DIYANAKA
KELOMPOK 5
ABSTRACT
The Geomagnetic Research activities has been implemented on wednesday on 6 may 2016
in the region of merapi, exactly at tlagawatu village, in kemalang , klaten district, central java .The
research commenced from pm 08.00 until am 13.00, the weather in the morning bright and when the
day the rain of moderate intensity. An instrument used in research is ppm to know the suseptibilatas
research area where measurement applied in two location to make a balanced happened correlation
the plate and rover to .Research hampered by the weather which the rain during the day .But the study
is done to know the rocks the intrusion use one of the method geophysics geomagnetic geomagnetic
where methods used the base rover where the purpose of research is making a map rtp , tmi , and
permodelan 2,5 d and modeling 3d .
INTISARI
Telah dilaksanakan kegiatan penelitian pada hari rabu tanggal 6 Mei 2016 di daerah kaki
gunung merapi, tepatnya pada Desa Tlagawatu, Kecamatan Kemalang, Kabupaten Klaten, Jawa
Tengah. Penelitian dimulai dari pukul 08.00 sampai dengan pukul 13.00, cuaca saat pagi hari cerah
dan saat siang harinya hujan dengan intensitas sedang. Alat yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
PPM untuk mengetahui nilai suseptibilatas daerah penelitian dimana pengukuran dilakukan di dua
lokasi agar terjadi korelasi yang seimbang yaitu di base dan rover untuk. Penelitian terkendala oleh
cuaca yang hujan di siang hari tersebut. Adapun penelitian ini dilakukan untuk mengetahui letak
batuan hasil intrusi menggunakan salah satu metode geofisika yaitu geomagnetik dimana metode
geomagnetik yang dipakai yaitu Base Rover dimana tujuan dari penelitian ini adalah membuat peta
RTP,TMI,dan permodelan 2,5 D dan pemodelan 3D.
Kata kunci : PPM, Base Rover, Nilai suseptibilitas, Upward Continuation Regional
(3.6)
Menetukan Lintasan dan Panjang Lintasan
Pengambilan Data
3. METODOLOGI
Selesai
Software Surfer
dikontrol dengan nilai error yang
FFT Matlab
ditampilkan oleh aplikasi.
Microsoft Excel
7. Pemodelan 3D dibuat dengan bantuan
Grafik Analisa Fourier
dari aplikasi- aplikasi pendukung lain
selain Geosoft Oasis Montaj. Aplikasi
Mendapat Nilai Kedalaman
tersebut adalah diantaranya Magblox,
Pemodelan 2,5D Software Surfer
Surfer, Bloxer, dan Rockwork 15.
Software Magblox
8. Aplikasi pertama yang digunakan adalah
Software Bloxer
Surfer. Aplikasi ini berfungsi untuk
Software Rockwork
mengbah format file dari Aplikasi Geosoft
Pemodelan 3D
Oasis Montaj menjadi berekstensi “.dat”.
Pembahasan Yang perlu dilakukan adalah memindah
Kesimpulan data dari Geosoft Oasis Montaj ke
Selesai Aplikasi Surfer ini. Data yang dipindah
harus sudah dokonversi kedalam
Pembahasan Diagram Alir Pengolahan kilometer. Kemudian format penulisan
Data disesuaikan dengan format Magblox dan
1. Langkah pertama yang dilkukan untuk kemudian disimpan dalam bentuk “.dat”.
bisa membuat peta bawah permukaan 9. Aplikasi selanjutnya adalah Mgblox.
dengan metode geomagnetik ini adalah Aplikasi ini berguna untuk membuat
adalah melakukan pengolahan data dari model dari data yang ingin kita buat
hasil pengukuran di lapangan hingga menjadi peta 3D. Caranya dengan
sampai dengan mendapatkan nilai ΔH. menyesuaikan nilai koordinat, jumlah
Prosesnya meliputi koreksi-koreksi blox yang diinginkan, panjang, lebar, dan,
pengukuran dan pembuatan grafik. tinggi blox, inklinasi, deklinasi, IGRF,
2. Setelah didapat nilai ΔH makaproses dan beberapa koreksi didalmnya. Setelah
selanjutnya menggunakan software penyeseuaian bantuk model selesai
khusus untuk membuat peta. Software dilakukan selanjutnya adalah menyimpan
yang digunakan adalah Software Geosoft model agar dapat dibaca ke dalam
Oasisi Montaj. Aplikasi Bloxer.
3. Nilai ΔH merupakan nilai intensitas 10. Aplikasi selanjutnya adalah Bloxer.
magnetik dari anomali yang ada di bawah Aplikasi ini digunakan untuk mengedit
permukaan. nilai ΔH ini kemudian dibuat model dari Magblox. Aplikasi ini
menjadi peta TMI yang menggmbarkan digunakan karena Magblox tidak dapat
mengedit model yang didapat. biasanya adalah batuan sedimen dan batuan
Pengeditan dilakukan untuk membuat beku asam.
interpretasi bentuk bawah permukaan Peta TMI memiliki beberapa
menjadi seperti yang kita kehendaki. kekurangan walaupun merupakan peta dasar
Interpretasi bawah permukaan ini dibuat yang bahkan belum diubah-ubah.
berdasarkan interpretasi. Setelah Kekurangan peta ini adalah karena peta ini
pengeditan selesai kemudian disimpan masih mengandung banyak ambiguitas
untuk dapat dibuka dengan aplikasi dikarenakan masih berupa data dipole yang
Rockwork 15. mengandung dua kutub yang saling
11. Aplikasi Rockwork 15 berfungsi untuk berpasangan satu sama lain.
menampilkan hasil 3D yang telah diedit di Peta di atas mungkin mengandung
Bloxer. Data dari bloxer berupa data data-data noise yang masih banyak.
koordinat x, y, z, dan nilai intensitas Contohnya adalah pada bagian atas yang
magnetik. Untuk dapat melihat data ini didominasi oleh warna merah atau
diperlukan Microsoft Excel. Data magnetifitas tinggi. Daerah warna merah di
koordinat harus dikonversi menjadi meter atas pada daerah penelitian merupakan
kembali saat dimasukkan ke Rockwork daerah dekat gedung perkuliahan dan dekat
15. Data akan diolah oleh aplikasi ini dan pla dengan ara parkir sehingga tidaklah heran
model akan ditampilkan. apabila data pada peta di atas memiliki nilai
12. Setelah peta bawah permukaan intensitas magnetik yang tinggi.
didapatkan, baik 2.5D maupun 3D,
langkah selanjutya adalah membuat 4.2 Peta RTP
laporan mengenai jalannya pembuatan
model dan membahas hasil yang didapat
serta menark kesimpulan dari hasil
tersebut.
13. Selesai.
4. PEMBAHASAN
4.1 Peta TMI
4.6 Model 3D
5. KESIMPULAN
Kesimpulan dari jalannya penelitian
ini adalah,
Model 2.5D menunjukkan bentuk model
bawah permukaan dari sayatan yang
dibuat pada peta RTP. Model dibuat
bedasarkan acuan dari geologi regiional
daerah penelitian.
Model 2.5D menunjukkan struktur
perlapisan antara batuan pasir dan breksi
yang diterobos oleh intrusi. Batupasir dan
breksi pada model berasal dari aktivitas
vulkanik Gunung Merapi.
Model 3D menunjukkan bentuk model
bawah permukaan dari lapangan
penelitian. Model 3D ini dibut dari peta
RTP berdasarkan interpretasi terhadap
nilai magnetifitas rendah yang terukur.
Model 3D mununjukkan persebaran
batuan beku yang berasal dari intrusi
magma yang tertransport ke lokasi
penelitian dan kemudian membeku.
Batuan beku ini masih memiliki suhu
yang tinggi dilihat dari nilai intensitas
magnetiknya yng rendah.
5.1 Saran.
Sebelum melakukan penelitian
pastikan peralatan dapat berfungsi dengan
baik sehingga tidak ditemukan lesalahan
selama penelitian berlangsung. Dalam
pengolahan data diperlukan pemahaman
mengenai materi dan dasar dari teori yang
digunakan dalam metode geomagnetik ini.