Anda di halaman 1dari 2

Anastha Ihza Triandy

2041710005
TIP

Dalam rantai pasok sebuah perusahaan barang atau jasa terdapat manjemen inventory.
Pada manajemen inventori ini memiliki tujuan untuk menyimpan produk atau persediaan
produk, jika permintaan dipasar meningkat sewaktu-waktu barang di inventori dapat digunakaan
untuk menutup permintaan yang tidak terpenuhi juga untuk persediaan produksi. Inventory
perusahaan tidak hanya pada produk yang sudah jadi, tetapi terdapat bahan baku untuk
produksi, barang setengah jadi, dan barang yang belum dikirim kekonsumen. Inventory ini
muncul bisa jadi karena kesalahan dalam melakukan forecast, ketidakpastian permintaan yang
berubah-ubah oleh konsumen, ketidakpastian perusahaan dalam supply ke cutomer. Tetapi
dengan adanya inventori menyebabkan biaya yang akan muncul karena dilakukannya
penanganan produk tersebut. Untuk mencegah biaya yang muncul terlalu besar maka perlu
dilakukan manjemen inventory dengan baik yaitu menyeimbangkan antara persediaan barang
dengan biaya penyimpanan barang.
Biaya- biaya yang terdapat paad manejem persediaan yaitu: procurement cost yaitu
biaya diakibatkan mempersiapkan pesanan konsumen,biaya penanganan barang. Selanjutnya
Carrying cost timbul karena biaya menyimpan barang dari waktu ke waktu, biaya ini sebesar
25% /tahun dari produk yang disimpan. Out of stock cost terdapata dua yaitu back order cost
dan lost sales cost. Back order cost timbul karena adanya pesanan banyak dari konsumen, juga
karena adanya biaya penanganan transportasi seperti barangnya harus tetap dingin, maka
diperlukan transportasi mobil box yang terdapat pendinginya. Lost sales cost timbul karena
hilangnya profit akibat konsumen tidak membeli produk sehingga menyimpannya, sehingga
profit pada berikutnya hilang karena untuk menutupi biaya penanganan dan penyimpanan.
Pada economic order quantity meminimumkan total biaya dengan asumsi demand rate
diketahui, tetap, dan kontinyu, lead time diketahui tetap, lost size pemesanan ditambahkan ke
inventory secara serentakbegitu barang datang, tidak boleh terjadi stock out, biaya yang
digunakan bersifat tetap, kapasitas gudang tak terbatas,bisa menampung berapapun jumlah Q
optimal. Menurut Heizer dan Render (2011:323) dalam bukunya menyimpulkan bahwa untuk
menghitung EOQ (economic order quantity), perlu menghitung biaya pesan & biaya simpan per
satu bahan baku terlebih dahulu dengan rumus berikut :
1. Rumus Biaya Pemesanan
Total biaya pesan ÷ Frekuensi pemesanan

2. Rumus Biaya Penyimpanan


Total biaya simpan ÷ Total kebutuhan bahan baku

Sedangkan rumus EOQ (economic order quantity) adalah sebagai berikut :


Keterangan:

 EOQ: kuantitas pembelian optimal.


 D: penggunaan bahan baku pertahun.
 S: biaya pemesanan.
 P: harga beli per unit
 I: biaya penyimpanan per-unit.

Contoh soal:
Tahun depan, PT. LuarBiasa akan memerlukan bahan baku sebanyak 250.000 Unit dengan
harga per unitnya adalah Rp5.000. Biaya yang dibutuhkan untuk setiap kali pemesanan adalah
sebesar Rp22.500. Jika biaya penyimpanannya sebesar 25% dari nilai rata – rata persediaan.
berapa jumlah pembelian paling optimal ?

Diketahui
D: 250.000 Unit

S: Rp22.500

P: Rp5.000

I: 25%

Ditanya: EOQ?
Jawab:

EOQ = √9.000.000

EOQ = 3.000

Jadi pembelian paling optimal adalah sebanyak 3000 unit.

*(sumber dari materi ppt 6 dan 7 + contoh soal dari https://gurubelajarku.com/eoq-economic-


order-quantity/#Contoh_Soal_EOQnbspEconomic_Order_Quantity)

Anda mungkin juga menyukai