Anda di halaman 1dari 18

LAPORAN AKHIR

PRAKTIKUM FISIKA DASAR

GERAK BERGULIR DI BIDANG MIRING


(M – 3)

Nama : Adna Fathani E.

NPM : 230210200067

Partner : Regita, Febi, Asya, Anggita, Alsa, Petra, Fatur

NPM : 060,061,063,064,065,066,068,069

Fakultas / Departemen : FPIK / Ilmu Kelautan


Kelas / Kelompok :B/2

Tanggal : 24 Maret 2021

Hari / Jam : Rabu / 13.00 WIB

Nama Asisten : Syifa Isfandiari

LABORATORIUMFISIKADASAR
PUSAT PELAYANAN BASIC SCIENCE
FAKULTAS PETERNAKAN
UNI VE RSIT AS PADJADJARAN
2021
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN AKHIR PRAKTIKUM DASAR FISIKA

GERAK BERGULIR DI BIDANG MIRING

M-3

NAMA : Adna Fathani E.


NPM : 230210200067
PARTNER : Regita, Febi, Asya, Alsa, Anggita, Petra, Fatur
NPM : 060,061,063,064,065,066,068,069
DEPARTEMEN/FAKULTAS : FPIK / Ilmu Kelautan
JADWAL PRAKTIKUM : Rabu / 13.00 WIB

KOLOM NILAI

Speaken Lap. Pendahuluan Praktikum Lap. Akhir

Jatinangor, ………………………
Asisten

NPM
ABSTRAK

Pada laporan praktikum “Gerak Bergulir di Bidang Miring” membahas tentang


pengolahan penyajian data agar dapat menentukan percepatan dan kecepatan benda
silinder pejal jika kita gulirkan sebanyak 3 kali dalam 1 titik dan dihitung berbeda
kemudian dihitung menggunakan stop watch. Praktikum ini bertujuan agar kita
dapat menentukan percepatan benda yang bergerak pada bidang miring , selain itu
Tujuan dari praktikum ini adalah mampu memahami konsep dari bidang miring itu
sendiri dan mampu menentukan koefisien gesekan dinamika dan landasan. Setelah
menyiapkan seluruh alat dan bahan, mulai menggelindingkan dan melakukan
pengukuran berulang pada baterai , Tahap akhir adalah pengambilan data dan
dihitung sesuai rumus pengolahan data yang telah diberikan yaitu 𝑡⃗ ,∆𝑡⃗ , 𝑑⃗ ,∆𝑑⃗ , 𝑟⃗ ,∆𝑟⃗ ,
𝑣, 𝑎𝑓, 𝑎𝑡⃗, 𝐾𝑆𝑅, 𝑑⃗𝑎𝑛 𝐾𝑃.

Kata kunci : bidang miring, percepatan, kecepatan, sudut, waktu

1
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengukuran merupakan suatu kegiatan membandingkan dua satuan , salah


satunya suatu standar yang menjadi alat ukur. Ketika kita mengukur jarak dua titik
atau lebih kita bandingkan titik tersebut dengan jarak suatu standar panjang,seperti
pada praktikum yang akan kita lakukan yaitu “ Gerak Bergulir Pada Bidang Miring”
karena dalam mengukur kita membutuhkan standar sebagai pembanding besar
sesuatu yang akan diukur yaitu dengan menggunakan Satuan Internasional (SI).

Praktikum kali ini menggunakan pengukuran secara berulang dan metode


kuadrat terkecil. Pengukuran ini dilakukan karena semakin banyak pengukuran
berulang dilakukan maka nilai kesalahan relative akan semakin minim atau kecil.
Metode kuadrat terkecil ini digunakan agar bisa menentukan kesalhan relative
yang didapat.

Praktikum ini berkaitan dengan teori dinamika dan kinematika. Dinamika adalah
ilmu yang menentukan gaya-gaya yang terjadi akibat bergeraknya suatu bedan.
Kinematika merupakan ilmu yang mempelajari tentang Gerakan bagian-again
mesin dengan meninjau lintasan, kecepatan dan percepatan. Jadi dapat diartikan
bahwa dinamika itu berhubungan dengan gaya sedangkan kinematika berhubungan
dengan kecepatan, kelajuan, dan percepatan.

Maka dari itu kali ini praktikan akan melakukan percobaan menggelindingkan
benda silinder pada bidang miring dengan mengamati ukuran benda silinder yang
akan digelindingkan, kecepatan benda dalam menggelinding, ketinggian , serta
sudut kemiringan bidang miring yang digunakan dan pengaruhnya.

2
Adna Fathani E.
230210200067

1.2 Tujuan Percobaan


1.2.1 Mengetahui pengaruh sudut terhadap percepatan
1.2.2 Menentukan percepatan benda yang bergerak pada bidang miring

3
Adna Fathani E.
230210200067

BAB II
METODE PENELITIAN

2.1 Alat dan Bahan


2.1.1 Papan
Berfungsi sebagai bidang bergulirnya benda silinder.
2.1.2 Silinder kayu/ besi padat
Benda yang akan dijadikan alat percobaan untuk digulirkan pada bidang miring
2.1.3 Mistar
Berfungsi sebagai alat pengukur benda silinder dan juga ketinggian bidang
miring.
2.1.4 Stopwatch
Berfungsi sebagai alat menghitung lama waktu ketika benda silinder bergulir
2.1.5 Kalkulator
Berfungsi sebagai alat untuk menghitung data dari rumus.
2.1.6 Busur Sudut
Berfungsi untuk mengukur sudut bidang miring.

2.2 Prosedur Percobaan


2.2.1 Membuat sistem roda bergulir pada bidang miring memanfaatkan misalnya
papan, silinder kayu / besi padat.
2.2.2 Menyediakan stopwatch atau ponsel pintar.
2.2.3 Mengukur dimensi silinder menggunakan mistar, radius tebal silinder beberapa
kali dan dicatat data hasil pengukuran berulang.
2.2.4 Posisi awal ditentukan di bagian papan yang lebih tinggi (titik A) dan posisi
akhir di lantai (titik B).
2.2.5 Silinder digulirkan dari titik A ke titik B dan perpindahannya diukur

4
Adna Fathani E.
230210200067

menggunakan stopwatch. Pengukuran dilakukan berulang sebanyak 3 kali,


dihitung rata-rata dan standar devisiasinya.
2.2.6 Divariasikan (ubah) posisi titik A, sehingga lebih pendek (dari posisi
pada langkah nomor 2.2.4), diukur dan dicatat jaraknya, untuk jarak
yang baru ini dilakukan kembali langkah seperti nomor 2.2.5.
2.2.7 Divariasikan lagi posisi titik A lebih dekat ke titik B, dua atau tiga variasi
tambahan
2.2.8 Kegiatan praktikum didokumentasikan pada laporan berbentuk jurnal

5
Adna Fathani E.
230210200067

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN

3.1 Data Hasil Percobaan

3.1.2 Data Hasil Pengukuran


Tabel 1.2
Titik Sudut Panjang papan Percobaan Waktu
dari titik ke- (s)
A 70° 25 cm 1 0,53
2 0,51
3 0,52
B 15 cm 1 0,42
2 0,44
3 0,42
C 10 cm 1 0,35
2 0,35
3 0,28

6
Adna Fathani E.
230210200067

3.2 Pengolahan Data

3.2.1 Waktu
Σt
t̅ = 𝑁
𝑡⃗̅ ± Δ𝑡⃗ ̅

Tabel 3.1 Pengolahan Data Waktu di titik A


Titik Panjang Percobaan Waktu Rata- (t̅ − t)2 Δ𝑡⃗ ̅
papan ke- (s) rata
dari titik waktu
(t̅ )
A 0,25 m 1 0,53 0,52 0,0001 0.00577321
2 0,51 0,0001
3 0,52 0,0000
Jumlah 1,56 0,52 0,0002

Σ( t̅ − t )2 0,0002
Δt ̅=√N ( N− 1 )′ = √ = 0.00577321 s
3(2)

𝑡⃗̅ ± Δ𝑡⃗ ̅ → 0,52 ± 0,00577321

7
Adna Fathani E.
230210200067

Tabel 3.2 Pengolahan Data Waktu di titik B


Titik Panjang Percobaan Waktu Rata- (t̅ − t)2 Δ𝑡⃗ ̅
papan dari ke- (s) rata
titik waktu
(t̅ )
B 0,15 m 1 0,42 0, 0,000049 0,00667
2 0,44 0,000169
3 0,42 0,000049
Jumlah 1,28 0,427 0,000267

Σ( t̅ − t )2 0,000267
Δt ̅=√N ( N− 1 )′ = √ = 0.00667 s
3(2)

𝑡⃗̅ ± Δ𝑡⃗ ̅ → 0,427 ± 0,00667

Tabel 3.3 Pengolahan Data Waktu di titik C


Titik Panjang Percobaan Waktu Rata-rata (t̅ − t)2 Δ𝑡⃗ ̅
papan dari ke- (s) waktu (t̅ )
titik
C 0,1 m 1 0,35 0,327 0,000529 0,02333

2 0,35 0,000529
3 0,28 0,002209
Jumlah 0,98 0,327 0,003267

Σ( t̅ − t )2 0,003267
Δt ̅=√N ( N− 1 )′ = √ = 0.02333.s
3(2)

𝑡⃗̅ ± Δ𝑡⃗ ̅ → 0,327 ± 0,02333

8
Adna Fathani E.
230210200067

3.2.2 Diameter (d) dan Jari-Jari (r)

Tabel 3.4 Pengolahan Diameter dan Jari-Jari Benda


No. d 𝑑⃗̅(cm) (d̅ − d)2 ∆𝑑⃗ 𝑟⃗̅ ∆𝑟⃗
(cm)
1 1,4 1,4 0 0,05773 0,7 0,08247

2 1,3 0,01

3 1,5 0,01

jumlah 4,2 1,4 0,02 0,05773 0,7 0,08247

𝛴𝑑
𝑑⃗̅ = 𝑁

Σ( d̅ − d )2
Δ𝑑⃗̅ = √ =√0,02
6
= 0.05773
N ( N− 1 )′

𝛥𝑑̅ 0,05773
Δ𝑟⃗̅= | | .𝑟⃗̅ = .0.7= 0.08247
𝑑̅ 1,4

𝑟⃗̅ ± Δ𝑟⃗̅

0,7±0,08247

3.2.3 Kecepatan

2𝑔ℎ 1
𝜐=√ 𝑘=
1+𝑘𝜅 2

9
Adna Fathani E.
230210200067

Tabel 3.5 Pengolahan Kecepatan di titik A


Titik Panjang Percobaan Waktu Rata- V(m/s)
papan ke- (s) rata
dari waktu
titik (t̅ )
A 0,25 m 1 0,53 0,52 1,807392228
2 0,51
3 0,52
Jumlah 1,56 0,52

2𝑔ℎ 2.9.8.0,25
𝜐 = √1 + 𝜅=√ 1,5
= 1,807392228 m/s

Tabel 3.6 Pengolahan Kecepatan di titik B


Titik Panjang Percobaan Waktu Rata-rata V (m/s)
papan dari ke- (s) waktu (t̅ )
titik

B 0,15 m 1 0,42 0,427 1,4


2 0,44
3 0,42
Jumlah 1,28 0,427

2𝑔ℎ 2.9.8.0,15
𝜐 = √1 + 𝜅=√ 1,5
= 1,4 m/s

10
Adna Fathani E.
230210200067

Tabel 3.7 Pengolahan Kecepatan di titik C


Titik Panjang Percobaan Waktu Rata-rata V(m/s)
papan dari ke- (s) waktu (t̅ )
titik
C 0,1 m 1 0,35 0,327 1,14309521

2 0,35
3 0,28
Jumlah 0,98 0,327

2𝑔ℎ 2.9.8.0,1
𝜐 = √1 + 𝜅=√ 1,5
= 1,14309521 m/s

Grafik 3.1 Grafik Kecepatan Terhadap Waktu

Kecepatan
2
y = 3.4576x - 0.0286
2 R² = 0.977
Waktu

1 y
Linear (y)
1

0
0 0.2 0.4 0.6

Grafik 3.2 Grafik Percepatan terhadap Waktu

percepatan
0.6
0.5 y = 0.3341x + 0.2135
R² = 0.9801
0.4
Series1
Waktu

0.3
Linear (Series1)
0.2
Linear (Series1)
0.1
0
0 0.5 1

11
Adna Fathani E.
230210200067

3.2.4 Percepatan Literatur


2
𝑎f = 𝑔 sin 𝛼
3
2
=3.9,8 sin 30°
dengan g = 9,8 m/𝑠2
= 3,27 m/s

3.2.5 Percepatan dengan Metode Kuadrat Terkecil

N ΣXY − ΣX .ΣY
𝑎t =
2
N ΣX2− ( ΣX )

No. x y xy 𝑥2 𝑎𝑡
1. 0,52 1,8074 0,94 0,2704 3,42615

2. 0,427 1,4 0,59 0,182


3. 0,327 1,1431 0,37 0,107
Jumlah 1,274 4,3505 1,9 0,56

N ΣXY − ΣX .ΣY
3(1,9)−1,274.4,3505
𝑎t = = =2,76
2
N Σ𝑥 − ( ΣX )
2 3(0,56)−1,623


3.2.6 Nilai kesalahan relative (KSR) dan KP

𝑎𝑓 – 𝑎𝑡 3,27−2,76
KSR= | 𝑎𝑓
| 𝑥 100% = 3,27
𝑥 100%= 15.6%

Kp = 100% - KSR
= 100%- 15.6%
=84,4%a

12
Adna Fathani E.
230210200067

3.3 Analisis Data

Pada praktikum kali ini praktikan menggulirkan benda pejal di atas bidang
miring. Benda yang digunakan yaitu baterai yang memiliki diameter sepanjang 1,4 cm,
digelindingkan di atas bidang miring(penggaris) dengan 3 titik yang berbeda. Dari
praktikum tersebut diperoleh kecepatan, percepatan, dengan metode kuadrat terkecil.
Setelah dipraktikkan, praktikan mengetahui bahwa struktur dan sudut pada bidang
miring jari-jari silinder dan ketinggian juga mempengaruhi bergulirnya silinder
semakin tinggi suatu benda maka percepatan dan kecepatan nya akan semakin lama
hingga sampai pada titik terendah, hal ini terbukti dalam data yang sudah dikelola.

Pada langkah pertama yaitu menentukan sudut yang akan digunakan atau diuji.
Disini praktikan menggunakan sudut 30◦ setelah menentukan sudut maka dilakukan
lah percobaan atau praktikum sebanyak 9 data. Dari 9 data tersebut didapatkan
keceptan, percepatan dan memasukannya kedalam dua metode yaitu metode kuadrat
terkecil, formula sehingga mendapatkan grafik sebagai berikut:

Pada praktikum ini, praktikan dapat mengetahui pengaruh titik ketinggian


terhadap kecepatan dan percepatan. Kemudian dapat memahami konsep bidang miring,
dapat mengetahui pengaruh terhadap kecepatan benda, dan dapat menentukan
percepatan benda yang bergerak pada bidang miring.

13
Adna Fathani E.
230210200067

BAB IV
KESIMPULAN

Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
4.1 Titik ketinggian berpengaruh pada percepatan benda. Hal ini disebabkan karena
dapat merubah ketinggian serta jarak lintasan benda pada bidang miring.
Dimana jarak lintasan dan ketinggian ini sangat berpengaruh terhadap
percepatan benda.
4.2 Praktikan dapat menentukan percepatan benda benda yang bergerak pada
bidang miring. Objek yang digunakan pada praktikum kali ini adalah silinder
pejal. Saat memasukan rumus percepatan ada dua yaitu, dengan formula dan
metode kuadrat terkecil, duaduanya diharapkan bisa dipahami dengan baik.
4.3 Pada praktikum ini juga praktikan mampu menentukan faktor-faktor apa saja
yang mempengaruhi kecepatan dan percepatan pada bidang miring seperti
sudut, permukaan, diameter benda, ketinggian dll.

14
Adna Fathani E.
230210200067

Daftar Pustaka

Ishaq, Muhammad. 2007. Fisika Dasar Edisi 2. Graha Ilmu Yogyakarta.

Giancoli, Dauglas C. 2001.Fisika Edisi Kelima Jilid 1. Alih Bahasa: Yuhilza, Hanum.
Jakarta: Erlangga.

Panatarani, Camelia dkk. 2020. Buku Panduan Praktikum Daring Fisika Dasar. Jatinangor :
Pusat Penerbitan Universitas Padjadjaran.

15
Adna Fathani E.
230210200067

LAMPIRAN

16

Anda mungkin juga menyukai