Anda di halaman 1dari 52

PROFIL RISIKO

DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021

Jakarta
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur
Tahun 2020
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

KONTEKS PROFIL RISIKO


DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR
TAHUN 2021

A. KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL TAHUN 2020


1. Konteks Internal
a. Terjadinya keterlambatan proyek PLN dan IPP sebesar ... MW.
b. Telah diterbitkan Perdir ... tentang pengadaan di PLN, namun masih belum dipahami dengan baik oleh para pengguna
c. dan
… pelaksana pengadaan.
d. …
2. Konteks Eksternal
a. Adanya wabah COVID-19 sehingga berdampak pada perekonomian dan operasional Unit.
b. Peningkatan kurs nilai tukar terutama US$ secara signifikan dari ... menjadi ....
c. …
d. …

B. KONDISI INTERNAL & EKSTERNAL TAHUN 2021


1. Konteks Internal
a. Keterlambatan proyek PLN dan IPP diperkirakan masih terjadi sebesar ... MW.
b. Telah diterbitkan Perdir ... tentang pengadaan di PLN, namun masih belum dipahami dengan baik oleh para pengguna
c. dan
… pelaksana pengadaan.
d. …
2. Konteks Eksternal
a. Wabah COVID-19 diperkirakan masih berlangsung meskipun vaksin sudah ditemukan, tetapi masih dalam tahap
b. distribusi.
Kurs nilai tukar terutama US$ diperkirakan masih fluktuatif berkisar di antara ... sampai dengan ... selama tahun n.
c. …
d. …

C. SASARAN STRATEGIS TAHUN 2021


Sasaran strategis tahun 2021 adalah :
1. Peningkatan kesehatan keuangan Perusahaan.
2. Peningkatan kapasitas dan sustainability pasokan tenaga listrik.
3. Peningkatan efisiensi penyediaan tenaga listrik.
4. Peningkatan reputasi perusahaan melalui GCG.

D. RINCIAN SASARAN TAHUN 2021


NO RINCIAN SASARAN TARGET
1 SAIDI ... menit/plg
2 SAIFI ... kali/plg
3 …

E PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) UTAMA


NO STAKEHOLDER UTAMA KAITAN KEPENTINGAN
1 Kementerian ESDM
2 Kementerian Keuangan
3 ….

F DOKUMEN REFERENSI
1. RUPTL …
2. RJP …
3. RKAP …
4. Laporan …

Jakarta, …

Disetujui oleh : Disusun oleh :


General Manager (Risk Leader) Ketua Tim Manajemen Risiko (Perwakilan Risk Champion)

(Nama) (Nama)
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

KONTEKS KAJIAN RISIKO


PEMBANGUNAN PLTA ABC (4X25 MW)

A. JUDUL KEGIATAN/USULAN/KEPUTUSAN
Pembangunan PLTA ABC (4x25 MW)

B. SASARAN KEGIATAN/USULAN/KEPUTUSAN
1. Mendapatkan sumber pendanaan yang mencukupi tanpa memberatkan keuangan PLN
2. Tingkat pengembalian investasi proyek menguntungkan
3. …
4. …

C. LATAR BELAKANG, KONTEKS INTERNAL, DAN KONTEKS EKSTERNAL


1. Latar Belakang & Spesifikasi
Proyek PLTA ... dilatar belakangi oleh dorongan untuk menyediakan pasokan energi bersih untuk pelanggan di luar Jawa
dan Bali. Pembangkit listrik yang akan dibangun dalam proyek ini seluruhnya memanfaatkan aliran sungai. PLTA ... ini
merupakan bagian dari Perjanjian antara Pemerintah ... dan Pemerintah Indonesia untuk proyek Pembangkit Listrik Tenaga
Air Berkelanjutan.

2. Konteks Internal
a. …
b. …
c. …
d. …
3. Konteks Eksternal
a. …
b. …
c. …
d. …

D. RUANG LINGKUP KAJIAN RISIKO


Keseluruhan proyek termasuk kelayakan proyek, antara lain: Perencanaan, Pendanaan, Pengadaan, Konstruksi, dan Operasi.

E. PENANGGUNG JAWAB KEGIATAN


DIR ... (A), EVP ... (R), EVP … (R)

F. PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) UTAMA


NO STAKEHOLDER UTAMA KAITAN KEPENTINGAN
1 Kementerian ESDM
2 Kementerian Keuangan
3 ….

G. DOKUMEN REFERENSI
1. RUPTL …
2. RJP …
3. RKAP …
4. Feasibility Study …
5. Kajian Kelayakan Proyek …
6. Kajian Kelayakan Lingkungan …
7. …

H. FASE / TAHAPAN / PROSES BISNIS / ASPEK KEGIATAN


TENGGAT WAKTU
NO LINGKUP/SASARAN KAJIAN ASPEK/TAHAPAN/SUMBER RISIKO
(JIKA ADA)
1 Perencanaan
2 Pendanaan
3 ….

Jakarta, …

Disetujui oleh : Disusun oleh :


Jabatan Pengambil Keputusan (Approver) Pemrakarsa (Maker)
dari Satuan/Unit Kerja

(Nama) (Nama)
PT PLN (Persero) :

RINGKASAN EKSEKUTIF
PROFIL RISIKO
DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR TAHUN 2021

RINGKASAN PROFIL RISIKO


1. Tanggal Penyampaian : …
2. Disampaikan oleh : …
3. Berdasarkan konteks pada halaman sebelumnya, telah teridentifikasi risiko sejumlah*:
- Risiko Ekstrem - Risiko Sangat Tinggi - Risiko Tinggi - Risiko Moderat - Risiko Rendah - Total Risiko
4. Konteks/Isu yang penting:
a. …
b. …

RISIKO-RISIKO UTAMA
Risiko-risiko utama yang teridentifikasi antara lain:

No/ID
Deskripsi dan Tingkat Risiko Uraian mengenai Risiko Rencana Perlakuan Risiko
Risk

1
Tingkat Risiko Residu
Tingkat Risiko Target

2 Tata nilai manajemen risiko belum menjadi budaya Mitigasi Penyebab:


Tingkat Risiko Residu Sangat Tinggi 1. Penyusunan Kebijakan mengenai Tata
Nilai Risiko termasuk didalamnya mengenai
Tingkat Risiko Target Moderat Four Eyes Principle dalam manajemen risiko
(P1, P2)

Mitigasi Dampak:
2. Penetapan kritera Risk Maturity untuk
Unit, Anak Perusahaan, dan Satuan Kerja
(D1, D2)

3 0 0
Tingkat Risiko Residu -
Tingkat Risiko Target -

4 0 0
Tingkat Risiko Residu -
Tingkat Risiko Target -

5 0 0
Tingkat Risiko Residu -
Tingkat Risiko Target -

REKOMENDASI:
1.
2.
3.

* Tingkat Risiko Residu


PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur
PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR
TAHUN 2021
RISK REGISTER

PEMETAAN SUMBER RISIKO

Sasaran/ Usulan No/ ID


Sub Sasaran Sumber Risiko
Kegiatan/ Keputusan Risk

1 2 3 5

Sasaran/ usulan/ Sub sasaran/ Internal: 5M (Man, No/ID


kegiatan/ keputusan Aspek/Tahapan Machine, Money, risiko
yang sedang dikaji Method, Materials) harus
risikonya unik utk
Eksternal: PESTLE setiap
(Political, Economical, risiko
Social, Technological,
Legal, Environmental)

Pengelolaan perusahaan Peningkatan risk maturity Manusia 2


sesuai koridor GCG menjadi rata-rata …

Metode 3
Mesin 4
5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16
17
18
19
20
21
22
23
24
25
26
27
28
29
30
31
32

HALAMAN INI TIDAK DICETAK, UNTUK PENGISIAN RISK REGISTER


Copy paste dari baris eksisting apabila tidak cukup.
IDENTIFIKASI RISIKO

Deskripsi Risiko Pemilik Risiko Taksonomi Risiko

6 7 8

Deskripsi risiko sesuai Pemilik risiko, bisa lebih Tentukan


kaidah dari satu dan kategori/taksonomi
menggunakan matriks risiko
RASCI, contoh:
(Pilih dari dropdown list,
Jabatan (R) utk daftar lengkap
Jabatan (A) taksonomi ada di sheet
Jabatan (S) Menu)
Jabatan (C)
Jabatan (I)

Tata nilai manajemen EVP KRI (R) O.2.1 - S D M - Risiko


risiko belum menjadi VP Kebijakan Risiko (A) Kompetensi SDM
budaya Staf DIV KRI (S)
SEVP MRO (C)
SEVP MRO (I)
N RISK REGISTER
NTIFIKASI RISIKO
Ti

Penyebab Risiko Dampak Risiko


Tingkat
Kemungkinan

9 10 11

Internal: Produk & Layanan Tingkat kemungkinan


P1. ..... D1. ... risiko SEBELUM adanya
P2. ..... D2. ... kontrol/mitigasi risiko

Eksternal Pelanggan (Pilih dari dropdown list)


P3. .... D3. ...
P4. .... D4. ...

Keuangan & Pasar


D5. ...
D6. ...

SDM
D7. ...
D8. ...

Dst.

Internal: Kepemimpinan Besar


1. Belum adanya penetapan mengenai 1. Manajemen risiko tidak menjadi
tata nilai risiko bagian dari budaya perusahaan
2. Masih rendahnya pemahaman 2. Penerapan manajemen risiko tidak
pegawai mengenai manajemen risiko holistik dan sekedar memenuhi
Eksternal: N/A kewajiban/ persyaratan administratif
ANALISIS RISIKO
Tingkat Risiko Inheren Kontrol Eksisting

Pertimbangan
Tingkat Risiko Program / Alat Kendali
Tingkat dampak Penentuan Tingkat
Inheren Saat Ini
Risiko Inheren
12 13 14 15

Tingkat dampak risiko Tingkat risiko SEBELUM Tingkat Kemungkinan: Program kerja yang sudah ada
SEBELUM adanya adanya kontrol/mitigasi … (tuliskan untuk menanggulangi risiko
kontrol/mitigasi risiko risiko pertimbangan penentuan (Kontrol Eksisting). Bila perlu
tingkat kemungkinan berikan nomor/kode (P1, P2,
(Pilih dari dropdown list) (Otomatis) risiko inheren) D1, D2, dst) untuk menjelaskan
kaitan antara kontrol dengan
Tingkat Dampak: penyebab/dampak risiko yang
… (tuliskan mana.
pertimbangan penentuan
tingkat dampak risiko Kontrol penyebab:
inheren) 1. … (P1, P2)
2. … (P2, P4)

Kontrol Dampak:
3. … (D2, D3)
4. … (D1, D4)

Sangat Signifikan Ekstrem Tingkat kemungkinan: Kontrol penyebab:


1. Budaya risiko N/A
eksisting hanya
bersumber dari Prinsip Kontrol dampak:
dan Kerangka Kerja 1. Penetapan dan pelaksanaan
Manajemen risiko dan arsitektur MR pada Perdir
belum sepenuhnya 117.P/DIR/2019 (D1, D2)
terintegrasi dengan core 2. Sosialisasi peraturan-
values PLN peraturan mengenai
2. Budaya eksisting Manajemen Risiko (MR, KR,
belum terbentuk dan dan GRC) (D1, D2)
masih parsial

Tingkat dampak:
Manajemen risiko belum
diterapkan secara
menyeluruh

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
ANALISIS RISIKO
ontrol Eksisting Tingkat Risiko Residu

Efektivitas Tingkat Tingkat Risiko


Tingkat Dampak
Pengendalian Kemungkinan Residu

16 17 18 19

Seberapa efektif kontrol Tingkat kemungkinan Tingkat dampak risiko Tingkat risiko SETELAH
eksisting menanggulangi risiko SETELAH adanya SETELAH adanya adanya kontrol eksisting
risiko kontrol eksisting kontrol eksisting
(otomatis)
(Pilih dari dropdown list) (Pilih dari dropdown list) (Pilih dari dropdown list)

Kurang Efektif Besar Signifikan Sangat Tinggi

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
EVALUASI RISIKO
du

Peluang Bermanfaat Keputusan / Opsi


Pertimbangan Penentuan
Tingkat Risiko Residual

20 21 22

Tingkat Kemungkinan: Evaluasi dan tuliskan Tentukan keputusan


… (tuliskan pertimbangan nilai potensi kerugian ambil/tolak untuk risiko
penentuan tingkat kemungkinan yang diselamatkan jika dengan eksposur di luar
risiko residu) risiko bisa dimitigasi. batas selera risiko. Jika
Gunakan data dampak ingin memperoleh
Tingkat Dampak: (area dampak dan peluang bermanfaat ,
… (tuliskan pertimbangan besaran dampak) pada maka putuskan ambil
penentuan tingkat dampak risiko kolom 10 dan tingkat risiko dan mitigasi
residu) dampak pada kolom 12. ancamannya.
Diperbolehkan untuk
menambah peluang
lainnya jika ada.

Tingkat kemungkinan: Menyelamatkan potensi Ambil Risiko


Sama dengan risiko inheren deviasi negatif capaian
target sebesar 8%
Tingkat dampak:
1. Adanya perdir 117.P/DIR/2019
memberikan peluang
terbentuknya budaya risiko
2. Hasil pengukuran RMM Unit
Induk mengalami peningkatan
selama 3 semester terakhir
I RISIKO RENCANA PERLAKUAN DAN PEMAN

Strategi Perlakuan
Rencana Perlakuan Risiko PIC
Risiko

23 24 25

Tetapkan dan tuliskan Program kerja yang akan Tentukan PIC pelaksana
strategi perlakuan risiko dilakukan/baru untuk menekan perlakuan risiko
jika keputusannya ambil tingkat risiko residu. Bila perlu
risiko dan mitigasi. (Opsi berikan nomor/kode (P1, P2, D1, 1-2. Jabatan (R),
perlakuan risiko: [M] D2, dst) untuk menjelaskan Jabatan (S), Jabatan (C)
untuk mitigasi risiko, [B] kaitan antara kontrol dengan 3. …
untuk berbagi risiko, [P] penyebab/dampak risiko yang 4. ...
untuk pertahankan mana.
kontrol eksisting.
Mitigasi penyebab:
1. … (P1, P2)
2. … (P2, P4)

Mitigasi Dampak:
3. … (D2, D3)
4. … (D1, D4)

Mencegah risiko dengan Mitigasi Penyebab: 1-2. EVP KRI


mengendalikan 1. Penyusunan Kebijakan
penyebabnya dan mengenai Tata Nilai Risiko
menyiapkan tindakan termasuk didalamnya mengenai
respon cepat jika Four Eyes Principle dalam
pencegahan gagal manajemen risiko (P1, P2)

Mitigasi Dampak:
2. Penetapan kritera Risk
Maturity untuk Unit, Anak
Perusahaan, dan Satuan Kerja
(D1, D2)
ENCANA PERLAKUAN DAN PEMANTAUAN RISIKO
Rencana Pemantauan Risiko
Kebutuhan Sumber
Target Waktu
Daya Frekuensi
Media Pemantauan
Pemantauan

26 27 28 29

Tentukan sumber daya Deskripsikan waktu mulai Deskripsikan media yang Tentukan frekuensi
termasuk biaya yang dan target selesai diperlukan untuk pemantauan perlakuan
diperlukan untuk pelaksanaan pemantauan risiko
perlakuan risiko. (Pilih dari dropdown list)

Contoh: nilai biaya dan


kebutuhan SDM

Rp350.000.000,- Mei 2021 Pemantauan Harian


langsung/via aplikasi
TINGKAT RISIKO TARGET

Pertimbangan
Tingkat Tingkat Risiko
Tingkat Dampak Penentuan Tingkat
Kemungkinan Target
Risiko Target

30 31 32 33

Tingkat kemungkinan Tingkat dampak risiko Tingkat risiko yang Tingkat Kemungkinan:
risiko yang diharapkan yang diharapkan diharapkan (proyeksi), … (tuliskan
(proyeksi), SETELAH (proyeksi), SETELAH SETELAH adanya pertimbangan penentuan
adanya kontrol/mitigasi adanya kontrol/mitigasi kontrol/mitigasi risiko tingkat kemungkinan
risiko risiko risiko target)
(otomatis)
(Pilih dari dropdown list) (Pilih dari dropdown list) Tingkat Dampak:
… (tuliskan
pertimbangan penentuan
tingkat dampak risiko
target)

Sedang Minor Moderat Apabila


mitigasi/perlakuan
diterapkan secara efektif
maka risiko target dapat
menjadi Moderat

-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
-
KEY RISK INDICAT
Threshold
Indikator Risiko
Target
Utama (KRI) Batas Bawah Batas Atas
(Lower Threshold) (Upper Threshold)

34 35 36 37

Tentukan indikator kunci Tentukan nilai target KRI Tentukan nilai batas Tentukan nilai batas atas
yang merupakan leading atau nilai batas yang bawah dari threshold. dari threshold.
indikator dari deskripsi harus/tidak boleh dilewati
risiko. Threshold merupakan Threshold merupakan
batas lampu kuning batas lampu kuning
Diisi hanya untuk risiko (early warning). (early warning).
utama. Disertai (satuan)
Jika KRI tidak memiliki Jika KRI tidak memiliki
threshold, maka diisi threshold, maka diisi
sama dengan target. sama dengan target.

Progres penyelesaian 100% 90% 100%


kebijakan terkait tata nilai
risiko
KEY RISK INDICATOR (KRI)
Perlu Tindak Lanjut? Tindak Lanjut Terhadap Sistem Pering

Parameter Batas yang Dicapai


Ya/Tidak Preventif / Responsif

38 39 40 41

target kondisi saat ini Ya Preventif


1. ….
2. ....

Responsif
1. ….

100% 50% Tidak N/A


ut Terhadap Sistem Peringatan

Uraian Tindak Lanjut

42

ADA

N/A
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur Pemetaan Tingkat Risiko

PETA RISIKO

PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021

Menampilkan: Tingkat Risiko Residual

Sangat
E
Besar

E.1 E.2 E.3 E.4 E.5

Besar D

D.1 D.2 D.3 D.4 D.5


TINGKAT KEMUNGKINAN

Sedang C

C.1 C.2 C.3 C.4 C.5

Kecil B

B.1 B.2 B.3 B.4 B.5

Sangat
A
Kecil

A.1 A.2 A.3 A.4 A.5

1 2 3 4 5
Tidak Signifikan Minor Medium Signifikan Sangat Signifikan
TINGKAT DAMPAK

DAFTAR RISIKO

No/ ID Tingkat Risiko Tingkat Risiko Tingkat Risiko


Deskripsi Risiko
Risk Inheren Residu Target
5 6 13 19 32

/ID risiko harus unik utk


Deskripsi
setiap risiko
risiko sesuai kaidah
2 Tata nilai manajemen risiko belum menjadi budaya Ekstrem (D5) Sangat Tinggi (D4) Moderat (C2)
3 0
4 0
5 0
6 0
7 0
8 0
9 0
10 0
11 0
12 0
13 0
14 0
15 0
16 0
17 0
18 0
19 0
20 0
21 0
22 0
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021
IDENTIFIKASI RISIKO

Sasaran/Sumber Risiko Identifikasi Risiko


Sasaran/ Usulan Kegiatan/ No/ ID
Deskripsi Risiko Pemilik Risiko Taksonomi Risiko Penyebab Risiko Dampak Risiko
Keputusan Risk
1 5 6 7 8 9 10

Sasaran/ usulan/ kegiatan/ No/ID Deskripsi risiko sesuai kaidah Pemilik risiko, bisa lebih dari Tentukan kategori/taksonomi Internal: Produk & Layanan
keputusan yang sedang dikaji risiko satu dan menggunakan matriks risiko P1. ..... D1. ...
risikonya harus RASCI, contoh: P2. ..... D2. ...
unik utk (Pilih dari dropdown list, utk
setiap Jabatan (R) daftar lengkap taksonomi ada Eksternal Pelanggan
risiko Jabatan (A) di sheet Menu) P3. .... D3. ...
Jabatan (S) P4. .... D4. ...
Jabatan (C)
Jabatan (I) Keuangan & Pasar
D5. ...
D6. ...

SDM
D7. ...
D8. ...

Dst.

Pengelolaan perusahaan 2 Tata nilai manajemen risiko EVP KRI (R) O.2.1 - S D M - Risiko Internal: Kepemimpinan
sesuai koridor GCG belum menjadi budaya VP Kebijakan Risiko (A) Kompetensi SDM 1. Belum adanya penetapan mengenai tata nilai risiko 1. Manajemen risiko tidak menjadi bagian dari budaya perusahaan
Staf DIV KRI (S) 2. Masih rendahnya pemahaman pegawai mengenai manajemen 2. Penerapan manajemen risiko tidak holistik dan sekedar
SEVP MRO (C) risiko memenuhi kewajiban/ persyaratan administratif
SEVP MRO (I) Eksternal: N/A

0 3 0 0 0 0 0
0 4 0 0 0 0 0
0 5 0 0 0 0 0
0 6 0 0 0 0 0
0 7 0 0 0 0 0
0 8 0 0 0 0 0
0 9 0 0 0 0 0

Page 30 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx


PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021
ANALISIS RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO ANALISIS RISIKO


Tingkat Risiko Inheren Kontrol Eksisting
No/ ID
Deskripsi Risiko Pertimbangan Penentuan Tingkat Risiko
Risk Tingkat Kemungkinan Tingkat dampak Tingkat Risiko Inheren Program / Alat Kendali Saat Ini Efektivitas Pengendalian
Inheren
4 5 11 12 13 14 15 16

No/ID Deskripsi risiko sesuai kaidah Tingkat kemungkinan risiko Tingkat dampak risiko Tingkat risiko SEBELUM Tingkat risiko SEBELUM adanya Program kerja yang sudah ada untuk menanggulangi Seberapa efektif kontrol
risiko SEBELUM adanya SEBELUM adanya adanya kontrol/mitigasi risiko kontrol/mitigasi risiko risiko (Kontrol Eksisting). Bila perlu berikan eksisting menanggulangi risiko
harus kontrol/mitigasi risiko kontrol/mitigasi risiko nomor/kode (P1, P2, D1, D2, dst) untuk menjelaskan
unik utk (Otomatis) (Otomatis) kaitan antara kontrol dengan penyebab/dampak risiko (Pilih dari dropdown list)
setiap (Pilih dari dropdown list) (Pilih dari dropdown list) yang mana.
risiko
Kontrol penyebab:
1. … (P1, P2)
2. … (P2, P4)

Kontrol Dampak:
3. … (D2, D3)
4. … (D1, D4)

2 Tata nilai manajemen risiko Besar Sangat Signifikan Ekstrem Ekstrem Kontrol penyebab: Kurang Efektif
belum menjadi budaya N/A

Kontrol dampak:
1. Penetapan dan pelaksanaan arsitektur MR pada
Perdir 117.P/DIR/2019 (D1, D2)
2. Sosialisasi peraturan-peraturan mengenai
Manajemen Risiko (MR, KR, dan GRC) (D1, D2)

3 0 0 0 - - 0 0
4 0 0 0 - - 0 0
5 0 0 0 - - 0 0
6 0 0 0 - - 0 0
7 0 0 0 - - 0 0
8 0 0 0 - - 0 0
9 0 0 0 - - 0 0
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021
EVALUASI RISIKO

IDENTIFIKASI RISIKO EVALUASI RISIKO


Tingkat Risiko Residu
No/ ID Strategi Perlakuan
Deskripsi Risiko Pertimbangan Penentuan Tingkat Risiko Peluang Bermanfaat Keputusan / Opsi
Risk Tingkat Kemungkinan Tingkat Dampak Tingkat Risiko Residu Risiko
Residual
4 5 17 18 19 20 21 22 23

No/ID Deskripsi risiko sesuai kaidah Tingkat kemungkinan risiko Tingkat dampak risiko Tingkat risiko SETELAH Tingkat Kemungkinan: Evaluasi dan tuliskan nilai potensi Tentukan keputusan Tetapkan dan tuliskan
risiko SETELAH adanya kontrol SETELAH adanya kontrol adanya kontrol eksisting … (tuliskan pertimbangan penentuan tingkat kerugian yang diselamatkan jika ambil/tolak untuk risiko strategi perlakuan risiko
harus eksisting eksisting kemungkinan risiko residu) risiko bisa dimitigasi. Gunakan dengan eksposur di luar jika keputusannya ambil
unik utk (otomatis) data dampak (area dampak dan batas selera risiko. Jika ingin risiko dan mitigasi. (Opsi
setiap (Pilih dari dropdown list) (Pilih dari dropdown list) Tingkat Dampak: besaran dampak) pada kolom 10 memperoleh peluang perlakuan risiko: [M]
risiko … (tuliskan pertimbangan penentuan tingkat dan tingkat dampak pada kolom bermanfaat , maka putuskan untuk mitigasi risiko, [B]
dampak risiko residu) 12. Diperbolehkan untuk ambil risiko dan mitigasi untuk berbagi risiko, [P]
menambah peluang lainnya jika ancamannya. untuk pertahankan
ada. kontrol eksisting.

2 Tata nilai manajemen risiko Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat kemungkinan: Menyelamatkan potensi deviasi Ambil Risiko Mencegah risiko dengan
belum menjadi budaya Sama dengan risiko inheren negatif capaian target sebesar mengendalikan
8% penyebabnya dan
Tingkat dampak: menyiapkan tindakan
1. Adanya perdir 117.P/DIR/2019 respon cepat jika
memberikan peluang terbentuknya budaya pencegahan gagal
risiko
2. Hasil pengukuran RMM Unit Induk
mengalami peningkatan selama 3 semester
terakhir

3 0 0 0 - 0 0 0 0
4 0 0 0 - 0 0 0 0
5 0 0 0 - 0 0 0 0
6 0 0 0 - 0 0 0 0
7 0 0 0 - 0 0 0 0
8 0 0 0 - 0 0 0 0
9 0 0 0 - 0 0 0 0

663805735.xlsx 32
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021
RENCANA PERLAKUAN RISIKO

RENCANA PERLAKUAN DAN PEMANTAUAN RISIKO


No/ ID Keputusan Strategi Rencana Pemantauan Risiko
Deskripsi Risiko Kebutuhan
Risk / Opsi Perlakuan Risiko Rencana Perlakuan Risiko PIC Target Waktu Media Frekuensi
Sumber Daya
Pemantauan Pemantauan
5 6 22 23 24 25 26 27 28 29

No/ID Deskripsi risiko sesuai kaidah Tentukan Tetapkan dan Program kerja yang akan dilakukan/baru untuk Tentukan PIC Tentukan sumber Deskripsikan Deskripsikan media Tentukan frekuensi
risiko keputusan tuliskan strategi menekan tingkat risiko residu. Bila perlu berikan pelaksana perlakuan daya termasuk waktu mulai dan yang diperlukan pemantauan
harus ambil/tolak perlakuan risiko nomor/kode (P1, P2, D1, D2, dst) untuk risiko biaya yang target selesai untuk pemantauan perlakuan
unik utk untuk risiko jika keputusannya menjelaskan kaitan antara kontrol dengan diperlukan untuk pelaksanaan risiko
setiap dengan ambil risiko dan penyebab/dampak risiko yang mana. 1-2. Jabatan (R), perlakuan risiko. (Pilih dari dropdown
risiko eksposur di mitigasi. (Opsi Jabatan (S), Jabatan list)
luar batas perlakuan risiko: Mitigasi penyebab: (C) Contoh: nilai
selera [M] untuk mitigasi 1. … (P1, P2) 3. … biaya dan
risiko. Jika risiko, [B] untuk 2. … (P2, P4) 4. ... kebutuhan SDM
ingin berbagi risiko, [P]
memperole untuk pertahankan Mitigasi Dampak:
h peluang kontrol eksisting. 3. … (D2, D3)
bermanfaat 4. … (D1, D4)
, maka
putuskan
ambil risiko
dan mitigasi
ancamanny
a.

2 Tata nilai manajemen risiko Ambil Risiko Mencegah risiko Mitigasi Penyebab: 1-2. EVP KRI Rp350.000.000,- Mei 2021 Pemantauan Harian
belum menjadi budaya dengan 1. Penyusunan Kebijakan mengenai Tata Nilai langsung/via
mengendalikan Risiko termasuk didalamnya mengenai Four aplikasi
penyebabnya dan Eyes Principle dalam manajemen risiko (P1, P2)
menyiapkan
tindakan respon Mitigasi Dampak:
cepat jika 2. Penetapan kritera Risk Maturity untuk Unit,
pencegahan gagal Anak Perusahaan, dan Satuan Kerja (D1, D2)

3 0 0 0 0 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 0 0 0 0 0

Page 33 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx


PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR


TAHUN 2021
TINGKAT RISIKO TARGET & INDIKATOR RISIKO

TARGET RISIKO TERSISA (RESIDUAL RISK) INDIKATOR RISIKO


No/ ID Threshold
Deskripsi Risiko Rencana Perlakuan Risiko Tingkat Tingkat Risiko Indikator Risiko
Risk Tingkat Dampak Rencana Pemantauan Risiko Target Batas Bawah Batas Atas
Kemungkinan Target Utama (KRI)
(Lower Threshold) (Upper Threshold)
1 2 3 25 26 27 28 34 35 36 37

No/ID Deskripsi risiko sesuai kaidah Program kerja yang akan dilakukan/baru untuk menekan Tingkat Tingkat dampak Tingkat risiko Tingkat Kemungkinan: Tentukan indikator Tentukan nilai target KRI Tentukan nilai batas Tentukan nilai batas atas
risiko tingkat risiko residu. Bila perlu berikan nomor/kode (P1, kemungkinan risiko risiko SETELAH SETELAH adanya … (tuliskan pertimbangan penentuan kunci yang atau nilai batas yang bawah dari threshold. dari threshold.
harus P2, D1, D2, dst) untuk menjelaskan kaitan antara kontrol SETELAH adanya adanya kontrol kontrol eksisting tingkat kemungkinan risiko residu) merupakan leading harus/tidak boleh dilewati
unik utk dengan penyebab/dampak risiko yang mana. kontrol eksisting eksisting indikator dari Threshold merupakan Threshold merupakan
setiap (otomatis) Tingkat Dampak: deskripsi risiko. batas lampu kuning batas lampu kuning
risiko Mitigasi penyebab: (Pilih dari dropdown (Pilih dari dropdown … (tuliskan pertimbangan penentuan (early warning). (early warning).
1. … (P1, P2) list) list) tingkat dampak risiko residu) Diisi hanya untuk
2. … (P2, P4) risiko utama. Disertai Jika KRI tidak memiliki Jika KRI tidak memiliki
(satuan) threshold, maka diisi threshold, maka diisi
Mitigasi Dampak: sama dengan target. sama dengan target.
3. … (D2, D3)
4. … (D1, D4)

2 Tata nilai manajemen risiko Mitigasi Penyebab: Besar Signifikan Sangat Tinggi Tingkat kemungkinan: Progres penyelesaian 1 0.9 1
belum menjadi budaya 1. Penyusunan Kebijakan mengenai Tata Nilai Risiko Sama dengan risiko inheren kebijakan terkait tata
termasuk didalamnya mengenai Four Eyes Principle dalam nilai risiko
manajemen risiko (P1, P2) Tingkat dampak:
1. Adanya perdir 117.P/DIR/2019
Mitigasi Dampak: memberikan peluang terbentuknya
2. Penetapan kritera Risk Maturity untuk Unit, Anak budaya risiko
Perusahaan, dan Satuan Kerja (D1, D2) 2. Hasil pengukuran RMM Unit Induk
mengalami peningkatan selama 3
semester terakhir

3 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
4 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
5 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
6 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
7 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
8 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
9 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0
10 0 0 0 0 - 0 0 0 0 0

Page 34 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx


PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

KRITERIA KEMUNGKINAN KEJADIAN RISIKO (LIKELIHOOD)


UNTUK ANALISIS RISIKO PADA PROFIL RISIKO
DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR
TAHUN 2021

Parameter
Deskripsi
Probabilitas
Tingkat/ Kualitatif
Kemungkinan
Hampir dapat dipastikan
E Sangat Besar > 80% - 100%
akan terjadi

D Besar > 60% - 80% Kemungkinan besar akan terjadi

Kemungkinan sama antara akan


C Sedang > 40% - 60%
terjadi dan tidak terjadi.

B Kecil > 20% - 40% Kemungkinan kecil akan terjadi

Hampir dapat dipastikan


A Sangat Kecil 0% - 20%
tidak akan terjadi
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur
KRITERIA DAMPAK RISIKO (CONSEQUENCE)
UNTUK ANALISIS RISIKO PADA PROFIL RISIKO
DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR
TAHUN 2021

KATEGORI/ PARAMETER TIDAK


NO MINOR MEDIUM SIGNIFIKAN SANGAT SIGNIFIKAN
DAMPAK SIGNIFIKAN

1 KEPEMIMPINAN :
a. SDM Keluhan pegawai Ketidakpuasan Protes pegawai yang Demo pegawai dengan Terjadi mogok kerja
secara individu sekelompok pegawai melibatkan Serikat pemogokan terbatas dalam skala luas
Pekerja.

b. Insiden Insiden memerlukan Insiden memerlukan Insiden memerlukan Insiden membutuhkan Insiden menimbulkan
penanganan oleh penanganan oleh pihak penyelidikan oleh pihak penjelasan ke pihak permasalahan hukum.
atasan langsung. manajemen (internal) independen (eksternal) berwajib/ Pemerintah

c. Citra / Reputasi Dampak tidak berarti, Dampak minimum Komplain, Sorotan media yang Sorotan secara
tidak menimbulkan berupa komplain atau ketidakpuasan, luas di daerah, memicu nasional, dibutuhkan
gangguan operasional ketidakpuasan, tidak demonstrasi dan tanggapan pemerintah, kebijakan khusus
permanen. mengganggu sorotan media memicu operasional bisnis pemerintah, ancaman
operasional bisnis. tanggapan stakeholder, terhenti beberapa saat, terhadap bisnis jangka
operasional bisnis diperlukan penanganan panjang.
terganggu. segera.

d. Fraud (Kecurangan) TIDAK DITOLELIR

2 PROSES BISNIS INTERNAL :


a. K-3 / Critical Asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset Kerusakan critical asset
hanya membutuhkan membutuhkan membutuhkan membutuhkan membutuhkan
perbaikan minor perbaikan hingga 1 hari perbaikan hingga 1 perbaikan 1-6 bulan perbaikan > 6 bulan,
bulan atau penggantian
b. K-3 / Keselamatan Aset Kerusakan aset ringan. Kerusakan aset ringan. Kerusakan aset sedang, Aset rusak berat (perlu Aset rusak berat (tidak
perbaikan). dapat digunakan lagi).

c. K-3 / Keselamatan Jiwa TIDAK DITOLELIR

d. Lingkungan Tidak ada teguran dari Teguran dari KLH Peringatan dari KLH Denda dari KLH Penutupan lokasi, atau
KLH pemidanaan oleh KLH

Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran Terjadi pencemaran
lingkungan namun lingkungan namun lingkungan di luar lingkungan di luar lingkungan di luar
masih dalam ambang masih dalam ambang ambang batas KLH dan ambang batas KLH dan ambang batas KLH dan
batas KLH dan dampak batas KLH dan dampak dampak terhadap dampak lingkungan dampak lingkungan
terhadap lingkungan terhadap lingkungan lingkungan dapat bersifat permanen, tidak bersifat permanen, tidak
dapat diatasi segera dapat diatasi < 1 bulan diatasi (>1 bulan) dapat diatasi segera dapat diatasi

e. Kelangsungan Usaha Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaanKegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan Kegiatan perusahaan
tidak terganggu . terganggu pada 1 unit,
terganggu secara terganggu pada terganggu secara luas
tidak mempengaruhi terbatas dalam 1 unit, beberapa unit (nasional).
pelayanan dan mempengaruhi
pelayanan
f. Tuntutan Hukum Pihak Ketiga Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan Penyelesaian Tuntutan
dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui dilakukan melalui
musyawarah. musyawarah, dengan alternatif penyelesaian proses peradilan, mulai proses Peninjauan
peran mediator. sengketa. dari Pengadilan Negeri, Kembali Mahkamah
Banding Pengadilan Agung RI.
Tinggi, dan Kasasi
Mahkamah Agung RI

g. Pencapaian Kinerja Operasional Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi thdp target : Deviasi terhadap
(untuk Kinerja Finansial mengacu < 0.5% 0.5% - 2.5% 2.5% - 5% 5% - 10% target :
3 pada
PRODUKKategori Keuangan
& LAYANAN : dan >10%
Pasar)
a. Luasan Area/Sistem Padam Cakupan pada Cakupan Cakupan beberapa Cakupan pada 1 sub- Cakupan pada 1 Sistem
beberapa penyulang pemadaman 1 Gardu Gardu Induk atau sistem besar pada satu besar pada satu waktu /
pada satu waktu Induk atau sistem kecil sistem sedang pada waktu blackout sistem
satu waktu

b. Keluhan Pelanggan Keluhan pelanggan ke Keluhan pelanggan Keluhan pelanggan Keluhan pelanggan Demonstrasi oleh
contact center dengan mendatangi melalui surat pembaca/ disorot oleh media pelanggan/ class action
kantor PLN secara media sosial nasional/ tuntutan oleh sekelompok
langsung hukum oleh pelanggan pelanggan
secara individu

4 KEUANGAN & PASAR :


Opportunity Profit/Loss (dalam <0,1% dari pendapatan 0,1% - 0,5% dari 0,5% - 1% dari 1% - 2% dari >2% dari pendapatan
persen) Perusahaan satu tahun pendapatan pendapatan pendapatan Perusahaan satu tahun
Perusahaan satu tahun Perusahaan satu tahun Perusahaan satu tahun

Opportunity Profit/Loss Tingkat < Rp345 Miliar Rp345 Miliar - Rp1,73 Rp1,73 Triliun - Rp, Rp3,45 Triliun - Rp6,91 > Rp6,91 Triliun
Korporat (dalam Rupiah) Triliun Triliun Triliun
KRITERIA PENGUKURAN KEEFEKTIFAN INTERNAL KONTROL

Indikator I Indikator II Indikator III


Apakah Kontrol dapat Apakah Kontrol resmi Apakah Kontrol telah
langsung menangani telah didokumentasikan diterapkan dalam
penyebab/ dampak Risiko? dan dikomunikasikan kegiatan secara konsisten?
secara formal?

Ya 1 1 1
Sebagian 3 2 2
Tidak 6 3 3

3 2 2 7

Poin Deskripsi Keefektifan Skor


Belum ada kontrol, rancangan kontrol kurang memadai, tidak
terdokumentasi, dan tidak dilaksanakan.
Poin terbaik (skor: 7), belum ada kontrol. Poin terburuk (skor:
7 - 12 12), rancangan kontrol kurang memadai, dan tidak tersistem Tidak Efektif TE 1
& terdokumentasikan dan tidak dilaksanakan.

Desain kontrol kurang memadai, sebagian terdokumentasi dan


tersosialisasi, ada yang dilaksanakan. Sistematisasi dan
6 implementasinya memerlukan banyak perbaikan Kurang Efektif LE 0.75

Desain kontrol kurang memadai, sebagian terdokumentasi dan


tersosialisasi, serta sebagian dilaksanakan (tidak sepenuhnya).
5 Sistematisasi dan implementasi perlu perbaikan. Sebagian Efektif PE 0.5

Desain kontrol cukup memadai, terdokumentasi dan


terinternalisasi, serta sebagian dilaksanakan (tidak
4 sepenuhnya). Sistematisasi dan implementasi perlu sedikit Efektif E 0.25
perbaikan.

Kontrol telah dirancang secara memadai*, terdokumentasi dan


terinternalisasi dengan baik, serta konsisten dilaksanakan.
*Desain kontrol memadai artinya kontrol relevan dan
3 Very Effective VE 0.1
berdampak langsung terhadap penyebab/dampak Risiko
PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PEMANTAUAN PERLAKUAN RISIKO PERIODE BULAN … TAHUN …


PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR
TAHUN 2021
IDENTIFIKASI RISIKO RENCANA PERLAKUAN RISIKO PEMANTAUAN PERLAKUAN RISIKO TW .....
Perlu Tindak
No/ ID Catatan Perkembangan Tindak Lanjut Perlakuan
Deskripsi Risiko Uraian Perlakuan Risiko Status Lanjut?
Risk Perlakuan Risiko Risiko
Ya/Tidak
4 5 23

Masuk- (Otomatis) Input manual perlakuan risiko sesuai Risk Diisi progres perlakuan risiko BP=perlakuan belum Ya Diisi uraian kegiatan jika
kan Register (satu baris satu kegiatan) pada periode pelaporan diterapkan perlu tindak lanjut
No/ID BS = perlakuan risiko
Risk diterapkan sebagian
sesuai PS = perlakuan risiko
risk diterapkan seluruhnya
register

2 Tata nilai manajemen risiko 1. Penyusunan Kebijakan mengenai Tata Nilai


belum menjadi budaya Risiko termasuk didalamnya mengenai Four
Eyes Principle dalam manajemen risiko (P1, P2)

2. Penetapan kritera Risk Maturity untuk Unit,


Anak Perusahaan, dan Satuan Kerja (D1, D2)

3 0
4 0
5 0
6 0

Page 38 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx


PT PLN (Persero) Divisi Manajemen Risiko Infrastruktur

PEMANTAUAN PERLAKUAN RISIKO PERIODE BULAN … TAHUN …


PROFIL RISIKO DIVISI MANAJEMEN RISIKO INFRASTRUKTUR
TAHUN 2021
THRESHOLD PERLU TINDAK LANJUT? TINDAK LANJUT TERHADAP SISTEM PERINGATAN
No/ ID
Deskripsi Risiko Indikator Risiko Utama (KRI) Target Batas Bawah Batas Atas PARAMETER BATAS YANG DICAPAI
Risk Ya/Tidak Preventif / Responsif Uraian Tindak Lanjut
(Lower Threshold) (Upper Threshold)
4 5 34 35 36 37 38 39 40 41 42

Masuk- (Otomatis) Input manual indikator risiko (KRI) sesuai Risk Input manual terget KRI sesuai Risk Register Input manual batas bawah KRI Input manual batas bawah KRI ??? ??? Ya Preventif ADA
kan No/ID Register (satu baris satu kegiatan) (satu baris satu kegiatan) sesuai Risk Register (satu baris satu sesuai Risk Register (satu baris satu 1. ….
Risk kegiatan) kegiatan) 2. ....
sesuai
risk Responsif
register 1. ….

2 Tata nilai manajemen risiko


belum menjadi budaya

Page 39 Kertas Kerja KAJIAN Risiko - Rev 16okt 2014.xlsx


Taksonomi Risiko
S.1.1 - Regulasi Pemerintah - Risiko Tarif Listrik
S.1.2 - Regulasi Pemerintah - Risiko Subsidi Listrik
S.1.3 - Regulasi Pemerintah - Risiko Regulasi, Peraturan & Perundangan
S.1.4 - Regulasi Pemerintah - Risiko Regulasi Sektor Ketenagalistrikan
S.2.1 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Pemerintah
S.2.2 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Investor
S.2.3 - Reputasi - Risiko Reputasi Di Mata Masyarakat
S.3.1 - Organisasi Korporat - Risiko Perubahan Organisasi
S.4.1 - Portofolio Bisnis - Risiko Anak Perusahaan
S.4.2 - Portofolio Bisnis - Risiko Kerjasama Strategis
S.5.1 - Business Continuity - Risiko Keberlangsungan Usaha
S.6.1 - Business Sustainability - Risiko Ekonomi Makro
S.6.2 - Business Sustainability - Risiko Pertumbuhan Konsumsi Energi Listrik
S.6.3 - Business Sustainability - Risiko Pendanaan Korporasi
S.6.4 - Business Sustainability - Risiko Wilayah Usaha
F.1.1 - Pasar - Risiko Perubahan Kurs Valas
F.1.2 - Pasar - Risiko Peningkatan Inflasi
F.1.3 - Pasar - Risiko Suku Bunga
F.1.4 - Pasar - Risiko Rating Perusahaan
F.2.1 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Batubara
F.2.2 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Gas
F.2.3 - Harga Energi Primer - Risiko Harga BBM
F.2.4 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Panas Bumi
F.2.5 - Harga Energi Primer - Risiko Harga Energi Primer Lainnya
F.3.1 - Likuiditas - Risiko Ketersediaan Likuiditas
F.3.2 - Likuiditas - Risiko Pembayaran Kewajiban
F.3.3 - Likuiditas - Risiko Piutang Pelanggan / Non Pelanggan
F.4.1 - Pendapatan - Risiko Pendapatan Penjualan
F.4.2 - Pendapatan - Risiko Pendapatan Lain-lain
F.5.1 - Pajak - Risiko Risiko Pajak
F.6.1 - Aset - Risiko Impairment Aset
F.6.2 - Aset - Risiko Revaluasi Aset
O.1.1 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan Batubara
O.1.2 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Batubara
O.1.3 - Energi Primer - Risiko Kualitas Batubara
O.1.4 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan Gas
O.1.5 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Pasokan Gas
O.1.6 - Energi Primer - Risiko Kualitas Pasokan Gas
O.1.7 - Energi Primer - Risiko Penyaluran IGT (Independent Gas Tranporter)
O.1.8 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan BBM
O.1.9 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Pasokan BBM
O.1.10 - Energi Primer - Risiko Kualitas Pasokan BBM
O.1.11 - Energi Primer - Risiko Bauran Energi (Fuelmix)
O.1.12 - Energi Primer - Risiko Kontinuitas Pasokan BBN
O.1.13 - Energi Primer - Risiko Kuantitas Pasokan BBN
O.1.14 - Energi Primer - Risiko Kualitas Pasokan BBN
O.2.1 - S D M - Risiko Kompetensi SDM
O.2.2 - S D M - Risiko Jumlah SDM
O.2.3 - S D M - Risiko Demografi/Komposisi SDM
O.2.4 - S D M - Risiko Keselamatan Kerja
O.2.5 - S D M - Risiko Kesejahteraan Pekerja
O.2.6 - S D M - Risiko Outsourcing
O.3.1 - Sistem Tenaga Listrik - Risiko Cadangan Daya Listrik
O.3.2 - Sistem Tenaga Listrik - Risiko Take or Pay
O.3.3 - Sistem Tenaga Listrik - Risiko Sistem Tenaga Listrik
O.4.1 - Pembangkitan - Risiko Ketersediaan Pembangkitan
O.4.2 - Pembangkitan - Risiko Keandalan Pembangkitan
O.4.3 - Pembangkitan - Risiko Efisiensi Pembangkitan
O.4.4 - Pembangkitan - Risiko Derating Pembangkitan
O.4.5 - Pembangkitan - Risiko Pembangkit IPP
O.5.1 - Penyaluran - Risiko Ketersediaan Penyaluran
O.5.2 - Penyaluran - Risiko Keandalan Penyaluran
O.5.3 - Penyaluran - Risiko Efisiensi Penyaluran
O.5.4 - Penyaluran - Risiko Penyaluran IPT (Independent Power Transporter)
O.6.1 - Distribusi - Risiko Ketersediaan Jaringan Distribusi
O.6.2 - Distribusi - Risiko Keandalan Jaringan Distribusi
O.6.3 - Distribusi - Risiko Efisiensi Distribusi
O.7.1 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Kualitas Layanan Pelanggan
O.7.2 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Penggunaan Listrik Ilegal
O.7.3 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Ekspektasi Pelanggan
O.7.4 - Pelayanan Pelanggan - Risiko Perjanjian dengan Pelanggan
O.8.1 - Teknologi - Risiko Obsolete Teknologi
O.8.2 - Teknologi - Risiko Security Teknologi
O.9.1 - Riset & Enjiniring - Risiko Akurasi Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
O.9.2 - Riset & Enjiniring - Risiko Pemanfaatan Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
O.9.3 - Riset & Enjiniring - Risiko Standarisasi
O.10.1 - Bencana - Risiko Bencana Lokal
O.10.2 - Bencana - Risiko Bencana Nasional (Force Majeur)
O.10.3 - Bencana - Risiko Demostrasi / Terorisme / Sabotase
O.11.1 - Supply Chain Management - Risiko Retail
O.11.2 - Supply Chain Management - Risiko Distribusi
O.11.3 - Supply Chain Management - Risiko Manufaktur
O.11.4 - Supply Chain Management - Risiko Suplier
P.1.1 - Perencanaan & Desain - Risiko Kelayakan Proyek
P.1.2 - Perencanaan & Desain - Risiko Desain Proyek
P.1.3 - Perencanaan & Desain - Risiko Keselarasan Proyek Terkait
P.1.4 - Perencanaan & Desain - Risiko Pelaksanaan Proyek
P.1.5 - Perencanaan & Desain - Risiko Pembebasan Lahan
P.1.6 - Perencanaan & Desain - Risiko Perijinan
P.2.1. - Pendanaan Proyek - Risiko Sumber Pendanaan Proyek
P.2.2. - Pendanaan Proyek - Risiko Financial Closing (FC)
P.2.3. - Pendanaan Proyek - Risiko Disbursement
P.3.1 - Pengadaan - Risiko Persyaratan & Spesifikasi Pengadaan
P.3.2 - Pengadaan - Risiko Nilai Pengadaan (HPS)
P.3.3 - Pengadaan - Risiko Aspek Kontraktor (Ketersediaan, Kualifikasi dan Performance)
P.3.4 - Pengadaan - Risiko Proses Pengadaan
P.3.5 - Pengadaan - Risiko Kontrak/ Perjanjian
P.4.1 - Pelaksanaan Proyek/
Konstruksi
P.4.2 - Risiko Waktu
- Pelaksanaan Penyelesaian Proyek
Proyek/
Konstruksi
P.4.3 - Risiko Kualitas
- Pelaksanaan Proyek/Pelaksanaan Proyek
Konstruksi
P.5.1 - Pasca- Risiko Biaya Total Proyek
Pelaksanaan/
Konstruksi - Risiko Serah Terima Proyek
P.5.2 - Pasca Pelaksanaan/
Konstruksi - Risiko Performance Pasca Proyek
P.5.3 - Pasca Pelaksanaan/
Konstruksi
P.5.4 - Pasca- Risiko Garansi Hasil Pekerjaan
Pelaksanaan/
Konstruksi - Risiko Benefit Akhir Proyek
K.1.1 - Aspek Legal - Risiko Kerjasama Pihak Ketiga
K.1.2 - Aspek Legal - Risiko Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
K.1.3 - Aspek Legal - Risiko Tuntutan Hukum
K.1.4 - Aspek Legal - Risiko Perijinan
K.1.5 - Aspek Legal - Risiko Pembebasan Tanah
K.2.1 - Etika & Kecurangan - Risiko Etika / Kepatutan
K.2.2 - Etika & Kecurangan - Risiko Kecurangan (Fraud)
K.2.3 - Etika & Kecurangan - Risiko Kerahasiaan Informasi/ Data
K.3.1 - Lingkungan - Risiko Aspek Lingkungan
K.3.2 - Lingkungan - Risiko Sosial / Politik / Budaya
K.4.1 - Akunting & Pelaporan - Risiko Pengendalian Internal (Internal Control)
K.4.2 - Akunting & Pelaporan - Risiko Pelaporan Operasional
K.4.3 - Akunting & Pelaporan - Risiko Pelaporan Keuangan
K.5.1 - Audit - Risiko Perencanaan Audit
K.5.2 - Audit - Risiko Proses & Hasil Audit
K.5.3 - Audit - Risiko Benefit Akhir Audit
K.6.1 - Kecelakaan Kerja - Risiko Kecelakaan Kerja
K.6.2 - Kecelakaan Kerja - Risiko Kesehatan Kerja
K.6.3 - Kecelakaan Kerja - Risiko Lingkungan Kerja

Tingkat Kemungkinan
Sangat Kecil
Kecil
Sedang
Besar
Sangat Besar

Kategori Risiko
Produk & Layanan
Pelanggan
Keuangan & Pasar
SDM
Proses Bisnis Internal
Kepemimpinan

Frekuensi Pemantauan
Tiga Bulanan
Enam Bulanan
Tahunan

Efektifitas Kontrol
Tidak Diketahui
Tidak Efektif
Kurang Efektif
Sebagian Efektif
Efektif
Sangat Efektif

Tipe Risk Register


Kajian Risiko
Profil Risiko
Trw 1
Trw 2
Trw 3
Trw 4



Ya/Tidak
Ya
Tidak

KEPUTUSAN
Ambil Risiko
Tolak Risiko

Stategi Perlakuan Risiko


M = Mitigasi Risiko
B = Berbagi
T = Pertahankan Kontrol Eksisting

FREKUENSI
Harian
Setiap 2 hari
Setiap 3 Hari
Beberapa hari sekali
2 kali seminggu
Mingguan
Setiap 2 Minggu
Bulanan
Setiap 2 bulan
Triwulanan
Semesteran
Tahunan
Kondisional

Status Pemantauan
PP = Perlu Perbaikan
TP = Tidak Perlu Perbaikan

Status Perlakuan
BP = Perlakuan Belum Diterapkan
BS = Perlakuan Risiko Diterapkan Sebagian
PS = Perlakuan Risiko Diterapkan Seluruhnya
Risiko Tarif Listrik
Risiko Subsidi Listrik
Risiko Regulasi, Peraturan & Perundangan
Risiko Regulasi Sektor Ketenagalistrikan
Risiko Reputasi Di Mata Pemerintah
Risiko Reputasi Di Mata Investor
Risiko Reputasi Di Mata Masyarakat
Risiko Perubahan Organisasi
Risiko Anak Perusahaan
Risiko Kerjasama Strategis
Risiko Keberlangsungan Usaha
Risiko Ekonomi Makro
Risiko Pertumbuhan Konsumsi Energi Listrik
Risiko Pendanaan Korporasi
Risiko Wilayah Usaha
Risiko Perubahan Kurs Valas
Risiko Peningkatan Inflasi
Risiko Suku Bunga
Risiko Rating Perusahaan
Risiko Harga Batubara
Risiko Harga Gas
Risiko Harga BBM
Risiko Harga Panas Bumi
Risiko Harga Energi Primer Lainnya
Risiko Ketersediaan Likuiditas
Risiko Pembayaran Kewajiban
Risiko Piutang Pelanggan / Non Pelanggan
Risiko Pendapatan Penjualan
Risiko Pendapatan Lain-lain
Risiko Risiko Pajak
Risiko Impairment Aset
Risiko Risiko Revaluasi Aset
Risiko Kontinuitas Pasokan Batubara
Risiko Kuantitas Batubara
Risiko Kualitas Batubara
Risiko Kontinuitas Pasokan Gas
Risiko Kuantitas Pasokan Gas
Risiko Kualitas Pasokan Gas
Risiko Penyaluran IGT (Independent Gas Tranporter)
Risiko Kontinuitas Pasokan BBM
Risiko Kuantitas Pasokan BBM
Risiko Kualitas Pasokan BBM
Risiko Bauran Energi (Fuelmix)
Risiko Kontinuitas Pasokan BBN
Risiko Kuantitas Pasokan BBN
Risiko Kualitas Pasokan BBN
Risiko Kompetensi SDM
Risiko Jumlah SDM
Risiko Demografi/Komposisi SDM
Risiko Keselamatan Kerja
Risiko Kesejahteraan Pekerja
Risiko Outsourcing
Risiko Cadangan Daya Listrik
Risiko Take or Pay
Risiko Sistem Tenaga Listrik
Risiko Ketersediaan Pembangkitan
Risiko Keandalan Pembangkitan
Risiko Efisiensi Pembangkitan
Risiko Derating Pembangkitan
Risiko Pembangkit IPP
Risiko Ketersediaan Penyaluran
Risiko Keandalan Penyaluran
Risiko Efisiensi Penyaluran
Risiko Penyaluran IPT (Independent Power Transporter)
Risiko Ketersediaan Jaringan Distribusi
Risiko Keandalan Jaringan Distribusi
Risiko Efisiensi Distribusi
Risiko Kualitas Layanan Pelanggan
Risiko Penggunaan Listrik Ilegal
Risiko Ekspektasi Pelanggan
Risiko Perjanjian dengan Pelanggan
Risiko Obsolete Teknologi
Risiko Security Teknologi
Risiko Akurasi Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
Risiko Pemanfaatan Hasil Penelitian/ Survei/ Studi
Risiko Standarisasi
Risiko Bencana Lokal
Risiko Bencana Nasional (Force Majeur)
Risiko Demostrasi / Terorisme / Sabotase
Risiko Retail
Risiko Distribusi
Risiko Manufaktur
Risiko Suplier
Risiko Kelayakan Proyek
Risiko Desain Proyek
Risiko Keselarasan Proyek Terkait
Risiko Pelaksanaan Proyek
Risiko Pembebasan Lahan
Risiko Perijinan
Risiko Sumber Pendanaan Proyek
Risiko Financial Closing (FC)
Risiko Disbursement
Risiko Persyaratan & Spesifikasi Pengadaan
Risiko Nilai Pengadaan (HPS)
Risiko Aspek Kontraktor (Ketersediaan, Kualifikasi dan Performance)
Risiko Proses Pengadaan
Risiko Kontrak/ Perjanjian
Risiko Waktu Penyelesaian Proyek
Risiko Kualitas Pelaksanaan Proyek
Risiko Biaya Total Proyek
Risiko Serah Terima Proyek
Risiko Performance Pasca Proyek
Risiko Garansi Hasil Pekerjaan
Risiko Benefit Akhir Proyek
Risiko Kerjasama Pihak Ketiga
Risiko Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI)
Risiko Tuntutan Hukum
Risiko Perijinan
Risiko Pembebasan Tanah
Risiko Etika / Kepatutan
Risiko Kecurangan (Fraud)
Risiko Kerahasiaan Informasi/ Data
Risiko Aspek Lingkungan
Risiko Sosial / Politik / Budaya
Risiko Pengendalian Internal (Internal Control)
Risiko Pelaporan Operasional
Risiko Pelaporan Keuangan
Risiko Perencanaan Audit
Risiko Proses & Hasil Audit
Risiko Benefit Akhir Audit
Risiko Kecelakaan Kerja
Risiko Kesehatan Kerja
Risiko Lingkungan Kerja

Tingkat Dampak Tingkat Ri KK KD Tingkat Dampak


Tidak Signifikan Rendah A 1 Sangat Kecil
Minor Moderat B 2 Sangat Kecil
Medium Tinggi C 3 Sangat Kecil
Signifikan Sangat TingD 4 Sangat Kecil
Sangat Signifikan Ekstrem E 5 Sangat Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Kecil
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Sedang
Besar
Besar
Besar
Besar
Besar
N/A Sangat Besar
1 Sangat Besar
0.75 Sangat Besar
0.5 Sangat Besar
0.25 Sangat Besar
0.1
Tingkat Risiko KK KD Tingkat Risiko Tingkat Risiko Kode #Inheren #Residual #Target
Tidak Signifikan A 1 Rendah Rendah (A1) 1100 0 0 0
Minor A 2 Rendah Rendah (A2) 1200 0 0 0
Medium A 3 Moderat Moderat (A3) 1300 0 0 0
Signifikan A 4 Tinggi Tinggi (A4) 1400 0 0 0
Sangat Signifikan A 5 Tinggi Tinggi (A5) 1500 0 0 0
Tidak Signifikan B 1 Rendah Rendah (B1) 2100 0 0 0
Minor B 2 Rendah Rendah (B2) 2200 0 0 0
Medium B 3 Moderat Moderat (B3) 2300 0 0 0
Signifikan B 4 Tinggi Tinggi (B4) 2400 0 0 0
Sangat Signifikan B 5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (B5) 2500 0 0 0
Tidak Signifikan C 1 Rendah Rendah (C1) 3100 0 0 0
Minor C 2 Moderat Moderat (C2) 3200 0 0 1
Medium C 3 Tinggi Tinggi (C3) 3300 0 0 0
Signifikan C 4 Tinggi Tinggi (C4) 3400 0 0 0
Sangat Signifikan C 5 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (C5) 3500 0 0 0
Tidak Signifikan D 1 Rendah Rendah (D1) 4100 0 0 0
Minor D 2 Moderat Moderat (D2) 4200 0 0 0
Medium D 3 Tinggi Tinggi (D3) 4300 0 0 0
Signifikan D 4 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (D4) 4400 0 1 0
Sangat Signifikan D 5 Ekstrem Ekstrem (D5) 4500 1 0 0
Tidak Signifikan E 1 Moderat Moderat (E1) 5100 0 0 0
Minor E 2 Moderat Moderat (E2) 5200 0 0 0
Medium E 3 Tinggi Tinggi (E3) 5300 0 0 0
Signifikan E 4 Sangat Tinggi Sangat Tinggi (E4) 5400 0 0 0
Sangat Signifikan E 5 Ekstrem Ekstrem (E5) 5500 0 0 0
Max 1 1 1
Rendah 0 0 0
Moderat 0 0 1
Tinggi 0 0 0
Sangat Tinggi 0 1 0
Ekstrem 1 0 0
Total 1 1 1
KRITERIA SUMBER PENYEBAB/FAKTOR RISIKO

INTERNAL
Ketidakcukupan jumlah

Ketidaksesuaian kualitas

Pimpinan, Manajer, Supervisor, dan Ketidaksesuaian biaya


Tenaga Kerja (Men)
Karyawan
Pemogokan
Pencurian
Sabotase
Demo Anarkis
Pembunuhan

Kecelakaan kerja & penyakit

Cara Kerja
(Methodes)
Kegiatan Inti (Utama) & Kegiatan Penunjang

Sarana & Prasarana


(Machines)

Alat Kerja Utama

Alat Kerja

Alat Kerja Penunjang

Site/Tempat Kerja & Fasilitasnya

Bahan Utama
Bahan Utama

Bahan inputan kegiatan


(Material)
Bahan Penunjang

Data/informasi

Dana/Anggaran Biaya Ketidaksesuaian jumlah

(Money) Ketidaktepatan waktu (ketidaktersediaan)

Kurangnya pengamanan aset


EKSTERNAL
pan jumlah

Ketidakcukupan pengetahuan & keterampilan


Sosial, Politik, Budaya &
Demotivasi
Keamanan
Ketidaktaatan terhadap ketentuan/disiplin
Ketidakmampuan fisik
Ketiadaan integritas & nilai

ian biaya

s Ekonomi & Pasar

erja & penyakit

Ketidaksesuaian pengorganisasian &


koordinasi/komunikasi
Ketidakakuratan estimasi
Ketidaksesuaian metode pelaksanaan
Kelemahan perencanaan Hubungan dengan
Kelemahan pelaksanaan Pelanggan
Kelemahan monitoring & supervise
Ketidakcukupan jumlah
Hubungan dengan
Kekurangandalan
Pemasok, Sub-
Ketidaksesuaian biaya pemeliharaan/
Kontraktor & Mitra
pengoperasiannya
Bisnis Lainnya
Kurangnya pengamanan asset
Kapasitas menganggur
Pencurian
Hukum
Sabotase
Ketidakcukupan jumlah
Kekurangandalan
Ketidaksesuaian biaya pemeliharaan/
pengoperasiannya
Kurangnya pengamanan aset
Kapasitas menganggur
Peristiwa Alam
Pencurian
Sabotase
Keterlambatan izin
Kendala kondisi geo teknik
Kendala lokasi di daerah tertentu
Kondisi site yang tidak diketahui Teknologi
Kendala ketersediaan
Ketidaksesuaian biaya
Ketidaksesuaian mutu
Ketidaktepatan waktu (ketidaktersediaan)
Kurangnya pengamanan aset
Pencurian
Sabotase
Kendala ketersediaan
Ketidaksesuaian biaya
Ketidaksesuaian mutu
Ketidaktepatan waktu (ketidaktersediaan)
Kurangnya pengamanan aset
Pencurian
Sabotase
Ketersediaan
Kecukupan
Kualitas
Kemutakhiran
Keamanan
EKSTERNAL
Wabah penyakit

Kerusuhan massal
Terorisme
Tindak kriminal
Gangguan masyarakat sekitar
Stabilitas politik

Perubahan kurs mata uang

Kenaikan suku bunga uang


Inflasi/kenaikan harga dan penurunan daya beli
masyarakat
Kelambatan pertumbuhan ekonomi
Meningkatnya persaingan
Tertundanya permintaan

Berkurangnya kebutuhan pengguna

Perubahan demografis
Resesi
Kelemahan isi perjanjian
Pelanggaran perjanjian
Terputusnya hubungan
Kegagalan Pembayaran
Kelemahan isi perjanjian
Pelanggaran perjanjian
Terputusnya hubungan kerja
Kegagalan Pembayaran
Kendala standar/ketentuan internasional/negara lain
Kendala hukum di tingkat Pusat
Kendala hukum di tingkat Daerah
Perbedaan penafsiran hukum/regulasi
Adanya gugatan hukum
Gempa bumi
Banjir
Badai
Tanah longsor
Hujan
Petir
Tsunami
Usangnya teknologi yang dimiliki
Spesifikasi tidak standar
Kesalahan pemilihan teknologi

Anda mungkin juga menyukai