“KOMUNIKASI”
Kelompok 3 :
S1 Keperawatan
2020/2021
0
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Komunikasi merupakan factor yang penting dalam upaya mencapai tujuan suatu
organisasi. Secara umum, komunikasi dapat diartikan sebagai proses mengirimkan dan
menyampaikan pesan untuk mencapai pemahaman bersama. Komunikasi efektif terjadi
apabila individu mencapai pemahaman bersama, merangsang pihak lain melakukan tindakan,
dan mendorong orang untuk berfikir dengan cara baru.
Komunikasi secara terminologis meranjuk pada adanya proses penyampaian suatu
pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Jadi dalam pengertian ini yang dapat terlibat
dalam komunikasi adalah manusia. Richard mendefinisikan, communication is the
understood as a process beginning with an intention to exchange certain information with
other1. Bahwa komunikasi manusia adalah proses yang melibatkan individu-individu dalam
suatu hubungan, kelompok, organisasi, dan masyarakat yang merespon dan meciptakan pesan
untuk beradaptasi dengan lingkungan satu sama lain.
Komunikasi harus dilakukan secara efektif agar komunikasi itu dapat mudah
dimengerti oleh komunikan, komunikasi yang efektif dapat dilakukan apabila seseorang yang
berkomunikasi memahami tentang pengertian dari komunikasi efektif dan unsure-unsure
komunikasi efektif.
B. Rumusan masalah
a. Apa pengertian dari komunikasi efektif.?
b. Apa saja komponen komunikasi efektif?
c. Bagaimana proses komunikasi?
d. Apa saja manfaat komunikasi efektif?
C. Tujuan
a. Mengetahui pengertian dari komunikasi efektif.
b. Mengetahui komponen komunikasi efektif
c. Mengetahui proses komunikasi.
d. Mengetahui manfaat komunikasi efektif.
BAB II
1
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN KOMUNIKASI
Perawat yang ingin menjadi pengasuh yang efektif pertama-tama harus belajar
bagaimana menjadi komunikator yang efektif. Keterampilan komunikasi yang baik
memungkinkan perawat untuk mengenal pasien mereka dan, pada akhirnya, untuk
mendiagnosis dan memenuhi kebutuhan mereka akan asuhan keperawatan.
Mahasiswa keperawatan yang duduk berhadap-hadapan dengan pasien untuk
mendapatkan riwayat keperawatan yang komprehensif secara intuitif memahami
pentingnya peran komunikator perawat. Untuk mendokumentasikan riwayat
kesehatan pasien secara memadai, mahasiswa keperawatan harus memahami dan
menerapkan teknik komunikasi yang tepat.
B. KOMPONEN KOMUNIKASI
2
harus memiliki sikap yang positif. Sementara itu, yang dimaksud dengan
pemilihan berbagai simbol yang penuh makna yang dilakukan oleh komunikator
adalah bahwa pemilihan simbol-simbol yang tepat bergantung pada siapa yang
menjadi khalayak sasaran dan bagaimana situasi lingkungan komunikasi
2. Pesan (Message)
Yang dimaksud dengan pesan adalah informasi yang akan kita kirimkan kepada
komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran. Pesan yang kita kirimkan dapat
berupa pesan-pesan verbal maupun pesan nonverbal. Agar pesan menjadi efektif,
maka komunikator harus memahami sifat dan profil komunikate/penerima
pesan/khalayak sasaran, kebutuhan khalayak sasaran, serta harapan dan
kemungkinan respon yang diberikan oleh komunikate/penerima pesan/khalayak
sasaran terhadap pesan yang dikirimkan.
3. Encoding
Encoding adalah proses mengambil pesan dan mengirim pesan ke dalam sebuah
bentuk yang dapat dibagi dengan pihak lain. Informasi yang akan disampaikan
harus dapat di-encode atau dipersiapkan dengan baik. Sebuah pesan harus dapat
dikirimkan dalam bentuk dimana komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran
mampu melakukan decode atau pesan tidak akan dapat dikirimkan.
4. Media atau Saluran Komunikasi (Channel)
Media atau saluran komunikasi adalah media atau berbagai media yang kita
gunakan untuk mengirimkan pesan. Jenis pesan yang kita miliki dapat membantu
kita untuk menentukan media atau saluran komunikasi yang akan kita gunakan.
Yang termasuk ke dalam media atau saluran komunikasi adalah kata-kata yang
diucapkan, kata-kata yang tercetak, media elektronik, atau petunjuk nonverbal.
5. Decoding
Decoding terjadi ketika komunikate/penerima pesan/khalayak sasaran menerima
pesan yang telah dikirimkan. Dibutuhkan keterampilan komunikasi untuk
melakukan decode sebuah pesan dengan baik, kemampuan membaca secara
menyeluruh, mendengarkan secara aktif, atau menanyakan atau mengkonfirmasi
ketika dibutuhkan.
6. Komunikate/Penerima pesan (Communicatee/Receiver)
3
Komunikasi tidak akan terjadi tanpa kehadiran komunikate/penerima pesan.
Ketika komunikate/penerima pesan menerima sebuah pesan, maka ia akan
menafsirkan pesan, dan memberikan makna terhadap pesan yang diterima.
Komunikasi dapat dikatakan berhasil manakala komunikate/penerima pesan/
menerima pesan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh komunikator
C. PROSES KOMUNIKASI
Komunikasi juga membantu memenuhi kebutuhan psikososial kita akan cinta, rasa
memiliki, dan harga diri. Kemampuan untuk berkomunikasi adalah dasar dari fungsi dan
kesejahteraan manusia. David K. Berlo (1960) dikreditkan dengan deskripsi klasik dari
proses komunikasi, yang melibatkan sumber (encoder), pesan, saluran, dan penerima
(decoder). Proses komunikasi ini diawali dengan adanya stimulus, dalam hal ini kebutuhan
pasien yang harus dipenuhi. Kebutuhan tersebut mungkin karena ketidaknyamanan pasien,
keinginan akan informasi, atau untuk mengatasi ketidakpastian yang mungkin dialami pasien.
4
Pengirim atau sumber (encoder) pesan adalah orang atau kelompok yang memulai atau
memulai proses komunikasi. Pesan tersebut adalah produk fisiologis aktual dari sumbernya.
Ini mungkin wawancara pidato, percakapan, bagan, gerak tubuh, memorandum, atau catatan
perawatan.
Saluran komunikasi adalah media yang telah dipilih pengirim untuk mengirim pesan.
Saluran tersebut mungkin menargetkan salah satu indera penerima. Pesan dapat dikirim ke
penerima melalui saluran berikut:
Kinestetik — sentuhan
D. MANFAAT KOMUNIKASI
Fungsi komunikasi juga dapat memberikan manfaat yang baik bagi Anda. Adapun
fungsi komunikasi di antaranya ialah seperti berikut.
5
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pada dasarnya komunikasi itu sangat penting bagi setiap orang, apalagi bagi mahasiswa
keperawatan. Karena selain dituntut agar cakap berbicara dan berkomunikasi, seorang
perawat juga harus mampu berkomunikasi secara berkesinambungan. Proses untuk
berkomunikasi efektif pun banyak dengan menggunakan media-media lain. Dari proses
pertukaran informasi dan ide tersebut akan menghasilkan feed back, sehingga dapat merubah
sikap dan perilaku yang sebelumnya menyimpang.
6
DAFTAR PUSTAKA
https://www.pdfdrive.com/fundamentals-of-nursing-the-art-and-science-of-nursing-care-
e189811987.html
https://pakarkomunikasi.com/komponen-komponen-komunikasi
https://gudangilmu.farmasetika.com/pentingnya-komunikasi-efektif-di-bidang-pelayanan-
kesehatan-untuk-keselamatan-pasien/