Anda di halaman 1dari 14

ANALISIS RODA

NAMA MAHASISWA :
JOSEP ADVENTUS SIAGIAN NIM : 5193122008
SAMUEL P. MANALU NIM : 5193122009
WANDES KRISTIANUS PANE NIM : 5193322008

DOSEN PENGAMPU : Ir. Riski Elpari Siregar, M.T.


MATA KULIAH : CHASIS OTOMOTIF

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK OTOMOTIF


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT, karena berkat rahmat dan karunianya kami
dapat menyelesaikan makalah “Roda”  ini guna memenuhi salah satu tugas Chasis Otomotif.
Tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada dosen pengampu yang telah membimbing
dalam penyusunan makalah ini, juga kepada rekan-rekan yang telah memberi dukungan untuk
penyusunan makalah ini.
Besar harapan kami mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat bagi rekan-rekan,
khususnya bagi penulis. Apabila dalam penyusunan makalah ini terdapat kalimat atau bahasa
yang kurang berkenan saya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Untuk itu kami mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari guna mencapai penyempuraan laporan penyusun kedepan.

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………....…..I
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………II

BAB I PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Masalah ………………………………………………....…….…..3
B.     Tujuan Penulisan …………………………………………………………….…....3
BAB II PEMBAHASAN
A.     Pengetian RODA………………………………………………………….……….....3
B.     Ban Radial………………………………………………………………….……....4
C.    Tipe Roda menurut ada tidaknya roda dalam……………………………....……...5
D.     Cara Membaca Ukuran roda Motor…………………………………………........6

BAB III PENUTUP


A.    Kesimpulan……………………………………………………………………..…12
B.     Saran……………………………………………………………………………...12

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………….…13
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Ban(RODA) merupakan sau-satunya komponen mobil yang berhubungan langsung dengan
permukaan jalan. Ban berbeda dengan roda, roda adalah komponen yang terdiri dari pelek, ban
dan komponen pendukung lain. Oleh karena itu ban tidak dapat berdiri sendiri tapi harus
dipasang pada pelek.
Ban mempunyai konstruksi yang kompleks, tidak seperti yang kita lihat pada bagian
luarnya. Adapun komponen ban diantaranya adalah carcass atau cassing, tread, sidewall, breaker,
belt, bead

B.       Tujuan Penulisan
Tujuan dari pembuatan makalah ini supaya kami :
1.                  Dapat mengetahui Roda
2.                  Dapat mengetahui tentang Ban
BAB II
PEMBAHASAN

Ban(Roda)
              Carcass untuk ban bias (bias-ply tire) disusun dari lapisan-lapisan benang yang
membentuk sudut 300-400 terhadap garis tengah ban. Akan tetapi pada saat menerima beban
vertikal,lapisan benang cenderung mengeliat. Ban bias menghasilkan jalannya kendaraan lebih
lembut,tetapi kemampuan membelok dan ketahanan ausnya kurang bila dibandingkan dengan
ban radial.
Komponen-komponen Ban Bias dan Fungsinya :
1.    Bead adalah bagian yang bersinggungan dengan pelekdan berfungsi untuk menahan kedua
ujung dari cord yang    
        terdapat didalam carcass,menjamin pemasangan yang kuat dari ban ke pelek.
2.    Sidewall adalah lapisan benang yang berfungsi untuk melindungi carcass pada bagian
samping ban dan tempat
        tercantumnya informasi penting dari ban.
3.    Inner tube adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat kendaraan dan berisi angin
yang terdapat dalam ban
        luar(ban dalam)
4.    Breaker adalah bagian yang terbuat dari benang yang berfungsi sebagai peredam
goncangan/tumbukan & berfungsi
        sebagai penguat tread.
5.    Shoulder berfungsi sebagai penghubung antara tread dan sidewall.
6.    Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari
keausan dan kerusakan lain.

H.    Ban Radial
          Carcass ban radial terdiri dari lapisan benang yang tegak lurus dengan garis tengah ban.
Konstruksi seperti ini sangat fleksibel pada arah radial,tetapi kurang tahan terhadap beban
memanjang ke sekeliling roda. Oleh sebab itu ban radial dilengkapi dengan belt (biasa disebut
rigid breaker) terbuat dari benang tekstil kuat atau kawat yang dibalut karet. Susunan seperti ini
membuat tread lebih rigid. Ban radial yang rigid menghasilkan kemampuan membelok dan
kemampuan kecepatan tinggi yang baik serta tahanan gelindingnya rendah. Pada ban ini
biasanya juga memiliki daya tahan aus yang tinggi,tetapi bila digunakkan pada jalan yang tidak
rata (jalan bertonjolan) dengan kecepatan rendah kenikmatan pengendara menjadi berkurang.
Komponen-komponen ban Radial dan Fungsinya :
a.    Tread adalah bagian yang bersentuhan dengan jalan dan berfungsi melindungi carcass dari
keausan dan kerusakan lain.
b.    Carcas adalah bagian yang berfungsi untuk menahan berat,goncangan,tumbukan dan tekanan
angin.
c.    Inner liner adalah pengganti ban dalam dan terbuat dari campuran karet yang kedap udara.
d.    Belt berfungsi sebagai penahan carcass untuk mendapatkan bentuk telapak ban agar dapat
menelapak dijalan dengan
        sempurna dan memperkokoh carcass agar selalu dapat mempertahankan bentuk bulat dari
konstruksi ban.
e.    Reinforcing rubber adalah karet penguat
f.     Rim lines adalah suatu garis yang harus terkena oleh bagian ujung oleh ban dan
menunjukkan tepat pemasangan ban
       tersebut.
g.    bead wires adalah bagian ban yang berhubungan dengan pelek yang berfungsi sebagai
pengunci agar carcass dapat
       duduk melekat pada pelk.
h.    Chafer adalah karet lentur.

I.       Tipe Ban menurut ada tidaknya ban dalam


a.    Ban Biasa Dengan Ban Dalam
       Ban biasa didalamnya terdapat ban dalam untuk menampung udara yng dipompakan
kedalam ban. Katup pentil menjadi satu dengan ban dalam,dan akan segera kempes bila tertusuk
benda tajam.
Bagian bagian:
1.    Whell rim
2.    Air valve
3.    Inner tube

b.    Ban Tubeless
       Ban tubeless tidak mengguakkan ban dalam. Tekanan udara hanya ditahan oleh lapisan
dalam ban,yaitu lapisan karet yang kedap udara. pentil langsung dipasang pada pelk.
Kelebihan:
1.    Bila terjadi kebocoran udara tidak langsung keluar
2.    Bila bocor tidak usah melepas roda.
Bagian-bagiannya:
1.    Wheel rim
2.    Air vallve
3.    Inner liner

J.      Cara Membaca Ukuran Ban Motor         


            Pada Ban sepeda motor terdapat sebuah kode yang berupa (Simbol) angka atau huruf
misalnya130/90-16 67H atau 4.60-H-18 4PR. dari Kode ban tersebut Informasi apa yang bisa
kita dapatkan ? Dibawah ini kita akan membahas sebagian diantaranya. Ada 2 macam Kode Ban
yang biasa digunakan:

Kode Ban Imperial dan Kode Ban Metric.


Contoh : Kode Ban Imperial
4.60-H-18 4PR
1.                  4.60 menyatakan kode lebar ban "dalam satuan inchi"
2.                  H menunjukkan ambang batas kecepatan pemakaian
3.                  18 menunjukkan kode untuk diameter velg/rim "dalam satuan ( " ) inchi"
4.                  4PR menunjukkan kode untuk kekuatan ban yang berdasarkan pada kekuatan serat
kain ban atau ply rating, 4PR juga berarti penggunaan lapisan kain yang terbuat dari bahan nilon
di dalam sebuah carcass berindikasi kekuatannya setara dengan 4 lapisan kain ban.

              Untuk Kode Ban Imperial, Aspect Ratio atau perbandingan tinggi ban terhadap lebar
ban didasarkan pada nilai 100 % (tinggi ban sama dengan lebar ban).
Contoh : Kode Ban Metric
120/70-17 67H
·                     120 menunjukkan kode untuk lebar ban "dalam satuan milimeter"
·                     70 menunjukkan kode perbandingan tinggi ban terhadap lebar ban. 70 berarti juga
perbandingan tinggi ban 90% dari lebarnya sesungguhnya. Apabila lebar ban 120 mm, maka
tinggi ban tersebut adalah 70 % x 120 mm atau = 85.2 mm. Aspect ratio kecil pada sebuah ban
akan meningkatkan kemampuan stabilitas serta handling kendaraan.
·                     17 menunjukkan kode Diameter Velg/rim dalam satuan ( " ) inchi.
·                     67 menunjukkan kode untuk beban maximum yang diperbolehkan dari ( load index
/ LI ). LI 67 berarti : beban maksimum yang dapat ditanggung oleh sebuah ban sebesar 307 kg.
·                     H menunjukkan batas kecepatan pemakaian (sama seperti pada contoh diatas)

Kode kecepatan ban


·                     Q adalah kode untuk kecepatan maksimal = 160 km/jam.
·                     S adalah kode untuk kecepatan maksimal = 180 km/jam.
·                     T adalah kode untuk kecepatan maksimal = 190 km/jam.
·                     U adalah kode untuk kecepatan maksimal = 200 km.jam.
·                     H adalah kode untuk kecepatan maksimal = 210 km/jam.
·                     V adalah kode untuk kecepatan maksimal = 240 km/jam.
·                     W adalah kode untuk kecepatan maksimal = 270 km/jam.
·                     Y adalah kode untuk kecepatan maksimal = 300 km/jam.
·                     Z adalah kode untuk kecepatan di atas = 240 km/jam.
·                     sumber : http://www.donaalfian.com

Indeks Beban :
             Biar lebih mudah, langsung dipraktikkan pada ban IRC NR 69. Ban yang dipakai sebagai
part original equipment manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Yamaha ini, salah satu
ukuran bannya 80/90-17. Cara baca kode ban motor seperti ini mirip dengan cara baca ban
mobil. Angka pertama, “80” adalah section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian sisi
ban) atau biasa diartikan sebagai lebar tapak ban dalam satuan milimeter. Sedang angka di
belakangnya, “90” adalah aspec rationya. Aspec ratio adalah persentase section width
dibandingkan dengan section height (tinggi dari tapak ban ke bibir ban, diukur dari sebelah sisi
ban). Bila disebutkan angka aspec ratio 90, artinya tinggi ban adalah 90% dari 80 mm = 72mm.
             Sedang angka terakhir, “17” menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. “Ciri
ban dengan kode metric adalah memiliki pinggul ban yang lebih lebar. Ini sangat berguna saat
menikung pada kecepatan tinggi. Contohnya ban balap IRC Razzo juga menggunakan kode
ukuran metric,” jelas Adang Apandi, Manager-Product Technical, PT Gajah Tunggal Tbk,
produsen ban GT Radial dan IRC. Yang berikutnya adalah kode ukuran ban imperial. Contohnya
ban IRC NR6. Ban dengan ukuran 2.50-17 ini dipakai sebagai part original equipment
manufacturing (OEM) oleh pabrikan motor Honda.
              Ban dengan kode seperti ini justru paling mudah dibaca. Angka pertama, “2.50” adalah
kode section width (ukuran antara sisi ban, diukur dari bagian dalam ban) atau biasa diartikan
sebagai lebar tapak ban dalam satuan inci. Artinya 2.50 sama dengan 2,5 inci atau 63,5 mm. Lalu
bagaimana dengan tinggi ban atau aspec rationnya? Pada ban jenis ini didasarkan pada nilai 100
% dari section width. Jadi bisa diartikan tinggi ban dan lebar ban sama. Sedang angka terakhir
adalah menunjukan diameter dalam ban, atau diameter pelek. sumber: dari sumber
·                     62 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
·                     63 adalah kode untuk beban maksimal 272 Kg.
·                     64 adalah kode untuk beban maksimal 265 Kg.
·                     66 adalah kode untuk beban maksimal 300 Kg.
·                     68 adalah kode untuk beban maksimal 315 Kg.
·                     70 adalah kode untuk beban maksimal 335 Kg.
·                     73 adalah kode untuk beban maksimal 365 Kg.
·                     75 adalah kode untuk beban maksimal 387 Kg.
·                     80 - 89 adalah kode untuk beban maksimal 450 - 580 Kg.
·                     90 - 100 adalah kode untuk beban maksimal 600 - 800 Kg.
Cara Membaca Kode Pada Ban Mobil
             Kode produksi dicetak bi bagian ban (sisi ban) lihat pada gambar, dengan penandaan
unik seperti peneng. Setiap pabrik ban (Seperti PT gajah Tunggal) memiliki jumlah kode digit
tersendiri untuk menandai ban hasil produksinya, ada yang 5 digit, ada pula yang 7 digit. Akan
tetapi kode 4 Digitdari belakang adalah sebuah standard international yang menunjukkan dari
Produksi pada Minggu(Week) dan Tahun (YEAR) ban tersebut diproduksi.
            Untuk mengetahui kode dari ban tersebut kita bisa membacanya. Misalnya, X2001. Kode
Angka tersebut menginformasikan periode produksi ban. Dua kode angka pertama menunjukan
minggu, dua kode angka terakhir itu berarti tahun pembuatan. Jadi apabila dibaca, kode tersebut
berarti, Ban dibuat pada minggu ke-20 di tahun 2001. Kode angka pada Ban ini penting, Sebab
semakin lama ban yang sudah diproduksi tersimpan, semakin rentan pula terhadap kerusakan
yang di akibatkan kekerasan pada kompon ban.
             Kompon Ban yang kerasa sangat berpengaruh terhadap kemampuan daya cengkram ban
pada alur jalan ketika direm. Kompon yang keras atau telah berusia lama bisa mengakibatkan
ban tidak mencengkram dengan sempurna dan ini berarti akan berakibat fatal pada pengemudi
dan kendaraan. Untuk pengecekan secara manual yang bisa kita lakukan untuk memeriksa
kekerasan kompon bisa menggunakan cara menekan kompon ban dengan ujung kuku, apabila
masih ada cekungan pada kompon berarti ban masih bisa dibilang layak untuk digunakan.
         Tips untuk Anda :Sebelum kita membeli atau mengganti sebuah ban baru , sebaiknya kita
harus mengetahui ukuran dan jenis ban apa yang sebaiknya dipakai, Misal ban terbaik di
indonesia GT Radial. Tujuannya agar kita tidak salah dalam memilih dan membeli Ban Terbaik.
Ada tiga unsur yang harus kita diketahui sebelum membeli ban terbaik :1. Ukuran
BanApabila Bila kita perhatikan, pada sisi luar ban tertulis kode 175/70R13 82H. itu maksudnya
adalah :
·                     "175" menunjukkan kode lebar telapak ban menggunakan satuan milimeter, jadi
bukan diameter ban. Semakin besar kode angkanya, maka kian lebar telapaknya.
·                     "70" menandakan kode tinggi ban dalam satuan % persen dari telapak ban.
Mudahnya, tinggi yang dimaksud bisa Anda cermati mulai dari bibir pelek sampai telapak ban
menempel ke permukaan aspal. Jadi, semakin kecil angkanya , semisal 50, maka jarak telapak
ban dengan bibir pelek kian dekat.
·                     "R" menunjukkan kode konstruksi Ban Radial.
·                     "13" merupakan kode diameter dari pelek yang sesuai. Berarti, pelek yang dipakai
berukuran 13 inci.
·                     "82" mewakili kode beban maksimum yang bisa ditopang setiap ban. Angka
tersebut memiliki load index sebesar 475 kg. Semakin besar, beban maksimumnya bertambah
pula. Begitu sebaliknya.
·                     "H" melambangkan kode batas kecepatan maksimum yang dicapai ban ini. Kode H
ini ban boleh menembus kecepatan maksimum sampai 210 km/jam.

2. Usia ban3. Treadwear Indicator


            Treadwear Indicator Adalah Tanda atau ciri fisik yang terletak tepat diantara kedua sisi
bunga ban. Diperkuat dengan garis tebal yang melintang di antara kedua belah sisi ban yang
mengindikasikan kondisi penggunaan ban. Apabila ketebalan ban menyentuh garis itu, maka
menandakan Ban harus sudah diganti. Bahayanya apabila ban tidak diganti pada saat hujan akan
menyebabkan gejala aquaplaning ( ban mengambang), tentu ini akan sangat berbahaya untuk
keselamatan anda atau pengemudi. sumber: :
1. Ban mobil penumpangUkuran195/60 R 14 85 H
·                     195 : Lebar penampang ban (mm)
·                     60 : Aspek rasio
·                     R : Kontruksi ban radial
·                     14 : Diameter pelek (inch)
·                     85 : Load indek
·                     H : Simbol batas kecepatan.

Ukuran7.75 - 14 4PR
·                     7.75 : Lebar penampang ban (inch)
·                     14 : Diameter pelek (inch)
·                     4PR : Ply rating

Ukuran205SR14
·                     205 : Lebar penampang (mm)
·                     S : Batas kecepatan
·                     R : Kontruksi radial
·                     14 : Diameter pelek (inch)

UkuranG70 - 15 B
·                     G : Batas ban
·                     70 : Aspek rasio (seri)
·                     15 : Diameter pelek (inch)
·                     B : Load range

2. Ban Truck and Bus, off the road dan IndustriUkuran10.00 - 20 14PR
·                     10.00 : Lebar penampang (inch)
·                     20 : Diameter pelek (inch)
·                     14PR : Ply rating

3. Ban Balap atau Racing Tire (RA)Ukuran5.00/9.00 - 13


·                     5.00 : Tinggi penampang (inch)
·                     9.00 : Lebar penampang (inch)
·                     13 : Diameter pelek (inch)

4. Ban Pejal atau Solid Tire (ST).Ukuran10 x 6 x 61/4


·                     10 : Diameter luar (inch)
·                     6 : Lebar Dasar
·                     61/4 : Diameter dalam (inch)

5. Ban Agrikultur (AGP)Ukuran19 x 8.00 - 10


·                     19 : Diameter keseluruhan (inch)
·                     8.00 : Lebar penampang (inch)
·                     10 : Diameter pelek.

           Cara membaca aspek ratioAspek ratio adalah perbandingan antara tinggi ban dengan lebar
telapak ban dalam persen, sehingga jika dibuat rumusnya seperti ini.
·                     Ratio = Tinggi penampang/lebar penampang X 100
·                     contoh 1 mencari aspek ratio : diketahui lebar telapak = 200mm, lalu tinggi
penampang = 100 maka, aspek rationya adalah 100/200X100 = 50
·                     contoh 2, mencari tinggi penampang : diketahui salah satu size ban 195/55 R16.
maka, tingginya didapat 195X55/100 = 107, maka tinggi bannya 107 mm dan lebar bannya
195mm.

BAB III
PENUTUP

A.      Kesimpulan
Roda adalah obyek berbentuk lingkaran, yang bersama dengan sumbu, dapat menghasilkan
suatu gerakan dengan gesekan kecil dengan cara bergulir. Contoh umum ditemukan dalam
penerapan dalam transportasi.
Ban adalah peranti yang menutupi velg suatu . Ban adalah bagian penting
darikendaraan darat, dan digunakan untuk mengurangi getaran yang disebabkan ketidakteraturan
permukaan jalan, melindungi roda dari aus dan kerusakan, 
 serta memberikan kestabilan antara kendaraan dan tanah untuk meningkatkan
percepatan dan mempermudah pergerakan. Sebagian besar ban yang ada sekarang, terutama
yang digunakan untukkendaraan bermotor, diproduksi dari karet sintetik, walaupun dapat juga
digunakan dari bahan lain seperti bajaSebuah ban (dalam Bahasa Inggris Amerika dan Kanada
Inggris) atau ban (di British bahasa Inggris, Selandia Baru Inggris, Australia Inggris dan lain-
lain) adalah meliputi berbentuk cincin yang cocok di sekitar pinggiran roda untuk melindunginya
dan memungkinkan performa kendaraan lebih baik dengan menyediakan fleksibel bantalan yang
menyerap shock sambil menjaga gulir dalam kontak dengan tanah. Kata ITU Sendiri mungkin
berasal Dari kata "dasi," Yang merujuk ke Name of cincin baja Luar Roda gerobak kayu Yang
mengikat kayu segmen Bersama-sama (modem.jpg Etimologi Bawah). Kata itu sendiri mungkin
berasal dari kata "dasi," yang merujuk ke bagian cincin baja luar roda gerobak kayu yang
mengikat segmen kayu bersama-sama

B.       Saran
Saran yang dapat penulis sampaikan pelajarilah lebih dalam tentang Sistem Roda dan Ban karena
dengan mempelajari lebih dalam lagi maka kita akan mudah memahami tentang Roda dan Ban.

DAFTAR PUSTAKA

http://abugosok85.blogspot.com/2016/12/makalah-roda-dan-ban.html
 http://www.donaalfian.com

Anda mungkin juga menyukai