Anda di halaman 1dari 4

1.

PATOFISIOLOGI
Atresia ani terjadi akibat kegagalan penurunan septum anorektal pada
kehidupan embrional. Manifestasi klinis diakibatkan adanya obstruksi dan
adanya fistula. Obstruksi ini mengakibatkan distensi abdomen, sekuestrasi
cairan, muntah dengan segala akibatnya. Apabila urin mengalir melalui fistel
menuju rektum, maka urin akan diabsorbsi sehingga terjadi asidosis
hiperkloremia, sebaliknya feses mengalir kearah traktus urinarius menyebabkan
infeksi berulang. Pada keadaan ini biasanya akan terbentuk fistula antara
rektum dengan organ sekitarnya. Pada perempuan, 90% dengan fistula ke
vagina (rektovagina) atau perineum (rektovestibuler). Pada laki-laki umumnya
fistula menuju ke vesika urinaria atau ke prostat (rektovesika) bila kelainan
merupakan letak tinggi, pada letak rendah fistula menuju ke uretra
(rektouretralis) (Faradilla, 2009).
2. FAKTOR RISIKO
2.1. Putusnya saluran pencernaan dari atas dengan daerah dubur,

sehingga bayi lahir tanpalubang dubur.

2.2. Gangguan organogenesis dalam kandungan

2.3. Berkaitan dengan sindrom down

2.4. Kegagalan pertumbuhan saat bayi dalam kandungan berusia 12

minggu atau 3 bulan

2.5. Adanya gangguan atau berhentinya perkembangan embriologik

didaerah usus, rektumbagian distal serta traktus urogenitalis,

yang terjadi antara minggu keempat sampai keenamusia kehamilan

Risiko atresia ani meningkat pada bayi yang memiliki saudara

dengan kelainan atresia aniyakni 1 dalam100 kelahiran,


dibandingkan dengan populasi umum sekitar 1 dalam 5000

kelahiran

Daftar Pustaka

Akib, A.A.P., Tumbelaka A.R., Matondang C.S. (2001). Pendekatan Imunologis


Berbagai Penyakit Alergi dan Infeksi. Jakarta: Balai penerbit FKUI.

RI, Kemenkes. 2006. PEDOMAN PENGENDALIAN DEMAM TIFOID MENTERI


KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA. Jakarta: Kemenkes

Santoso. 2006. Menggunakan SPSS untuk Statistik non parametric, Jakarta: PT


Alex Media Komputindo

Widodo, Joko. 2006. Buku Ajar Penyakit Dalam. Jakarta : Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia. Widoyono. 2002. Penyakit Epidemiologi. Jakarta.
Erlangga

Zulkoni, Akhsin. 2011. Parasitologi. Yogyakarta : Nuha Medika.

Muscari, Mary E. 2005. Keperawatan Pediatrik Edisi 3. Jakarta: EGC.


Schwartz. 2000. Intisari Prinsip-Prinsip Ilmu Bedah Edisi 6.
Jakarta: EGC

Anda mungkin juga menyukai