Anda di halaman 1dari 8

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Satuan Pendidikan : MTS CENTONG


Mata Pelajaran : FIKIH
Kelas / Semester : VII / GENAP
Materi Pokok : SUCIKANLAH LAHIR BATINMU, GAPAILAH
CINTA TUHANMU
Alokasi Waktu : 1 Pertemuan (2 x 40 menit)

A. Standar Kompetensi
5. Melaksanakan tata cara shalat wajib selain shalat lima waktu
B. Kompetensi Dasar
5.1 Menjelaskan ketentuan shalat dan khutbah Jum’at
C. Tujuan Pembelajaran
 Siswa dapat menjelaskan pengertian shalat Jum’at dan dalilnya
 Siswa dapat syarat rukun shalat Jum’at
 Siswa dapat syarat rukun khutbah Jum’at
 Siswa dapat menjelaskan sunah shalat Jum’at
D. Materi Pembelajaran
1. Pengertian Sholat Jum’at dan Dalilnya
Sholat Jumat adalah sholat 2 rakaat yang dilakukan di hari Jumat secara
berjamaah setelah khutbah Jumat dan setelah masuk waktu Dhuhur. Untuk dapat
melakukan sholat Jum’at berjamaah, jumlah yang hadir harus minimal 40 orang
dan dilakukan di masjid yang dapat menampung banyak jamaah.
Dikutip dari Kitab Fiqhul Islam wa Adillathuhu juz 2 karya Syekh Wahbah Az
Zuhaili, pemberian nama Jumat adalah karena hari berkumpulnya orang-orang dan
berkumpulnya kebaikan di hari Jumat. Hari Jumat juga adalah hari penciptaan
nabi Adam a.s. serta hari pertemuan Adam dan Hawwa di bumi.
Mendirikan sholat Jumat hukumnya adalah fardhu 'ain (wajib), bagi yang
mengingkarinya akan dianggap kafir karena telah diberikan dalil sholat Jumat
yang jelas. Dalil keutamaan sholat Jumat disebutkan dalam hadist Abi Lubanah
yang diriwayatkan secara marfu':
"Hari Jumat adalah 'tuannya' semua hari, dan hari yang paling agung. Di mata
Allah, hari Jumat lebih agung dari hari ldul Fitri dan ldul Adha."
Sholat Jumat juga merupakan ibadah wajib tersendiri yang bukan pengganti sholat
Zuhur. Maka, niatnya tidak dapat diganti niat sholat Dzuhur bagi mereka yang
tidak wajib melaksanakannya, seperti perempuan dan musafir.
Sholat Jumat lebih ditetapkan waktunya daripada sholat Dzuhur, dan merupakan
sebaik-baik sholat. Hari Jumat adalah hari paling baik dari berbagai hari yang ada.
Bahkan, Allah SWT mengampuni 600 ribu penghuni neraka di hari Jumat. Bagi
orang-orang yang meninggal di hari Jumat, Allah juga akan mencatatkan pahala
syahid dan dijaga dari siksa kubur.
Dalil wajib sholat Jumat juga disebutkan dalam Surat Al-Jumu'ah ayat 9, Allah
SWT berfirman:

‫ ٌر لَّ ُك ْم إِن ُكنتُ ْم‬J‫ َع ۚ ٰ َذلِ ُك ْم خَ ْي‬J‫ُوا ْٱلبَ ْي‬


۟ ‫ر ٱهَّلل ِ َو َذر‬JJ‫ َعوْ ۟ا إلَ ٰى ِذ ْك‬J‫ٱس‬
ِ ِ ْ َ‫صلَ ٰو ِة ِمن يَوْ ِم ْٱل ُج ُم َع ِة ف‬ َ ‫ٰيَٓأَيُّهَا ٱلَّ ِذينَ َءا َمنُ ٓو ۟ا إِ َذا نُو ِد‬
َّ ‫ى لِل‬
َ‫تَ ْعلَ ُمون‬

"Hai orang-orang beriman, apabila diseru untuk menunaikan sholat Jumat, Maka
bersegeralah kamu kepada mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli."
Artinya, seorang muslim laki-laki harus meninggalkan pekerjaannya untuk
mengingat Allah. Jangan sampai disibukkan dengan urusan dunia, yaitu jual-beli
atau perdagangan, dan segeralah menuju sholat Jumat.
Selain itu, dalil sholat Jumat dari sunnah, di antaranya adalah sabda Rasulullah
saw:
"Demi Allah, berhentilah para lelaki yang sering meninggalkan sholat Jumat atau
Allah akan mengunci hati mereka dan menjadikannya orang-orang yang lalai"
(Hadis Riwayat Muslim dari Abi Hurairah).
2. Syarat dan Rukun Sholat Jum’at
Syarat sah sholat Jumat adalah:
a) Sholat Jumat dilakukan di suatu tempat (desa atau kota) yang termasuk ke
dalam lingkup perkampungan.
b) Dilakukan ketika sudah mulai waktu dzuhur
c) Wajib dilakukan secara berjama'ah dengan jumlah minimal yang hadir dalam
sholat jumat adalah sebanyak 40 orang.
d) Dimulai dengan khutbah (termasuk membaca rukun khutbah) sebelum
melaksanakan sholat Jumat.
e) Sholat Jumat sudah dapat dimulai ketika khatib telah membacakan rukun dua
khutbah.

Selain itu, ada syarat wajib sholat Jumat yang juga tidak kalah penting untuk
dipahami, antara lain:

 Beragama Islam.
 Sudah dewasa atau baligh.
 Tidak gila atau mengalami gangguan mental lainnya.
 Laki-laki (wanita tidak wajib sholat Jumat).
 Sehat jasmani dan rohani (orang sakit tidak wajib sholat Jumat).
 Bertempat tinggal tetap atau menetap atau bermukim (orang yang sedang
dalam perjalanan jauh tidak wajib sholat Jumat).
 Orang yang sedang dalam perjalanan jauh tidak wajib mengerjakan sholat
Jumat. Hal ini merujuk pada hadis Rasulullah SAW. Artinya: "Bagi musafir
tidak wajib sholat Jumat." (HR. Daruquthni).

Rukun sholat jum’at antara lain :

a. Didahului oleh dua khotbah Jumat di mana khatib dalam kondisi berdiri dan
duduk di antara dua khotbah
b. Niat sholat jumat
c. Takbiratul ihram
d. Membaca Al-fatihah dan surat pendek saat berdiri
e. Rukuk
f. I’tidal
g. Sujud
h. Duduk di antara dua sujud
i. Duduk tasyahud akhir dan membaca doanya
j. Membaca salam
3. Syarat dan Rukun Khutbah Jum’at
Syarat khutbah Jumat antara lain :
 Hendaklah kedua khutbah itu dimulai sesudah tergelincir matahari (HR
Bukhari)
 Sewaktu berkhutbah hendaklah berdiri jika mampu (HR Muslim)

 Khatib hendaklah duduk sebentar (HR Muslim)

 Hendaklah dengan suara yang keras kira-kira terdengar oleh jumlah bilangan
sah Jumat dengan mereka, karena yang dimaksud dengan mengadakan
khutbah itu, ialah untuk pelajaran dan nasihat kepada mereka.

 Hendaklah berturut-turut, baik rukunnya, atau jarak keduanya, maupun


antara kedua dengan sholat.

 Khatib hendaklah suci dari pada hadats dan najis.


Rukun khutbah jum’at
a) Memuji Allah di Khutbah Pertama dan Kedua
Yang dimaksud memberikan pujian kepada Allah adalah dengan
mengucapkan lafadz seperti "Alhamdulillah", "Nahmadu lillah", "Lillahi al
hamdu", "Innalhamda lillah", "Hamidu Allah", dan bisa juga dengan "Asy-
syukru lillahi."
b) Membaca Sholawat Nabi di Kedua Khutbah.
Sholawat nabi wajib dilafadzkan dengan jelas saat sholat Jumat. Paling tidak
ada ucapan sholawat seperti "shalli ala Muhammad", atau "as-shalatu ala
Muhammad" atau "ana mushallai ala Muhammad".
Salah satu contoh bunyi sholawat nabi yang bisa diucapkan adalah:
"Allahumma sholli wa sallam alaa muhammadin wa alaa alihii wa ash
haabihi wa man tabiahum bi ihsaani ilaa yaumiddiin."
c) Berwasiat Ketakwaan di Kedua Khutbah.
Isi khutbah harus mengandung pesan kebaikan seperti mengajak pada
ketakwaan serta menjauhi kemunkaran. Hal ini bisa diucapkan dengan kata:
"Athiullaha" yang berarti "taatilah Allah"
"Ittaqullaha" yang artinya "bertakwalah kepada Allah"
"Inzajiru 'anil makshiyat" yang artinya "jauhilah maksiat"
d) Membaca Ayat Alquran di Salah Satu Khutbah
Rukun yang keempat adalah membaca ayat suci Alquran dalam salah satu
khutbah, namun lebih utama dibaca saat sesi pertama. Jika diterjemahkan,
ayat ini harus dibaca setidaknya satu kalimat lengkap. Bukan potongan ayat
yang jika diartikan tidak dapat dimengerti maksudnya.
e) Berdoa untuk Kaum Mukmin di Khutbah Terakhir
- "Allahumma ajirna minannar" yang artinya "ya Allah semoga engkau
menyelamatkan kami dari neraka."
- "Allahumma ighfir lil muslimin wal muslimat" yang artinya "ya Allah
ampunilah kaum muslimin dan muslimah."
4. Sunah Sholat Jum’at
Sunah-sunah dalam sholat jumat :
 Mandi
Disarankan mandi sebelum menunaikan ibadah wajib bagi laki-laki untuk
sholat jumat.

 Memotong kuku dan kumis

Ibadah memotong kuku dan kumis tertulis dalam hadist yang bersumber dari
Abu Jafar didapat dari kitab Assunanul Kubro.

 Berpakaian rapi dan bersih

Berpakaian juga merupakan sumber pahala ibadah sunah.  Disarankan


memakai pakaian yang rapi, bersih dan diutamakan warnanya putih.

 Menggunakan parfum atau wewangian

Parfum yang wanginya tidak berlebihan dapat membantu mengatasi aroma


tubuh yang kurang enak selama aktivitas.

 Membaca doa ketika keluar rumah

Setiap keluar dari rumah untuk beraktivitas sebaiknya diawali doa agar
mendapatkan berkah dan perlindungan dari Allah Swt.

 Segera menuju ke masjid

Segerakan menuju masjid untuk menunaikan ibadah lai sebelum sholat


jumat, jika tidak ada aktivitas lain.

 Masuk masjid menggunakan kaki kanan


Setelah sampai di masjid, segerakan masuk menggunakan kaki kanan terlebih
dahulu, tidak lupa berdoa berharap mendapatkan pahala dan ridho Allah Swt.

 Sholat tahiyatul masjid

Masuk masjid dalam keadaan bersuci kemudian sholat tahiyatul masjid.


Sholat dua rokaat yang dilakukan sebelum jamaah duduk di masjid dan
menunggu sholat jumat.

 Diam dan fokus

Ketika berada di masjid disarankan untuk tidak banyak bicara, tenang, serta
memperbanyak doa dan dzikir.
E. Metode Pembelajaran
 Ceramah : Metode ini digunakan untuk memulai kegiatan pembelajaran terutama
untuk kegiatan awal.
 Kerja kelompok : kegiatan ini digunakan untuk mengumpulkan informasi tentang
shalat dan khutbah Jum’at
 Diskusi: Metode ini digunakan untuk mendialogkan tema yang berkemaan
dengan materi kegiatan pembelajaran

Pertemuan ke

Alokasi
No Uraian Kegiatan
Waktu
1 a. Guru membuka pembelajaran dengan salam dan berdo’a bersama 10 menit
dipimpin oleh seorang peserta didik dengan penuh khidmat;
b. Guru memulai pembelajaran dengan membaca al-Qur’an surah/ayat
pilihan (nama surat sesuai dengan program pembiasaan yang
ditentukan sebelumnya);
c. Guru memperlihatkan kesiapan diri dengan mengisi lembar
kehadiran dan memeriksa kerapihan pakaian, posisi dan tempat
duduk disesuaikan dengan kegiatan pembelajaran.
d. Guru memberikan motivasi dan mengajukan pertanyaan secara
komunikatif yang berkaitan dengan materi pelajaran.
e. Guru menyampaikan kompetensi inti, kompetensi dasar dan tujuan
yang akan dicapai.
f. Guru membagi peserta didik dalam beberapa kelompok
Kegiatan Inti 60 menit
 Siswa mencermati tayangan video shalat jum’at
 Siswa Menyimak dan membaca dalil-dalil tentang shalat jum’at
 Siswa membaca literatur/referensi tentang shalat dan khutbah
Jum’at.
 Siswa mengamati demonstrasi guru tentang shalat dan khutbah
Jum’at
 Salah seorang siswa mendemonstrasikan tatacara shalat dan
khutbah Jum’at sementara yang lain memperhatikan dan mencatat
pokok-pokok penting dari hasil kegiatan pengamatan
 Penguatan tentang shalat dan khutbah Jum’at dan tentang tata
caranya
a. Tanya jawab tentang materi shalat dan khutbah Jum’at beserta tata 10 menit
caranya.
b. Dibawah bimbingan guru, peserta didik menyimpulkan materi
pembelajaran secara demokratis.
c. Bersama-sama melakukan refleksi terhadap pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
d. Guru memberikan reward kepada kelompok “terbaik”, yakni :
Kelompok yang benar dalam mempresentasikan hasil diskusi
kelompok
e. Guru menjelaskan materi yang akan dipelajari pada pertemuan
berikutnya dan menyampaikan tugas mandiri terstruktur.
f. Bersama-sama menutup pelajaran dengan berdoa

F. Sumber Belajar
 Buku paket Fikih VII
 LKS
 Lembar observasi
 Lembar penilaian
 Teks khutbah Jum’at
G. Media Pembelajaran
1. Media
a. Video Pembelajaran shalat berjamaah
b. CD Pembelajaran
c. Gambar cara mengatur shof dalam berjamaah.
2. Alat
a. Komputer/laptop
b. LCD Projector
c. Speaker aktif
d. Layar screen
H. Penilaian

Bentuk Contoh Instrumen


Indikator Pencapaian Jenis
Penilaian Penilaian
 Siswa dapat menjelaskan  Jelaskan pengertian
pengertian shalat Jum’at Tes Lisan Uraian shalat Jum’at dan
dan dalilnya dalilnya!

 Siswa dapat menjelaskan


syarat dan rukun shalat Tes Lisan Uraian
Jum’at  Jelaskan syarat dan

 Siswa dapat menjelaskan rukun shalat Jum’at!


Tes Tulis
syarat dan rukun khutbah Uraian
Jum’at
 Jelaskan syarat rukun
 Siswa dapat menjelaskan
Penugasan
khutbah Jum’at!
sunah shalat Jum’at

Mengetahui Blitar, 8 Mei 2021


Kepala MTs Centong Guru Bidang Studi Fiqih

Drs.H.Boimin, M.Pd Imroatush Sholichah


NIP.19650717 199203 1 004 NIP.

Link Video Pembelajaran : https://drive.google.com/file/d/10phrp1dPwFeePXyhdg-


zsZ38WMDxuYoZ/view?usp=drivesdk

Anda mungkin juga menyukai