Anda di halaman 1dari 5

Nama : Adna Fathani E.

NPM : 230210200067
Kelas : B
RESUME PRAKTIKUM BIOLOGI SEL DAN MOLEKULER
Sel merupakan unit terkecil dari makhluk hidup yang berarti sel mampu atau dapat tetap hidup tanpa
kehadiran sel lain. Struktur sel dibagi menjadi struktur sel prokariotik dan eukarotik
Sel Prokariotik
Sel prokariotik mempunyai struktur sel yang terdiri dari membrane plasma nucleoid (berupa DNA dan
RNA) dan sitoplasma yang mengandung ribosom. Sel prokariotik tidak memiliki sistem
endomembrane seperti pada reticulum endoplasma dan kompleks golgi. Selain itu sel prokariotik juga
tidak memiliki mitrokondria dan kloroplas. Contoh sel prokariotik adalah bakteri dan ganggang biru.

Gambar 1.1 Struktur Sel Bakteri


Reproduksi Prokariotik dengan Pembelahan Biner
Bakteri memperbanyak diri melalui pembelahan sel secara biner, di mana satu sel akan
memperbanyak diri menjadi dua sel. Oleh karena itu, bakteri merupakan makhluk bersel tunggal
maka sel baru yang terbentuk dari pembelahan tersebut sudah merupakan makhluk hidup baru. Jadi,
panjang daur hidup bakteri sama dengan panjang daur hidup sel (Gambar 1.2). Sebelum melakukan
pembelahan, sel dewasa akan melakukan sintesis bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat sel
baru. Kromosom yang tadinya terdapat bebas di dalam plasma, pada awal pembelahan sel akan
menempel pada membran sel, dan kemudian bersamaan dengan pembesaran ukuran sel berlangsung
sintesis DNA atau penggandaan kromosom. Setelah dua kromosom baru selesai dibentuk, dan sel
telah mencapai pembesaran maksimum maka akan terjadi pembelahan sel dan terbentuklah dua sel
baru.
Gambar 1.2 Daur Hidup Bakteri melalui Pembelahan Biner
Sel Eukariotik
Tidak seperti prokariota, sel eukariotik memiliki nukleus. Diameter sel eukariota biasanya 10 hingga
100 µm, sepuluh kali lebih besar daripada bakteri. Sitoplasma eukariota adalah daerah di antara
nukleus dan membran sel. Sitoplasma ini terdiri dari medium semicair yang disebut sitosol, yang di
dalamnya terdapat organel-organel dengan bentuk dan fungsi terspesialisasi serta sebagian besar tidak
dimiliki prokariota. Kebanyakan organel dibatasi oleh satu lapis membran, namun ada pula yang
dibatasi oleh dua membran, misalnya nukleus.

Gambar 1.3 Stuktur sel Eukariotik


Siklus sel eukarotik

Gambar 1.4 Siklus Reproduksi Eukariotik


INTERFASE (fase istirahat)
Tahap awal Ketika sel akan melakukan pembelahan (periode G1) sel akan tumbuh memperbesar diri
dan aktif melakukan sintesis bahan-bahan yang diperlukan dalam proses pembelahan sel. Kemudian
sel akan mensintesis atau menggandakan bahan genetiknya (periode S) sehingga kromosom menjadi
dua kali lipat Persiapan akhir pembelahan (periode G2) sel akan tumbuh kembali mencapai ukuran
maksimum dan mensintesis peragkat mitosis. Setelah seluruh perangkat telah disiapkan sel kemudian
akan membelah (periode M) menghasilkan sel-sel baru.
KARIOKINESIS (fase pembelahan inti)
1. Profase
Pada tahap ini terjadi kondensasi kromosom yang sebelumnya telah digandakan pada
interfase (periode S)
• Profase awal : pengemasan dna menjadi kromosom hingga kromosom terlihat
• Profase akhir : Sentromer (tempat persambungan kedua kromatid) , kromatid (tempat
melekatnya mikrotubulus), dan kinektor terlihat

Gambar 1.5 Profase


2. Metafase
Ditandai dengan lenyapnya membran inti, kemudian muncul serat-serat halus dari dua kutub yang
berlawanan. Serat tersebut akan menempel pada sentromer dan menarik kromosom ke arah dua kutub
yang berlawanan. Daya tarik yang seimbang menyebabkan kromosom akan terletak pada bidang
ekuator ( terdapat di tengah sel).
Hasil : 2n,2c

Gambar 1.6 Metafase


3. Anafase
Pada tahap ini, kromosom ditarik oleh benang mikrotubul kinetokor ke arah dua kutub
berlawanan, pada sel tumbuhan tidak terdapat sentriol, maka kromosom ditarik ke kutub
dengan cara memendekkan benang mikrotubul kinetokot
Hasil : 2n, 1c

Gambar 1.7 Anafase


4. Telofase
Pada tahap ini, kromosom berada pada dua kutub berbeda. Kemudian inti kembar terbungkus
selubung membrane inti, benang kromatin pun melonggar
Hasil : dua sel diploid (2n)

Gambar 1.8 Telofase

SITOKINESIS (fase pembelahan sitoplasma)


Sitokinesis adalah proses pembagian sitoplasma kepada dua sel anak hasil pembelahan. Sitoplasma sel
hewan dibagi menjadi dua melalui terbentuknya cincin kontraktil yang terbentuk oleh aktin dan
miosin pada babgian tengah. Cincin kontraktil ini menyebabkan terbentuknya alur pembelahan yang
akhirnya akan menghasilkan dua sel anak. Masing-masing sel anak yang terbentuk ini mengandung
inti sel beserta organel-organel selnya. Sedangkan pada tumbuhan, sitokinesis ditandai dengan
terbentuknya dinding pemisah ditengah-tengah sel. Tahap sitokinesis ini biasanya dimasukkan dalam
tahap telofase.
Daftar Pustaka
Subagiartha, I. M. (2018). Sel struktur, fungsi, dan regulasi. Anesthesiologi Dan Terapi Intensif,
2(3), 6–18.
https://simdos.unud.ac.id/uploads/file_penelitian_1_dir/f4ef046ce45021f1a9cb18b4b5fffc09.pdf
Fardiaz, S. (2014). Modul 1 Struktur Sel Mikroorganisme. Universitas Terbuka Repository, 1–7.
Adelya Desi Kurniawati, STP., MP., M. S. (2018). Pembelahan Sel. Slideshare, 1–55.
http://www.slideshare.net/tulusaditya/pembelahan-sel-
34415738%0Ahttp://adelyadesi.lecture.ub.ac.id/2018/10/materi-biologi-pembelahan-sel/

Anda mungkin juga menyukai