Anda di halaman 1dari 5

Table 1.

Ringkasan studi pengaruh suction pada pasien kritis dewasa


Studi Metode Partisipan Hasil Kesimpulan
Tati Studi Quasi 22 Hasil penelitian Ada pengaruh
Murni Eksperimen responden di didapatkan bahwa nilai tindakan
Karokar, ruang ICU kadar saturasi oksigen penghisapan
Lia yang sesudah dilakukan lendir
Hasrawi terpasang tindakan penghisapan Endotrakeal
ETT yang lendir endotrakeal tube Tube (ETT)
bertemu (ETT) dengan Saturasi terhadap kadar
dengan O2 pada presuction: 79- saturasi
peneliti akan 85 dengan mean 86,5. oksigen pada
diberikan Nilai Saturasi O2 pada pasien yang
tindakan postsuction adalah 84- dirawat di
100 dengan mean Ruang ICU
95,85. GRANMED
Hasil nilai mean HOSPITAL
saturasi O2 pre dan
post suction adalah
meningkat dari 86,5
menjadi 95,85
Maka ditarik
kesimpulan Ada
pengaruh sebelum dan
sesudah tindakan
suction terhadap nilai
saturasi oksigen (p <
0.005), sehingga Ha
diterima.
Xiao-Wei Studi 96 pasien 1. Dibandingkan Penelitian
Liu Prospektif gagal napas dengan tingkat awal tersebut
akut yang volume tidal, pasien memberikan
terpasang gagal napas akut gambaran yang
intubasi menunjukkan komprehensif
endotrakeal penurunan 30,0% dan dan bukti yang
dan ventilasi 27,8% masing-masing dapat dipercaya
mekanik pada 1 menit dan 10 bahwa
mode PCV menit, setelah suction penyedotan
49 orang dan dengan mode PCV. endotrakeal
mode VCV Kolapsnya alveolar pada pasien
47 orang. dalam mode PCV dapat gagal napas akut
Dengan menyebabkan yang terpasang
kriteria: peningkatan resistensi ventilasi
Gagal napas pernafasan ketika mekanis dapat
akut tipe 1: tekanan inspirasi merusak
1. PaO2 < 60 distabilkan pada titik pertukaran gas
mmHg tetap, sehingga dan mekanisme
2. PaCO2 < menyebabkan volume pernapasan.
50 mmHg tidal berkurang
Gagal napas 2. Nilai awal Crs
akut tipe 2: menurun sebesar
1. PaO2 < 60 29,6% dan 28,5%
mmHg masing-masing pada
2. PaCO2 ≥ 1 menit dan 10 menit,
50 mmHg setelah suction dalam
mode PCV. Yaitu
penyebab utama
kolaps alveolar,
volume paru, dan
penurunan lung
compience akibat
dari efek suction.
3. PaO2 meningkat
6,4% dan 10,2% pada 3
menit dan 10 menit
dalam mode PCV,
sementara peningkatan
18,9% dan peningkatan
30,6% dari
PaO2 awal diamati
dalam mode VCV.
Novia Studi 15 Hasil penelitian Ada pengaruh
eksperimental responden di didapatkan bahwa nilai tindakan
ruang ICU kadar saturasi oksigen penghisapan
yang sesudah dilakukan lendir
terpasang tindakan penghisapan Endotrakeal
ETT dan lendir endotrakeal tube Tube (ETT)
terdapat (ETT) dengan nilai terhadap kadar
lendir rata-rata (mean) saturasi
kemudian meningkat menjadi oksigen pada
akan 97,87, nilai tengah pasien yang
dilakukan (median) berada pada dirawat di
suction skor 98,00, nilai yang Ruang ICU
sering muncul (modus) RSUD Kota
berada pada skor 100, Salatiga
nilai standar deviasi
(SD) pada skor 1,959
sedangkan nilai
terendah (min) berada
pada skor 94 dan nilai
tertinggi (max) berada
pada skor 100.
Hasil uji statistik
didapatkan nilai t hitung
6,5 > t tabel 2,145 dan
(p value = 0,000) ≤
(α=0,05).

Hayati, Quasi 34 pasien Hasil analisis uji Menurut


T et al Eksperiment yang Wilcoxon perbandingan Hudak & Gallo,
(2019) terpasang pemberian (2013)
ventilator di hiperoksigenasi pemberian
ruang ICU sebelum dan setelah hiperoksigenas
RSPAD hiperoksigenasi 1 menit i yang
Gatot pada kelompok berlebihan
Soebroto intervensi I. Terdapat mempunyai
Puskesad 17 responden dengan efek samping.
hasil peningkatan Bila dalam
saturasi oksigen waktu lama
setelah diberikan dapat
hiperoksigenasi. Hasil menyebabkan
uji statistik diperoleh p toksisitas yang
value 0,000* yang tinggi (dapat
artinya terdapat dilihat pada
berbedaan yang kasus cedera
bermakna peningkatan paru akut atau
nilai saturasi oksigen sindrom pada
sebelum dan sesudah gawat nafas
diberikan akut),
hiperoksigenasi 1 menit atelectasis
pada kelompok absorbtif.
intervensi I.Sedangkan Selain itu
kelompok intervensi II dapat terjadi
dengan pemberian narcosis
hiperoksigenasi karbondioksida
terdapat 2 responden dengan
dengan penurunan manifestasi
saturasi oksigen, 1 perubahan
responden dengan status mental,
saturasi oksigen tetap konfusi, sakit
dan 14 responden kepala, dan
dengan peningkatan somnolen.
saturasi oksigen. Hasil Pemberian
uji statistic didapatkan hiperoksigenas
nilai p = 0,009* (<0,05 ) i maksimal
yang berarti terdapat diberikan
perbedaan yang selama 2
bermakna antara menit pada
saturasi oksigen tindakan
sebelum dan setelah suction.
diberikan
hiperoksigenasi 2 menit
pada kelompok
intervensi II. Tidak ada
perbedaan yang
bermakna antara
kelompok intervensi I
(dengan pemberian
hipeorksigenasi 1
menit) dan kelompok
intervensi II (dengan
pemberian
hiperoksigenasi 2
menit) dengan p value
0,418 dengan r 0,21.

Anda mungkin juga menyukai