Anda di halaman 1dari 10

ANALISIS SPRINGBACK TERHADAP KECEPATAN

PENEKANAN DAN WAKTU PENAHANAN (HOLDING TIME)


PADA PROSES V-BENDING
Oki Supriadi, Hartono Widjaja, Wiwik Purwadi
Teknik Manufaktur, Politeknik Manufaktur Bandung
Jl Kanayakan No. 21 - Dago, Bandung – 40135
Phone/Fax : 022. 250 0241 / 250 2649
Email: okisupriadi96@gmail.com

Abstrak
Pada saat proses penekukan (bending), material pelat (produk) akan mengalami perubahan
dimensi sudut dan radius tekuk yang dinamakan springback. Akibatnya, pada proses pembentukan
produk mengalami ketidaksesuaian/perubahan dari sisi dimensi. Untuk memenuhi ketercapaian produk
dari sisi dimensi maka diperlukan pengetahuan tentang prilaku springback pada logam saat proses
pembentukan.
Selama ini untuk memprediksi besarnya springback seorang perancang menggunakan rumus
𝑅𝑖 𝑅𝑖.𝑌 3 𝑅𝑖.𝑌
springback ( = 4( ) −3( )+ 1) dan tabel springback. Namun rumus dan tabel springback
𝑅𝑓 𝐸.𝑡 𝐸.𝑡
tersebut tidak mencakup variabel kecepatan penekanan dan waktu penahanan (holding time). Sehingga
rumus dan tabel springback tersebut hanya berlaku secara umum. Maka dari itu perlu dilakukan
penelitian mengenai springback dengan variabel kecepatan penekanan dan waktu penahanan (holding
time) untuk menyempurnakan rumus dan tabel tersebut.
Analisis dilakukan dengan uji coba v-bending menggunakan spesimen uji yang memiliki
dimensi 1.87×35×150, sudut tekuk 90°, dan material pelat AISI 1005, serta diuji dengan variabel
kecepatan penekanan dan waktu penahanan (holding time) menggunakan mesin press AIDA direct servo
formers DSF-C1-A series.
Hasil dari analisis menyatakan bahwa besarnya springback akibat variabel kecepatan
penekanan dan waktu penahanan (holding time) mempengaruhi pada besarnya springback, besarnya
springback yang medekati nilai ideal dengan menggunakan variabel kecepatan penekanan dan waktu
penahanan (holding time) masing-masing adalah 1 stroke/menit dengan besar springback 1.304° dan 0
detik (tanpa holding time) dengan besar springback 1.232°. Selanjutnya untuk memprediksi besarnya
springback menggunakan kedua variabel tersebut dapat menggunakan rumus persamaan regresi linear
berganda 𝑌 = −1.1519 + (−0.0039). 𝑥1 + (−0.0093). 𝑥2 dengan ketentuan material yang digunakan
yaitu pelat AISI 1005 dengan dimensi spesimen yaitu 1.87×35×150 mm, sudut tekuk 90°, radius tekuk
R8.465 mm, proses penekukan dengan metode bottoming bending, rolling direction pelat uji searah
dengan pengerolan, besar clearance antara punch bending dan die bending sama dengan tebal pelat
(1.87 mm).
Kata kunci: springback, v-bending, kecepatan penekanan, waktu penahanan (holding time)

1. Pendahuluan bervariatif, mulai dari bentuk yang sederhana


hingga bentuk yang kompleks, juga mulai dari
Dalam Industri manufaktur, teknologi keakurasian yang rendah hingga keakurasian
semakin berkembang dengan pesat. Salah yang tinggi. Ketercapaian produk dari segi
satunya yaitu perkembangan di bidang sheet apapun menjadi tujuan utama produsen dalam
metal. Pembuatan produk dengan sheet metal memproduksi produknya. Untuk produsen
saat ini sudah merambah hampir ke semua dengan tingkat produksi volume yang tinggi
bidang. Hasil dari output-nya pun sangat lah (masal), menjaga keseragaman bentuk dari

1
produk harus sangat diperhatikan, maka dari itu tabel springback. Akan tetapi rumus dan tabel
teknologi presstool digunakan oleh produsen tersebut tidak mencakup variabel kecepatan
untuk memproduksi produk mereka. Presstool penekanan dan waktu penahanan (holding
merupakan alat untuk membentuk, memotong, time). Sehingga rumus dan tabel springback
atau gabungan dari keduanya dengan tersebut hanya berlaku secara umum.
menerapkan penekanan pada material berupa
sheet metal, presstool dapat menghasilkan Oleh karena itu, pengetahuan mengenai
benda dengan bentukan yang sederhana hingga springback dan analisis tentang springback
bentukan yang rumit. sangat dibutuhkan untuk mengetahui prilaku
springback. Salah satu cara yang digunakan
Pada praktiknya penggunaan mesin untuk menganalisis springback adalah dengan
harus digunakan dengan kesesuaian kebutuhan uji coba v-bending di bawah pengaruh variabel
dan dengan kaidah yang benar, pengaturan kecepatan penekanan dan waktu penahan
mesin yang sesuai dapat menghasilkan produk (holding time). Hasil dari uji coba tersebut akan
dengan kualitas baik yang sesuai dengan menghasilkan data springback pada material
keinginan. Sehingga pengetahuan penggunaan AISI 1005 sehingga data tersebut dapat
mesin dan spesifikasi mesin harus dikuasai oleh digunakan sebagai referensi atau acuan untuk
pembuat. Ada banyak parameter yang ada pada memprediksi besarnya springback
suatu mesin press terutama pada mesin press menggunakan variabel kecepatan penekanan
AIDA direct servo formers DSF-C1-A series , dan waktu penahanan (holding time).
salah satu diantaranya yaitu parameter
kecepatan penekanan dan waktu penahanan
(holding time). Kedua parameter tersebut
seringkali diabaikan oleh operator dalam proses 2. Landasan Teori
pembuatannya. Namun bisa sangat
2.1 Prinsip dari Springback
memungkinkan bahwa penggunaan parameter
kecepatan penekanan dan waktu penahanan Gambar 2.1 mengilustrasikan distribusi
(holding time) berpengaruh untuk tegangan pada lembaran pelat dalam proses
meminimalisir besarnya springback. penekukan sebelum tahap unloading yang
Springback merupakan gaya balik yang menyebabkan fenomena springback. Lembaran
ditimbulkan akibat pengaruh elastisitas bahan pelat di sisi punch berada di bawah tegangan
pelat yang mengalami proses pembentukan tekan, sedangkan materi di sisi die berada di
sehingga material cenderung ke posisi awalnya bawah tegangan tarik. Sebagai hasil dari
(lihat gambar 1.1), Springback sendiri terjadi distribusi tegangan, material pelat pada daerah
hampir disemua proses pembentukan (bending, tegangan tekan akan mencoba untuk
forming, deep drawing, collar drawing, memperbesar dan material pada daerah
flanging, embossing, curling, coining, tegangan tarik mencoba menyusut karena
crimping) pada sheet metal. adanya sisa elastis melalui ketebalan pelat.
Akibatnya, material pada area bending
mencoba untuk bergerak ke posisi semula dan
benda kerja yang ditekuk sedikit terbuka.

Gambar 1.1 Springback

Rumus umum untuk memprediksi


besar springback biasanya menggunakan
𝑅𝑖 𝑅𝑖.𝑌 3 𝑅𝑖.𝑌 Gambar 2.1 Distribusi tegangan
rumus ( = 4( ) − 3( )+ 1) dan
𝑅𝑓 𝐸.𝑡 𝐸.𝑡

2
Sebaliknya, fenomena springback
negatif berasal dari pengaruh lain yang serupa
dengan penjelasan sebelumnya, dalam keadaan
tertentu. Fenomena reversed bending
menghasilkan distribusi tegangan terbalik
dibandingkan dengan distribusi tegangan di
daerah bending pada umunya. Oleh karena itu,
tegangan tarik dan tekan masing-masing
dihasilkan pada sisi punch dan die. Perbedaan
karakteristik aliran material (metal flow) dalam Gambar 2.2 Springback pada proses
berbagai radius sudut tekuk menyebabkan penekukan
distribusi tegangan yang berbeda dan juga Terminologi untuk springback pada
jumlah tegangan balik yang berbeda pada pelat. proses penekukan (bending) dapat dilihat pada
Fenomena springback dapat terjadi oleh gambar 2.2 diatas. Dapat diperhatikan bahwa
beberapa parameter yang digunakan saat proses bend angle akhir (𝛼𝑓) pada gambar lebih kecil
penekukan, adapun parameter yang ataupun dalam beberapa situasi bend angle
mempengaruhi besar springback dibagi akhir (𝛼𝑓) menjadi lebih besar atau disebut
menjadi 5 parameter utama, yaitu: dengan springback negatif
Dari pengujian tarik material, jumlah
1. Teknik penekukan
dari pemulihan elastisitas tergantung pada
2. Bulk properties of materials
tingkat tegangan dan modulus elastisitas (E)
3. Mechanical properties of material
dari material. Pemulihan elastisitas meningkat
4. Toolings
dengan tingkat tegangan dan dengan penurunan
5. Process condition
modulus elastisitas berbasis pada observasi ini,
sebuah pendekatan rumus sudah dikembangkan
2.2 Rumus Springback untuk memprediksi springback, adapun rumus
Suatu karakterisasi kuantitas pada untuk memprediksi besar springback yaitu
besarnya springback adalah dengan 𝑅𝑖 𝑅𝑖.𝑌 3 𝑅𝑖.𝑌
= 4( ) − 3( )+ 1. Dimana Ri
menentukan springback factor (Ks), yang bisa 𝑅𝑓 𝐸.𝑡 𝐸.𝑡
ditentukan sebagai berikut. Dikarenakan bend adalah radius awal (mm), Rf adalah radius akhir
allowance besarnya sama dengan sebelum dan (mm), Y adalah yield strength (N/mm2), E
sesudah penekukan, persamaannya diperoleh adalah modulus young (N/mm2), dan t adalah
sebagai berikut. tebal pelat (mm).
𝑡
𝑏𝑒𝑛𝑑 𝑎𝑙𝑙𝑜𝑤𝑎𝑛𝑐𝑒 = (𝑅𝑖 + ) 𝛼𝑖 2.3 Tabel Springback
2
𝑡
= (𝑅𝑓 + ) 𝛼𝑓 Pada setiap proses penekukan
2 (bending) fenomena springback terjadi, efek
Dari persamaan tersebut, Ks ditetapkan
dari springback terjadi perubahan bend angle
seperti
2𝑅𝑖 dari yang direncanakan. Hasilnya bend angle
𝛼𝑓 ( 𝑡 ) + 1 yang direncanakan menjadi lebih kecil.
𝐾𝑠 = =
𝛼𝑖 (2𝑅𝑓) + 1 Keterangan gambar 2.3 dan tabel 2.1 dibawah
𝑡 ini bisa digunakan untuk memprediksi besar
Kondisi dimana Ks=1 springback untuk material St dengan tegangan
mengindikasikan tidak ada springback yang tarik maksimal Rm yaitu 300 N/mm2
terjadi dan Ks=0 mengindikasikan terjadinya β
pemulihan elastisitas material (benda kerja
kembali ke bentuk semula tanpa terjadinya
αi
deformasi yang menyebabkan benda berubah αf
bentuk dari bentuk awalnya).

Gambar 2.3 Springback pada bending, a)


sebelum springback, b) sesudah springback

3
Tabel 2.1 Tabel springback (β) Tabel 3.1 Data sifat mekanis dari spesimen

t (mm) Ri (mm) β (°) Parameter Pengukuran Rata-rata


0.2% Y.S. 221.967
0.5 s.d. 0.7 1t s.d. 5t 5
Yield Strength (γ) [N/mm2] 223.697
0.8 s.d. 1.9 1t s.d. 5t 3 Tensile Strength (σ) [N/mm2] 299.347
Elongation sebelum pelat putus
2 s.d. 4 1t s.d. 5t 1 52.97
(ε) [%]
Elongation setelah pelat putus
38.87
(ε) [%]

3. Metodologi Penelitian 3.2 Pembuatan Tools

3.1 Material Tools yang dibuat yaitu tools v-


bending yang terdiri dari 4 komponen utama
Material spesimen yang digunakan yaitu, upper late dengan material DIN 1.0037,
untuk uji v-bending yaitu material AISI 1005 punch bending dengan material DIN 1.2510,
dengan dimensi pelat 150×35×1.87 (mm). die bending dengan material DIN 1.2510, dan
Spesimen ditekuk sebesar 90° dengan ukuran bottom plate DIN 1.0037. Proses pembuatan
radius dalam sebesar R8.465 dan radius luar dari masing-masing tools dikerjakan di bengkel
sebesar R10.32 serta arah pengerolan yaitu Teknik Manufaktur Politeknik Manufaktur
melintang atau searah dengan arah pengerolan Bandung menggunakan mesin milling aciera
dan diketahui sifat mekanis-nya sebagai f4, milling cnc dalian, gerinda datar, dan bor.
berikut. Tools yang dibuat dibagi menjadi 2 bagian
utama yaitu bagian bawah tools dan bagian atas
tools. Bagian bawah tools terdiri dari base
plate, die bending dan pin locator dan bagian
atas terdiri dari upper plate dan punch bending.
Tools yang dibuat sebagai berikut.

Gambar 3.3 tools bagian bawah

Gambar 3.1 Dimensi spesimen

Gambar 3.2 Arah pengerolan dari


spesimen Gambar 3.4 Tools bagian atas

4
3.3 Uji Coba dan Pengukuran Spesimen 8.465
= 0.819
𝑅𝑓
Proses uji coba v-bending dilakukan di
𝑅𝑓 = 10.317
laboratorium Teknik Manufaktur Politeknik
Manufaktur Bandung menggunakan mesin Langkah selanjutnya adalah
press AIDA direct servo formers DSF-C1-A menghitung besar springback menggunakan
series. Variabel yang digunakan untuk proses rumus persamaan k factor springback. Dimana
uji coba pada analisis ini yaitu variabel diketahui besar bend angle awal (αi) yaitu 180°
kecepatan penekanan dan waktu penahanan dikurangi sudut tekuk (89.98°) sehingga besar
(holding time). Besar variabel kecepatan adalah bend angle awal (αi )adalah 90.02° atau 1.571
kecepatan minimum mesin 1 stroke/menit, radian, sehingga perhitungannya sebagai
kecepatan menengah mesin 28 stroke/menit, berikut.
dan kecepatan maksimum mesin 56
2𝑅𝑖
stroke/menit, serta besar variabel waktu 𝛼𝑓 ( 𝑡 ) + 1
penahanan (holding time) masing-masing 𝐾𝑠 = =
adalah 0 detik, 30 detik, dan 60 detik. 𝛼𝑖 (2𝑅𝑓) + 1
𝑡
Selanjutnya sudut yang terbentuk pada
2 × 8.465
spesimen diukur menggunakan mesin CMM ( )+1
𝛼𝑓 = 1.571 × 1.87
(Coordinate Measuring Machine) di 2 × 10.317
laboraturium pengukuran jurusan Teknik ( )+1
1.87
Manufaktur. 𝛼𝑓 = 1.312 ≈ 75.172°
Sehingga besarnya prediksi springback
yaitu selisih antara αi dan αf.
4. Perhitungan dan Analisis 𝑆𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘 = 𝛼𝑖 − 𝛼𝑓
4.1 Prediksi Rumus Springback = 90.02° − 75.172°
Langkah awal penggunaan rumus = 14.848°
springback yaitu menghitung besarnya
modulus elastisitas dari spesimen bending yang Radius awal dan radius akhir serta
digunakan, perhitungan elongation besarnya bend angle awal (αi) dan bend angle
menggunakan rumus perbandingan antara akhir (αf) yang sudah diketahui, dapat
elongation puncak sebelum pelat putus dan digunakan untuk menghitung besarnya k faktor
elongation setelah pelat putus. Adapun springback. Berikut perhitungan k factor
perhitungan nya sebagai berikut. springback.

𝜀𝑠𝑒𝑏𝑒𝑙𝑢𝑚 𝑝𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 52.97% 2𝑅𝑖


𝜀= = = 1.33% 𝛼𝑓 ( 𝑡 ) + 1
𝜀𝑠𝑒𝑡𝑒𝑙𝑎ℎ 𝑝𝑙𝑎𝑡 𝑝𝑢𝑡𝑢𝑠 38.867% 𝐾𝑠 = =
𝛼𝑖 (2𝑅𝑓) + 1
𝑡
Sehingga modulus elastisitas yang 𝛼𝑓 1.312
didapat sebagai berikut. 𝐾𝑠 = = = 0.835
𝛼𝑖 1.571
𝜎 221.967
𝐸= = = 16689.25 𝑁/𝑚𝑚2
𝜀 1.33% 4.2 Tabel Springback
Selanjutnya modulus elastisitas yang Keterangan gambar 2.3 dan tabel 2.1
sudah dihitung dimasukan pada rumus sebelumnya merupakan tabel untuk
springback untuk memprediksi besar radius memprediksi besarnya springback dengan
akhir. Berikut merupakan perhitungan besar pengaruh material pelat, radius punch dan
springback radius akhir. ketebalan pelat. Sehingga untuk memprediksi
𝑅𝑖 𝑅𝑖. 𝑌 3 𝑅𝑖. 𝑌 besarnya springback dengan rancangan analisis
= 4( ) − 3( )+1 kali ini dapat Merujuk pada tabel 2.1
𝑅𝑓 𝐸. 𝑡 𝐸. 𝑡 sebelumnya. Berikut merupakan prediksi
8.465 8.465 × 223.697 3 8.465 × 223.697 menggunakan tabel springback.
= 4( ) − 3( )+1
𝑅𝑓 16689.25 × 1.87 16689.25 × 1.87

5
Diketahui : Dari Data hasil pengukuran (tabel 4.1)
besarnya springback yang dicapai berbasis
• Material AISI 1005 = 299.347 N/mm2 pada besarnya sudut punch yang sudah dibuat,
(σ) besar sudut punch yang dibuat, pada hasil
• Ketabalan material (t) = 1.87 mm. pengukuran sudut kali ini besarnya springback
• Radius tekuk (radius punch) = R8.465 sangat dipengaruhi oleh faktor kecepatan
mm. penekanan dan waktu penahanan (holding time)
juga pada besarnya nilai dari kedua variabel
Sehingga:
yang diambil (level) bisa dilihat pada hasil
• Prediksi besarnya menggunakan tabel pengukurannya yang berebeda-beda.
springback yaitu sebesar 3°. Selanjutnya untuk melihat pengaruh dari kedua
variabel secara bersamaan dan melihat
Selanjutnya untuk mengetahui besar pengaruh dari masing-masing variabel terhadap
pengaruh prediksi springback menggunakan springback maka interaction plot dan main
tabel springback ini maka langkah selanjutnya effect plot dibuat untuk melihat pengaruh
adalah menghitung besar k factor springback. tersebut. Pengolahan data untuk membuat
Berikut merupakan perhitungan k factor interaction plot dan main effect plot yang
springback menggunakan tabel springback. dilakukan pada analisis kali ini menggunakan
𝑆𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘 = 3° ≈ 0.052 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 software Minitab18.

• Sehingga besarnya bend angle akhir 4.3.1 Interaction Plot


(αf) adalah selisih antara bend angel Untuk melihat apakah kedua variabel
awal (αi) dan besar springback, dengan berpengaruh atau tidaknya terhadap springback
besar αi = 90.02° atau 1.571 radian. maka data yang sudah didapat diolah menjadi
Berikut merupakan perhitungan untuk interaction plot. Gambar 4.1 di bawah
mencari besar αf dan k factor merupakan interaction plot dari data yang
springback sudah di dapat.
𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘 = 𝛼𝑖 − 𝛼𝑓
𝛼𝑓 = 𝛼𝑖 − 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘
= 1.571 − 0.052
= 1.519 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
𝛼𝑓 1.519
𝐾𝑠 = = = 0.967
𝛼𝑖 1.571

4.3 Analisis Hasil Pengukuran


Tabel 4.1 Hasil pengukuran

Kecepatan Holding Rata-


No
(stroke/menit) time (s) rata
Gambar 4.1 Interaction plot
1 1 0 1.148
2 1 30 1.285 Interaction plot di atas
3 1 60 1.481 mengidentifikasikan adanya interaksi yang
ditimbulkan oleh variabel kecepatan penekanan
4 28 0 1.553
dan waktu penahanan (holding time) serta
5 28 30 2.243 besarnya nilai kedua variabel tersebut
6 28 60 1.584 mempengaruhi interaksi pada besarnya
7 28 0 0.997 springback yang dihasilkan. Dari gambar di
8 56 30 1.273 atas dapat dilihat bahwa interaksi dari kedua
variabel yang menghasilkan springback yang
9 56 60 2.302 mendekati nilai yaitu dengan nilai variabel
1.540 kecepatan 56 stroke/menit dan tanpa adanya

6
holding time dengan rata-rata 0.997°, nilai 1.304° dan titik paling tinggi untuk variabel
tersebut merupakan nilai yang mendekati ideal waktu penahanan (holding time) yaitu 0 detik
dibandingkan dengan interaksi dari besarnya (tanpa holding time) dengan nilai springback
dua variabel yang lain, sehingga dapat sebesar 1.232°. sehingga dapat disimpulkan
disimpulkan bahwa untuk mendapatkan bahwa untuk mendapatkan hasil springback
springback yang paling baik harus yang mendekati ideal (mendekati nilai 0°) yaitu
menggunakan variabel kecepatan penekanan 56 menggunakan kecepatan penekanan sebesar 1
stroke/menit dan tanpa adanya holding time. stroke/menit atau menggunakan variabel 0
detik (tanpa penekanan).
4.3.2 Main Effect Plot
4.4 Rumus Regresi Linear Berganda
Main effect plot digunakan untuk
menguji perbedaan antara rata-rata besarnya Dalam mengkaji hubungan antara
variabel (level) terhadap satu atau lebih beberapa variabel menggunakan analisis
variabel. Ketika besarnya nilai variabel berbeda regresi,terlebih dahulu peneliti menemukan
maka akan mempengaruhi respon yang berbeda satu variabel yang disebut variabel tidak bebas
pula. Main effect plot ini memberikan informasi dan satu atau lebih variabel bebas. Jika ingin
mengenai tiap-tiap variabel secara individu dikaji hubungan atau pengaruh satu variabel
mempengaruhi besarnya nilai respon atau untuk bebas terhadap variabel tidak bebas, maka
kasus ini mempengaruhi besarnya springback. model regresi yang digunakan adalah model
Gambar 4.2 di bawah merupakan main effect regresi linear sederhana. Kemudian jika ingin
plot dari data yang sudah di dapat. dikaji hubungan atau pengaruh dua atau lebih
variabel bebas terhadap variabel tidak bebas,
maka model regresi yang digunakan adalah
model regresi linear berganda (multiple linear
regresion model).
Rumus persamaan regersi linear
berganda ini dibuat untuk meprediksi besarnya
springback dengan menggunakan variabel
kecepatan penekanan dan waktu penahanan
(holding time). Adapun rumus persamaan
regresi linear berganda yang sudah dibuat
berdasarkan data hasil uji coba yaitu :
Gambar 4.2 Main effect plot 𝑌 = 1.1519 + (0.0039). 𝑥1 + (0.0093). 𝑥2

Main effect plot di atas menjelaskan Untuk penyederhanaan penentuan


bahwa efek dari variabel kecepatan penekanan prediksi springback, rumus regresi linear
dan variabel holding time mempengaruhi berganda dibuat menjadi data grafik, adapun
besarnya springback, ditandai dengan grafik grafik regresi linear berganda dapat dilihat pada
yang cenderung menaik keatas dari kedua gambar 4.3 di bawah ini.
Springback (°)
variabel tersebut. Dari grafik holding time,
semakin cepat waktu penahanan semakin ideal
laju perubahan springback yang dihasilkan. 𝑌 = 1.1519 + (0.0039). 𝑥1 + (0.0093). 𝑥2
Namun berbeda dengan kecepatan penekanan,
pada kecepatan penekanan 28 stroke/menit
besar springback berada di titik yang sangat
tidak ideal dan menuju kecepatan 56 Holding time (detik)
stroke/menit laju springback berubah kembali
ke besar springback yang menuju nilai ideal.
Titik paling tinggi dari kedua variabel
tersebut merupakan besar nilai springback yang Kecepataan Penekanan (stroke/menit)
mendekati nilai ideal. Titik paling tinggi untuk
Gambar 4.3 Grafik regresi linear berganda
variabel kecepatan penekanan yaitu 1
stroke/menit dengan nilai springback sebesar

7
Dimana Y adalah besarnya springback, • Holding Time : 45
x1 yaitu variabel kecepatan penekanan, dan x2 detik
yaitu variabel waktu penahanan (holding time).
Selajutnya rumus persamaan di uji dengan Maka :
menggunakan besar variabel yang berbeda 𝑌 = 1.1519 + (0.0039). 𝑥1 + (0.0093). 𝑥2
dengan besar variabel yang diambil untuk
mengetahui kesesuaian nilai hasil prediksi 𝑌 = 1.1519 + (0.0039). 50 + (0.0093). 45
dengan nilai aktualnya dan nantinya akan 𝑌 = 1.7504°
dibandingkan dengan prediksi besar springback
dengan menggunakan rumus dan tabel Hasil pengukuran menggunakan CMM
springback. Berikut hasil percobaan diluar untuk variabel kecepatan penekanan 50
besar variabel yang digunakan. stroke/menit dan holding time 45 detik yaitu
92.184° atau dengan besar springback 2.204°
4.4.1 Percobaan Rumus Persamaan Regresi atau 0.038 radian, sehingga selisih antara nilai
Linear Berganda Diluar Besar Variabel aktual dengan menggunakan rumus yaitu
2.204° – 1.7504 ° = 0.4536°.
Untuk menguji rumus yang dibuat
sesuai atau tidak maka dibutuhkan percobaan Selanjutnya nilai k factor springback
diluar besar variabel yang diambil. dari percobaan ke-1 yaitu sebagai berikut.
a. Percobaan ke-1 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘 = 𝛼𝑖 − 𝛼𝑓
Diketahui : 𝛼𝑓 = 𝛼𝑖 − 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘
• Kecepatan Penekanan : 5 = 1.571 − 0.038
stroke/menit = 1.533 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛
• Holding Time : 15 𝛼𝑓 1.533
𝐾𝑠 = = = 0.976
detik 𝛼𝑖 1.571
Maka :
Berdasarkan hasil dari percobaan,
𝑌 = 1.1519 + (0.0039). 𝑥1 + (0.0093). 𝑥2
rumus regresi linear berganda yang telah dibuat
𝑌 = 1.1519 + (0.0039). 5 + (0.0093). 15 bisa digunakan dengan beberapa ketentuan,
𝑌 = 1.3094°
dimana ketentuan harus merujuk kepada semua
aspek yang ada pada penelitian ini, adapun
Hasil pengukuran menggunakan CMM ketentuannya yaitu.
untuk variabel kecepatan penekanan 5
stroke/menit dan holding time 15 detik yaitu • Material yang digunakan pelat AISI
91.679° atau dengan nilai springback 1.699° 1005 dengan material properties yang
atau 0.030 radian, sehingga selisih antara nilai sama dengan hasil pengujian tarik.
aktual dengan menggunakan rumus yaitu • Dimensi spesimen yaitu 1.87×35×150
1.699° – 1.3094° = -0.3896°. mm.
• Radius tekuk yang digunakan yaitu
Selanjutnya nilai k factor springback R8.465 mm.
dari percobaan ke-1 yaitu sebagai berikut. • Sudut yang ditekuk hanya 90°.
𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘 = 𝛼𝑖 − 𝛼𝑓 • Proses penekukan menggunakan tools
𝛼𝑓 = 𝛼𝑖 − 𝑠𝑝𝑟𝑖𝑛𝑔𝑏𝑎𝑐𝑘 v-bending dengan metode bottoming
= 1.571 − 0.030 bending.
= 1.541 𝑟𝑎𝑑𝑖𝑎𝑛 • Rolling direction (arah Pengerolan)
𝛼𝑓 1.541 dari pelat uji searah dengan pengerolan.
𝐾𝑠 = = = 0.981 • Besarnya clearance antara punch
𝛼𝑖 1.571
bending dan die bending yaitu sama
dengan tebal pelat (1.87 mm)
b. Percobaan ke-2
Diketahui :
• Kecepatan Penekanan : 50
stroke/menit

8
5. Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
1. Luchsinger, H.R. (1984). Tool design
1. Berdasarkan main effect plot besar 2. Bandung: Politeknik Mekanik
variabel kecepatan penekanan yang Swiss-ITB
menghasilkan springback mendekati besar 2. Tschaetsch, H. Metal forming practise.
ideal yaitu 1 stroke/menit dengan nilai Dresden: View Verlag
springback sebesar 1.304° dan besar 3. Suchy, I. (2006). Handbook of die
variabel waktu penahanan (holding time) design. New york: Mc Graw-Hill Hand
yang menghasilkan springback mendekati Books
besar ideal yaitu 0 detik (tanpa holding 4. Budiarto. (2012). Sheet metal forming
time) dengan nilai springback sebesar 2. Bandung: Politeknik Manufaktur
1.232°. Bandung
2. Berdasarkan hasil analisis pengukuran, 5. Kalpakjian, S. dan Schmid, S.R.
untuk menentukan besar springback yang (2008). Manufacturing processes for
terjadi terhadap variabel kecepatan engineering and technology. Jurong:
penekanan dan waktu penahanan (holding Pearson Education South Asia Pte Ltd
time) dapat dihitung menggunakan rumus 6. Choudhury, LA. dan Ghomi, V. (2013).
persamaan regresi linear berganda 𝑌 = Springback reduction of aluminium
1.1519 + (0.0039). 𝑥1 + (0.0093). 𝑥2 sheet in v-bending dies. (jurnal). Kuala
3. Besarnya nilai springback menggunakan lumpur: SAGE
rumus regresi linear berganda cukup 7. Suprianto, J. (2000). Statistik-teori dan
mempengaruhi pada besarnya springback. aplikasi. Jakarta: Erlangga
Besarnya springback dengan rumus 8. Kutner Nachtsheim, Neter, Li. (2004).
regresi linear berganda tersebut lebih Applied linier statistical models. New
mendekati ideal dibandingkan dengan york: Mc Graw Hill Book Company
rumus springback dan tabel springback. 9. Dieter, G.E. (1987). Mechanical
Adapun hasil perbandingan bisa dilihat Metallurgy. New York : Mc Graw Hill
pada tabel 5.1 dan tabel 5.2 berikut. Book Company
Tabel 5.1 Perbandingan hasil springback 10. Ostegaard, D.E. (1963). Basic die
making.USA: McGraw-Hill Book
Kecepatan (stroke/menit) 5 50 Company
11. Rahmani, B. Alinejad, G. dkk. (2009).
Holding time (detik) 15 45 An investigation on
springback/negative springback
Rumus regresi
springback (°)

1.3094 1.7504 phenomena using finite element


linear berganda
method and experimental approach.
Hasil

Rumus umum
14.848 14.848 (jurnal). Mazandaran: SAGE
springback
Tabel springback 3 3

Tabel 5.1 Perbandingan k factor springback

Kecepatan (stroke/menit) 5 50
Holding time (detik) 15 45
Rumus regresi
Hasil k factor

0.981 0.976
springback

linear berganda
Rumus umum
0.835 0.835
springback
Tabel springback 0.967 0.967

Anda mungkin juga menyukai