Anda di halaman 1dari 15

CRI

TICALJURNALREVI
EW

GAYAKEPEMIMPINANDANMOTI VASIPENGARUHNYA
TERHADAPKINERJAPEGAWAIPADABAGI ANSEKRETARI
AT
TNIALLANTAMALVII
IDIMANADO

Nama :AlexVol
int
inoHutagaol
Nim :
6203210029
Kel
as :
IKORA2020
MataKul
iah :Kepemimpinan
DosenPengampu :Fari
dRavsamjani
,
S.SI,
M.OR

ILMUKEOLAHRAGAAN
FAKULTASI
LMUKEOLAHRAGAAN
UNI
VERSI
TASNEGERIMEDAN
2020
REVI
EW JURNAL

1.I DENTI
TASJURNAL
Judul Gay aKepemi mpi nandanMot ivasi
Pengar uhny
a
Ter hadapKi nerj
aPegawai PadaBagi anSekret
ari
at
TNIALLANTAMALVI IIdiManado
Nama Jurnal Kiner j
aSekr et
ariatTNIAL
Jurnal
Download ht tps://ejournal.unsrat.ac.
id/i
ndex.php/emba/art
icl
e/v
ie
w/ 2555/ 2089#
Volume Vol .
1No. 4Hal .31- 39
dan
Halaman
Tahun Tahun2013
Penuli
s Sar l
ySar iadi
Reviewer Al exVol i
ntinoHut agaol
Tanggal 29Sept ember2020

2.I
SIJURNAL
Tuj
uanPenel
i
tian Tujuan penel it
ian i ni adal ah unt uk
menget ahui:
1. Pengar uh gay a kepemi mpinan dan
mot i
vasiker j
a secara si
mul tan ter
hadap
ki
ner j
a pegawai car a si
multan t er
hadap
ki
ner j
a pegawai pada kant or TNI AL
Lantamal VI
IIManado..
2.Pengar uhgay akepemimpi nant er
hadap
ki
ner j
a karyawan pada kant or TNI AL
Lantamal
VII
IManado.
3.Pengar uhmotivasiker
jaterhadapkinerj
a
karyawanpadakant orTNIALLant amalVII
I
Manado.
Subj
ek/Objek SeluruhKaryawanKantorSekretari
atArsi
p
Penel
it
ian TNILant amalVII
IManadoy angber j
umlah
75or ang
Anal
i
sisDat
a Estimasiy ang di l
akukan ditujukan unt uk
menggambar kansuatupolahubunganke
an suat u pol a hubungan kedal am fungsi
atauper samaany angadadiant ar avar
iabel
-
vari
abel tersebut.
Persamaan r egresili
nierber ganda adal ah
sebagai
berikut:
Y=a+bY=a+b
₁₁
XX
₁₁
+b+b
₂₂
XX
₂₂
+b+b
₃₃
XX
₃₃
+e+e
Dimana: Y=Var i
abel i
ndependen( gaya
kepemi mpi nan)X
₂₂
=Var i
abel i
ndependen( motivasi kerj
a)a=
Konst antab
₁₁
,
b,b
₂₂
==
Koef i
sienregresi e=Var
i
abel lainyangt i
dakditel
it
iataudi masukkan
dala
i
abel lainyangt i
dakditel
it
iataudi masukkan
dalam model
1) Uj i
-F(F- t
est))
Mer upakanpenguj i
anhubunganr egresi
secar asi mul t
anat auser ent akdar iv ar i
abel-
variabel bebasy ai tuMot i
v asi Ker jadanGay a
Kepemi
variabel bebasy ai tuMot i
v asi Ker jadanGay a
Kepemi mpi nankepal abagi ant er hadap
variabel terikaty ait uKi ner j
apegawai .Uj iF
ditujukanunt ukmengukurt i
ngkat
keber ar tianhubungansecar akesel ur uhan.
2) Uj i-
t( t-test )
Anal isai ni digunakanunt ukmenget ahui
pengar uhdar it i
ap- tiapv ar iabel bebasy ai
tu
Gay aKepemi mpi nandanMot i
v asi Ker ja
kepal abagi ansecar apar sialat aui ndi vidual
terhadapsebuahv ariabel t
er i
katy ait u
Kiner japegawai .Apabi lasebuahv ariabel
bebassedangdi uji pengar uhny amaka
sejuml ahv ar i
abel bebasl ainny ay angdi duga
adaper taut anny adenganv ariabel ter ikat
tersebutber sifatkonst anat aut et ap. Anal isis
i
ni jugaber gunaunt ukmenget ahui var iabel
bebasmanakahy angpal ingber pengar uh
diant arav ariabel y angl ain.
3)Uj iR2Koef isienDet ermi nasi
Koef isienDet ermi nasi( R2)ber tujuanunt uk
menget ahuiseber apa besar kemampuan
variabl e bebas y ait u Gay a Kepemi mpi nan
dan Mot i
vasiv ar i
able bebas y aitu Gay a
Kepemi mpi nan dan Mot i
v asiKer ja kepal a
bagi an
mempuny ai nilai ant ara0dan1( 0<R2<1)
dimanasemaki nt inggi ni l
ai R2akan
semaki nbai k.Yangber ar tibahwa
kesel uruhanv ariabl ebebassecar aber sama-
samamampumener angkanv ar i
abl e
terkai t
ny a.
Met
odePenel
i
tian 1.Jeni sPenel it
ian
Jeni s penel iti
an inimenggunakan met ode
assosi at i
fy aitu unt uk menganal isi
sy ai
tu
unt uk menganal i
si s pengar uh gay a
kepemi mpi nandanmot ivasiker jat erhadap
kiner j
apegawai dengan
menggunakananal i
siskuant i
tatif
.
2.Popul asidanSampel
Popul asidal am penel i
ti
ani niadal ahsel uruh
kar yawan kant or Sekr etari
at Ar sip TNI
Lant amalVI I
IManado y ang ber juml ah 75
orang.Juml ahsampel yangdi ambi l
sebany ak 30 dar i kesel uruhan popul asi,
ber dasar kanmet odenonpr obabili
ty
sampl i
ng, y ait
u penar ikan sampel t idak
penuhdi l
akukandenganmenggunakan
hukum pr obabi l
itasy ait
ubahwat i
daksemua
uni tpopul asimemi li
kikesempat an unt uk
dijadikan sampel penel it
ian ( Sar wono
2008: 120) .Dal am hal) .Dal am hali ni30
pegawai
yang di j
adi kan sampel adal ah pegawai
bagi ansekr etari
at(ar si
p) .
LangkahPenel
i
tian Dat ay ang di gunakan dal am penel iti
an i ni
adal ah:
1. Dat a Pr i
mer : Dat a y ang di peroleh
l
angsung dar ir esponden,dal am hali ni
pegawaibagi anar sipdar iobj ekpenel iti
an
TNI Lant amal VI I
I Manado mel alui
kuesi oner .
2.Dat a Sekunder:Dat ay ang di peroleh
secar at idakl angsungbai klewatdokumen,
buku- buku,l it
erature,penel it
ian t erdahul u,
i
nt er   buku- buku, l i
terature, penel iti
an
terdahul u,i nternet,dani nstansiy angt erkait
dengan
 
penel i
tiani ni.
Hasi
lPenel
i
tian Hasi lpenel i
ti
ani nimendukung penel i
t i
an
yang
dilakukan ol eh Par li
nda dan Wahy udin
(2008)danWul anLucky( 2006)y angj uga
menemukan bahwa mot i
vasiber pengar uh
signifi
kant erhadapki ner
japegawai .
Kesi
mpul
an Kesi mpulan penel it
ian iniadal ah sebagai
ber i
kut:
1.Gay akepemi mpinandanmot i
vasisecar a
simul t
an mempuny ai pengar uh si gfikan
terhadapki ner j
akaryawan.
2.Gay a kepemi mpinan secar a simul tan
mempuny aipengar uh si gnif
ikan terhadap
kinerjapegawai .
3.Mot i
vasi secar a par sial mempuny ai
pengar uh si gni
fi
kan t erhadap ki ner j
a
pegawai .
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….

GAYA KEPEMIMPINAN DAN MOTIVASI PENGARUHNYA TERHADAP KINERJA PEGAWAI


PADA BAGIAN SEKRETARIAT TNI AL LANTAMAL VIII DI MANADO

Oleh:
Sarly Sariadi

Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Jurusan Manajemen


Universitas Sam Ratulangi Manado
e-mail: sarly_sariadi@gmail.com

ABSTRAK

Kinerja pegawai yang optimal merupakan aspek yang penting dalam suatu organisasi, karena dapat
menentukan kemampuan, produktivitas serta tingkat pelayanan yang mampu dicapainya. Motivasi kerja yang
tinggi merupakan penggerak bagi setiap orang untuk dapat melakukan suatu pekerjaan dengan baik. Gaya
kepemimpinan yang baik membuat pegawai bersemangat dan termotivasi untuk menghasilkan kinerja yang baik
sesuai dengan harapan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi
kerja terhadap kinerja pegawai pada kantor TNI AL Lantamal VIII Manado. Populasi penelitian ini adalah 75
orang pegawai dan di ambil sampel sebanyak 30 responden yang merupakan pegawai bagian sekretariat khusus
pengarsipan. Penelitian ini menggunakan alat analisis regresi linear berganda. Hasil penelitian menunjukan
bahwa gaya kepemimpinan dan motivasi kerja baik secara parsial maupun simultan mempunyai pengaruh
signifikan terhadap kinerja pegawai pada kantor TNI AL Lantamal VIII Manado.

Kata kunci: motivasi, gaya kepemimpinan, kinerja pegawai.

ABSTRACT

Optimal employee performance is an important aspect in an organization, because it can determine the
capability, productivity and service levels that can in target them. High employee motivation is the driving force
for everyone to be able to do a good job. Good leadership style make employees feel excited and motivated to
produce good performance in line with expectations. This study aimed to determine the effect of leadership style
and work motivation on employee performance at the Navy office Lantamal VIII Manado. The population was
75 employees and taken 30 samples of respondents who are employees of the secretariat section special
archiving. This study uses multiple linear regression analysis. The results showed that leadership style and
motivation of both partially and simultaneously have a significant influence on the performance of employees in
the office of the Navy Lantamal VIII Manado.

Keywords: motivation, leadership style, employee performance.

Jurnal EMBA 31
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….
PENDAHULUAN

Latar Belakang
Pencapaian tujuan organisasi banyak unsur-unsur yang menjadi hal penting dalam pemenuhannya,
diantaranya adalah kepemimpinan. Sumber daya yang telah tersedia jika tidak dikelola dengan baik maka tidak
akan memperoleh tujuan yang telah direncanakan, sehingga peranan pemimpin sangat penting yang dapat
mempergunakan wewenang dan kepemimpinan untuk mencapai suatu tujuan. Kepemimpinan merupakan gaya
seorang pemimpin mempengaruhi bawahannya agar mau bekerja sama dan bekerja efektif.
Motivasi kerja akan meningkat apabila mendapatkan seorang pemimpin yang baik dan bertanggung
jawab. Gaya kepemimpinan yang baik dapat memacu karyawan untuk bekerja secara disiplin, yaitu mampu
memenuhi standar kerja, norma-norma atau aturan yang telah ditetapkan jika motivasi kerja pegawai kurang
maka, kinerja dalam pekerjaanpun ikut menurun. Motivasi yang tinggi akan memacu kinerja dalam berkerja.
Motivasi kerja akan dapat diwujudkan ketika kepemimpinan dalam organisasi berlangsung dengan baik.
Kepemimpinan akan menanamkan pengaruh untuk memotivasi pegawai sehingga mereka mau bekerja sesuai
dengan pencapaian tujuan yang dikehendaki. Pemimpin berusaha agar anggotanya mau dan mampu bekerja
dengan baik. Pentingnya peranan kepemimpinan dalam usaha mencapai tujuan organisasi, sehingga dapat
dikatakan bahwa sukses atau gagalnya suatu organisasi sebagian besar ditentukan oleh kualitas kepemimpinan
yang dimiliki oleh orang-orang yang diserahi tugas memimpin dalam organisasi yang bersangkutan.
Pekerjaan yang di jalankan oleh secretariat kearsipan Lantamal VIII Manado yang begitu banyaknya,
sehingga perlu adanya motivasi dari pemimpin agar dapat meningkatkan kinerja karyawan yang lebih maksimal
lagi dengan memperbaiki sarana dan pra sarana dimana terbatasnya berbagai sarana dan prasarana kerja pada
bagian administrasi umum menyebabkan motivasi kerja para pegawai juga rendah. Motivasi yang masih rendah
juga disebabkan oleh gaya kepemimpinan kepala bagian yang cenderung otokratik berdasarkan pengamatan,
artinya berbagai kebijakan yang seharusnya ditangani secara bersama sama terkesan masih diambil alih oleh
pimpinan. Selain itu ada keterbatasan kerja sama antara pimpinan dan staf pegawai.

Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui :
1. Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja secara simultan terhadap kinerja pegawai pada kantor TNI
AL Lantamal VIII Manado.
2. Pengaruh gaya kepemimpinan terhadap kinerja karyawan pada kantor TNI AL Lantamal VIII Manado.
3. Pengaruh motivasi kerja terhadap kinerja karyawan pada kantor TNI AL Lantamal VIII Manado.

TINJAUAN PUSTAKA

Manajemen Sumber Daya Manusia


Gomes (2004:12) manajemen terdiri dari 6 unsur (6 M) yaitu : man, money, method, material,
machines, dan market. Unsur man (manusia) ini berkembang menjadi satu bidang ilmu pengetahuan manajemen
yang disebut manajemen sumber daya manusia atau disingkat MSDM yang merupakan terjemahan dari man
power management. Hariandja (2003:20), fungsi-fungsi manajemen sumber daya manusia terdiri dari
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengendalian, pengadaan, pengembangan kompensasi,
pengintegrasian, pemeliharaan, kedisiplinan, dan pemberhentian.

Kepemimpinan
Fahmi (2012:60), kepemimpinan merupakan proses mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi
orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Sedarmayanti (2011:20),
leadership is the process of influencing group activities toward goal setting and goal achievement,
(kepemimpinan adalah suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam upaya perumusan dan pencapaian
tujuan).

32 Jurnal EMBA
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….
Gaya Kepemimpinan
Fahmi (2012;89), kepemimpinan merupakan proses mengarahkan, mempengaruhi, dan mengawasi
orang lain untuk mengerjakan tugas sesuai dengan perintah yang direncanakan. Rivai dan Mulyadi (2009;42),
mengatakan bahwa gaya artinya sikap ,gerakan tingkah laku, sikap yang elok, gerak-gerik yang bagus kekuatan,
kesanggupan untuk berbuat baik. Sedangkan gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan
pimpinan untuk mempengaruhi bawahan agar sasaran organisasi tercapai atau dapat pula dikatakan bahwa gaya
kepemimpinan adalah pola prilaku dan strategi yang disukai dan sering diterapkan oleh seorang pemimpin.
Sehingga gaya kepemimpinan yang paling tepat adalah suatu gaya yang dapat memaximumkan produktivitas,
kepuasan kerja, pertumbuhan dan mudah menyesuaikan dengan segala situasi.

Motivasi
Siagian (2008:67), menyatakan bahwa motivasi artinya keseluruhan proses pemberian motivasi bekerja
kepada bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja dengan iklas demi tercapainya tujuan organisasi
dengan efisien dan ekonomis. Sedangkan menurut Sedarmayanti (2007:40), timbulnya perilaku yang mengarah
pada tujuan tertentu dengan penuh komitmen sampai tercapainya tujuan yang dimaksud. Mangkunegara
(2009:124), menjelaskan bahwa secara psikologis, aspek yang sangat penting dalam kepemimpinan kerja adalah
sejauh mana pemimpin mampu mempengaruhi motivasi kerja SDM-nya agar mereka mampu bekerja produktif
dengan penuh tanggung jawab

Kinerja
Kinerja merupakan istilah yang berasal dari kata job performance atau actual performance (prestasi
kerja atau prestasi sesungguhnya yang dicapai seseorang). Kinerja karyawan menurut Mangkunegara (2009:9),
bahwa kinerja karyawan adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang karyawan
dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan kepadanya. Simamora (1997:89),
kinerja karyawan adalah tingkat terhadap mana para karyawan mencapai persyaratan-persyaratan pekerjaan.

Penelitian Terdahulu
Salah satu penelitian yang dilakukan Parlinda dan Wahyudin (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh
gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Daerah
Air Minum Kota Surakarta)”. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 78 orang karyawan perusahaan air
minum kota Surakarta, dengan menggunakan metode sensus. Hasil penelitiannya adalah variabel gaya
kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan.

Kerangka Pemikiran

Gaya
Kepemimpan
(X1) H2
Kinerja Pegawai
k (Y)

H3
Motivasi Kerja
(X2)
H1

k
Gambar 1. Kerangka Pemikiran Teoritis
Sumber: Diolah, 2013

Jurnal EMBA 33
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….
Hipotesis
Hipotesis yang diajukan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1 Gaya kepemimpinan dan motivasi kerja diduga berpengaruh secara simultan terhadap kinerja pegawai pada
kantor TNI AL Lantamal VIII Manado (H1).
2 Gaya kepemimpinan diduga berpengaruh terhadap kinerja pegawai kantor TNI AL Lantamal VIII Manado
(H2).
3 Motivasi kerja diduga berpengaruh terhadap kinerja pegawai pada TNI AL Lantamal VIII Manado (H3).

METODE PENELITIAN
Jenis Penelitian
Jenis penelitian ini menggunakan metode assosiatif yaitu untuk menganalisis pengaruh gaya
kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja pegawai dengan menggunakan analisis kuantitatif.

Populasi dan Sampel


Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh karyawan kantor Sekretariat Arsip TNI Lantamal VIII
Manado yang berjumlah 75 orang. Jumlah sampel yang diambil sebanyak 30 dari keseluruhan populasi,
berdasarkan metode non probability sampling, yaitu penarikan sampel tidak penuh dilakukan dengan
menggunakan hukum probabilitas yaitu bahwa tidak semua unit populasi memiliki kesempatan untuk dijadikan
sampel penelitian (Sarwono 2008:120). Dalam hal ini 30 pegawai yang dijadikan sampel adalah pegawai bagian
sekretariat (arsip).

Sumber Data
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
1. Data Primer
Data yang diperoleh langsung dari responden, dalam hal ini pegawai bagian arsip dari objek penelitian TNI
Lantamal VIII Manado melalui kuesioner.
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh secara tidak langsung baik lewat dokumen, buku-buku, literature, penelitian terdahulu,
internet, dan instansi yang terkait dengan penelitian ini.

Metode Analisis Data


Pengujian Asumsi Klasik

1. Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah sebuah model regresi, variabel independent atau
keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Uji normalitas dalam penelitian ini menggunakan metode
normal P-Plot.

2. Uji Heteroskedastisitas
Uji asumsi heteroskedastisitas adalah untuk menguji apakah kesalahan pengganggu/residual dari suatu
model regresi tidak memiliki varians konstan dari suatu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varians dari
residual suatu pengamatan ke pengamatan yang lain berbeda, maka disebut heteroskedastisitas. Model regresi
yang baik adalah tidak terjadi heteroskedastisitas. Dasar pengambilan keputusan suatu model regresi dikatakan
tidak terjadi heteroskedastisitas adalah jika tidak ada pola yang jelas, serta titik – titik menyebar diatas dan di
bawah angka 0 (nol) pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas
Tujuan dilakukan uji asumsi multikolinieritas adalah untuk menguji apakah pada model regresi terdapat
korelasi antara variabel independen. Suatu model regresi yang baik tidak terdapat korelasi antara variabel
independennya. Model regresi dikatakan bebas dari masalah multikolinieritas jika korelasi antar variabel
independennya mendekati 0,5. Selain itu dapat diketahui melalui besaran VIF dan Tolerance, dimana jika nilai
VIF dan Tolerance < 10, maka model regresi bebas multikolinieritas, Suliyanto (2011:60).

34 Jurnal EMBA
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….

Analisis Regresi Berganda


Estimasi yang dilakukan ditujukan untuk menggambarkan suatu pola hubungan ke dalam fungsi atau
persamaan yang ada di antara variabel-variabel tersebut. Persamaan regresi linier berganda adalah sebagai
berikut:
Y = a + b₁X₁+b₂X₂+b₃X₃+e
Dimana:
Y = Variabel dependen (kinerja pegawai)
X₁ = Variabel independen (gaya kepemimpinan)
X₂ = Variabel independen (motivasi kerja)
a = Konstanta
b₁,b₂ = Koefisien regresi
e = Variabel lain yang tidak diteliti atau dimasukkan dalam model

Uji-F (F-test)
Merupakan pengujian hubungan regresi secara simultan atau serentak dari variabel-variabel bebas yaitu
Motivasi Kerja dan Gaya Kepemimpinan kepala bagian terhadap variabel terikat yaitu Kinerja pegawai. Uji F
ditujukan untuk mengukur tingkat keberartian hubungan secara keseluruhan.

Uji-t (t-test)
Analisa ini digunakan untuk mengetahui pengaruh dari tiap-tiap variabel bebas yaitu Gaya
Kepemimpinan dan Motivasi Kerja kepala bagian secara parsial atau individual terhadap sebuah variabel terikat
yaitu Kinerja pegawai. Apabila sebuah variabel bebas sedang di uji pengaruhnya maka sejumlah variabel bebas
lainnya yang diduga ada pertautannya dengan variabel terikat tersebut bersifat konstan atau tetap. Analisis ini
juga berguna untuk mengetahui variabel bebas manakah yang paling berpengaruh diantara variabel yang lain.

Uji R2 Koefisien Determinasi


Koefisien Determinasi (R2) bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variable bebas yaitu
Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Kerja kepala bagian mempunyai nilai antara 0 dan 1 (0 < R 2 < 1) dimana
semakin tinggi nilai R2 maka akan semakin baik. Yang berarti bahwa keseluruhan variable bebas secara
bersama-sama mampu menerangkan variable terkaitnya.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Hasil Uji Asumsi Klasik


Untuk memperoleh hasil regresi linier berganda yang baik maka terlebih dahulu dilakukan asumsi
klasik, yaitu :

1. Normalitas

Gambar 2 : Uji Normalitas


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Jurnal EMBA 35
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….
Gambar 2 menunjukkan bahwa grafik Normal P-P of Regression Standardized Residual
menggambarkan penyebaran data di sekitar garis diagonal dan penyebarannya mengikuti arah garis diagonal
grafik tersebut, maka model regresi yang digunakan dalam penelitian ini memenuhi asumsi Normalitas.

2. Heteroskedastisitas

Gambar 3. Hasil uji Heteroskedastisitas


Sumber: Hasil Pengolahan Data, 2013

Gambar 3 grafik Scatterplot yang ditampilkan untuk uji heterokesdastisitas menampakkan titik-titik
yang menyebar secara acak. Hal tersebut mengidentifikasikan tidak terjadinya hereroskesdastisitas pada model
regresi, sehingga model regresi tersebut layak dipakai untuk memprediksi variabel dependen Kinerja(Y)
berdasarkan masukan variabel Motivasi (X1) dan Gaya Kepemimpinan (X2).

3. Multikolinearitas

Tabel 1. Hasil Uji Multikolinearitas Model Summary (a) Coefficients


Collinearity Statistics
Model Tolerance VIF
1(Constant)
Motivasi 600 1.665
Kepemimpinan .600 1.665
Sumber: Hasil Pengolahan Data 2013

Berdasarkan hasil collinearity Statistics dapat dilihat pada output coefficient model, dikatakan terjadi
gejala multikolinearitas jika nilai VIF < 10. Hasil perhitungan menghasilkan nilai VIF untuk variabel motivasi
kerja dan gaya kepemimpinan yaitu sebesar 1.665 < 10, maka dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi gejala
multikolinearitas dalam model regresi tersebut diatas.

36 Jurnal EMBA
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….

Hasil Analisis Regresi Linier Berganda

Tabel 2. Hasil Uji Regresi Linier Berganda


Variabel B T Sig t Ket
Motivasi Kerja (X1) 0,384 3.485 0,020 Signifikan
Gaya Kepemimpinan (X2) 0,617 3.935 0,007 Signifikan
R = 0,778
R Square = 0,606
Adjust R Square = 0,576
Fhitung = 19.996
Ftabel = 2.947
Sig F = 0,000
Ttabel = 2.763
Sig t = 0.005
Konstanta = 0.116
Sumber: Hasil Pengolahan data 2013

Berdasarkan tabel 2 dapat isimpulkan bahwa :

1. Persamaan Regresi adalah :


Y = a + b1X1 + b2X2 => Y = 0.116 + 0.384X1 + 0.617X2

Keterangan :
Y= Kinerja/ konstanta
X1=Motivasi X2= Gaya Kepemimpinan

Konstanta sebesar 0.116 menyatakan bahwa jika Motivasi Kerja (X1) dan Gaya Kepemimpinan (X2)
diabaikan maka Kinerja= 0.116. Selanjutnya nilai b1, yang merupakan koefisien regresi dari variabel
X1(Motivasi) sebesar 0,384 mempunyai arti bahwa jika Gaya Kepemimpinan mengalami peningkatakan
sebesar 1 satuan, maka kinerja juga akan ikut mengalami kenaikan atau peningkatan sebesar 0,384 satuan
dengan asumsi variabel lainnya tetap atau konstan.
Nilai b2 yang merupakan koefisien regresi dari variabel X 2 (Gaya Kepemimpinan) sebesar 0,617
mempunyai arti bahwa apabila motivasi kerja bertambah atau mengalami peningkatan 1 satuan, maka
Kinerja juga akan mengalami kenaikan atau peningkatan sebesar 0,617 satuan dengan asumsi variabel
lainnya tetap atau konstan. Dengan demikian dapat diketahui jika motivasi dan Gaya Kepemimpinan
mengalami peningkatan atau ditingkatkan menjadi lebih baik lagi dari sebelumnya, maka kinerja juga akan
mengalami peningkatan.

2. Perhitungan uji F menunjukkan bahwa Fhitung > Ftabel (19.996>2.947) atau Sig F <5%(0,000<0,05).
Artinya secara bersama-sama variabel motivasi (X1) dan gaya kepemimpinan (X2) berpengaruh signifikan
terhadap variabel Kinerja (Y). Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan ada pengaruh secara simultan
vaiabel motivasi (X1) dan gaya kepemimpinan (X2) terhadap Kinerja(Y).
3.
4. Hasil perhitungan uji t menunjukkan bahwa:

Variabel Motivasi (X1) memiliki nilai thitung sebesar 3.485 dengan signifikansi sebesar 0,005 karena
|thitung|>|ttabel| (3.485 >2.763)
maka secara parsial Motivasi (X1) berpengaruh signifikan positif terhadap Kinerja(Y) dengan asumsi
variabel bebas lainnya konstan. Dengan demikian hipotesis yang menyebutkan bahwa Motivasi berpengaruh
terhadap Kinerja terbukti atau dapat diterima.

Variabel Gaya Kepemimpinan (X2) memiliki nilai thitung 3.935 dengan signifikan sebesar 0,005, karena
|thitung|>|ttabel| (3.935>2.763) maka secara parsial variabel Gaya Kepemimpinan (X2) berpengaruh signifikan

Jurnal EMBA 37
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….
terhadap Kinerja(Y) dengan asumsi variabel bebas lainnya konstan. Dengan demikian hipotesis yang
menyebutkan bahwa Gaya Kepemimpinan berpengaruh terhadap Kinerja terbukti atau dapat diterima.

5. Hasil perhitungan koefisien korelasi (R) menunjukkan nilai sebesar 0,778 yang hampir mendekati +1
artinya hubungan korelasi variabel motivasi (X 1) dan gaya kepemimpinan (X2) terhadap kinerja sangat kuat
dan erat.

6. Hasil perhitungan R Square (R2) menunjukkan nilai sebesar 0,606, artinya 60.6% variabel motivasi (X1)
dan gaya kepemimpinan (X2) mampu menjelaskan naik turunya variabel Kinerja (Y) sedangkan sisanya
30.4% dipengaruhi oleh variabel lain diluar variabel bebas yang tidak diteliti dalam penelitian ini.

Pembahasan

Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai


Kinerja karyawan merupakan hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seorang
karyawan dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggungjawab yang di berikan padanya Mangkunegara
(2009:9). Hasil pengujian hipotesis secara simultan menunjukan bahwa variable motivasi kerja (X1) dan gaya
kepemimpinan (X2) mempunyai hubungan yang positif dan searah dengan variable kinerja Pegawai (Y) dan
mempunyai hubungan yang sangat erat dengan koefisien korelasi sebesar 77.8%. Hal ini sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) dengan judul “pengaruh gaya kepemimpinan,
motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja karyawan (studi kasus pada perusahaan air minum kota
Surakarta), dengan jumlah sampel 78 responden dan alat analisis regresi berganda. Hasil penelitiannya
menunjukan bahwa gaya kepemimpinan, motivasi dan lingkungan kerja mempunyai pengaruh signifikan
terhadap kinerja karyawan.

Pengaruh Gaya Kepemimpinan Terhadap Kinerja Pegawai


Gaya kepemimpinan adalah sekumpulan ciri yang digunakan pimpinan untuk mempengaruhi bawahan
agar sasaran organisasi tercapai (Rivai dan Mulyadi 2009;42), Hasil pengujian hipotesis secara parsial variabel
gaya kepemimpinan menunjukan bahwa t hit > ttabel (3.935 > 2.763) ini berarti bahwa variabel gaya
kepemimpinan mempunyai hubungan positif dan searah terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) bahwa variabel gaya kepemimpinan mempunyai hubungan
positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang dilakukan
oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) yang juga menemukan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh signifikan
terhadap kinerja pegawai.

Pengaruh Motivasi Terhadap Kinerja Pegawai


Motivasi merupakan suatu daya pendorong atau penggerak seseorang untuk berprilaku tertentu yang
dapat timbul dari dalam atau luar individu (Mangkunegara 2009:20). Hasil pengujian hipotesis secara parsial
variabel gaya kepemimpinan menunjukan bahwa thit > ttabel (3.485 > 2.763) ini berarti bahwa variabel motivasi
mempunyai hubunngan yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hal ini sesuai dengan penelitian
yang dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) yang menunjukan bahwa variabel motivasi mempunyai
hubungan yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Salah satu penelitian yang dilakukan Parlinda
dan Wahyudin (2008) dengan judul “Analisis Pengaruh gaya kepemimpinan dan motivasi kerja terhadap kinerja
karyawan (Studi Pada Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta)”. Jumlah sampel dalam
penelitian ini adalah 78 orang karyawan perusahaan air minum kota Surakarta, dengan menggunakan metode
sensus. Hasil penelitiannya adalah variabel gaya kepemimpinan, motivasi kerja dan lingkungan kerja
berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan. Hasil penelitian ini mendukung penelitian yang
dilakukan oleh Parlinda dan Wahyudin (2008) dan Wulan Lucky (2006) yang juga menemukan bahwa motivasi
berpengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

38 Jurnal EMBA
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39
ISSN 2303-1174 Sarly Sariadi, Gaya Kepemimpinan dan….
PENUTUP
Kesimpulan
Kesimpulan penelitian ini adalah sebagai berikut :
1. Gaya kepemimpinan dan motivasi secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja
pegawai.
2. Gaya kepemimpinan secara simultan mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.
3. Motivasi secara parsial mempunyai pengaruh signifikan terhadap kinerja pegawai.

Saran
Faktor-faktor yang berkaitan dengan motivasi kerja harus benar-benar diperhatikan agar dalam jangka
panjang kinerja pegawai juga diharapkan akan semakin meningkat, antara lain dengan cara meningkatkan
komunikasi yang baik dan efektif antara pegawai dan pimpinan serta menambah sarana dan prasarana yang
lebih memadai untuk menunjang pekerjaan para pegawai.

DAFTAR PUSTAKA

Fahmi, Irham. 2012. Manajemen Kepemimpinan, Teori dan Aplikasi. Penerbit Albeta, Bandung.
Gomes, Faustino Cardos. 2004. Managemen Sumber Daya Manusia, Cetakan Ketiga, Penerbit Andi Offset,
Yogyakarta.
Hardiandja, Efendi. 2003. Manajemen Sumberdaya Manusia. Penerbit Gramedia Jakarta.
Lucky Wulan, 2006. Analisis Pengaruh Motivasi Karja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
(Studi Pada Disperindang, Semarang). Fokus Ekonomi. Vol, 1. No. 2. 92-108. Universitas
Diponegoro, Semarang.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2009. Evaluasi Kinerja SDM. Refika Aditama, Bandung.
Parlinda Vera dan Wahyuddin. M. 2008. Pengaruh Kepemimpinan,Motivasi dan Lingkungan Kerja Terhadap
Kinerja Karyawan Perusahaan Daerah Air Minum Kota Surakarta. Jurnal Ekonomi dan Bisnis.
Universitas Sebelas Maret, Surakarta. Vol 2. No. 3. 175-194.
Rivai Veithzal dan Deddy Mulyadi. 2009. Kepemiminan dan Prilaku Organisasi, Edisi Ketiga, PT. Raja
Grafindo Persada, Jakarta.
Sarwono Jonathan. 2008. Metode Penelitian Bisnis, CV. Alfabeta, Bandung.
Sedarmayanti. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia, Reformasi Birokrasi dan Manajemen Pegawai Negeri
Sipil. Refika Aditama, Bandung.
Siagian, Sondang. P. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia. Bumi Aksara, Jakarta.
Simamora, Henry. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. STIE YKPN. Yogyakarta
Sugiono. 2010. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta, Jakarta.
Suliyanto. 2011. Ekonometrika Terapan, Teori dan Aplikasi dengan SPSS. Edisi I, Andi, Yogyakarta.

Jurnal EMBA 39
Vol.1 No.4 Desember 2013, Hal. 31-39

Anda mungkin juga menyukai