Dosen Pengampu:
Disusun oleh:
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa. Yang telah melimpahkan
rahmat-Nya, karena berkat karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan Critical Book
Review. Guna memenuhi penyelesaian tugas pada mata kuliah Pengatar Ekonomi Mikro.
Dalam penulisan Critical Book Review, Tentu banyak hambatan dan kendala yang kami
hadapi dalam penyusunan makalah ini. Namun, berkat bantuan semua pihak, dan petunjuk
dosen bidang studi, akhirnya kami dapat menyelesaikan Critical Book Review ekonomi
mikro Ini .
Adapun Critical Book Review ini telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan
bantuan dari banyak pihak tentunya. Terima kasih kami ucapkan kepada Dosen bidang
studi,teman-teman, kedua orang tua kami yang telah banyak memberikan bantuan moril dan
material dalam penyelesaian Critical Book Reveiw ini.
Akhirnya dengan segala kerendahan hati,kami mempersembahkam Kritical Book
Review ini. Semoga dapat memberikan hasil yang bermanfaat bagi seluruh kalangan. Serta
kritik dan saran senantiasa kami harapkan dari pembaca sebagai bahan perbandingan dalam
pengembangan Kritikal Book Review kami selanjutnya.
Kelompok
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR..............................................................................................i
DAFTAR ISI.............................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................
BAB IV PENUTUP..................................................................................................
A. Kesimpulan.....................................................................................................
B. Rekomendasi .................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
C. Manfaat CBR
Manfaat CBR adalah memberikan informasi atau pemahaman yang komprehensif
tentang apa yang tampak dan terungkap adalah sebuah buku yang mengajak pembaca
untuk memikirkan, merenungkan, dan mendiskusikan lebih jauh menganai masalah yang
muncul dalam sebuah buku.
D. Identitas buku
Buku Utama
Penerbit : Madenatera
ISBN : 978-602-8848-85-5
Buku Pembanding
ISBN : 979-691-336--7
BAB III
PEMBAHASAN
1. BUKU UTAMA
BAB I
Ilmu ekonomi sebagai sebagai suatu bidang studi mulai berkembang semenjak bagian
kedua abad 18, yaitu setelah adam smith seorang pemikir dari inggris mnulis buku yang
berjudul an inquiry into the nature and causes of the wealth of nations. Adam smith dapat
dipandang sebagai bapaknya ilmu ekonomi.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam memilih dan
menciptakan kemakmuran. Inti masalah ekonomi adalah adanya ketidakseimbangan antara
kebutuhan manusia yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang jumlahnya
terbatas.
Ilmu ekonomi terdiri atas dua bagian yaitu ekonomi mikro dan ekonomi makro. Ekonomi
mikro adalah suatu ilmu yang mempelajari bagaimana rumah tangga dan perusahaan
membuat keputusan dan berintraksi di pasar . ekonomi makro adalah suatu ilmu yang
mempelajari fenomena secara luas,termasuk inflasi,pengangguran dan juga pertumbuhan
ekonomi.
Masalah kelangkaan
Ekonomi timbul karna adanya keseimbangan antara kebutuhan dan sumberdaya.
kebutuhan manusia akan barang dan jasa tidak terbatas sedngkan disisi lain sumberdaya yang
terbatas. Sumber daya adalah benda yang disediakan oleh alam atau diciptakan oleh manusia
yang dapat digunakan untuk memproduksikan barang dan jasa . sumber daya atau factor
produksi dibedakan menjadi 3 golongan yaitu : tanah dan sumber daya alam , tenaga kerja
dan modal.
Strategi untuk pengambilan keputusanguna untuk memaksimalkan kesejatraan
- Nilai guna dan efisiensi
Ilmu ekonomi mmempelajari bagaimana mengelola sumberdaya yang langka tersebut
sehingga dapat membuat keputusan tepat untuk tujuan didalam masyarakat dan perusahaan.
Pada umumnya Fungsi linear disebut dengan fungsi garis lurus yaitu suatu fungsi
Yang dihasilkan sebuah garis lurus pada suatu kurva, untuk menentukan apakah
persamaan tersebut adlah fungsi linier, yaitu dengan cara fungsi tersebut terdapat variabel tak
bebas dan variabel bebas.
Variabel tak bebas adalah variabel yang diperkirakan atau diduga nilainya, dan variabel
bebas adalah variabel yang mendasari variabe ini merupakan variabel penduga.Sakaran
(2007) menyatakan variabel tak bebas disebut variabel terikat yaitu merupakan variabek
utama yang menjadi faktor yang berlaku untuk melakukan investigasi dan variabel bebas
adalah variabel yang memengaruhi variabel terikat,.
Mason dan lind (1996) menjelaskan bahwa persamaan linear berganda adallah bentuk
persamaan yang terdiri dari dua atau lebih variabel bebas terdapat satu vaariabel tak bebas,
sehingga dapat dikatakan bahwa persamaan linear berganda adalah perluasan perssamaan dari
linear sederhana, dengan demikian penullisan persamaan linear berganda adalah sebagai
berikut:
Y=a+b1x1 + b2x2
Dimana:
Y= Variabel tak bebas
X1,x2= Variabe bebas yang terdiri dari dua
a= intercept Y, yang merupakan titik potong dengan sumbu Y
b1= Perubahan bersih Y per unit perubahan x1, apabila x2 konstan
b2= Perubahan bersih Y per unit perubahan x2, apabila x1 konstan
Pada model persamaan llinear berganda di atas menjelaskan bahwa terdapat dua atau
lebih variabel bebas yang memengaruhi variabel tidak bebas, tetapi berada di dalam
persamaan linear sederhana, karena persamaan inear sederhana terdapat hanya satu vaariabel
tak bebas dan satu variabel bebas, sehingga penulisan matematis dari persamaan linear
sederhana
BAB III
PERMINTAAN ,PENAWARAN DAN HARGA KESEIMBANGAN
BAB VI
ELASTISITAS
Pengertian elastisitas
Elastisitas adalah ukuran besarnya respons jumlah permintaan dan jumlah penawaran
terhadap perubahan salah satu penentunya yaitu harga barang itu sendiri.
Elastisitas permintaan
Elastisitas permintaan yaitu suatu pengukuran kuantitatif yang menunjukan sampai di mna
besarnya pengaruh perubahan harga atas perubahan permintaan.
- Elastisitas harga permintaan
Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan /respon jumlah permintaan
akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan
perbandingan dari pada presentase perubahan jumlah barang yang diminta dengan
presentase perubhan pada harga di pasar,sesuai dengan hokum permintaan,dimna
jika harga naik,maka kuantitas barang yang di minta akan turun dan sebaliknya.
- Elastisitas silang
Elastisitas silang adalah mengukur respon persentase perubahan jumlah barang
yang diminta karena persentase perubahan harga barang lain.
- Elastisitas pendapatan
Elastisitas pendapatan adalah mengukur sampai dimana kuantitas dminta akan
mengalami perubahan apabila pendapatan berubah
- Elastisitas penawaran
Elastisitas penawaran adalah menunjukan suatu pengukuran kuntitatif yang
menunjukan sampai dimana besarnya pengaruh perubahan harga ke atas perubahan
penawaran.
BAB V
TEORI ILMU KONSUMEN
Teori prilaku konsumen menerangkan tentang prilaku konsumen dipasar yaitu menerangkan
sikap konsumen dalam membeli dan memiih barang yang akan di belinya dalam teori ini
terbagi menjadi 2 yaitu : teori utility dan teori analisis kepuasan sama.
Ada dua cara pengukuran nilai manfaat dari suatu komoditas yakni cara cardinal dengan
menggunakan pendekatan nilai absolot dan cara ordinal dengan menggunakan pendekatan
nilai relatif.
Dalam pendekatan utilitas cardinal, dianggap bahwa manfaat atau kenikmatan yang di
peroleh konsumen dapat dinyatakan secara kuantitatif dan dapat di ukur secara pasti.
Nilai guna cardinal adalah penambahan atau pengurangan kepuasan sebagai akibat dari
perubahan atau pengurangan penggunaan suatu unit komoditas tertentu.
Teori tingkah laku konsumen dapat menerangkan mengapa kurva permintaan menurun
dari kiri ke kanan bawah.
Kepuasan komsumen dari konsumsi suatu barang biasanya lebih tinggi dari pengorbanan
yang di buat untuk memperoleh barang terserbut, perbedaan diantaranya dinamanakan surflus
konsumen.
BAB VI
TEORI PRODUKSI
Sebelum mempelajari teori produksi,alangkah baiknya terlebih dahulu harus mengetahui
tentang jenis-jenis perusahaan di dalam dunia bisnis,karena setiap perusahaan satu dengan
yang lainnya berbeda jenis maka berbeda juga sifat dari biaya-biaya yang
dimilikinya,perbedaan biaya tersebut akan memberikan pengaruh yang berbeda dalam
pengambilan keputusan ketika perusahaan melakukan kegiatan produksi
Organisasi Perusahaan
Menurut Sukirno(2001) organisasi perusahaan dapat dibedakan menjadi tiga
bentuk organisasi yaitu (1) perusahaan perseorangan,(2) firma (3) perseroan terbatas.Uraian
dari bentuk-bentuk organisasi dapat diterangkan sebagai berikut.
Perusahaan Perseorangan
Perusahaan perseorangan adalah bentuk perusahaan yang paling banyak diminati oleh
masyarakat,karakteristik dari perusahaan perseorangan pada umumnya adalah produksi dan
distribusi dikelola oleh individu yang memiliki perusahaan tersebut.
Firma
Firma adalah perusahaan yang berbadan hukum,oleh karena itu perusahaan dapat
meminjam dana dalam bentuk besar dari lembaga-lembaga keuangan,dan kebaikan dari
perusahaan firma salah satunya adalah anggota firma bertanggung jawab secara keseluruhan
dan bersama-sama dalam menjalankan perusahaan.
Perseroan Terbatas
Perseroan terbatas adalah bentuk perusahaan yang struktur modalnya didapatkan oleh
saham,saham yaitu bentuk kepemilikan yang dijual kepada masyarakat dan sebagai
keuntungannya masyarakat mendapatkan deviden.
Perusahaan Negara
Pada umumnya perusahaan negara berbentuk perseroan terbatas,perbedaannya terletak
pada hak kepemilikan saham yang dimiliki oleh pemerintah.Dengan demikian pengurus
perusahaan dapat juga diangkat dan diberhentikan oleh pemerintah.Perusahaan pemerintah
berkecimpung di dalam berbagai kegiatan ekonomi.
Koperasi
Perusahaan koperasi adalah perusahaan yang didirikan bukan untuk mencari
keuntungan tetapi untuk melindungi kepentingan para anggotanya.
Teori Produksi
Menurut Sugiharso (2008) bahwa produksi dapat didefenisikan sebagai hasil dari
suatu proses atau aktivitas ekonomi dengan memanfaatkan beberapa masukan(input).Dengan
demikian,kegiatan produksi tersebut adalah mengkombinasikan berbagai input untuk
menghasilkan output.
Fungsi Produksi
Menurut Sukirno (2001) bahwa perkaitan di antara faktor-faktor produksi dan
tingkat produksi yang diciptakannya dinamakan dengan fungsi produksi.Menurut Sugiharso
(2008) Teori Produksi Dengan Satu Faktor Berubah
Sukirno (2001) menjelaskan tentang hukum hasil lebih yang semakin
berkurang.Hukum tersebut menjelaskan sifat pokok dari perkaitan di antara produksi dan
tenaga kerja yang digunakan untuk menciptakan produksi.
Dengan demikian pada hakekatnya hukum hasil lebih yang semakin berkurang
menyatakan bahwa perkaitan di antara tingkat produksi dan jumlah tenaga kerja yang
digunakan dapat dibedakan dalam tiga tahap,yaitu:
i. Tahap pertama : Produksi total mengalami pertambahan yang semakin cepat
ii. Tahap kedua : Produksi total pertambahannya semakin lama semakin kecil
iii. Tahap ketiga : Produksi total semakin lama semakin berkurang
Isokuan (Isoquant)
Kurva yang tepat untuk menganalisis penggunaan dua faktor produksi yaitu
tenaga kerja dan modal yaitu kurva isokuan.Menurut Sukirno (2001) Isokuan (isoquant)
adalah kurva yang menunjukkan berbagai kombinasi penggunaan dua macam faktor produksi
secara efisien dengan tingkat teknologi tertentu yang menghasilkan tingkat produksi yang
sama.
Garis ongkos sama (Isocost)
Salvatore (2006) menjelaskan bahwa isocost menunjukkan semua kombinasi
yang berbeda dari tenaga kerja dan modal yang dapat dibeli oleh perusahaan,dengan
pengeluaran total dan harga-harga faktor produksi yang tertentu.
Keseimbangan Produsen
Keseimbangan produsen terjadi ketika kurva isocost bersinggungan dengan
kurva isoquant.Di titik persinggungan itu kombinasi penggunaan kedua faktor produksi akan
memberikan hasil output yang maksimum.Keseimbangan dapat berubah karena perubahan
kemampuan anggaran maupun harga faktor produksi.
BAB VII
PASAR PERSAINGAN SEMPURNA
Pengertian Struktur Pasar
Menurut fungsinya,satuan-satuan ekonomi individual dapat dibagi menjadi dua
kelompok besar yaitu pembeli dan penjual.Pasar adalah suatu institusi yang pada umumnya
tidak berwujud secara fisik yang mempertemukan penjual dan pembeli suatu komoditas
(barang atau jasa), dengan kata lain pasar adalah suatu institusi atau badan yang menjalankan
aktivitas jual beli barang-barang dan jasa-jasa.
Definisi dan Ciri-ciri Pasar Persaingan Sempurna
Sukirno (2001) menjelaskan bahwa pasar persaingan sempurna dapat di
defenisikan sebagai struktur pasar atau industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli
dan setiap penjual atau pun pembeli tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.Pasar
persaingan sempurna sering kali dipertimbangkan sebagai struktur pasar yang paling ideal
karena dipandang dapat mewujudkan kegiatan produksi komoditas dengan tingkat efisiensi
yang sangat tinggi.
Permintaan dan Hasil Penjualan
Dalam menganalisis upaya perusahaan untuk mencapai keuntungan,perlu
diperhatikan biaya produksi yang dikeluarkan oleh perusahaan dan hasil penjualan yang
diperoleh perusahaan tersebut.
Kurva Permintaan Perusahaan yang Bersaing Sempurna
Setiap konsumen memiliki kontribusi dalam menentukan bentuk kurva
permintaan pasar.Penjumlahan seluruh permintaan perseorangan akan suatu komoditas pada
suatu tingkat harga akan menentukan permintaan pasar.Selanjutnya interaksi kurva
permintaan pasar dengan kurva penawaran pasar.
Hasil Penjualan Perusahaan
a. Bila perusahaan menjual seluruh komoditas yang dihasilkannya,seluruh pendapatan
yang dihasilkannya,seluruh pendapatan yang diterima perusahaan dinamakan hasil penjualan
total (TR = Total Revenue). Dalam pasar persaingan sempurna,harga per satuan komoditas
tidak akan berubah berapapun banyaknya komoditas yang dijual oleh perusahaan
tersebut.Bila harga per satuan komoditasnya adalah P dan perusahaan tersebut menjual
sebanyak Q maka
TR = P×Q.
Karena harga jual per satuan nya tidak berubah maka kurva total revenue (TR) berbentuk
garis lurus yang bermula dari titik O.
b. Marginal Revenue (MR) adalah tambahan hasil penjualan yang diperoleh perusahaan
bila perusahaan tersebut menjual satu unit tambahan komoditas yang diproduksinya.Karena
harga penjualan per satuan komoditasnya tidak berubah berapa pun ia menambah jumlah
komoditasnya,penambahan hasil penjualan satu satuan komoditasnya adalah sebesar harga
komoditas tersebut.Jadi kalau harga per satuan komoditasnya adalah Rp 200,- juga.Keadaan
ini dapat dituliskan sebagai berikut :
MR =ΔTR/ΔQ=Δ(PQ)/ΔQ=P(ΔQ)/ΔQ=P
c. Nilai Average Revenue (AR) sama dengan hasil bagi Total Revenue dengan
banyaknya komoditas yang dijual.Jadi AR=TR/Q=P×Q/Q=P
Pemaksimuman keuntungan
Dalam jangka pendek dikenal adanya biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel
(variable cost) sedangkan dalam jangka panjang tidak dikenal lagi adanya pemilahan fixed
cost maupun variable cost.
BAB VII
PASAR MONOPOLI
Pengertian Pasar Monopoli
Pasar monopoli murni adalah pasar dengan pengusaha tunggal,sehingga tidak
dimungkinkan terjadinya substitusi yang sempurna terhadap komoditas yang ditawarkan oleh
si pengusaha monopoli (monopolis).
Ciri-ciri Pasar Monopoli
1. Pasar monopoli adalah industri yang terdiri dari satu perusahaan.Dengan demikian
komoditas yang dihasilkannya tidak dapat dibeli dari pihak lain.
2. Tidak mempunyai komoditas pengganti yang mirip (close substitute).Komoditas yang
dihasilkan perusahaan monopoli tidak dapat digantikan oleh komoditas lain yang ada dalam
pasar.
3. Tidak dimungkinkannya perusahaan-perusahaan lain masuk industri karena adanya
hambatan yang bersifat legal,undang-undang,teknologi,keuangan(modal) dan sebagainya.
4. Perusahaan monopoli merupakan satu-satunya perusahaan di pasar,yang menentukan
harga.Oleh karena itu perusahaan monopoli disebut sebagai penentu harga (price taker).
5. Promosi iklan kurang diperlukan karena perusahaan monopoli adalah satu-satunya
perusahaan dalam industri.
Faktor-faktor yang Menimbulkan Monopoli
1. Sumber daya yang unik
Pasar monopoli dapat muncul bila suatu perusahaan menguasai seluruh atau sebagian
besar faktor produksi yang diperlukan untuk menghasilkan suatu komoditas tertentu.
2. Skala ekonomis
Pada berbagai kegiatan ekonomi,tingkat teknologi yang digunakan adalah sedemikian
modernnya sehingga produksi yang efiisien hanya dapat dijalankan bila kuantitas
produksinya sangat besar atau meliputi hampir seluruh kuantitas yang diperlukan pasar.
3. Monopoli karena peraturan pemerintah
Pemerintah melalui UU yang dibuatnya mampu menciptakan peraturan yang
menimbulkan monopoli.Peraturan-peraturan tersebut berkenaan dengan peraturan paten dan
hak cipta (copy rights) serta hak usaha eksklusif (exclusive franchise) yang diberikan kepada
perusahaan jasa umum.
4. Paten dan hak cipta
Agar upaya pengembangan teknologi dapat memberikan keuntungan kepada
perusahaan,maka pemerintah harus melarang dan menghukum kegiatan jiplak-menjiplak
dengan memberikan hak paten kepada perusahaan yang mengembangkan komoditas baru.
5. Hak usaha eksklusif
Tanpa hak eksklusif untuk berusaha,dalam pasar akan terdapat beberapa perusahaan
yang menyebabkan setiap perusahaan tidak dapat menikmati skala ekonomis secara
maksimum.
Campur tangan pemerintah
Dalam mengatur perekonomian,pemerintah dapat menggunakan wewenangnya
untuk menentukan harga maksimum dari komoditas yang dihasilkan oeh seorang
monopolis.Tindakan tersebut ditujukan untuk melindungi masyarakat dari penetapan harga
yang terlalu tinggi dan jumlah komoditas yang terlalu sedikit.Meski demikian pada umumnya
pemerintah juga menjaga agar kebijakannya tidak sampai terlalu rendah,maka pemeritah akan
memberikan subsidi kepada perusahaan monopoli alamiah.
BAB IX
PASAR PERSAINGAN MONOPOLI
Defenisi Pasar Persaingan Monopoli
Pasar persaingan monopoli pada berada di antara dua jenis pasar yang
ekstrim,yaitu persaingan sempurna dan monopoli.Dengan demikian sifat-sifatnya
mengandung unsur-unsur sifat pasar monopoli dan sifat pasar persaingan sempurna.Menurut
Sukirno (2001) defenisi Pasar persaingan monopoli adalah suatu pasar dimana terdapat
banyak produsen yang menghasilkan barang yang berbeda corak (differentiated product)
Menurut Salvatore (2006) persaingan monopoli merupakan organisasi pasar dimana
terdapat banyak perusahaan yang menjual komoditi yang hampir serupa tapi tak sama,sebagai
contoh banyaknya merek rokok yang tersedia (misalnya Marlboro,Wiston,Ken dan
sebagainya) karena adanya deferensiasi produk ini,penjual dapat mengendalikan harganya
dan dengan demikian menghadapi kurva permintaan yang memiliki kemiringan negative,akan
tetapi,adanya barang subsitusi serupa yang banyak sangat membatasi kekuatan “monopoli”
para penjual dan mengakibatkan kurva permintaan snagat elastis.
Ciri-ciri Pasar Monopolistik
Pasar persaingan monopolistik didefenisikan sebagai pasar dengan banyak
produsen yang menghasilkan komoditas yang berbeda karakteristik.Adapun ciri-ciri pasar
persaingan monopolistik adalah sebagai berikut:
1. Terdapat cukup banyak pengusaha
Banyaknya pengusaha di pasar persaingan monopolistik tidaklah sebanyak seperti dalam
pasar persaingan sempurna.
2. Komoditas berbeda karakteristik
Ciri ini merupakan sifat yang penting di dalam membedakan antara pasar persaingan
monopolistik dan pasar persaingan sempurna
3. Perusahaan memiliki sedikit kekuasaan mempengaruhi harga
Kekuasaan mempengaruhi harga oleh perusahaan monopolistik diperoleh dari sifat
komoditas yang dihasilkannya, yang berbeda karakteristik.Adanya perbedaan ini menjadikan
para pembeli dapat memilih karena mereka mungkin lebih menyukai komoditas yang
dihasilkan perusahaan lainnya.
4. Rendahnya hambatan memasuki industri
Fenomena ini muncul karena modal yang diperlukan adalah relative besar dibandingkan
modal yang diperlukan untuk mendirikan perusahaan dalam pasar persaingan sempurna.
5. Persaingan promosi penjualan sangat aktif
Dalam pasar persaingan monopolistik harga bukanlah penentu utama besarnya pangsa
pasar (market share) suatu perusahaan.
Efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi
Penilaian efisiensi perusahaan dalam pasar persaingan monopolistik dalam alokasi
faktor-faktor produksi dapat dilakukan dengan membandingkan efisiensi perusahaan dengan
perusahaan dalam pasar persaingan sempurna perusahaan monopolistik lebih tinggi dari biaya
produksi per unit yang paling minimum.Dengan demikian walaupun perusahaan persaingan
sempurna dan perusahaan monopolistik sama-sama memperoleh keuntungan normal,tetapi
biaya produksi per unit dalam perusahaan monopolistik dan harga komoditas lebih
tinggi,serta jumlah produksinya lebih rendah.
Persaingan Bukan Harga
Persaingan bukan harga merujuk kepada upaya-upaya selain perubahan harga
yang dilakukan oleh perusahaan untuk menarik lebih banyak pembeli.Upaya tersebut
bertujuan untuk menggeser kurva permintaan ke kanan yang berarti pada setiap tingkat
harga,jumlah komoditas yang diminta menjadi lebih banyak.Persaingan bukan harga dapat
dilakukan dengan diferensiasi produksi,yaitu menciptakan komoditas sejenis tetapi berbeda
karakteristiknya dengan produksi perusahaan-perusahaan lain,dan iklan serta berbagai bentuk
promosi penjualan.
BAB X
PASAR OLIGOPOLI
Definisi Pasar Oligopoli
Menurut Sukirno (2001) definisi sederhana pasar oligopoli adalah pasar yang
terdiri dari hanya beberapa produsen saja,ada kalanya pasar oligopoli terdiri dari dua
perusahaan saja,pasar itu disebut dengan duopoli.
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
1. Menghasilkan komoditas standard atau komoditas berbeda corak.Ada kalanya
perusahaan dalam pasar oligopoli mmmenghasilkan komoditas standard.
2. Kekuasaan menentukan harga ada kalanya lemah da nada kalanya sangat tangguh.
3. Pada umumnya perusahaan oligopoli perlu melakukan promosi iklan yang insentif
terutama bila perusahaan oligopoli tersebut menghasilkan komoditas yang berbeda
karakteristik.
Penentuan Harga dan Promosi Tanpa Kesepakatan
Walaupun tidak terdapat kesepakatan,setiap perusahaan dalam pasar oligopoli terkait
pada perusahaan-perusahaan lainnya dan juga mampu mempengaruhi perusahaan-perusahaan
lainnya.Hal ini disebabkan karena jumlah perusahaan beroperasi di pasar sangat sedikit.
Hubungan antara Perusahaan-perusahaan
Sebagai akibat dari hubungan saling mempengaruhi yang sangat erat tersebut,pengusaha
di pasar oligopoli (oligopolies) harus membuat perhitungan yang cermat terhadap reaksi dari
perusahaan lain bila mereka berniat menurunkan atau menaikkan harga komoditasnya.
2. BUKU PEMBANDING
BAB I
SEPULUH PRINSIP EKONOMI
Kata ekonomi berasal dari bahasa Yunani yang merujuk pada “pihak yang mengelola
rumah tangga.” Pengelolaan atau manajemen sumber-sumber daya milik masyarakat itu
sangat penting karena keberadaan sumber-sumber daya tersebut terbatas atau langka.
Kelangkaan atau scarcity adalah keadaan dimana masyarakat mempunyai sumber daya yang
terbatas dan karenanya tidak dapat menyediakan semua barang dan jasa yang diinginkan.
Kelangkaan ini adakalanya bersifat relatif, tergantung akan situasi dan kondisi dari
masyarakat yang bersangkutan.
Ilmu ekonomi adalah studi tentang bagaimana kita (masyarakat) mengelola sumber-
sumber daya yang selalu langka.
Bagaimana masyarakat membuat keputusan
Terdapat empat prinsip yang mendasari hal ini, yaitu :
1. Kita selalu menghadapi “tradeoff”
Tradeoff dapat dikatakan sebagai suatu dilema. Saat dimana kita membuat suatu
keputusan yang mengharuskan kita merelakan satu tujuan untuk tujuan yang lain. Atau lebih
sederhananya, untuk mendapatkan sesuatu yang kita inginkan, kita harus mengorbankan
sesuatu yang juga penting bagi kita.
Dewasa ini, ada jenis tradeoff lain yang sering dialami oleh masyarakat. Yaitu tradeoff
antara efisiensi dan pemerataan. Efisiensi adalah suatu kondisi ideal dimana masyarakat dapat
memperoleh hasil yang maksimal dari penggunaan sumber-sumber daya langka. Sedangkan
pemerataan adalah suatu kondisi dimana pemakaian sumber-sumber daya tersebut menjadi
manfaat yang terbagikan secara adil di seluruh masyarakat.
2. Biaya adalah apa yang kita korbankan untuk memperoleh sesuatu.
Karena adanya tradeoff, kita harus selalu menimbang segenap biaya dan manfaat dari
setiap pilihan tindakan kita. Segala sesuatu yang kita korbankan untuk memperoleh sesuatu
disebut biaya oportunitas.
3. Orang rasional berpikir pada suatu marjin.
Kita akan membuat keputusan terbaik jika kita berpikir pada suatu marjin. Para ekonom
mempunyai istilah, “perubahan-perubahan marjinal”, yang menggambarkan penyesuaian
tambahan kecil dalam pelaksanaan suatu rencana. Maka perubahan marjinal adalah
penyesuaian-penyesuaian kecil dalam tindakan kita.
4. Kita bereaksi terhadap insentif (perubahan).
Kita selalu membuat keputusan berdasarkan pertimbangan kita atas seluruh biaya dan
manfaat, karenanya perilaku kita pun akan berubah saat setiap perhitungan biaya dan manfaat
itu berubah. Artinya, orang selalu beraksi atau tanggap terhadap insentif.
BAB II
Para ekonom mungkin tidak setuju mengenai keabsahan teori-teori positif alternatif
tentang bagaimana dunia bekerja.
Para ekonom mungkin mempunyai nilai yang berbeda dan karenanya memiliki
pandangan normatif yang berbeda tentang kebijakan apa yang harus dicoba untuk
dijalankan.
- Perbedaan dalam penilaian ilmiah.
- Perbedaan dalam nilai.
- Persepsi vs. Realita
BAB III
Kemungkinan-kemungkinan produksi
Bentuk kurva batas kemungkinan produksi adalah melengkung ke luar. Bentuk itu
menunjukkan bahwa perbandingan tradeoff antara dua jenis barang berubah-ubah, tergantung
pada jumlah yang tersedia atau jumlah yang dapat diproduksi. Penukaran produksi atas
barang yang satu dengan barang yang lain dalam perbandingan yang tetap akan membentuk
kurva batas kemungkinan produksi menjadi garis lurus.
Prinsip keunggulan komparatif
Keunggulan absolut
Keunggulan absolut adalah perbandingan antarprodusen suatu jenis barang
berdasarkan produktivitasnya.
Biaya oportunitas dan keunggulan komparatif
Biaya oportunitas adalah segala sesuatu yang harus dikorbankan dalam rangka
memperoleh sesuatu. Sedangkan keunggulan komparatif adalah perbandingan
antarprodusen suatu jenis barang berdasarkan biaya oportunitas yang harus dipikul
masing-masing produsen. Keunggulan komparatif ini pada dasarnya mencerminkan
biaya oportunitas relatif.
Keunggulan komparatif dan perdagangan
Perdagangan dapat menguntungkan semua pihak di suatu masyarakat atau
perekonomian karena perdagangan memungkinkan setiap orang melakukan
spesialisasi pada kegiatan produksi tertentu yang keunggulan komparatifnya ia kuasai.
Aplikasi prinsip keunggulan komparatif
Barang-barang yang diproduksi di luar negeri dan dijual di dalam negeri disebut
barang impor, sedangkan barang-barang yang diproduksi di dalam negeri dan dijual di luar
negeri disebut barang ekspor.
Prinsip keunggulan komparatif menyatakan bahwa setiap jenis barang harus
diproduksi oleh negara yang memiliki biaya oportunitas paling kecil dalam memproduksi
barang tersebut. Prinsip keunggulan komparatif menunjukkan bahwa perdagangan itu
sesungguhnya menguntungkan semua pihak.
BAB IV
Kuantitas yang diminta adalah jumlah barang yang ingin dan mampu dibeli oleh
pembeli.
Harga
Kuantitas yang diminta menurun ketika harganya meningkat dan kuantitas yang
diminta meningkat ketika harganya menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas
yang diminta berhubungan negatif dengan harga.
Pendapatan
Permintaan terhadap sebuah barang berkurang ketika pendapatan berkurang,
barang tersebut dinamakan barang normal.
Harga Barang Lain yang Berkaitan
Apabila penurunan harga barang yang satu menurunkan permintaan terhadap
barang yang lain, maka kedua barang tersebut dinamakan barang substitusi. Jika
penurunan harga sebuah barang meningkatkan permintaan barang lainnya,
kedua barang tersebut dinamakan barang komplementer.
Selera
Penentu yang paling jelas terhadap permintaan adalah selera.
Skedul permintaan dan kurva permintaan
Skedul permintaan adalah sebuah tabel yang memperlihatkan hubungan antara
harga barang dengan kuantitas yang diminta. Sedangkan garis berkemiringan ke
bawah yang menghubungkan harga dan kuantitas yang diminta dinamakan kurva
permintaan.
Ceteris paribus
Para ekonom menggunakan istilah ceteris paribus untuk menyatakan bahwa
semua variabel yang relevan, kecuali variabel-variabel yang sedang dipelajari pada
saat tersebut, dianggap konstan. Istilah tersebut diambil dari bahasa Latin dan
memiliki arti “hal lainnya dianggap tetap”.
Permintaan pasar vs. Permintaan individu
Permintaan pasar adalah penjumlahan dari semua kurva individu untuk sebuah
barang atau jasa tertentu. Kuantitas yang diminta dalam sebuah pasar tergantung pada faktor-
faktor yang menentukan kuantitas permintaan dari setiap pembeli individu.
Ketika setiap penentu permintaan berubah, selain harga, maka kurva permintaan akan
bergeser. Setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang diminta pada setiap harga akan
menggeser kurva permintaan ke kanan. Begitu pula sebaliknya, setiap perubahan yang
menurunkan kuantitas yang diminta pada setiap tingkat harga akan menggeser
Penawaran
Kuantitas yang ditawarkan adalah jumlah barang yang tersedia dan dapat dijual oleh
para penjual.
Apa yang menentukan kuantitas penawaran individu?
- Harga
Kuantitas yang ditawarkan meningkat ketika harga meningkat dan menurun
ketika harga menurun, dapat dikatakan bahwa kuantitas yang ditawarkan
berhubungan positif dengan harga barang. Hubungan ini dinamakan hukum
penawaran, yaitu dengan menganggap hal lainnya tetap, ketika harga barang
meningkat maka kuantitas barang yang ditawarkan juga meningkat.
- Harga Input
Kuantitas sebuah barang yang ditawarkan berhubungan negatif dengan harga
input untuk membuat barang tersebut.
- Teknologi
Penemuan mesin akan mengurangi jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk
membuat barang. Melalui penurunan biaya perusahaan, perkembangan
teknologi akan menaikkan kuantitas barang yang ditawarkan.
- Ekspetasi
Penawaran pasar merupakan penjumlahan penawaran dari seluruh penjual yang ada di
pasar. Kuantitas yang ditawarkan di pasar tergantung pada faktor-faktor yang menentukan
penawaran para penjual individual, yaitu harga barang, harga input, teknologi, dan
ekspetasi. Kuantitas yang ditawarkan di sebuah pasar juga tergantung dari jumlah para
penjual.
Pergeseran kurva penawaran
Setiap perubahan yang meningkatkan kuantitas yang ditawarkan pada setiap harga akan
menggeser kurva penawaran ke kanan. Sama halnya, setiap perubahan yang menurunkan
kuantitas yang ditawarkan pada setiap harga akan menggeser kurva penawaran ke kiri.
BAB V
PENGGABUNGAN PENAWARAN DAN PERMINTAAN
Ekuilibrium
Ekuilibrium adalah sebuah situasi ketika penawaran dan permintaan berada
dalam keadaan seimbang. Harga pada saat kedua kurva tersebut saling berpotongan
disebut sebagai harga ekuilibrium, dan kuantitasnya disebut kuantitas ekuilibrium.
Tiga langkah untuk menganalisis perubahan ekuilibrium
Ekuilibrium pasar dan kuantitas ekuilibrium bergantung pada posisi kurva
penawaran dan permintaan. Jika ada sebuah peristiwa yang menggeser salah satu
kurva tersebut, ekuilibrium pasar akan berubah. Analisis terhadap perubahan itu
disebut comparative statics karena analisis ini melibatkan pembandingan atas dua
situasi statis.
- Pergeseran Kurva vs. Pergerakan Sepanjang Kurva
Sebuah pergeseran dalam kurva penawaran disebut sebagai perubahan dalam
penawaran, dan sebuah pergeseran dalam kurva permintaan disebut sebagai
perubahan dalam permintaan. Pergerakan sepanjang kurva penawaran yang tetap
disebut sebagai perubahan dalam kuantitas yang ditawarkan dan pergerakan
sepanjang kurva permintaan yang tetap disbeut sebagai perubahan dalam kuantitas
yang diminta.
BAB VI
ELASTISITAS PERMINTAAN
Elastisitas harga dari permintaan dan determinan-determinannya
Elastisitas harga dari permintaan adalah ukuran yang menunjukkan seberapa
banyak jumlah yang diminta atas suatu barang berubah mengikuti perubahan harga
barang tersebut; ukuran ini dinyatakan sebagai persentase perubahan kuantitas yang
diminta dibagi persentase perubahan harga.
Hal-hal yang menentukan elastisitas harga dari permintaan yaitu :
a. Kebutuhan vs. Kemewahan
b. Ketersediaan Substitusi
c. Definisi Pasar
d. Rentang Waktu
Menghitung elastisitas harga dari permintaan
Para ekonom menghitung elastisitas harga dari permintaan sebagai persentase
perubahan kuantitas yang diminta dibagi persentase perubahan harga, menjadi :
Persentase perubahan kuantitas yang diminta
Elastisitas hargadari permintaan=
Persentase perubahan harga
Metode nilai tengah: cara yang lebih baik untuk menghitung perubahan
persentase dan elastisitas
Q2 +Q1
(Q2−Q1 )/[ ]
2
Elastisitas hargadari permintaan=
P
(P2−P1 )/[P 2+ 1 ]
2
Variasi kurva permintaan
Permintaan disebut elastis jika elastisitasnya lebih besar dari 1 sehingga
kuantitas yang diminta akan berubah lebih banyak secara proporsional ketimbang
perubahan harga. Suatu permintaan disebut inelastis jika elastisitasnya kurang dari 1,
sehingga perubahan kuantitas yang diminta secara proporsional tidak sebesar
perubahan harga. Jika elastisitasnya sama dengan 1 maka perubahan kuantitasyang
diminta atas suatu barang secara proporsional akan sama persis dengan perubahan
harganya dan permintaan dikatakan memiliki elastisitas uniter.
Penerimaan total dan elastisitas harga dari permintaan
Penerimaan total adalah jumlah yang dibayarkan pembeli dan yang diterima
penjual suatu barang, dihitung sebagai harga barang dikalikan jumlah penjualannya.
Perubahan yang akan terjadi pada penerimaan total jika ada pergeseran di sepanjang
kurva permintaan tergantung pada elastisitas harga dari permintaan.
Elastisitas permintaan lainnya
- Elastisitas pendapatan dari permintaan
Elastisitas penawaran
BAB VII
BAB VIII
BAB IX
Suatu perekonmian tidak terlibat dalam perdagangan dunia, maka harga ditentukan oleh
keseimbangan antara penawaran dan permintaan domestik.
Harga dunia yaitu harga barang yang berlaku di pasar dunia.
Perdagangan antarnegara menguntungkan karena memungkinkan setiap negara
melakukan spesialisasi pada bidang atau produk yang paling dikuasainya.
Jika suatu negara membuka hubungan dagang internasional dan menjadi pengeskpor atas
suatu barang, maka produsen domestik barang itu akan diuntungkan, sedangkan
konsumen domestik atas barang itu akan dirugikan.
Pembukaan hubungan dagang tersebut akan menguntungkan negara yang bersangkutan
secara keseluruhan, karena keuntungan yang terjadi melebihi kerugiannya.
Jika suatu barang membuka hubungan dagang internasional dan menjadi pengimpor atas
suatu barang, maka produsen domestik barang itu akan dirugikan, sedangkan konsumen
atas barang itu akan diuntungkan.
Pembukaan hubungan dagang itu akan menguntungkan negara yang bersangkutan secara
keseluruhan, karena keuntungan yang terjadi melebihi kerugiannya.
Tarif adalah pajak yang dikenakan terhadap barang-barang yang diproduksi di luar negeri
dan dijual di dalam negeri.
Penerapan tarif menurunkan kuantitas impor dan mendorong pasar domestik mendekati
kondisi ekuilibrium tanpa perdagangan.
BAB III
PEMBAHASAN
1.1 Keunggulan Buku
Buku Utama
1. Sampul Buku “” sangatlah simple dan menarik.
2. Dalam buku Pengantar Ekonomi Mikro diakhir bab terdapat soal latihan.
3. Lebih banyak kurva terutama di materi diskriminasi harga, buku ini lebih
menjelaskan mengenai pengertian, syarat, tujuan serta manfaat sedangkan di buku
“Prinsip-Prinsip Ekonomi” tidak dijelaskan secara mendalam.
Buku Pembanding
1. Buku ini memiliki pembahasan mengenai monopoli alamiah sedangkan di buku
“Pengantar Ekonomi Mikro” tidak ada.
2. Terdapat ringkasan di akhir bab nya.
3. Terdapat contoh-contoh setiap materi.
BAB IV
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Pasar persaingan sempurna dapat didefinisikan sebagai suatu struktur pasar atau
industri dimana terdapat banyak penjual dan pembeli, dan setiap penjual atau pun pembeli
tidak dapat mempengaruhi keadaan di pasar.Sedangkan Pasar monopoli adalah suatu bentuk
pasar dimana hanya terdapat satu perusahaan saja.Dan perusahaan ini menghasilkan barang
yang tidak mempunyai barang pengganti yang sangat dekat. Dan juga telah ada larangan
monopoli pada Undang-undang Republik Indonesia Nomor 5 tahun 1999 Tentang Larangan
Praktik Monopoli dan persaingan usaha yang tidak sehat serta merugikan orang banyak.
1.2 Saran
Suatu pasar ialah sebagai suatu kegiatan yang merupakan hasil dinamika hubungan
antara penjual (penawaran) dan pembeli (permintaan) disatu titik keseimbangan yang disebut
Titik Equilibrium.Yang mana termasuk didalamnya Pasar Persaingan Sempurna, Pasar
Monopoli, pasar persaingan monopolistik dan pasar oligopoli.Adapun saran dari saya ialah
saya ingin pembaca dapat memahami materi ini dengan luas dan dapat lebih mengetahui
khususnya perbedaan antara pasar persaingan sempurna dan pasar monopoli.
DAFTAR PUSTAKA
Dr.Tati Suhartati Joesron, M.Fathorozzi, S.E, M.Si. 2003. Teori Ekonomi Mikro. Salemba
Empat, Jakarta