Keyword: Geomagnetik, Suseptibilitas, Metode Satu Alat, dimensi dan amplitud dari suatu anomali induksi magnetik
Dasit merupakan suatu fungsi dari orientasi, geometri, ukuran.
Kedalaman, dan suseptibilitas magnetik dari benda yang
ABSTRAK sama baiknya dengan intensitas dan inklinasi dari medan
Pada peta geologi regional Yogyakarta daerah Godean, magnet bumi pada daerah survei. Dengan kata lain metode
terdiri dari batuan vulkanik yang berumur Oligoen-Miosen. ini dalam penerapannya berdasarkan suseptibilitas batuan.
Pada daerah tersebut banyak tersingkap batuan beku.
Tepatnya pada daerah Bukit Siwareng, Dusun Margodadi, 2. LATAR BELAKANG GEOLOGI
Desa Sayegan memiliki intrusi berupa batuan beku dasit. Secara umum geologi lokal daerah Sleman didominasi
Intrusi ini memiliki nilai intensitas magnetik cenderung secara keselurahan oleh endapan merapi muda. Merapi
lebih besar dibandingkan batuan sekitarnya. Oleh karena itu merupakan salah satu gunung teraktif dengan ditandai
dilakukan penelitian dengan tujuan identifikasi intrusi besarnya frekuensi aktivitas berupa semburan material
batuan beku dasit dengan menggunakan metode vulkanik. Merapi yang saat ini merupakan bagian dari
geomagnetik. Metode geomagnetik adalah metode pasif merapi muda, di mana mempunyai rentang umur dari 2000
yang digunakan untuk mengetahui keadaan bawah tahun lalu hingga sekarang. Aktivitas Merapi muda ini
permukaan bumi dengan memanfaatkan sifat kemagnetan terdiri dari aliran basalt dan andesit, awan panas serta
batuan. Parameter yang digunakan pada metode geomagnet letusan magmatik. Letusan terkadang tidak begitu eksplosif,
ini adalah suseptibilitas. Teknik akuisisi yang digunakan namun sering kali diikuti oleh aliran piroklastik pada
yaitu metode satu alat. Pengukuran satu alat ini hanya letusannya (Ratdomopurbo dan Andreastuti, 2000).
menggunakan satu alat PPM seri G-856 yang menjadi base
dan rover. Penggunaan metode satu alat ini kita akan
mendapatkan nilai variasi harian sekaligus nilai intensitas
medan magnet total. Pengambilan data berada di daerah
dengan koordinat X= 420250-420500 dan Y= 9141250-
9144500. Setelah dilakukan pengolahan data dengan
menggunakan software Excel, Surfer 10 dan Magpic, maka
diinterpretasikan bahwa intrusi batuan beku memiliki range
nilai yang relatif tinggi yaitu antara 140 sampai 240 nT,
dibandingkan dengan batuan sekitarnya dan terletak di
sebelah barat daya daerah penelitian yang penyebarannya
berbentuk radial. Sedangkan pusat intrusinya diperkirakan
berada di daerah sebelah barat penelitian.
1. PENDAHULUAN
Pada daerah Bukit Siwareng Dusun Margodadi, Desa
Sayegan, Kecamatan Godean, Kabupaten Sleman,
Yogyakarta ditemukan singkapan intrusi batuan beku dasit
Gambar 1: Peta geologi daerah Yogyakarta
yang diperkirakan berumur Oligoen-Miosen. Untuk
mengidentifikasi intrusi batuan beku tersebut maka
dilakukanlah survei geofisika yaitu dengan metode 3. TEORI DASAR
geomagnetik. Metode geomagnetik merupakan metode Metode geomagnetik adalah metode pasif geofisika yang
geofisika yang digunakan untuk survei pendahuluan pada memanfaatkan sifat kemagnetan batuan untuk mengetahui
eksplorasi minyak bumi dan mineral berharga lainnya.. Data keadaan dibawah permukaan bumi. Parameter yang
yang didapatkan di lapangan akan menghasilkan grafik dan digunakan pada metode ini yaitu suseptibiltas. Suseptibilitas
peta medan magnet anomali. Anomali dalam medan magnet adalah kemampuan benda untuk termagnetisasi.
bumi disebabkan oleh imbasan suatu gaya magnetik yang
berosilasi dengan medan magnet bumi. Anomali induksi 3.1 Kuat Medan Magnetik
magnetik merupakan hasil dari induksi magnetik tambahan
dalam suatu sulfida besi oleh medan magnet bumi. Bentuk,
Kuat medan magnet H pada suatu titik yang berjarak r dari
m1 didefinisikan sebagai gaya persatuan kuat kutub magnet, 4. METODOLOGI
dapat dituliskan sebagai:
F m
H 1 r
m2 0 r 2 (oersted)
dengan r adalah jarak titik pengukuran dari m. H mempunyai
satuan A/m dalam SI sedangkan dalam cgs H mempunyai
satuan oersted.
6. KESIMPULAN
Pada hasil penelitian pada Bukit Siwareng, Godean, DIY
didapatkan hasil intrusi batuan beku dasit yang berbentuk
radial dan persebarannya di sebelah barat daya daerah
penelitian. Intrusi tersebut memiliki nilai anomali
kemagnetan antara 140 sampai 240 nT. Sedangkan untuk
pusat intrusinya tersebut berada di sebelah barat daerah
penelitian dan relatif menyebar ke arah selatan dari pusat
intrusinya tersebut.
REFERENSI