Anda di halaman 1dari 3

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Semakin banyaknya jumlah penduduk di Indonesia menyebabkan semakin
bertambahnya sampah, salah satunya sampah domestik atau sampah rumah tangga.
Sampah rumah tangga dihasilkan karena aktivitas manusia dalam memenuhi
kebutuhan hidup. Sampah rumah tangga berupa sayuran dan buah-buahan yang
sudah busuk atau bagian sayuran dan buah-buahan yang tidak dapat dikonsumsi
sehingga dibuang begitu saja seperti pada bagian akar dan batang pada sayuran serta
biji dan kulit pada buah-buahan. Setiap rumah dapat menghasilkan 0,8kg sampah
rumah tangga per hari, sampah tersebut hanya dibuang begitu saja tanpa adanya
pengolahan yang menyebabkan semakin banyaknya penimbunan sampah di Tempat
Pembuangan Akhir (TPA). Hal tersebut hanya mengandalkan degradasi secara alami
tanpa adanya perlakuan khusus pada limbah rumah tangga tersebut. Limbah rumah
tangga umumnya memiliki kandungan senyawa organik yang tinggi dan jika
dibiarkan saja akan menjadi kompos karena terdegradasi dengan bantuan
mikroorganisme. Dengan dilakukannya pengolahan limbah sampah rumah tangga
tersebut secara optimal, dapat mempercepat proses degradasi dan memanfaatkan
senyawa organik menjadi produk yang memiliki nilai manfaat.
Eco enzim merupakan salah satu cara yang dapat memanfaatkan limbah rumah
tangga yang sudah menumpuk dan tidak bernilai menjadi produk cairan yang
berguna. Cairan Eco enzim dihasilkan dari proses fermentasi dari limbah rumah
tangga yang ditambahkan gula merah sebagai nutrisi untuk mikroorganisme yang
berperan dalam mengubah limbah tersebut menjadi Eco enzim. Selama proses
fermentasi Eco enzim menghasilkan gas yaitu CO3 dan NO3 yang berperan dalam
menurunkan efek rumah kaca penyebab global warming. Setelah dilakukan
fermentasi selama 3 bulan akan menghasilkan cairan Eco enzim, dimana cairan Eco
enzim dapat digunakan untuk pembersih lantai, larutan penetral pH air, pakan ikan,
disinfektan dan masih banyak lagi.
Pakan ikan lele merupakan cara mengaplikasikan cairan Eco enzim agar
memiliki nilai guna. Di dalam Pakan ikan lele banyak mengandung protein, lemak,
karbohidrat yang berperan sebagai nutrisi pada ikan lele. Ikan lele akan diberikan
pakan 2 kali dalam sehari, pada pagi dan sore. Jika pemberian pakan ikan lele
berlebih dan tidak dimakan oleh ikan menyebabkan kekeruhan pada air, selain itu
mengakibatkan pH air menjadi asam. Kekeruhan pada air tersebut menyebabkan
perubahan pada kualitas air pada kolam ikan lele. Kualitas air yang buruk dapat
mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan kualitas ikan lele. Akan tetapi,
jika kualitas air kolam pada ikan lele bersih dan memiliki kualitas yang baik, dapat
menghasilkan kualitas ikan lela yang maksimal. Dalam budidaya ikan lele,
diwajibkan untuk menjaga pH air kolam dalam keadaan netral atau pada kisaran ph
7-8. kadar pH air di bawah dari 7 atau dalam kondisi asam dapat memacu
pertumbuhan jamur dan bakteri yang bersifat patogen. Kualitas air dapat dijaga agar
pH stabil dengan penambahan cairan Eco enzim konsentrasi tertentu tergantung
volume air di kolam. Oleh karena itu penambahan Eco enzim pada pembuatan pelet
ikan ikan diharapkan dapat menjaga pH air pada kolam ikan lele, walaupun kondisi
airnya keruh karena pakan terpenting pH airnya tidak kurang dari 7 atau bersifat
asam. Dengan kualitas air yang baik maka lele dapat bertumbuh secara optimal.

1.2 Rumusan masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, didapatkan rumusan masalah sebagai berikut:
1. Bagaimana mengurangi limbah rumah tangga yang semakin hari, semakin
bertambah tanpa dilakukan pengolahan?
2. Apakah dengan mengolah limbah rumah tangga menjadi eco enzim memiliki
nilai guna terhadap masyarakat?
3. Apakah dengan menambahkan eco enzim ke dalam pakan ikan lele dapat
mempengaruhi terhadap pertumbuhan ikan lele dan kualitas air di kolam?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah didapatkan tujuan sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui metode pengolahan limbah rumah tangga yang tepat dan
mudah penangananya dalam mengurangi limbah rumah tangga
2. Untuk mengetahui seberapa besar manfaat dari Eco enzim. Karena Eco enzim
memiliki manfaat sebagai bahan pembersih, disinfektan, dan pakan.
3. Untuk mengetahui pengaruh pakan ikan terhadap panjang ikan, berat ikan, dan
pH air kolam ikan lele.
1.4 Manfaat
Manfaat dari penelitian ini sebagai berikut:
1. Untuk menambah pengetahuan tentang limbah rumah tangga yang memiliki
banyak cara dalam mengolahnya dan menjadi produk yang bernilai
2. Mengerti tentang seberapa banyak nilai guna Eco enzim dan memiliki potensi
yang besar jika dilakukan penelitian lebih lanjut sebelum dijual ke masyarakat
3. Sebagai salah satu alternatif dalam mengatasi kualitas air pada kolam ikan lele
yang mempengaruhi pertumbuhannya.
1.5 Luaran
Luaran yang diharapkan dari penelitian ini adalah:
1. Eco enzim dapat digunakan atau dilakukan pada penelitian ini.
2. Proposal penelitian
1.6 Batasan penelitian
Batasan yang dibahas dalam penelitian ini adalah:
1. Pengaruh eco enzim yang dilakukan pada penambahan pakan ikan lele.
2. Kondisi ikan lele setah diberi pakan selama 20 hari

Anda mungkin juga menyukai