah ini.

v
Gombong, Juni2017

...………………….

( Erinda Fajar Ristanti )

vi
DAFTAR ISI
HalamanJudul................................................................................................i
LembarOrisinalitas........................................................................................ii
LembarPersetujuan.......................................................................................iii

LembarPengesahan.......................................................................................iv
Kata Pengantar...............................................................................................v
DaftarIsi........................................................................................................vii
Abstrak…....................................................................................................ix
Abstract........................................................................................................x

BAB I PENDAHULUAN
1.1 LatarBelakang.........................................................................................1
1.2 RumusanMasalah....................................................................................4
1.3 TujuanStudiKasus...................................................................................4
1.4 ManfaatStudiKasus.................................................................................5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


2.1 AsuhanKeperawatanKecemasan.............................................................6

2.2 TinjauanPustaka.....................................................................................12

BAB III METODE PENULISAN


3.1 Jenis/Design/RancanganStudiKasus......................................................33
3.2 SubyekStudiKasus..................................................................................33
3.3 FokusStudiKasus....................................................................................34
3.4 DefinisiOperasional................................................................................34

3.5 InstrumenStudiKasus..............................................................................35
3.6 MetodePengumpulanData......................................................................37
3.7 Lokasi & WaktuStudiKasus...................................................................38
3.8 Analisa danPenyajianData......................................................................38
3.9 Etika StudiKasus....................................................................................40

BAB IV HASIL STUDI KASUS DAN PEMBAHASAN


vii
4.1 HasilStudiKasus....................................................................................41
4.2 Pembahasan...........................................................................................50
4.3 Analisa Hasil.........................................................................................54
4.4 KeterbatasanStudiKasus........................................................................58

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


5.1 Kesimpulan...........................................................................................59
5.2 Saran......................................................................................................60

DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN

Program Studi DIII Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Muhammadiyah Gombong

Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2017

Erinda Fajar Ristanti¹, Arnika Dwi Asti²

viii
ABSTRAK

ASUHAN KEPERAWATAN KECEMASAN PADA ANAK YANG TERPASANG


TERAPI CAIRAN INTRAVENA DI RS PKU MUHAMMADIYAH GOMBONG

Latar Belakang: Kecemasan anak-anak di Rumah Sakit Muhammadiyah Yogyakarta berada


dalam kategori sedang (55,6%). Perawatan anak-anak selama di rumah sakit memerlukan tindakan
kolaborasi non-traumatik, seperti penanganan terapiintravena.
Tujuan Penulisan: Menggambarkan asuhan keperawatan kecemasan pada anak yang terpasang
terapi cairan intravena di RS PKU MuhammadiyahGombong.
Metode: Makalah ilmiah ini adalah analisa deskriptif dengan sebuah studi kasus. Data diperoleh
melalui wawancara, observasi, dan pemeriksaan fisik. Subjek penelitian adalah 2 pasien, yaitu
anak-anak yang mengalami kecemasan saat dirawat di rumah sakit.
Hasil: Setelah mendapat asuhan keperawatan, tingkat kecemasan pasien menurun menjadi
kategori kecemasan ringan.
Rekomendasi: Bagi Pengembangan Ilmu dan Teknologi Keperawatan diharapkan dapat
memberikan sarana dan prasarana dirumah sakit untuk terapi bermain anak.

Kata Kunci: Kecemasan, terapi intravena, asuhan keperawatan


1. Mahasiswa
2. Dosen

ix
DIII Program of Nursing Department

Muhammadiyah Health Science Institute of Gombong

Scientific Paper, August2017

Erinda Fajar Ristanti¹, Arnika Dwi Asti²

ABSTRACT

THE ANXIETY NURSING CARE FOR CHILDREN HAVING INTRAVENOUS


FLUID THERAPY IN MUHAMMADIYAH HOSPITAL OF GOMBONG

Background: Anxiety on children in Muhammadiyah Hospital of Yogyakarta is in medium


category (55, 6%). Children care during the hospitalization requires non-traumatic collaborative
action, such as the management of intravenous therapy.
Objective: Describing anxiety nursing care for children who have intravenous fluid therapy in
Muhammadiyah Hospital of Gombong.
Method: This scientific paper is an analytical descriptive with a case study approach. Data were
obtained through interview, observation, and physical examination. The subjects were 2 patients,
i.e. children having anxiety during hospitalization.
Result: After having nursing care, the anxiety level of the patients decreased to be light anxiety
category.
Recommendation: Development of Science and Technology of Nursing is expected to provide
facilities and infrastructure to hospitals for children-play therapy.

Keywords: Anxiety, intravenous therapy, nursing care


1. Student
2. Lecturer

x
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Anak-anak usia sekolah adalah kelompok usia yang sangat rentan
terhadap pengalaman sakit, yang disebabkan karena faktor lingkungan,
kebersihan, gizi yang buruk ataupun tugas perkembangan yang menuntut
anak meningkatkan keterampilan motorik kasar dan halusnya, sehingga
lebih besar kemungkinan untuk cedera. Banyak penyakit yang diderita
anak-anak pada masa awal pertumbuhannya (0-5 tahun) dapat muncul
kembali pada masa sekolah, terutama di awal-awal masa sekolah (6-8
tahun). Malaria, ISPA, dan diare akan terus menjadi resiko penyakit yang
serius dan dalam beberapa kasus dapat menjadi penyebab kematian anak
usia sekolah. Beberapa penyakit lainnya juga dapat lebih sering anak usia
sekolah (Rosso & Arlianti, 2009).
Pada tahun 2009, alasan yang menyebabkan anak dihospitalisasi di
Amerika Serikat dan urutan tertinggi ke terendah adalah penyakit yang
berhubungan dengan system respirasi (pneumonia, asma, bronchitis akut),
kondisi kesehatan mental (gangguan depresi dan bipolar), diagnosis
pembedahan (apendiksitis), dehidrasi (yang sering menjadi komplikasi
dari gastroenteritis), epilepsi, infeksi saluran kencing dan influenza (Yu,
Wier & Elixhauser, 2011). Pada saat anak di hospitalisasi, berbagai
perasaan muncul, salah satunya adalah kecemasan. (Wong, 2008). Data di
Indonesia menurut Badan Pusat Statistik bahwa 35 dari 420 anak yang
dirawat di rumah sakit sepanjang tahun 2010 mengalami stress selama
hospitalisasi. Menurut Indrawati (2010) menyatakan bahwa mayoritas
kecemasan anak usia sekolah yang dihospitalisasi di RSU PKU
Muhammadiyah Yogyakarta dalam kategori cemas sedang (55,6%),
sedangkan untuk RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta (Huriah, 2010) faktor-
faktor yang mempengaruhi kecemasan hospitalisasi pada anak usia
sekolahdiIRNAIIdengansampel30orangdengankecemasantertinggi

1
2

pada faktor kekhawatiran mengenai kerusakan tubuhnya yang


menunjukkan kolerasi 0,688 dengan tingkat kepercayaan 100% yang
diartikan bahwa faktor ini cukup bermakna dalam menimbulkan
kecemasan padaanak.
Kecemasan adalah respon emosional terhadap penilaian yang
berkaitan dengan perasaan tidak pasti dan tidak berdaya. Keadaan emosi
ini tidak memiliki objek yang spesifik. Kecemasan berbeda dengan rasa
takut, yang merupakan penilaian intelektual terhadap sesuatu yang
berbahaya (Dalami, 2009). Faktor yang mempengaruhi kecemasan pada
diri anak antara lain faktor instrinsik (usia, pengalaman pasien menjalani
pengobatan, konsep diri dan peran, jenis tindakan medis, status sosial
ekonomi, dan komunikasi teraupetik) dan faktor ekstrinsik (kondisi
medis/diagnosis penyakit, tingkat pendidikan, akses informasi, dan proses
adaptasi).
Dampak dari respon kecemasan yang berlebihan akan menyebabkan
anak menjadi tidak produktif dan menganggu kemampuannya dalam
memecahkan masalah (Huberty, 2010). Respon tersebut timbul karena
menghadapi sesuatu yang baru dan belum pernah dialami sebelumnya,
rasa tidak nyaman, dan merasakan sesuatu yang menyakitkan (Supartini,
2006). Data mengenai prosedur yang banyak diterima anak-anak di rumah
sakit Amerika Serikat adalah prosedur pemberian nutrisi enteral dan
parenteral yang paling sering diberikan pada sekitar 165.100 pasien anak
(Yu, Wier & Elixhauser,2011).
Salah satu jenis terapi cairan parenteral adalah terapi intravena dan
merupakan teknologi yang paling sering digunakan dalam pelayanan
kesehatan diseluruh dunia. Hampir semua anak-anak menjalani prosedur
medis invasive seperti pemasangan infus intravena (MrCarthy et al, 2010).
Asuhan keperawatan pada pasien anak umumnya memerlukan tindakan
invasive seperti injeksi atau pemasangan infus (Nursalam, 2012). Lebih
dari 60% pasien masuk ke rumah sakit mendapat terapi melalui IV
(Hindley, 2007).
3

Perawatan anak selama di rumah sakit memerlukan tindakan


kolaborasi yang dilakukan secara atraumatik, salah satunya adalah
penatalaksanaan terapi intravena. Terapi intravena merupakan suatu terapi
yang digunakan untuk mengganti cairan dan elektrolit pada klien yang
tidak dapat mengkonsumsi cairan per oral. Prioritas tujuan dari pemberian
terapi intravena ini adalah untuk mengoreksi atau mencegah gangguan
keseimbangan cairan dan elektrolit. Cairan dan elektrolit diganti melalui
cairan infus yang diberikan secara langsung kedalam darah tanpa melalui
system pencernaan yang meliputi pemberian nutrisi, terapi cairan dan
elektrolit intravena, serta pergantian darah (Potter & Perry, 2006).
Menurut Howel (2002) dalam Merlin (2010) mengatakan bahwa
tindakan invasif yang didapat anak selama hospitalisasi sering
menimbulkan trauma berkepanjangan. Salah satu prosedur invasif yang
dilakukan pada anak adalah terapi melalui intravena (infus intravena).
Tindakan pemasangan infus merupakan prosedur yang menimbulkan
kecemasan dan ketakutan serta rasa tidak nyaman bagi anak akibat nyeri
yang dilakukan saat prosedur tersebut dilaksanakan. Anak akan bereaksi
terhadap tindakan penusukan bahkan mungkin bereaksi untuk menarik diri
terhadap jarum karena menimbulkan rasa nyeri yang nyata yang
menyebabkan takut terhadap tindakan penusukan.
Penelitian sebelumnya tentang kecemasan pada anak di RSUP Dr.
Sardjito menunjukkan bahwa saat dilakukan tindakan invasif berupa
pengambilan darah perifer, vena dan pemasangan infus terjadi variasi
kategori tingkat kecemasan yang dialami anak usia sekolah penderita
kanker di INKA RSUP Dr. Sardjito, dari 17 responden, 9 responden
mengalami cemas ringan, 6 responden cemas sedang, dan 2 responden
cemas berat (Mulyaningrum, Hartini & Haryati, 2013). Sementara itu,
penelitian mengenai tingkat nyeri anak usia sekolah yang dirawat di RSUP
Dr. Sardjito akibat tindakan invasif sepengetahuan peneliti belum pernah
dilakukan.
Selama proses pemasangan infus anak dapat mengalami
pengalaman yang sangat traumatic dan penuh dengan stress. Selainitu
4

pada saat dilakukan pemasangan infus, anak akan mengalami berbagai


perasaan yang sangat tidak menyenangkan, seperti marah, takut, cemas,
sedih dan nyeri. Ketakutan tentang tubuh yang tersakiti dan nyeri
merupakan penyebab utama yang menimbulkan kecemasan pada anak.
Menurut Alifiatin (2011), respon cemas yang ditunjukkan anak saat
perawat melakukan tindakan invasif sangat bermacam-macam, ada yang
bertindak agresif, bertindak dengan mengekspresikan secara verbal,
membentak, serta dapat bersikap dependen yaitu menutup diri dan tidak
kooperatif.
Berdasarkan latar belakang dan fenomena diatas, maka penulis
tertarik untuk meneliti tentang “ Asuhan Keperawatan Kecemasan Pada
Anak yang Terpasang Terapi Cairan Intravena Di Rumah Sakit PKU
Muhammadiyah Gombong’’
1.2 RumusanMasalah
Berdasarkan latar belakang diatas yang diatas rumusan masalah
adalah “Bagaimana gambaran Asuhan Keperawatan Kecemasan Pada
Anak yang Terpasang Terapi Cairan Intravena Di Rumah Sakit PKU
MuhammadiyahGombong”
1.3 Tujuan StudiKasus
1. TujuanUmum
Menggambarkan Asuhan Keperawatan Kecemasan Pada Anak
yang Terpasang Terapi Cairan Intravena Di Rumah Sakit PKU
MuhammadiyahGombong
2. TujuanKhusus
a) Menggambarkan hasil pengkajian pada pasien dengan masalah
kecemasan pada anak dengan hospitalisasi
b) Menggambarkan hasil diagnosa keperawatan pada pasien dengan
masalah kecemasan pada anak denganhospitalisasi
c) Menggambarkan hasil perencanaan keperawatan dengan masalah
kecemasan pada anak dengan hospitalisasi
d) Menggambarkan hasil tindakan keperawatan pada pasien dengan
masalah kecemasan pada anak dengan hospitalisasi
5

e) Menggambarkan hasil evaluasi keperawatan pada pasien dengan


masalah kecemasan pada anak denganhospitalisasi
f) Menggambarkan hasil terapi bermain pada pasien dengan masalah
kecemasan pada anak dengan hospitalisasi
1.4 Manfaat StudiKasus
Studi kasus ini, dapat di harapkan memberikan bagi :
1. Masyarakat
Sebagai sumber informasi dan pengetahuan dalam hal penanganan
masalah kecemasan pada anak dengan hospitalisasi
2. Pengembangan Ilmu dan TeknologiKeperawatan
Menambah keluasan ilmu dan teknologi terapan bidang keperawatan
dalam mengembangkan teori keperawatan jiwa khususnya masalah
kecemasan pada anak dengan hospitalisasi
3. Penulis
Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset
keperawatan, khususnya studi kasus tentang penatalaksanaan
kecemasan pada anak yang mengalami hospitalisasi
DAFTAR PUSTAKA
Alifatin (2011). Pengaruh Bermain terhadap Pemasangan Infus pada Anak.
Dapat diakses di http://digilib.itb.ac.id/dibuka tanggal 10 Maret
2016.
Alimul, A. A, (2012). Pengantar Ilmu Keperawatan Anak I. Jakarta : Salemba
Medika.
Asmadi. (2009). Tehnik prosedural keperawatan: Konsep dan applikasi
kebutuhan dasar klien. Jakarta: SalembaMedika.
Apriliawati, A. (2011). Pengaruh biblioterapi terhadap tingakt kecemasan anak
usia sekolah yang menjalani hospitalisasi di Rumah Sakit Islam
Arikunto, S, (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek
Edisi Revisi VI, Cetakan 13. Rineka Cipta. Jakarta.
Arikunto, S, (2010). Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi
VI, Cetakan 13. Rineka Cipta. Jakarta.
Buchannan, H. Niven, H. 2002. Validation of a facial Image Scale to asses child
dental anxiety. International Journal Paediaticr Dentistry: 200.
Budiarto, Eko. 2009. Biostatika untuk Kedokteran dan Kesehatan Masyarakat,
Jakarta : EGC
Dahlan. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif & RND. Bandung :
Alfabeta.
Dalami, Ernawati, et all. 2009. Asuhan Keperawatan Jiwa Dengan Masalah
Psikososial. Jakarta: EGC. 200.7
Deswani, 2009. Proses Keperawatan dan Berpikir Kritis. Salemba Medika :
Jakarta.
Gunarsa, S.S., & Gunarsa, Y.S.D (2006). Psikologi Perkembangan Anak dan
Remaja. Jakarta: PT BPK Gunung Mulia.
Hidayat, A. A. A. (2008) Metode Penelitian Keperawatan Dan Teknik Analisa
Data. Jakarta: Salemba Medika
Indrawati, Gamayati & Hartini (2010) Hubungan antara Penerapan Prinsip
Perawatan Atraumatik dengan Tingkat Kecemasan Anak Usia
Sekolah yang dihospitalisasi di bangsal Anak RSU PKU
Muhammadiyah Gombong.
Jovan, (2007). Hospitalisasi, http://joyande.multiply.com.Diakses tanggal 12
Februari 2012
L. Huff et al. (2009). Atraumatic Care: Emla Cream and Application of Heat to
Facilitate Peripheral Venous Cannulation In Children. Diakses
tanggal 10 November 2014 dari https://www.scribd.com.
Lutfi, A (2007) Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Kecemasan Anak Usia
Sekolah Yang Di Rawat Di Instalasi Rawat Inap RS Sarila Husada
Sragen.
Merlin. (2010). Penerapan Psikologi dalam Perawatan. Yogyakarta: Yayasan
Essentia Medica dan penerbit Andi.
Ngastiyah. (2007) Perawatan Anak Sakit. Edisi 2. Jakarta: EGC
Notoatmodjo, S. (2010).Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta: Rineka Cipta.
(2012) Promosi Kesehatan Dan Perilaku Kesehatan Rineka cipta :
Jakarta.
NANDA 2015-2017. Panduan Diagnosa Keperawatan. Jakarta : EGC, 2015.
Patel., Suresh, V., & Ravindra H. N. (2014). A Study to Asses the Effectiveness
of Play Therapy on Anxiety Among Hospitalized Children. IORS
Journal OF Nursing and Healt Science Vol 3 Issue 5 VerIII.
Potter, Patricia.A & Perry, Anne G. (2008). Buku Ajar Fundamental Keperawatan
2 Edisi 4. Jakarta: EGC.
Pravitasari, A. (2012) Perbedaan tingkat kecemasan pasien anak usia sekolah
sebelum dan sesudah program terapi bermain.
Price, Sylvia A. (2006). Patofisiologi : Proses klinis penyakit (edisi 6). Jakarta :
EGC
Purwandari, H., Mulyono W. A., & Sucipto U. (2010). Terapi Bermain Untuk
Menurunkan Kecemasan Perpisahan pada Anak Usia Sekolah yang
Mengalami Hospitalisasi. Jurnal Keperawatan Profesional
Indonesia21:52-59.
Riduwan; Sunarto. 2009. Pengantar Statistika Untuk Penelitian: Pendidikan,
Sosial, Komunikasi, Ekonomi dan Bisnis. Bandung: Alfabeta
Samidah, L. (2012) “Pengaruh Terapi Bermain Terhadap Penurunan Kecemasan
Pada Anak Usia 6-12 Tahun Yang Dirawat Di RSUD Labuang, Baji
Makassar. http://stikesdehasen.ac.iddiunduh tanggal 10 Oktober
2015.
Sarafino, E. P. (2014). Psychology health: Biopsychosocial interactions. New
York: John Whiley & Sons,inc.

Sintawati, Khusnul & Badi’ah (2012) Pengaruh Kehadiran Peer pada Tingkat
Kecemasan Anak Usia Sekolah yang Mengalami Hospitalisasi.
Sugihartono, dkk. (2007). Psikologi Pendidikan Yogyakarta. Universitas Negeri
Yogyakarta
Sukmadinata, N. S,(2010). Metode Penelitian Pendidikan. Cetakan ke7.
Bandung : Remaja Rosdakarya
Supartini, Yupi (2006). Buku Ajar Konsep Dasar Keperawatan Anak. Jakarta :
EGC.
Suryanti., Sodikin., & Yulistiani, L. (2012). Pengaruh Terapi Bermain Terhadap
Tingkat Kecemasan Sebagai Efek Hospitalisasi Pada Anak Usia
Sekolah di RSUD dr. R. Goetheng Taruna Dibrata Purbalingga.
http://isjd.pdii.lipi.go.iddiunduh tanggal 10 Oktober 2015.
Stuart, G. W. dan Sundden. (2007) Buku Saku Keperawatan Jiwa. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.
Utami, Yuli. (2014). Dampak Hospitalisasi terhadap Perkembangan Anak. Jurnal
ilmiah WIDYA. ISSN : 2337-6686
Wong, Donna L. (2013). Pedoman Klinis Keperawatan Pediatrik Edisi 4.
Jakarta: EGC.
Wowiling, F. E., Ismanto, A. Y., & Babakal, A. (2014): Pengaruh Terapi
Bermain Terhadap Tingkat Kecemasan Pada Anak Usia Sekolah
Akibat Hospitalisasi Di Ruangan Iriana Blu RSUP. Prof. Dr. R. D.
Kandou Manado. http://www.ejournal.unsrat.ac.iddiunduh tanggal
22 Oktober2015.
Zellawati, A. (2011). Terapi bermain untuk mengatasi permasalahan pada anak.
Majalah ilmiah informatika vol. 2 no. 3. Fakultas Psikologis
Universitas AKI. htpp://unaki.ac.id diunduh tanggal 10 Oktober
2015.

Anda mungkin juga menyukai