Anda di halaman 1dari 8

CRITICAL BOOK REPORT

Identitas
Nama Mahasiswa. : Siti Nurhaliza Siregar
NIM/Prodi. : 6202510001
Judul buku. : KEPEMIMPINAN DAN PERILAKU ORGANISASI
Bab/Jih Halaman : BAB 13/ 14 Halaman
[Nama Pengarang. : Prof. Dr. Veithzal rivai, M.B.A.
: Prof. Dr. Deddy Mulyadi, M.Si.
Penerbit/Thn Terbit : 2013

Aspek Penilaian

No Aspek

Isi Bab (ringkasan Dalam Kekuasaan dan politik


1 setiap sub bab )
Firman allah subhanahuata’ala dalam surah ali
imran (3) ayat 26 yang berbunyi
‫ك ِمم َّۡن َت َشٓا ُء َو ُتع ُِّز َم ۡن َت َشٓا ُء‬ َ ‫قُ ِل ال ٰلّ ُه َّم ٰمل َِك ۡالم ُۡلكِ ُت ۡؤتِى ۡالم ُۡل‬
َ ‫ك َم ۡن َت َشٓا ُء َو َت ۡن ِز ُع ۡالم ُۡل‬
‫ك َع ٰلى ُك ِّل َش ۡى ٍء َقد ِۡي ٌر‬ ۡ
َ ‫ِك ال َخ ۡي ُؕ‌ر ِا َّن‬ ؕ ‫َو ُت ِذ ُّل َم ۡن َت َشٓا ُء‬
َ ‫‌  ِب َيد‬

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan,


Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS ali ‘imran (3) : 26)
Berkaitan dengan firman allah subhanahuata ‘ala di atas ,
rasulullah saw bersabda : janganlah engkau meminta –
minta jadi pembesar negara . karna jika engkau jadi
pembesar karna permintaan , tanggung jawabmu akan
besar sekali . dan jika engkau diangkat tanpa permintaan ,
engkau akan ditolong orang dalam tugasmu .(HR.
Muslim)

A.Defenisi kekuasaan
Konsep kekuasaan (power) erat sekali hubungannya
dengan konsep kepemimpinan . dengan memiliki
kekuasaan , pemimpin memperoleh alat untuk
memengaruhi perilaku pengikutnya , pemimpin
seharusnya tidak hanya menilai perilakunya sendiri agar
mereka dapat mengerti bagaimana mereka memengaruhi
orang lain , akan tetapi juga pemimpin harus mau dan
mampu menilai posisi mereka dan cara menggunakan
kekuasaan .
Inti dari kepemimpinan adalah pengambilan keputusan .
seorang pemimpin harus dapat membuat keputusan yang
cepat dan sulit seperti pekerja harus dipindahkan , dipecat,
diberi promosi, dan sebagainya.
Dalam organisasi perlu ada pusat kekuasaan atau titik
utama yang dapat mengendalikan kekuasaan sehingga
keteraturan dan efisiensi dapat dibangun dalam organisasi
Sementara itu, kekuasaan adalah suatu proses yang wajar
dalam setiap kelompok atau organisasi , perlu diketahui
bagaimana kekuasaan itu di peroleh dan dijalankan
sehingga dapat mengetahui sepenuhnya perilaku
organisasi , untuk itu perlu di ketahui makna dari
kekuasaan itu sendiri
Ada beberapa pandangan tentang pengertian kekuasaan
 Kekuasaan adalah suatu kemungkinan yang
membuat seorang aktor didalam suatu hubungan
sosial berada dalam suatu jabatan untuk
melaksanakan keinginannya sendiri dan yang
mampu menghilangkan rintangan ( Max Weber)
 Kekuasaan adalah suatu kemampuan untuk
memengaruhi aliran energi dan dana yang tersedia
untuk mencapai suatu tujuan yang berbeda secara
jelas dari tujuan lainnya ( Wafterd Nord )
 Kekuasaan dipergunakan hanya jika tujuan- tujuan
tersebut paling sedikit mengakibatkan perselisihan
satu sama lain . kekuasaan adalah suatu produksi
dari akibat yang diinginkan ( Russel )
 Kekuasaan adalah kemampuan untuk
mempergunakan kekuatan (Bierstedt ) kekuasaan
adalah suatu kontrol atas orang lain yang berhasil (
Wrona)
 Kekuasaan adalah jika orang A mempunyai
kekuasaan atas orang B, maka A bisa meminta B
untuk melaksanakan sesuatu yang tidak bisa
dilakukan oleh B terhadap A (Dahl)
 Kekuasaan sebagai suatu potensi dan suatu
pengaruh ( Rogers )
Dengan demikian, kekuasaan adalah suatu sumber yang
bisa atau tidak bisa untukuntuk dipergunakan ,
Selain itu kekuasaan adalah suatu kapasitas yang dimiliki
A untuk memengaruhi prilaku B sehingga B melakukan
apa yang mau tidak mau harus dilakukannya. Pengertian
ini mengandung tiga makna, yakni :
 Suatu potensial yang tidak perlu diaktualkan
menjadi efektif
 Suatu hubungan ketergantungan
 Pengandaian bahwa B mempunyai sesuatu
keleluasan ( diskresi ) mengenai perilakunya
sendiri
Dengan demikian, kekuasaan bisa ada tanpa digunakan.
Kekusaan juga merupakan suatu fungsi dari
ketergantungan ( dependency )
B.kekuasaan dan Pemegang wewenang
Wewenang adalah kekuasaan resmiyang dimiliki
seseorang karna kedudukannya dalam hierarki organisasi.
Pengarahan atau perintah harus dipatuhi.
Wewenang mempunyai sifat :
 Terdapat pada posisi seseorang, individu
mempunyai wewenang karena posisi yang ia
pegang, bukan karena sifat, pribadi yang khusus
 Diterima oleh bawahan, individu dalam posisi
wewenang dan dapat melaksanakannya karena ia
mempunyai hak yang sah;
 Kekuasaan digunakan secara vertikal dan mengalir
dari atas ke bawah dalam susunan sebuah
organisasi
Kekuasan dapat berasal dari berbagai sumber, bagaimana
hal tersebut diperoleh dalam suatu organisasi tergantung
pada sberapa luas dari jenjang kekuasaan yang dicari.
Kekuasaan dapat dari antarpribadi, struktural dan
berdasarkan situasi.
C. kekuasaan Antarpribadi
Terdapat lima basis kekuasaan antarpribadi yaitu ;
 Kekuasaan legitimasi (legitimate power )
kemampuan seseorang untuk memengaruhi karena
posisinya.seseorang yang memiliki kekuasaan
yang lebih tinggi, mempunyai kekuasaan atas
orang-orang yang lebih rendah kedudukannya
dalam teori organisasi yang sederajat mempunyai
kekuasaan legitimasi yang sederajat.
 Kekuasaan imbalan (Reward Power) jenis
kekuasan ini didasarkan atas kemampuan
seseorang untuk memberikan imbalan kepada
pengikutnya yang disertai dengan kepatuhan
mereka untuk mengikutinya, kekuasaan imbalan
ini digunakan untuk mendukung kekuasaan
legitimasi,
 Kekuasaan paksaan (coercive power )
kekuasaan untuk menghukum, para pengikut patuh
karna takut. Seorang manajer akan menunda
promosi jabatan bawahannya karena kurang sukses
dalam tugasnya, meskipun hukuman menimbulkan
dampak yang tidak diharapkan, hukuman adalah
bentuk kekuasaan paksaan yang masih digunakan
untuk memperoleh kepatuhan atau untuk
memperbaiki perilaku yang tidak produktif dalam
organisasi.
 Kekuasaan Ahli (Expert power)
seseorang memiliki keahlian, bila mempunyai
keahlian yang lebih tinggi, maka dengan
keahliannya akan mempunyai akan mempunyai
kekuasaan meskipun peringkat mereka rendah,
seseorang dapat memiliki keahlian teknis,
administratif, merupakan suatu karakteristik
pribadi, sedangkan kekuasaan legitimasi imbalan
dan kekuasaan paksaan sebagian besar ditentukan
oleh organisasi .
 Kekuasaan Referen (Referent power)
bnayak individu yang menyatukan diri dengan atau
dipengaruhi oleh seseorang karena gaya
kepribadian atau perilaku orang tersebut
D.kebutuhan kekuasan
Sepanjang sejarah manusia selamanya terpesona oleh
kekuasaan. Dalam keputusan cina kuno, perhatian akan
kekuasaan secara jelas dikemukakan, kekuasaan
menjanjikan dari yang agung (the taming power of the
great ), kekuasan cahaya ( the power of light ), kekuasaan
kegelapan (the power of the dark)
McClelland mengemukakan bahwa kekuasaan dapat
digunakan secara bertanggung jawab, disamping untuk
mengkaji kebutuhan berprestasi juga kebutuhan akan
kekuasaan. Sebagai keinginan untuk menimbulkan danpak
pada orang lain. Jenis danpak ini dapat ditunjukkan
dengan tiga cara yaitu :
 Dengan tindakan yang kuat, memberi bantuan atau
nasihat, dengan mengendalikan sesorang
 Dengan tindakan yang menimbulkan emosi pada
orang lain.
 Dengan memerhatikan reputasi
E.kekuasaan struktural dan situasional
Peffer mengemukakan bahwa kekuasaan terutama
ditentukan oleh struktur di dalam organisasi, ia
memandang struktur dalam organisasi, sebagai mekanisme
pengendalian yang mengatur organisasi.
F. kekuasaan antardepartemen
Perhatian utama kajian kekuasan selama ini lebih
cenderung secara individual. Akan tetapi, penting juga
untuk mempertibangkan kekuasaan subunit atau antarunit
dalam departemen memiliki kekuasaan yang lebih banyak.
Penelitian yang dilakukan perrow mengungkapkan bahwa
peringkat subunit menurut urutan mulai dari yang
berkuasa sampai dengan yang kurang bekuasa adalah :
(1) Penjualan dan pemasaran,
(2) Produksi
(3) Keuangan
(4) Riset dan pengembangan
Karyawan produksi bergantung pada karyawan
pemeliharaan, perbedaan kekuasaan ini dijelaskan dengan
menurut ukuran pengecualian yang dilaksanakan oleh
karyawan pemeliharaan atas sesuatu kemungkinan yang
penting.
G.ilusi kekuasaan
Tidak dapat disangkal bahwa sebagian individu dan
subunit mepunyai kekuasaan yang sangat besar untuk
menggerakkan orang lain untuk melakukan sesuatu
dengan cara yang sesuai dengan kehendak mereka.
Dalam eksperimen yang dilakukan oleh milgram tentang
“kepatuhan terhadap wewenang” , ditemukan bahwa dari
40 subjek , 26 orang atau 65% mematuhi instruksi,
walaupun terdapat konflik emosional dan psikologi selama
eksperimen tersebut
Eksperimen milgram menunjukkan bahwa pemilikan
kekuasaan secara legitimasi bukan satu-satunya bahwa
kekuasaan itu itu dapat digunakan
H.Strategi dan taktik politik
Terdapat perilaku berorientasi politik :
 Perilaku yang biasanya di luar sistem kekuasaan
legitimasi yang diakui.
 Perilaku yang dirancang untuk menguntungkan
seseorang atau subunit seiring dengan pengorbanan
organisasi secara keseluruhan
 Perilaku yang dimaksudkan dan dirancang untuk
memperoleh dan mempertahankan kekuasaan
Sebagai akibat dari perilaku berorientasi politik,
kekuasaan formal yang ada dalam suatu organisasi seiring
dikesampingkan atau dihambat.
Berbagai taktik politik yang digunakan oleh agen
pembelian adalah
 Penghindaran peraturan. Menhindari prosedur
pembelian formal dalam organisasi,
 Politik-politik memanfaatkan persahabatan untuk
memudahkan atau menghalangi proses suatu
pemasaran
 Kependidikan.berusaha membujuk perekayasaan
untuk berfikir sesuai dengan syarat-syarat
pembelian.
Mintberg dan yang lainnya menguraikan kemahiran
berpolitik itu sebagai memainkan permainan. Permainan
yang diperankan manajer dan non-manajer adalah :
 Melawan wewenang (permainan pemberontakan)
 Membalas perlawanan terhadap wewenang
(permainan membalas pemberontakan )
 Membangun basis kekuatan (permainan sokongan
dan permainan pemberi kekuatan )
 Membangun basis kekuatan (permainan
pembentukan koalisi)
 Mengalahkan lawan (permainan lini lawan staff)
 Memengaruhi perubahan organisasi (permainan
meniupkan opini )
Keenam contoh permainan politik tersebut tidak
selamanya dapat diartikan sebagai baik dan buruk bagi
organisasi. Semua itu adalah permainan yang terjadi dalam
organisasi dengan tingkat frekuensi yang
Braneka
I.Etika, kekuasaan, dan politik
isu kekuasaan dan politik acapkali melibatkan juga isu
etika, contohnya kalau kekuasaan digunakan dalam
batasan formal dari wewenang manajer dan dalam
kerangka kebijakan organisasi, uraian perbedaan.
Manajer berhadapan dengan dilema etika dalam pekerjaan
mereka karena mereka sering menggunakan kekuasaan
dan politik untuk mencapai tujuan mereka. Masing masing
manajer bertanggung jawab etika
1. Hasil yang bemanfaat: perilaku manajer
menghasilkan kepuasan optimal dari para
pihak,baik dari dalam maupun di luar organisasi.
Dengan lain kata, berakibat pada hal terbaik untuk
sejumlah besar orang. Berkaitan dengan hal di atas
rasulullah bersabda:
 Sebaik-baik manusia adalah manusia yang
bermanfaat bagi orang lain (al-hadis)
 Wahai allah! Siapa yang menjabat suatu jabatan
dalam pemerintahan umatku, laludia mempersulit
urusan mereka, makan persulit pulalah dia, dan
siapa yang menjabat suatu jabatan dalam
pemerintahan umatku, lalu dia berusaha menolong
mereka, maka tolonglah dia!( HR Muslim )
 Barang siapa yang kami angkat di antara kamu
meangku satu jabatan, lalu disembunyikan
terhadap kami sebuah jarum atau yang lebih kecil
dari itu, maka perbuatannya itu adalah
penggelapan. Dia akan datang pada hari kiamat
membawa barang yang di gelapkannya itu. (HR
Muslim)
2. Hak individu : perilaku manajer harus
menghormati hak-hak dari semua pihat yang
terkait, dengan kata lain, respek pada hak dasar
manusia, yakni kebebasan memberikan
persetujuan, kebebasan berbicara, kebebasan
menyatakan kata hati, keleluasaan pribadi,
berkaitan dengan proses
3. Distribusi keadilan : prilaku manajer harus respek
pada aturan keadilan hal ini berati memperlakukan
orang secara wajar dan adil serta tidak sewenang-
wenang
Etika Politik
Etika di bagi kedalam etika umum dan etika khusus, etika
umum mempertanyakan prinsip-prinsip dasar yang
berlaku bagi segenap tindakan manusia, sedangkan etika
khusus membahas prinsip-prinsip itu dalam hubungan
dengan kewajiban manusia dalam berbagai lingkup
kehidupannya. Dibedakan antara etika individual yang
mempertanyakan kewajiban manusia sebagai individu,
terutama terhadap dirinya sendiri sendiri sendiri dan
melalui suara hati, terhadap etika sosial. Etika sosial jauh
lebih luas dari etika individual karena hampir semua
kewajiban manusia bergandengan dengan kenyataan
bahwa ia merupakan makhluk sosial.
Arti Kata moral
Kata “moral”. Apa yang dimaksud bila ditambahkan kata
sifat moral pada salah satu kata benda seperti “kewajiban”,
“norma”,”pertimbangan”, dan sebagainya? Apa yang
mmbedakan kewajiban dan norma moral dari kewajiban
dan norma yang bukan moral?
Bagi kita cukup apabila diperhatikan segi mana yang
selalu diintip beberapa contoh . misalnya kita dapat
mengatakan bahwa si A adalah dosen yang buruk, jalan
pikirannya kacau, omongannya tak jelas, dan sebagainya.
Tetapi sebagai manusia ia baik sekali dan dicintai oleh
para mahasiswa. Tentang orang yang sama kita dapat
mengatakan bahwa dia sebagai dokter sangat baik, tetapi
sebagai manusia ia buruk ( misalnya karena bantuannya
tergantung tinggi pembayaran yang diterimanya )
Dengan demikian, etika politik mempertanyakan tanggung
jawab dan kewajiban manusia sebagai manusia dan bukan
hanya sebagai warga negara terhadap negara.

2 Penutup( kesimpulan ) Firman allah subhanahuta’ala dalam surah ali ‘imran (3)
ayan 26 berbunyi:
‫ك ِمم َّۡن َت َشٓا ُء َو ُتع ُِّز َم ۡن َت َشٓا ُء‬ َ ‫قُ ِل ال ٰلّ ُه َّم ٰمل َِك ۡالم ُۡلكِ ُت ۡؤتِى ۡالم ُۡل‬
َ ‫ك َم ۡن َت َشٓا ُء َو َت ۡن ِز ُع ۡالم ُۡل‬
‫ك َع ٰلى ُك ِّل َش ۡى ٍء َقد ِۡي ٌر‬ َ ‫ِك ۡال َخ ۡي ُؕ‌ر ِا َّن‬ ؕ ‫َو ُت ِذ ُّل َم ۡن َت َشٓا ُء‬
َ ‫‌  ِب َيد‬

Katakanlah: "Wahai Tuhan Yang mempunyai kerajaan,


Engkau berikan kerajaan kepada orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau cabut kerajaan dari orang yang
Engkau kehendaki. Engkau muliakan orang yang Engkau
kehendaki dan Engkau hinakan orang yang Engkau
kehendaki. Di tangan Engkaulah segala kebajikan.
Sesungguhnya Engkau Maha Kuasa atas segala sesuatu.
(QS ali ‘imran (3) : 26)
Kekuasaan dan wewenang memiliki pengertian yang
berbeda, kekuasaan diartikan sebagai kemampuan untuk
menggerakkan orang melakukan sesuatu sesuai dengan
cara yang diinginkan ; sedangkan wewenang memiliki
pengertian yang lebih sempit, wewenang adalah bentuk
kekuasaan yang dilegitimasikan karena hal itu di terima
bawahan.
French dan Raven memperkenalkan gagasan tentang lima
basis kekuasaan antarpribadi, yaitu legitimasi, imbalan,
paksaan, keahlian, dan referen. Kelima basis tersebut
dapat dibagi dalam dua kategori besar. Yaitu organisasi
dan pribadi. Kekuasaan legitimasi, imbalan, dan paksaan
terutama dibentuk oleh organisasi ; sedangkan kekuasaan
keahlian dan paksaan didasarkan atas kualitas pribadi
Terdapat kekuasaan struktural dan situasional. Tatanan
suatu struktur organisasi membentuk pola arus komunikasi
dan informasi yang memainkan peranan penting dalam
pembentukan dan penggunaan kekuasaan.
Subunit atau departemen dalam organisasi memperoleh
dan menggunakan kekuasaan. Pendekatan kontingensi
strategis menunjukkan kekuasaan subunit. Kontingensi
strategis adalah kejadian atau tindakan yang sangat
penting untuk mencapai tujuan organisasi. Faktor faktor
kotingensi strategis yang telah terungkap melalui riset
mencakup penanggulangan ketidakpastian, keterpusatan,
dan kemampuan mengganti
Individu kadang kadang dapat melaksanakan kekuasaan
karena ilusi (khayalan). Eksperimen milgram tentang
“kepatuhan terhadap wewenang” yang mempergunakan
tegangan listrik khayalan menggambarkan bagaimana ilusi
kekuasaan dapat menimbulkan kepatuhan
Politik terdapat dalam semua organisasi. Politik terdiri atas
semua kegiatan yang digunakan untuk memperoleh,
mengembangkan, dan menggunakan kekuasaan dan
sumber daya lain untuk mendapatkan hasil yang
diinginkan seseorang jika terjadi ketidak pastian atau
ketidaksepakatan tentang kepatuhan
Mintberg memperkenalkan permainan politik, contohnya
melawan wewenang ( permainan pemberontakan ),
membangun basis kekuatan ( permainan sokongan dan
permainan pembentukan koalisi), mengalahkan lawan
( permainan lini lawan staf), dan memengaruhi perubahan
organisasi ( permainan meniupkan opini)

Anda mungkin juga menyukai