Anda di halaman 1dari 8

NAMA KELOMPOK

ARIQAH TSABITAH AZZAHRA


(A1C020046)
MEY SINTA (A1C020032)
MIFTAHUL IZZATI (A1C020044)
NADILA TRIANA LISA (A1C020054)

BASIS DAN DIMENSI


BASIS DAN DIMENSI
Sistem koordinat bukan siku-siku Pada geometri analitik bidang
kita telah belajar untuk mengaitkan suatu titik p pada suatu bidang
dengan sepasang koordinat (a,b) dengan memproyeksi p pada
sepasang koordinat yang saling tegak lurus.
(Gambar 5.4.1 a)
Dengan cara ini,setiap titik pada bidang tersebut
ditentukan oleh suatu himpunan koordinat yang unik
dan sebaliknya, setiap pasang koordinat dikaitkan
dengan suatu titik unik pada bidang tersebut. Kita
menggambarkan hal ini dengan menyatakan bahwa
sistem koordinat menyusun suatu korespondensi satu
ke satu antara titik-titik pada bidang tersebut dan
pasangan-pasangan bilangan real yan berurutan.
BASIS DAN DIMENSI
Meskipun sumbu-sumbu koordinat yang saling tegak lurus adalah yang paling umum
digunakan, tetapi dua garis sejajar sembarang dapat digunakan untuk menentukan suatu
sistem koordinat pada bidang . Sebagai contoh, pada gambar 5.4.1b
Kita melampirkan sepasang
koordinat (a,b) ke titik p dengan
memproyeksi p sejajar terhadap
sumbu-sumbu koordinat yang
tidak saling tegak lurus. Demikian
juga, tiga sumbu koordinat
sembarang yang nonkoplanar pada
ruang dimensi 3 dapat digunakan
untuk mendifinisakan suatu sistem
koordinat (Gambar 5.4.1 c)
BASIS DAN DIMENSI
Sistem koordinat pada ruang berdimensi 2 atau 3 dengan
mengunakan vektor-vektor dan bukan dengan sumbu-sumbu koordinat
untuk menentukan sistem koordinat. Ini dapat dilakukan dengan
n
mengganti setiap sumbu koordinat. Sebagai contoh (Gambar 5.4.2
a),vektor-vektor dan adalah vektor-vektor semacam itu. Sebagaimana
diilustrasikan pada gambar tersebut jika p adalah suatu kombinasi linear
dari dan dengan memproyeksi p sejajar terhadap dan dengan
memproyeksi p sejajar terhadap dan  untuk membuat menjadi diagonal
dari paralelogram yang dibatasi oleh vektor-vektor dan :
=+
Di sini tampak bahwa bilangan a dan b pada rumus vektor ini
adalah koordinat-koordinat p pada sistem koordinat (Gambar 5.4.1b)
Dengan cara yang serupa, koordinat-koordinat (a,b,c) dari titik p pada
gmabr 5.4.1cndapat diperoleh dengan menyatakan sebagai suatu
kombinasi linear dari vektor-vektor yang ditunjukan pada Gambar 5.4.2b
DEFINISI DAN TEOREMA 5.4.1
BASIS   Jika V adalah suatu ruang vektor sembarang dan S = , , . . . ., } adalah suatu
himpunan vektor-vektor pada V, maka S disebut basis untuk V jika dua syarat
Berikut berlaku:
a) S bebas Linear
b) S merentang V

Suatu basis adalah generalisasi ruang vektor dari suatu sistem koordinat pada ruang berdimensi 2 dan
ruang berdimensi 3. teorema berikut akan membantu untuk memahami hal tersebut.

Teorema 5.4.1 Keunikan Representasi Basis

  Jika S = , , . . . ., } adalah suatu basis dari ruang vektor V, maka setiap vektor v pada V dapat
Dinyatakan dalam bentuk v = ++ . . . + dengan tepat satu cara
PEMBUKTIAN TEOREMA 5.4.1
 Pembuktian
v = ++ . . . +
v = ++ . . . +
Dengan mengurangkan persamaan kedua dengan persamaan pertama menghasilkan
0 = ) +) +. . . +)
Karena ruas kanan dari persamaan ini adalah suatu kombinasi linear dari vektor-vektor pada S, kebebasan
Linear dari S mwngimplikasikan bahwa
• =0 •  =0

 • =0

Jadi, kedua pernyataan untuk v adalah sama


TEOREMA 5.4.1
  Koordinat-koordinat Relatif terhadap suatu Basis
Jika S= , , . . . ., } adalah basis untuk ruang vektor V dan v = ++ . . . +

Adalah pernyataan untuk suatu vektor v dalam bentuk basis S. maka skalar , , . . . .,
Disebut sebagai koordinat v relatif terhadap basis S. vektor(, , . . . ., ) pada yang disusun dari
koordinat-koordinat ini disebut vektor koordinat v relatif terhadap S. ini dinotasikan sebagai

, , . . . .,

Note :
Harus dicatat bahwa vektor koordinat tidak hanya tergantung pada basis S tetapi juga pada urutan
penulisan vektor basis. Perubahan urutan vektor basis akan berakibat pada perubahan yang berkaitan
dengan urutan entri-entri pada vektor koordinat
TERIMA
KASIH

Anda mungkin juga menyukai