INTISARI
Metode Geolistrik merupakan salah satu metode geofisika yang menganalisa
keadaan bawah permukaan bumi dari sifat kelistrikan dari masing-masing lapisan batuan
tersebut, dimana pengukuran dilakukan di atas permukaan. Dalam metode Geolistrik ini
terdapat metode aktif dan pasif, dimana dalam metode aktif ini terdapat metode
Resistivitas dan Induksi Polarisasi. Metode Resistivitas ini digunakan untuk menganalisa
lapisan litologi bawah permukaan bumi dengan berdasarkan perbedaan resistivitas batuan
itu sendiri. Dalam penelitian ini digunakan metode Resistivitas dengan kofigurasi
elektron Schlumberger yang digunakan untuk mengetahui litologi bawah permukaan
berdasarkan kedalaman yang dibentuk dalam konfigurasi Schlumberger tersebut.
Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan software IPI2Win untuk mendapatkan
pemodelan dalam pembuatan profil kedalaman bawah permukaan. Dari hasil processing
data yang dilakukan diketahui bahwa terdapat lima lapisan litologi pada titik pengukuran,
dimana pada lapisan pertama hingga lapisan kelima merupakan lapisan lempung, lapisan
lempung berpasir, lapisan lempung shale, dan lapisan pasir.
Kata kunci : Geolistrik, IPI2win, Konfigurasi Schlumberger, Metode Resistivitas
1. PENDAHULUAN
resistivitas.
Hukum
dasar
yang
digunakan yaitu hukum Ohm.
Pada penelitian ini
dilakukan pengolahan data geolistrik
dari hasil pengukuran menggunakan
metode Resistivitas dengan konfigurasi
Schlumberger. Konfigurasi elektroda
Schlumberger merupakan pengukuran
secara sounding yaitu pengukuran untuk
menggambarkan
kondisi
bawah
permukaan secara vertikal. Pola
pengukuran yang dilakukan saat
akuisisi, yaitu elektroda potensial
dilakukan perubahan posisi seiring
dengan bertambahnya jarak elektroda
arus pada pengukuran, dimana jarak dari
elektroda potensial harus kurang dari 1/5
jarak elektroda arus. Konfigurasi ini
umumnya
dilakukan
satu
titik
pengukuran dengan data yang akan
didapatkan berupa profil kedalaman.
Data yang telah didapatkan dari hasil
akuisisi kemudian akan dilakukan
processing
dengan
menggunakan
software IPI2Win, sehingga didapatkan
pemodelan yang akan diinterpretasikan
sesuai
dengan
banyak
lapisan,
kedalaman,
ketebalan,
dan
nilai
resistivitas pada masing-masing lapisan
mendekati kondisi bawah permukaan
sebenarnya.
Berdasarkan
pada
tujuan
penyelidikan, metode geolistrik tahanan
jenis dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar yaitu:
a. Metode Tahanan Jenis Mapping
Metode tahanan jenis mapping
merupakan metode tahanan jenis yang
bertujuan untuk mempelajari variasi
resistivitas bawah permukaan secara
lateral.
b. Metode Tahanan Jenis Sounding
Metode tahanan jenis sounding
bertujuan untuk mempelajari variasi
resistivitas batuan di bawah permukaan
bumi terhadap kedalaman.
Ilustrasi garis ekipotensial yang
terjadi akibat injeksi arus ditunjukkan
pada dua titik arus yang berlawanan di
permukaan bumi (gambar 2) semakin
besar jarak antar elektroda menyebabkan
makin dalam tanah yang dapat diukur.
2. DASAR TEORI
Gambar 2.
Ekipotensial
Pola
aliran
dan
bidang
Kelemahan
dari
konfigurasi
Schlumberger ini adalah pembacaan
tegangan pada elektroda MN adalah
lebih
Nilai
Tahanan
Jenis (m)
3-30
Lempung Berdebu
5-40
Pasir Berlempung
5-50
Lempung Berpasir
30-100
Lempung Shale
50-200
Pasir, Gravel
102-5.103
102-5.103
Batuan Kristalin
2.102-103
Batu
Bergaram,
Anhydrate
2.103<
Batuan
3. METODOLOGI
Diagram Alir Pengolahan Data
7. Dibuat
kesimpulan
mengenai
bahasan masalah tersebut, dan
pengolahan data selesai.
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pada
pemodelan
dengan
software IPI2Win ini data kalkulasi
dibuat menjadi 5 lapisan, dengan
kedalaman maksimal sebesar 20 m,
dengan nilai yang bervariasi, kemudan
dibuat suatu profil kedalaman bawah
permukaan
yang
diinterpretasikan
berdasarkan nilai resistivitas pada
masing-masing lapisan yang bersumber
pada tabel resistivitas batuan sedimen
(Rolia Eva, 2011). Dari nilai resistivitas
pada lapisan pertama diketahui bernilai
6,81 m yang diinterpretasikan sebagai
lapisan lempung. Pada lapisan kedua
memiliki nilai resistivitas sebesar 72 m
diinterpretasikan
sebagai
lapisan
lempung berpasir. Lapisan ketiga
memiliki nilai resistivitas sebesar 197
m, diinterpretasikan sebagai lapisan
lempung shale, dan pada lapisan
keempat dan kelima memiliki nilai
resistivitas sebesar 245 dan 431 m,
yang diinterpretasikan sebagai lapisan
batupasir. Dari profil kedalaman bawah
permukaan
yang
dibuat,
dapat
DAFTAR PUSTAKA
Eva, Rolia. 2011. Tabel resistivitas
batuan sedimen
Laboratorium Geofisika Eksplorasi.
2014.Panduan
Praktikum
Geolistrik.
Yogyakarta.
Universitas
Pembangunan
Nasional Veteran Yogyakarta