Anda di halaman 1dari 84

dari redaksi

“September ceria…., milik kita bersama…” juga dikarenakan kurangnya implementasi nilai-
Penggalan lagu dari Vina Panduwinata ini menjadi nilai etika dan integritas dalam menjalankan sistem
salam dari kami, awak WP, untuk menyapa sobwas di organisasi. Terkait latar belakang tersebut, maka
(baca: sobat pengawasan) sekalian. Seperti lirik edisi ini menyajikan liputan mengenai Center of
lagu tersebut, kami menyambut ceria akhir triwulan Excellence, perwujudan kinerja unggul, pentingnya
III tahun 2017 ini dengan kembali menghantarkan penegakan integritas dan etika, serta wawancara
majalah ini ke tangan sobwas setia WP. Kami juga dengan narasumber-narasumber yang berkiprah di
menghantarkan dengan ceria salah satu rekan awak dunia pengawasan dengan harapan akan me-refresh
WP, Donny Perdana, berangkat ke Tanah Suci semangat berintegritas, beretika, dan berbudaya.
untuk menunaikan ibadah haji. Absennya sosok Membangun manusia bukan hanya bicara
Redaktur Pelaksana di tengah-tengah awak WP lahiriah, namun juga batiniah. Keduanya adalah
tidak menyurutkan semangat kami. Kami percaya satu kesatuan utuh yang bergerak bersama-
doanya di Tanah Suci semakin menguatkan langkah sama. Kiranya tema yang diusung WP kali ini
kami dalam mengemas WP dengan kualitas. dapat membuka wawasan sobwas sekalian akan
Sobwas sekalian, edisi WP yang ketiga ini akan pentingnya membangun integritas yang secara
membahas seputar lingkungan pengendalian sebagai luas akan melepaskan bangsa dari darurat moril.
soft control dalam membangun pengendalian intern. Mengutip kata-kata 0, “revolusi besar dalam
Mengapa lingkungan pengendalian begitu penting? karakter dari satu orang manusia akan membantu
Karena SPIP sebagai pengendalian intern di birokrasi mencapai perubahan nasib suatu bangsa, dan lebih
menitikberatkan pada pentingnya peran sumber jauh, akan menyebabkan perubahan nasib seluruh
daya manusia dalam membangun pengendalian umat manusia.”
intern yang efektif. Keruntuhan Enron, sebuah Salam Pengawasan!!!
perusahaan energi terkemuka Amerika, utamanya

Alamat Redaksi/Tata Usaha: Gedung BPKP Pusat Lantai 1 Jl. Pramuka No. 33 Jakarta Timur 13120 Tel/Fax. 62 21 85910031, pes
0102 dan 0103, Diterbitkan Oleh: Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP) Berdasarkan: Keputusan Kepala BPKP
Nomor: Kep-204/K/SU/2013 Tanggal 26 Maret 2013 STT Nomor: 958/SK/Ditjen PPG/STT/1982 Tanggal 20 April 1982, ISSN 0854-0519
Homepage: www.bpkp.go.id - Email: warta_pengawasan@bpkp.go.id. Dilarang mengutip atau memproduksi seluruh atau
sebagian isi majalah tanpa seijin redaksi.

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 1
daftar isi

Daftar Isi Luar Negeri


1 Dari Redaksi 43 Belajar Pembangunan Desa dari Negeri Gajah
2 Surat Pembaca Putih
3 Round Up Warta Pusat
Laporan utama 46 Pengawasan Lintas Sektoral, Menuju
4 Sumber Daya Manusia adalah Karakteristik Pembangunan yang Efektif dan Efisien
9 Hard Control vs Soft Control 50 Tingkatkan Profesionalisme dan Integritas
untuk Bekerja Lebih Baik
13 Membentuk Budaya Vital dalam Pengendalian
Intern Opini
18 Inspektu Jenderal Kementerian Keuangan - 51 Etika Berorganisasi Era Globalisasi
Sumiati : “Menjunjung Integritas, Mahkota
Pengawasan”
20 Deputi Bidang Reformasi Birokrasi, Kehumasan
Akuntabilitas Aparatur, dan Pengawasan
Kementerian Pendayagunaan Aparatur 56 Strategi Kehumasan
Negara dan Reformasi Birokrasi - Muhammad Liputan Khusus
Yusuf Ateh: “Independensi dan Kompetensi
Kunci Keberhasilan APIP 59 Reform Leader Academy (RLA)
22 Membangun Soft Control yang Efektif Warta Daerah
24 Tone at The Top: Kunci Fungsi APIP yang 66 Membangun Soft Control
Optimal
68 Wujudkan Kinerja Unggul
30 Shared Values sebagai Inti dari Pengendalian
Diri
Hukum
Nasional 71 Aspek Hukum Pengawasan APIP Pasca
Peraturan Administrasi Pemerintahan
34 Komit, Wujudkan Akuntabilitas Pemerintah
Yang Lebih Baik Keuangan Daerah
38 Peningkatan Mutu Aparat Pengawasan di Saat 76 Aplikasi Siskeudes: Triks agar 100% di 2017
Efisiensi Anggaran
41 Saya Cinta Indonesia

Susunan Redaksi
Pelindung : Kepala BPKP - Pembina : Sekretaris Utama - Penasihat : Para Deputi Kepala BPKP - Penanggung Jawab:
Syaifuddin Tagamal- Kontributor Ahli: Maliki Heru Santoso, Adil Hamonangan, Priti Pratiwi Bakti, Sri Penny Ratnasari,
Salamat Simanullang, Gilbert Hutapea, Riyani Budiastuti, Achdiman Kartaatmadja, Slamet Hariadi, Bambang Utoyo, Amdi
Very Dharma, Edi Mulia, Miskudin Taufik - Kontributor Tetap: Mauro Nugroho, Heli Restiati, Setya Nugraha, Agus Yulian, Rini
Wartini, Ayi Riyanto, Tri Wibowo - Pemimpin Umum: Nuri Sujarwati - Wakil Pemimpin Umum: M. Muslihuddin - Pemimpin
Redaksi: Tri Endang Mudiastuti - Pemimpin Administrasi: Ratna Wijihastuti- Redaktur Pelaksana: Dony Perdana- Redaktur:
Suyadiarto Priyono, Pujito,Dian Setyawati, Ishak A. Wahyudi, Diana Chandra, Nani Ulina K. N, - Redaktur Foto: Sri Lestari -
Sekretaris Redaksi: Hilwiya Agustine- Reporter: Suryo Cahyo Putro, Tri Sutrisno, Ayu Isni Arum, Nadia Khaerunnisa, Karneji
Sormin Siregar - Keuangan: Nurjana Ismet Tuah, Isnawati Ekarini - Desain Grafis: Idiya Zikra, Risanto - Administrasi: Budi
Sutjahyo, Nursanty Sinaga, R. Hanifah- Dokumentasi: Edi Purwanto, Adi Sasongko - Sirkulasi: Frans Sinaga, Gilang
Rahmat Hastanto - Sirkulasi: R. Hanifah Adi Sasongko

2 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
round up

Mengangkat Soft Control

S
ejak Sistem Pengendalian Intern pengendalian yang efektif (soft control) belum
Pemerintah mulai diperkenalkan melalui tercipta dan belum dapat mendukung hard control
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun yang kredibel dalam implementasi SPIP.
2008 (PP 60/2008), konsep pengendalian Soft Control harus dipahami sebagai hal
intern dari yang semula mengutamakan hard mendasar dalam membangun pengendalian
control menjadi lebih mengedepankan soft control. intern karena soft control-lah yang menggerakkan
Hal ini merefleksikan niatan pemerintah yang hard control agar dijalankan seefisien dan
ingin meletakkan pengendalian intern terintegrasi seefektif mungkin. Segala daya dan upaya untuk
pada process business organisasi. Akibatnya, mengoptimalkan terselenggaranya SPIP di
terjadi pergeseran karakter organisasi perlu dilakukan dimulai dari peningkatan
pengendalian yang tidak hanya kualitas lingkungan pengendaliannya. Cara
mencakup rangkaian kegiatan meningkatkan kualitas lingkungan pengendalian
dan prosedur, namun menjadi ini bermacam-macam, dapat dilakukan melalui
suatu proses integral yang rekrutmen dan diklat sumber daya manusia,
dipengaruhi oleh setiap orang pendelegasian wewenang yang tepat,
di dalam organisasi. penempatan berdasarkan “right man on the
Hampir satu dekade berlalu right place”, dan lain-lain. Namun
sejak PP 60/2008 terbit, namun yang paling penting adalah adanya
implementasinya masih belum komitmen untuk membangun
bisa dikatakan memuaskan. lingkungan pengendalian sebagai
Hal ini terlihat dari tingkat pondasi pelaksanaan SPIP.
maturitas SPIP di sebagian Komitmen ini harus dibarengi
besar pemerintah daerah masih pada level 1 dan dengan ketegasan untuk merealisasikannya, bukan
hanya beberapa saja yang mencapai level 3 serta hanya komitmen yang tertuang di secarik kertas
maraknya kasus OTT yang menjaring banyak dengan guratan “pakta integritas” belaka. Dengan
aparatur negara. Ini disebabkan antara lain komitmen dari seluruh unsur penyelenggara
kurangnya kesadaran dari para penyelenggara pemerintahan mulai dari level atas sampai unit-
pemerintahan akan pentingnya membangun sistem unitnya, maka akan tercipta satu tujuan yang sama
pengendalian intern yang baik untuk menyokong dalam ber-SPIP. Kesamaan tujuan itu akan turut
tugas dan fungsinya. Selain itu, pelaksanaan memeratakan kondisi lingkungan pengendalian di
pengendalian intern tersebut sangat tergantung masing-masing unit organisasi dan meningkatkan
pada individu, belum sampai melibatkan semua kualitas pelaksanaan hard control, sehingga secara
unit, sehingga keandalan SPIP antar unit bervariasi. makro terselenggaranya SPIP sebagaimana target
Hal-hal tersebut menunjukkan bahwa lingkungan dalam RPJMN 2015-2019 akan terealisasin
(eji)

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 3
Laporan Utama

Baru sekitar tiga bulan

P
yang lalu diadakan
Rapat Koordinasi
Nasional Pengawasan esan dan amanat dapat dipungkiri, masih banyak
Intern Pemerintah Presiden ini hal yang harus diperbaiki
Tahun 2017 dengan sepertinya belum dalam pengelolaan dana
tema “Penguatan dijiwai oleh selu­ desa. Namun sebagus apapun
Pengendalian Intern ruh penyelenggara negara, sistem yang dibangun, tetap
dan Sinergi APIP khususnya pengelola Dana tidak akan memberikan hasil
untuk Akuntabilitas Desa. Publik kembali dike­ maksimal ketika sumber daya
Desa yang Lebih j u t k­a n t a t k a l a K o m i s i manusia yang menjalankannya
Baik”. Masih jelas Pembe­r antasan Korupsi “terkontaminasi”.
dalam ingatan pula, (KPK) kembali menangkap Sebelum membahas lebih
beberapa penyelenggara jauh tentang peran sumber daya
berulang kali Presiden
pemerintahan daerah di manusia, perlu terlebih dahulu
dalam sambutannya
Kabupaten Pamekasan terkait dipahami apa itu sumber daya
membuka acara
dugaan korupsi Dana Desa manusia. Mengapa “sumber
tersebut mengutarakan sebesar Rp100.000.000,00. daya manusia” dan bukan
agar berhati-hati dalam Tak tanggung-tanggung, “manusia”? Karena manusia
menggunakan Dana mulai dari level kepala desa, adalah subjek/objeknya.
Desa, jangan sampai inspektur kabupaten, bahkan Sedang­ k an ketika bicara
ada penyelewengan. sampai level bupati diciduk tentang sumber daya manusia,
oleh KPK di kasus ini. Tak maka yang dibicarakan ada­

4 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

lah manusianya dan segala mendukung strategi. Veithzal diangkat untuk melaksanakan
hal yang ada di dalam diri Rivai mendefinisikan sumber tugas pemerintahan. Syarat
manusia tersebut yang ber­ daya manusia sebagai seorang tertentu ini berkaitan dengan
manfaat bagi penggunanya. yang siap, mau, dan mampu perolehan subjek yang memiliki
Sonny Sumarsono (2003:4) memberi sumbangan usaha pondasi dasar kompetensi dan
mende­finisikan sumber daya pencapaian tujuan organisasi. integritas, misalnya tingkat
manusia atau human resources Dari definisi tersebut, secara pendidikan, seleksi, pengucapan
ke dalam dua pengertian. Yang umum sumber daya manusia sumpah jabatan, dan lain-lain.
pertama adalah usaha kerja atau adalah orang-orang yang Frase “pondasi dasar” berarti
jasa yang dapat diberikan dalam bekerja dalam suatu organisasi bahwa pada dasarnya subjek
proses produksi. Kedua, sumber untuk menggerakkan dan me­ yang diperoleh dari seleksi
daya manusia menyangkut nunjang pencapaian tujuan berdasarkan syarat tertentu
manusia yang mampu bekerja orga­nisasi. tersebut dimaksudkan memiliki
untuk memberikan jasa atau Dikaitkan dengan organisasi kompetensi dan integritas
usaha kerja tersebut. The dalam pemerintahan, definisi minimum yang dibutuhkan

Chartered Institute of Personnel sumber daya manusia di atas organisasi pemerintahan.


and Development (CIPD) dalam mencakup tiga titik fokus, Implementasi kompetensi
Mullins (2005) menyebutkan yaitu subjek (orang-orang yang dan integritas yaitu ketika
bahwa sumber daya manusia bekerja dalam suatu organisasi), subjek tersebut menjalankan
sebagai strategi perancangan, predikat (menggerakkan dan tugas dan tanggung jawabnya
pelaksanaan, dan pemeliharaan menunjang), dan objek (tujuan di lapangan. Sementara itu,
untuk mengelola manusia organisasi). Subjek dalam orga­ predikat yang dimaksud adalah
untuk kinerja usaha yang nisasi pemerintahan mencakup melaksanakan tugas sesuai
optimal termasuk kebijakan warga negara Indonesia yang uraian jabatan masing-masing.
pengembangan dan proses untuk memenuhi syarat tertentu yang Kemudian objek yang dimaksud

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 5
Laporan Utama

sumber daya manusia


di pemerintahan, bukan
hanya bicara tentang
pegawai negeri atau
pegawai Aparatur Sipil
Negara (ASN). Namun
sumber daya manusia itu
harus dipandang sebagai
satu kesatuan kalimat
yang utuh, yaitu pegawai
negeri atau pegawai
ASN yang melaksanakan
tugas sebagaimana
uraian jabatannya untuk
mewujudkan birokrasi
yang menyejahterakan
rakyat.

adalah tujuan dari organisasi namun semuanya tujuan pembukaan Undang-Undang


pemerintahan sesuai visi misi tersebut harus mendukung dan Dasar Negara Republik Indo­
organisasi tersebut. Tujuan sesuai dengan tujuan negara nesia Tahun 1945, antara lain
organisasi tersebut bervariasi, sebagaimana tertuang dalam melindungi segenap bangsa
Indonesia dan seluruh tumpah
darah Indonesia, memajukan
kesejahteraan umum, mencer­
daskan kehidupan bangsa, dan
ikut melaksanakan ketertiban
dunia. Sehingga, dari pengertian
tersebut, ketika bicara tentang
sumber daya manusia di
pemerintahan, bukan hanya
bicara tentang pegawai negeri
atau pegawai Aparatur Sipil
Negara (ASN) sebagaimana
tertuang di dalam Undang-
Undang Nomor 5 Tahun

6 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

2014. Namun sumber daya memberi hasil yang diharapkan. pertimbangan, kesalahan
manusia itu harus dipandang Namun menciptakan ling­ penerjemahan perintah,
sebagai satu kesatuan kalimat kungan pengendalian yang pengabaian manajemen,
yang utuh, yaitu pegawai efektif bukanlah perkara mudah. dan kolusi dari sumber daya
negeri atau pegawai ASN Perubahan pengendalian intern manusia tersebut. Oleh sebab
yang melaksanakan tugas di Indonesia, dari yang semula itu, pasal 4 PP 60/2008
sebagaimana uraian jabatannya Pengawasan Melekat (Waskat) menyebutkan bahwa pimpinan
untuk mewujudkan birokrasi menjadi SPIP, menempatkan instansi pemerintah wajib
yang menyejahterakan rakyat. sumber daya manusia sebagai menciptakan dan memelihara
Pemahaman sumber daya pemegang peran vital dalam lingkungan pengendalian
manusia inilah yang sebenarnya pengendalian intern. Peran ini yang menimbulkan perilaku
dimaknai sebagai hal penting ibarat dua sisi mata uang. Pada positif dan kondusif. Pasal 4
dalam lingkungan pengendalian sisi yang pertama, dengan ini memiliki tiga hal pokok
di Peraturan Pemerintah Nomor sumber daya manusia yang mengenai sumber daya manusia,
60 Tahun 2008 tentang Sistem
Pengendalian Intern Pemerintah
(PP 60/2008). Hal ini terlihat
dari bagan unsur-unsur SPIP
sebagaimana terlihat di
piramida SPIP.
Pada pasal 3 PP 60/2008,
lingkungan pengendalian
merupakan unsur pertama
yang disebutkan dari lima
unsur SPIP. Hal ini bukan
sekedar penulisan, namun PP tepat maka pengendalian intern yaitu integritas, kompetensi,
60/2008 meletakkan pentingnya akan dapat beradaptasi dengan dan penempatan. Integritas
membangun lingkungan fluktuasi lingkungan sekitar, terkait dengan penegakan aturan
pengendalian yang efektif karena pada dasarnya konsep dan kode etik sesuai disiplin
sebagai soft control dalam SPIP adalah terintegrasi dengan pegawai. Kemudian integritas
membangun pengendalian komponen operasi organisasi. tersebut diterjemahkan dalam
intern di organisasi. Apabila Di sisi yang lain, sumber tugas dengan kompetensi yang
lingkungan pengendalian daya manusia yang tidak tepat dimiliki. Kompetensi di sini
yang efektif bisa diciptakan, dapat pula menjadi titik kritis bukan hanya diperoleh pada
soft control berjalan dengan yang dapat menggagalkan tahap rekrutmen atau seleksi,
optimal, maka sistem yang SPIP di organisasi. Hal ini namun kompetensi di sini lebih
diimplementasikan akan dikarenakan kurang matangnya kepada komitmen bagaimana

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 7
Laporan Utama

sebagai subjek dan melupakan


predikat dan objeknya yaitu
mewujudkan birokrasi untuk
rakyat. Inilah yang harus
ditanamkan dalam diri setiap
birokrat di negara ini, baik ketika
mengucapkan sumpah jabatan,
ketika mengikuti diklat, maupun
ketika menjalankan tugasnya,
bahwa sumber daya manusia
adalah karakteristik yang
diwujudkan dalam satu kalimat
utuh, bukan kata benda. Sama
seperti dalam berkomunikasi,
komunikan akan mengerti
penyampaian oleh komunikator
apabila diutarakan dalam satu
organisasi mengidentifikasi “belanja” namun lebih sebagai kalimat utuh. Begitu pula
dan menyusun kegiatan “aset” bagi organisasi, yang dalam SPIP, pengendalian
sesuai kompetensi untuk diharapkan akan memberi intern akan tercipta ketika
menyelesaikan tugas dan manfaat saat ini atau di masa sumber daya manusia dipahami
fungsi masing-masing posisi, yang akan datang, baik bagi sebagai karakteristik (sifat dan
bagaimana meningkatkan organisasi pemerintahan itu ciri khas) dalam lingkungan
kompetensi pegawainya, sendiri maupun bagi bangsa dan pengendalian. Selanjutnya,
dan bagaimana membina negara secara luas. ketika pengendalian intern telah
sumber daya manusia ter­ Dari penjelasan mengenai terimplementasi dengan baik,
sebut. Kompetensi tersebut sumber daya manusia ber­ maka tindak pidana korupsi
kemudian diaplikasikan dengan dasarkan para ahli dan PP akan dapat ditekan, dan cita-cita
pende­l egasian wewenang 60/2008 di atas, dapat dimaknai bangsa untuk menyejahterakan
sesuai uraian tugasnya dan bahwa sumber daya manusia masyarakatnya akan tercapai.
menem­patkan pegawai sesuai harus dipandang sebagai subjek, Jangan sampai karakteristik
kompetensi yang dibutuhkan di predikat, dan objek sekaligus. (baca sumber daya manusia)
posisi tersebut. Dari penjabaran Ber­b agai kasus korupsi ini hilang. Karena, mengutip
ini, SPIP sebagaimana yang melibatkan banyak kata-kata dari Billy Graham,
tertuang di PP 60/2008 secara penyelenggara pemerintahan “ketika karakter hilang, semua
implisit memaknai sumber menunjukkan bahwa sumber hilang”n
daya manusia bukan sebagai daya manusia hanya dimaknai (eji)

8 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

oleh: Setya Nugraha

Banyaknya korupsi dan kasus Operasi Tangkap Tangan (OTT) oleh KPK akhir-akhir ini
kian meresahkan. Ibarat seperti cerita silat, tidak kunjung berhenti kisahnya, mulai
dari OTT di Mahkamah Konstitusi, kasus suap Bupati Klaten, kasus suap Gubernur
Bengkulu, kasus E-KTP yang merugikan negara lebih dari Rp 2 Triliun, suap di BPK,

W
kasus OTT DPRD Mojokerto Jawa Timur, dan kasus OTT yang melibatkan salah satu
Kasi Intel di Kejati Bengkulu, serta terakhir adalah kasus OTT Dana Desa di Magetan

ajar jika akan terjadi penyimpangan dan efisiensi operasional


m u n c u l dalam organisasi tersebut. organisasi, keamanan aset,
pertanyaan, Berangkat dari fenomena keandalan pelaporan keuangan
mengapa tersebut, tema mengenai serta kepatuhan pada peraturan
internal control organisasi yang internal control selalu menjadi dan perundang-undangan. Lima
anggotanya terkena kasus OTT trending topic dimana pun. komponen COSO (lingkungan
tersebut tidak efektif mencegah Committee of Sponsoring pengendalian, penilaian
berbagai kasus tersebut? Organizations of the Treadway risiko, kegiatan pengendalian,
Sebagaimana esensi internal Commissions atau COSO informasi dan komunikasi,
control adalah pengendalian (1992) mendefinisikan internal serta monitoring) dijabarkan
internal dalam organisasi, maka control sebagai sebuah kerangka dalam berbagai control antara
internal control semestinya konseptual yang pada intinya lain pemisahan tugas, sistem
akan selalu memberikan sinyal bertujuan untuk mencapai informasi, sistem otorisasi,
atau alarm tanda bahaya jika tujuan utama yaitu efektivitas dan prosedur pelaporan, yang

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 9
Laporan Utama

digunakan sebagai guidance anggota organisasi (Ouchi, “tujuan antara” karena sejatinya
bagi seluruh anggota organisasi. 1977). Masing-masing anggota organisasi menginginkan
organisasi secara sadar memiliki anggota organisasi untuk ber­
Hard Control dalam kewajiban untuk memenuhi dan kinerja secara optimal pada jam
Organisasi mengikuti hard control tersebut. kerja tersebut sebagai tujuan
Internal control secara Kesadaran mereka timbul karena sebenarnya untuk memenuhi
umum sayangnya selama ini hard control tersebut sudah tujuan organisasi. Pembahasan
lebih banyak ditafsirkan dan memiliki legitimasi sehingga alinea berikut menarik karena
hard control saja terbukti tidak
cukup, karena hard control
dalam contoh ini hanya mampu
membuat sebagian anggota
organisasi hadir dan mengikuti
finger print namun belum
sadar sepenuhnya mereka
harus berkinerja baik dalam
jam kerja tersebut. Dengan
demikian diperlukan control
lain yang bukan sekedar aturan
dijabarkan ke dalam formal ada konsekuensi berupa sanksi dan prosedur agar anggota
control atau hard control yang jika mereka tidak patuh pada organisasi tidak sekedar hadir
lebih jelas terlihat. Pfister hard control tersebut. Sebagai namun mengisi kehadirannya
(2009) menyatakan sulitnya contoh, kebijakan pegawai dengan kemampuan terbaiknya
mendefinisikan apakah yang harus melakukan finger print untuk kepentingan organisasi.
disebut hard control, namun dan harus tercetak sebagai bukti
beberapa peneliti menyatakan anggota organisasi telah hadir Kekuatan Soft Control
bahwa hard control merupakan menunjukkan legitimasi aturan versus Hard Control
prosedur tertulis dan berbagai organisasi tentang kewajiban Tidak seperti hard control
aturan yang menjadi pedoman finger print. Contoh hard control yang memiliki kecenderungan
perilaku anggota organisasi ini mengendalikan perilaku mengawasi dan memonitor
mencapai tujuan organisasi kehadiran anggota organisasi perilaku anggota organisasi
serta menghindarkan dari untuk memenuhi jam kehadiran melalui sistem dengan meng­
berbagai penyimpangan. Hard yang diharapkan organisasi gunakan ukuran-ukuran yang
control adalah mekanisme misalnya 8.00 WIB sampai eksplisit, soft control mampu
control yang ditetapkan secara 17.00 WIB. Kehadiran anggota mengen­ d alikan sikap dan
formal dan harus dinyatakan organisasi sebagai dampak hard perilaku anggota organisasi
secara eksplisit kepada seluruh control yang diterapkan menjadi melalui nilai-nilai, sesuatu yang

10 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

diyakini (beliefs) dan kebiasaan Pemerintah) yaitu agar pimpinan yang terbentuk kuat antara lain
tidak tertulis (Falkenberg dan instansi pemerintah wajib bahwa bekerja adalah ibadah,
Herremans, 1995). Dengan menciptakan dan memelihara amanah agar membawa berkah,
demikian bekerjanya soft lingkungan pengendalian dan sebagainya. Contoh soft
control dalam mengendalikan yang menimbulkan perilaku control budaya kerja lainnya
perilaku anggota organisasi positif dan kondusif untuk adalah bekerja keras, cerdas,
justru melalui sesuatu yang penerapan internal control ikhlas, dan tuntas. Kekuatan
sifatnya tidak bisa terukur dalam lingkungan kerjanya. soft control ini melampaui
namun bisa dirasakan antara Proses penciptaan soft control sekedar hard control berupa
lain pengaruh interpersonal, antara lain melalui penegakan kehadiran 8 to 5 namun pada
standar moral dan budaya. integritas dan nilai etika, kondisi urgency justru banyak
Pimpinan memiliki amanah campaign nilai-nilai organisasi, ditemukan perilaku anggota
untuk membentuk sebuah soft memberikan keteladanan, dan organisasi yang dengan ikhlas
control yang handal sesuai sebagainya. Masih contoh hard bekerja melampaui jam kerja
amanah dalam pasal 4 PP No. control berupa finger print di seharusnya.
60 Tahun 2008 tentang SPIP atas, disadari perlu dibangun Berbagai risiko yang me­
(Sistem Pengendalian Intern sebuah budaya organisasi ngancam pencapaian tujuan

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 11
Laporan Utama

organisasi termasuk risiko professional, dan sebagainya. dan berbagai aturan sedemikian
fraud di dalamnya telah dicegah Kekuatan soft control menjiwai rinci dan tebal namun ternyata
dengan internal control system seluruh anggota organisasi tidak mampu mengendalikan
secara menyeluruh. Ketika mulai dari pimpinan hingga perilaku anggota organisasi
terjadi penyimpangan dalam ke level terbawah yang secara dari penyimpangan. Namun
organisasi, apakah penyebabnya sadar bahwa mereka diken­ jangan salah, soft control
hard control atau soft control? dalikan bukan hanya oleh juga kehilangan kekuatannya
Apa yang salah ketika di banyak aturan, kebijakan, pedoman, jika tidak didukung dengan
organisasi kebijakan, prosedur dan berbagai SOP (Standard hard control. Organisasi yang
teknis termasuk berbagai SOP and Operating Procedure), memiliki budaya dan nilai-
sudah tersusun sedemikian namun oleh suatu soft control nilai yang baik dalam sebuah
lengkap namun masih terdapat yang tidak terlihat namun dapat organisasi namun dukungan
berbagai penyimpangan? dirasakan. Dalam contoh kasus hard control kurang kuat, maka
Secanggih apapun internal di atas, petugas otorisator secara perilaku yang tidak menyimpang
control, memiliki keterbatasan sadar mengakui bahwa kolusi menjadi pertaruhan karena
sebagaimana dinyatakan oleh yang mereka lakukan merugikan lemahnya hard control. Hal ini
para pakar ilmu audit dapat organisasi dan melanggar nilai- sesuai pendapat Glaucon, salah
diartikan bahwa hard control nilai dan budaya bersih yang seorang filsuf Yunani yang
memiliki keterbatasan tertentu sudah tertanam ke dalam setiap menyatakan bahwa manusia
yang me­­nim­­­­bulkan celah bagi anggota organisasi selama ini. memiliki kecenderungan
anggota organisasi yang akan Kekuatan soft control inilah me­nyimpang jika tidak ada
menyimpang. Sebagai contoh yang justru mampu mencegah pengawasan yang memadai
antara lain, sistem otorisasi penyimpangan dalam contoh berupa hard control. Tidak
pengeluaran barang dari gudang kasus tersebut. bisa tidak, keduanya adalah
yang melibatkan beberapa pihak suplementer bukan subtitusi.
sebagai otorisator menjadi tidak Epilog Hard control saja tidak
efektif ketika para otorisator Hard control tidak berarti cukup, sehingga hard control
berkolusi untuk melakukan apa-apa jika belum ada soft harus “dihidupi” dengan roh
kecurangan. Dalam kasus ini, control yang kuat untuk soft control yaitu nilai-nilai
hard control menjadi tidak mencegah berbagai penyim­ organisasi, belief, standard
efektif karena organisasi pangan dalam organisasi. moral, keteladanan, dan
tersebut tidak memiliki pondasi Sudah cukup banyak bukti aturan/kebiasaan baik walau
soft control yang kuat. Soft bahwa perusahaan, Pemda, tidak tertulis yang membentuk
control yang kuat berproses Kemen­terian dan berbagai budaya internal control yang
melalui pembentukan budaya lembaga Pemerintah lainnya handaln
Penulis adalah pegawai Tugas
control yang dijiwai nilai-nilai yang memiliki hard control Belajar BPKP di UGM
antara lain kejujuran, integritas, berupa kebijakan, prosedur

12 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

Oleh : Mutia Rizal *

B
Pengendalian intern erbagai aturan Begitupun dinyatakan oleh
yang bersifat informal formal seperti Changyin Ge dalam risetnya
yaitu pengendalian aturan tertulis, di tahun 2014, yang berjudul
yang intangible, tidak prosedur formal, Internal Control and External
bahkan pemisahan fungsi, Constraints: Constructing an
nyata sebagai aturan
dan juga otoriasasi, tidak Institution for the Control of
formal, namun justru
efektif dalam mengurangi Chinese Enterprises, yang
menyentuh ke pribadi kejadian penyimpangan (fraud) mengatakan bahwa justru
anggota organisasi, dalam organisasi. Demikian pendekatan informal seperti
menjadi sebuah pernyataaan Stringer dan Carey budaya organisasi yang menge­
kebutuhan baru dalam jurnal penelitiannya yang depankan sikap etis menjadi
dalam modernisasi berjudul Internal Control Re- hal yang sangat penting dan
pengendalian intern design: An Exploratory Study berpengaruh terhadap perilaku
of Australian Organisations di yang diharapkan organisasi.
tahun 2002. Budaya dalam organisasi

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 13
Laporan Utama

berpengaruh langsung terhadap dalian internal.


kuat lemahnya pengendalian Hal ini juga sejalan de­
intern. Dan masih banyak lagi ngan apa yang dinyatakan
penelitian yang menyatakan dalam penelitian Chitoui dan
pengendalian senada akan pentingnya budaya Dubuisson (2011) yang berjudul
intern masih banyak (kultur) dalam efektivitas Hard and Soft Controls : Mind
dilakukan dengan pengendalian di organisasi. the Gap!, yang mengatakan
cara hardiness the Nalar atau rasionalitas yang bahwa pengendalian intern
soft control, yaitu beroperasi dalam informal masih banyak dilakukan
control ini adalah bahwa nilai- dengan cara hardiness the soft
soft control yang nilai yang diinternalisasikan control, yaitu soft control yang
di formalkan yang melalui budaya organisasi di formalkan yang kemudian
kemudian menjadi ber­k aitan langsung dengan menjadi formal control. Jika
formal control. kemauan melakukan sesuatu formal control diperlakukan
Jika formal control dengan baik di organisasi, sebagai total control, hanyalah
diperlakukan termasuk dalam membentuk akan menjadi sebuah illusion
sebagai total disiplin diri dan kesadaran of control, yang tidak efektif
control, hanyalah pengendalian diri. Mengabaikan mencegah penyimpangan dalam
budaya organisasi akan mening­ organisasi. Seolah mampu
akan menjadi katkan risiko kegagalan pengen­ mengendalikan, namun tidak
sebuah illusion of
control, yang tidak
efektif mencegah
penyimpangan
dalam organisasi.
Seolah mampu
mengendalikan,
namun tidak pada
kenyataannya.

14 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

pada kenyataannya.
Oleh karena itu, dalam
konteks penerapan Sistem
Pengen­dalian Intern Pemerintah
(SPIP), implementasi pengen­
dalian akan lebih efektif
dengan mengakomodasi budaya
organisasi sebagai mekanisme
informal, masuk ke dalam unsur
lingkungan pengendalian. atau sering juga disebut sebagai manusia dalam organisasi
Perbedaan mendasar SPIP soft factor pengendalian. sangat dipengaruhi oleh ego
dengan cara pengendalian Dalam SPIP hal ini sebenarnya dan pola pikir yang cenderung
sebelum­nya adalah adanya unsur banyak disinggung pada unsur menyalahkan orang lain atau
lingkungan pengendalian dan lingkungan pengendalian, yaitu keadaan di luar dirinya terhadap
penilaian risiko. Sehubungan penciptaan atmosfir kondusif suatu tindakan yang tidak
dengan kedua unsur penting yang mendorong implementasi sesuai dengan standar. Jika
dalam SPIP tersebut, dapat sistem pengendalian internal ego dan pola pikir dijalankan
dikatakan bahwa budaya yang secara efektif. secara autopilot (tidak
sebaiknya dibangun dalam Lingkungan pengendalian dikelola), maka pribadi dalam
rangka mewujudkan sistem akan efektif bila orang-orang individu dapat merasa sebagai
pengendalian yang efektif yang berkompeten memahami korban dari keadaan diluar
adalah budaya pengendalian diri tanggung jawabnya, batasan dirinya yang dianggap tidak
dan budaya sadar risiko. Kedua kewenangannya, memiliki mendukung keinginan masing-
budaya vital atau amat penting pengetahuan memadai, memiliki masing personal, sehingga
ini berlaku bagi seluruh jajaran kesadaran dan komitmen untuk pengendalian diri pun semakin
dan level organisasi. berperilaku etis dan sesuai nilai- menjauh dari tanggung jawab
nilai dalam organisasi. pribadi individu.
Budaya Pengendalian Diri Komitmen dan kesadaran
Pengendalian diri mempu­ tersebut tidak dapat berkembang Budaya Sadar Risiko
nyai makna kemampuan indi­ dengan efektif tanpa dikelola Risiko yang berasal dari
vidu dalam organisasi untuk dan diarahkan dengan mem­ internal maupun eksternal
me­n gendalikan diri agar bentuk suatu budaya dalam organisasi selalu ada dan
bertindak dan menghindarkan organisasi. melekat dalam setiap tujuan
dirinya sendiri dari segala Menurut Anderson dan organisasi. Risiko timbul akibat
bentuk perbuatan menyimpang. Ackerman (2010) dalam berbagai macam keterbatasan
Pengendalian diri setiap bukunya yang berjudul Beyond sumber daya yang ada dan
individu bersifat intangible Change Management, perilaku ketidakpastian. Setiap level

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 15
Laporan Utama

manajemen instansi hendaknya sadar risiko. Suatu budaya yang Budaya sadar risiko hendak­
memiliki komitmen yang kuat mendasarkan pada serangkaian nya dilakukan dengan konsisten,
untuk selalu mengantisipasi nilai untuk berperilaku dalam komunikasi efektif, dan menjadi
risiko dan tidak terlambat membuat keputusan dan me­ inspirasi bagi setiap individu
dalam mengambil tindakan. ngambil tindakan dengan dalam organisasi. Komunikasi
Filosofi manajemen yang peduli memper­­timbangkan risiko. efektif dan terus menerus yang
terhadap risiko, cenderung Dengan adanya komitmen merupakan komunikasi dua arah
mendorong proses penilaian pimpinan puncak organisasi, antara pimpinan puncak dan
risiko menjadi lebih optimal, manajemen tingkat menengah manajemen menengah maupun
sehingga pen­capaian tujuan mengikuti kebijakan dengan individu dapat membantu
instansi dapat lebih terarah dan tindakan operasional yang menanam­­kan budaya tersebut.
fokus. juga mendasarkan pada risiko Perilaku yang diharapkan
Agar kepedulian dan pe­ yang ada. Sedangkan pada level dari budaya sadar risiko
ma­haman akan risiko dapat indi­v idu pegawai, perilaku adalah setiap orang dalam
men­­j adi suatu kebutuhan diarahkan untuk melakukan kelompok terkecil organisasi
bukan hanya kewajiban, perlu tindakan yang benar (doing the tidak saja sekedar mampu
menjadi kebiasaan yang terus right things) dan bukan tindakan mengidentifikasi risiko yang
dipupuk dan menjadi budaya apapun yang diperlukan (doing mungkin dihadapi, namun
dalam organisasi, yaitu budaya whatever it takes). selalu berusaha mence­g ah
terjadinya risiko atau mengu­
rangi dampaknya.

Pembentukan Budaya
Dalam membentuk budaya,
berbagai cara dapat dilakukan.
Misalnya dengan menciptakan
simbol, memperbanyak
kegiatan yang memupuk nilai-
nilai, dan yang paling penting
adalah adanya bukti nyata dari
beberapa tokoh kunci untuk
memberi keteladanan dalam
mengajak bersama menikmati
perjalanan pembentukan
budaya.
Six source of influence,
sebuah tool yang digagas oleh

16 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

Patterson di tahun 2008, dapat ngani risiko kelompok Dengan papan tersebut,
digunakan untuk membantu karena mandapatkan ke­l ompok-kelompok kecil
kita dalam membentuk sebuah teka­­nan dari luar berupa di organisasi tersebut
budaya. Tool ini berusaha harapan stakeholder mulai terlatih memiliki
mema­h ami faktor-faktor 4. K e m a m p u a n S o s i a l : kemampuan baik personal,
penting dalam diri manusia Kemam­­puan secara ke­ sosial maupun struktural
agar perilaku manusia dapat lompok dalam bahu untuk mengidentifikasi risiko
diarahkan melalui enam mem­b ahu menangani dan memikirkan rencana
sumber pengaruh. Enam sumber risiko yang telah di­ mitigasinya. Hal lainnya adalah
pengaruh tersebut adalah identifikasi bersama mendorong motivasi personal,
motivasi personal, kemampuan 5. Motivasi Struktural : sosial, dan struktural untuk
personal, motivasi sosial, Ada­­­­n ya penghargaan sebisa mungkin berperilaku
kemam­­puan sosial, motivasi atas perilaku yang telah mencegah terjadinya risiko
struktural, dan kemampuan dilakukan ataupun mengurangi dampak
struktural. 6. Kemampuan Struktural: risiko jika terjadi.
Terkait dengan membentuk Perubahan signifikan Dengan demikian,
budaya pengendalian diri dan dalam kinerja dibanding­ perubahan paradigma pengen­
sadar risiko, beberapa hal kan sebelumnya dalian intern yang lebih
mendasar yang perlu dipertim­ Berbagai macam cara mengutamakan perubahan
bang­kan, mengacu pada six unik dapat dilakukan untuk mindset manusia, semakin
source of influence, adalah seba­ mem­p er­­c epat pemahaman dapat dikelola dengan baik
gai berikut : dan pembentukan budaya pe­ dan dilakukan dengan penuh
1. M o t i v a s i P e r s o n a l : ngendalian diri dan sadar risiko kesadaran, bukan perubahan
Menim­­­bul­­kan keinginan mengacu pada pendekatan six yang terjadi begitu saja dan
untuk menghidari risiko sources of Influence di atas, hanya demi sebuah kepatuhann
dalam melakukan tugas seba­gai contoh adalah dengan *Penulis adalah PFA di BPKP
individu yang dibebankan membuat papan risiko yang yang sedang melaksanakan tugas
belajar di Program Administrasi
2. Kemampuan Personal : ditempel di dinding tiap unit
Publik, Universitas Gadjah Mada.
Mendapatkan kesempatan terkecil di organisasi.
untuk meningkatkan ke­ Dengan papan tersebut,
mampuan dalam meng­ semua stakeholder dapat me­
identifikasi dan membuat ngetahui risiko apa yang telah
aktivitas pengendalian diidentifikasi oleh sekelompok
individu yang diperlukan orang di organisasi, sekaligus
3. Motivasi Sosial : Adanya dapat memberikan masukan
keinginan bersama yang kepada kelompok tersebut jika
mengikat untuk mena­ risiko terjadi.

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 17
Laporan Utama

“...Selain kompetensi, integritas juga harus Lebih lanjut Sumiati bercerita


dijunjung tinggi, karena integritas adalah mengenai per­­­juangan reformasi

D
mahkota pengawasan”.. di ling­kungan Kementerian
Keuangan. “Dulu pekerjaan
emikian salah akan karakteristik organisasi, sebagai auditor internal sa­
satu pesan yang baik dari sisi SDM, kompetensi, ngat berat. Audit kinerja, tapi
d i­­s a m­p a i k a n maupun culture. arsitektur kinerjanya tidak
oleh Inspektur “Saya ingat ucapan Sawyer, jelas. Audit compliance, tapi
Jenderal Kementerian Keuangan bahwa auditor internal itu peraturannya ada yang tumpang
Sumiati, saat ditemui awak seha­­rusnya adalah orang yang tindih, tidak connect, bahkan ada
Warta Pengawasan beberapa sudah bekerja di berbagai yang tidak ada peraturannya.
saat lalu di ruang kerjanya di bidang penugasan yang tusinya Tetapi situasi saat ini sudah
Kementerian Keuangan. Sumiati berbeda. Jadi dia paham betul berubah, kita sudah mempunyai
mengawali perbincangannya karakter organisasinya”. Selain undang-undang yang jelas,” ujar
dengan bercerita banyak tentang memahami karakteristik orga­ Sumiati.
pengalamannya saat masa-masa nisasi, untuk kelancaran tugas­ Pada tataran Kementerian
sebelum menjabat menjadi nya diperlukan pula pemahaman Keuangan, sejak tahun 2002
Inspektur Jenderal Kementerian terhadap orang-orang di s.d. 2006 telah dilakukan
Keuangan. Tercatat, Sumiati sekeli­lingnya. Demikian juga berbagai pembaharuan  antara
pernah men­jabat sebagai Ke­pala Sumiati, “saya mengerti betul lain diterbitkannya Paket
Bagian Akuntansi dan Pela­poran orang-orang yang berada di Undang-Undang Keuangan
Keuangan, Kepala Biro Peren­ lingkungan saya, bagaimana Negara yang terdiri dari
canaan dan Keuangan, serta kapa­sitasnya, kompetesinya, UU Nomor 17 Tahun 2003
Kepala Badan Pendidikan dan semangat belajarnya, moti­ Tentang Keuangan Negara, UU
Pelatihan Keuangan, sehingga vasinya, integritasnya,” ungkap Nomor 1 Tahun 2004 Tentang
membuat Sumiati paham betul Sumiati. Perbendaharaan Negara, dan UU

18 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

Nomor 15 Tahun 2004 Tentang dasarnya sudah cerdas, sehingga System sudah mulai berjalan.
Pemeriksaan Pengelolaan dan harus di-challenge untuk Selain itu, terdapat assessment
Tanggung Jawab Keuangan menyelesaikan masalah-masalah untuk menge­tahui kompetensi
Negara; pe­m i­­s ahan fungsi yang strategis. Beri tantangan, dan level APIP sebagai
penyusunan dan pelaksanaan arahkan, dan tetapkan target. pertimbangan untuk talent
anggaran; pembentukan Large Selain kompetensi, integritas management dan perencanaan
Tax Office sebagai bagian juga harus dijunjung tinggi, penugasan sesuai dengan
dari modernisasi administrasi karena integritas adalah mahkota Internal Audit Capability
per­­pajakan tahap I; KPPN pengawasan,” ujar Sumiati. Model (IACM) dan pedoman
Percontohan; KPU Bea Cukai; Menurut Sumiati, Kemen­ dari BPKP. “September nanti
dan seterusnya. Kemudian, tahun terian Keuangan merupakan akan diselenggarakan training
2007 Kementerian Keuangan organisasi yang unik karena audit needs analysis untuk me­me­­
melakukan Reformasi Biro­­krasi universe yang sangat beragam takan kompetensi APIP di
secara masif melalui tiga pilar dan luas, mulai dari penerimaan, Inspektorat Jenderal Kemen­
utama yaitu pilar organisasi, belanja, transfer, utang, hingga terian Keuangan,” tutur
proses bisnis, dan SDM. investasi. “Total anggaran yang Sumiati. Hasilnya akan dipakai
Kedua momen tersebut harus diawasi begitu besar dan sebagai dasar dalam merancang
menuntun APIP di Kementerian magnitudenya sangat beragam,” kebutuhan diklat pengembangan
Keuangan menuju titik terang. tuturnya. Menyikapi kondisi kompetensi APIP.
“Kondisi sudah sangat berbeda. tersebut, beliau memandang Menutup wawancara dengan
Dulu era pemerintahannya perlu dibentuk satu tim yang Warta Pengawasan, Sumiati
hanya administrasi, sekarang solid, yang mempunyai motivasi berpesan agar koordinasi antar
eranya sudah manajemen. “Kita yang kuat serta kesamaan arah APIP diperkuat. “Untuk program
melakukan cash management, dan persepsi yaitu terciptanya pangan misalnya, APIP harus
property management, invest­ pengelolaan keuangan yang paham dari permasalahan bibit
ment management, liabilities transparan dan akuntabel. hingga jadi rendang, apakah itu
manajement, dan lain-lain. Kerja keras yang tak kenal ternak disini atau impor, karena
Risiko juga sudah mulai dipeta­ lelah berbuah hasil, opini WTP akan berimplikasi ke masalah
kan. Kemajuannya sudah luar diraih tidak hanya untuk Laporan kebijakan fiskal, anggaran,
biasa, seharusnya kita yang di Keuangan BA 015 tetapi juga kepabeanan dan perpajakannya.
dunia audit juga harus cepat untuk Laporan Keuangan Audit untuk suatu program
merespon perubahan yang ada,” Benda­ h ara Umum Negara itu tidak bisa masing-masing
jelas Sumiati. (BUN) dan Laporan Keuangan K/L terjun sendiri, kita harus
Sumiati meman­dang bahwa Pemerintah Pusat (LKPP) di bersinergi bekerja sama untuk
SDM perlu diinternalisasi Tahun Anggaran 2016. membangun Indonesia yang
dengan nilai-nilai Kementerian Sumiati menambahkan kalau lebih baik.” tegas Sumiati.n
Keuangan. “SDM disini pada saat ini Knowledge Management (Ayu, Tine, Endang, Nuri)

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 19
Laporan Utama

APIP saat ini dapat dikatakan sebagai mata dan telinga manajemen untuk
memastikan program suatu organisasi berjalan sesuai dengan tujuan
didirikannya organisasi tersebut ada dua hal penting agar APIP dapat
melaksanakan tugasnya dengan efektif dan efisien, yaitu indepedensi dan

M
kompetensi”
ewujudkan efisien diperlukan internal audit yang lalu menyampaikan,
aparatur negara atau APIP yang efektif dan APIP telah berkembang sejak
yang berke­pri­ ef­isien. APIP dituntut untuk dahulu, awalnya melakukan pe­
badian, bersih, dapat mengawal program-pro­ me­­­riksaan-pemeriksaan yang
dan kompeten untuk mencapai gram di suatu lembaga secara sifatnya wacthdog, namun
kualitas pelayanan publik yang efektif dan efisien agar bisa me­ sekarang mengalami pe­r­­­kem­
berkinerja tinggi merupakan ngendalikan resiko-resiko yang bangan, pengawasan internal saat
sebuah Visi yang dimiliki dari ada. Untuk mendukung hal ini dituntut untuk lebih bersifat
Kementerian Pendayagunaan ter­sebut diperlukan kebijakan mendampingi manajemen.
Aparatur Negara dan Reformasi pengawasan yang mendukung “Mendampingi dalam hal
Birokrasi (Menpan RB). Untuk kinerja APIP. ini dapat diartikan bahwa APIP
mewujudkan visi tersebut, Deputi Bidang Reformasi saat ini dapat dikatakan sebagai
Menpan RB mengembangkan Birokrasi, Akuntabilitas mata dan telinga manajemen
misinya untuk menciptakan Apa­­­­­­­­­­r atur, dan Pengawasan untuk memastikan program
pemerintahan yang efektif dan Menpan RB, Muhammad suatu organisasi berjalan sesuai
efisien. Yusuf Ateh saat ditemui awak dengan tujuan didirikannya
Terciptanya suatu peme­ Warta Pengawasan di kawasan organisasi tersebut,” jelas Ateh.
rintahan yang efektif dan Jakarta Selatan beberapa saat Selanjutnya Ateh menuturkan,

20 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

Hal lain yang perlu diper­


hatikan adalah kompetensi.
Auditor internal merupakan
jabatan profesional, sehingga
diperlukan kompetensi atau
keahlian untuk menduduki
jabatan tersebut. Ateh me­
nyampaikan bahwa setiap orang
yang diangkat sebagai auditor
internal harus mempunyai
kompetensi. Tanda seseorang
mempunyai kompetensi ada­
lah dia mempunyai sertifikat
ada dua hal penting menurutnya di pemerintahan daerah maupun
keahlian. Menurut Ateh Serti­
agar APIP dapat melaksanakan Kementerian/ Lembaga.
fikasi diperlukan karena APIP
tugasnya dengan efektif dan Ateh berpendapat, solusi
mempunyai kewenangan yang
efisien, yaitu indepedensi dan atas permasalahan tersebut
besar dalam organisasi. Con­
kompetensi”, ungkap Ateh. adalah APIP seharusnya tidak
tohnya, APIP dapat me­laku­kan
Lebih lanjut deputi yang hanya memberikan laporan
pemeriksaan atau pe­ngawasan
sebelumnya menjabat sebagai kepada satu pihak saja, sebagai
terhadap hal-hal tertentu yang
Inspektur di Menpan RB itu contoh Inspektorat di Kemen­
tidak bisa dilakukan oleh semua
menegaskan, independensi terian seharusnya tidak hanya
orang.
adalah hal utama yang harus memberikan laporan kepada
Mengakhiri perbincangan
dimiliki oleh APIP. Ateh me­ menteri saja, menurutnya perlu
dengan awak Warta Pengawasan
ngartikan Independensi bukanlah juga memberikan laporan
Ateh berharap, “dalam upaya
mandiri atau sema­c am­n ya, kepada presiden atau pihak yang
percepatan pencapaian target
akan tetapi independensi yang berkepen­tingan lainnya.
sertifikasi bagi auditor internal,
diperlukan adalah indepen­ Untuk mewujudkan
sebaiknya BPKP sebagai
densi secara individual dan inde­p endensi di atas Ateh
instansi pembina jabatan fung­
secara kelembagaan. Menurut menegaskan, dukungan
sional auditor dapat melakukan
Ateh independensi APIP secara pimpinan atau top manajemen
terobosan-terobosan yang mam­
kelembagaan saat ini masih penting untuk mewujudkan
pu menyederhanakan prosedur
sulit dan dinilai terkadang independensi. Namun Ateh tidak
dan persyaratan mem­peroleh
masih sering terjadi tumpang menampik bahwa terkadang
sertifikasi”, pungkas Atehn
tindih secara kewenangan, independensi dan dukungan
yaitu pihak yang mengawasi pimpinan di­rasa masih kurang (Humas BPKP Pusat/suryo,/dian/
nuri)
harus melaporkan kepada yang dalam mewujudkan kinerja
diawasi. Hal tersebut terjadi baik APIP yang efektif dan efisien.

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 21
Laporan Utama

Peran pengawasan internal saat ini diharapkan tidak hanya sebagai


“watch dog” yang mencari kesalahan ataupun sebagai pemadam
kebakaran yang mengatasi permasalahan setelah permasalahan terjadi.
Pengawasan internal dituntut lebih memiliki peran melakukan peningkatan

D
nilai tambah organisasi melalui fungsi “asssurance” dan consulting
”.
ari hasil asesmen, meningkatkan 3E (ekonomis, salahan pengawasan internal,
kondisi APIP efisien dan efektif) serta belum Awak Warta Pengawasan
sampai dengan memberikan layanan konsultansi berkesempatan melakukan
Triwulan II perbaikan governance, risk, dan wawancara dengan Deputi
tahun 2017 diketahui bahwa control. Kepala BPKP Bidang Pe­
262 APIP (41,72)% masih Dilihat dari pendekatan ngawasan Penyelenggaraan
berada di level I (initial) dan Three Lines of Defense, bila kon­ Keuangan Daerah, Badan
331 APIP (52,71%) berada di disi unit kerja pemilik kegiatan Pengawasan Keuangan dan
level 2 (infrastructured). Hal (first line of defense) dan Pembangunan (BPKP) Gatot
tersebut menunjukkan bahwa manajemen sebagai pihak yang Darmasto, di ruang kerjanya
layanan APIP saat ini masih harus melakukan pengawasan beberapa waktu yang lalu.
fokus pada compliance untuk (second line of defense) juga Gatot menjelaskan bahwa
memastikan ketaatan pada belum sepenuhnya menerapkan yang menjadi permasalahan
aturan, prosedur, dan ketentuan SPIP dengan baik, maka APIP utama pengawasan internal di
yang berlaku. Artinya sebagian sebagai third line of defense Indonesia saat ini, antara lain
besar APIP di Indonesia belum harus bekerja ekstra agar APIP terkait dengan struktur tata
mengarah ke perbaikan kinerja mampu berperan dengan efektif. kelola (sebagai elemen yang
dengan performance audit untuk Terkait dengan perma­ diharapkan mampu me-leverage

22 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

penguatan elemen lain). Menurut


Gatot belum semua pucuk pim­
pinan K/L/D berkomitmen
untuk memberdayakan APIP,
antara lain untuk menye­tujui,
menandatangani dan men­
dukung sepenuhnya pelak­
sanaan internal audit charter.
Hal ini menunjukkan posisi
APIP belum independen dan
belum diberikan keleluasaan
oleh pimpinan tertinggi pada Deputi Kepala BPKP Bidang Pe­ngawasan Penyelenggaraan Keuangan Daerah, BPKP - Gatot Darmasto
K/L/D.
Gatot juga menilai bahwa dan prasarana, anggaran, serta Satu hal yang menarik
belum semua pucuk pim­pinan dukungan teknologi infor­­ perhatian Gatot adalah tentang
K/L/D berkomitmen me­nyedia­ masi. Selain itu belum semua stigma negatif yang melekat
kan akses yang memadai dan pimpinan mereviu kecu­­­­ pada APIP. “Masih belum
menjamin kecukupan sumber kupan mandat APIP (Internal hilang dari ingatan adanya
daya yang diperlukan APIP Audit Charter) secara berkala; “image” bahwa SDM yang
untuk melaksanakan mandatnya memanfaatkan hasil pengawasan mengisi APIP merupakan
dan meningkatkan kompe­ yang dilakukan APIP dalam pegawai “buangan” atau yang
tensinya dalam hal pengawasan peningkatan kinerja organisasi tidak “disukai” di unit organisasi
intern. K/L/D; serta mengawasi dan sebe­l umnya, seolah-olah
“Sumber daya tersebut men­­ menilai kinerja APIP secara mereka adalah pegawai yang
cakup kebutuhan SDM, sarana berkala,” papar Gatot. sedang dikenai punishment,”
tutur Gatot. Ini artinya belum
semua pimpinan APIP memiliki
pemahaman bagaimana mem­
bangun APIP yang baik, dari
aspek peran dan layanan APIP,
pengelolaan SDM, praktik APIP
yang profesional, akuntabilitas
dan manajemen kinerja,
serta hubungan dan budaya
organisasi.
Menyikapi permasalahan-
permasalahan tersebut, tentunya

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 23
Laporan Utama

BPKP tidak tinggal diam, 2015 tentang Grand Design Assessment, yaitu penilaian
ber­­b a­­g ai upaya dilakukan Peningkatan Kapabilitas APIP mandiri kapabilitas APIP
untuk meningkatkan peran sebagai acuan bersama bagi ber­d asarkan Internal Audit
pengawasan internal. Sejak seluruh APIP K/L/P dalam Capabilitiy Model (IACM) ter­
tahun 2015, BPKP berupaya pening­katan kapabilitasnya. ha­dap Key Process Area (KPA)
membangun pengawasan intern BPKP juga melakukan upaya yang harus dipenuhi, sehingga
pemerintah ke arah yang lebih pening­katan kesadaran me­ diketahui Area of Improvement
efektif dengan menggunakan ngenai pentingnya memiliki untuk menuju level kapabilitas
pendekatan yang berlaku kapabilitas berkelas dunia, yang lebih tinggi.
umum. BPKP mengadopsi dan yang memerlukan dukungan dan Tidak tanggung-tanggung,
mengadaptasi Internal Audit komitmen dari seluruh pimpinan untuk menjamin kemudahan
Capability Model (IACM) K/L/P sebagai shareholders bagi APIP, BPKP menyediakan
yang dipublikasi oleh IIA Tahun APIP serta pimpinan APIP berbagai pedoman seperti
2009. Yang dilakukan BPKP sendiri. halnya pedoman teknis self
antara lain menerbitkan Grand Gatot menjelaskan, selain assessment yang didukung
Design Peningkatan Kapabilitas upaya di atas, BPKP juga men­ dengan aplikasi berbasis
APIP (Perka BPKP No. 6 Tahun dorong APIP melakukan Self web, juga pedoman teknis
self Improvement yang dapat
digunakan oleh APIP secara
mandiri untuk meningkatkan
dari Level 1 ke level 2 dan
dari level 2 ke level 3. Selain
itu, BPKP juga memberikan
pedoman monitoring terhadap
proses peningkatan kapabilitas
APIP, menyediakan layanan
help desk, klinik, layanan
konsultasi, bimbingan teknis
peningkatan kapabilitas APIP.
Hal lain yang dilakukan
BPKP adalah melakukan
Quality Assurance terhadap
proses peningkatan kapabilitas
APIP dan memberikan layanan
peningkatan kompetensi SDM
APIP yang dikembangkan
melalui proses diklat secara

24 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

elektronik (e-learning) di­ dan komitmen”. Menurutnya, peningkatan kompetensi APIP,


samping class room. Diklat yang jika soft control suatu organisasi serta mengembangkan Sistem
dilaksanakan meliputi diklat bagus, meskipun hard control- Pengelolaan Keuangan Daerah
sertifikasi Jabatan Fungsional nya lemah, maka fraud dapat berbasis TI yaitu aplikasi
Auditor, dan diklat teknis di­­­h in­d ari. Terhadap tiga SIMDA.
Substansi yang mendukung pilar pencegahan korupsi Dukungan Aplikasi SIMDA
peningkatan kapabilitas APIP, yaitu, preventif, investigatif yang dikembangkan BPKP
antara lain diklat Audit PBJ, dan edukatif, pengendalian dalam RPJMN 2014 – 2019
diharapkan dapat meningkatkan
akuntabilitas keuangan khu­
susnya pemerintah daerah.
Sasaran yang diharapkan dapat
dicapai dalam RPJMN adalah
opini WTP 80% untuk provinsi,
60% untuk kabupaten dan 65%
untuk kota. Sesuai data yang
diambil dari berbagai sumber
Probity Audit, Reviu Laporan yang efektif merupakan pilar per 11 Juli 2017, diketahui
Keuangan, Evaluasi AKIP, preventif, meskipun Gatot capaian pemerintah daerah
Diklat SPIP, Diklat Manajemen mengakui bahwa dua pilar yang yang memperoleh opini WTP
Risiko dan sebagainya. Upaya lain juga memiliki kontribusi sebanyak 312 pemda, yaitu
untuk mensinergikan peranan yang besar pula dalam pence­ 88% untuk provinsi, 62,65%
APIP dalam pelaksanaan gahan korupsi. untuk kabupaten dan 77% untuk
tugasnya, BPKP melaksanakan Mengingat pentingnya pe­ kota. Sejumlah 312 pemerintah
Rapat Koordinasi Nasional ngen­dalian efektif, BPKP telah daerah yang memperoleh
APIP setiap tahun dengan tema melakukan berbagai kegiatan opini WTP, 284 pemda (91%)
yang selalu berkembang dan untuk membantu mitra kerjanya diasistensi BPKP dan 253
memperhatikan kondisi terkini. dalam mem­bangun terciptanya pemda menggunakan aplikasi
Terkait dengan peningkatan pe­n gen­d alian yang efektif, SIMDA (81%).
integritas dalam rangka pen­­­­ce­ antara lain dengan menyusun Dalam rangka meningkatkan
gahan fraud, Gatot berpendapat, Pedo­man Pelaksanaan Control akuntabilitas pemerintah
“pencegahan fraud akan lebih Environment Evaluation (CEE) daerah, BPKP telah membantu
efektif jika dimulai dari mem­ dan Pedoman Penilaian dan mengem­b angkan sistem
bangun Soft Control, yang Strategi Peningkatan Maturitas penge­­­­lolaan keuangan daerah
meli­p uti pengendalian diri, SPIP; Sosialisasi SPIP, Pendi­ yang terintegrasi berbasis
per­b aikan moral, perilaku, dikan dan Pelatihan SPIP, tekno­­­logi informasi dan telah
peningkatan integritas, etika bimbingan dan konsultasi dan diimplementasikan oleh 433 pe­

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 25
Laporan Utama

merintah daerah, yang meliputi: akuntansi berupa data beban/ sub unsur SPIP, tetapi juga
Aplikasi SIMDA Ke­ belanja pegawai, Pemda Peng­ ada tidaknya sosialisasi atas
uangan, memfasilitasi sistem guna: 67 pemda. KSOP dan pemahaman pegawai
penge­­lolaan Keuangan, dari Aplikasi SIMDA Peren­ terhadap KSOP, bagaimana
pengang­­garan, penatausahaan/ canaan, memfasilitasi sistem imple­ m entasi KSOP, ada
pelaksanaan, sampai dengan penge­lolaan Perencanaan Pem­­ tidaknya evaluasi atas KSOP
akuntansi (LKPD) dan per­ ba­n gunan Daerah. SIMDA serta ada tidaknya kegiatan
tang­g ung­j awaban, Pemda Perencanaan tersebut dikem­ pemantauan/pengembangan
Pengguna: 372 pemda. Untuk bangkan untuk membantu berkelanjutan. Kemudian BPKP
tujuan optimalisasi penggunaan peme­rintah daerah dalam rangka mendorong disusunnya action
data keuangan Aplikasi SIMDA pengelolaan sistem peren­ plan atas rekomendasi yang
dapat diintregasikan de­­ngan canaan pembangunan secara disajikan dalam laporan pe­ni­­
aplikasi-aplikasi yang dikem­ terintegrasi meliputi penyu­ laian maturitas antara lain berisi
bangkan kementerian/lembaga sunan RPJMD dan Restra SKPD kondisi atas Area of Improvement
dan instansi lain. penyusunan RKPD dan Renja (Aol), rekomendasi, pihak yang
Aplikasi SIMDA BMD, SKPD, Penyusunan Prioritas ditugasi (PIC) yang menjadi
memfasilitasi sistem penge­ dan Plafon Anggaran Sementara leader tindak lanjut, rincian
lolaan Barang Milik Daerah (PPAS) menggunakan Analisa kegiatan action plan, serta
(BMD) yang mendukung sistem Standar Belanja (ASB) dan waktu pelaksanaan. Tahapan
akuntansi berupa data rincian Standar Satuan Harga (SSH). selanjutnya, BPKP melakukan
Aset Tetap (AT), aku­mulasi Selanjutnya untuk menilai monitoring atas pelaksanaan
penyu­sutan, dan beban penyu­ maturitas SPIP khususnya improvement atau perbaikan
sutan At, Pemda Peng­guna: 356 pengen­dalian intern organsisasi, hasil penilaian maturitas SPIP.
pemda. Gatot menjelaskan perlunya BPKP juga dapat melakukan
Aplikasi SIMDA Penda­ bebe­rapa tahapan, antara lain bimbingan teknis dan konsultatif
patan, memfasilitasi sistem mela­lui tahapan persiapan, ta­ dalam rangka pelaksanaan
penge­­lolaan Pendapatan Asli hap pelaksanaan dan tahapan improvement, pelaksanaan
Daerah (PAD) yang mendukung pelaporan. reassessment (penilaian kem­
sistem akuntansi berupa data Untuk memastikan bahwa bali) maturitas SPIP K/L/D
rincian penetapan, penerimaan laporan hasil penilaian maturitas setelah improvement dan
dan saldo piutang PAD, Pemda SPIP tersebut di follow up oleh pelak­sanaan quality assurance
Pengguna:83 pemda. mitra kerja, sejak proses peni­ (QA) atas kegiatan assessment/
Aplikasi Simda Gaji, mem­ laian tim penilai tidak hanya reassessment maturitas SPIP
fasilitasi sistem pengelolaan fokus pada aspek formal ada tersebutn
penggajian aparatur, meng­ tidak­nya dokumen Kebijakan ayu/eji/endang
hasilkan dokumen penggajian serta Standar Operasional dan
di pemda, mendukung sistem Prosedur (KSOP) atas suatu

26 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

COSO 2013 seba­gai kerangka pengen­dalian Jabatan Fungsional Auditor di


internal terbaru membawa perubahan yang Lingkungan APIP. Perhitungan
signifikan pada imple­men­tasi­nya. Kerangka ini tersebut didasarkan pada beban
menggunakan pendekatan yang berbasis prinsip kerja maupun komposisi tim,
seperti anggota tim, ketua tim,
yang mana terdapat 17 prinsip yang menjadi
pengendali teknis, dan pengendali

P
point of focus kelima komponen pengendalian
mutu. Perhitungan formasi
internal. menjadi sangat diperlukan
enyesuaian terhadap Pusat Pembinaan Jabatan mengingat kebutuhan auditor
kelima komponen Fungsional Auditor (Pusbin JFA) Indonesia saat ini membutuhkan
tersebut, khususnya BPKP Edi Mulia, Kamis (3/8) kurang lebih 46.000 auditor,
lingkungan pengen­ lalu, salah satunya membahas sementara auditor yang tersedia
dalian, perlu dilakukan agar fungsi mengenai upaya pengembangan baru sekitar 13.000 auditor.
pengawasan internal berjalan profesi auditor dan peningkatan Oleh karenanya Pusbin JFA juga
secara efektif dan peningkatan kompetensi pegawai. memberikan sosialisasi kepada
tata kelola dapat terwujud. Mengawali perbincangan, APIP mengenai persyaratan dan
Adapun salah satu prinsip dalam Edi menjelaskan terkait peran tata cara pengangkatan auditor.
lingkungan pengendalian, antara Pusbin JFA dalam memfasilitasi Biasanya hal ini ditindaklanjuti
lain integritas dan nilai etika. rekruitmen auditor yang diawali dengan permohonan persetujuan
Terkait dengan pembentukan dengan perhitungan formasi teknis kepala BPKP untuk
integritas dan etika bagi pelaku auditor untuk setiap unit APIP pengangkatan auditor yang
pengawasan internal, awak sesuai Perka BPKP Nomor diproses oleh Pusbin JFA .
Warta Pengawasan melakukan KEP-971/K/SU/2005 tentang Lebih lanjut Edi mene­
perbincangan dengan Kepala Pedoman Penyusunan Formasi rangkan mengenai pola pe­

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 27
Laporan Utama

....Kita mendorong
terus supaya
APIP-nya dari segi
SDM mampu dan
berintegritas.
Makanya dari
kami Pusbin JFA
dan BPKP secara
keseluruhan
Kepala Pusat Pembinaan Jabatan Fungsional Auditor BPKP- Edi Mulia

ngang­­katan, sesuai ketentuan Standar Audit yang diterbitkan mendorong


pengangkatan auditor dapat oleh Asosiasi Auditor Intern peningkatan
dilakukan melalui mekanisme Pemerintah Indonesia (AAIPI). kapabilitas APIP
inpassing, pengangkatan per­tama “Dalam materi sertifikasi auditor, ke level 3. Tapi
atau pengangkatan per­­pin­dahan. kita juga memasukkan materi soft
tentu saja, sebagus
Disamping itu, bagi auditor yang control, seperti nilai integritas,”
dibe­bas­kan semen­tara, dapat papar Edi.
apapun APIP-
di­angkat melalui mekanisme “Jadi, jika dilihat dari per­ nya, sepanjang
pengang­katan kembali dalam syaratan minimal kompetensi komitmen atau
jabatan auditor. dan pemahaman terkait soft tone at the top
Selanjutnya, berbicara me­ control telah kita berikan. kepala daerah
ngenai peran Pusbin JFA sebagai Diharapkan setelah itu auditor lemah dan tidak
Instansi Pembina Jabatan Fung­ dapat terus menerapkan kode
memanfaatkan
sional Auditor, dalam hal etik dan standar audit, karena
pengembangan profesi dan soft control itu kan tidak hanya
peran APIP
peningkatan kompetensi, Pusbin kompetensi, tetapi termasuk sebagaimana
JFA bekerja sama dengan juga perilaku auditor sendiri seharusnya, ya
Pusdiklatwas BPKP melalui saat bertugas dalam keseharian tidak akan ada
penyediaan diklat sertifikasi. mereka”, jelas Edi. Lebih gunanya....
Menurut Edi, Diklat sertifikasi lanjut Edi menjelaskan bahwa
ini dilakukan saat pembentukan pene­rapan soft control dapat
maupun perjenjangan jabatan dilakukan melalui pembentukan
auditor yang di dalamnya ter­ dan penerapan aturan perilaku di
dapat materi Kode Etik dan tempat masing-masing.

28 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

hasil penelitian yang dilakukan


oleh Fargher dan Wang (2014),
lemahnya komitmen pimpinan
mendorong terjadinya misstate­
ment pada laporan keuangan.
Atas kondisi ini, Pusbin JFA
juga melakukan evaluasi atas
penerapan JFA di daerah, serta
melibatkan unit perwakilan
BPKP untuk menjalin komu­
nikasi dengan pihak Inspektorat
dan Kepala Daerah di wilayah
masing-masing agar secara
terus-menerus meningkatkan
kom­petensi auditor dan meng­
optimalkan peran APIP.
Mengakhiri perbincangan­nya
Edi menegaskan, “Karena yang tersedia (moratorium dengan awak Warta Penga­wasan,
tugas auditor intern berada CPNS), sehingga perekrutan Edi menuturkan agar APIP dapat
dalam area governance, risk, dan auditor hanya dapat dilakukan berfungsi optimal, diperlukan
control, jadi kita tekan­kan kepada melalui rekruitmen PNS dari peningkatan kapabilitas APIP,
mereka bahwa auditorlah yang luar Inspektorat. Kedua, terkait peningkatan kompetensi SDM
menggerakkan inte­gritas, supaya komitmen pimpinan, Edi menilai dan penguatan komitmen
mitra mereka juga berintegritas. masih adanya kepala daerah yang pimpinan. “Kita men­dorong
Auditor harus menjadi contoh belum sepenuhnya mendukung terus supaya APIP-nya dari segi
atas pene­­rapan pengendalian APIP, baik dari segi anggaran SDM mampu dan berintegritas.
intern yang secara otomatis di maupun peningkatan kompetensi Makanya dari kami Pusbin JFA
situ integritas menjadi tuntutan para APIP-nya. Meski begitu, dan BPKP secara keseluruhan
profesi nomor satu. Trust-nya di Edi tidak menampik terdapat mendorong peningkatan kapa­
situ”, tegasnya. beberapa kepala daerah yang bilitas APIP ke level 3. Tapi tentu
Berbagai upaya telah sudah menunjukkan kese­ saja, sebagus apapun APIP-nya,
dilaku­­­kan Pusbin JFA, namun riusannya dalam meng­opti­ sepanjang komitmen atau tone at
tidak dipungkiri Edi bahwa ma­lisasi peran APIP mela­lui the top kepala daerah lemah dan
untuk menambah jumlah pem­ b erian tunjangan yang tidak memanfaatkan peran APIP
auditor di Indonesia terdapat lebih tinggi dari SKPD lainnya. sebagaimana seharusnya, ya tidak
dua permasalahan besar yang Keseriusan komitmen pimpinan akan ada gunanya,” tutup Edin
dihadapi. Pertama, tidak ada­ ini hendaknya dapat ditiru oleh (nadia/frans/end)
nya formasi pegawai baru kepala daerah lainnya mengingat

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 29
Laporan Utama

mengin­­dikasikan bahwa korupsi


masih terjadi secara masif dan
tidak terkendali. Bahkan pada
beberapa kasus melibatkan tokoh
atau pimpinan yang selama ini
terkesan baik dan di­hor­mati di
lingkungan instansinya.
Tidak hanya permasalahan
kasus korupsi, optimalisasi
pelayanan publik juga masih
belum pada taraf memuaskan
publik. Keluhan masyarakat
mengenai berbelit dan lambat­
nya proses pelayanan publik
i
shar
rul A

masih mewarnai warta berita


: Nu
ilust

di berbagai media. Pada level


inilah permasalahan pengen­
dalian intern masih penting
untuk didiskusikan.
Pengendalian intern di
instansi pemerintah sebenarnya
telah lama digaungkan. Mulai
dari pengawasan melekat

B
Oleh: Lady Martha Boturan Hasian Napitupulu*
(waskat) di tahun 1989 melalui
Instruksi Presiden Nomor 1
eberapa waktu sebulan KPK melakukan Ope­ Tahun 1989, sampai dengan
belakangan ini, rasi Tangkap Tangan (OTT) di Sistem Pengendalian Intern
banyak media tak beberapa tempat baik di level Pemerintah (SPIP) yang diatur
hentinya memuat instansi pemerintah pusat mau­ secara formal dengan Peraturan
berbagai berita tentang pun daerah. Baik pada instansi pemerintah No 60 tahun 2008.
skandal fraud dan korupsi, teknis maupun aparat pene­gak Semuanya bertujuan untuk
khususnya yang terjadi di hukum. mengendalikan perilaku aparat
instansi pemerintah. Di satu Namun di sisi lain kita birokrasi agar terhindar dari
sisi kita menyambut gembira patut bersedih hati karena kegiatan menyimpang, agar
bahwa usaha pemberantasan usaha mencegah korupsi masih perilaku aparat dapat sesuai
korupsi tidak main-main. terkesan main-main. Terkuak­ harapan masyarakat.
Bahkan beberapa kali dalam nya kasus-kasus tersebut Berbeda dengan waskat,

30 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

SPIP memiliki cakupan yang intern saat ini cenderung lebih nilai, dan motivasi yang ber­
lebih luas, yaitu meliputi unsur menekankan aspek formal beda-beda dalam bekerja.
ling­­kungan pengendalian yang daripada substansi. Banyak Terkait hal itu, budaya yang ter­
berorientasi kepada pengen­ pihak merasa jika aturan formal bentuk dalam organisasi sangat
dalian unsur manusia dan berikut sangsi telah ditetapkan, tergantung dengan nilai-nilai
memuat konsep penilaian maka dengan sendirinya peri­ yang terbangun. Bagai­mana
risiko. Banyak pihak berharap laku aparat mudah diatur dan membangun suatu nilai bersama
pada mekanisme pengendalian dikendalikan. (shared values) dalam organisasi
ini. Namun banyak pihak juga Dalam SPIP, aturan formal menjadi tantangan tersendiri
yang belum memahami betul apa tersebut masuk dalam meka­ yang harus dihadapi.
makna pengendalian terutama nisme pengendalian yang Shared values pertama kali
tentang unsur manusia. disebut sebagai hard control, dipopulerkan pada tahun 1980
Banyak publik dan mungkin sedang­­kan pengendalian yang oleh Robert Waterman dan
para birokrat pun bertanya, tidak terlihat dan tidak ber­ Tom Peters. Mereka adalah
begitu banyak aturan dan dampak langsung, sering disebut konsultan dari McKinsey,
kebi­­jakan telah dibuat untuk sebagai soft controls. Menurut yang mengatakan bahwa inti
mengendalikan perilaku para Institute of Internal Audit dari kehidupan organisasi
aparat birokrasi, namun me­ (IIA) Netherlands Working adalah shared values. Shared
ngapa kasus korupsi tidak kun­ Group dalam Discussion Paper values menjadi landasan bagi
jung mereda. Mengapa masih “Soft Controls – What are the keterkaitan dengan ‘s’ yang
saja terjadi pelayan publik se­ Starting Points for the Internal lain, yaitu structure, strategy,
olah sebagai pihak yang tidak Auditors?” (June, 2015), soft system, staff, skills, dan style,
mau dipersalahkan ketika control ini terkait dengan budaya yang kemudian dikenal dengan
pela­yanan tidak memuaskan manajemen dan pegawai serta 7s model.
masyarakatnya. dampaknya dalam mencapai Disebutkan bahwa shared
Dari banyak penyebab, tujuan organisasi. Soft controls values bukan sekedar nilai-nilai
salah satu yang patut disorot umumnya tidak secara langsung yang harus disepakati bersama,
adalah masih banyak orga­ terlihat berkontribusi dalam namun lebih kepada bagaimana
ni­s asi yang hanya fokus pencapaian tujuan organisasi, nilai-nilai ditentukan secara
pada aspek perubahan aturan namun memerlukan proses bersama-sama. Shared values
formal (legal obligation), karena terkait dengan trans­ dapat juga dimaknai sebagai
tanpa memperhatikan dan formasi nilai-nilai dan ke­yakinan kepedulian organisasi kepada
mem­­­p e­­l ajari perilaku para individu sebagai inti dari budaya. nilai-nilai yang telah dimiliki
individu, inilah yang dimaksud Aparat birokrasi sebagai oleh lingkungan sosialnya
dengan pengendalian belum manusia adalah makhluk yang termasuk adalah karyawan dan
memperhatikan unsur manusia­ sangat dinamis dimana setiap stakeholder lainnya.
nya. Penerapan pengendalian individu memiliki keinginan, Untuk membangun nilai-

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 31
Laporan Utama

nilai bersama (shared values), budaya kerja Total Quality


diperlukan keterlibatan dari Control dan Organisasi
anggota organisasi. Tanpa Berbasis Pengetahuan.
adanya keterlibatan tersebut, Bekerja Keras, dapat
nilai-nilai tidak akan dimiliki diarti­­kan bahwa  insan
oleh seluruh anggota Deputi Polhukam PMK
organisasi. Nilai-nilai juga sepakat untuk
hanya akan dimiliki selalu bekerja keras dengan
oleh segelintir orang dalam semangat pagi yang selalu
organisasi, yang mungkin saja menyala-nyala. Bekerja keras
orang-orang yang diberikan bermakna pula bahwa insan
tugas untuk menyusunnya. Deputi PIP Bidang Polhukam
Nilai-nilai yang tidak memenuhi PMK akan selalu berupaya
syarat sebagai shared value akan melaksanakan tugas dan
sulit untuk diaktualisasikan oleh tanggung jawab yang diberi­kan
banyak orang di organisasi. dengan sebaik-baiknya tanpa
sebuah moto yaitu ‘Bekerja
Sebagai contoh, Deputi PIP mengenal lelah. Ungkapan moto
Dengan 5B – Berkarya Dengan
Bidang Polhukam PMK, seba­ ini merupakan implementasi dari
5S “. Bekerja dengan 5B yaitu
gai salah satu satuan kerja di program pengembangan budaya
bekerja cerdas, bekerja keras,
Badan Pengawasan Keuangan kerja “Punctuality”.
bekerja tuntas, bekerja ikhlas,
dan Pembangunan (BPKP), Bekerja Tuntas,  bermakna
dan bekerja puas.
membangun shared values bahwa seluruh insan Deputi
Berpikir Cerdas, memiliki
dengan cara yang unik. Shared PIP Bidang Polhukam PMK
penjelasan bahwa setiap insan
values berusaha dibangun berkomitmen untuk menyele­
Deputi PIP Bidang Polhukam
melalui mekanisme ruang saikan seluruh pekerjaan yang
PMK adalah insan-insan
informal. Komunikasi informal diamanatkan sampai selesai.
yang selalu berupaya bekerja
antara atasan dan bawahan Selesai dalam arti memberikan
dengan pemikiran-pemikiran
menjadi cara efektif dalam solusi terbaik dan tidak menim­
yang cerdas, yang selalu men­
memahami nilai-nilai yang bulkan atau membuat masalah
coba untuk bekerja lebih
dianut satu sama lain. Jajaran baru.
baik dengan cara-cara yang
pimpinan senantiasa membuka Bekerja Ikhlas, berarti bahwa
cerdas dan dengan terobosan
diri untuk berdialog dengan seluruh pekerjaan yang diemban
baru yang dapat memberikan
para stafnya. Terutama terkait dan diamanahkan kepada setiap
manfaat dan nilai tambah yang
dengan nilai-nilai integritas dan insan di lingkungan Deputi PIP
lebih baik. Ungkapan berpikir
profesionalisme. Bidang Polhukam PMK dilak­
cerdas merupakan salah satu
Shared values pada akhirnya sanakan dengan penuh rasa
pengejawantahan program
terbentuk dan dinyatakan dalam tang­gung jawab dan dengan rasa

32 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Laporan Utama

ikhlas. Ikhlas dalam arti bahwa terjawab sudah per­tanyaan di atas,


pekerjaan tersebut dilaksanakan
tentang mengapa kasus korupsi masih
untuk memenuhi kewajiban dan
kebutuhan hidup dan kehidupan
marak dan pelayanan publik tak kunjung
sebagai manusia dan dalam maksimal. Salah satu jawabannya bisa jadi
rang­ka beribadah kepada Tuhan adalah nilai-nilai yang belum menjadi milik
Yang Maha Esa. Moto ini sejalan bersama
dengan program budaya kerja
penegakan akhlak dan etika.
Berhasil Puas, moto ini terbaik bagi semua orang.” pimpinan atau sebuah satuan
bermakna bahwa se­tiap peker­ Moto sebagai hasil dari tugas khusus yang ditunjuk oleh
jaan yang telah di­­laksana­­kan shared values tersebut dijaga pimpinan.
dengan sebaik-baik­nya diharap­ bersama oleh seluruh insan Dalam kondisi ini, bukan saja
kan mem­berikan manfaat atau Deputi PIP Bidang Polhukam nilai-nilai sulit di­aktualisasi­­kan,
nilai tambah sehingga dapat PMK, baik pada level pim­ namun juga berpotensi terjadi
memuaskan siapapun yang akan pinan maupun staf. Relasi asimetri nilai antara pimpinan
menggunakan produk atau hasil yang didalamnya banyak dan lingkungannya termasuk
yang dicapai. Produk atau hasil mengandung dialog informal para aparat di bawahnya. Pim­
yang diperoleh diharapkan dapat menjadi penjaga ampuh nilai- pinan yang telah menentukan
meningkatkan kesejahteraan nilai yang telah disepakati nilai-nilai organisasi selalu
bersama. Moto ini terkait erat ber­sama. Pengendalian intern meng­anggap bahwa nilai-nilai
dengan program budaya kerja menjadi tidak hanya seke­dar itu berlaku buat lingkungannya
Kebersamaan dan kesejahteran. mengandalkan aturan formal, bukan bagi dirinya sendiri. Se­
Sedangkan moto “Berkarya namun lebih melalui pende­ hingga tidak mengherankan jika
dengan 5S” adalah ungkapan katan informal yaitu meng­ instansi memiliki jargon ataupun
kesepakatan seluruh insan aktualisasikan nilai-nilai yag semboyan tentang integritas,
Deputi PIP Bidang Polhukam telah disepakati bersama. namun justru hampir setiap
PMK dalam berkarya dan Akhirnya terjawab sudah bulan kita mendengar OTT
pergaulan sehari-hari untuk per­tanyaan di atas, tentang KPK banyak melibatkan para
mem­budayakan mengucapkan mengapa kasus korupsi masih pimpinan sebuah intansi.
Salam, memberikan Senyum, marak dan pelayanan publik tak Semoga hal ini menjadi
bertegur Sapa, berperilaku kunjung maksimal. Salah satu catatan penting yang dapat
Santun, dan hidup Selaras. Moto jawabannya bisa jadi adalah mendorong perubahan pola pikir
ini bermakna bahwa seluruh nilai-nilai yang belum menjadi dan penerapan pengendalian
jajaran Deputi PIP Bidang milik bersama. Banyak instansi intern di negeri inin
* Penulis adalah PFA pada Deputi
Polhukam PMK akan selalu publik memiliki nilai-nilai PIP Bidang Polhukam PMK
memberikan pelayanan yang organisasi dari hasil ketetapan

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 33
Nasional

P
Just as proactively emerintah Republik Agency yang bertanggungjawab
educating young people Indonesia telah dalam suksesnya pelaksanaan
and preparing them for menginisiasi program STAR. Sampai dengan
the future is less costly Program  State Juni 2017, jumlah lulusan
Accountability Revitalization program gelar STAR S1
than incarcerating
(STAR) untuk mendukung sebanyak 452 dan S2 sebanyak
them after they
reformasi di bidang manajemen 1.503, sehingga secara
commit crimes out of keuangan dan audit sektor kumulatif sebanyak 1.955
desperation. Statement publik. Salah satu kegiatan orang atau 78,20% dari target
ini merupakan kutipan STAR adalah pemberian DMF (Design and Monitoring
dari dari Tone at The Top beasiswa program S2 dan S1 Framework).
terbitan IIA. Penulis kepada Pengelola Keuangan Selain itu, salah satu
merasa tertarik, bahwa dan Aparat Pengawasan output program STAR dalam
mendidik SDM agar Internal Pemerintah (APIP) Project Administration Manual
ahli dalam pengelolaan di lingkungan Kementerian/ (PAM) adalah peningkatan
keuangan akan jauh Lembaga/Pemerintahan kerja sama antara BPKP dan
lebih baik daripada Daerah. pemerintah daerah melalui Nota
menunggu terjadinya Untuk diketahui, BPKP Kesepahaman (Memorandum
fraud. ditunjuk sebagai Executing of Understanding/MoU)

34 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Nasional

pemda untuk mendukung tata


kelola pemerintah. Bertujuan
mempercepat penyebaran best
practices akuntabilitas
keuangan dan pembangunan
mela­lui riset terapan, pe­
ngem­­b angan metodologi,
dan diseminasinya,” papar
Kepala BPKP Ardan
Adiperdana saat membuka
acara penandatanganan Nota
Kesepahaman (Memorandum of
Kepala BPKP - Ardan Adiperdana menandatangani nota kesepahaman pengembangan center of excellence antara Understanding/MoU) pengem­
BPKP, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah yang disaksikan oleh Menteri Dalam Negeri - Tjahjo Kumolo(kiri)
dan Gubernur Jawa Barat - Ahmad Heryawan bangan CoE di Kantor Pusat
BPKP Jakarta (18/7).
pengembangan Center of kegiatan pelatihan yang dapat
Sebelum menandatangani
Excellence (CoE) bersama diterapkan sebagai solusi untuk
MoU dengan sembilan guber­
Perguruan Tinggi terpilih penguatan akuntabilitas sektor
nur di wilayah pe­ n gem­
dan Pemerintah Daerah. CoE publik melalui peningkatan
bangan CoE, Ardan me­nyam­
merupakan bentuk sinergi kematangan implementasi SPIP
paikan bahwa upaya pencapaian
antara BPKP, Perguruan Tinggi, dan peningkatan kapabilitas
sa­saran pembangunan tidak
dan Pemerintah Daerah yang APIP.
lepas dari dukungan biro­
bekerja sama dalam program “CoE adalah bentuk kerja
krasi dan tata kelola yang
STAR sebagai best practice sama antara BPKP, PTN, dan
setter pengawasan intern dan
penyelenggaraan pelatihan
manajemen keuangan sektor
publik.
Penandatanganan Nota
Kesepahaman Pengembangan
CoE antara BPKP, Perguruan
Tinggi, dan Pemerintah Daerah,
tanggal 18 juli 2017, mene­
gaskan ruang lingkup CoE
berupa pengelolaan kegiatan
penelitian (applied research),
diseminasi hasil penelitian, Rektor Universitas Hasanuddin Makassar - Dwia Aries Tina Pulubuhu menanda tangani nota kesepahaman
desain metodologi praktis, dan

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 35
Nasional

yang mempengaruhi kualitas


laporan keuangan pemerintah
daerah, salah satunya adalah
SDM yang menguasai akuntansi
sangat minim,” ungkap Tjahjo.
Lebih lanjut, Tjahjo berpendapat
bahwa perlu menempatkan
fungsi PTN menjadi bagian
yang tidak terpisahkan dari
setiap proses pengambilan
kebijakan pembangunan kepala
daerah.
Menteri Dalam Negeri - Tjahjo Kumolo Acara dilanjutkan dengan
penandatanganan MoU antara
berkualitas. Fondasi awalnya PTN agar memiliki kurikulum
Deputi Kepala BPKP Bidang
adalah penguatan SDM dan yang relevan untuk kebutuhan
PIP Polhukam dan PMK
proses bisnis pemerintahan yg masyarakat,” ujar Ainun Na’im.
selaku penanggungjawab
baik. “Harapannya kegiatan STAR ibarat secercah
STAR BPKP (waktu itu dijabat
CoE menghasilkan perbaikan harapan bagi pemda karena
oleh Binsar H. Simanjuntak),
proses bisnis pemerintahan 54 penerima beasiswa berasal
dengan Rektor dari 8
d a n s e k a l i g u s m e n j a d i  dari pemda. Tjahjo Kumolo
Perguruan Tinggi Indonesia
penyempurnaan  body of menyoroti kondisi pengelolaan
(Universitas Sumatera Utara,
knowledge bagi kurikulum keuangan daerah yang masih
Universitas Indonesia, Institut
PTN,” jelas Ardan. minim.“Saya sadar, kondisi
Pertanian Bogor, Universitas
Penandatanganan MoU
disaksikan Menteri Dalam
Negeri Tjahjo Kumolo dan
Sekjen Kementerian Riset
Teknologi dan Pendidikan
Tinggi Ainun Na’im. Dalam
sambutannya, Ainun Na’im
menyampaikan bahwa
keterlibatan PTN sangat penting.
“Keterlibatan PTN dalam
program ini tidak hanya sebagai
bentuk pengabdian kepada
masyarakat, tetapi juga akan Deputi Kepala BPKP Bidang Polhukam dan PMK dan Penanggung Jawab Program STAR - Binsar H. Simanjuntak (pada
memberikan  feedback untuk saat itu) menandatangani Nota Kesepahaman CoE antara BPKP, Peguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah

36 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Nasional

Padjadjaran, Universitas diharapkan terus berlanjut


Melalui CoE sinergi antara
Diponegoro, Universitas (sustain) menjadi tiga pilar
BPKP, Perguruan Tinggi,
Gadjah Mada, Universitas yang saling mendukung satu
dan Pemerintah Daerah
Airlangga, dan Universitas sama lain untuk menciptakan
tersebut diharapkan terus
Hasanuddin) serta dengan tata kelola pemerintahan yang
berlanjut (sustain) menjadi
14 Bupati/Walikota wilayah bersih, penguatan kompetensi
tiga pilar yang saling
pengembangan CoE (Bupati SDM, penguatan kapasitas
mendukung satu sama
Kab. Sleman, Bupati Kab. Perguruan Tinggi. Secara
lain untuk menciptakan
Bandung, Bupati Kab. Gresik, kongkrit melalui CoE akan
tata kelola pemerintahan
Bupati Kab.Ngajuk, Bupati dikembangkan produk-produk
yang bersih, penguatan
Kab.Situbondo, Bupati unggulan dan inovatif untuk
kompetensi SDM,
Kab. Lamongan, Bupati meningkatkan akuntabilitas,
penguatan kapasitas
Kab. Merauke, Bupati Kab. khususnya pada bidang Sistem
Perguruan Tinggi
Gorontalo, Bupati Kab. Keuangan Desa (SISKEUDES),
Anambas, Bupati Kab. Bogor, Internal Control Over Financial
diseminasi hasil penelitian,
Bupati Kab. Purbalingga, Reporting (ICOFR) dan Fraud
desain metodologi praktis, dan
Bupati Kab. Pangkep, Bupati Solution, Manajemen Resiko,
kegiatan pelatihan, sekaligus
Kab. Bantaeng, dan Walikota Optimalisasi Penerimaan Asli
dalam rangka menyosialisasikan
Pare-Pare). Daerah, Local Goverment
pelaksanaan kegiatan pengem­
Melalui CoE sinergi antara Index dan Manajemen Aset.
bangan CoE kepada seluruh
BPKP, Perguruan Tinggi, dan Ruang lingkup CoE meliputi
pemangku kepentingan. Penan­
Pemerintah Daerah tersebut pengelolaan kegiatan penelitian,
datanganan Nota Kesepahaman
Pengembangan CoE antara
BPKP, Gubernur dan antara
BPKP, Perguruan Tinggi, dan
Pemerintah Daerah ini akan
menegaskan komitmen dari
BPKP, Perguruan Tinggi,
dan Pemerintah Daerah
tidak hanya untuk sekedar
pelaksanaan pengembangan
CoE secara formal, tetapi
menjadi momentum yang lebih
tinggi, yaitu demi akuntabilitas
pemerintah yang lebih baik,
Indonesia yang lebih baikn
ki-ka: Sekretaris Utama BPKP - Dadang Kurnia, Bupati Kab. Anambas - Abdul Haris, Rektor Institut Pertanian Bogor -
Herry Suhardiyanto, Bupati Gorontalo - Nelson Pomalingo, Deputi Kepala BPKP Bidang Polhukam dan PMK - Binsar (ayu/endang)
H. Simanjuntak (pada saat itu), Bupati Bogor - Nurhayanti, Bupati Merauke - Frederikus Gebze

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 37
Nasional

Presiden RI Joko Widodo telah menandatangani Instruksi Presiden Nomor 4 Tahun


2017 Tentang Efisiensi Belanja Barang Kementerian/Lembaga Dalam Pelaksanaan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2017 tanggal 22 Juni 2017 lalu.
Presiden menginstruksikan agar K/L melakukan sejumlah efisiensi  untuk penajaman

M
prioritas pelaksanaan APBN 2017.

enyikapi hal adalah 1,4 Triliun dengan 446  Miliar.


tersebut, Badan alokasi untuk belanja barang Menurut Kepala BPKP
Pengawasan adalah 456 Miliar, selanjutnya Ardan Adiperdana saat Rapat
Keuangan dan dilakukan penghematan Dengar Pendapat (RDP) dengan
Pembangunan (BPKP) telah sebesar 10 Miliar, sehingga Komisi XI di Ruang Rapat
melakukan efisiensi anggaran. alokasi belanja barang setelah Gedung Nusantara I Kompleks
Semula, pagu DIPA BPKP penghematan adalah sebesar DPR MPR RI (12/7/2017)

38 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Nasional

lalu,  “Efisiensi dilakukan oleh dilakukan oleh BPKP pada


BPKP melalui penyesuaian tahun 2016 telah berkontribusi
output pada fokus pengawasan pada peningkatan ruang
keempat yaitu Peningkatan fiskal sebesar 11 T pada
Tata Kelola. Hal ini dilakukan 2016 dan 1,3 T pada TW I
karena BPKP melaksanakan 2017 serta berkontribusi pada
sinergi dengan K/L lain penyelamatan keuangan negara
untuk tata kelola. Metode sebesar 4,8 T pada 2016 dan 456
yang dilaksanakan, misalnya M pada TW I 2017.
melakukan koordinasi dengan Menanggapi hal tersebut,
Kementerian Dalam Negeri selanjutnya, para pimpinan
untuk acara couching clinic dan anggota Komisi XI
Fraksi Gerindra Heri
dengan para kepala daerah”, menekankan pentingnya
Gunawan menyatakan
jelas Ardan. pengawasan. Anggota Komisi
bahwa saat ini
Selanjutnya, pada Rapat XI dari Fraksi Gerindra Heri
aparatur pemerintah
Dengar Pendapat dengan Komisi Gunawan menyatakan bahwa
sudah semakin pandai
XI Senin 24 Juli 2017 lalu Ardan saat ini aparatur pemerintah
dalam mencari celah
menambahkan penjelasannya, sudah semakin pandai dalam
untuk melakukan
beberapa langkah dilakukan mencari celah untuk melakukan
penyelewengan,
untuk menghadapi efisiensi penyelewengan, sehingga aparat
sehingga aparat
ini. BPKP melakukan penye­ pengawasan harus lebih pandai
pengawasan harus
suaian dengan koordinasi.  daripada aparat pemerintahan
lebih pandai daripada
“Koordinasi yang kami lakukan yang diawasi. “Oleh karena
aparat pemerintahan
dengan APIP lainnya misalnya itu, peningkatan mutu aparat
yang diawasi. “Oleh
dengan memanfaatkan hasil pengawas sangat penting.
karena itu, peningkatan
pengawasan yang telah dilaku­ Bila perlu, anggaran untuk
mutu aparat pengawas
kan oleh APIP lain,” papar pengawasan ditingkatkan”,
sangat penting. Bila
Ardan. ungkap Heri.
perlu, anggaran
Anggota Komisi XI dari Pemotongan anggaran
untuk pengawasan
Fraksi Nasdem Achmad Hatari memang suatu hal yang
ditingkatkan”, ungkap
mempertanyakan apakah dilematis, Hal ini diakui oleh
Heri.
ongkos pengawasan yang Anggota Komisi XI dari Fraksi
dilakukan oleh BPKP lebih Partai Persatuan Pembangunan
kecil daripada uang negara yang Amir Uskara. “Saya harap
diselamatkan. Menanggapi hal pemotongan anggaran tidak
tersebut, Ardan menjelaskan mengganggu kinerja,” ujar
bahwa pengawasan yang Amir. Demikian pula Anggota

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 39
Nasional

efektivitas pengelolaan ke­


uangan di pemda-pemda,
Jangan sampai BPK dan BPKP
diku­rangi anggarannya, justru
harus ditingkatkan “, terang
Haerul.
Sementara itu, pada kesem­­­
patan yang sama Menteri
Keuangan Sri Mulyani
menjelaskan bahwa penye­
suaian anggaran terjadi ka­rena
pendekatan dalam menyu­
sun anggaran adalah Top
Down. “Presiden dalam sidang
kabinet menyarankan untuk
meng­g unakan  Top Down
Komisi XI dari Fraksi Partai mengurangi kinerjanya. Approach dulu, baru kemudian
Keadilan Sejahtera Ecky Awal Akibat pemotongan melakukan  self blocking.
Mucharam pada Rapat Dengar anggaran ini, anggota Komisi Kemen­t erian/lembaga tidak
Pendapat dengan Komisi XI XI dari Fraksi Gerindra Haerul boleh melakukan belanja barang
Senin, 24 Juli 2017 lalu juga Saleh sangat menyayangkan melebihi belanja tahun 2016.
menghimbau agar performa hal tersebut. Menurut Haerul, Hal ini agar dapat fokus pada
masing-masing kementerian/ pemotongan anggaran untuk prioritas,” jelas Sri Mulyani
lembaga tetap terjaga, meskipun lembaga pengawasan seperti Akurasi perencanaan
terjadi pemotongan anggaran. BPK dan BPKP seharusnya anggaran dari sisi angka dengan
Terkait dengan kekha­ tidak dilakukan, karena rawan mempertimbangkan kebijakan
watiran pemotongan anggaran berpengaruh dengan kualitas dan prioritas pemerintahan
dapat menurunkan kualitas audit. “Seharusnya, idealnya, sangat penting agar tidak over
kinerja tersebut, Ardan kalaupun akan dilakukan self budgeting dan over financing.
Adiperdana menjelaskan, blocking jangan pada K/L yang Tahun 2018 pemerintah
“Pemo­tongan 10 Miliar di sangat dibutuhkan urgensinya diharap­­kan dapat memperbaiki
BPKP ada di belanja perjalanan seperti misalnya lembaga audit. anggaran melalui proyeksi
dinas yang kami kompensasikan Lembaga audit seperti BPK dan penerimaan dan estimasi
melalui metode koordinasi.” BPKP, kalau kita kurangi akan penggunaan yang tepatn
Ardan menerangkan bahwa berdampak pada hasil audit  (ayu/eji/endang)
BPKP mengurangi 2 persen maupun dampak pada audit
penugasan, namun tidak itu sendiri dalam mendukung

40 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Nasional

“Pengikat yang menautkan


seluruh keragaman Indonesia
itulah Pancasila. Pancasila adalah titik pijak, di
mana kita akan  melahirkan kebijakan apapun harus berdasarkan Pancasila. Dan

I
dia juga harus membimbing ke mana kebijakan pembangunan harus kita arahkan.”

ndonesia merupakan tanah mengisi kemerdekaan dengan generasi BPKP, di Aula Gandhi
dimana kita dilahirkan, membangun Indonesia. Cita- kantor pusat BPKP Jl Pramuka
Indonesia merupakan cita mewujudkan masyarakat 33 Jakarta Timur 5 Juni 2017 lalu.
tempat dimana kita tumbuh yang makmur sesuai dengan Saat itu, Kepala BPKP Ardan
dan dibesarkan. Indonesia nilai-nilai Pancasila harus terus Adiperdana mengemukakan
yang subur dan makmur kaya diperjuangkan dan semangat adanya perbedaan kondisi dahulu
dengan sumber daya alam cinta Indonesia perlu selalu terus dengan saat ini. Generasi PNS
dan keanekaragaman budaya, dibina, agar keutuhan negeri ini 50 tahunan merupakan generasi
merupakan hasil perjuangan selalu terjaga. yang sudah hafal betul tentang
dan kerja keras para pendiri dan Di dasari semangat Pancasila Pancasila sejak kecil, apalagi
pahlawan bangsa. Para pejuang dan cinta Indonesia, Badan dengan adanya kewajiban PNS
mempertaruhkan jiwa dan raga Pengawasan Keuangan dan untuk menghapal butir-butir
demi satu kata....Merdeka !!! Pembangunan (BPKP) meng­ Pancasila. Hal ini berbeda
Sudah seharusnya kita hadirkan Yudi Latif (saat ini dengan kondisi sekarang, yang
sebagai penerus bangsa men­jabat Ketua UKP PIP) dirasa sudah mulai mengendor,
memper­tahankan bangsa kita untuk memberikan pencerahan oleh karenanya presiden
dengan memelihara persatuan mengenai mengenai nilai-nilai telah menggariskan tentang
dan kesatuan bangsa dan Pancasila dan kebangsaan bagi pentingnya Pancasila.

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 41
Nasional

jika lidi banyak tetapi berserak,


tidak akan menjadi kekuatan.
Lidi yang banyak berserakan
hanya akan menjadi kekuatan
bila ada simpul pengikat.
Pengikat yang menautkan
seluruh keragaman Indonesia
itulah Pancasila. Pancasila
adalah titik pijak, di mana kita
akan  melahirkan kebijakan
apapun harus berdasarkan
ki-ka: Deputi Kepala BPKP Bidang Polhukam dan PMK - Binsar H. Simanjuntak (pada saat itu), Deputi Kepala BPKP Pancasila. Dan dia juga harus
Bidang Perekonomian dan Kemaritiman - Nurdin, Ketua Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila - Yudi Latif, membimbing ke mana kebijakan
Kepala BPKP - Ardan Adiperdana, Sekretaris Utama BPKP - Dadang Kurnia, Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan
Penyelenggaraan Keuangan Daerah - Gatot Darmasto pembangunan harus kita
arahkan.
Yudi Latief pada kesempatan Adanya nilai-nilai keber­ Cinta tanah air bukan
itu antara lain mengemukakan, samaan menautkan berbagai untuk dihafal dan juga bukan
bahwa kita seharusnya lebih bentuk ajaran, kearifan, keya­ hanya sebagai angan-angan,
bersyukur terlahir di negeri kinan, shares values kita di ruang tetapi harus diwujudkan
Indonesia yang merupakan publik menautkan segala ragam dalam kehidupan sehari-hari
taman sarinya dunia dengan agama, gagasan kemanusiaan, dengan pengamalan nilai-nilai
segala keragaman menyatu di partai dan identitas suku, Pancasila, serta dengan mengisi
dalamnya. Indonesia merupa­­ mengkristal dalam lima sila kemerdekaan di segala aspek
kan  the greatest mega bio Pancasila. Pancasila adalah kehidupan. Indonesia adalah
universe dengan keaneka­ titik temu di mana semua warna tanah pusaka yang diwariskan
ragaman terkaya di dunia. menyatu. Pancasila adalah titik oleh para leluhur dan para
Keaneka­ragaman hayati berpadu pijak atau titik tolak di mana pahlawan bangsa Indonesia.
dengan keanekaragaman segala konstitusi atau peraturan Indonesia adalah tempat dimana
manusia melahirkan keaneka­ harus berdasarkan Pancasila. kita akan menjalani hari-hari di
ragaman budaya yang luar Pancasila juga merupakan titik usia tua. Kita sebagai generasi
biasa. Indonesia boleh dikata­ tuju atau bintang penuntun muda sudah selayaknya selalu
kan superpower budaya dunia ke mana  bangsa ini harus menjaga dan membelanya agar
dengan warisan khasanah budaya diarahkan. Oleh karena itu Indonesia tetap jaya. Jayalah
yang paling kaya di muka bumi. betapa pentingnya Pancasila jika Bangsa Indonesian
Yudi Latief mengingatkan kita segala rupa warna ingin menyatu (gilang/suryo/tri/endang)
kembali mengenai semangat menjadi satu kekuatan.
Bhineka Tunggal Ika. Yudi Latif mengibaratkan

42 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Luar Negeri

Oleh: Yan Setiadi

Jika kita mencari informasi mengenai model unggulan tersebut. Bahkan secara
pembangunan desa di Negara Thailand, maka rutin (3 kali setahun) diadakan
yang muncul adalah OTOP, singkatan dari “One pameran berskala nasional
Tambon One Product”. OTOP adalah program untuk memasarkan produk-
produk dari program OTOP.
untuk menghasilkan satu jenis komoditas atau
Kami peserta RLA beruntung
produk unggulan yang berada dalam suatu
dapat melihat langsung pameran

M
kawasan tertentu, dalam hal ini adalah tambon tersebut yang kebetulan sedang
(setingkat kecamatan). berlangsung. Selain itu, dalam
odel ini menghasilkan produk unggulan kegiatan benchmarking ke
s e b e­n a r­n y a yang berdaya saing sebagai hasil Thailand (16-20 Mei 2017),
mengadopsi dari keunikan dan kekahasan kami mengunjungi beberapa
model OVOP yang dimiliki. instansi pemerintah, diantaranya
(One Village One Product) Melalui OTOP, sektor National Economic and Social
di Jepang didukung dengan pariwisata pun menggeliat, Development Board (NESDB),
pengembangan produk pertanian karena berbagai keunikan produk Community Development
dan kerajinan. Di Thailand, atau jasa yang ditawarkan di Department (CDD) under the
Model OTOP telah berhasil setiap tambon mengundang Ministry of Interior, National
mengubah kawasan tambon yang keinginan masyarakat lainnya Village and Urban Community
semula miskin menjadi makmur. bahkan dari luar negeri untuk Fund Office.
Gerakan membangun tambon ini mendatangi lokasi proses Seorang pejabat dari
pada intinya adalah bagaimana produksi berbagai produk NESDB yaitu Dr. Wanchat

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 43
Luar Negeri

Suwankitti, menjelaskan visi


nasional 20 tahun (2017-2036)
yaitu “mencapai stabi­litas,
kemakmuran, dan kesinam­
bungan melalui filosofi kecu­
kupan ekonomi dan rakyat
Thailand yang lebih berbahagia
yang diturunkan dari kepentingan
nasional”. NESDB sendiri
mempunyai 3 strategi, yaitu: (i)
penguatan dan pembangunan
potensi sumber daya manusia;
(ii) penciptaan keadilan sosial
dan pengurangan ketimpangan;
dan (iii) penguatan pembangunan
ekonomi dan daya saing yang
berkesinambungan. Yang di­g am­b arkan sebagai “our yang ditunjuk. Salah satu
menarik adalah digaungkannya decision and actions, at the yang kami kunjungi ada­lah
filosofi kecukupan ekonomi individual, community, and Valaya Alongkorn Rajabhat
(Sufficiency Economic national levels, be based upon U n i v e r s i t y . P e l a­t i h a n
Philosophy=SEP) dalam reasonableness, moderation, tersebut dibiayai dari CSR
memperkuat pembangunan and prudence with clear virtues BUMN-BUMN yang ada
ekonomi kerakyatan. Berawal and knowledge”. di Thailand.
sejak tahun 2000-an akibat Dalam upaya menumbuhkan 2. Pengenalan desa belajar;
adanya krisis global, kemudian kemandirian di tingkat desa, Hal ini dilakukan melalui
Raja Bhumibol Adulyadej Pemerintah Thailand mela­ sistem transfer hasil riset
memperkenalkan konsep SEP kukan langkah-langkah sebagai dan pengetahuan untuk
yang menjabarkan konsep berikut: mengatasi perma­s alahan
people, planet, and prosperity 1. Pencetakan dan pember­ desa, termasuk transfor­
(dalam SDGs), yang mengubah dayaan pemimpin transfor­ masi pengetahuan menjadi
model pembangunan ekonomi masional pada tingkat desa; sesuatu yang bersifat
yang eksploitatif menjadi Hal ini dilakukan dengan ko­m ersial. Peng­g unaan
moderation and resilience. mendidik mereka melalui tekno­logi informasi seba­
Dalam berbagai kesempatan pela­t ihan kader desa, gai alat dalam mana­jemen
pertemuan negara-negara di­­a ntara­­n ya dengan me­ pengetahuan.
regional, Thailand mencoba ngikuti semacam kuliah 3. Penguatan ekonomi lokal;
mengenalkan konsep ini yang matrikulasi di universitas Dilakukan melalui pe­nge­

44 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Luar Negeri

nalan kewirausahaan pada seluruh anggota masya­­rakat ngunan dengan du­kungan


tingkat masyarakat desa, desa tanpa diskriminasi. data, analisis, pe­ngambilan
dukungan pelatihan dan Peraturan perun­­d angan kepu­tusan, eksekusi, tin­
menghubungkan dengan yang me­n yangkut aspek dak lanjut, dan evaluasi
klaster industri terkait. pertanahan dan sumber untuk menum­buhkan rasa
Misalnya, pengembangan daya alam lainnya perlu memiliki;
pariwisata berbasis desa. didorong untuk mendukung 3. Pemberian ruang yang
4. Penyediaan pengetahuan agar masya­­­rakat desa secara cukup untuk proses demo­
m a­n a­j e m e n k e u a n g a n kolektif dapat mengelola krasi dengan memberikan
kepada masyarakat; secara efisien. kesempatan yang sama
Penguatan lembaga ke­­ Adapun prinsip dan untuk mengekspresikan ide
uangan mikro dan per­ metode pendampingan dalam dan gagasan;
luasan akses masya­r akat pembangunan desa yang 4. Manfaatkan pemimpin desa
untuk melayani kepen­ dijalankan oleh Community untuk berhubungan de­ngan
tingan masyarakat desa, Development Department masyarakat desa secara
dan didukung oleh jaringan (CDD) adalah sebagai berikut: keseluruhan;
bank-bank umum nasional. 1. Dimulai dari memahami 5. Eksekusi proyek pem­
5. Penguatan partisipasi ma­ karakter dan jiwa masya­ bangunan desa harus
sya­rakat dalam pe­nyediaan rakat desa untuk men­ selaras dengan kebijakan
pelayanan publik melalui dapatkan gambaran jelas nasional, rencana pem­ba­
kerjasama dengan instansi seperti apa kehidupan ngunan sosial dan eko­nomi
pemerintah. mereka; nasional untuk mem­peroleh
Kualitas kehidupan masya­ 2. Par­tisipasi dalam setiap dukungan dari instansi
rakat desa harus me­nyen­­tuh langkah proses pem­b a­ terkait;
6. Mengembangkan baik
material dan pemikiran
untuk pembangunan yang
berkelanjutan. Kesadaran
akan nilai pembangunan
harus ditumbuhkan dalam
masyarakat desa; dan
7. Manfaatkan sumber daya
lokal masyarakat desa
untuk keberhasilan pem­
bangunan serta pencapaian
tujuan dan sasarann

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 45
Warta pusat

P
Permasalahan klasik residen Joko Widodo dipersiap­­kan mekanisme pe­
yang masih dihadapi di awal peme­ ngawasan intern atas program
pemerintah saat ini rintahannya telah lintas sektoral tersebut.
adalah ego sektoral m e­n g­a m a n a t k a n Bertempat di Aula Gandhi
sebuah tradisi baru berupa lintas BPKP Pusat Jakarta pada
dimana masing-masing
sektoral yang diharapkan dapat 31 Juli Agustus 2017 telah
kementerian dan
mendorong terciptanya sinergi diselenggarakan Diseminasi
lembaga cenderung antar kementerian dan lembaga. Pedoman Umum Pengawasan
hanya mengutamakan Di sisi lain, PP 60 Tahun 2008 Lintas Sektoral yang diikuti
kepentingan masing- dan Perpres 192 tahun 2014 seluruh pimpinan unit kerja
masing sehingga telah mengamanatkan BPKP BPKP baik kedeputian, biro,
target pembangunan untuk melakukan pengawasan pusat hingga perwakilan. Per­
kurang berjalan efektif atas program/kegiatan lintas cepatan penyelesaian Pedoman
dan efisien. sektoral, sehingga perlu Umum tersebut merupakan

46 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
warta pusat

Direktur Investigasi Instansi Pemerintah pada Deputi Bidang Investigasi (pada saat itu), dan sekarang menjabat sebagai Deputi Kepala BPKP Bidang Pengawasan Instansi Pemerintah
Bidang Polhukam dan PMK - Ernadhi Sudarmanto, Direktur PKD Wilayah 2 - Bea Redjeki dan Kasubdit Pengawasan PKD wilayah 2 - Yan Setiadi

instruksi Kepala BPKP pada BPKP Bidang Pengawasan disusun berdasarkan konsep
saat rapat koordinasi tanggal Instansi Pemerintah Bidang awal yang telah ada tahun
23 Juni 2016, menyikapi hasil Politik, Hukum, Keamanan, 2009, sedangkan tools yang
Kajian Puslitbangwas BPKP Pembangunan Manusia dan utama adalah evaluasi serta
2015 diantaranya; belum Kebudayaan selaku Tim piloting project yang telah
seragam­nya pelaksanaan penga­ Teknis menegaskan bahwa dilakukan antara lain terkait
wasan lintas sektoral yang urgensi Pedoman Umum PEN (Pengembangan Eksport
dilaku­k an antar unit kerja; penga­ w asan intern lintas Nasional), Obat Publik, dan
adanya irisan antar kegiatan sektoral adalah sebagai acuan Pengentasan Kemiskinan. Draft
pengawasan lintas sektoral yang bagi unit kerja di lingkungan juga telah mendapat masukan
menyebabkan inefisiensi serta BPKP dan APIP untuk dari stakeholder, masukan dari
belum utuhnya pola koordinasi merencanakan, melaksanakan, perwakilan BPKP dan hasil
dan sinergi antar para pelaksana mengkoordinasikan laporan, FGD. “Kami pada dasarnya
kegiatan pengawasan maupun dan memantau pelaksanaan mensintesa baik dari sisi
adanya kebutuhan informasi pengawasan lintas sektoral serta regulasi, akademik maupun best
pengawasan. mewujudkan suatu manajemen practises hingga menjadi draft
Ernadhi Sudarmanto, pengawasan yang utuh dan pedoman”, ungkap Ernadhi.
Direktur Investigasi Instansi terintegrasi bagi seluruh pe­ ”Pedoman umum pe­nga­
Pemerintah pada Deputi Bidang ngawasan lintas sektoral. wasan lintas sektoral diharapkan
Investigasi yang kini telah Pedoman Umum pe­ mampu menjawab 5 W dan 1
dilantik sebagai Deputi Kepala ngawasan intern lintas sektoral H baik siapa, kapan, dimana,

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 47
Warta pusat

Fokus pengawasan lintas sektoral adalah ke­bijakan dan


bagaimana imple­­­­­men­­tasinya sehingga diperlu­kan pemahaman
ter­hadap bisnis proses dan bagai­mana pencapaiannya, sehingga
diharap­kan dapat memberikan perbaikan kebi­jakan yang ber­­
dampak sig­nifikan.

mengapa, apa dan bagaimana diharap­kan dapat memberikan Salah satu bidang penga­
pengawasan pro­g ram lintas perbaikan kebi­ j akan yang wasan lintas sektoral yang
sektoral dilaksanakan”, ujar ber­­dampak sig­nifikan. “Pe­ tengah dilakukan adalah
Ernadhi lebih lanjut. Fokus ngawasan lintas sektoral “Pengawasan Lintas Sektoral
pengawasan lintas sektoral dilaku­kan melalui eva­luasi, Program Pembangunan Per­
menurut Ernadhi adalah ke­ monitoring, reviu maupun audit kotaan” disampaikan Bea
bijakan dan bagaimana imple­­­­­ sedangkan metode pengawasan Redjeki, Direktur PKD
men­­tasinya sehingga diperlu­ yang digunakan antara lain Wilayah 2. Beberapa isu stra­
kan pemahaman ter­ h adap root cause analysis, force field tegis program pembangunan
bisnis proses dan bagai­mana analysis dan gap analysis”, perkotaan meliputi urbanisasi
pencapaiannya, sehingga tambah Ernadhi. baik tingkat urbanisasi maupun

48 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
warta pusat

pertumbuhan penduduk besar kelemahannya adalah yang mandiri, maju, kuat


perkotaan, kesenjangan yang bagaimana antar kementerian dan berbasiskan kepentingan
tinggi antar kota dan pusat berkoordinasi terlebih lagi nasional dipilih sebagai salah
pertumbuhan antara Indonesia koordinasi antara pusat dan satu topik pengawasan lintas
Barat dengan Indonesia Timur daerah. Program lintas sektoral sektoral. Mulyana menyatakan,
serta antara kota-kota di Jawa- menjadi prioritas sejalan dengan “Tim memfokuskan pada
Bali dengan luar Jawa-Bali; penetapan perubahan MDGs program prioritas kedua dan
masih belum terpenuhinya menjadi SDGs pada 2016 – keempat, yaitu pembangunan
Standar Pelayanan Perkotaan 2030 oleh PBB. Perkembangan industri perikanan dan pening­
(SPP); rendahnya daya saing terakhir di beberapa negara katan kesejahteraan nelayan.
kota dan ketahanan sosial, maju sudah tidak menggunakan Pengawasan lintas sek­toral
ekonomi, dan lingkungan kota istilah lintas sektoral karena akan difokuskan pada kebi­
terhadap perubahan iklim dan organisasi yang dibentuk telah jakan,kelembagaan, imple­
bencana; serta belum optimalnya mengikuti konsep structure mentasi kebijakan, progres serta
pengelolaan perkotaan. follows function, sedangkan ekspetasi rakyat”.
Bea menyatakan, ”Prioritas di Indonesia masih mengikuti Faisal menambahkan,” Saat
pembangunan perkotaan untuk kebutuhan politik. “Kata kunci ini stok ikan naik tapi jumlah
mewujudkan ‘Kota Layak Huni, lintas sektoral adalah value nela­yan yang menangkap ikan
Kota Hijau Berketahanan, creation of doing thing together menurun sehingga prosentase
Kota Pintar Berdaya Saing’ than doing individually, salah terhadap PDB menurun”.
secara umum harus memenuhi satu syaratnya adalah strategic Terdapat beberapa per­m a­
standar pelayanan perkotaan alignment, sesuatu hal yang salahan yang diminta KSP,
yang meliputi tersedianya hingga kini masih merupakan ma­salah kapal, alat tangkap,
sarana pemukiman, sarana kelemahan dengan belum garam, pembangunan SKPT
prasarana dasar perkotaan, adanya alignment kebijakan”, akibat adanya perubahan
sistem transportasi publik, urai Yan. struktur, pengadaan cold
penanggulangan kemiskinan Sesi selanjutnya “Diskusi storage dan bantuan mesin
perkotaan, peningkatan pela­ Rancangan Pedoman Penga­ pakan ikan. Metode evaluasi
yanan kesehatan, pendidikan wasan Lintas Sektoral Bidang yang digunakan meliputi dua
dan sosial budaya”. Kemaritiman” disam­p aikan hal yaitu dengan mencari
Yan Setiadi, Kepala Sub Direktur Pengawasan Produksi bottleneck ada dimana dan apa
Direktorat Pengawasan PKD dan SDA, Mulyana dan Kepala penyebab terjadinyan
II.2 menambahkan, perbedaan Sub Direktorat Pengawasan (Dian,Eji, Gilang,Adi,)
pada program lintas sektoral Produksi dan SDA I, Faisal.
adalah penataan kelembagaan, Misi ke 6 Nawacita yaitu
bukan hanya struktur tapi untuk mewujudkan indonesia
juga proses karena sebagian men­­j adi negara maritim

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 49
Warta pusat

yang dilantik dalam periode


Tingkatkan Profesionalisme dan pelantikan kali ini adalah 14
Integritas untuk Bekerja Lebih Baik orang. 3 orang di antara pejabat-
pejabat yang dilantik tersebut
promosi menjadi eselon I, eselon
III dan IV.
Salah satu pejabat yang
di­l antik adalah Direktur
Investigasi Instansi Pemerintah
pada Deputi Bidang Investigasi
Ernadhi Sudarmanto yang di­
lantik menjadi Deputi Kepala
BPKP Bidang Pengawasan

P
Instansi Pemerintah Bidang
Politik, Hukum, Keamanan,
engisian Jabatan yang berkesinambungan, terwu­ Pem­bangunan Manusia dan
Pim­­p inan Tinggi judnya sinergi antar pimpinan di Ke­budayaan, menggantikan
Madya sesuai dengan dalam dan antar orga­nisasi untuk Binsar Hamonangan Siman­
Peraturan Pemerintah mencapai tujuan pembangunan juntak yang telah memasuki
Nomor 11 Tahun 2017dilakukan yang efektif dan efisien. masa purnabakti. 
mela­lui proses seleksi secara Hal tersebut diungkapkan Ardan Adiperdana dalam
terbuka. Hal ini dimaksudkan Kepala Badan Pengawasan sambutannya mengingatkan
agar setiap Pejabat Pimpinan Keuangan dan Pembangunan kepada seluruh insan BPKP, agar
Tinggi Madya harus dapat (BPKP) Ardan Adiperdana selalu meningkatkan profesio­
menjamin akuntabilitas Jabatan saat melantik 7 orang pejabat nalisme dan integritas agar bisa
Pimpinan Tinggi Madya yang eselon I, eselon II dan eselon bekerja lebih baik lagi.
meliputi terwujudnya rumusan III di lingkungan BPKP di Hal senada juga diungkapkan
kebijakan yang memberikan Aula Gandhi lantai 2 Gedung oleh Ardan ketika melantik
solusi, terlaksananya pendaya­ Pusat BPKP (2/8/2017) lalu. Bonny Anang Dwiyanto seba­gai
gunaan sumber daya untuk Selain 7 orang pejabat yang Deputi Akuntan Negara meng­
men­jamin produktivitas unit dilantik di Kantor Pusat BPKP gantikan Meidyah Indreswari
kerja, terlaksananya penerapan telah dilantik pula 7 orang yang telah memasuki masa
kebijakan dengan risiko minimal, pejabat eselon III, Koordinator purnabhakti beberapa waktu
tersusunnya program yang Pengawasan, pejabat eselon lalu (7/7/2017). Sebelumnya
dapat menjamin tercapainya IV dan Auditor Madya di Bonny menjabat sebagai Kepala
tujuan organisasi, terlaksananya perwakilan-perwakilan BPKP. Perwakilan BPKP Provinsi DKI
penerapan program organisasi Jumlah keseluruhan pejabat Jakarta.
(Humas BPKP Pusat)

50 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Opini

oleh: Maliki Heru Santosa

Untuk membangun dan memelihara etika serta untuk memperkuat daya


diperlukan suatu sense of urgency etika dan saing nasional. Perilaku tanpa
perlunya etika yang melekat didalam perilaku etika akan menimbulkan (Judy
organisasi sehari-hari. Membangun organisasi Nadler) kecurigaan, merusak
kepercayaan (destroy trust),
yang beretika tidak cukup dengan aturan dan
melukai moral, shatters public
kode etik saja, namun lebih kepada bagaimana
confi­dence. Begitu pentingnya
implementasi etika yang konsisten termasuk di etika, sehingga Albert Einstein
dalamnya adalah terinternalisasinya etika pada menyatakan bahwa Without
seluruh anggota organisasi, serta monitoring yang ethical culture there is no

B
terus menerus salvation for humanity.
Sebagaimana dikemukakan
irokrasi di­maknai untuk memberikan pelayanan pada World Economic Forum,
sebagai insti­t usi umum kepada masya­rakat (public korupsi merupakan isu global
resmi men­j alan­ services) ter­hadap kebutuhan dan yang menjadi kendala utama
kan dan menye­ kepentingan masyarakat. Dalam dalam membangun negara yang
leng­garakan tugasnya sesuai penyelenggaraan pemerintahan makmur dan sejahtera. Lebih
konstitusi dan kaidah-kaidah tersebut, landasan etika mutlak lanjut Masyarakat Transparansi
umum pemerintahan, yang diperlukan untuk mendukung Internasional mengemukakan
mempunyai tugas pokok ter­ tercapainya masyarakat yang bahwa dari 183 negara dalam
penting (Wasistiono, 2002) sejahtera adil dan makmur Indeks Persepsi Korupsi

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 51
Opini

(WEF,2013), 134 negara (73,2 dengan nilai-nilai benar salah, demokratis dan karakter individu
%) dikate­­gorikan sebagai negara baik dan jelek, patut dan tidak yang baik yakni: trustworthiness,
korup, dan 72 negara diantara­ patut, wajar dan tidak. Secara respect, responsibility, fairness,
nya dikategorikan sangat korup. singkat, etika adalah kode caring and citizenship.
Dalam skala 0 sampai dengan prin­sip dan nilai moral yang Menurut Committee
10 (paling tinggi paling baik), memi­liki makna serupa, yaitu Standards in Public Life (2013)
Indeks Persepsi Korupsi (IPK) prinsip bertingkah laku yang standar etika sangat penting
Indonesia pada tahun 2016 mengatur individu, kelompok, untuk beberapa alasan antara
Menempati ranking 90 dari 170 organisasi, masyarakat (society) lain :
negara yang diukur dengan score dalam melakukan sesuatu yang • Dampak untuk masya­
37. rakat (society) akan lebih
baik ketika keputusan
tidak didasarkan adanya
konflik kepentingan
• Ekonomi akan semakin
baik dan maju di­ka­­
re­­na­­­kan level korupsi
yang ren­dah, penegakkan
h u­k u m , k e a m a n a n
(safety) dalam beru­saha,
objektivitas dan keti­dak­­
Etika Birokrasi, Korupsi dan pada hakekatnya adalah kata berpihakan yang se­cara
Daya Saing Nasional hati, menurut ajaran agama dan keseluruhannya akan me­
Etika berasal dari bahasa peraturan yang mulia. Tidak ning­katkan keper­cayaan
Yunani yakni ethos yang berarti ada standar etika yang berlaku inter­­nasional untuk ber­
kualitas suatu sifat. Menurut global, karena etika disesuaikan investasi mau­p un ber­
Soejekti Djajadiatma (1967), dengan norma adat istiadat dan dagang dan pada akhir­nya
etika adalah (1) kesediaan atau budaya yang berlaku disuatu akan mening­katkan daya
kecenderungan batin untuk Negara. Namun ada nilai saing nasional.
melaku­kan sesuatu perbuatan etika yang bersifat universal Pemerintah atau sering
yang oleh yang bersangkutan yang dideklarasikan di Aspen, di­­s ebut dengan birokrasi
dipandang baik, (2) Kebiasaan, Colorado (Aspen Declaration) (Supriyatna, 2007) berwenang
adat moral, kesusilaan, pera­ oleh 30 pemimpin nasional dan berkewajiban untuk menye­
turan dan sebagainya, yang penggiat etika AS pada tahun leng­garakan pemerintahan da­
ber­fungsi mengatur tingkah 1992 dengan enam kualitas lam rangka kegiatan (govern),
laku masyarakat, (3) sistem etika yang diyakini merupakan me­n gurus (manage), mem­
prinsip moral. Etika berkaitan dasar dari suatu masyarakat yang bimbing (guide), membina atau

52 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Opini

membangun (develop), mendidik yang kemudian berpotensi (STRANAS PPK), Jangka


(educate) dan memberdayakan menimbulkan pelanggaran Panjang 2012-2025, serta Jangka
(empowering). Untuk itu, atau penyimpangan etika Menengah 2012-2014.
setiap PNS wajib bersikap dan antara lain (OC Ferrel, 2011) Membangun birokrasi
berpe­doman pada Kode Etik Abusive behavior, harassment, yang beretika merupakan
PNS yakni pedoman sikap, accounting fraud, conflict of suatu kebutuhan. Sebagaimana
tingkah laku dan perbuatan PNS intrest, defective products, pengalaman di New South Wales
dalam melaksanakan tugas dan bribery, and employee theft. (Public Service Commission,
pergaulan sehari-hari sebagai­ Pelanggaran etika yang 2012), bahwa perubahan yang
mana diatur dalam PP 42 tahun utama dan sering terjadi baik dilakukan selama ini melalui
2004.
Dalam konteks etika publik
(Haryatmoko 2011), ada tiga
fokus yakni: (1) Pelayanan
Publik yang berkualitas dan
relevan; (2) Bukan hanya
norma atau standar, tapi dimensi
reflektifnya; (3) Modalitas etika
yaitu bagaimana menjembatani
antara norma moral, dan
tindakan faktual. Lebih lanjut
dikemukakan bahwa pejabat
publik mampu menjalankan
tanggung jawabnya bila nasional maupun global adalah Public Sector Reform tidak
memiliki tiga kompetensi yakni dalam kaitan dengan korupsi, berjalan dan tidak memberikan
teknis, leadership dan etika. penyuapan, gratifikasi dan dampak (outcome) yang
Judy Nadler menyatakan sejenisnya. Upaya Pemerintah signifikan, oleh karena belum
bahwa dalam kehidupan sehari- Indonesia dalam menghadapi diikuti oleh perubahan elemen
hari sering dihadapi dilema pelaggaran etika direalisasikan intangible yakni etika, nilai dan
etika yang sulit dihindari dengan meratifikasi United kultur.
yakni conflict of interest, Nation Convention against
gifts, whistleblowers, private Corruption (UNCAC) dengan Permasalahan Etika dan
lives of public employees, the UU No 7 tahun 2006, yang Korupsi
“whole truth”, condidentiality, kemudian melalui Perpres Masalah korupsi telah
conflicts with personal beliefs, 55 tahun 2012 menetapkan menjadi keprihatinan dunia.
media relations, perceptions Strategi Nasional Pencegahan Menurut Bank Dunia (OECD)
of fairness. Dilema etika inilah dan Pemberantasan Korupsi lebih dari US $ 1 trillion atau

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 53
Opini

setara Rp. 10.000 trilyun tidak efisien akan melemahkan Penelitian menunjukkan
diba­­yarkan untuk penyuapan (Herciu Mihaela) daya saing bahwa korupsi terjadi karena
(bribery). Di Indonesia sendiri, nasional. Kondisi ease of doing karena ketiadaan good gover­
Badan Pemeriksa Keuangan business Indonesia pada tahun nance seperti diskresi yang
menemukan indikasi pe­ 2017 menempati ranking 91 dari berlebihan, monopoli, tidak
nyim­ p angan berkaitan de­ 190 negara dengan score 61.5 ada akuntabilitas serta ada­
ngan keuangan Negara sepan­ (World Bank Group, 2017). nya peluang terbuka yang
jang periode 2002-2010 Faktor penyebab korupsi disebabkan sistem yang tidak
sebe­ s ar Rp. 4,28 Trilyun. (Arya Maheka) adalah berhu­ ada/tidak baik atau tidak berjalan.
Secara keseluruhan korupsi bungan dengan etika, nilai, Lebih lanjut M Busyro Muqodas
menyebab­kan pemborosan dan dan kebiasaan yakni: gagalnya (mantan pimpinan KPK) me­
ketidakadilan dalam bentuk: (1) pen­didikan agama dan etika, nang­ k ap gelagat penggiat
meningkatkan biaya berusaha budaya permisif, memberi upeti, korupsi melalui beberapa level:
(doing business), yang menurut imbalan dan jasa, formalitas ter­­s e­s at karena kebutuhan
WEF adalah meningkat sekitar lingkungan anti korupsi, kemis­ (needs), serakah (greedy) dan
10%; (2) ketidak efisienan kinan, keserakahan, penegakkan corruption by plan (level ini
atau pemborosan sumber daya hukum yang tidak konsisten, diwarnai dengan rekayasa dan
publik; (3) Korupsi menjauhkan penyalah­gunaan wewenang/ konspirasi baik melalui produk
masyarakat dari pelayanan publik kekuasaan. Dengan demikian legislasi dan melalui kebijakan
dan melestarikan kemiskinan; penanaman nilai (internalisasi) publik).
(4) Korupsi menggerogoti public etika menjadi sangat penting Dalam konteks keorga­
trust, penegakkan hukum dan yang tidak hanya seke­dar nisasian, manajemen bertang­
mendelegitimasi Negara. Pada kepa­tuhan namun komitmen, gung jawab untuk mencegah dan
akhirnya, korupsi yang belum implementasi, ke­biasaan dan mengidentifikasi (prevent, deter,
tertangani serta birokrasi yang budaya. detect) adanya fraud.

Langkah Ke Depan
Pengaturan baik mengenai
etika maupun pencegahan dan
pemberantasan korupsi telah
cukup banyak, namun korupsi
dan penyimpangan etika tetap
terjadi. Beberapa argumen yang
dapat dikemukakan adalah:
• Pelanggaran etika belum
selu­r uhnya dianggap
se­­b a­­g ai pelanggaran
hu­­k um (Rasyid, 2007),

54 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
Opini

melainkan pelanggaran (6) Mekanisme Pelaporan dan ben­tukan komisi etika


biasa saja. Pelaksanaan Pembrantasan dan infrastruktur etika,
• Norma moral lebih me­ Korupsi. Untuk membangun implementasi yang kon­
ngan­d alkan formalitas dan memelihara etika diperlukan sisten, pene­gak­­kan etika,
ataupun doktrin da­lam suatu sense of urgency etika partisipasi masya­r akat
bentuk kode etik, sedang­­ dan etika yang melekat didalam dan penga­w asan baik
kan interna­lisasi nilai perilaku organisasi sehari-hari oleh inde­­penden maupun
atau­p un pene­r apannya atau lebih kepada bagaimana masya­rakat.
be­lum menjadi suatu hal imple­mentasi etika yang kon­ • Menyiapkan program
yang urgent. sisten termasuk di dalamnya mem­­b angun etika yang
• Pelanggaran-pelanggaran adalah terinternalisasinya etika kom­­­­­­p re­h ensif dan ho­
etika yang terjadi da­lam pada seluruh anggota organisasi, listik: termasuk di­da­­­­lam­­­­­­­­
bentuk korupsi, suap, serta monitoring yang terus nya sosialisasi, in­ter­na­­­
gratifikasi dan lain lain, mene­rus. lisasi sejak dini mengenai
te­lah melibatkan tidak Beberapa hal yang dapat etika dan nilai anti ko­
hanya pejabat publik, direkomendasikan dalam rangka rupsi.
na­­­mun juga swasta dan menegakkan etika dalam upaya • Secara mikro atau orga­
masyarakat yang dise­ pencegahan korupsi: nisasi baik pemerintah,
babkan tidak hanya oleh • Mem­b angun pemerin swasta, masyarakat
keinginan yang bersifat tahan dan negara yang • kompetensi etika menjadi
need, ratio­na­lization, dan ber­e­tika me­rupa­kan suatu suatu prasyarat seorang
greed namun sudah pada gerakan peru­bahan, yang pe­mimpin maupun ang­­­
taha­p an pressures se­ tentu­n ya perlu strategi gota organisasi, baik pu­
hingga di­sebut corruption peru­­­b ahan yang tepat blik swasta, ma­sya­­­­­rakat
by plan. agar efektif. melalui uji integritas.
Upaya pemberantasan dan • Menye­l esaikan perma­ • perlu dibangun budaya
pencegahan korupsi melalui sa­lahan korupsi secara organisasi yang meng­
Strategi Nasional Pencegahan terpadu dan holistik, yang ako­m o­d asi nilai etika,
dan Pemberantasan Korupsi tidak hanya membangun antara lain adalah inte­
(STRANAS PPK) dilakukan hard controlnya (regu­ gritas.
dengan enam strategi, yakni: lasi, prosedur dan lain • Manajemen mengawal
(1) Pencegahan, (2) Penegakkan seba­­gainya) namun juga dan meyakinkan etika
hukum, (3) harmonisasi Per Per soft control. ber­­jalan dengan baik
UU, (4) Kerjasama Internasional • Me­n yiapkan Regulasi de­­n gan didukung oleh
dan Penyelamatan Aset Hasil (UU) etika yang berlaku Internal auditor yang
Tipikor, (5) Pendidikan dan se­cara nasional, termasuk profe­sional, independen
Budaya Anti Korupsi (PBAK), di dalam­­nya adalah pem­­­­­­­ dan objektifn
*Penulis adalah Auditor Utama
BPKP

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 55
Kehumasan

M
Teknologi informasi dan komunikasi telah e n g u t i p
mengubah way of life, tak terkecuali bagi pernyataan
pemerintah. Bagi masyarakat yang ingin M e n t e r i
berinteraksi langsung dengan birokrasi, kini tidak Komunikasi
Rudiantara dua tahun silam
perlu lagi hadir di kantor-kantor pemerintahan
pada acara Forum Tematik
dan mengambil nomer antrian. Hal tersebut
Kehumasan di Aula Geduang
sudah dipangkas, salah salah satunya karena 3 Sekretariat Negara, Jakarta,
hadirnya media sosial. Rudiantara mengimbau
kepada humas pemerintah agar
mengubah pola pendekatan

56 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
kehumasan

humas bukan sekadar mem­berikan pemahaman (awareness).


Humas harus mengajak masyarakat menjadi bagian dari proses,
sehingga ada jalinan dengan pemerintah (engagement).
kepada masyarat, yakni dari ngetop di media sosial. 1. Manfaat Media sosial
cara kuno ke modern yang Pemerintah dinilai oleh M e d i a s o s i a l o f f i c i a l
lebih partisipasif. “Bukan khalayak tidak seluwes orga­ pemerintah akan menjadi
jamannya lagi humas peme­ nisasi swasta ataupun orang sum­b er acuan yang kre­
rintah berinteraksi dengan pribadi dalam bermedsos. dibel. Apabila terdapat
wartawan, menjaga hubungan Perlu beberapa rambu-rambu pem­beritaan yang kurang
dengan  redaktur. Tapi man­ yang harus diperhatikan dalam baik dari media, bahkan
faatkan teknologi untuk berko­ pengelolaan media sosial hingga mengarah ke krisis,
munikasi secara efektif,” tutur pemerintah agar misi komunikasi media sosial dapat menjadi
Rudiantara. publik pemerintah referensi bagi masyarakat
 Rudiantara untuk melakukan
saat itu juga me­ konfir­­m asi atau
ng­i ngatkan ada­ cross check.
nya perubahan Media social
peran humas, menu­ juga menjadi
rutnya humas bukan sarana edukasi
sekadar mem­berikan bagi masya­­­­­­­
pemahaman (awareness). rakat. Dengan
Humas harus mengajak me­ning­­katkan
masyarakat menjadi bagian awareness masya­r akat
dari proses, sehingga ada berjalan optimal. akan kondisi peme­rintahan,
jalinan dengan pemerintah Menyikapi hal tersebut, masyarakat bisa turut serta
(engagement). Kiroyan Partners yang diwakili melakukan dukungan
Tak ayal banyak organisasi Akhlis Purnomo, Meizar dan pengawasan kinerja
pemerintah yang memasukkan Assiry, dan Yohana hadir di pemerintah.
media sosial dalam daftar strategi BPKP Kamis, 27 Juli 2017 Selain itu, media sosial juga
komunikasi organisasi, sebut lalu, untuk mengupas tuntas diharapkan menjadi sarana
saja Kementerian Keuangan, tentang pentingnya medsos bagi komunikasi dua arah. Tidak
Kementerian Pen­didikan dan pemerintah. Warta Pengawasan melulu masya­rakat menjadi
Kebudayaan. Demikian juga merangkum beberapa poin konsumen informasi
organisasi seperti TNI AU, penting dalam pengelolaan dari pemerintah, namun
Lembaga Sandi Negara, dan media sosial bagi pemerintah ma­s ya­­r akat juga dapat
Badan Intelejen Negara pun tersebut, yang meliputi: dengan lebih mudah ikut

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 57
Kehumasan

menyampaikan aspirasinya kebijakan media sosial, risk. Perencanaan dapat


melalui media social. infor­masi-informasi disusun meliputi pemilihan
2. Strategi Komunikasi yang diperbolehkan dan platform, konten, dan
Lembaga tidak diperbolehkan jadwal upload.
Secara sederhana, stra­ untuk dipublikasikan, 5. Rasa Memiliki
tegi komunikasi dapat di­ hingga jenjang pertang­ Perasaan memiliki atas
rumuskan dengan mengkaji gungjawaban. Visi, misi, akun-akun media sosial
secara mendalam teori dan kode etik organisasi organisasi juga harus selalu
Lasswell yaitu mencakup: dapat dipertimbangkan dipupuk. Seluruh pegawai
Who? Says what? ln secara tidak langsung
which channel? To whom? menjadi pegawai “Humas”.
With what effect? Rasa memiliki dapat
Strategi komunikasi direfleksikan dengan
menjadi penentu cara mengikuti
seberapa teratur seluruh akun
dan terstruktur media sosial
kegiatan lembaga, aktif
komunikasi berinteraksi,
seti­dak­nya aktif membagi
untuk tiga konten, dan
hingga lima aktif mem­
tahun ke­depan. promosi kan
De­n gan strategi akun-akun
komu­­n ikasi yang tersebut ke
mantap, mulai dari masyarakat luas.
pimpinan hingga ekse­ 6. Pemantauan
kutor menjadi satu irama Pemantauan perlu
dalam menyuarakan organi­ dilakukan untuk mengukur
sasinya. sebagai acuan panduan. dan menganalisis kecen­
3. Budaya Lembaga Sebagai 4. Perencanaan derungan persepsi, opini,
Panduan Semua jenis konten me­ dan sikap khalayak ter­­­
Panduan dalam bermedia miliki level risiko yang hadap organisasi. Selain
sosial sangat penting agar beragam, dan itu merupa­ itu pemantauan juga
eksekutor tidak meng­a ­ kan hal yang mesti disadari ber­m anfaat untuk me­
lami kegamangan. Pan­ bersama. Namun demikian, ngevaluasi apakah peren­
duan disusun meliputi konten yang direncanakan canaan sudah diek­sekusi
uraian umum mengenai dengan matang akan less dengan tepatn
(ayu)

58 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
liputan khusus

REFORM LEADER
Bagi pegawai BPKP,
kesempatan mengikuti ACADEMY (RLA)
diklat adalah hal Oleh: Yan Setiadi & Fauqi Achmad Kharir
biasa bahkan menjadi
kewajiban sebagai
syarat menapaki
jenjang kepegawaian
dan karir profesional.
Namun ketika pertama
memperoleh kabar
nama saya tercantum
dalam daftar pegawai
yang mengikuti seleksi

P
peserta diklat RLA?

ikiran dan hati saya yang menjadi peserta semuanya pemimpin reformasi. Dalam
diliputi kebingungan adalah pejabat eselon III. pelatihan RLA, calon pemimpin
penuh tanda tanya: Dari hasil browsing di dunia reformasi menjalani serangkaian
gerangan apakah maya, diperoleh informasi tugas breakthrough project yang
diklat ini? Oh, ternyata dari bahwa RLA adalah sebuah berisi tantangan dengan tingkat
informasi yang saya peroleh pelatihan yang dikembangkan kesulitan tertentu. “Woow…”,
waktu itu, setelah memasuki untuk menjawab kebutuhan spontan hati saya berbisik.
angkatan VI, inilah untuk akan pemimpin reformasi. Dari hasil membaca aturan
pertama kalinya BPKP Kenapa demikian? Karena teknis yang mendasari RLA,
mengirimkan peserta dalam dalam penataan ulang yaitu Perka LAN Nomor 5
diklat yang dirancang khusus ini birokrasi yang menyeluruh, Tahun 2017, saya menjadi
oleh LAN. Pelatihan ini diberi baik di tingkat pusat maupun tahu tujuan penyelenggaraan
nama Reform Leader Academy di tingkat daerah menuntut pelatihan RLA ada dua, yaitu
atau disingkat RLA. Kenapa adanya proses perubahan yang (i) membentuk sosok aparatur
disebut “khusus”? Salah satunya terpadu, sistematis dan sinergis yang memiliki pengetahuan
sebagaimana akan diuraikan dalam rangka mewujudkan dan kompetensi dasar untuk
di bawah, pelatihan ini dapat pemerintahan kelas dunia mendukung percepatan pelak­
disetarakan dengan Diklat PIM (world-class government), sanaan refromasi birokrasi;
Tingkat II, padahal notabene yang memerlukan kehadiran dan (ii) mengembangkan insan

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 59
Liputan khusus

ASN yang berkarakter kuat, RLA, seleksi diadakan dalam Leadership (berisi studi kasus),
berwawasan kebangsaan, waktu yang cukup mendadak, Bahasa Inggris, dan Tes
memiliki perspektif global dan yaitu hanya seminggu setelah Psikologi. Di grup seleksi kami,
kompeten memimpin perubahan kami diberitahu oleh pihak Biro ada 6 orang dari BPKP, dengan
untuk mempercepat reformasi Kepegawaian dan Organisasi pewawancara Bapak Dr. Baseng,
birokrasi. tanggal 22 Maret 2017. Kepala Pusat Pendidikan Teknis
Tampaknya ada tujuan Dasarnya adalah surat Deputi dan Fungsional LAN dan Bapak
besar yang ingin diraih dari Bidang Diklat Aparatur LAN Dr. Ardan Adiperdana, Kepala
RLA. Lalu muncul pertanyaan Nomor: 915/D.2/PDP.07.1 hal BPKP. Luar biasa!
besar juga: mampukah saya Pemanggilan Peserta Seleksi Akhirnya dengan berdebar-
sekiranya nanti lulus seleksi Pelatihan RLA. debar, saya mulai membaca
dan kemudian mengikuti diklat Hari yang menegangkan pun huruf demi huruf pengumuman
ini, saya dapat berubah menjadi tiba. Kamis, 30 Maret 2017. Hari kelulusan peserta seleksi RLA.
sosok ASN yang diinginkan di ujian. Pagi-pagi saya sudah Melalui surat Kepala LAN

atas? “Wah…”, sekali lagi hati datang di tempat ujian, dan… Nomor: 1156/K.1/PDP.03.6
saya berbisik bangga sekaligus ”Hah, saya baru sadar ternyata tanggal 11 April 2017 tentang
cemas alias galau. nomor seleksi saya adalah Pemanggilan Peserta Pelatihan
001/SELEKSI RLA/2017”. RLA Angkatan VI, dan…
Proses seleksi yang cukup Barangkali inilah kejadian muncullah nama saya di
melelahkan pertama kali dalam hidup saya, lampiran!
Seleksi apapun, entah mendapatkan nomor ujian Dari BPKP saya tidak sen­
dalam rangka penerimaan nol-nol satu sepanjang sejarah dirian, ada sebuah nama lain
mahasiswa atau pegawai baru mengikuti berbagai ujian seleksi. yaitu Buyung Wiromo Samudro
merupakan hal yang normal Proses seleksi dilaksanakan dari Perwakilan BPKP Provinsi
harus diikuti dengan tujuan sampai hari Sabtu, 1 April Jawa Barat (namun belakangan
untuk mendapatkan calon yang 2017 pukul 16.00. Materi yang yang bersangkutan, karena
benar-benar memenuhi kriteria. diujikan meliputi wawancara, suatu hal, tidak jadi ikut, dan
Demikian pula halnya dengan tes tertulis terdiri atas Authentic posisinya digantikan oleh

60 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
liputan khusus

teman saya Fauqi Achmad


Kharir dari Perwakilan BPKP
Provinsi D.I. Yogyakarta).
Secara keseluruhan terdapat
25 orang peserta dari beragam
instansi, yaitu: Kementerian
ESDM, Kementerian PU dan
PERA, Kemenko Bidang
PMK, Kementerian BUMN,
Kementerian Kominfo, Kemen­
terian Pertanian, Kementerian
Dalam Negeri, Kementerian
Desa, PDT dan Transmigrasi, Menteri PAN dan RB, Asman Abnur
serta 3 orang peserta dari
Pemerintah Kabupaten Serdang
RLA Angkatan VI “Penguatan Desa” sejalan
Bedagai, Provinsi Sumatera dengan Program Nawacita ke-3 dan ke-7 dalam
Utara. pemerintahan Jokowi-JK, yaitu membangun
Dalam surat pengumuman Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat
tersebut dikemukakan bahwa daerah dan desa dalam kerangka NKRI. Selain itu,
untuk RLA Angkatan VI ini, dengan pembangunan pedesaan, diharapkan
tema yang diusung adalah dapat mewujudkan kemandirian ekonomi
“Penguatan Desa”, dan akan dengan menggerakan sektor-sektor strategis
diselenggarakan pada tanggal 20 ekonomi domestik.
April sampai dengan 30 Agustus
2017 bertempat di Auditorium
II Gedung Makarti Lantai 3 Perubahan besar membuka acara. Dalam
Kampus PPLPN LAN, Jalan Setelah menyelesaikan arahannya, beliau menekankan
Administrasi II Pejompongan, proses registrasi sehari bahwa tema RLA Angkatan
Jakarta Pusat. Yang menarik sebelum­nya, maka pelaksanaan VI “Penguatan Desa” sejalan
dalam surat tersebut adalah poin pelatihan RLA pun dimulai, dengan Program Nawacita ke-3
terakhir “Peserta menyerahkan pada hari Kamis, tanggal 17 dan ke-7 dalam pemerintahan
paspor dinas/biru. Berarti akan April 2017. Diawali dengan Jokowi-JK, yaitu membangun
ada kegiatan benchmarking-nya acara pembukaan. Yang cukup Indonesia dari pinggiran dengan
ke luar negeri. Hmm…boleh membuat kami surprise adalah memperkuat daerah dan desa
juga nih. Tapi kemana ya? Harus kehadiran Menteri PAN dan dalam kerangka NKRI. Selain
cari info dulu…”, gumam saya RB, Asman Abnur, sebagai itu, dengan pembangunan
dalam hati. pembicara kunci sekaligus pedesaan, diharapkan dapat

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 61
Liputan khusus

mewujudkan kemandirian Utama BPKP. Keberagaman materi


ekonomi dengan menggerakan Dari penjelasan Kepala pembelajaran
sektor-sektor strategis ekonomi LAN, setelah lima angkatan Materi yang diberikan baik
domestik. Dikatakan, para penyelenggaraan RLA, maka oleh para widyaiswara RLA
peserta yang hadir adalah pada angkatan VI mengalami (yang kabarnya merupakan
pilihan dari berbagai instansi, perubahan besar. Perubahan hasil seleksi yang ketat) maupun
sehingga melalui diklat ini akan besar tersebut adalah pada cara oleh para pejabat tinggi, cukup
menghasilkan rumusan tentang pendekatan belajar. Jika pada beragam dan berbobot. Kon­
pembangunan dan penguatan angkatan sebelumnya hanya sep kepemimpinan siner­gistik,
desa dalam perspektif yang berhenti pada policy brief, maka kepemimpinan transormasional,
luas dan terkait dengan bidang- angkatan VI dan seterusnya manajemen peru­b ahan dan
bidang setiap peserta. Acara harus menyusun rencana aksi inovasi sektor publik, serta peran
pembukaan juga dihadiri oleh reformasi birokrasi instansional agen peru­bahan merupakan
Adi Suryanto, Kepala LAN, dan rencana aksi RB nasional. materi-materi yang diberikan
dan Kepala BPKP, yang diwakili sebagai pondasi pembentukan
oleh Dadang Kurnia, Sekretaris karakter pemimpin reformasi.

62 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
liputan khusus

Salah satu event yang adalah, belajar dari pengalaman seluruh stakeholder untuk dis­
menarik adalah diseleng­gara­­ negara Singapura mengelola kusi, termasuk masyarakat dan
kannya seminar setengah pembangunan, konsep Whole lembaga swadaya masya­rakat.
hari, pada tanggal 28 April of Government (WOG) adalah Konsep dasar WOG dapat
2017, dengan tema “Whole esensial dalam merespon arus disarikan sebagai berikut: (i)
of Government Approach perubahan global, desentralisasi, Pemerintah pusat merumuskan
on Policy Coordination and dan peningkatan kompleksitas prio­r itas dan melakukan
Mana­ging Performance”, hasil isu sektor publik. penguatan alignment antar
kerja sama antara LAN de­ngan Dalam konsep WOG, “many instansi pemerintah dan kor­
Temasek Foundation dan Civil agencies, one government” po­rasi serta pihak lainnya
Service College. Nara­sumber bekerja sama memberikan solusi sehingga bertindak sebagai
utama, David Ma, adalah dari perspektif rakyat, mela­lui Satu Pemerintah; (ii) Adanya

mantan Direktur Institute of penetapan “common outcomes”, platform dan proses untuk aparat
Public Administration and penyelarasan (allignment) birokrasi yang memungkinkan
Management, Civil Service kebijakan, dan pelaporan kinerja terjadinya interaksi untuk
College, dan mantan anggota bersama. Dalam praktiknya, berbagi informasi dan ide dan
the Singapore Administrative mutlak dilaku­kan koordinasi mem­bangun konsensus untuk
Service, saat ini bekerja sebagai dan sin­kro­nisasi di semua ting­ bertindak; dan (iii) Kapabilitas
konsultan di Bank Dunia, kat pemerintahan, serta menye­ instansi dan aparat birokrasi
ADB, dan UNDP. Salah diakan suatu platform bersama pada semua tingkatan untuk
satu poin penting dari beliau yang dijadikan wadah dari mena­ngani isu yang kompleks

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 63
Liputan khusus

dan tak terduga sebelumnya yang mensyaratkan harmonisasi konsep pembangunan desa
tanpa harus melaporkan kepada dan integrasi antar K/L yang yang diusung adalah “Ngahiji
level pimpinan. terkait. Ngurus Desa, Pacantel Keur
Paparan dalam seminar ini­ Pangwangunan” (motto),
lah yang nantinya akan kami Mengunjungi Desa-desa di Segitiga Model Pendampingan
jadikan konsep pijakan dalam Kabupaten Indramayu Desa Laboratorium Sinergitas
membangun sinergi antar peserta Salah satu agenda pembe­ (pola kerja), dan Gubernur
dari berbagai K/L dan pemda, lajaran RLA adalah visitasi atau Nga­mu­mule Lembur (kinerja).
dalam rangka merumuskan kunjungan ke 4 desa di wilayah Dengan dukungan dari peme­
rencana aksi RB nasional. Kabupaten Indramayu, yang rintah provinsi ter­sebut, maka
Dalam berbagai kesempatan didasari dengan pertimbangan Pemerintah Kabu­paten Indra­­
diskusi di kelas, alham­dulilah bahwa salah satu desa di sana, mayu berhasil me­ngantarkan
kami dapat mengambil posisi yaitu Desa Majasari telah Desa Majasari berprestasi tinggi
sebagai salah satu inisiator dalam terpilih sebagai Juara I Lomba secara na­sional.
mengarahkan untuk berfikir, Desa Tingkat Nasional 2016. Bahkan desa lainnya yaitu
merencanakan, melaksanakan, Sementara itu, 3 desa lainnya Desa Kenanga Kecamatan
dan mempertanggungjawabkan juga memiliki keunggulan sesuai Sindang (terkenal dengan pro­duk
tugas dan mandat RLA dengan karakter/profil desa kerupuk), terpilih seba­gai salah
Angkatan VI. Intinya adalah masing-masing. Kedatangan satu dari dua desa di Indo­nesia
bahwa harus disadari bahwa rombongan peserta RLA pada sebagai “Desmigratif” atau Desa
upaya penguatan desa tidaklah tanggal 8 Mei 2017 disambut Imigran Produktif oleh Menteri
mungkin hanya dilakukan oleh dengan gembira oleh Wakil Tenaga Kerja RI tanggal 27 Des
pihak Kementerian Dalam Bupati Indramayu, Bapak H. 2016, karena berhasil melakukan
Negeri dan Kementerian Desa, Supendi. tero­bosan de­ngan melayani
PDT dan Transmigrasi semata, Dalam lingkup pemerin­ dan mem­be­rikan perlindungan
namun menjadi urusan kolektif, tahan Provinsi Jawa Barat, TKI mulai dari desa. Kegiatan
utama Desmigratif meliputi
(i) Pusat layanan migrasi; (ii)
Usaha produktif: pendampingan,
bantuan sarana, dan pemasaran;
(iii) Community parenting:
orang tua dan pasangan TKI
diberikan pelatihan merawat
anak, dan sebagainya; dan (iv)
Penguatan usaha produktif untuk
jangka panjang.
Salah satu sudut Desa Majasari, Indramayu yang terpilih sebagai desa terbaik Indonesia

64 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
liputan khusus

Kontribusi BPKP dalam


mendukung tema Penguatan
Desa
Guna memenuhi kewajiban
setiap peserta untuk membuat
semacam “Proyek Perubahan”
atau dalam hal ini Rencana Aksi
RB Instansional, maka kami
berdua mengajukan proposal
dengan judul “Peningkatan
kualitas akuntabilitas penge­
lolaan keuangan desa melalui
penguatan Sistem Pengendalian pengendalian yang pokok, perlu yang dibangun sebagai hasil
Intern (SPI) dan percepatan diperkenalkan sejak dini sebelum kerja sama antara BPKP dengan
implementasi Sistem Keuangan kasus-kasus penyelewengan Kementerian Dalam Negeri dan
Desa (Siskeudes)”. Dalam keuangan desa semakin meluas. dibagikan secara gratis kepada
presentasi yang kami lakukan Seringkali penyim­pangan bukan desa.
di depan Bapak Dadang Kurnia disebab­ k an oleh niat atau Manfaat nyata bagi kepala
selaku mentor dan Bapak Tri kesengajaan, melainkan belum desa dan perangkat desa dari
Widodo Wahyu Utomo selaku dipahaminya konsep tata kelola area perubahan yang akan
penguji serta Bapak Panani keuangan yang baik diantara kami jalankan adalah dapat
selaku coach, kami berargumen kepala desa dan perangkat dipahaminya tentang konsep dan
bahwa semakin besar jumlah desa. Demikian pula Siskeudes tatacara penguatan SPI dalam
dana yang digelontorkan ke sebagai alat manajemen berupa lingkup pemerintahan desa,
desa, maka secara inherent aplikasi komputer sederhana serta dapat dimanfaatkannya
akan semakin tinggi pula risiko untuk menata­usahakan proses aplikasi Siskeudes sebagai alat
terjadinya penyelewengan atau peren­canaan dan akuntansi perencanaan, penatausahaan,
deviasi dari ketentuan/aturan serta pelaporan keuangan desa, pelaporan, dan pengendalian.
bahkan dari tujuan. diharap­kan dapat diakselerasi Kesemua hal tersebut diharapkan
Guna mengatasi hal tersebut, implementasinya di seluruh desa dapat meningkatkan kualitas
mutlak dibangun adanya infra­ di Indonesia yang berjumlah akuntabilitas pengelolaan
struktur SPI (dalam bentuk 74.754 desa. Posisi saat ini keuangan desa, yang bermuara
sederhana namun efektif) yang baru mencapai 30% desa yang pada kesejahteraan masyarakat
handal di level pemerintahan telah mengimplementasikan desa. Semogan
desa. Pemahaman dan prak­tik *) Penulis adalah Kasubditwas
Siskeudes. Siskeudes adalah PKD Wilayah II.2 dan Korwas
mengenai penciptaan ling­kungan aplikasi komputer untuk Bidang APD Perwakilan BPKP
pengendalian dan akti­v itas Provinsi D.I. Yogyakarta.
pengelolaan keuangan desa

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 65
warta daerah

parannya dari kondisi saat


ini, yaitu semakin banyaknya
penyimpangan yang terungkap
dalam pengelolaan keuangan
disaat aturan dan kebijakan
anti korupsi telah ditetapkan,
kelembagaan dikembangkan
dan upaya penindakan gencar
dilakukan, seolah-oleh tidak
memberikan efek signifikan
dalam mencegah terjadinya
penyimpangan-penyimpangan
yang berindikasi tindak pidana
Kepala Perwakilan BPKP Provinsi Kalimantan Barat, Arman Sahri Harahap saat menjadi narasumber

Pengendalian Diri (Soft Control)


Kunci Keberhasilan SPIP
“SPIP dengan pendekatan soft control korupsi. Kondisi ini seakan
(pengendalian diri) melalui penegakan integritas memberikan pembenaran (justi­
dan etika harus menjadi garda terdepan dalam fikasi) bahwa setiap orang,
memastikan pencapaian tujuan organisasi dan baik secara individual maupun
bersama-sama dengan jabatan
berperan sebagai early warning system dalam
dan kedudukan yang ada
mendeteksi setiap potensi penyimpangan yang
padanya, sehingga memiliki

H
mungkin terjadi.” akses terhadap sumber daya,
cenderung berperilaku koruptif.
al tersebut Barat, saat diminta untuk mem­ Penyimpangan yang dilakukan
disampaikan berikan arahan terkait dengan menjadi lebih subur dengan
Kepala Perwakilan “Penerapan Zona Bebas dari perilaku permisif dan ewuh
BPKP Provinsi Korupsi melalui Penerapan pakewuh dari lingkungan
Kalimantan Barat, Arman Sahri SPIP di Lingkungan Perwakilan sekitar, sehingga hal tersebut
Harahap dihadapan Inspektur BKKBN Provinsi Kalimantan dianggap menjadi kelaziman dan
Utama BKKBN, Agus Sukiswo Barat pada hari Jumat, 2 Juli jika terungkap hanya menjadi
dan seluruh jajaran Perwakilan 2017 yang lalu. kesialan belaka.
BKKBN Provinsi Kalimantan Arman memulai pema­

66 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
warta daerah

Merujuk pada hasil riset


yang dilakukan oleh Donald R.
Cressey, seorang Kriminolog
di Amerika, yang dkemudian
dikenal sebagai The Fraud
Triangle, perilaku korupsi
dapat muncul dari adanya
tekanan (pressure) yang me­mun­
culkan niat untuk melakukan
penyimpangan berupa kebutuhan
finansial ataupun yang bersifat
sosial – emosional; kesempatan
(opportunity) berupa peluang baik dalam dirinya, sehingga tem pengendalian intern
untuk melakukan penyimpangan tidak berupaya untuk mencari akan handal jika menjadi
dapat terbuka karena jabatan pembenaran atas tindakan ko­m itmen (kesepakatan)
ataupun kedudukan, dengan penyimpangan yang dilakukan. bersama seluruh unsur dalam
asumsi penyimpangan yang Penyimpangan potensial organisasi melalui penciptaan
dilakukan tidak akan atau terjadi dalam ketiadaan sistem lingkungan pengendalian
tidak dapat terdeteksi; dan pengendalian (absence) atau yang memungkinkan sistem
pembenaran (rationalization) sistem pengendalian yang pengendalaian berkerja secara
berupa konsep nilai yang dianut ada lemah (weak). Untuk efektif. Sistem pengendalaian
seseorang untuk menjustifikasi memastikan, agar setiap orang dapat menjadi penjaga (guard)
terhadap perilaku menyimpang tidak dapat merealisasikan niat untuk memastikan setiap orang
yang dilakukan. Jika kombinasi serta memberikan pembenaran dalam organisasi bertindak
ketiga unsur tersebut bertemu terhadap penyimpangan yang comply sesuai aturan dan
dalam saat yang bersamaan dilakukan, maka kesem­ kesepakatan. Untuk mewujudkan
maka penyimpangan akan patan atau peluang untuk me­ hal tersebut, peran setiap orang
potensial terjadi. Niat atau lakukan penyim­pangan harus dalam organisasi menjadi sangat
tekanan yang memicu tindakan ditutup melalui penerapan penting dan sentral melalui
untuk melakukan penyimpangan sistem pengendalian intern pengendalian diri (soft control)
tidak akan dapat direalisasikan yang handal secara utuh terutama melalui penegakan
tanpa adanya kesempatan untuk sesuai dengan karekteristik integritas dan etika dalam
melakukan penyimpangan. organisasi dan memerankan setiap sikap dan tindakan untuk
Kesempatan untuk melakukan sistem pengendalian sebagai mewujudkan pencapaian tujuan
penyimpangan tidak akan sistem deteksi dini (early organisasi secara bersama-
dilakukan jika seseorang warning system) terhadap saman
memiliki nilai-nilai (value) potensi penyimpangan. Sis­ (humas kalbar)

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 67
warta daerah

profesional dalam bidangnya.


Wujudkan Untuk mendorong terwujud­
nya integritas yang tinggi serta

Kinerja Unggul peningkatan profesionalisme


para pegawai BPKP, Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa
Tengah menyelenggarakan
seminar dengan mengusung
tema “Pewujudan Kinerja
Unggul Melalui Peningkatan
Profesionalisme, Integritas dan
Inovasi”, di ruang Aula Amarta
lantai tiga Gedung Perwakilan
BPKP Provinsi Jawa Tengah
Semarang (15/5)lalu. Seminar
tersebut menghadirkan
narasumber Guru Besar
UNDIP Semarang  Prof. Abdul
Rohman, Ak., MSi.
Pada kesempatan itu,
Pencapaian kinerja unggul memerlukan Kepala Perwakilan BPKP
beberapa hal diantaranya pengelolaan diri yang Provinsi Jawa Tengah, Samono
baik dan  komitmen yang tinggi serta memahami menyampaikan pentingnya
tanggung jawab, keterlibatan diri dengan penuh pegawai BPKP untuk mening­
rasa tanggung jawab, kemampuan merubah katkan profesionalisme, dimana
keyakinan dan sikap terhadap sesuatu yang integritas dan inovasi termasuk
membatasi menjadi keyakinan dan sikap yang di dalamnya, dalam rangka
mendukung pewujudan kinerja
berkembang yang menghasilkan keunggulan,

I
unggul di instansi BPKP.
serta menjadi inisiator yang baik.
Menurut Samono, kemajuan
ntegritas yang dimiliki seseorang akan dikenal dengan suatu bangsa dapat dilihat
seseorang akan reputasi baik, apabila dikenal dari banyaknya sumber daya
menunjukkan jati diri mempunyai integritas yang alam yang ada. Selain itu
seseorang. Dengan tinggi. Oleh karenanya seorang unsur-unsur terkait dengan
integritas dapat menunjukkan karyawan/pegawai dituntut posisi strategis geografis.
bagaimana karakter pribadi mempunyai integritas yang Akan tetapi menurut Samono,
seseorang. Demikian pula tinggi disamping juga harus variabel sumber daya alam itu

68 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
warta daerah

Karak­teristik utama kinerja unggul adalah fokus pada hasil serta


cara yang berbeda antara organisasi yang satu dengan yang
lain, mendukung sebuah perspektif sistem yang komprehensif,
serta mendukung evaluasi pencapaian tujuan perusahaan yang
berbasis diagnosis secara luas, menyeluruh, dan holistik.

ternyata kontribusinya jauh pegawai berhasil membebaskan yang berbasis diagnosis secara
lebih kecil bila dibandingkan serta memaksimalkan setiap luas, menyeluruh, dan holistik.
dengan variabel inovasi. Oleh endapan dari semua ke­ Lebih jauh dijelaskan pula
karenanya Samono mengajak mampuan, kompetensi, bakat, terkait kinerja unggul dan
kepada peserta seminar untuk ketrampilan serta kekuatannya keberhasilan, setiap manusia
selalu berinovasi dengan baik, untuk keberhasilan organisasi memiliki definisi sendiri tentang
sehingga bisa memberikan di mana dia bekerja. sukses dan setiap definisi sama
kontribusi yang nyata dalam K a r a k­t e r i s t i k u t a m a berharga dan bernilai. Apabila
rangka melaksanakan tugas kinerja unggul adalah fokus seseorang dalam bekerja
pokok dan fungsi BPKP. pada hasil serta cara yang menemukan keselarasan 
Abdul Rohman dalam berbeda antara organisasi dengan definisi suksesnya,
paparannya menyampaikan yang satu dengan yang lain, maka yang bersangkutan merasa
mengenai kinerja unggul. mendukung sebuah perspektif sedang mengerjakan sesuatu
Menurutnya, kinerja unggul sistem yang komprehensif, yang bermakna, sehingga
merupakan ukuran keberhasilan serta mendukung evaluasi dapat dengan cepat meraih
ketika seorang karyawan/ pencapaian tujuan perusahaan keberhasilannya.
Menurut Abdul Rohman
pencapaian kinerja unggul
memerlukan beberapa hal
diantaranya pengelolaan diri
yang baik dan  komitmen yang
tinggi serta memahami tanggung
jawab, keterlibatan diri dengan
penuh rasa tanggung jawab,
kemampuan merubah keyakinan
dan sikap terhadap sesuatu yang
membatasi menjadi keyakinan
dan sikap yang berkembang
yang menghasilkan keunggulan,
serta menjadi inisiator yang

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 69
Warta pusat

Integritas adalah
bertindak konsisten sesuai
dengan nilai-nilai dan
kebijakan organisasi
serta kode etik profesi,
walaupun dalam keadaan
yang sulit. Dengan kata
lain, “satu kata dengan
perbuatan”.

Guru Besar UNDIP Semarang  - Abdul Rohman

baik. Abdul Rohman menjelaskan mengimplementasikan sesuatu


Lebih lanjut Abdul Rohman pula mengenai makna integritas. yang baru ke dalam situasi
menyampaikan mengenai Integritas dapat diartikan dengan yang baru. Konsep kebaruan
profesionlisme, menurutnya komitmen dan loyal, tanggung ini berbeda bagi kebanyakan
profesionalisme yang sebenar­ jawab, dapat dipercaya, jujur orang, karena sifatnya relatif
nya adalah perilaku, bukan dan setia, konsisten, menguasai yaitu apa yang dianggap baru
sebagai kompetensi. Profe­ dan mendisiplinkan diri, serta oleh seseorang atau pada suatu 
sionalisme yang sebenar­nya berkulaitas. Integritas adalah konteks dapat jadi merupakan
hanya memiliki sedikit kaitan bertindak konsisten sesuai sesuatu yang lama bagi orang
dengan bisnis yang dijalani, dengan nilai-nilai dan kebijakan lain atau dalam konteks yang
peran apa yang dijalani dalam organisasi serta kode etik profesi, lain.
bisnis yang dilakukan, atau walaupun dalam keadaan Dengan kegiatan seminar
seberapa banyak gelar yang yang sulit. Dengan kata lain, tersebut diharapkan adanya
dimiliki. Profesionalisme lebih “satu kata dengan perbuatan”. peningkatan integritas dari para
menunjukkan kebanggaan Mengkomunikasikan maksud, pegawai dan profesionalisme
atas kepentingan klien, ide dan perasaan secara terbuka, kerja pegawai yang senantiasa
dan keinginan tulus untuk jujur dan langsung sekalipun berinovasi, demi mendorong
membantu. Untuk menjadi dalam negosiasi yang sulit. teruwujudnya kinerja yang
seorang profesional, seseorang Selain profesionalisme dan unggul bagi organisasi dan
dituntut untuk komitmen integritas, seseorang pega­ mendorong terselenggaranya
tinggi, tanggung jawab tinggi, wai dituntut untuk selalu organisasi yang handal, bersih
berfikir sistematis, penguasaan berinovasi. Menurut Abdul dan berwibawan
materi, serta menjadi bagian Rohman, inovasi merupakan (Tim Humas BPKP Jateng/Din/endang)
masyarakat profesional. proses menemukan atau

70 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
hukum

Oleh: M. Muslihuddin

Pada masa lalu peran auditor internal sering disamakan sebagai watchdog.
Paradigma tersebut sudah lama berubah. Saat ini peran auditor internal
termasuk auditor internal Pemerintah atau yang lebih dikenal sebagai APIP

S
sudah bergeser ke arah peran yang lebih besar.

ebutlah peran APIP sebagai pemberian terakhir pada tanggal 31 Oktober 2016 terbit PP
jaminan keyakinan (assurance) dan nomor 48 tahun 2016. PP ini baru tersosialisasi
saran (consultation), counseling kepada masyarakat sekitar awal 2017.
partner, policy recomendation yang Beberapa topik pengawasan dalam peraturan
menyeluruh dan implementatif, counterpart perundang-undangan tersebut, antara lain:
pengawas ekstern dan sebagai early warning 1. Penyalahgunaan wewenang diawasi oleh
system. Peran-peran tersebut dilengkapi APIP;
dengan peran menonjol yang mengarah kepada 2. Pembagian area pengawasan penyalah­
penindakan, membantu upaya pencegahan dan gunaan wewenang diantara APIP;
mengungkap kecurangan/ penyimpangan/korupsi. 3. Mekanisme dan hasil pengawasan APIP;
Penegasan atas peran strategis APIP tersebut 4. Pencegahan didahulukan dibanding penin­
semakin nyata setelah keluarnya UU Administrasi dakan;
Pemerintahan pada akhir 2014 lalu yang diikuti 5. Pemulihan aset atau kerugian keuangan
terbitnya PERMA nomor 4 tahun 2015 dan negara diutamakan;

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 71
hukum

6. Koordinasi, saling pengertian diantara hukum. Begitu UU Administrasi Pemerintahan


Aparat penegak hukum (APH) dan APIP; dan PP-nya terbit, APIP diarahkan untuk lebih
7. Kewajiban APIP dalam penanganan memahami area administrasi dan area hukum
perkara korupsi; secara bersamaan.
8. Irisan antara administrasi dan pidana; Dalam praktek terkadang sulit untuk mencari
9. Kondisi, syarat dan bagaimana memper­ batas nyata antara perbuatan administrasi dengan
lakukan temuan yang berindikasi pidana; perbuatan pidana. Seringkali perbuatan korup
Dengan melihat topik dia atas ‘aroma hukum’ diawali atau menggunakan sarana administrasi.
dalam pengawasan terlihat lebih menonjol Dengan melihat praktik persidangan perkara
dibandingkan peraturan-peraturan lain selama ini. korupsi, pada umumnya untuk bisa disebut
Aspek hukum pengawasan APIP dalam peraturan korupsi dalam konteks non administrasi,
Administrasi Pemerintahan lebih menegaskan dan setidaknya dapat dilihat dari 3 (tiga) hal.
memperluas hubungan audit dan hukum seperti Pertama, adanya maksud atau niat jahat yang
yang sudah kita pahami selama ini. Hubungan diwujudkan dalam perbuatan; Kedua, terdapat
hukum dengan audit atau pengawasan selama ini, perbuatan curang, menipu, manipulasi, suap;
setidaknya tercermin dari pengaturan lembaga dan Ketiga, perbuatan tersebut jelas-jelas
pengawasan dan proses bisnisnya, peraturan merugikan keuangan negara/daerah. Untuk
perundang-undangan sebagai salah satu kriteria prasarat yang terakhir, Mahkamah Konstitusi
audit, bahasa audit dan bahasa hukum, pemberian menegaskan melalui putusan nomor: 25/PUU-
bantuan audit kepada aparat penegak hukum, XIV/2016. Berbeda dengan konsep pidana formil
persinggungan antara bukti audit dan bukti (kerugian negara hanya akibat, potential loss =
hukum serta tindak lanjut audit untuk kepentingan korupsi) yang dianut UU Pemberantasan korupsi

72 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
hukum

sebelum judicial review, konsepsi kerugian


negara menurut MK saat ini adalah dalam arti
delik materiil. Kerugian keuangan negara harus
actual loss (benar-benar sudah terjadi atau
nyata). Dalam kasus ini MK menggunakan UU
Administrasi Pemerintahan sebagai salah dasar
dalam pertimbangan hukumnya. Pada posisi ini
perhitungan ahli auditing dan akunting termasuk
APIP atau pihak lain menjadi semakin penting.
Mengenai irisan antara perbuatan administrasi
dan perbuatan korupsi, Pasal 36 PP 48 tahun 2016
menggambarkan sebagai berikut:
“Dalam hal terjadi kerugian keuangan Atasan Pejabat dan aparat pengawasan intern
negara bukan untuk melindungi kepentingan pemerintah tidak menyerahkan pengaduan
umum, dilakukan dengan iktikad tidak baik, masyarakat yang ditemukan unsur pidana
dan untuk memperkaya diri sendiri atau orang kepada aparat penegak hukum sebagaimana
lain atau badan, serta ditemukan bukti adanya dimaksud pada ayat (1), Pejabat Yang Berwenang
penyimpangan yang bersifat pidana, selain Mengenakan Sanksi Administratif wajib
dilakukan pengembalian uang ke kas negara/ menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Atasan
daerah, aparat pengawasan intern pemerintah Pejabat dan aparat pengawasan intern pemerintah
melaporkan dan menyerahkan proses lebih lanjut sesuai dengan tingkat kesalahannya”.
kepada aparat penegak hukum”. Bunyi ketentuan di atas, yang jelas-jelas
Pasal diatas senada dengan keharusan menyebut APIP, lebih tegas dari bunyi pasal
koordinasi dan pembagian area penanganan 108 ayat (3) KUHAP yang mewajibkan PNS
penyimpangan antara APH dengan APIP dalam melaporkan kepada penyelidik atau penyidik
pasal 385 UU Pemerintahan daerah. apabila mengetahui tindak pidana saat
Dalam perspektif lain, bunyi ketentuan di melaksanakan tugasnya.
atas sama dengan anjuran kepada APIP untuk Dengan melihat uraian dia atas, dalam upaya
belajar dan memahami aspek hukum, khususnya pemberantasan korupsi terlihat jelas maksud
administrasi dan pidana korupsi. Setidaknya mulia pembuat peraturan untuk melibatkan
memahami kerangka besarnya, sehingga bisa APIP lebih dalam. Menuntaskan pencegahan
memindai perbuatan mana adalah pelanggaran dan sekaligus berperan dalam penindakan. Seperti
administrasi dan perbuatan mana yang terindikasi biasa, maksud mulia selalu ada tantangannya.
pidana. Pemahaman ini penting terkait sanksi Kekurangsingkronan antara satu aturan dengan
kepada APIP sebagaimana disebutkan pasal 19 aturan lain yang seharusnya dimaklumi dan
ayat (2) PP 48 tahun 2016: dicarikan jalan keluarnya (yang penting
“Apabila dalam waktu 5 (lima) hari kerja bagaimana pelaksanaan baiknya di lapangan),

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 73
hukum

sebaliknya seringkali dijadikan alat untuk mereka berharap lepas dari status tersangka atau
‘kontrol hubungan’ mencari kelemahan sekaligus korupsinya tidak terbukti. Repotnya, sudah ada
pembenar. Tidak semua aparat penegak hukum pengadil dan pakar hukum yang berpendirian
dan para pengadil ditambah birokrat kita, kompak serupa. Mereka seperti tidak ingat bahwa
seiya sekata untuk ‘memberdayakan’ APIP secara peraturan perundang-undangan adalah bagian
maksimal. Ada saja celah yang bisa dimanfaatkan. dari hukum secara keseluruhan. Terdapat kaitan
Dalam bahasa yang ‘lebih ilmiah’, terdapat antara satu peraturan dengan peraturan lainnya.
beberapa hal yang masih bisa didiskusikan/ Peraturan dibuat ada maksud dan tujuan, filosofi
diperdebatkan. Kewenangan dan koordinasi yang terkandung didalamnya. Seolah mereka
sering menjadi idola negatif. “Anda tidak lupa bahwa dalam ilmu hukumpun ada kebenaran
berwenang”, “harus koordinasi dulu”, “menunggu materiil dan ada juga hierarki perundangan. Mana
ijin pimpinan”, “belum ada aturannya” dan lain- peraturan, mana kebijakan, mana bukan peraturan.
lain frasa yang sering disalahartikan. Begitupun Peraturan yang tinggi mengesampingkan yang
dengan peraturan Administrasi Pemerintahan, lebih rendah (lex supreiore derogat lex infiriore),
yang disalahartikan sebagaian kalangan sebagai dan seterusnya. Terlalu banyak waktu yang
aturan untuk meniadakan ancaman korupsi. Dalih dihabiskan untuk memperdebatkan siapa yang
‘perbuatan administrasi kok dikriminalisasi’, berwenang membantu penyidik menghitung
sering muncul di media dan persidangan. Padahal kerugian keuangan negara. Bahkan ada sosialisasi
yang dibicarakan adalah area administrasi. SEMA, si A yang berwenang, si BCD tidak
Sementara itu di sisi lain terdapat peraturan berwenang. Topik yang (maaf) sama sekali
perundang-undangan di bidang pidana seperti tidak urgen. Bukankah membahas bagaimana
KUHP, KUHAP, UU Pemberantasan Tindak metodologi dan substansi hitungan atau laporan
Pidana Korupsi, UU Anti Pencucian Uang, audit lebih menarik daripada berdebat siapa
dan lain-lain yang mempunyai areanya sendiri. yang berwenang menghitung. Marilah berfikir
Diantara keduanya tidak saling meniadakan. terbuka: korupsi sampai pelosok daerah bisakah
Contoh nyata lain dalam praktik yang saat ini diselesaikan diborong oleh pihak yang mengaku
terjadi adalah efek munculnya SEMA 4 tahun ‘hanya kamilah yang berwenang’ ? Lebih menarik
2016 terkait peran APIP. Sudah banyak para menyeruput secangkir kopi dan pisang goreng
tersangka korupsi yang berusaha membela sambil membahas bagaimana menyelamatkan
dirinya lepas dari jeratan korupsi dengan pintu keuangan negara dari jerat korupsi, dengan
masuk SEMA 4 tahun 2016. SEMA 4 tahun 2016 mengoptimalkan seluruh elemen anak bangsa.
digunakan sebagai pembenar untuk menyatakan Alhamdulillah, masih jauh lebih banyak APH,
tidak berwenangnya APIP membantu APH para pakar dan pengadil yang berpendirian bahwa
mengungkap perkara korupsi. Mereka berikhtiar berdasarkan peraturan perundang-undangan
membatalkan bantuan APIP kepada APH untuk dibidang pidana (korupsi), perundangan
menghitung kerugian keuangan negara. Dengan administrasi pemerintahan dan praktik putusan
batalnya laporan hasil audit penghitungan maka pengadilan selama ini, APIP penting perannya

74 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
hukum

dalam upaya pencegahan dan pemberantasan memutuskan bahwa delik korupsi bukan lagi delik
korupsi. APIP berwenang membantu APH formil, kerugian keuangan negara harus nyata dan
menghitung kerugian keuangan negara. Contoh pasti, ada dan bisa dihitung. Peran auditor sebagai
terkininya adalah putusan Majelis Hakim dalam penghitung menjadi lebih penting. Dengan
perkara korupsi e-KTP. Apakah Majelis Hakim melihat berbagai Peraturan Perundang-undangan
mempermasalahkan siapa yang berwenang di bidang Administrasi Pemerintahan, APIP saat
menghitung, siapa yang boleh membantu ini juga dituntut untuk lebih mengerti bidang
penyidik menjadi ahli akuntansi dan auditing? ilmu lain, dalam konteks ini adalah ilmu hukum.
Sama sekali tidak. Dalam putusan Nomor 40/G. Memang auditor bukanlah ahli hukum atau
PIDSUS/2017/ PN.JAKPUS tanggal 20 Juli 2017, harus menguasai hukum secara mendalam, tapi
Majelis Hakim sepenuhnya mempertimbangkan setidaknya bisa memenuhi amanah Perundangan
laporan hasil audit PKKN dan ahli dari salah satu di atas: bagaimana mengenali perbuatan yang
APIP. menyimpang (menyalahgunakan kewenangan),
Banyak tantangan bagi APIP dan eksternal bagaimana mengenali indikasi terjadinya pidana,
audit untuk bisa mendeteksi fraud di jaman IT perbuatan mana yang masuk ranah administrasi
yang semakin maju, dengan berbagai modus dan perbuatan apa yang sudah memasuki area
yang memanfaatkan kecanggihan teknologi. pidana. Mungkin mata ajar pengantar ilmu hukum
Pada jaman yang antara perbuatan administrasi dan tata hukum Indonesia atau aspek hukum
dan perbuatan korupsi saling bersinggungan. pengawasan APIP sudah saatnya lebih sering
Justru APIP dan eksternal audit harus saling diajarkan dalam diklat-diklat APIPn
mendukung untuk membantu upaya pencegahan *******
Penulis adalah Kepala Bagian Penelaahan dan
dan pemberantasan korupsi. Bantuan Hukum Biro Hukum dan Humas BPKP
Lebih-lebih Mahkamah Konstitusi sudah

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 75
Keuangan Daerah

D
Oleh: Adrian Puspawijaya

alam acara peresmian pembukaan mengharapkan transparansi dan akuntabilitas


Rapat Koordinasi Nasional terwujud di desa. Karenanya, diperlukan langkah
Pengawasan Intern Pemerintah di strategis implementasi aplikasi Siskeudes berupa
Istana Negara pada tanggal 18 Mei triks percepatan agar tindak lanjut arahan presiden
2017, Presiden Joko Widodo memberikan arahan yaitu 100% penerapan di akhir tahun 2017 menjadi
agar Aplikasi Sistem Keuangan Desa (Siskeudes) nyata. Agar triks percepatan ini pas dan mujarab,
segera diterapkan di seluruh desa. “Sekali maka aplikasi siskeudes perlu dibedah beserta titik
lagi, aplikasi Siskeudes sangat penting untuk kritis proses implementasinya hingga digunakan
diimplementasikan, sehingga ada transparansi dan di tingkat desa.
pertanggungjawaban yang konkrit dan riil” tegas
Jokowi. Saat itu, dilaporkan jumlah desa yang telah Aplikasi Siskeudes
menggunakan aplikasi Siskeudes sebanyak 24.863 Aplikasi Siskeudes merupakan aplikasi resmi
desa atau sekitar 33% desa dari total sebanyak pemerintah yang dikembangkan Kemendagri
74.954 desa. Hal ini juga menunjukkan masih bersama BPKP yang diperuntukkan bagi
terdapat 67% desa yang belum menggunakan pemerintah desa dalam melakukan proses penge­
aplikasi Siskeudes. lolaan keuangan desa. Aplikasi ini bersifat gratis.
Arahan presiden tersebut tentunya menjadi Dengan Siskeudes, aparat desa cukup mengentry
perhatian penting, tidak hanya bagi Kemendagri sekali data transaksi, maka dokumen-dokumen
dan BPKP selaku pengembang aplikasi Siskeudes, penatausahaan dan laporan secara otomatis
tetapi bagi seluruh stakeholders desa yang dihasilkan dari aplikasi. Aplikasi Siskeudes

76 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
keuangan daerah

dikembangkan dengan pendekatan kabupaten/ bebas menentukan kode kegiatan ataupun kode
kota (bukan pendekatan aplikasi per desa) akun dalam pengelolaan keuangan desanya.
sebagai wujud peran pembinaan dan pengawasan
pemerintah kabupaten/kota kepada desa. Melalui Proses Implementasi Aplikasi Siskeudes dan
Siskeudes, pemerintah kabupaten/kota misalnya Titik Kritisnya
dapat mengatur kegiatan sesuai kewenangan Secara umum, awal penerapan aplikasi
desa serta belanja-belanja yang diperbolehkan Siskeudes bermula dari adanya sosialisasi ataupun
dilakukan di desa. Proses evaluasi APBDes bimbingan teknis tentang aplikasi Siskeudes baik
juga dapat dilakukan dengan bantuan aplikasi yang dilakukan Kemendagri, BPKP ataupun
Siskeudes. Bahkan laporan tingkat kabupaten/ pihak lainnya (Organisasi Profesi/Perguruan
kota yang merupakan kompilasi laporan dari Tinggi) kepada pemerintah kabupaten/kota. Dari
seluruh desa dapat dengan mudah disajikan, sosialissi atau bimtek tersebut diharapakan muncul
karena adanya kesamaan kode kegiatan ataupun komitmen dari pemerintah kabupaten/kota untuk
kode akun. Semua hal tersebut di atas akan sulit menerapkan aplikasi Siskeudes bagi permerintah
dicapai jika aplikasi Siskeudes ‘dilepas’ menjadi desa yang ada di wilayahnya. Langkah selanjutnya
pendekatan aplikasi per desa, dimana desa bisa adalah melakukan koordinasi dengan Perwakilan

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 77
Keuangan Daerah

BPKP di daerah ataupun Kemendagri untuk penting dalam fokus percepatan implementasi
melakukan setting awal aplikasi Siskeudes. Setting aplikasi Siskeudes.
Aplikasi diantaranya berupa penyesuaian nama
kecamatan, nama desa, kode kegiatan, dan kode Triks Percepatan Implementasi Aplikasi
akun. Selanjutnya, aplikasi Siskeudes yang sudah Siskeudes
disetting tersebut, diinstallkan ke setiap desa dan Dengan teridentifikasinya titik kritis
dilakukan pelatihan. Agar implementasi Siskeudes proses penerapan aplikasi Siskeudes yaitu
berjalan efektif, dibentuklah satgas desa/admin pada komitmen pemerintah daerah, maka triks
untuk membantu dan menangani permasalahan percepatan implementasi aplikasi Siskeudes dapat
(trouble shooting) ketika menerapkan Siskeudes. difokuskan pada bagaimana langkah-langkah
Dari proses implementasi tersebut, maka terlihat membangun komitmen pemerintah daerah.
bahwa awal mulanya implementasi aplikasi Langkah membangun komitmen pemerintah
Siskeudes ada pada komitmen pemerintah daerah dapat dilakukan diantaranya melalui 4
kabupaten/kota, bukan pada pihak pemerintah (empat) pendekatan yaitu: pendekatan mandatory
desa yang hanya sebagai pelaksana. Walaupun (by regulations), pendekatan aliran uang (by cash
pemerintah desa telah memiliki aplikasi Siskeudes flow), pendekatan kekuasaan (by power), dan
di laptopnya serta paham menggunakannya, tetapi pendekatan aplikasi (by itself).
jika tidak didukung oleh pemerintah kabupaten/
kota, maka proses implementasi aplikasi Pendekatan Mandatory (By Regulations)
Siskeudes di desa tidak bisa dilakukan. Karenanya, Pemerintah daerah akan melaksanakan
membangun komitmen pemerintah daerah inilah suatu kebijakan dengan lebih cepat apabila ada
yang menjadi titik kritis dan dijadikan perhatian mandatory yang jelas. Saat ini regulasi yang

78 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017
keuangan daerah

memberlakukan aplikasi Siskeudes untuk seluruh Sistem Perbendaharaan dan Anggaran Negara
desa tertuang dalam Surat Kementerian Dalam (OM-SPAN) yang disediakan oleh Dirjen
Negeri yang ditandatangani Direktur Jenderal Perbendaharaan - Kemeterian Keuangan. Jika
Bina Pemerintah Desa Nomor 143/8350/BPD Aplikasi Siskeudes bisa koneksi dan terintegrasi
tanggal 27 November 2015 tentang Aplikasi dengan OM-SPAN, maka hal ini memudahkan
Pengelolaan Keuangan Desa. Gubernur dan Bupati/ pemerintah daerah dalam proses pencairan Dana
Walikota diminta untuk mengkoordinasikan dan Desa. Pendekatan ini dilakukan bersama antara
memfasilitasi penerapan aplikasi Siskeudes dalam Kemenkeu dan BPKP.
pengelolaan keuangan desa. Selain itu, Ketua
KPK melalui surat nomor B.7508/01-16/08/2016 Pendekatan Kekuasaan (By Power)
tanggal 31 Agustus 2016 menghimbau kepada Percepatan aplikasi Siskeudes akan semakin
seluruh kepala desa untuk menggunakan aplikasi kuat jika adanya dukungan dan dorongan dari
Siskeudes dalam pengelolaan keuangan desa. KPK kepada pemerintah daerah. Setelah adanya
Dalam pedoman penyusunan APBD yang terbit surat himbauan kepada kepala desa, bekerja sama
setiap tahun, pemerintah daerah pun sudah diminta dengan BPKP, KPK akan melakukan kegiatan dari
agar mengalokasikan dana untuk pembinaan sisi pencegahan melalui Koordinasi dan Supervisi
pengelolaan keuangan desa. Pencegahan (Korsupgah) percepatan implementasi
Regulasi tersebut di atas telah berjalan, namun Siskeudes. Target kegiatan dapat diarahkan kepada
dengan capaian implementasi sebesar 33% pemerintah daerah yang belum menerapkan
menunjukkan belum maksimal. Karenanya, triks Siskeudes agar membuat surat pernyataan
yang paling efektif adalah ‘mewajibkan’ penerapan komitmen penerapan aplikasi Siskeudes beserta
aplikasi siskeudes melalui bentuk regulasi yang langkah rencana aksinya. Komitmen dan rencana
lebih tinggi. Tidak hanya dalam bentuk surat tetapi aksi tersebut akan dimonitoring tindak lanjutnya
dalam bentuk regulasi yang lebih tinggi, misalnya oleh KPK.
disusun permendagri tentang Sistem Keuangan Kementerian Desa PDTT yang melakukan
Desa. Sesuai kewenangannya, trik ini hanya pembinaan kepada pemerintah daerah pun
dapat dilaksanakan oleh Kemendagri, namun diharapkan demikian. Dorongan dan advokasi
kementerian/lembaga lain dapat terus mendorong penggunaan aplikasi Siskeudes diharapkan
agar menjadi perhatian bersama. terus dilakukan Kemendesa ketika melakukan
pembinaan dan arahan kepada pemerintah daerah
Pendekatan Aliran Uang (By Cash Flow) terkait pembangunan desa dan pemberdayaan
Kalau terkait pencairan uang, semua pihak masyarakat desa. Pendamping Desa yang menjadi
pasti akan concern. Dalam proses pencairan Dana kewenangan Kemendes PDTT juga bisa diajak
Desa dari Kas Negara (RKUN) ke Kas Daerah turut mengadvokasi penggunaan aplikasi Siskeudes
(RKUD), pemerintah daerah dipersyaratkan di level pemerintah daerah dan pemerintah desa..
untuk mengentry data laporan penyerapan Selain kementerian dan lembaga, pemerintah
dengan menggunakan aplikasi Online Monitoring provinsi selaku wakil pemerintah pusat di daerah

Warta Pengawasan
vol xxIV/ Nomor 3/Tahun 2017 79
Keuangan Daerah

dan pembina kewilayahan, diharapkan untuk Jika komitmen pemerintah daerah sudah
mengkoordinasikan penerapan aplikasi Siskeudes terbangun, maka bukti nyata langkah penerapan
bagi pemerintah daerah yang ada di wilayahnya. aplikasi Siskeudes dapat terlihat, misalnya
Informasi perkembangan implementasi tersedianya anggaran dalam APBD yang cukup
aplikasi Siskeudes secara berkala dapat di­ untuk pembinaan keuangan desa bagi aparat desa,
infor­masikan kepada gubernur agar menjadi terbentuknya satgas desa tingkat pemda bahkan
perhatian. Selanjutnya, gubernur diharapkan tingkat kecamatan, kegiatan pelatihan keuangan
memberikan dorongan kepada pemerintah desa yang berkelanjutan dan lain sebagainya.
daerah yang belum implementasi, agar segera
mengimplementasikannya aplikasi Siskeudes. Capaian Implementasi Aplikasi Siskeudes
Desa dikatakan telah implementasi jika
Aspek Aplikasi (By Itself) seluruh siklus pengelolaan keuangan desanya
Komitmen pemerintah daerah terbangun telah menggunakan aplikasi Siskeudes, artinya
jika memang ada manfaat besar yang diperoleh APBDesa, BKU, Buku Bank hingga pelaporan
pemerintah kabupaten/kota ketika menerapkan merupakan produk output dari aplikasi Siskeudes.
aplikasi Siskeudes. Pemerintah kabupaten/kota Sampai dengan 30 Juni 2017, jumlah desa yang
harus dapat diyakinkan bahwa dengan menerapkan telah menerapkan aplikasi Siskeudes sebanyak
aplikasi Siskeudes maka proses pengelolaan 34.006 desa atau 45% dari total sebanyak 74.954
keuangan desa menjadi lebih mudah. Tidak hanya desa. Dengan diterapkannya aplikasi Siskeudes,
bagi pemerintah desa, pemerintah kabupaten/kota maka semua tingkatan pemerintahan mulai desa,
pun turut merasakan manfaatnya, misalnya proses kecamatan, kabupaten/kota, provinsi hingga
laporan kompilasi yang mudah dihasilkan dengan pemeritah pusat akan dapat merasakan manfaatnya.
Siskeudes. Minimal 3 OPD kunci yang menjadi Semoga usulan trik percepatan penerapan
target pendekatan dalam penerapan, yaitu OPD aplikasi Siskeudes dapat dipahami dan segera
yang mengelola keuangan daerah, OPD yang terlaksana oleh lembaga terkait, sehingga sisa 55%
mengurus pemerintah/pemberdayaan desa serta desa dapat segera menerapkan Siskeudes. Hingga
inspektorat. Ketiga OPD tersebut harus dapat akhirnya, penerapan 100% penerapan siskeudes
difahamkan manfaat dan keunggulan aplikasi bagi desa di seluruh Indonesia dapat terwujud.
Siskeudes. Bravo Siskeudes!!!
*Penulis adalah Tim Satgas Desa di BPKP Pusat

80 Warta Pengawasan
VOL XXIV/ Nomor 3/ Tahun 2017

Anda mungkin juga menyukai