PEMERIKSAAN DIAGNOSTIC
TINGKAT 2B&2C
MK: KEPERAWATAN
ANAK
TAHUN 2021/2022
PROSEDUR PERSIAPAN CT SCAN
OTAK
1. Pesawat CT Scan
2. Printer
3. Alcohol swab
4. Needle
5. Spuit 20 cc 3 buah
6. Spuit 1 cc 1 buah
7. Bahan Kontras
8. Aquades
IV. Pemeriksaan:
1. Pasien tidur terlentang dengan kepala diletakkan
pada alat fiksasi kepala ( head first atau feet first ).
1. Mesin EEG harus dikalibrasi di awal dan di akhir rekaman. Perubahan setting alat selama
perekaman harus dicatat.
2. Lama perekaman minimal 15-20 menit pada penderita sadar. Bila ada prosedur stimulasi
fotik, hiperventilasi dan tidur maka lama perekaman harus ditambah. EEG adalah sample
waktu dari kehidupan seseorang, dan waktu 20 menit adalah waktu yang sangat singkat
untuk menarik suatu kesimpulan dari suatu kerja atau suatu fungsi otak seseorang. Oleh
karena itu semakin lama perekaman maka semakin besar kemungkinan kita untuk
menemukan abnormalitasnya.
3. Lakukan pengukuran kepala agar pemasangan elektroda simetris. Dapat juga dilakukan
penandaan titik penempatan elektroda.
4. Bersihkan tiap titik peletakan elektroda dengan abrasive gel, caranya letakkan abrasive
gel ke lidiwaten / cotton bud kemudian gosok perlahan – lahan dititik yang akan
diletakkan elektrodanya. Penulis menggunakan Nuprep sebagai abrasive gelnya.
5. Pasang elektroda Ref dan ground untuk memudahkan dalam cek impedance.
Pemasangan elektroda ground biasanya diletakkan di FPZ dan untuk Elektroda Ref
diletakkan di diantara CZ dan FCZ.
6. Untuk merekatkan elektroda ke kepala, gunakan pasta ten20, pemasangan yang baik
adalah pada saat elektroda yang sudah diberi pasta ten20 kemudian direkatkan ke kepala.
7. Perhatikan setelah memasang elektroda, akan muncul nilai impedansi dilayar monitor.
Bila angka dibawah 5 Kohm berarti pemasangan sudah baik. Atau dibeberapa mesin
digital EEG ada parameter warna, bila berwarna hijau nilai di bawah 5 Kohm dan bila di
atas 5 Kohm berwarna merah. Parameter warna tergantung dari masing-masing mesin
EEG Lakukan langkah diatas sampai semua elektroda terpasang.
8. Ganjal kepala pasien dengan bantal, pergunakan bantal yang nyaman tapi tidak
mengganggu elektroda yang terpasang.
9. Saat perekaman, anjurkan pasien untuk membuka dan menutup mata beberapa kali.
10. Pantau aktivitas pasien seperti batuk, berbicara.
11. Gunakan montage Referential, contoh : FP1-Ref, FP2-Ref, F4-Ref dst. Tujuannya adalah
agar operator lebih cepat dan mudah dalam memperbaiki elektroda yang lepas.
12. Saat rekaman, lanjutkan dengan memberikan pertanyaan ringan samapi berat,
13. Untuk pertanyaan perkalian, penjumlahan dan pembagian operator harus tau kemampuan
/ pendidikan pasien.
14. Lakukan provokasi dengan menggunakan photic, photic adalah lampu LED atau strobo
yang dapat diatur intensitas cahaya dan frequensinya.
15. Setelah Provokasi photic selesai, lakukan provokasi hiperventilasi, hiperventilasi adalah
bernafas dengan cepat yang dilakukan kurang lebih 3 menit.
16. Berikan contoh ke pasien sebelum melakukan hiperventilasi. Dengan cara tarik nafas dari
hidung buang melalui mulut, lakukan secara cepat. Hati-hati dalam melakukan
hiperventilasi, bila pasien ada gangguan jantung konsultasikanlah dengan dokter
pembaca atau dokter pengirim
17. Setelah porvokasi hiperventilasi, lakukan post hiperventilasi, bernafaslah secara normal
kurang lebih 3 menit.
18. Setelah semua selesai, usahakan pasien tidur, bila pasien mengantuk diawal rekaman
biarkan pasien tidur kurang lebih 15 menit, kemudian bangunkan. Diharapakan dokter
pembaca dapat melihat aktivitas otak pasien dalam keadaan tidur.
19. Pembacaan EEG oleh dokter dijadikan acuan untuk tindakan dan penanganan selanjutnya
kepada pasien
Lumbar puncture (lumbal fungsi) adalah tindakan pemeriksaan cairan sumsum tulang untuk
keperluan diagnostik atau terapi dan pengobatan
B. Tujuan
4. Untuk mengevaluas kelainan pada tetraparase flaccid yang diduga suatu GBS
5. Untuk mengevaluas kelainan pada dugaan suatu myelitis atau tumor myleum
C. Indikasi
1. meningitis
3. meningitis karsinomatosa
D. Kontra indikasi
1. Pasien yang memerlukan pungsi lumbal dan mengalami salah satu berikut ini harus
melakukan pemeriksaan pencitraan otak terlebih dahulu, yang menunjukkan bahwa
lumbal pungsi aman dilakukan:
2) papiledema
4. Pasien koagulopati
CSS Serum
F. Persiapan
1. persiapan alat
a. alat antiseptik/disinfeksi
2) kapas lidi
3) kapas steril
4) duk lobang
b. alat pemeriksaan
1) jarum spinal
2. persiapan pasien
memberi penyuluhan kepada pasien dan keluarga tentang lumbal pungsi meliputi
tujuan, prosedur, posisi, lama tindakan, sensasi-sensasi yang akan dialami dan hal-
hal yang mungkin terjadi berikut upaya yang diperlukan untuk mengurangi hal-hal
tersebut
pastikan bahwa letak vertebra lumbal sejajar dengan pinggir tempat tidur
(pada bayi/anak, atau orang dewasa yang tidak kooperatif perlu minta bantuan
untuk menahan pasien pada psosiis optimal). Bahu atas dan pinggul harus
diatas keseimbangan pantat
posisi duduk
minta pasien duduk disatu sisi tempat tidur dengan posisi tempat tidur berada di
bawah pertengahan paha pasien dan kaki pasien menyentuh lantai, jikam
memungkinkan
siapkan area yang luas dengan larutan klorhksidin glukonat dan povidon iodin
3. persiapan lingkungan
G. Langkah Kerja
1) suntik area subkutan dengan jarum berdiameter kecil (ukuran 27) dan kemudian
menggunakan jarm berdiameter lebih besar (ukuran 22) untuk infiltrasi jaringan
lunak perspinosa kebawah ke Lig. supraspinale. Memijat area tersebut setelahnya
dengan ibu jari tangan anda akan menyebarkan benjolan kecil dan memungkinkan
penilaian kembali petunjuk penting pada tulang
1) taruh ibu jari tangan yang tidak dominan pada processus spinous L4
4) angkat mandrain (Perhatikan barel jarum unuk melihat aliran balik CSS ketika
memasukkan jarum secara perlahan)
1) saat melihat aliran balik CSS, pasang stopcock tiga jarum pada pangkal jarum
dengan ruang terhubung ke manometer arah vertikal
2) pada posisi lateral dekubitus, minta pasien untuk meluruskan tungkai dan lehernya
secara perlahan
3) tekanan pembukaan ditentukan oleh kolom CSS berhenti naik, biasanya
memerlukan waktu 1-2 menit. Tekanan pembukaan normaladalah 6-20 cm H2O
pada posisi dekubitus lateral
4. Mengumpulkan CSS
1) kumpulkan CSS 1-2 ml pada setiap tabung berjumlah 4 dengan diberi nomor
2) saat tekanan pembukaan meningkat, snagat baik untuk mengukur tekanan tertutup
5. Mencabut jarum
3) tempelkan kassa pada tempat lumbal pungsi selamam beberapa detik; kemudian
tempelkan dengan pembalut adhesif plastik
6. Menganalisis CSS
H. Evaluasi Kerja
REFERENSI
Shah, Kaushal. 2013. Prosedur Penting Dalam Kedaruratan. EGC: Jakarta