Anda di halaman 1dari 10

CRITICAL BOOK REVIEW

MK.KEPEMIMPINAN
PRODI. PEND.ANTROPOLOGI S1

SKOR NILAI

GAYA KEPEMIMPINAN SUKU


PAK-PAK

Buku utama : pra sejarah sumatera bagian utara, ketut wiradnyana, 2011

Buku pembanding :jejak peradaban etnik sumatera utara, farizal nasution 2015

Di susun oleh:

Nama : Khairisma Dalimunte

Nim : 3192422017

Dosen pengampu : Dr.rosramadhana,M.Si

Mata kuliah : Kepemimpinan

Kelas : D REGULAR 2019

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

SEPTEMBER 2019
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kehadirat tuhan yang maha esa. Atas berkat rahmat dan
karunianya sehingga saya masih di berikan kesempatan dan kesehatan serta
kemudahan dalam menyelesaikan tugas critical book review ini. Tugas critical book
review ini saya buat guna memenuhi salah satu tugas mata kuliah saya yaitu
“KEPEMIMPINAN”

Saya berharap tugas critical book review ini dapat menambah wawasan serta
pengetahuan kita semua. Saya menyadari bahwa critical book review ini masih jauh
dari kata sempurna karna masih banyak kekurangan yang harus di perbaiki. Oleh
karena itu, dengan segala kerendahan hati saya minta maaf dan saya sangat
mengharapkan kritikan dan saran yang membangun agar saya dapat memperbaiki
critical book review ini kedepannya.

Akhir kata saya ucapkan terima kasih atas perhatiannya, semoga critical book
review ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan bagi saya khususnya.

Medan, September 2019

Penulis

(khairisma dalimunte)
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ……………………………………………………………………………………i

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………………………….ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………………………………….1

1.1 Rasionalisasi pentingnya CBR……………………………………………………………….1


1.2 Tujuan penulisan CBR ………………………………………………………………………….1
1.3 Manfaat CBR………………………………………………………………………………………...1
1.4 Identitas buku …………………………………………………………………………………….1

BAB II RINGKASAN ISI BUKU ……………………………………………………………………..3

BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU …………………………………………………………………5

3.1 kelebihan ……………………………………………………………………………………………..5

3.2 kekurangan …………………………………………………………..............................................5

BAB IV PENUTUP ……………………………………………………………………………………….6

4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………………………...6

4.2 Saran ……………………………………………………………………………………………………6

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………………………………..7


BAB I PENDAHULUAN

1.1.Rasionalisasi pentingnya CBR

Pembuatan atau keterampilan membuat critical book review ini sangatlah penting
karena mahasiswa bisa mendapatkan pengetahuan dan wawasan yang luas. Karena
disini kita di ajarkan untuk meringkas, menganalisis, membandingkan serta
memberikan sebuah kritikan pada buku. Hal ini akan membuat mahasiswa lebih
cekatan dalam melakukan suatu hal atau bisa berfikir kritis. Agar membuat kita
terbiasa dalam berfikir dan menciptakan ide-ide kreatif dan inovatif sehingga kita
terbiasa dalam mengerjakan tugas-tugas dan tidak menganggap bahwa tugas itu
sebagai beban.

1.2.Tujuan penulisan CBR

Pembuatan critical book review ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah
KEPEMIMPINAN. melatih kita untuk mengulas isi dari sebuah buku, berfikir kritis,
mencari informasi dan mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam buku,
mengkritik sebuah buku serta mengetahui bagaimana gaya kepemimpinan suatu
etnis.

1.3.Manfaat penulisan CBR

Dalam membuat critical book review ini kita bisa mendapatkan pengetahuan dan
wawasan yang lebih, mempermudah kita dalam mengetahui kesimpulan dan maksud
dari buku yang kita review, melatih kita dalam merumuskan dan menyimpulkan isi
dari sebuah buku, melatih berfikir kritis dan memenuhi tugas mata kuliah
kepemimpinan.

1.4. Identitas buku

 BUKU UTAMA

Judul buku : Pra sejarah sumatera bagian utara

Edisi : edisi pertama

Pengarang : Ketut Wiradnyana


Penerbit : Yayasan pustaka obor indonesia

Kota terbit : Jakarta

Tahun terbit : 2011

ISBN : 978-979-461-793-9

Tebal buku : 318 halaman

 BUKU PEMBANDING

Judul buku : Jejak Peradaban Etnik Sumatera Utara

Pengarang : Farizal Nasution

Penerbit : CV. Mitra Medan

Kota terbit : medan

Tahun terbit : 2015

ISBN : 978-602-245-088
BAB II RINGKASAN BUKU

PAK-PAK DAIRI

 Buku utama

Pak-pak dairi merupakan salah satu sub etnis suku batak di sumatera utara
yang terletak di sebelah barat laut danau toba. Dalam satu kampong terdapat tiga
banngunan penting yaitu berupa bale (bangunan untuk tempat pertemuan), sape
mpelen (rumah yang di huni oleh keluarga dari keturunan laki-laki) dan bagas raja
(rumah yang di tempati oleh raja atau pemimpin kelompok). Pada saat upacara
kematian tulang yang telah di kubur selama lima tahun kemudian di angkat yang di
tempatkan di dalam wadah batu atau kayu lalu di simpan dirumah. Dan setiap
tahunnya di beri kemenyan dan di beri air jeruk. Yang tujuannya agar roh tersebut
semakin dekat dengan yang masih hidup dan dapat membantunya jika dalam
kesulitan.

Adanya patung panghulubalang yang di buat oleh seorang dukun yang dalam
pembuatannya memerlukan kurban kerbau dan juga anak kecil yang fungsinya
menjaga kampung jika ada masalah.

Adanya mejan arca batu berbentuk manusia yang sedang menuggang binatang
(kuda atau gajah) atau dengan kata lain merupakan simbol kematian. Dalam
pembuatan mejan di butuhkan waktu lima tahun dan memerlukan kurban babi.
Dalam pembuatannya sangat berkaitan erat dengan status sosial seseorang, misalnya
harus sudah berumah tangga dan merupakan tokoh atau keturunan tokoh pendiri
kampung.bagi masyarakat pak-pak terdapat beberapa binatang yang penting yaitu
gajah (tunggangan raja), singa (binatang yang kedudukannya di bawah gajah), kuda
dan kerbau ( sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat), merpati dan
angsa (hewan pelindung), dan ular belang (hitam dan putih yang di anggap sebagai
binatang suci yang di anggap membawa rezeki).

 Buku pembanding
Identifikasi pak-pak dairi

Kabupaten dairi merupakan salah satu daerah di sumatera utara yang memiliki
luas kurang lebih 3.442 km, yang terletak antar 98-98.300 bujur timur dan 2.15-3
lintang utara yang sesuai dengan geografisnya.

Kabupaten ini berbatasan dengan

 Utara dengan kabupaten karo


 Timur dengan kabupaten simalungun dan kabupaten tapanuli utara
 Selatan berbatasan dengan kabupaten tapanuli tengah dan tapanuli utara
 Barat berbatasan dengan kabupaten tapanuli tengah dan provinsi aceh

Kabupaten dairi terdiri dari delapan kecamatan yaitu kecamatan sidikalang,


simbul, kerajaan ibu, salak ibu, silima pungga-pungga, tanah pinem, tiga lingga dan
kecamatan si empat nempu.

Selain di sebut dairi kabupaten ini juga di sebut pak-pak yang jumlah desa yang
sedang berkembang sekitar 157 desa. Yang lingkungan pak-pak berbeda dengan
dairi dewasa ini yaitu

1.derah keopas yang meliputi mulai batas tele di tapanuli utara sampai ke perbatasan
aceh

2.daerah pegagan, mulai dari daerah silalahi, paropo sampai ke pesisir bilo kota cane

3.daerah simsim mulai dari batasan dolok sanggul sampai ke penanggalan di aceh

4.daerah klassen yang sekarang sudah termasuk kabupaten tapanuli utara dan
tapanuli tengah

5.daerah boang meliputi daerah sungai simpang kiri dan simpang kanan (aceh).

Pada umumnya, kabupaten dairi terdiri dari pernukitan (bukit barisan dan
banyak lembah yang curam serta ngarai yang dalam) sehingga, nyaris tidak
ditemukan kawasan yang datar dan luas. Rata-rata ketinggian air lautnya mencapai
100 meter. Karena curah hujan yang cukup tinggi, maka sebagian besar masih
terdapat hutan belantara yang di payungi kabut-kabut tebal. Terutama langit yang
berada di atas lae pondon dan di sekitar danau toba. Awantebal tersebut
mengganggu para pengguna mobil di jalan raya.

BAB III PEMBAHASAN ISI BUKU

3.1 kelebihan

 BUKU UTAMA

Dalam buku ini terdapat beberapa keunggulan seperti kata yang di gunakan
mudah di mengerti karena menggunakan bahsasa sehari-hari, pembahasannya
memuat tentang asal-usul terbentuknya atau munculnya suku pak-pak di kabupaten
dairi. Serta memuat tentang kepercayaan-kepercayaan yang di anut masyarakat
setempat dan adanya raja yang mengatur jalannya pemerintahan.

 BUKU PEMBANDING

Dalam buku ini termuat pembahasan mengenai letak geografis kabupaten pak-
pak dairi dan kondisi lingkungan kabupaten tersebut yang membuat pembaca
mengetahui bagaimana keadaan di kabupaten tersebut, dan penggunaan kata-
katanya mudah di mengerti

3.2 kekurangan

 BUKU UTAMA

Dalam buku ini sepenuhnya tidak memuat mengenai suku pak-pak atau materi tidak
lengkap, karena terpenggal oleh materi lain. Sehingga membuat pembaca harus
mencari referensi di buku lain

 BUKU PEMBANDING
Sama halnya dengan buku utama, buku ini materi yang di sampaikan juga tidak
lengkap dan hanya menceritakan mengenai letak geografisnya saja dan jumlah desa
dan kecamatan yang ada di kabupaten tersebut tanpa menceritakan bagaimana sikap
atau cara berinteraksi masyarakat tersebut.

BAB IV PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Dapat kita simpulkan berdasarkan penjelasan buku tersebut bahwa suku pak-
pak merupakan sub etnis dari suku batak yang berada di sumatera utara dengan di
pimpin oleh seorang raja yang bijaksana dan masih percaya terhadap hal-hal magis
dan menjadi suatu kebiasaan ubtuk terus di lakukan serta ada beberapa binatang
yang diyakini memiliki fungsi atau manfaat tersendiri bagi masyarakat tersebut.

4.2 saran

Dengan adanya pembuatan tugas cbr ini di harapkan dapat membantu pambaca
dalam mengetahui isi dalam buku ini dan teruntuk kedua buku ini hendaknya materi
lebih di perluas dan di perjelas lagi agar pembaca tidak bingung dalam memahami isi
materi tersebut .

DAFTAR PUSTAKA
 Wiradnyana ketut, pra sejarah sumatera bagian utara, Jakarta, 2011, YAYASAN
PUSTAKA OBOR INDONESIA
 Nasution farizal, jejak peradaban etnik sumatera utara, medan,2015, CV
MITRA MEDAN

Anda mungkin juga menyukai