Anda di halaman 1dari 3

NAMA : ARIQAH TSABITAH AZZAHRA

KELAS : 2B

TUGAS : BAHASA INDONESIA

Tugas Pertemuan Ke-2

Di Negara kita, khusunya di daerah pedesaan, pada umunya antar warga masyarakat
berkomunikasi me nggunakan bahasa daerah. Perlu diketahui bahwa dalam menggunakan
bahasa daerah untuk berkomunikasi sering bercampur dengan kosa kata bahasa Indonesia.

Pertanyaaan: 1. MENGAPA WARGA MASYARAKAT DALAM BERKOMUNIKASI


MENGGUNAKAN BAHASA DAERAHNYA TETAPI MASIH MENGGUNAKAN KOSA
KATA BAHASA INDONESIA? BERILAH ULASAN!

Demikian sebaliknya. Jika anda atau pejabat di daerah berkomunikasi/pidato/atau


memberikan pembinaan kepada warga masyarakat menggunakan bahasa Indonesia. Tetapi
penggunaan bahasa Indonesia belum murni karena mereka juga sesekali dalam penjelasan
permasalahan memakai atau meminjam kosa kata dari bahasa daerahnya.

JAWAB :

Karena di Indonesia sendiri bahasanya sudah ada yang bercampur bahasa daerah.
Selain itu, kebiasaan sehari-hari dalam menggunakan bahasa daerah juga menjadi penyebab
permasalahan tersebut. Jadi, kebiasaan tersebut sulit untuk dihilangkan. Ketika masyarakat
yang terbiasa menggunakan bahasa daerah menggunakan bahasa Indonesia, terjadilah
komunikasi yang kosa katanya masih menggunakan bahasa daerah. Bagi generasi muda yang
merasakan pesatnya perkembangan teknologi menciptakan bahasanya sendiri atau yang sering
disebut bahasa gaul. Bahasa sehari-hari pun bercampur aduk dengan bahasa gaul dan bahasa
asing karena teknologi di zaman sekarang ini semuanya hampir menggunakan bahasa asing.
Ketika seseorang berbahasa dengan menggunakan bahasa daerah sering kali menggunakan
bahasa Indonesia karena kosa kata yang mereka gunakan sama dengan bahasa Indonesia
demikian juga sebaliknya .
Pertanyaan ke-2: Mengapa terjadi komunikasi yang demikian? Berikan ulasan atau tanggapan
dari pernyataan tersebut.

JAWAB :

Karena Indonesia terdiri atas berbagai suku dengan bahasanya masing-masing.


Tercatat pada tahun 2011 Indonesia memiliki sekitar 514 bahasa. Di dalam situasi yang
multikultural dan multilingual tersebut, sentuh bahasa dan sentuh budaya tidak dapat
dihindari. Kontak bahasa itu menimbulkan saling serap antara unsur bahasa yang satu ke
dalam bahasa yang lain. Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
yang cepat, perkembangan itu juga harus diimbangi dengan pengembangan kosakata.
Kosakata serapan dari bahasa daerah, dalam hal ini, dapat dimanfaatkan sebagai media
alternatifnya. Sejauh ini, sudah ada beberapa istilah yang telah dimanfaatkan dan sudah
diterima oleh masyarakat, misalnya kata unduh dan unggah yang diserap dari bahasa
Jawa yang digunakan sebagai padanan kata download dan upload. Selain itu, kebiasaan
menggunakan bahasa daerah membuat bahasa menjadi tercampur aduk bahkan ada juga
yang tidak mengetahui apa bahasa Indonesia dari kosakata bahasa daerah yang mereka
gunakan.

Saat ini bahasa Indonesia sudah mulai bergeser menjadi bahasa kedua setelah
bahasa Inggris ataupun bahasa gaul. Di kalangan pelajar dan remaja sendiri lahir sebuah
bahasa baru yang merupakan pencampuran antara bahasa asing, bahasa Indonesia, dan
bahasa daerah. Bahasa tersebut biasa disebut dengan bahasa gaul. Keterpurukan bahasa
Indonesia tersebut umumnya terjadi pada generasi muda. Bahkan sudah ada beberapa
kalangan yang beranggapan dan meyakini bahwa kaum intelek adalah mereka-mereka
yang menggunakan bahasa asing dalam kehidupan sehari-hari mereka, baik yang total
memakai bahasa asing ataupun mencampuradukkan bahasa asing tersebut ke dalam
bahasa Indonesia. Maraknya penggunaan jejaring sosial atau media sosial seperti sms,
chating internet, dan alat-alat teknologi informasi dan komunikasi menambah
percampuran bahasa Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai