Abstrak
Sebagai kawasan wisata alam, jumlah kendaraan bermotor yang menuju Kabupaten Subang
memiliki intensitas yang relatif tinggi pada musim liburan. Partikel-partikel buangan kendaraan
bermotor akan terbawa angin lalu mengendap di perkebunan teh yang berada di pinggir jalan.
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat persebaran polutan berdasarkan data suseptibilitas
magnetik permukaan tanah pada lahan perkebunan teh Sukawarna, Kabupaten Subang. Pengambilan
sampel tanah dilakukan dalam dua lintasan masing masing sepanjang 45 meter dengan spasi 5 meter.
Lintasan 1 berjarak mulai dari 1 – 46 meter dari pinggir jalan dan lintasan 2 berjarak mulai dari 146
– 191 meter dari pinggir jalan. Parameter yang diukur adalah suseptibilitas magnetik menggunakan
alat Bartington Susceptibility Meter yang beroperasi pada dua frekuensi (470 Hz dan 4700 Hz) dan
analisis Scanning Electron Microscopy terhadap bulir magnetik sampel tanah hasil ekstraksi. Hasil
pengukuran suseptibilitas magnetik menggunakan Bartington Susceptibility Meter memiliki nilai
χLF berkisar antara 369,8 x 10-8 m3/kg – 911,6 x 10-8 m3/kg pada lintasan 1. Sedangkan pada lintasan
2 memiliki nilai χLF berkisar antara 288,9 x 10-8 m3/kg – 495,3 x 10-8 m3/kg. Hasil analisis Scanning
Electron Microscopy menunjukkan bahwa pada lintasan 1 dan lintasan 2 memiliki bulir magnetik
yang berbentuk relatif bulat dan hedral. Berdasarkan analisis Scanning Electron Microscopy, dapat
disimpulkan bahwa rentang nilai suseptibilitas magnetik antara 288,9 x 10-8 m3/kg - 911,6 x 10-8
m3/kg pada kawasan tersebut mengindikasikan mineral magnetik yang berasal dari aktivitas
antropogenik dan pedogenik.
Kata kunci : polutan, kendaraan bermotor, suseptibilitas magnetik, Scanning Electron Microscopy,
bulir magnetik
Gambar 1. Peta titik sampling tanah perkebunan teh Sukawarna Kab. Subang