Anda di halaman 1dari 15

Journal

of Governance
Volume 4, Issue 1, June 2019 (30-44)
(P-ISSN 2528-276X) (E-ISSN 2598-6465)
http://dx.doi.org/10.31506/jog.v4i1.5321

ARSIP DINAMIS DALAM KERANGKA WHOLE OF GOVERNMENT


DI PERGURUAN TINGGI

Agus Sediadi Tamtanus
Widyaiswara Madya, Pusat Pendidikan Dan Pelatihan,
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
agus@ristekdikti.go.id

Recieved: April 12 2019; Revised: May 17 2019; Accepted: May 23 2019

Abstract: One of the Agenda 3 subject material, for participant in basic training of civil
servant candidates (CPNS) Group III is Whole of Government (WoG). These CPNS are
prospective young lecturers at various universities in Indonesia. The presence of WoG
training subject, it is hoped that the prospective young lecturers can quickly actualize the
concepts and implementation of WoG concepts in higher education in a policy perspective
in Indonesia. Problems faced by Indonesia universities is the website ranking is still low
based on Webometrics. The development of a website must have sufficient insight into the
concept of Dynamic Archives, the concept of e-Government and the concept of WoG that
are interrelated and have an impact. It is because of universities have vision and mission to
become World Class University (WCU), and one of efforts to reach that by increasing the
international ranking in Webometrics.
Keyword: Dynamic archive, Webometric, e-Government, WoG.

Abstrak: Salah satu materi Agenda 3 untuk peserta pelatihan dasar calon pegawai negeri
sipil (CPNS) Golongan III adalah Whole of Government (WoG). CPNS ini adalah calon dosen
muda di berbagai perguruan tinggi di Indonesia. Adanya mata pelatihan WoG, sangat
diharapkan para calon dosen muda ini dapat cepat mengaktualisasikan konsep dan
implementasi konsep WoG di perguruan tinggi dalam perspektif kebijakan di Indonesia.
Masalah yang dihadapi perguruan tinggi di Indonesia, masih rendah ranking website
berdasarkan Webometrics yang ada. Pengembangan suatu website harus mempunyai
wawasan yang cukup baik tentang konsep arsip dinamis (Dynamic Archives), konsep e-
Government dan konsep WoG yang saling berkaitan dan berdampak. Hal ini harus
dipahami oleh civitas akademika di perguruan tinggi yang saat ini banyak perguruan tinggi
mempunyai visi dan misi bisa menjadi World Class University (WCU), salah satunya dengan
meningkatkan ranking internasional di Webometrics.
Kata Kunci: Arsip Dinamis, Webomatrik, e-Government, Whole of Government.

Pendahuluan
Pemerintah Republik Indonesia, baik pelayanan publik sebaik dan secepat
di kelembagaan pemerintahan pusat mungkin. Hal itu dimaksudkan untuk
maupun pemerintahan daerah, saat ini meningkatkan daya saing. Salah satu
sedang berusaha keras meningkatkan indikator adanya standard layanan publik


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 30
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi

yang baik di era melenial seperti saat ini kurangnya pengelolaan arsip (archive
adalah tersedianya situs (website) secara management), khususnya arsip dinamis
umum yang dinamis dari masing-masing (dynamic archive) dengan baik karena
lembaga pemerintahan sesuai dengan
masih menumpuknya file dalam bentuk
kebutuhan masyarakat. Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi cetak (hard copy). Kualitas konten, dapat
(TIK) saat ini sangat pesat, dimana dilihat dari beberapa komponen, seperti
ketersediaan sebuah situs suatu lembaga ketersedian hasil: (1) Penelitian (jurnal,
menjadi komponen penting dalam proses konferensi, repository); (2) Pendidikan
pengembangan e- Government. (pendidikan jarak jauh); dan (3)
Pemanfaatan TIK dapat dirasakan Pengabdian (sosial, budaya dan
secara maksimal dan optimal apabila
lingkungan). Disisi lain, masih rendahnya
dalam proses pengaksesan, serta proses
manajemen data dan informasi sudah reputasi Webomatrics perguruan tinggi di
terintegrasi dengan baik. Indonesia karena ketersediaan jumlah
Sementara itu, di perguruan tinggi dan publikasi artikel ilmiah pada jurnal
ketersediaan akan adanya website dapat dan prosiding berskala internasional.
menentukan kualitas perguruan tinggi Secara umum, kendala utama baik di
tersebut. Di dunia internasional ada pemerintahan dan lingkungan perguruan
istilah yang disebut dengan Webometric, tinggi adalah masih tingginya siloisasi
yaitu perangkingan website perguruan antar satuan kerjanya, dan masih
tinggi yang dilakukan secara global. tingginya ego sektoral sehingga
Pemerintah terus mendorong perguruan pelayanan publik/masyarakat masih
tinggi di Indonesia untuk dapat menjadi dirasakan kurang memadai dibeberapa
bagian dari Universitas Kelas Dunia sektoral. Untuk itu, perlu pengenalan
(World Class University), salah satunya yang masif adanya paradigma Whole of
dengan terus mengupayakan peningkatan Government (WoG), khususnya di
program peringkatnya di Webometrics. perguruan tinggi sehingga seluruh cevitas
Disisi lain, dengan adanya akademika dapat mengimplementasikan
webomatrics ini adalah untuk memotivasi untuk setidaknya dapat mendorong serta
lembaga dan akademisi memiliki web meningkatkan ranking Webomatrics
yang mencerminkan aktivitas mereka secara global.
secara akurat. Webometrics Ranking of Implementasi atau praktek WoG di
Web Universities menilai volume dan berbagai lembaga/institusi, yaitu
kualitas konten situs web sebagai dasar perlunya penyatuan seluruh sektor yang
pemeringkatan. Selain itu terdapat berkaitan dengan pelayanan publik.
beberapa Indikator pendukung web yang Penyatuan ini berdasarkan nilai-nilai
masih saja dianggap sebagai proksi dalam dasar, sebagai berikut: (1) Koordinasi. Hal
mengavaluasi kinerja perguruan tinggi ini sangat penting karena dengan adanya
global yang benar, komprehensif dan kompleksitas di suatu lembaga/institusi
mendalam, dengan melihat kegiatan dan maka sangat diperlukan koordinasi yang
hasilnya termasuk relevansi dan efektif dan efisien untuk menjalankan
dampaknya. kegiatan kelembagaan; (2) Integrasi.
Masalah volume dan kualitas konten Integrasi dapat dilakukan melalui
di web perguruan tinggi di Indonesia pembauran sistem antar lembaga negara
masih kurang diperhatikan, seperti yang ada sehingga nantinya mampu
jumlah laman dan jumlah file (PDF, Word, menjadi kesatuan yang integral;
Power Point, dan Post Script) pada (3) Singkronisasi. Singkronisasi atau
penyelarasan merupakan bentuk upaya
website. Hal ini terjadi dikarenakan masih

31 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

penyelarasan semua kegiatan data dan (knowledge) yang sangat penting bagi
informasi yang berasal dari berbagai untuk meningkatkan daya saing bangsa.
sumber sehingga diharapkan nantinya
dapat singkron dengan baik; Hasil dan Diskusi
(4) Simplifikasi. Simplikasi merupakan Budaya Data, Informasi Dan Arsip
penyederhanaan segala sesuatu baik Dinamis
terkait data/proses disuatu lembaga Adanya indikasi carut marutnya data
untuk mengefisienkan waktu, tenaga dan dan informasi yang dikeluarkan oleh
biaya. pemerintah, membuat masyarakat
Meningkatkan peforma suatu Indonesia cenderung membuat tidak
website, perlu adanya wawasan yang mempercayai pemerintah dan cenderung
cukup tentang konsep data dan informasi telah kehilangan rasa kepercayaan
(data & information), konsep arsip tersebut. Hal itu juga sangat berdampak
dinamis (dynamic archives) dan konsep e- kepada masyarakat yang tentunya tidak
Government yang tentu saling berkaitan. bertambah pengetahuan dan cenderung
Secara umum, pengaksesan informasi mudah terpedaya yang akhirnya
tidak bermasalah, tetapi terdapat masalah menjadikan masyarakat dalam kondisi
yang cukup rumit yakni masalah gagap informasi. Keadaan data dan
pengelolaan dan pendayagunaan informasi yang simpang siur dan tidak
informasi. benar akan sangat mempengaruhi proses
Masa sekarang adalah masa dimana pembuatan kebijakan yang sangat
masyarakat kebanjiran informasi, namun memungkinkan terjadinya ketidaktepatan
kendalanya sering adanya informasi sasaran, sehingga adanya istilah
menjadi berita palsu (berita Hoax). Selain “Kesimpangsiuran” karena data dan
itu, data sering disebut sebagai bahan informasi yang digunakan tidak akurat
mentah informasi tetapi tidak dikelola dan valid. Untuk itu, ditunjuk Badan Pusat
dengan baik. Manajemen data dan Statistik untuk mengelola data dan
informasi yang baik akan menjadi informasi namun nampaknya kebijakan
referensi yang akurat dalam pengambilan tersebut belum berjalan secara efektif
keputusan pada saat ini ataupun di masa (Koran Sindo,2018)
mendatang (Cambridge International Keadaan data yang masih simpang
Examinations, 2015). siur terindikasi dari adanya beberapa
kasus, seperti contoh ini. Data dan
informasi stok beras sehingga keluar
Metode kebijakan adanya import beras untuk
Tulisan ini menggunakan metode mempertahankan pangan nasional. Hal
penelitian analisis pustaka tentang lain yang terjadi, yaitu kurangnya
perlunya implementasi nilai-nilai dasar sosialisasi penggunaan e-FIN untuk
paradigma Whole of Governement untuk pembayaran pajak sehingga terjadi
diimplementasikan pada perguruan tinggi kegagapan masyarakat Tangerang dalam
yang diharapkan mampu memberikan menggunakannya (Tribun Jakarta,2018)
peningkatan ranking Webomatrics. Masyarakat modern seharusnya dapat
Ketersediaan website di perguruan tinggi, memanfaatkan dan menggunakan data
diharapkan tidak hanya mampu melayani dan informasi yang valid dan terbarukan
publik, tetapi menjadi website yang dalam mendorong berbagai aspek
sesuai dengan dasar Pancasila pembangunan. Seperti yang kita ketahui,
(transparan, jujur, bertanggung jawab pada dasarnya proses input dan ouput
dan tertib), menjadi pengetahuan data dan informasi merupakan suatu
proses yang menggunakan metode


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 32
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi

berbasiskan ilmu pengetahuan dan (Tyasmara, 2016), sementara itu faktor
teknologi yang sudah sahih dan jauh lebih terbentuknya masyarakat informasi,
berkembang dari sebelumnya. ditandai adanya kegiatan proses
Secara teoritis, ketersediaan suatu informasi dan komunikasi yang sesuai
informasi merupakan proses dengan kemajuan zaman (Damanik,
transformasi dari adanya data berbasis 2012).
fakta, selanjutnya disusun dalam bentuk Perkembangan TIK saat ini sangat
informasi yang dapat dipahami dan dapat pesat, sehingga tuntutan era digitalisasi
diolah serta dapat dikomunikasikan, menjadi keharusan, dimana proses
disebarluaskan, dan dapat dimanfaatkan digitalisasi berbagai informasi, baik
oleh orang lain, sehingga menjadi informasi pribadi, informasi privat,
referensi dalam mengambil suatu informasi sosial, informasi hukum dan
kebijakan. informasi ekonomi sudah sangat cepat,
Paparan di atas membuat timbul efektif dan efisien. Hal ini, tidak
pertanyaan terkait budaya informasi mempengaruhi adanya istilah kearsipan
masyarakat Indonesia, apakah sudah yang membedakan adanya arsip dinamis
memiliki atau belum. Secara jujur dapat aktif dan arsip dinamis in-aktif.
dikatakan bahwa budaya informasi Manajemen e-Pemerintah atau yang
masyarakat masih lemah. Masyarakat juga dikenal dengan (e-Government)
masih kurang memperhatikan secara baik sangat bergantung kepada kesiapan
dan benar dalam pengumpulan data. pengelolaan arsip dinamis di masing-
Mereka seharusnya segera sadar akan masing lembaga pada khususnya dan
perlu dan pentingnya data pada saat akan perorangan secara umum yang terkait
membuat skripsi, tesis, dan disertasi, dengan akses informasi yang efektif,
serta mulai kritis dan peduli akan kondisi efisien, benar, bertanggung jawab,
data yang akurat dan terbarukan. Kita beretika dan termasuk mengontrol
sadari budaya mencatat masih sangat pemusnahan arsip dinamis serta
kurang, lebih cenderung ke budaya lisan pemisahan arsip dinamis aktif dari yang
yang sudah mengakar dari nenek inaktif (Mirmani, 2014). Era digitalisasi
moyangnya ketimbang budaya literasi saat ini merubah secara signifikan
terlebih di zaman yang serba canggih ini. pengembangan dan pemanfaatan Sistem
Menulis dan membaca, seakan ada karena Informasi Kearsipan Dinamis (SIKD)
untuk formalitas saja. berbasis web, dimana didalamnya ada
Adanya kegiatan Sensus Ekonomi berbagai arsip elektronik yang
2016, diharapkan mampu menjadi suatu mempunyai keterbatasan waktu (expired
proses pembelajaran nasional, dimana time) tayang bahkan sampai waktu
diharapkan terjadinya proses perubahan pemusnahannya (delete time), ini
mental di masyarakat untuk lebih jujur tentunya mempengaruhi manajemen e-
dan apa adanya dalam memberikan data surat, sehingga akan lebih cepat, mudah
dan informasinya, sehingga hal ini dan hemat yang akhirnya akan sangat
diharapkan mampu mempercepat proses mendukung adanya proses e-
transformasi suatu bangsa menjadi Government (Mulyadi, 2018; Nahariyah,
bangsa yang mempunyai data dan 2016; Aulia, 2015).
informasi yang baik dan benar. Indikasi Adanya tuntutan zaman, dimana
adanya masyarakat informasi adalah setiap jajaran aparat pemerintah baik di
adanya pemanfaatan, pencarian dan pusat dan daerah harus dapat
penggunaan dari ketersedian informasi melaksanakan e-Government, dengan
yang ada untuk mendukung kegiatannya meningkatkan kemampuannya dalam
secara maksimal sesuai kemampuannya memanfaatkan TIK dalam manajemen

33 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

pemerintahan, sehingga diharapkan informasi di suatu organisasi, yaitu: (1)


terjadi peningkatan layanan masyarakat Apakah aktivitas informasi di organisasi
(public sevices) yang cepat, mudah dan mampu dibedakan berdasarkan keunikan,
murah di Indonesia (Instruksi sehingga tercermin akan adanya budaya
Presiden,2003) E- Government yang baik, informasi, sebagai karakter mereka? (2)
efektif dan efisien dalam tata kelolanya, Apakah timbul dampak luaran dalam
harus mempunyai beberapa komponen penggunaan informasi secara signifikan?
penting, yaitu tersedianya: Masyarakat informasi (information
(1) Ketersediaan layanan aksesbilitas society) baik langsung ataupun tidak
(Accesbility), seperti adanya jaringan langsung akan mendorong percepatan
telekomunikasi dan internet yang proses e- Government.
cepat,murah dan mudah sehingga Hasil penelitian Herawati (2014),
masyarakat dapat dengan mudah masalah sumber daya manusia yang
mengakses portal dalam layanan berkompeten dalam penggunaan TIK
masyarakat tersebut; masih rendah, khususnya di
(2) Ketersedian berbagai situs layanan pemerintahan kabupaten/kota di
publik (Publik Service Portal) yang Provinsi Jawa Tengah. Kondisi sumber
terintegrasi data dan informasi di daya manusia di suatu lembaga sangat
instansi terkait; vital dalam mengelola keberhasilan
(3) Kesiapan adanya organisasi admin lembaga tersebut. Mereka dituntut untuk
(Information Management and cepat mengadaptasi adanya perubahan
Processing Organization) untuk lingkungan dan merubah pikirannya
pengelola situs-situs tersebut sebagai untuk lebih kreatif dan inovatif.
pendukung (back office) baik data Penerapan e-Government saat ini sudah
dan informasinya. menjadi kebutuhan dan keharusan dalam
(4) Kesiapan sarana dan prasarana baik suatu organisasi publik untuk
infrastruktur dan aplikasinya atau meningkatkan pelayanan dan mendorong
(Infrastructure and Basic Application) peningkatan daya saing di era globalisasi
yang mudah bagi masyarakat secara saat ini.
umum dan khususnya bagi pengelola Pemerintah Indonesia dalam
untuk dapat mendukung secara menerapkan e-Government belum
maksimal berjalannya layanan di berjalan secara maksimal, hal ini karena
masyarakat. kompetensi TIK dari sumber daya
manusianya, kondisi infrastruktur saat ini
Adanya berbagai komponen di atas belum merata dengan baik, dan
tersebut, masih memerlukan adanya ketersedian data penerapan e-
berbagai dukungan lain yang harus Pemerintah belum lengkap (Amin, 2016).
diperhatikan, seperti adanya kebijakan, Pengalaman dari Uni Eropa, mereka
manajemen dan hukum (Mirmani, 2014). mengembangkan Pedoman Komunal
untuk semua anggotanya, dimana mereka
Apa itu e-Government harus mampu memperlakukan warga
Menurut Ginman (1988) dalam (Wei negara dan sektor bisnisnya secara sama,
Choo, et.al 2008), terbentuknya suatu mengembangkan dan mendefinisikan
budaya infomasi karena adanya gerbang yang diharapkan dapat saling
transformasi dari sumberdaya intelektual berinteraksi dan diharapkan pada
yang dikelola secara sinergis dengan pelaksanaan nantinya mampu
transformasi sumberdaya material. mengimplementasikan gateway ini agar
Indikator yang dapat mengenali secara mandiri akan menjadi tanggung
terjadinya proses transformasi nilai-nilai


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 34
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi

jawab sepenuhnya dari Komisi Eropa Menurut Sakowicz (2003), proses
(PEGS, 2017). evaluasi yang benar dari e- Government
Implementasi e-Governmet saat ini di harus fokus pada 4 unsur, yaitu adanya
Indonesia belum maksimal, karena sarana unsur e-layanan, unsur e-manajemen,
dan prasarana belum merata, sehingga unsur e-demokrasi serta terdapat unsur
pemerintah menetapkan Direktorat e- e-commerce. Saat ini, masih banyak situs
Pemerintah, Direktur Jenderal Aptika- e-Government yang belum sesuai, dimana
Kementerian Komunikasi, dan Informasi masih banyak tidak memenuhi ke empat
RI, bertugas membantu mendorong unsur tersebut dan pengembangannya
penguatan Tata Kelola TI diseluruh tidak berbasis teknologi kekinian dan
daerah. Masalah tata kelola TI lebih banyak pada kebutuhan aktual
(management & governance) ini pengguna, sehingga penggunaan
mencakup program perencanaan, teknologi internet tidak efektif. Untuk itu,
pembangunan, pengembangan, perlunya e-Government appraisal harus
monitoring dan evaluasi sistem TIK, dapat menjelaskan bagaimana jika
sehingga e- Government yang dibangun seharusnya orang menggunakan internet
belum mencapai sasaran, tidak efektif dan tidak hanya untuk tugas-tugas pribadi
efisien. Untuk itu diperlukan adanya mereka tetapi juga sebagai sarana untuk
upaya keras untuk mendorong koordinasi melibatkan mereka dalam urusan publik.
dan kerjasama diantara pemerintah pusat Kearsipan dapat digunakan untuk
dan daerah (Peraturan,2017) membantu pemerintah dalam mencapai
Upaya pemerintah yang dimaksudkan berbagai tujuan kebijakan utamanya,
untuk meningkatkan pemanfaatan e- khususnya meningkatkan peran e-
Pemerintah di Indonesia melalui program Pemerintah di instansi pemerintah.
pemeringkatan e-Governmet Indonesia, Menurut (Tribun,2018), ada tiga tujuan
yang disingkat (PeGI), dimana beberapa utama kegiatan kearsipan, yaitu memilah
krieteria sebagai penilaiannya, yaitu: (1) dan memilih catatan yang paling penting
terdapat berbagai acuan (blue-print) untuk keamanan jangka panjang;
pengembangan dan pemanfatan TIK; (2) menyimpan dengan aman dan dikelola
adanya proses evaluasi (monitoring & dengan baik, dapat diakses oleh setiap
evalution) secara menyeluruh dalam orang. Ada 7 (tujuh) tujuan kegiatan arsip
pengembangan dan pemanfaatan TIK; dapat berkontribusi dengan baik dalam
dan (3) adanya peta jalan (road-map) kebijakan pemerintah yang sangat
pengembangan dan pemanfaatan TIK penting, yaitu:
secara nasional. 1. Publik Akses (Public Access),
Menurut Masyhur (2017), ranking e- ketersediaan dan kesiapan akses bagi
Pemerintahan Indonesia masih rendah di semua warga negara ke sumber-
Kawasan Asia Tenggara. Hal ini, sumber primer yang unik dan tak
dipaparkan juga oleh PBB (UN), dimana tergantikan di mana banyak gudang
ranking terbaik Indonesia pada tahun pengetahuan dan informasi dunia
2005 di posisi ke 96, sementara itu data berada;
pada tahun 2014 beberapa negara ASEAN 2. Modernisasi Layanan Publik
mengalami peningkatan posisi, Thailand (Modernisation of Public Services):
di posisi ke 77, Vietnam meningkat posisi keberhasilan e-Pemerintah sangat
ke 89, dan Filiphina meningkat di posisi tergantung pada kemampuan kita
ke 71. Rendahnya posisi e- Government untuk mengelola, menyimpan, dan
Indonesia, memberikan gambaran masih mengambil catatan digital. Otoritas
rendahnya kualitas pelayanan publik publik harus memberikan layanan
diberbagai sektor. berkualitas tinggi, dimana warga

35 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

memiliki hak untuk mengharapkan dan diakses oleh industri kreatif yang
bekerja sama secara efektif satu sama beroperasi di sektor budaya. Juga,
lain di era informasi, maka mereka repositori arsip dapat meningkatkan
harus memastikan bahwa sistem pariwisata dengan menarik
informasi mereka kompatibel dan pengunjung dari jauh yang ingin
bahwa transaksi bisnis dicatat dengan berkonsultasi dengan sumber
aman; informasi unik mereka;
3. Pemerintah Yang Terbuka dan 7. Regionalisme (Regionalism):kebijakan
Bertanggung Jawab (Open and pemerintah adalah untuk mendorong
Accountable Government): mendorong pembentukan pengelompokan regional
keterbukaan, sehingga menetapkan yang lebih kuat, untuk sektor budaya
hak akses warga negara ke catatan seperti yang lain. Banyak koleksi arsip
resmi, sesuai adanya kebebasan dan sumber daya yang sangat baik
informasi, perlindungan data akan dikelola di sektor publik di tingkat
semakin bergantung pada pengelolaan lokal dan regional dan sangat penting
catatan yang efektif. Ini mencakup bahwa ini diberikan kesempatan
pembuatan catatan dan pengaturan terbaik untuk berkontribusi pada
yang dapat diandalkan untuk tujuan kebijakan.
pengambilan kebijakan cepat ketika
diminta; Lebih lanjut, bagaimana akses layanan
4. Pendidikan (Education): arsip dapat di perguruan tinggi? Bagaimana cara
menyediakan materi-materi untuk memperingkat situs/web di perguruan
anak-anak sekolah, siswa dan tinggi? Saat ini di masyarakat, khususnya
'pembelajar seumur hidup', seperti masyarakat ilmiah mencari informasi
arsip sejarah untuk dapat membuat ilmiah menggunakan internet, sehingga
informasi kunci yang relevan dengan pengembangan suatu institusi akademik
kurikulum nasional dan pembelajaran memanfaatkan pengembangan web
mandiri tersedia melalui partisipasi secara maksimal menjadi suatu etalase
mereka dalam Jaringan Nasional untuk utama di suatu universitas. Eksistensi
Pembelajaran dan jaringan lainnya; suatu perguruan tinggi yang baik dapat di
5. Inklusi Sosial (Social Inclusion): lihat di ranking webnya, karena
adanya layanan untuk semua warga keberadaan suatu web menjadi salah satu
negara, arsip dapat membantu sumber utama informasi dan pameran
menjembatani kesenjangan antara utama untuk semua orang yang diakui di
mereka yang mampu mengakses 'dunia nyata'. Web berperan sangat
informasi dan mereka yang sebaliknya penting sebagai alat komunikasi ilmiah
tidak bisa; dan budaya bahkan menjadi cerminan
6. Regenerasi Ekonomi (Economic dari kinerja suatu perguruan tinggi.
Regeneration): arsip menyediakan Menurut Aguillo (2008), saat ini
informasi yang berpotensi bernilai pengembangan indikator web menjadi
tinggi untuk memajukan bisnis dan alat memperingkat universitas, dimana
diharapkan nantinya dapat membantu menggunakan beberapa indikator
mempromosikan tujuan ekonomi gabungan yang disebut “WR”, terdiri dari:
utama Pemerintah. Secara khusus, 1) Menghitung jumlah halaman yang
digitalisasi progresif koleksi arsip akan diterbitkan, dengan kode (S) (25%);
ideal untuk membuat mereka mudah.
Menghitung jumlah file dalam bentuk 2) Menghitung jumlah artikel yang
pdf, ps, doc dan format ppt, dengan dikumpulkan dari Database Google
kode (R) (12,5 %); Cendekia (Sc) (12,5 %)


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 36
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi

3) Menghitung jumlah file dalam bentuk Pemerikatan tersebut, dilaksanakan
pdf, ps, doc dan format ppt, dengan oleh lembaga yang melakukan penelitian
kode (R) (15,5 %); ilmiah secara independen, obyektif,
4) Menghitung jumlah total tautan bebas, informasi andal, multidimensi,
eksternal, dengan kode (V) (50%). terbarukan dan terbuka melalui situs ini:
http://www.webometrics.info/en. Contoh
Dengan demikian pengukuran di atas, ranking Webomatrics perguruan tinggi di
masih menunjukkan adanya kesenjangan Indonesia pada tahun 2019, tabel 1.
digital akademik antara pendidikan tinggi Sementara itu, melalui http://4ICU.org/id,
di Amerika Serikat dan yang ada di Uni pengukuran hanya pada parameter
Eropa, sehingga menggunakan indikator kecepatan online web perguruan
pengukuran web untuk mengukur kinerja tinggi, sehingga tidak ada ‘lebih baik’ atau
universitas sehubungan dengan indikator ‘lebih buruk’ secara keseluruhan
akademik yang lebih tradisional. diperguruan tinggi saat ini.

Tabel 1. 10 Ranking Perguran Tinggi Versi Webomatrics Tahun 2019



No. Universitas Ranking Dunia
1 Universitas Gadjah Mada 845
2 Universitas Indonesia 856
3 Institut Teknologi Bandung 1132
4 Institut Petanian Bogor 1288
5 Universitas Diponegoro 1371
6 Universitas Brawijaya 1524
7 Institut Teknologi Sepuluh November 1543
8 Universitas Sebelas Maret 1678
9 Universitas Syiah Kuala 1704
10 Universitas Padjadjaran Bandung 1823

Sumber: http://http://www.webometrics.info/en/Asia/Indonesia%20.


Adanya peningkatan persaingan global menggunakan teknologi digital
mendorong perguruan tinggi dan khususnya internet untuk mencapai
pemerintahan mampu ikut bersaing perguruan tinggi dan pemerintahan yang
dikancah dunia melalui tampilan masing- lebih baik, dimana keduanya ingin
masing websitenya. Sementara itu, meningkatkan layanan administrasinya.
banyak pemerintahan dan perguruan Contoh, pelaksanaa program e-
tinggi pada level rendah di infrastruktur Government di Jogyakarta lebih kurang
dan sumber daya manusia sehingga sejak 10 tahun yang lalu, dimana dalam
terjadi adanya kesenjangan digital. Ada program e-Government yang telah
kecenderungan, dimana ranking dijalankan dengan basis strategis
Webomatrics perguruan tinggi di suatu pemanfaatan TI, keterlibatan publik
tempat sangat baik akan berkaitan dalam pengambilan keputusan, serta
dengan kondisi e-Government sistem administrasi kependudukan dan
pemerintah di tempat tersebut, karena sistem administrasi perizinan. Di
sumber daya manusia yang mengelola Jogyakarta, mempunyai petahana yakni
paham akan pentingnya digitalisasi. Universitas Gadjah Mada yang ranking
Website perguruan tinggi dan pemerintah Webomatricsnya di Indonesia tahun 2019

37 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

tertinggi. Sementara itu, pada tahun 2016, mengantisipasi perubahan tersebut,


Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara khususnya dalam melakukan manajemen
dan Reformasi Birokrasi (PAN-RB) di perguruan tinggi yang saat ini
menyebut bahwa DIY secara umum akan dirasakan bergerak ditempat. Paradigma
dijadikan percontohan di tingkat nasional. cevitas akademika di perguruan tinggi
Pada prinsipnya, website di harus melakukan tugasnya sebagai
perguruan tinggi dan pemerintah harus pelayan publik (public services), dimana
dapat saling berkomunikasi, melalui pemangku kepentingannya (stakeholder)
proses perubahan inovatif internal dalam adalah para mahasiswa menjadi sangat
memberikan layanan di masing-masing penting. Sementara ini, pemerintah terus
Lembaga untuk memperoleh informasi mendorong berbagai perguruan tinggi di
dan data yang valid. Indonesia untuk menuju kualitas kelas
dunia (World Class University) dengan
Whole of Government mengacu berbagai standard internasional
Saat ini tuntutan transformasi (Dipojono, 2015). Implementasi menuju
devolusi struktural, disagregasi, dan WCU sudah banyak menjadi target
adanya organisasi tunggal agar lebih perguruan tinggi saat ini, tetapi dalam
terintegrasi dalam meningkatkan prosesnya masih banyak kendala yang
pelayanan publik berlangsung cukup dihadapi, antra lain: (1) Akreditasi prodi
cepat. Hal ini sejalan dengan adanya isu yang belum mencapai status A; dan (2)
percepatan terbentuknya pemerintahan Pendanaan (Iskandar, 2017). Lebih lanjut,
terbuka (Open Government Plan), yang untuk mempercepat perguruan tinggi di
lebih terbuka, meningkatkan partisipasi Indonesia menjadi WCU, harus ada upaya
publik dan memperkuat demokrasi yang signifikan dan berkesinambungan
bangsa. Para arsiparis sangat mendukung dalam meningkatkan kompetensi
terwujudnya pemerintahan terbuka aktivitas akademika di setiap perguruan
tersebut, karena arsiparis bekerja tinggi, baik para dosen dan tenaga
berdasarkan konsep lebih terbuka pendidik.
melalui transparansi, partisipasi, dan Bagaimana meningkatkan layanan
kolaborasi yang lebih luas (NARA, 2014). publik di perguruan tinggi! Perubahan
Pengembangan konsep adanya pola pikir (mind set) cevitas akademika
“Pemerintahan Satu Atap”, merupakan menjadi upaya mendasar yang harus
upaya memecahkan terjadinya kondisi ditanamkan sejak awal dalam proses
silo terisolasi dalam manajemen pembelajaran di kampus, khususnya bagi
pemerintahan ini men jadi tuntutan dan para dosen dan calon dosen muda. Calon
tren global yang didorong oleh berbagai dosen muda, saat ini dikatagorikan
kekuatan masyarakat seperti semakin sebagai Aparatur Sipil Negara dimana
kompleksnya masalah yang menuntut mereka diwajibkan mengikuti Pelatihan
tanggapan kolaboratif, meningkatnya Dasar Calon Pegawai Negeri Sipil (Latsar
permintaan dari warga negara untuk CPNS) (Peraturan,2016) merupakan
layanan publik yang lebih personal dan upaya pemerintah meningkatkan
dapat diakses, yang direncanakan, kompetensi sumber daya manusia di
diimplementasikan dan dievaluasi dengan perguruan tinggi, khususnya para dosen
partisipasi mereka, dan peluang yang muda. Materi Latsar CPNS pada Agenda 1,
disajikan oleh internet untuk mengubah yaitu: Wawasan Kebangsaan dan Nilai-
cara pemerintah bekerja untuk rakyat Nilai Bela Negara; Agenda 2, yaitu:
(UN, 2012). ANEKA (Akuntabilitas, Nasionalisme,
Adanya Revolusi Industri 4.0, Etika, Komitmen Mutu dan Anti Korupsi),
pemerintah Indonesia dengan cepat dan Agenda 3, yaitu: Manajemen ASN,


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 38
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi

Pelayanan Publik; dan Whole of sektor, sehingga hasil penelitian belum
Government (WoG). Secara integrasi, maksimal, ini ini memberikan indkasi
materi Agenda 1, 2 dan 3 diberikan kinerja peneliti belum efisien dan efektif
kepeserta pelatihan dengan harapan sesuai sasaran kerjanya. Untuk itu,
dapat meningkatkan dan membangun perlunya pembekalan pengetahuan akan
integritas moral, kejujuran, nasionalisme sistem pengelolaan pemerintahan
dan kebangsaan, karakter kepribadian terintegrasi melalui WoG, seperti bentuk
yang unggul dan bertanggung jawab, dan pelayanan, implementasi, dan perspektif
memperkuat profesionalisme serta kebijakan di Indonesia, khususnya di
kompetensi bidang masing-masing perguruan tinggi sehingga peserta dapat
peserta. Sementara itu, mata pelatihan memahami implementasi WoG dalam
WoG, diharapkan para peserta perspektif kebijakan, sesuai salah satu
mendapatkan wawasan yang baik akan indikator hasil belajar (LAN, 2017).
proses implementasi dan melihat praktek Secara umum, konsep WoG belum
terbaik (best practice) dari WoG di terimpelementasikan di perguruan tinggi
pemerintahan, seperti keterkaitan di Indonesia. Beberapa permasalahan
kearsipan, e- Government sampai yang masih menjadi kendala, yaitu belum
pelayanan masyarakat. terintegrasinya data dan informasi
Menurut Ojo (2012), pendekatan pengembangan Iptek Nasional antar
Whole of Government (WoG) merupakan perguruan tinggi sehingga terjadi
upaya kelembagaan/institusi layanan kesulitan untuk pengembangan penelitian
publik yang bekerja lintas batas yang sinergis secara nasional.(De Brí &
portofolio untuk mencapai tujuan Bannister, 2010).
bersama dan adanya respon pemerintah Permasalahan Iptek Nasional, sudah
secara terpadu untuk isu-isu tertentu, teridentifikasi sejak Tahun 2007, antara
dimana: (1) WoG, dapat fokus lain: (1) Perlunya pengembangan dan
mengembangkan kebijakan, program penyempurnaan teknolog, (2)
manajemen, dan penyampaian layanan; Peningkatkan kualitas dan kuantitas
(2) WoG, dapat diterapkan secara luas, sumber daya iptek, (3) Peningkatkan
komprehensif, spesifik, dan sesuai target; daya guna hasil-hasil penelitian
dan (3) WoG dapat bersifat informal atau diberbagai bidang pembangunan, dan
formal sesuai perjanjian. (4) Pembentukan iklim yang kondusif
Permasalahan saat ini, masih bagi pengembangan sumberdaya litbang.
rendahnya daya saing Indonesia di dunia, Untuk dapat menjawab masalah tersebut
hal ini terkait dengan indikator inovasi diatas, sangat diperlukan adanya data dan
yang masih berada di bawah Singapura informasi yang akurat dan baik.
dan Malaysia. Faktor penentu inovasi, Masyarakat Iptek, mengalami kesulitan
salah satunya adalah kolaborasi riset dalam pengambilan data dan informasi,
universitas dengan industry, hal ini khususnya di sektor industri, UKM dan
menguatnya beberapa indikasi adanya multinasional. Adanya indikator Iptek
kekurangan secara organisasi di nasional, dapat: (1) Memetakan,
lingkungan universitas, yaitu: (1) Belum mengukur dan membandingkan kondisi
terjadi budaya riset yang dibutuhkan oleh iptek dengan negara lain; (2)
industri (link and match), sehingga untuk Mengevaluasi kinerja iptek; dan 3)
mengurangi “GAP” tersebut, diperlukan Merencanakan pengembangan iptek ke
kompetensi seorang dosen yang depan.
berkualifikasi mampu melakukan riset Saat ini masih dirasakan lemahnya
dengan baik sesuai kebutuhan pasar; sinergi dan koordinasi kebijakan iptek
(2) Belum adanya koordinasi lintas antar perguruan tinggi, sehingga sulit

39 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

mengtahui kemajuan iptek dari masing- faktor yang melandasi perkembangan


masing perguruan tinggi. Upaya kemampuan iptek nasional.
kolaborasi harus ditingkatkan, sehingga Harapan terselenggaranya Sensus
tidak adanya tumpang tindih hasil Ekonomi 2016, BPS dapat terus
penelitian karena terjadinya data dan mendorong ketersediaan data dan
informasi iptek yang tidak akurat dan informasi Iptek yang terstruktur,
valid. Upaya BPS untuk sinergi dengan sistematik dan masif (TSM), sehingga
ketersedian data dan informasi Iptek, akan meningkatkan dan mempercepat
sudah terlihat di Panduan Sensus terjadinya daya saing bangsa yang
Ekonomi 2016 (Kompas, 2016). Adanya mandiri. RPJM Tahap Ke 3, masalah
data dan informasi penggunaan teknologi, sumberdaya (SDA), sumberdaya manusia
akan dapat memetakan kondisi iptek (SDM) dengan keunggulan iptek. Menurut
nasional, khususnya di lingkungan (OECD,2016), tujuan akhir atau tahap
perguruan tinggi. Apakah teknologi yang dalam jalur transformasi digital adalah
digunakan teknologi import, lisensi atau "Pemerintahan Digital", yang mampu
teknologi anak bangsa, ini akan menjadi memungkinkan pemerintah untuk
acuan untuk meningkatkan penelitian menciptakan peningkatan nilai publik dan
yang sesuai dengan kebutuhan sehingga modernisasi sektor publik yang luas
mampu mendongkrak kesejahteraan (dengan keterbukaan, transparansi,
rakyat, khusnya bidang pangan, keterlibatan dan kepercayaan yang lebih
kesehatan, energi, pertahanan, besar dalam pemerintahan) melalui
transportasi, serta informasi dan integrasi teknologi digital dan pengguna
telekomunikasi. Indikator Iptek nasional preferensi dalam desain layanan dan
adalah suatu analisis statistik yang pengiriman layanan pribadi langsung dan
ditujukan untuk menggambarkan dalam membentuk hasil kebijakan publik,
keadaan dan perkembangan kemampuan sementara juga mencapai efisiensi dan
Iptek di suatu negara. Pada umumnya peningkatan produktivitas.
indikator Iptek dapat digunakan untuk Tujuan Kebijakan Layanan Digital
meningkatkan pemahaman para Untuk kesejahteraan Masyarakat:
pengambil keputusan tentang berbagai Efisiensi, Efektivitas, dan Tata Kelola yang
kondisi yang perlu ditangani. Oleh karena Baik, dimana ada beberapa fokus yang
itu, penyusunan indikator Iptek nasional harus diperhatikan, seperti efisiensi,
perlu dilandaskan pada pemahaman efektifitas, Pemerintahan yang baik,
tentang berbagai mekanisme dan faktor- perhatikan Gambar 1.

Gambar 1. Kebijakan Kesejahteraan Digital



(Sumber : OECD, inspirasi dari Masyarakat Eropa, 2013).


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 40
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi


Sementara itu OECD menjelaskan digital, seperti terlihat di Tabel 2 di
beberapa unsur. terjadinya transformasi bawah ini.

Tabel 2.
Unsur-unsur Transformasi Digital (OECD, 2016)

Teknologi Informasi & Komunikasi

Digitalisasi e-Pemerintah Pemerintahan Digital
Penggunaan teknologi digital Pemerintah Teknologi digital dan
yang lebih besar untuk menggunakan preferensi pengguna
meningkatkan aktivitas lintas teknologi digital terintegrasi dalam desain
pemerintahan dan pengelolaan khususnya internet dan penerimaan layanan
Perubahan data / informasi untuk mencapai dan reformasi sektor publik
Arah pemerintahan yang yang luas - bagian integral
lebih baik dari strategi modernisasi
pemerintah untuk
menciptakan nilai publik
Fokus pada efisiensi dan Meskipun fokus Fokus pada tata kelola,
produktivitas pada: efisiensi dan keterbukaan, transparansi,
produktivitas tetapi keterlibatan dengan dan
tetap memberikan kepercayaan pada
layanan yang pemerintah serta efisiensi
disesuaikan kepada dan produktivitas
perorangan
Pemerintahan terpusat Meskipun Masyarakat - didorong -
pemerintah adalah penerima pengguna/ warga pengguna menyuarakan
layanan pasif terpusat tetap tuntutan dan kebutuhan
berpartisipasi mereka, berkontribusi
dalam proses untuk membentuk agenda
pemberian layanan dan melihat konten dan
pengiriman
Pelayanan Masyarakat

Layanan Meningkatkan proses internal Proses perubahan Mengubah proses internal
administrasi fungsi pemerintah inovatif internal Mengubah desain proses
inti internal Meningkatkan proses internal Inovasi dalam pengiriman dan layanan
pemerintah yang mendukung pengiriman pemberian layanan
merupakan kegiatan layanan pribadi langsung, di margin
internal di lembaga untuk meningkatkan layanan
yang secara langsung
mendukung
penyampaian layanan
Layanan pribadi Basis data dan sistem Integrasi basis Berbagi data: data/
langsung oleh informasi pribadi data, sistem TI kumpulan informasi/
pemerintah Standar pelayanan Kolaborasi analitik data
disediakan untuk pengiriman Standar pelayan 24/7 layanan Bergabung dengan
mengatasi online administrasi - platform ICT
kesejahteraan pribadi untuk berbagi informasi,
warga dan layanan dan meningkatkan
mendukung hasil kolaborasi
kebijakan publik Layanan inovasi yang
disesuaikan dengan
kebutuhan individu
(m-goverment)
Transformasi Digital


Transformasi digital terdiri dari: administrasi (administration services) dan
fungsi unsur TIK dan dan unsur layanan layanan pribadi (personal services) bagi
masyarakat. Unsur TIK, mempercepat layanan tata kelola masyarakat.
proses digitalisasi untuk mendorong Selanjutnya, data dan informasi yang
terjadinya e-Government yang mampu ada di perguruan tinggi harus dapat
mendasari terbentuknya Pemerintahan dimanfaatkan secara nasional, sesuai
Digital. Adanya pemerintahan digital ini, rekodnya yang ada. Berdasarkan
akan merubah proes pelayanan kepada pengertian rekod perguruan tinggi dan
masyarakat, dimana adanya layanan pengelompokan rekod perguruan tinggi

41 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

tersebut di atas dapat diambil kesimpulan Kesimpulan


bahwa rekod yang terkoleksi di suatu Perguruan Tinggi di Indonesia
perguruan tinggi dikelompokkan sebagai dituntut untuk menjadi World Class
berikut: Univerity (WCU). Salah satu indikator
1. Rekod kelembagaan yang terdiri WCU, adalah peringkat (ranking) website
dari (a) rekod administrasi, (b) rekod masing-masing perguruan tinggi dalam
pegawai, dan (c) rekod sarana dan Webometrics. Performa suatu website
prasarana pendidikan; sangat tergantung dari kompetensi
2. Rekod kemahasiswaan yang terdiri pembuatnya baik tim maupun
dari (a) rekod mahasiswa aktif, (b) perorangan. Wawasan seorang pembuat
rekod mahasiswa alumni, serta. (c) website setidaknya memahami akan
rekod kegiatan kemahasiswaan; pentingnya arsip dinamis (dynamic
3. Rekod hasil seminar dan penelitian archive); sistem Webomatrics; kebijakan
pegawai; e- Government (e-Government policy).
4. Rekod hasil studi yang berupa rekod Lebih lanjut, tim ataupun perorangan
skripsi/tesis/disertasi; pembuat website haru memahami betul
5. Rekod pengabdian pada masyarakat; konsep Whole of Government (WoG),
6. Rekod program kelembagaan seperti dimana harus mempunyai kemampuan
kerjasama; berkonsultasi, berkoordinasi, dan
7. Rekod keuangan. bekerjasama dengan berbagai pihak
terkait (stakeholder); melayani publik
Dengan demikian, rekod sebagai hasil dengan membuka partisipatif, tepat,
samping kegiatan di suatu organisasi memudahkan; dan menjalankan
harus dikelola dengan baik sehingga manajemen ASN, melaksanakan tugas
apabila sewaktu-waktu dibutuhkan, dengan penuh pengabdian.
seperti untuk kegiatan akreditasi dan Tersedianya website yang baik
visitasi, rekod yang dimaksud dapat tidak hanya untuk mencari ranking
ditemu balik dengan mudah dan cepat. terbaik di Webometrics tetapi juga harus
Kegiatan untuk mengelola rekod dengan mempunyai konten yang sesuai dengan
tujuan seperti ini dikenal dengan records dasar Pancasila (transparan, jujur,
management atau pengelolaan rekod bertanggung jawab dan tertib), menjadi
(Yani, 2014). Berbagai rekod yang ada di pengetahuan (knowledge) bagi bangsa
masing-masing perguruan tinggi harus untuk meningkatkan daya saing bangsa.
dimanfaatkan untuk meningkatkan WoG merupakan New Paradigm
pelayanan ke masyarakat, dengan Administration (NPA) harus diterapkan di
memanfaatkan perkembangan TIK saat seluruh cevitas akademika di perguruan
ini, melalui konsep Transformasi Digital. tinggi, akan mempercepat meningkatkan
Proses pembuatan Rencana Induk ranking webomatrik secara internasional.
Riset Nasional 2017-2045 (RIRN), telah Civitas akademika, baik dosen dan
mengimplementasikan WoG, dimana tenaga pendidik harus terus di berikan
perancangan pada penelitan tersebut pelatihan untuk mampu meningkatkan
serta sudah menggunakan pendekatan kompetensinya, sehingga tidak canggung
holistik, lintas institusi, lintas ranah dan menghadapi perubahan dan tuntutan
berdasarkan fokus riset. Diharapkan, yang sangat cepat dalam melakukan
kedepannya dapat mengakomodasi pelayanan untuk itu perguruan tinggi
semua pihak pelaku riset, sinergi dan harus cepat melakukan proses
berdaya hasil optimal (Kemenristekdikti, transformasi digital sebagai peningkatan
2017). kualitasnya pelayanan kepada
masyarakat yang lebih baik dan cepat.


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 42
Tamtanus, Arsip dinamis dalam kerangka Whole of Government di Perguruan Tinggi

Referensi v2/wp-content/uploads/Materi-Prof-
Aguillo, I. F. (2008). Webometric Ranking Hermawan-WCU.pdf.
of World Universities : Introduction , Herawati, R, N. (2014). Penerapan e-
Methodology, and Future Develop- Pemerintah Dalam Mendorong
ments ´LUI´ S Ortega, (902061795). Terwujudnya Pengeyelenggaraan
https://doi.org/10.1080/ Pemenritahan Yang Baik (Studi Kasus
03797720802254031 Kabupaten/kota Jawa Tengah). Jurnal
Amin Muhamad. (2016). Model Dinamik Ilmu Sosial, 13(2).
Penerapan e-Pemerintah Dengan https://media.neliti.com/media/
Pendekatan Darcy (Kasus Kemente- publications/137065-ID-penerapan-
rian Koordinator Perekonomian, e-Pemerintah-dalam-mendorong-
Kementerian Keuangan dan Kemen- t.pdf.
terian Riset, Teknologi dan Pendidikan Iskandar, A. & A. S. (2017). Dinamika Lptk
TinggiUI. http://www.ui.ac.id/berita/ Menuju Perguruan Tinggi Kelas Dunia
dinamika-penerapan-e-Pemerintah- (World Class University/Wcu).
di-indonesia.html. Perspektif Ilmu Pendidikan, 31(1), 43.
Aulia, E. R. (2015). Penggunaan Aplikasi https://doi.org/10.21009/PIP.311.6.
E-Surat SIKD (Sistem Informasi Kemenristekdikti. (2017). Rencana Induk
Kearsipan Dinamis) Dalam Riset Nasional Tahun 2017-2045 (28
Pengelolaan Arsip Elektronik Untuk Februar). Jakarta. Retrieved from
Mendukung E-Pemerintah Di Badan http://simlitabmas.ristekdikti.go.id/und
Arsip Dan Perpustakaan Kota uh_berkas/Rencana Induk Riset
Surabaya. Jurnalmahasiswa. Unesa. NasionalTahun 2017-2045 - Edisi 28
Ac.Id. https://jurnal mahasiswa. Pebruari 2017.pdf.
unesa.ac.id/index.php/jpap/article/ Koran Sindo. (2018). Kementan Diminta
viewFile/12515/11554. Perbaiki Data Pangan demi Informasi
Cambridge International Examinations. Akurat soal Beras: Okezone Economy.
(2015). Data, Information, and https://economy.okezone.com/read/
Knowledge. http://www.cambridge- 2018/02/19/320/1861361/kementa
international.org/images/285017 n-diminta-perbaiki-data-pangan-
-data-information-and- demi-informasi-akurat-soal-
knowledge.pdf. beras.LAN. (2017). Modul Pelatihan
Damanik, F. N. S. (2012). Menjadi Dasar Calon PNS: Whole of
Masyarakat Informasi. JSM STMIK Government.
Mikroskil, 13(1), 73–84. http://pusbindiklat.lipi.go.id/wp-
http://download.portalgaruda.org/ar content/uploads/Modul-Whole-Of-
ticle.php?article=120253&val=5499& Government-Cetak.pdf
title=Menjadi Masyarakat Informasi. Masyhur, F. (2017). Penelitian e-
Pemerintah di Indonesia: Studi
De Brí, F., & Bannister, F. (2010). Whole- Literatur Sistematis dari Perspektif
of-government: The continuing Dimensi Pemeringkatan e-
problem of eliminating silos. Pemerintah Indonesia (PeGI). Jurnal
Proceedings of the European IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan
Conference on E-Government, ECEG, Dan Teknologi Komunikasi), 19(1),
122–133 51–62.
Dipojono, H. K. Universitas Kelas Dunia Mirmani, A. (2014). Pengantar Kearsipan.
dan Pemeringkatan Universitas Dunia UT. http://repository.ut.ac.id/4169/
(2015). http://kopertis3.or.id/ 1/PUST2252-M1.pdf

43 I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I

I I I
Journal of Governance Volume 4, Issue 1, June 2019

Mulyadi. (2018). Efektivitas Sistem The UK, G. of. (2000). Government Policy
Kearsipan Dinamis (SIKD) Sebagai On Archives. Journal of the Society of
Sarana Temu Kembali Arsip Di Dinas Archivists (2000) 21(1) 11-26, 21(1),
Arsip, Perustakaan Dan Dokumentasi 11–26. http://www.nationalarchives.
(ARPUSDOK) Kota Palembang. JIPI, gov.uk/documents/government_policy.
3(1), 50–73. Pdf.
Nahariyah, Y. N. (2016). Implementasi TribunJakarta.com. (2018). Wajib Pajak
Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Membludak, KPP Tangerang Pratama
(SIKD) Dalam Pengelolaan Arsip Timur Siapkan Delapan PC
Dinamis Di Subbag Umum Dan Tambahan.
Kepegawaian Bappeda Provinsi Jawa http://jakarta.tribunnews.com/
Tengah. Https://Media.Neliti.Com/ 2018/03/29/wajib-pajak-membludak-
Media/.../209142-Implementasi- kpp-tangerang-pratama-timur-siapkan-
Sistem-Informasi-Kearsipan.Do. delapan-pc-tambahan
NARA. (2014). Open Governmant Plan. Tyasmara, N. C. (2016). Transformasi
https://www.archives.gov/ Masyarakat Informasi di Indonesia
files/open/open-government-plan- Ditinjau dari Aspek Budaya,
3.0.pdf Teknologi, Sosial dan Ekonomi.
OECD. (2016). Digital Government Perpustakaan UI.
Strategies for Transforming Public Wei Choo, C., Bergeron, P., Detlor, B., &
Services In The Welfare Area. Heaton, L. (2008). Information
http://www.oecd.org/gov/digital- Culture and Information Use: An
government/Digital-Government- Exploratory Study of Three
Strategies-Welfare-Service.pdf Organizations. J. of The American
Ojo, A. (2012). The Whole of Government Society for Information Science and
Approach: Models and Tools for EGOV Technology, 59(5), 792–804.
Strategy & Alignment. Macao: https://doi.org/10.1002/asi.20797.
United Nations University. Yani, A. (2014). Manajemen Rekod
https://www.w3.org/egov/IG/slides Perguruan Tinggi (Suatu Tinjuan
/2012-03-20/Ojo-slides-v4.pdf Literatur).
PEGS. (2017). Architecture for delivering Https://Www.Researchgate.Net/Publi
and-European e-Pemerintah services cation/236645575 Manajemen, (May
(Ver.1.0). ec.europa.eu/idabc/ 2013), 12–35.
servlets/Doc2882.pdf?id=18944.
http://ec.europa.eu/
idabc/servlets/Doc2882.pdf?id=18944
PresidenRI.go.id. (2016). Presiden:
Urusan Data Pegangannya Hanya
Satu, Data BPS | Presiden Republik
Indonesia. http://presidenri.go.id/
berita-aktual/presiden-urusan-data-
pegangannya-hanya-satu-data-
bps.html
Sakowicz, M. (2003). How to Evaluate E-
Pemerintah? Different Methodologies
and Methods. Eleventh NISPAcee
Annual Conference.
http://enos.itcollege.ee/~linnar/IT-
ROI/UNPAN009486.pdf


I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I I 44

Anda mungkin juga menyukai