Anda di halaman 1dari 16

KERTAS KERJA UJIAN

Semester : Gasal / Genap / Pendek*) Tahun Akademik : . . .

Nomor Induk Mahasiswa 55420120018 Nomor Ujian : Paraf Mahasiswa

Nama Gulbudin Hekmatiar

Fakultas / Program Studi Fakultas Teknik / Magister Teknik Elektro Paraf Pengawas

Mata Kuliah Manajemen Bisnis ICT

Dosen Dr Ir Iwan Krisnadi, MBA. Nilai Ujian (00-100)

Waktu Hari Tanggal Jam Ruang

Pelaksanaan Ujian Sabtu 10/7 07.00

1. Untuk merealisasikan produk yang dikembangkan, konsep desain dibuat berdasarkan Product
Design Specification (PDS). Konsep desain dibuat lebih dari satu untuk tujuan trade-off
(perbandingan) untuk memilih konsep terbaik. Pemilihan konsep terbaik dapat dilakukan
melalui proses evaluasi antara lain seperti proses berikut: Pugh concept selection method,
Weighted decision matrix, dan Scoring matrix. CPMK3 (CPL11).
a. Pilih dua dari proses evaluation methods di antara tiga proses di atas kemudian jelaskan
metode dan prosedur yang digunakan.
Jawab:
-Scoring Matrix
Weight Scoring System atau sistem penilaian berbobot adalah sistem penilaian yang
didasarkan pada kriteria-kriteria penilaian, weight, rating dan score-nya. Sistem ini biasanya
digunakan oleh para pembuat keputusan yang dihadapkan pada sejumlah kriteria yang
telahditetapkan sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan.Weightatau
bobot untukmasing-masing kriteriaditentukan berdasarkan pengaruhnya terhadap
keputusan akhir. Sedangkanscoremasing-masing kriteria tersebut diperoleh dari hasil
perkalian antara weight dengan rating. Dalam penerapan Weight Scoring System, para
pembuat keputusan seringkali menggunakan scoring matrix. Scoring matrix adalah suatu
alat yang membantu para pembuat keputusan dalam menggambarkan 4 hal penting yang
harus dipersiapkan dan dibutuhkan agar penilaian dapat dilakukan. Empat hal penting
tersebut adalah:
c. C–Criteria, adalah kriteria-kriteria yang menjadi kategori penilaian.

d.W–Weights, adalah bobot untuk masing-masing kriteria.

e.R–Rating, adalah nilai untuk masing-masing kriteria.

f.S–Scores, adalah hasil penilaian untuk masing-masing kriteria. Score didapat dengan
mengalikan weight dan rating yang dimiliki oleh masing-masing kriteria.

Tahapan Concept Scroling:

1. Menyiapkan Matrix Seleksi.


2. Menilai Konsep.
3. Menentukan Rating.
4. Mengombinasikan dan memperbaiki konsep.
5. Memilih salah satu konsep.
6. Refleksi pada hasil dan proses.

-Pugh concept selection method

Metode pengambilan matrix, juga metode Pugh atau pemilihan konsep Pugh, diciptakan oleh
Stuart Pugh, adalah teknik kualitatif digunakan untuk menentukan peringkat opsi multi-dimensi
dari suatu set pilihan. Ini sering digunakan dalam rekayasa untuk membuat keputusan desain
tetapi juga dapat digunakan untuk menentukan peringkat opsi investasi, opsi vendor, opsi
produk, atau kumpulan entitas multidimensi lainnya.

Matriks keputusan dasar terdiri dari penetapan seperangkat kriteria dan sekelompok calon
desain potensial. Salah satunya adalah calon referensi desain. Desain lainnya kemudian
dibandingkan dengan desain referensi ini dan diberi peringkat lebih baik, lebih buruk, atau sama
berdasarkan kriteria masing-masing. Berapa kali "lebih baik" dan "lebih buruk" muncul untuk
setiap desain kemudian ditampilkan, tetapi tidak diringkas.

Matriks keputusan berbobot beroperasi dengan cara yang sama seperti matriks keputusan dasar
tetapi memperkenalkan konsep pembobotan kriteria dalam urutan kepentingan. Semakin
penting kriteria, semakin tinggi bobot yang harus diberikan.

Keuntungan dari matriks pengambilan keputusan adalah mendorong refleksi diri di antara
anggota tim desain untuk menganalisis setiap kandidat dengan bias yang diminimalkan (untuk
anggota tim dapat bias terhadap desain tertentu, seperti mereka sendiri). Keuntungan lain dari
metode ini adalah bahwa studi sensitivitas dapat dilakukan. Contoh dari hal ini mungkin untuk
melihat seberapa banyak pendapat Anda harus berubah agar alternatif berperingkat lebih
rendah mengungguli alternatif yang bersaing.

Namun, ada beberapa kelemahan penting dari metode matriks keputusan:

-Daftar opsi kriteria bersifat arbitrer. Tidak ada cara untuk mengetahui apriori jika daftarnya
lengkap; kemungkinan ada kriteria penting yang hilang.

-Sebaliknya, ada kemungkinan bahwa kriteria yang kurang penting dimasukkan, menyebabkan
pengambil keputusan menjadi terganggu dan bias dalam memilih opsi.

-Metode penilaian, bahkan dengan pembobotan, cenderung menyamakan semua


persyaratan. Tetapi beberapa persyaratan "harus dimiliki". Jika kriteria minor cukup terdaftar,
mungkin saja mereka menambahkan dan memilih opsi yang tidak memenuhi persyaratan "harus
dimiliki".

-Nilai yang diberikan untuk setiap opsi adalah tebakan, tidak berdasarkan pengukuran
kuantitatif apa pun. Faktanya, seluruh matriks keputusan dapat menciptakan kesan ilmiah,
meskipun tidak memerlukan pengukuran kuantitatif apa pun.

Analisis morfologi adalah bentuk lain dari matriks keputusan yang menggunakan ruang
konfigurasi multidimensi yang dihubungkan melalui hubungan logis.

(Referensi: S. Pugh (1981) Pemilihan konsep: metode yang berhasil. Dalam: Hubka, V. (ed.),
Tinjauan metodologi desain. Prosiding konferensi internasional tentang desain teknik, Maret
1981, Roma. Zürich: Heurista, 1981, blz. 497 – 506.)

b. Pilih satu metode dan berikan contoh proses evaluasi pemilihan konsep dan penjelasannya.
Contoh Proses Evaluasi pemilihan konsep Scoring Matrix:
Proses penilaian menggunakan Weight Scoring System dibagi menjadi 3 tahapan, yaitu
penghitungan jumlah record penjualan perkriteria penilaian, penentuan minimum
pembelian dan maksimum pembelian, serta penghitungan weight, rating dan score setiap
nilai pada kriteria penilaian.
a. Penghitungan jumlah record penjualan perkriteria penilaian Pada tahap ini dilakukan
penghitungan jumlah unit yang terjual berdasarkan kategori unit, jenis unit, produksi,
Dvisi Prod. dan Code unit.
b. Penentuan minimum pembelian dan maksimum pembelian Pada tahap ini akan
ditentukan nilai untuk minimum dan maksimum pembelian yang merupakan batas
pembelian terkecil dan terbesar yang dapat dilakukan oleh perusahaan. Kedua nilai ini
ditentukan oleh pengguna berdasarkan pengetahuan yang dimilikinya.
c. Perhitungan weight, rating dan score setiap nilai pada kriteria penilaian Pada langkah ini
dilakukan perhitungan weight, rating dan score atau bobot, nilai dan skor untuk setiap
nilai dalam setiap kriteria penilaian yang telah ditentukan pada langkah pertama.
Perhitungan weight atau bobot ditentukan berdasarkan ketentuan sebagai berikut:
Bobot bernilai 1 bila jumlahrecordsuatu nilai pada setiap kriteria berada di antara
jumlah record terkecil/MinRecord dan batas 1/Q1 untuk kriteria yang bersangkutan.
Bobot bernilai 2 bila jumlah record suatu nilai pada setiap kriteria berada di antara
batas 1/Q1 dan batas 2/Q2 untuk kriteria yang bersangkutan.
Bobot bernilai 3 bila jumlah record suatu nilai pada setiap kriteria berada di antara
batas 2/Q2 dan batas 3/Q3 untuk kriteria yang bersangkutan.
Bobot bernilai 4 bila jumlah record suatu nilai pada setiap kriteria berada di antara
batas 3/Q3 dan jumlah record terbesar/MaxRecord untuk kriteria yang bersangkutan.
Nilai Range, Q1, Q2 dan Q3 dapat ditentukan dengan menggunakan persamaan dibawah
ini: Range= Jarak = (MaxRecord-MinRecord) / 4
Q1= batas 1 = (1*Range)+MinRecord
Q2= batas 2 = (2*Range)+MinRecord
Q3= batas 3 = (3*Range)+Min Record Rating atau nilai dan skor didapat dengan
menerapkan persamaan di bawah ini :
MaxBuy - MinBuy = Nilai - MinBuy
MaxRecord - MinRecord = Jumlah Record – MinRecord
Skor = Bobot * Nilai
2. Hubungan antara proses pembuatan (manufacturing), desain dan material saling berkaitan.
Uraikan hubungan ini dalam proses pemilihan material untuk komponen (produk) yang Anda
buat pada tahap desain. CPMK3 (CPL11) .
Jawab:
Pemilihan material untuk komponen (produk)
Material
Alumunium Alloy Titanium Steel Alloy Komposit
Memilih Kategori Weighted Weighted Weighted Weighted
Weight Rating Rating Rating Rating
Material Score Score Score Score
Ketangguhan 25% 3 0.75 3 0.75 3 0.75 2 0.5
Temperatur Tinggi 25% 2 0.5 4 1 3 0.75 4 1
Tahan Korosi 25% 5 1.25 3 0.75 3 0.75 3 0.75
Ketahanan Kelelahan 25% 3 0.75 4 1 3 0.75 3 0.75
Total Score 3.25 3.5 3 3
Rank 2 1 3 4

3. Dalam proses perancangan, setelah dihasilkan konsep terbaik perlu dipikirkan tahapan DFM dan
DFA. Uraikan maksud kedua proses tadi dengan memberi salah satu contoh dari komponen atau
produk yang sedang Anda kembangkan. CPMK4 (CPL12).
Jawab:
DFMA terdiri dari design for manufacture (DFM) dan design for assembly (DFA). DFM bertujuan
untuk mempermudah proses manufaktur tiap komponen penyusun produk dan DFA
bertujuan untuk menyederhana-kanstruktur produk agar proses perakitannya menjadi
lebih singkat. Kedua hal iniakan mengakibatkan berkurangnya ongkos dan waktu yang
diperlukan untuk memproduksi suatu produk sehingga produk tersebut dapat dikeluarkan
lebih cepat ke pasaran. Dalam siklus desain produk, DFMA terletak setelah adanya konsep
desain dan sebelum proses pembuatan prototipe. Awal-nya konsep desain yang ada
diperbaiki strukturnya dengan metoda DFA. Kemudian setiap komponennya dianalisis dengan
metoda DFM agar proses produksinya menjadi mudah.
1.a. Strategic Model

Strategic Model adalah alat untuk membantu perusahaan mengembangkan rencana tindakan.
Mereka ada sebagai cetak biru untuk pertumbuhan bisnis kita. Saylor menjelaskan bahwa perumusan
strategi adalah proses di mana perusahaan memilih jalan yang tepat untuk mencapai tujuan bisnisnya.
Memanfaatkan bantuan model strategi dalam proses. Model strategis paling sederhana adalah
membuat pernyataan misi, Lalu kenali tujuan. Pada titik ini, kembangkan strategi yang akan membantu
kita mencapai tujuan ini. Ingatlah untuk melacak kesuksesan kita, Strategi yang mapan ini akan
membantu kita menerapkan inisiatif untuk mencapai tujuan kita.

Contoh Strategic Model :

• Ansoff’s product / market grid

• The BCG matrix

• Blue ocean strategy

• Competitive Analysis : Porter’s five forces

• Core competencies

• Greiner’s growth model

• Kay’s distinctive capabilities

• Market-driven organization

• Off-shoring / outsourcing

• Road-mapping

• Scenario planning

• Strategic dialogue

• Strategic HRM model

• Strategic human capital planning

• SWOT analysis

• The value chain

• Value-based management

• The value disciplines of Treacy and Wiersema


1.b. BCG matrix

Boston Consulting Group membuat BCG Matrix pada tahun 1970. Dikenal sebagai metoda perencanaan
produk portfolio, BCG Matrix ini digunakan sebagai alat strategis untuk mengidentifikasi potensi profit
dan Pertumbuhan dari setiap bisnis unit di perusahaan.

Cara Menggunakannya adalah :

STAR adalah dimana produk yang mempunya market share yang tinggi dalam suatu pasar yang tumbuh
dengan kuat

CASH COW adalah dimana produk mengalami profit yang ekstrim , sehingga tidak diperlukan usaha atau
investasi yang diperlukna untuk menjaga statusquo nya.

QUESTION MARK , adalah dimana produk mengalami kondisi pertumbuhan Pasar tetapi mempunyai
market share yang kecil, sehingga terjadi ketidak pastian dalam pertumbuhan mereka

DOGS , adalah dimana produk jatuh atau perlu di devistasi kan karena tidak ada keuntungan, jangan lah
berinvestasi padanya.

1.c. Blue Ocean Strategy

Blue Ocean Strategy, adalah strategi yang menantang perusahaan untuk keluar dari samudra merah
persaingan berdarah dengan cara menciptakan ruang pasar yang belum ada pesaingnya, sehingga kata
kompetisi pun menjadi tidak relevan.

Menurut Kim dan Maugborgne (2005:26), dalam penelitiannya berjudul “value innovation: a leap into
the blue ocean” menjelaskan blue ocean strategy adalah cara strategi perusahaan yang menciptakan
pasar yang tidak terbantahkan ruang yang membuat kompetisi tidak relevan. Dengan mengandalkan
studi pada 150 perusahaan dalam 30 industri lebih dari 100 tahun dan beralasan adanya dua jenis pasar
yakni red ocean dan blue ocean.

Menurut Rostami dan Ehtehsami Akbari (2011:223), dalam penelitiannya berjudul “the blue ocean
strategy” menerangkan dalam sebuah analogi untuk menggambarkan luas-dalamnya ruang pasar yang
potensial yang belum dikaji lebih dalam.

Dari ketiga pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa blue ocean strategy adalah strategi perusahaan
dengan menciptakan segmen pasar baru belum dilakukan oleh pesaing lain agar mampu membuat
kompetisi baru dengan jenis pasar yakni red ocean dan blue ocean.

Prinsip Blue Ocean Strategy

Adapun beberapa kerangka pemikiran yang dijadikan prinsip dalam melakukan strategi ini diantaranya
sebagai berikut:

Prinsip 1 : Menetapkan Segmen Pasar


Sebelum melakukan blue ocean strategy Anda harus dapat menetapkan batasan-batasan pasar sehingga
Anda mengetahui target pasar yang sesuai dengan produk yang kita akan kembangkan nanti. Anda bisa
mempelajari produk pesaing saat ini dan mencari kesulitan apa yang mereka alami sehingga kesulitan
tersebut menjadi poin penting inovasi yang akan kita kembangkan nanti.

Prinsip 2 : Mulailah Membuat Kanvas Strategy

Membuat kanvas strategy bukan membuat besaran angka atau statistik dalam strategy melainkan Anda
harus membuat gambaran secara besar atau luas sehingga akan mudah dalam membaca strategy yang
akan dikembangkan. Anda bisa menggunakan beberapa jenis kanvas strategy seperti kanvas peta
pioneer-migrator-settler (dikenal dengan peta P-M-S).

Prinsip 3 : Membuat Tingkatan Konsumen

Membuat tingkatan konsumen Anda bisa dilakukan dengan pembagian 3 tingkatan konsumen seperti
tingkatan pertama itu untuk konsumen yang hanya sementara menggunakan produk yang ditawarkan
pasar saat ini karena kebutuhan mendesak sambil mencari solusi yang lebih baik. Tingkatan kedua
ditujukan untuk konsumen yang menolak tidak menggunakan produk. Dan tingkatan ketiga ditujukan
konsumen yang tidak dianggap sebagai konsumen potensial.

Prinsip 4 : Mengatasi Rintangan Eksekusi Strategy

Dalam melakukan eksekusi strategy pastikan akan menghadapi banyak rintangan seperti sumber daya
yang terbatas, rintangan dari kepentingan diluar perusahaan dan rintangan staf yang tidak kualifikasi
yang cocok untuk melakukan eksekusi strategy tersebut.

Prinsip 5 : Sikap dan Perilaku Eksekusi Strategy

Diperlukan komitmen dan kepercayaan yang tinggi terhadap staff yang akan melakukan eksekusi
strategy sehingga terciptanya suasana yang mendukung dalam pelaksanaan eksekusi strategy.

Kelebihan dan Kekurangan Blue Ocean Strategy

Adapun beberapa yang menjadi kelebihan dan kekurangan blue ocean strategy dengan memiliki
kelebihan seperti penetapan harga jual tidak dipengaruhi oleh kompetitor dalam red ocean, dapat
meningkatkan kualitas produksi perusahaan dan mempertahankan perusahaan bila terjadi krisis
ekonomi.

Sedangkan kelemahan dari blue ocean strategy seperti adanya investasi besar untuk memulai bisnis blue
ocean ini, belum memiliki konsumen yang baru, perlunya pendidikan atau edukasi kepada orang-orang
penunjang bisnis blue ocean.

4. Competitive analysis : Porter’s five forces

Porter’s 5 Forces model adalah suatu model yang diciptakan oleh Michael Porter, seorang ahli dan
professor di Harvard Univeristy pada tahun 1979 yang tertujuan untuk menggambarkan kerangka
sebagai analisis pengembangan suatu bisinis. Porter’s 5 Forces model ini bisa digunakan untuk bisnis
yang besar maupun kecil dan bisnis yang sudah berjalan maupun baru akan dimulai.

• Bargaininng Power of Buyers/ Buyers’ Power

Pada sisi ini, akan fokus pada analisis pembeli. Pembeli tentunya pasti akan memegang pearanan besar
dalam kegiatan jual-beli, namun di sini lebih mengarah kepada pilihan pembeli terhadap produk yang
ada, Ada kondisi dimana pembeli hanya bisa membeli produk pada perusahaan ini (hal ini
menggambarkan High Buyers’ Power), ada juga jika pembeli punya banyak pilihan untuk membeli
produk yang sama produksi perusahaan lain karena ada banyak jenis dijual di pasaran (hal ini
menggambarkan High Buyers’ Power).

Customer loyalty juga termasuk dalam dalam sisi ini. Pembeli yang sudah loyal tentu akan sepenuhnya
melakukan jual-beli hanya produk tersebut, akan menciptakan kondisi Low Buyers’ Power

• Bargaininng Power of Suppliers/ Suppliers’ Power

Hampir mirip dengan Buyers’ Power, pada sisi ini akan menganalisis pada sisi supplier. Seberapa besar
perusahaan ini membutuhkan atau ketergantungan pada suppliernya. Ada bahan baku yang mungkin
bisa dibeli dengan supplier mana aja (hal ini menggambarkan Low Supplier’ Power). Ada juga bahan
baku yang hanya bisa dibeli oleh supplier tertentu, atau dalam konteks perusahaan besar, tentunya
sudah punya kerja sama dengan supplier tertentu dengan harga yang berbeda dari pasaran karena
produksi skala besar, jadi jika ada masalah dengan supplier tersebut akan membuat proses produksi
terhambat karena sudah tergantung dengan supplier tersebut (hal ini menggambarkan High Supplier’
Power).

• Thread of New Entrants

Pada sisi ini akan lebih menganalisis kepada awareness, apakah bisnis ini mudah untuk diikuti atau tidak.
New Entrants yang dimaksud adalah individu atau kelompok yang membuat bisnis sama seperti yang
yang sudah ada ini. Ada kondisi dimana sebuah bisnis baru yang sedang booming terus bertambah di
pasaran karena untuk membuat bisnis seperti itu cukup mudah (hal ini menggambarkan High Thread of
New Entrants). Selain itu juga ada kondisi dimana sebuah bisnis hanya bisa dilakukan oleh perusahaan-
perushaan tertentu. Ada berbagai macam factor yg ada, bisa karena resiko yang terlalu tinggi, perlunya
tingkat keahlian tinggi, dan factor-faktor lainnya (hal ini menggambarkan Low Thread of New Entrants)

• Threat of Substitute Product or Services

Sisi ini akan menganalisis tentang pengganti atau substitute dari produk yang dihasilkan oleh
perusahaan. Sebuah produk maupun jasa, apakah memungkinkan untuk digantikan dengan yang lain
atau tidak. Dalam konteks ini, pengganti adalah barang atau jasa yang berbeda tetepi dapat mengisi
ketidakhadiran barang atau jasa utama yang dibutuhkan.

• Rivalry Among Existing Competitor

Pada sisi ini, analisis sudah diliat pada scope yang lebih dibatasi, yaitu pesaing dalam industri atau pasar
yang sama. Salam sebuah pasar, pasti ada beberapa produk atau jasa sejenis yang bersaing
mendapatkan pelanggan. Tinggi rendahnya persaingan yang akan dianalisis. Persaingan tentu akan tinggi
jika ada banyak perusahaan dalam industri yang sama, tetapi ada juga perusahaan yang menguasai
sebuah industri.

5. SWOT

SWOT adalah singkatan dari Strengths (kekuatan), Weaknesses (kelemahan), Opportunities (peluang),
dan Threats (ancaman).

Analisis SWOT mengatur kekuatan, kelemahan, peluang, dan ancaman utama Anda ke dalam daftar yang
terorganisir dan biasanya disajikan dalam bilah kisi-kisi yang sederhana.

Strengths (kekuatan) dan Weaknesses (kelemahan) adalah berasal dari internal perusahaan Anda. hal-
hal yang dapat Anda kontrol dan dapat berubah. Contohnya termasuk siapa yang ada di tim Anda, paten
dan properti intelektual Anda, dan lokasi Anda.

Opportunities (peluang) dan Threats (ancaman) adalah hal eksternal yang mempengaruhi bisnis atau
hal-hal yang terjadi di luar perusahaan Anda pada pasar yang lebih besar. Anda dapat memanfaatkan
peluang dan melindungi dari ancaman, tetapi Anda tidak dapat mengubahnya. Contohnya termasuk
pesaing, harga bahan baku, dan tren belanja pelanggan.

Kekuatan (Strength)

Kekuatan atau Strength adalah poin internal dan positif dari perusahaan Anda. Ini adalah hal-hal yang
berada dalam kendali Anda. Contohnya adalah

• Proses bisnis apa yang berhasil?

• Aset apa yang Anda miliki di tim Anda, seperti pengetahuan, pendidikan, jaringan, keterampilan,
dan reputasi?

• Aset fisik apa yang Anda miliki, seperti pelanggan, peralatan, teknologi, pendanaan, dan paten
produk?

Apa keunggulan kompetitif yang Anda miliki dibandingkan pesaing Anda?

Kelemahan (Weaknesses)

Kelemahan adalah faktor negatif yang mengurangi kekuatan Anda. Ini adalah hal-hal yang Anda mungkin
perlu tingkatkan agar menjadi lebnih kompetitif.

• Adakah hal-hal yang Anda perlukan untuk membuat bisnis menjadi lebih kompetitif?

• Proses bisnis apa yang perlu diperbaiki?

• Apakah ada aset berwujud yang dibutuhkan perusahaan Anda, seperti pendanaan atau
peralatan?

• Apakah ada celah di tim Anda?

• Apakah jabatan Anda ideal untuk menunjang kesuksesan Anda?


Peluang (Opportunities)

Peluang adalah faktor eksternal dalam lingkungan bisnis Anda yang cenderung berkontribusi pada
kesuksesan bisnis.

• Apakah market bisnis Anda berkembang dan apakah ada tren yang akan mendorong orang
untuk membeli lebih banyak dari apa yang Anda jual?

• Adakah acara atau event yang dapat dimanfaatkan perusahaan Anda dalam menumbuhkan
pengembangan bisnis?

• Apakah ada perubahan peraturan yang akan mempengaruhi perusahaan Anda secara positif?

• Jika bisnis Anda terus erkembang, apakah itu berarti pelanggan membutuhkan produk Anda?

Ancaman (Threats)

Ancaman adalah faktor eksternal yang tidak dapat Anda kendalikan. Anda tetap harus
mempertimbangkan hal ini untuk menempatkan rencana darurat dalam menangani masalah yang
terjadi.

• Apakah Anda memiliki pesaing potensial yang dapat memasuki pasar Anda?

• Apakah pemasok akan selalu dapat memasok bahan baku yang Anda butuhkan dengan harga
yang cocok

• Bisakah perkembangan di masa depan dalam teknologi mengubah cara Anda melakukan bisnis?

• Apakah perilaku konsumen berubah dengan cara yang dapat berdampak negatif bagi bisnis
Anda?

• Adakah tren pasar yang bisa menjadi ancaman?

B. Jelaskan yang saudara ketahui tentang:

i. Key Business Analytic

Analytics adalah sesuatu yang dibutuhkan setiap bisnis untuk tetap kompetitif dalam data yang diisi hari
ini Setiap manajer setidaknya perlu memahami dasar-dasar analitik dan kapan dan di mana
menerapkannya. Di sediakan lengkap peta jalan bidang-bidang utama di mana analitik dapat digunakan
dalam bisnis maupun ikhtisar teknik analisis utama.

Meskipun istilah ‘big data’ mungkin akan hilang seiring becomes big data ’data lama biasa, saat ini
dianggap 'Besar' karena 4 V:

●● Volume - berkaitan dengan sejumlah besar data yang sedang dihasilkan setiap detik tak terkecuali
karena hubungan cinta kami dengan teknologi pintar dan konektivitas konstan.
●● Kecepatan - berkaitan dengan kecepatan di mana data baru dihasilkan dan bergerak keliling dunia.
Misalnya, analitik deteksi penipuan melacak jutaan transaksi kartu kredit untuk pola yang tidak biasa
dalam waktu yang hampir bersamaan.

●● Variasi - berkaitan dengan semakin beragamnya jenis data yang sedang dihasilkan dari data
keuangan ke umpan media sosial, ke foto ke sensor data, ke rekaman video ke rekaman suara.

●● Veracity - berkaitan dengan kekacauan data yang dihasilkan - pikirkan saja posting Twitter dengan
tag hash, singkatan, salah ketik, bahasa teks dan pidato sehari-hari.

ii. Key Performance Indicator

KPI sering digunakan sebagai alat ukur yang banyak digunakan oleh perusahaan untuk mengukur sejauh
mana kinerja sebuah perangkat organisasi atau karyawan dalam memenuhi tujuan strategis maupun
operasional mereka.

KPI juga bisa menjadi tolak ukur sebuah perusahaan, seseorang bisa melihat kualitas bisnis mereka saat
ini. dengan menggunakan KPI tersebur, sebuah perusahaan bisa mengukur kinerja karyawannya seperti
yang sudah disebutkan di atas. Selain itu, KPI digunakan monitoring, analisa dan membantu perusahaan
mencapai sukses melaui proses pengaturan

II. Jelaskan yang saudara ketahui tentang: (25%)

1. Proyek

Proyek adalah sebuah kegiatan yang bersifat sementara yang telah ditetapkan awal pekerjaannya dan
waktu selesainya (dan biasanya selalu dibatasi oleh waktu, dan seringkali juga dibatasi oleh sumber
pendanaan), untuk mencapai tujuan dan hasil yang spesifik dan unik, dan pada umumnya untuk
menghasilkan sebuah perubahan.Bisa melibatkan

- Individu Tunggal atau banyak individu

- Unit organisasi tunggal atau ganda

Beberapa unit organisasi dari berbagai organisasi

2. Manajemen Proyek versus Manajemen Operasional

Banyak perbedaan antara manajemen proyek dan operasional, yang paling mendasar adalah kegiatan
operasi didasarkan pada suatu konsep yang menggunakan sistem yang telah ada, apakah berbentuk
pabrik, gedung atau fasilitas, secara berulang-ulang sedangkan kegiatan proyek bermaksud mewujudkan
atau membangun sistem yang belum ada.

3. Keterkaitan Faktor Dana, Waktu dan Kualitas dalam Proyek

Pengendalian biaya, mutu dan waktu merupakan bagian yang utama agar suatu proyek dapat
diselesaikan dengan waktu yang tepat, biaya yang kompetitif dengan mutu yang dapat
dipertanggungjawabkan memenuhi persyaratan pelanggan.

Proses pengendalian hasil pekerjaan merupakan persyaratan standar yang mencakup :


uraian karekteristik hasil pekerjaang prosedur dan instruksi kerja penggunaan peralatan yang sesuai
peralatan ukur yang dikalibrasi pelaksanaan pengukuran dan pemantauan penyerahan dan
pemeliharaan proyek.

Pengendalian biaya, mutu dan waktu merupakan lingkup utama seorang pelaksana dalam menjalankan
pelaksanaan pekerjaan, guna diperoleh hasil yang memuaskan bagi pengguna jasa sesuai ketentuan dan
persyaratan dalam spesifikasi teknik.

Dalam pekerjaan konstruksi di perlukan suatu mekanisme manajemen dan mekanisme pengendalian
guna mencapai efisiensi penyelenggaraan proyek tepat mutu, biaya dan waktu yang mencakup aspek
teknis dan administratif.

4. 12 langkah dalam Manajemen Proyek

Didalam 12 langkah mengendalikan proyek diawali dengan kesepakatan tentang Kriteria Sukses dari
proyek terkait dan kendala kendala utama dengan Customer.

Selanjutnya dilakukan Perencanaan Proyek yang mencakup kegiatan kegiatan membuat daftar tugas
yang diperlukan; memperkirakan waktu dan biaya untuk setiap tugas; mengakses dependensi dan
menggambar dengan - berapa lama proyek akan berlangsung?; mempertimbangkan kegiatan yang
bertabrakan atau tumpang tindih terlebih pada aktivitas yang kritis; Membuat Gantt Chart dari proyek;
menghitung kebutuhan sumber daya sepanjang waktu proyek , mengantur pemanfaatan aktivitas yang
tidak kritis. Serta memahami resiko yang timbul dal uasaha mitigasinya untuk langkah pencegahan dan
perlindungan serta membuat berbagai kemungkinan.

Langkah beriktnya adalah Pelaksanaan Proyek denganmemonitor progres proyek dengan menggunakan
Gantt Chart, memonitor Biaya kumulatip dan membuat keputusan bila terjadi keterlambatan atau
tindakan yang bertabrakan .

Yang terakhir adalah mengulas sebagai pelajaran dan penghargaan.

5. Peta Proses Manajemen Proyek

Dalam diatas, merupakan peta manajemen proyek , dimana dikelompokkan kedalam Group Proses
Manajemen Proyek dimana didalamnya terdapat berbagai Area pengetahuan Manajamen (Knowledge
Area).

Knowledge Area ini terdiri dari Manajemen integrasi proyek; Manajemen Lingkup Proyek; Manajemen
Waktu Proyek; Manajemen Biaya Proyek; Manajemen Kualitas Proyek; Manajemen Sumber Daya
manusia Proyek; Manajemen Komunikasi Proyek; Manajemen Resiko Proyek; Manajemen Pengadaan
Proyek dan Manajemen Stakeholder Proyek.

III. Jelaskan yang saudara ketahui tentang:

1. MP3EI

Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) 2011-2025


dilaksanakan untuk mempercepat dan memperkuat pembangunan ekonomi sesuai dengan keunggulan
dan potensi strategis wilayah dalam enam koridor. Percepatan dan perluasan pembangunan dilakukan
melalui pengembangan delapan program utama yang terdiri atas 22 kegiatan ekonomi utama.

Strategi pelaksanaan MP3EI adalah dengan mengintregasikan tiga elemen utama, yaitu :

(1) mengembangkan potensi ekonomi wilayah di Koridor Ekonomi (KE) Sumatera, KE Jawa, KE
Kalimantan, KE Sulawesi, KE Bali–Nusa Tenggara, dan KE Papua–Kepulauan Maluku;

(2) memperkuat konektivitas nasional yang terintegrasi secara lokal dan terhubung secara global (locally
integrated, globally connected);

(3) memperkuat kemampuan sumber daya manusia (SDM) dan iptek nasional untuk mendukung
pengembangan program utama di setiap koridor ekonomi. Sesuai dengan yang dicanangkan, ketiga
strategi utama itu dilihat dari perspektif penelitian perguruan tinggi sesuai dengan cabang keilmuan di
setiap perguruan tinggi tersebut, dan sumber daya alam (SDA) yang berada dalam setiap koridor terkait.

Indonesia masih menjadi salah satu produsen besar di dunia untuk berbagai komoditas, antara lain
kelapa sawit (penghasil dan eksportir terbesar di dunia), kakao (produsen terbesar kedua di dunia),
timah (produsen terbesar kedua di dunia), nikel (cadangan terbesar keempat di dunia), dan bauksit
(cadangan terbesar ketujuh di dunia) serta komoditas unggulan lainnya seperti besi baja, tembaga,
karet, dan perikanan. Indonesia juga memiliki cadangan energi yang sangat besar seperti batu bara,
panas bumi, gas alam, dan air yang sebagian besar dimanfaatkan untuk mendukung industri andalan
seperti tekstil, perkapalan, peralatan transportasi, dan pangan.Presiden RI sudah menginstruksikan
langsung kepada tiga pilar pelaku, yaitu pemerintah pusat dan pemerintah daerah, para pelaku bisnis,
dan akademisi yang sudah menghasilkan invensi tetapi belum dapat disebut inovasi jika belum sampai
ke pengguna atau pasar. Dana telah dialokasikan kepada tiga pilar tersebut dan jika disinergikan
tentunya akan dapat mencapai tujuan, yaitu percepatan dan perluasan pembangunan ekonomi
Indonesia.Tema penelitian yang dinyatakan prioritas berskala nasional adalah penelitian yang dapat
menyelesaikan masalah masyarakat dan bangsa. Penelitian MP3EI ini diletakkan pada delapan program
utama, yaitu pertanian, pertambangan, energi, industri, kelautan, pariwisata, dan telematika, dan
pengembangan kawasan strategis. Kedelapan program utama tersebut terdiri atas 22 kegiatan ekonomi
utama, yaitu pertanian/pangan, pariwisata, perikanan, bauksit, tembaga, nikel, batu bara, minyak dan
gas, perkayuan, peternakan, kakao, karet, kelapa sawit, alutsista, besi baja, makanan-minuman, tekstil,
perkapalan, telematika, peralatan transportasi, KSN Selat Sunda, dan wilayah Jabodetabek serta
distribusinya dalam koridor- koridor terkait.

Program penelitian prioritas nasional (Penprinas) MP3EI ini ditekankan pada lima hal, yaitu:

(1) program penelitian yang diusulkan harus bersifat prioritas dan berskala nasional,

(2) tema sesuai dengan yang ditentukan,

(3) penelitian berorientasi pada penelitian terapan,

(4) penelitian harus memiliki peta jalan penelitian yang jelas, dan

(5) ketua serta tim peneliti harus memiliki rekam jejak selaras dengan topik penelitian yang diusulkan.
Program ini dilaksanakan dengan kebijakan semi top-down dan multitahun.
2. ASEAN ICT Master Plan

Implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity 2025

Implementasi Master Plan on ASEAN Connectivity (MPAC) 2025 memerlukan partisipasi seluruh
pemangku kepentingan baik di tingkat nasional maupun regional. Hal ini menjadi syarat mutlak
keberhasilan implementasi MPAC 2025 yang menjadi gagasan utama dalam Pertemuan 2/2019 ASEAN
Connectivity Coordinating Committee (ACCC)

ASEAN terus mendorong keseluruh inisiatif dibawah MPAC 2025 di segala lini termasuk melalui tiap
focal point yang ada di Badan Sektoral ASEAN, ASEAN fokus memajukan 3 inisiatif dari total 15 inisiatif
dibawah MPAC 2025, yaitu:

a) Inisiatif 8 dan 9 (Semless Logistics),

b) Inisiatif 12 (Enhance ASEAN Tourism Digital Platform) dan

c) Inisiatif 14 (Technical and Vocational Education and Training for ASEAN Mobility).

ASEAN ICT Master Plan

DO1 Actions of ADM 2025 prioritised to speed ASEAN's recovery from COVID-19

DO2 Increase in the quality and coverage of fixed and mobile broadband infrastructure

DO3 The delivery of trusted digital services and the prevention of consumer harm

DO4 A sustainable competitive market for the supply of digital services

DO5 Increase in the quality and use of e-government services

DO6 Digital services to connect business and to facilitate cross-border trade

DO7 Increased capability for business and people to participate in the digital economy

DO8 A digitally inclusive society in ASEAN

3. Proyek Palapa Ring

Proyek Palapa Ring adalah proyek pembangunan infrastruktur jaringan tulang punggung serat optik
nasional yang ditujukan demi pemerataan akses pitalebar (broadband) di Indonesia.

• Palapa Ring adalah salah satu ide yang ditawarkan dalam Indonesia Infrastructure Summit (IIS)
2005 yang digelar di Jakarta (17-18 Januari 2005). Ide pembangunan jaringan serat optik Palapa Ring ini
dimaksudkan sebagai tulang punggung (backbone) bagi sistem telekomunikasi nasional.

• Manfaat Palapa Ring juga bisa mendukung jaringan telekomunikasi tetap (fixed) dan seluler,
termasuk pendidikan jarak jauh (tele edukasi) dan pengobatan jarak jauh (tele kesehatan) secara murah
serta siaran TV ke desa-desa.
• Palapa Ring justru akan menyatukan backbone-backbone yang telah ada sebelumnya untuk
meningkatkan akses informasi serta secara tidak langsung dapat memperkuat ketahanan nasional.
Palapa Ring juga akan memperlancar implementasi Universal Service Obligation (USO), pemanfaatan e-
government, e-education, e-healthy, dan akses internet oleh siapa saja.

• Backbone Palapa Ring ini akan diposisikan untuk memudahkan dan memurahkan komunikasi
sambungan langsung jarak jauh (SLJJ) sekaligus mempercepat penetrasi telepon di Indonesia. Palapa
Ring termasuk salah satu proyek strategis nasional yang ditetapkan berdasarkan Peraturan Presiden
Nomor 3 Tahun 2016.

B. Ruang lingkup Proyek Palapa Ring adalah sebagai berikut:

• Melayani daerah non-financially feasible (tidak layak secara bisnis/keuangan);

• Pemerintah berperan menyediakan penjaminan;

• Distruktur sebagai PPP/Kerjasama Pemerintah Badan Usaha; dan

• Merupakan proyek PPP pertama di sektor telekomunikasi.

C. Proyek Palapa Ring melayani 57 kabupaten/kota di Indonesia, terbagi menjadi:

• Paket Barat menjangkau wilayah Riau dan Kepulauan Riau (sampai dengan Pulau Natuna)
dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.000 km;

• Paket Tengah menjangkau wilayah Kalimantan, Sulawesi, dan Maluku Utara (sampai dengan
Kep. Sangihe-Talaud) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 2.700 km; dan

• Paket Timur menjangkau wilayah Nusa Tenggara Timur, Maluku, Papua Barat, dan Papua,
(sampai dengan pedalaman Papua) dengan total panjang kabel serat optik sekitar 6.300 km.

D. Target penyelesaian Proyek Palapa Ring pada akhir tahun 2018. Pada 1 Januari 2019 mulai beroperasi
sepenuhnya.

E. Pengumuman Pemenang Lelang untuk masing-masing Paket sebagai berikut:

• Paket Barat dimenangkan oleh Konsorsium Mora Telematika Indonesia – Ketrosden Triasmitra;

• Paket Tengah dimenangkan oleh Konsorsium Pandawa Lima;

• Paket Timur perlu dilakukan penyiapan ulang karena kompleksitas profil medan di wilayah
Timur.

Anda mungkin juga menyukai