PIPA UDARA
(M - 5)
PIPA UDARA
M-5
KOLOM NILAI
Jatinangor, ………………………
Asisten
___________________________
NPM
ABSTRAK
Praktikum kali ini tentang resonator pipa udara adalah kegiatan mengukur frekuensi dari
botol kaca. Untuk mengukur frekuensi dari botol kaca diperlukan aplikasi yang bernama
spectroid. Praktikan harus menyiapkan tiga botol kaca, yaitu besar, menengah, dan kecil
sebagai objek yang akan dihitung frekuensinya. Masing-masing botol kaca ditiup
sebanyak satu kali Percobaan sambil diukur menggunakan aplikasi spectroid yang telah
diunduh pada Ponsel pintar masing-masing praktikan. Setelah dilakukan percobaan,
didapatkan hasil makin panjang botol maka semakin kecil frekuensi yang dihasilkan.
Untuk variasi berikutnya ketiga botol tersebut diisi air masing-masing setengah ukuran
botol kemudian masing-masing botol tersebut ditiup sebanyak satu kali percobaan sambil
diukur menggunakan aplikasi spectroid. hasil Data percobaan menunjukkan bahwa
semakin tinggi Volume air yang terdapat pada botol semakin besar frekuensi yang
didapatkan. Itu diakibatkan karena pergerakan gelombang pada ruang kecil akan semakin
cepat pantulannya.
Kata Kunci : Resonanso, Frekuensi, Cepat Rambat
BAB 1
PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1.1.1 Memahami konsep pipa udara terbuka dan pipa udara
tertutup
1.1.2 Menentukan panjang gelombang dan frekuensi dari
tinggi kolom pipa udara
1.1.3 Mengetahui hubungan tinggi kolom pipa udara dengan
frekuensi bunyi
BAB II
METODE PENELITIAN
2.1 Alat
2.1.1 Ponsel pintar
Untuk mwngunduh aplikasi spectroid
2.1.2 Aplikasi Spectroid
Untuk menghitung frekuensi nada dasar
2.1.3 Botol Kaca
Sebagai objek penghasilan nada untuk dihitung frekuensinya
2.1.4 Air
Sebagai bagian dari objek percobaan
3.1 Data
Tinggi botol 0,17 m
No. Nada Tinggi Air Tunggi Frekuensi
(m) Kolom
Udara
1 Dasar 0,11 0,06 2994
2 Pertama 4580
3 Kedua 5954
Botol 0,14 m
No. Nada Frekuensi
(Hz)
1 Dasar 3510
2 Pertama 4952
3 Kedua 5783
• Nada Dasar
2𝐿
𝜆0 = = 2 × 0,06 = 0,12 ± 0,005 m
(0 + 1)
• Nada Pertama
2𝐿
𝜆1 = = 1 × 0,07 = 0,07 ± 0,005 m
(1 + 1)
• Nada Kedua
2𝐿 2
𝜆2 = = × 0,08 = 0,05 ± 0,005 m
(2 + 1) 3
• Nada Ketiga
2𝐿 1
𝜆3 = = × 0,09 = 0,045 ± 0,005 m
(3 + 1) 2
b.) Botol 0,14 m
• Nada Dasar
4𝐿
𝜆0 = = 4 × 0,045 = 0,18 ± 0,005 m
(0 + 1)
• Nada Pertama
4𝐿 4
𝜆1 = = × 0,06 = 0,08 ± 0,005 m
(2 + 1) 3
• Nada Kedua
4𝐿 4
𝜆2 = = × 0,085 = 0,068 ± 0,005 m
(4 + 1) 5
• Nada Dasar
𝑣 = 𝑓0 × 𝜆0 = 3510 × 0,18 = 631,8 𝑚/𝑠
• Nada Dasar Pertama
𝑣 = 𝑓1 × 𝜆1 = 4952 × 0,08 = 396,16 𝑚/𝑠
• Nada Dasar Kedua
𝑣 = 𝑓2 × 𝜆2 = 5783 × 0,068 = 393,24 𝑚/𝑠
• Nada Dasar Ketiga
𝑣 = 𝑓3 × 𝜆3 = 6519 × 0,058 = 378,1 𝑚/𝑠
3.3 Analisa Data
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, telah didapatkan Panjang botol,
frekuensi, dan cepat rambat bunyi botol pipa tertutup. Resonator pipa udara merupakan salah
satu cara untuk menentukan cepat rambat bunyi di udara dengan menggunakan botol kaca
sebagai medianya yang mudah didapatkan di dalam kehidupan sehari-hari. Pada praktikum
kali ini, praktikan melakukan percobaan sebanyak dua kali dengan ukuran botol kaca yang
berbeda-beda yaitu ukuran sedang dan kecil. Tinggi botol sedang yaitu sedangkan tinggi
botol kecil yaitu. Percobaan pertama dimulai dengan mengukur tinggi kolom udara dari nada
dasar hingga nada ketiga dengan mengukur ketinggian air.
Kemudian, praktikan meniup masing-masing botol dan mengukur frekuensi (𝑓𝑛) dengan
menggunakan aplikasi spectroid. Setelah mendapat tinggi kolom udara dan frekuensi dari
masing-masing botol, praktikan dapat menghitung panjang gelombang dengan menggunakan
persamaan:
4L
n =
(2n + 1)
Setelah itu, praktikan menghitung cepat rambat bunyi (𝑣) pada botol tersebut
dengan menggunakan persamaan:
𝑣 = 𝑓𝑛 × 𝜆 𝑛
*n = nada ke-n
Dilihat dari data hasil percobaan, tinggi kolom udara (𝐿) berbanding lurus dengan
frekuensi (𝑓𝑛). Semakin tinggi kolom udara maka frekuensinya pun semakin tinggi.
Terdapat dua macam persamaan untuk mecari panjang gelombang yaitu dengan
menggunakan rumus pipa organa terbuka dan tertutup. Hasil yang diperoleh saat
menghitung cepat rambatnya yaitu hasil keduanya hampir mendekati cepat rambat
bunyi literatur (𝑣𝑙𝑖𝑡 ) pada nada pertama, kedua, dan
ketiga. Namun pada nada dasar, hasil yang menggunakan rumus pipa organa
tertutup sangat jauh dari cepat rambat bunyi literatur (𝑣𝑙𝑖𝑡)
Pada perhitungan cepat rambat bunyi pula, tinggi kolom udara, besar
frekuensi, dan besar panjang gelombang. Meskipun hasilnya bervariasi, namun
hasil perhitungan gravitasi yang diperoleh semuanya hampir mendekati 340 m/s
yang merupakan nilai cepat rambat bunyi literatur. Faktor-faktor yang memicu
banyaknya variasi pada cepat rambat bunyi seperti saat percobaan meniup botol
kaca yang tidak maksimal sehingga mempengaruhi frekuensi yang diperoleh dan
kurangnya ketelitian pada saat praktikum, misalnya kurang teliti dalam mengukur,
menghitung cepat rambat bunyi, dan adanya bunyi lain yang terukur pada aplikasi
spectroid
BAB IV
KESIMPULAN
1. Praktikan dapat memahami konsep pipa udara terbuka dan pipa udara
tertutup, bahwa pipa udara terbuka merupakan sebuah pipa yang kedua
ujungnya terbuka tanpa tutup sedangkan pipa udara tertutup merupakan
sebuah pipa yang salat satu ujungnya terbuka.
2. Praktikan dapat menentukan panjang gelombang dan frekuensi dari tinggi
kolom pipa udara
3. Praktikan dapat mengetahui hubungan tinggi kolom pipa udara dengan
frekuensi bunyi yaitu semakin tinggi kolom pipa udara maka semakin
tinggi pula frekuensi bunyinya
DAFTAR PUSTAKA