Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MAKALAH

METEOROLOGI DAN KLIMATOLOGI

IKLIM DAN KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP

DISUSUN OLEH :
KELOMPOK XI
Mutiara Yoga Putri 1911014220013
Siti Noor Kholiza 1911014120005
Siti Bulkis 1811014320003

DOSEN PENGAMPU:
Dr. Fahrudin S.Si., M.T.

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
PROGRAM STUDI S-1 FISIKA
BANJARBARU

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
Iklim dan Kehidupan Makhluk ini tepat pada waktunya. Makalah Iklim dan
Kehidupan Makhluk ini disusun guna memenuhi tugas Bapak Dr. Fahrudin S.Si.,
M.T. pada mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi di Universitas Lambung
Mangkurat. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang Iklim dan Kehidupan Makhluk bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Fahrudin S.Si., M.T.,
selaku dosen pengampumata kuliah Meteorologi dan Klimatologi program studi
S-1 Fisika yang telah memberikan tugas makalah ini sehingga dapat menambah
pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni. Saya
juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna.
Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun yang membangun akan penulis
terima demi kesempurnaan makalah ini.

Banjarbaru, 7 Mei 2021

Kelompok XI

2
ABSTRAK

Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah


Meteorologi dan Klimatologi yang mengenai Iklim dan Kehidupan Makhluk.
Serta juga bertujuan untuk mampu menjelaskan pengertian dari iklim., mampu
menjelaskan macam-macam iklim,mampu menjelaskan dampak perubahan iklim.
Serta mampu menjelaskan pengaruh iklim terhadap kehidupan makhluk. Iklim
adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dan meliputi wilayah yang luas.
Bumi mempunyai geografis tempat yang berbeda- beda. Tak hanya geografis saja,
namun secara astronomis di daerah memiliki letak berbeda-beda dan ciri-ciri
berbeda- beda. Iklim sangat erat hubungannya dengan letak astronomis. Adapun
jenis-jenis iklim antara lain iklim matahari dan iklim fisis. Iklim matahari ini
dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut Iklim Tropis, Iklim Sub Tropis,
Iklim Sedang, dan Iklim dingin (iklim kutub). Berikut adalah jenis dari iklim fisis
yaitu Iklim laut atau Maritim, Iklim darat atau Kontinen, Iklim dataran tinggi,
Iklim gunung, dan Iklim muson. Adapun macam-macam iklim di Indonesia yaitu
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim
(muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut. Hal – hal yang
mempengaruhi Iklim yaitu El Nino dan La Nina, suhu permukaan laut di wilayah
Asia, daerah pertemuan angin antara tropis, Dipole Mode, dampak perubahan
iklim, ekosistem, pangan dan hasil hutan, pesisir dan dataran rendah, sumber dan
manajemen air tawar, industri, permukiman dan masyarakat, dan kesehatan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi iklim di Indonesia antara lain faktor alami dan
faktor buatan.

3
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………… 1
KATA PENGANTAR …………………………………………… 2
ABSTRAK …………………………………………………………... 3
DAFTAR ISI …………………………………………………………… 4
BAB I PENDAHULUAN …………………………………………… 5
1.1 LATAR BELAKANG ………………………...…………. 5
1.2 RUMUSAN MASALAH …………………………………… 6
1.3 TUJUAN …………………………………………………… 7
1.4 MANFAAT …………………………………………………… 7
BAB II PEMBAHASAN ………………………………………....... 8
2.1 PENGERTIAN IKLIM …………........................................ 8
2.2 JENIS - JENIS IKLIM ........................................................ 9
2.3 MACAM – MACAM IKLIM DI INDONESIA ………….... 11
2.4 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM ……................................... 13
2.5 PENGARUH IKLIM TERHADAP KEHIDUPAN
MAKHLUK HIDUP ….................................................... 15
BAB III PENUTUP ……………...…………………………................ 17
3.1 KESIMPULAN …………………………………................ 17
3.2 SARAN …………………………………………................ 17
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………… 18

4
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Makhluk hidup memiliki keterkaitan yang sangat erat dengan alam.
Sekarang sudah menjadi rahasia umum bahwa alam kita sekarang sedang dilanda
dengan ketidak menentuan cuaca dan iklim atau yang sering dikenal dengan
climate change. Terjadinya perubahan iklim tersebut tidak terlepas dari faktor
alam dan akibat dari aktivitas manusia. Kegiatan manusia seperti transportasi,
pembakaran bahan bakar fosil, dan aktifitas industri secara langsung telah
meningkatkan konsentrasi gas rumah kaca. Penambahan gas rumah kaca tersebut
juga akan berimplikasi terhadap peningkatan suhu rata-rata permukaan bumi.
Data yang terhimpun WHO selama abad ke 21 rata-rata suhu permukaan bumi
meningkat sekitar 0,60 C .
Iklim adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai unsur-unsur
cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu tempat
atau pada suatu wilayah. Sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai
statistik yang meliputi: rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian. Iklim
sering dikatakan sebagai nilai statistik cuaca jangka panjang di suatu tempat atau
suatu wilayah. Iklim dapat pula diartikan sebagai sifat cuaca di suatu tempat atau
wilayah. Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang cukup ramai dibicarakan
belakangan ini. Hal ini disebabkan karena dampak perubahan iklim tersebut sudah
sangat dirasakan pada setiap aspek-aspek kehidupan manusia. Indonesia
merupakan salah satu negara dengan sumber daya alam yang cukup melimpah.
Namun pada kenyataanya, tingkat kerusakan lingkungan juga cukup tinggi terjadi
di Indonesia. Kerusakan lingkungan ini disinyalir berkontribusi menyebabkan
terjadinya perubahan iklim belakangan ini. Kecenderungan perubahan iklim di
Indonesia oleh ulah dan aktivitas manusia seperti urbanisasi, deforestasi,
industrialisasi, dan oleh aktivitas alam seperti pergeseran kontinen, letusan
gunung berapi, perubahan orbit bumi terhadap matahari, noda matahari dan El-
Nino. Perubahan iklim yang tenjadi menyebabkan beberapa dampak seperti
seluruh wilayah Indonesia mengalami kenaikan suhu udara, dengan laju yang

5
lebih rendah dibanding wilayah subtropis dan wilayah selatan Indonesia
mengalami penurunan curah hujan, sedangkan wilayah utara akan mengalami
peningkatan curah hujan. Perubahan pola hujan tersebut menyebabkan
berubahnya awal danpanjang musim hujan. Di wilayah Indonesia bagian selatan,
musim hujan yang makin pendek akan menyulitkan upaya meningkatkan indeks
pertanaman (IP) apabila tidak tersedia varietas yang berumur lebih pendek dan
tanpa rehabilitasi jaringan irigasi. Meningkatnya hujan pada musim hujan
menyebabkan tingginya frekuensi kejadian banjir, sedangkan menurunnya hujan
pada musim kemarau akan meningkatkan risiko kekeringan. Sebaliknya, di
wilayah Indonesia bagian utara, meningkatnya hujan pada musim hujan akan
meningkatkan peluang indeks penanaman, namun kondisi lahan tidak sebaik di
Jawa. Tren perubahan ini tentunya sangat berkaitan dengan sektor pertanian.
Salah satu bagian dari perubahan iklim yakni pemanasan global yang
dikenal dengan global warming. Namun, kita sering menganggap sama kedua
istilah tersebut padahal memiliki arti yang berbeda. Parameter iklim tidak panas
saja, melainkan ada parameter lain seperti curah hujan, kondisi awan, angin, dan
radiasi sinar matahari. Perubahan iklim ini juga memberikan dampak langsung
contohnya terjadinya gelombang panas, selain itu juga terjadi kejadian alam yang
ekstrim seperti badai, banjir, kekeringan, dan angin topan yang dapat merugikan
kesehatan manusia dalam banyak cara yang bervariasi, dan dampak tidak
langsung terhadap kesehatan manusia contohnya terjadinya gangguan atau
permasalahan dalam produksi dan suplai makanan, menurunnya panen bahan 2
makanan pokok seperti sereal, padi, berdampak pada berubahnya pola penularan
beberapa penyakit terhadap manusia yaitu penyakit yang ditularkan lewat vektor
dan penyakit yang ditularkan lewat air. Dampak dari perubahan iklim global
terjadi secara perlahan dalam jangka waktu yang cukup panjang, antara 50 – 100
tahun. Walaupun terjadi secara perlahan, perubahan iklim memberikan dampak
yang sangat besar pada kehidupan mahluk hidup.

1.2 RUMUSAN MASALAH


Rumusan masalah yang digunakan untuk menjawab permasalahan yang
akan dibahas dalam makalah ini meliputi:

6
1. Apa pengertian dari iklim ?
2. Apa saja jenis – jenis iklim ?
3. Apa saja macam – macam iklim di Indonesia ?
4. Apa saja dampak dari perubahan iklim ?
5. Bagaimana pengaruh perubahan iklim terhadap kehidupan makhluk ?

1.3 TUJUAN
Tujuan pembuatan makalah ini diantaranya adalah :
1. Mampu menjelaskan pengertian dari iklim.
2. Mampu menjelaskan jenis – jenis iklim.
3. Mampu menjelaskan macam – macam iklim di Indonesia.
4. Mampu menjelaskan dampak dari perubahan iklim.
5. Mampu menjelaskan pengaruh perubahan iklim terhadap kehidupan
makhluk

1.4 MANFAAT
Manfaat dari penulisan makalah ini yaitu :
1. Dapat dijadikan sebagai sumber referensi untuk mempelajari Iklim dan
Kehidupan Makhluk.
2. Dapat dijadikan sebagai referensi terhadap semua pihak yang masih ada
dibawah naungan dunia pendidikan guna membentuk dan juga
menerapkan salah satu sistem pendidikan yang aplikatif dan juga sangat
efektif terutama untuk pendidikan .
3. Dapat diajdikan sebagai sumber dan juga untuk sekedar bahan
pertimbangan terhadap penulis lain yang ingin menulis makalah mengenai
Iklim dan Kehidupan Makhluk Hidup.
4. Dapat dijadikan sebagai sebuah bahan masukan terutama untuk materi
mata kuliah Meteorologi dan Klimatologi.

7
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN IKLIM


Iklim (climate) adalah sintesis atau kesimpulan dari perubahan nilai unsur-
unsur cuaca (hari demi hari dan bulan demi bulan) dalam jangka panjang di suatu
tempat atau pada suatu wilayah. Sintesis tersebut dapat diartikan pula sebagai nilai
statistik yang meliputi: rata-rata, maksimum, minimum, frekuensi kejadian. Iklim
sering dikatakan sebagai nilai statistik cuaca jangka panjang di suatu tempat atau
suatu wilayah. Iklim dapat pula diartikan sebagai sifat cuaca di suatu tempat atau
wilayah. Data iklim terdiri dari data diskontinu (radiasi, lama penyinaran
matahari, presipitasi dan penguapan) dan data kontinu (suhu, kelembaban, tekanan
udara, kecepatan angin). Iklim adalah kondisi cuaca dalam jangka waktu lama dan
meliputi wilayah yang luas. Bumi mempunyai geografis tempat yang berbeda-
beda. Tak hanya geografis saja, namun secara astronomis di daerah memiliki letak
berbeda- beda dan ciri-ciri berbeda- beda. Iklim sangat erat hubungannya dengan
letak astronomis. Dalam ilmu geografi kita mengenal beberapa jenis iklim yang
dihubungkan dengan letak astronomis. Secara umum, dihubungkan dengan letak
garis lintang, iklim dibagi menjadi dua macam yaitu iklim matahari dan iklim fisis
(Atmaja, 2009).
Menurut Kartasapoetra (2012) iklim adalah rata-rata keadaan cuaca dalam
jangka waktu yang cukup lama yang sifatnya tetap. Iklim sebagai peluang statistik
berbagai keadaan atmosfer, antara lain suhu, tekanan, angin, kelembaban, yang
terjadi disuatu daerah selama kurun waktu yang panjang. Unsur-unsur iklim
terdiri dari radiasi matahari, temperatur, kelembaban, hujan, dan angin. Radiasi
matahari Radiasi matahari adalah peristiwa yang terjadi pada atmosfer yang
dianggap penting bagi sumber kehidupan. Energi matahari merupakan penyebab
utama dari perubahan dan pergerakan dalam atmosfer sehingga dapat dianggap
sebagai pengendali iklim dan cuaca. Matahari memancarkan sinar yang pada
umumnya mempunyai gelombang pendek, sedangkan dari bumi dipancarkan
gelombang panjang. Pengukuran sinar matahari yang terpenting adalah panas atau
teriknya penyinaran dan panjang atau lamanya penyinaran. Panasnya penyinaran

8
dan lamanya penyinaran dapat diukur dengan menggunakan alat Heliograf. Akibat
orbit bumi yang mengelilingi matahari, maka setiap perubahan jarak dari bumi ke
matahari menimbulkan variasi terhadap penerimaan energi matahari.
Intensitas radius matahari (IRM) suhu merupakan absorpsi energi matahari
dalam satuan cm2/menit. IRM ini merupakan fungsi dari sudut sinar matahari yang
mencapai bagian yang lengkung dari permukaan bumi, artinya sinar matahari
yang miring kurang memberikan energi karena menempuh lapisan atmosfer yang
tebal bila dibandingkan dengan sinar yang tegak lurus. IRM yang besar
mempunyai pengaruh yang besar pula pada proses fotosintesis. Besarnya energi
cahaya yang bisa diserap oleh setiap tanaman ditentukan oleh faktor luas daun
yang dimiliki oleh tanaman tersebut, kelebatan pertumbuhan daun, jarak tanam,
ada tidaknya awan diangkasa, dan panjang hari yang menentukan lamanya
penyinaran (Sriartha, 2004).

2.2 JENIS – JENIS IKLIM


Adapun jenis-jenis iklim antara lain iklim matahari dan iklim fisis. Iklim
matahari ini dibagi menjadi beberapa jenis sebagai berikut Iklim Tropis,Iklim Sub
Tropis,Iklim Sedang, dan Iklim dingin (iklim kutub).
a) Berdasarkan Iklim Matahari
Iklim matahari adalah iklim yang didasarkan pada jumlah sinar
matahari (banyak sedikitnya sinar matahari) yang diterima oleh permukaan
Bumi. Iklim matahari ini dibagi menjadi beberapa Jenis. Jenis-jenis iklim
matahari adalah sebagai berikut:
1. Iklim Tropis
Iklim tropis adalah iklim yang sangat cukup terkena paparan sinar
matahari. Wilayah yang memiliki iklim tropis terletak antara 0º – 23,5º
LU/LS. Dengan letak astronomis yang begitu, maka iklim tropis
tersebut mencakup hampir 40% dari permukaan Bumi.
2. Iklim Sub Tropis
Iklim Sub Tropis adalah iklim yang terjadi pada iklim peralihan antara
iklim tropis dengan iklim sedang. Iklim sub tropis dimiliki oleh
daerah- daerah yang ada di wilayah 23,5ᵒ – 40ᵒ LU/ LS.

9
3. Iklim Sedang
Iklim sedang adalah iklim yang dimiliki oleh daerah- daerah yang
terletak di wilayah antara 40ᵒ – 66,5ᵒ LU/ LS.
4. Iklim dingin (iklim kutub)
Sesuai dengan namanya, iklim ini terletak di daerah kutub. Sesuai
dengan namanya juga bahwa suhu udara di iklim ini sangatlah rendah.
Iklim ini dibagi menjadi 2 jenis, yakni iklim tundra dan iklim es.

b) Berdasarkan Iklim Fisis


Selain iklim matahari ada iklim lain yaitu iklim fisis. Iklim fisis adalah
iklim yang menurut keadaan atau fakta sesungguhnya di sebuah wilayah
muka bumi sebagai hasil pengaruh lingkungan alam yang ada di wilayah
itu. Yang dimaksud dengan pengaruh lingkungan alam maksudnya ialah
pengaruh lautan, daratan yang luas, relief muka bumi, serta angin dan
curah hujan. Secara umum, iklim fisis dibagi ke dalam 5 jenis, yaitu iklim
laut, iklim darat, iklim dataran tinggi, iklim gunung atau pegunungan dan
iklim musim atau muson. Berikut adalah jenis dari Iklim Fisis:
1. Iklim laut atau Maritim
Iklim laut disebut juga sebagai iklim maritim, adalah iklim yang
berada di daerah tropis dan sub tropis, serta di daerah sedang. Walau
sama- sama beriklim laut tapi keadaan iklim di kedua daerah itu
sangatlah berbeda.
2. Iklim darat atau Kontinen
Iklim darat biasa disebut sebagai iklim kontinen. Sama seperti iklim
laut, iklim darat pun terletak di daerah- daerah sub tropis dan tropis,
serta ada yang di daerah sedang.
3. Iklim dataran tinggi
Jenis iklim fisis yang ketiga ialah iklim dataran tinggi. sesuai dengan
namanya, iklim ini terletak di wilayah dataran tinggi.
4. Iklim gunung
Selanjutnya ialah iklim gunung. Iklim gunung adalah iklim yang
terletak di wilayah gunung atau pegunungan.

10
5. Iklim muson
Iklim muson adalah iklim yang dapat berganti- ganti setiap setengah
tahun satu kali.

2.3 MACAM – MACAM IKLIM


Iklim di Indonesia hampir seluruhnya tropis. Seragam air hangat yang
membentuk 81% dari daerah di Indonesia memastikan bahwa suhu di darat tetap
cukup konstan, dengan dataran pantai rata-rata 28 °C, daerah pedalaman dan
gunung rata-rata 26 °C, dan daerah pegunungan yang lebih tinggi, 23 °C. Suhu
bervariasi sedikit dari musim ke musim, dan Indonesia relatif mengalami sedikit
perubahan pada panjang siang hari dari satu musim ke musim berikutnya,
perbedaan antara hari terpanjang dan terpendek hari tahun ini hanya empat puluh
delapan menit. Hal ini memungkinkan tanaman dapat tumbuh sepanjang tahun.
Iklim yang di kenal di Indonesia ada tiga iklim antara lain terdiri dari iklim musim
(muson), iklim tropika (iklim panas), dan iklim laut.
1. Iklim Musim (Iklim Muson)
Iklim Muson terjadi karena pengaruh angin musim yang bertiup berganti
arah tiap-tiap setengah tahun sekali. Angin musim di Indonesia terdiri atas
Musim Barat Daya dan Angin Musim Timur Laut. Angin Musim Barat
Daya adalah angin yang bertiup antara bulan Oktober sampai April
sifatnya basah. Pada bulan-bulan tersebut, Indonesia mengalami musim
penghujan. Angin Musim Timur Laut adalah angin yang bertiup antara
bulan April sampai Oktober, sifatnya kering. Akibatnya, pada bulan-bulan
tersebut, Indonesia mengalami musim kemarau.
2. Iklim Tropika (Iklim Panas)
Indonesia terletak di sekitar garis khatulistiwa. Akibatnya, Indonesia
termasuk daerah tropika (panas). Keadaan cuaca di Indonesia rata-rata
panas mengakibatkan negara Indonesia beriklim tropika (panas), Iklim ini
berakibat banyak hujan yang disebut Hujan Naik Tropika. Sebuah iklim
tropis adalah iklim yang tropis. Dalam klasifikasi iklim Köppen itu adalah
non- kering iklim di mana semua dua belas bulan memiliki temperatur
rata-rata di atas 18 °C (64 °F). Berbeda dengan ekstra-tropis, dimana

11
terdapat variasi kuat dalam panjang hari, dan karenanya suhu, dengan
musim, suhu tropis tetap relatif konstan sepanjang tahun dan variasi
musiman yang didominasi oleh presipitasi. Iklim tropis terletak antara 0° –
231/2° LU/LS dan hampir 40 % dari permukaan bumi.
Ciri-ciri iklim tropis adalah sebagai berikut:
a. Suhu udara rata-rata tinggi, karena matahari selalu vertikal. Umumnya
suhu udara antara 20 – 23°C. Bahkan di beberapa tempat rata-rata
suhu tahunannya mencapai 30°C.
b. Amplitudo suhu rata-rata tahunan kecil. Di kwatulistiwa antara 1 – 5
°C, sedangkan ampitudo hariannya lebih besar.
c. Tekanan udaranya rendah dan perubahannya secara perlahan dan
beraturan.
d. Hujan banyak dan lebih banyak dari daerah-daerah lain di dunia.
3. Iklim Laut.
Negara Indonesia adalah negara kepulauan. Sebagian besar tanah daratan
Indonesia dikelilingi oleh laut atau samudra. Itulah sebabnya di Indonesia
terdapat iklim laut. Sifat iklim ini lembab dan banyak mendatangkan
hujan. Iklim laut berada di daerah tropis dan sub tropis. Ciri iklim laut di
daerah tropis dan sub tropis sampai garis lintang 40°, adalah sebagai
berikut:
a. Suhu rata-rata tahunan rendah;
b. Amplitudo suhu harian rendah/kecil;
c. Banyak awan, dan
d. Sering hujan lebat disertai badai.
Ciri-ciri iklim laut di daerah sedang, yaitu sebagai berikut:
a. Amplituda suhu harian dan tahunan kecil;
b. Banyak awan;
c. Banyak hujan di musim dingin dan umumnya hujan rintik-rintik;
d. Pergantian antara musim panas dan dingin terjadi tidak mendadak dan
tiba-tiba.
Wilayah Indonesia terletak di daerah tropis yang dilintasi oleh garis
Khatulistiwa, sehingga dalam setahun matahari melintasi ekuator sebanyak dua

12
kali. Matahari tepat berada di ekuator setiap tanggal 23 Maret dan 22 September.
Sekitar April-September, matahari berada di utara ekuator dan pada Oktober-
Maret matahari berada di selatan. Pergeseran posisi matahari setiap tahunnya
menyebabkan sebagian besar wilayah Indonesia mempunyai dua musim, yaitu
musim hujan dan musim kemarau. Pada saat matahari berada di utara ekuator,
sebagian wilayah Indonesia mengalami musim kemarau, sedangkan saat matahari
ada di selatan, sebagaian besar wilayah Indonesia mengalami musim penghujan.

2.4 DAMPAK PERUBAHAN IKLIM


Kecenderungan perubahan iklim Kecenderungan perubahan iklim di
Indonesia oleh ulah dan aktivitas manusia seperti urbanisasi, deforestasi,
industrialisasi, dan oleh aktivitas alam seperti pergeseran kontinen, letusan
gunung berapi, perubahan orbit bumi terhadap matahari, noda matahari dan El-
Nino. Pembangunan berwawasan lingkungan perlu memperhatikan usaha
pemeliharaan sistem alami dan perlu menganalisis dampak pembangunan
terhadap iklim. Atmosfer diatas kota besar dan dikawasan industri terasa lebih
panas dan lebih kotor oleh gas buangan kendaraan bermotor dan oleh proses
industri dibandingkan dengan atmosfer diatas hutan atau didaerah pegunungan
yang terasa sejuk dan lebih bersih. Aktivitas manusia kota menginjeksikan
sejumlah polutan berbentuk gas dan partikel kecil ke dalam atmosfer. Beberapa
pencemar yang berada di atmosfer bawah terutama di troposfer dapat
mengganggu keseimbangan radiasi yang pada gilirannya dapat mengubah iklim.
Pencemar berupa gas dapat mempengaruhi iklim melalui efek rumah kaca.
Sebagai aerosol, maka pencemar mengubah keseimbangan radiasi melalui
hamburan, pemantulan dan penyerapan, dan pembentukan awan. Sebagai akibat
pencucian aerosol sulfat dan nitrat oleh tetes awan dan hujan, maka terjadi hujan
asam yang menyebabkan penurunan pH dalam tanah dan air. Aerosol dapat dibagi
menjadi 2 menurut aslanya, yaitu aerosol primer dan aerosol sekunder, juga dapat
dibagi dalam aerosol natural dan antropogenik. Aerosol primer, misalnya percikan
garam laut, hembusan debu atau abu vulkanik. Aerosol antropogenik misalnya
debu dari proses pembakaran dalam industri atau pembakaran dalam pertanian.

13
Aerosol dapat mempengaruhi perubahan iklim melalui hamburan dan penyerapan
radiasi matahari, dan melalui emisi radiasi gelombang panjang (Julismin, 2013).
1. Dampak aktivitas manusia pada iklim
Seiring berkembangnya zaman, iklim di bumi semakin berubah yang
disebabkan oleh beberapa faktor utama yang salah satunya adalah aktivitas
manusia. Pertumbuhan manusia yang semakin cepat serta pembangunan
lingkungan untuk kebutuhan manusia dapat menyebabkan perubahan
iklim. Di kota dengan pembangunan serta aktivitas manusia yang cepat
memiliki suhu yang lebih tinggi dibandingkan dengan kota yang tidak
terlalu cepat. Hal ini membuktikan bahwa perubahan iklim dapat
disebabkan oleh aktivitas manusia.
Seiring berkembangnya zaman, populasi manusia serta pertumbuhan
manusia yang semakin cepat berdampak pada perubahan iklim di bumi.
Hal ini disebabkan adanya aktivitas manusia yang dapat mempengaruhi
perubahan iklim tersebut baik itu aktivitas kecil maupun aktivitas besar.
Aktivitas kecil manusia yang dapat menyebabkan perubahan iklim seperti
adanya pencemaran udara dari kendaraan roda empat dan roda dua,
sehingga menyebabkan lapisan atmosfer menjadi tercemar oleh partikel
debu dan asap kendaraan bermotor. Sedangkan aktivitas besar dari
manusia yaitu adanya industri yang menggunakan bahan kimia berbahaya.
Selain itu manusia juga menjadi penyebab adanya kerusakan
lingkungan seperti penebangan liar guna membuka lahan baru dengan cara
membakar hutan. Hal ini dapat mempengaruhi perubahan iklim karena
dengan adanya pembakaran hutan maka akan tersebar gas karbondioksisa
(CO2) dan emisi gas lainnya ke udara sehingga udara semakin panas.
2. Dampak perubahan iklim di Indonesia
Perubahan iklim dunia disebut akan memicu kenaikan air laut,
gelombang panas, kekeringan hingga angin topan yang merusak sejumlah
wilayah di Indonesia.
a. Meningkatnya kebakaran hutan seperti pada wilayah Sumatra hingga
Kalimantan yang membuat suhu mengalami kenaikan 4 ºC dan
berkurangnya curah hujan 12%.

14
b. Terjadinya banjir yang semakin parah di Indonesia bagian Sumatra,
Kalimantan, Sulawesi, Pulau Maluku dan Papua hingga tahun 2030.
c. Kekeringan yang melanda Sumatra, Jawa hingga Kalimantan hingga
tahun 2100.
d. Menurunnya kualitas air
e. Perubahan habitat dan punahnya spesies
f. Menurunnya kualitas dan kuantitas hutan
g. Meningkatnya gas rumah kaca karena deforestasi
h. Meningkatnya wabah penyakit
i. Berkurangnya area pertanian dan menurunnya produktivitas pertanian
j. Tenggelamnya sebagian daerah pesisir dan pulau-pulau kecil.

2.5 PENGARUH IKLIM TERHADAP KEHIDUPAN MAKHLUK HIDUP


Ada beberapa fakta yang disampaikan oleh Al Gore pada bukunya Earth
in TheBalance tentang pengaruh perubahan iklim terhadap biodiversitas antara
lain:
1. Terjadinya perubahan iklim menyebabkan terjadinya perubahan iklim di
hutan Amazon. Awan yang biasanya diatas hutan Amazon selalu Hitam
menunjukan bahwa intensitas hujan sangat tinggi, akan tetapi sekarang
intensitas hujan berkurang ditandai dengan awan yang berada di atas hutan
Amazon menjadi terang. Hak tersebut menyebabkan terjadinya penurunan
jumlah burung di hutan Amazon. Akan tetapi hubungan antara hilangnya
beberapa spesies burung apakah berhubungan langsung dengan
berkurangnya curah hujan masih dipertanyakan.
2. Naiknya suhu laut menyebabkan terjadinya kematian terumbu karang.
Memang di beberapa tempat terumbu karang mengalami kematian, akan
tetapi kematian terumbu karang lebih banyak disebabkan oleh eksploitasi
yang berlebihan oleh manusia seperti penggunaan bom ikan.
3. Terjadinya penurunan biodiversitas yang eksponensial sejak terjadinya
revolusi industri dan berbanding lurus dengan pertambahan populasi
manusia. Hal tersebut sangat erat sekali dengan eksploitasi seperti diburu
atau habitatnya berubah menjadi pemukiman dan pertanian.

15
(Lubis, 2011)
Pengaruh iklim di Indonesia terhadap kehidupan kita terjadi pada beberapa
aspek, diantaranya:
1. Pertanian
Karena wilayah Indonesia mendapatkan sinar matahari sepanjang tahun ,
itu berarti sangat baik untuk pertanian. Tanaman pertanian pun bisa terus
tumbuh tanpa ada gangguan iklim. Dibandingkan dengan negara-negara
empat musim yang ada musim dinginya. Salju dan es-es pasti akan
menutup atau mematikan pertanian yang ada. Selain itu, curah hujan yang
tinggi juga sangat bermanfaat untuk pertanian. Dalam hal ini pengaruh
iklim berdampak positif bagi kehidupan.
2. Keanekaragaman hayati
Kenaikan suhu air laut menyebabkan bleaching pada terumbu karang atau
penurunan pigmen klorofil pada jaringan endodermis karang. Hal ini
kelamaan akan menyebabkan alga dalam terumbu karang mati sehingga
yang tersisa hanya cangkang karang berwarna putih dari zat kapur.
Akibatnya bleaching ini banyak habitat terumbu karang mati dan
berdampak pada punahnya spesies-spesies laut yang lain karena rantai
ekosistemnya yang terganggu.
(Julismin, 2013)

16
BAB III
PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
Dilihat dari judul dan pembahasan yang sudah dipaparkan pada bab
sebelumnya, dapat kita simpulkan bahwa iklim sangat berpengaruh pada
kehidupan makhluk hidup. Perubahan iklim merupakan salah satu isu yang cukup
ramai dibicarakan belakangan ini. Hal ini disebabkan karena dampak perubahan
iklim tersebut sudah sangat dirasakan pada setiap aspek-aspek kehidupan
manusia. Salah satu contoh perubahan iklim yang berdampak pada kehidupan
yaitu banyaknya orang yang menggunakan kendaraan bermotor sehingga lapisan
atmosfer tercemar dengan adanya asap dan debu kendaraan bermotor. Ditambah
dengan tidak adanya penanaman pohon membuat udara semakin buruk dan
kesehatan terganggu.

3.2 SARAN
Di era globalisasi ini, tentunya teknologi semakin berkembang dan
perindustrian semakin merajalela. Jangan sampai dengan adanya perkembangan
teknologi membuat kita lalai akan pentingnya menjaga lingkungan agar iklim pun
tetap pada keadaanya. Sehingga lingkungan aman dan kesehatan terjaga.
Alangkah lebih baiknya kita mulai dengan membuang sampah plastik sesuai pada
tempatnya dan mengurangi penggunaan kendaraan bermotor.

17
DAFTAR PUSTAKA

Atmaja. 2009. Optimasi Suhu dan Kelembaban untuk Inkubasi. Yogyakarta: Andi
Offest.
Julismin. 2013. Dampak dan Perubahan Iklim di Indonesia. JURNAL
GEOGRAFI. 5(1) : 39 – 46.
Kartasapoetra, A.G. 2012. Klimatologi ; Pengaruh Iklim Terhadap Tanah dan
Tanaman . Jakarta : PT. Bumi Aksara.
Sriartha, Putu. 2004. Geografi Perdesaan dan Perkotaan. Tidak diterbitkan:
Singaraja.
Lubis, D. P. 2011. Pengaruh Perubahan Iklim Terhadap Keanekaragaman Hayati
di Indonesia. Jurnal Geografi. 3(2). 107 – 117.
Dunia pendidikan.co.id (2021, 05 Maret). Pengertian Iklim. Diakses tanggal 7
Mei 2021, dari https://duniapendidikan.co.id/pengertian-iklim/

18

Anda mungkin juga menyukai