1
1 1
1 V
AM
BM
AN
BN
I
= 2
Teori
Metode Ohmik. Metode
menggunakan rumus:
R=
L
A
ohmik
ini
(2)
ini
(1)
a = K
V
I
(3)
Metode
Geolistrik.
Metode
geolistrik
tahanan jenis merupakan salah satu metode
eksplorasi geofisika dengan menggunakan sifat
listrik yang diinjeksikan ke permukaan bumi.
Dengan menggunakan empat elektroda, yaitu
dua untuk elektroda arus dan dua untuk
elektroda potensial.
a = 2
ISBN : 978-602-19655-0-4
1
1 1
1 V
na (n + 1)a (n + 1)a na I
a = [n(n + 1)a ]
386
V
I
(4)
(5)
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
Metode Penelitian
Metode Ohmik. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan benda anomali tanpa ada
campuran dari bahan yang lain. Untuk
pengambilan data dilakukan dengan cara :
Set alat seperti pada gambar 3. Kemudian
menyalakan adaptor untuk mengalirkan arus
listrik pada benda. Lalu catat arus listrik (I) dan
beda potensial (V) pada multimeter.
I
Nomor Elektroda
1
10
11
12
13
14
15
12
21
22
em
Pl
at
t
3
13
te
m
ba
ga
Pl
at
ba
ga
27
28
29
(J
3.
3
Kawat tembaga
J + p= J g
T
cm
3 cm
(6)
8 cm
ISBN : 978-602-19655-0-4
387
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
Metode
Geolistrik
Tahanan
Jenis.
Penelitian dilakukan pada medium pasir yang
diberi beberapa jenis polutan diantaranya pupuk
anorganik, pupuk organik, diterjen, dan oli bekas
mobil. Dari hasil menggunakan software
res2dinv diperoleh penampang seperti gambar
berikut.
ISBN : 978-602-19655-0-4
(V)
7.5
9
12
7.5
9
12
7.5
9
12
7.5
9
12
7.5
9
12
(m)
308.6
389.9
443.7
226
126.8
130.5
295.3
217.4
257.3
45.3
37
27.4
1100
1430
2090
388
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
Metode
geolistrik
(m)
Acuan
(m)
Referensi
Acuan
Pasir
308
444
51.8
7897
(1
6.4)
x108
Telford
(1978)
Metode
ohmik
(m)
130
226
Metode
geolistrik
(m)
Acuan
(m)
Referensi
Acuan
132 -272
1
100
Telford
(1990)
ISBN : 978-602-19655-0-4
Jenis
anomali
389
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
Metode
ohmik
(m)
217
296
Metode
geolistrik
(m)
103
219
Acuan
(m)
Referensi
Acuan
1 100
Telford
(1990)
Kesimpulan
Dari hasil penelitian yang dilakukan
mengenai keberadaan benda anomaly yang
diatanam apada medium pasir, maka dapat
disimpulkan :
1. Aplikasi geolistrik tahanan jenis dapat
digunakan untuk mengetahui pola lapisan
bawah permukaan dengan benda anomaly
pupuk organic, pupuk unorganik, deterjen dan
oli.
2. Pengukuran menggunakan metode ohmik
dan metode geolistrik tahanan jenis dapat
menghasilkan nilai tahanan jenis yang sesuai
dengan pola kontur pada setiap bahan
polutan.
3. Hasil pengolahan data dengan menggunakan
metode geolistrik tahanan jenis dan metode
ohmik sekitar 51.8 7897 m
4. Nilai tahanan jenis yang diukur dengan
mengguakan metode ohmik untuk pasir
berkisar 308 443 m, untuk pupuk organik
126 226 m, sedangkan untuk pupuk
unorganik 217 295 m, pada diterjen nilai
tahanan jenisnya berkisar 27 45 m dan oli
nilai tahanan jenisnya berkisar 1100 2090
m
Metode
ohmik
(m)
Metode
geolistrik
(m)
Acuan
(m)
Referensi
Acuan
Diterjen
27 46
193 340
89
457
Ngadiman
(2000)
Daftar Pustaka
[1] Astier, J.L. 1971. Geophysique appliquee a
l' hydrogeologie. Masson & Cie, Editeurs,
Paris.
[2] Arsadi, Edy. 2007. Optimalisasi Sumber
Daya Air di Wilayah Pesisir. Bandung: LIPI.
[3] Bambang, Eko. 2002. Aplikasi Metode
Geollistrik
Tahanan
Jenis
Untuk
Mendeteksi Pencemeran Tanah Oleh
Polutan Resistif. Bandung: ITB.
[4] Hendrajaya, Lilik., Idam Arif. 1990.
Geolistrik Tahanan Jenis. Bandung: ITB
[5] Hydari,
Amru.
1981.
Teori
Dasar
Pengukuran Geolistrik. Bandung : LIPI.
[6] Lutan, Asril. 1981. Geofisika Eksplorasi
Terbatas (Metode Pengukuran Tahanan
Metode
ohmik
(m)
1100
2090
Metode
geolistrik
(m)
1064
3429
ISBN : 978-602-19655-0-4
Acuan
(m)
Referensi
Acuan
945
1995
Bambang
(2002)
390
Prosiding Simposium Nasional Inovasi Pembelajaran dan Sains 2011 (SNIPS 2011)
22-23 Juni 2011, Bandung, Indonesia
[7]
[8]
[9]
[10]
[11]
ISBN : 978-602-19655-0-4
Alamta Singarimbun*
KK Fisika Sistim Kompleks,
Program Studi Fisika, FMIPA ITB
Jl. Ganesha 10 Bandung
email : alamta@fi.itb.ac.id
Asri Widyapuri
Program Studi Fisika, FMIPA ITB
Jl. Ganesha 10 Bandung
*Corresponding author
391