0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
47 tayangan16 halaman
Sifat Magnetik Batuan memberikan ringkasan penelitian tentang identifikasi pencemaran logam berat pada sedimen sungai menggunakan nilai suseptibilitas magnetik. Penelitian ini mengukur nilai suseptibilitas 20 sampel sedimen Sungai Batang Arau di Kota Padang dan menemukan 7 sampel tercemar rendah, 7 sedang, dan 6 tinggi yang mengindikasikan pencemaran dari sumber antropogenik.
Sifat Magnetik Batuan memberikan ringkasan penelitian tentang identifikasi pencemaran logam berat pada sedimen sungai menggunakan nilai suseptibilitas magnetik. Penelitian ini mengukur nilai suseptibilitas 20 sampel sedimen Sungai Batang Arau di Kota Padang dan menemukan 7 sampel tercemar rendah, 7 sedang, dan 6 tinggi yang mengindikasikan pencemaran dari sumber antropogenik.
Sifat Magnetik Batuan memberikan ringkasan penelitian tentang identifikasi pencemaran logam berat pada sedimen sungai menggunakan nilai suseptibilitas magnetik. Penelitian ini mengukur nilai suseptibilitas 20 sampel sedimen Sungai Batang Arau di Kota Padang dan menemukan 7 sampel tercemar rendah, 7 sedang, dan 6 tinggi yang mengindikasikan pencemaran dari sumber antropogenik.
Investigation of Biomagnetic Nanoscale and Microscale 2012 Fluid Flow Under Thermophysical Engineering Nonuniform Manetic Fields
Penulis Reviewer Tanggal
Mohammad Reza Habibi, Majid Siti Bulkis 25 Oktober 2021 Ghassemi dan Azadeh Shahidian Review
Judul Jurnal Tahun
Identifikasi Pencemaran Jurnal Fisika Unand (JFU) April 2021 Logam Berat pada Sedimen Sungai Batang Arau Kota Padang Berdasarkan Nilai Suseptibilitas Magnetik
Penulis Reviewer Tanggal
Ridha Putri Yanti dan Afdal Siti Bulkis 25 Oktober 2021 PENDAHULUAN Perkembangan zaman semakin modern serta pembangunan telah meningkatkan kualitas hidup manusia. Hal ini memiliki pengaruh buruk terhadap kondisi lingkungan. Pada jurnal ini, dikatakan bahwa salah satu penyebab terjadinya pencemaran pada perairan yaitu masuknya logam berat ke dalam perairan melalui limbah cair dan padat dari industri dan antropogenik dalam jumlah banyak. Logam berat ini berdampak negatif bagi kesehatan manusia dan ekosistem di air. Penelitian pada jurnal ini banyak merujuk ke beberapa penelitian yang telah dilakukan dengan menggunakan metode pengukuran nilai suseptibilitas. Pada jurnal ini juga dijelaskan bahwa DAS Batang Arau sudah tercemar akibat meningkatnya kosentrasi polutan dari berbagai kegiatan industri, lingkungan pemukiman, pasar, bengkel dan lainnya. Metode Penelitian Despite being red, Mengambil sampel di Sampel diambil 20 titik mulai bagian pada kedalaman 10 hulu, tengah, hilir, mara cm menggunakan sungai dan pantai pipa pvc
1 2 3 4
Mengambil sampel Masukkan
sedimen pada smapel ke dalam setiap titik masing- plastik ziplock masing 3 tempat dan beri label sebanyak 30 g Metode Penelitian dilakukan untuk 15 Pengukuran nilai arah pengukuran suseptibilitas dilakukan menggunakan frekuensi rendah dan tinggi
1 2 3 4
Alat yang Untuk
digunakan pengolahan data merupakan dilakukan Bartington Magnetic menggunakan Suceptibility Meter program Matlab MS2 dengan sensor R2015a Persamaan yang digunakan
| χ 𝐿𝐹 − χ 𝐻𝐹| χ 𝐹𝐷 %= x 100 % χ 𝐿𝐹
Nilai yang didapat dari persamaan diatas digunakan untuk
menentukan seberapa besar pengaruh bulir superparamagnetik pada sampel dan untuk mengetahui sumber mineral magnetik berasal dari pedogenik, litogenik atau antropogenik. Kemudian dilakukan analisis pengaruh posisi terhadap nilai suseptibilitas magnetik, tingkat pencemaran logam berat berdasarkan nilai suseptibilitas magnetik dan sumber sedimen sungai berdasarkan scattergram. HASIL HASIL Dari tabel diatas mdapat dilihat bahwa titik sampel P2, P5, P6, P7, P8, P10 dan P11 termasuk kategori tercemar rendah karena nilai suspetibilitasnya kurang dari 300 x 10-8/kg.m. Titik sampel P1, P3, P9,P15, P16, P17 dan P20 termasuk dalam kategori tercemar sedang karena posisi ini berada di lokasi yang cukup padat penduduk namun banyak aktivitas yang dilakukan. Sedangkan titik sampel P4, P12, P13, P14, P18 dan P19 termasuk ke dalam akategori tercemar tinggi. Hubungan nilai (x 10-8 m3/kg dengan Hubungan nilai (x 10-8 m3/kg dengan
Hubungan keduanya ditampilkan pada gambar diatas. Hampir
seluruh sampel menunjukkan nilai suseptibilitas magnetik dengan suseptibilitas bergantung frekuensi berbanding terbalik dan membentuk pola terpolusi. Nilai sampel yang didapatkan berada di bawah 5%. Nilai dan yang berbanding χterbalik 𝐹𝐷 menunjukkan adanya pencemaran dan nilai yang berada pada rentang 1-4 % sering ditemukan pada sedimen yang terkontaminasi. Analisis nilai terhadap posisi sampel
Nilai yang rendah menunjukkan kandungan mineral magentik yang
diduga mengandung logam berat pada titik P7 dan P2 merupakan pemukiman yang tidak padat penduduk. Nilai suseptibilitas yang tinggi seperti pada titik P12 menunjukkan bahwa kandungan mineral χ 𝐹𝐷 ini diambil pada daerah magnetik disana cukup tinggi karena sampel pemukiman padat penduduk. Sumber Pencemar Sedimen Sungai Batau Arau berdasarkan Scattergram Terdapat 12 sampel yang memiliki nilai dibawah 2,00 % dan sisanya. Sebanyak 12 sampel memiliki rentang nilai antara 0,0-2,0 % atau mengandung kurang dari 10% bulir superparamagnetik. Sedangkan 8 smapel lainnya memiliki nilai rentang antara 2,0-10 % dan diperkirakan mengandung bulir superparamagnetik antara 10% sampai 75% yang merupakan campuran anatar bulir yang berukuran halus dan kasar. Dapat dikatakan bahwa nilai suseptibilitas magnetik sampel yang tinggi dan nilai yang rendah sumber pencemarnya adalah limbah domestik. Kesimpulan Dari semua hasil dan pembahasan yang telah dijabarkan, kesimpulan akhir dari penulis ialah ada 7 sampel yang termasuk kondisi tercemar renah, 7 sampel kategori tercemar sedang dan 6 sampel yang tercemar tinggi. Hal ini menunjukkan bahwa lingkungan pada sampel di 6 titik yang tinggi tersebut berasal dari sumber antroppogenik dan air Sungai Batang Arau tidak layak untuk dikonsumsi. TERIMAKASIH