Kelas : II B
Prodi : Pendidikan Matematika
Dosen Pengampu :
1. Dr. Hanifah, M.Kom
2. Tria Utari, S.Pd, M.pd
A. Latar Belakang
Pembahasan tentang kebebasan linear pada aljabar max-plus berawal dan hasil kerja
Cunninghame-Greene, 1979; yang mendefinisikan bahwa sebuah himpunan dikatakan bebas
linear secara lemah jika tidak memuat suatu vektor yang merupakan kombinasi linear dari vektor
lain pada himpunan tersebut. Pernyataan ini kemudian dikembangkan oleh Wagneur, 1991; yang
mengatakan bahwa sub ruang linear dari Rn yang dibangun secara berhingga memuat sebuah
himpunan pembangun bebas linear secara lemah, Hasil ini kemudian dilanjutkan oleh
Cunninghame-Green, Butkovi’c, 2004; Gaubert, Katz, 2007; Butkovi’c, et al, 2007. Teori ini
menunjukkan bahwa kebebasan linear secara lemah yang membangun suatu himpunan dapat
diidentifikasikan sebagai suatu himpunan dari extreme rays. Gondran dan Minoux, 1984,
mendefinisikan bentuk yang berbeda tentang kebebasan linear namun lebih mendekati pengertian
kebebasan linear secara umum. Suatu himpunan berhingga disebut bergantung linier pada
Gondran-Minoux jika himpunan tersebut dapat dipartisi menjadi dua himpunan yang
membangun ruang linier dengan interseksi yang bukan merupakan vektor nol.
Misalkan V ruang vektor dan S={s1, s2, ...., sn}. S disebut basis dari V bila memenuhi dua
syarat, yaitu:
1. S bebas linier
2. S membangun V
Basis dari suatu ruang vektor tidak harus tunggal tetapi bisa lebih dari satu. Ada dua
macam basis yang kita kenal yaitu basis standar dan basis tidak standar.
B. Rumusan Masalah
Pada pembahasan ini penulis akan menjelaskan apa yang dimaksud dengan basis dan
dimensi.
BAB II
PEMBAHASAN
BASIS DAN DIMENSI
Suatu basis adalah generalisasi ruang vektor dari suatu sistem koordinat pada ruang berdimensi 2
dan ruang berdimensi 3. teorema berikut akan membantu untuk memahami hal tersebut.
maka S = {i, j, k} adalah suatu himpunan bebas linear pada R3. Himpunan ini juga merentang R3
karena vektor sebarang v = (a, b, c) pada R3 dapat ditulis sebagai
Jadi, S adalah basis untuk R3 dan disebut sebagai basis standar (standard basis) untuk R3.
Dengan melihat koefisien-koefisien i, j, dan k pada (1), karena koordinat-koordinat v relatif
terhadap basis standar adalah a, b, dan c, sehingga
(v)s = (a, b, c)
v = (v)s
persamaan ini menyatakan bahwa komponen-komponen dari suatu vektor v relatif terhadap
suatu sistem koordinat siku-siku xyz dan koordinat-koordinat v relative terhadap basis sandar
adalah sama. Jadi, system koordinat dan basisnya menghasilkan korespodensi satu ke satu yang
tepat sama antara ruang berdimensi 3 dan tripel bilangan real yang berurutan (Gambar 5.4.4)
maka
adalah suatu himpunan bebas linear pada R3. Lebih lanjut, himpunan ini juga merentang Rn
karena vektor sebarang v = (v1, v2, …, vn) pada Rn dapat ditulis sebagai
v = v1 e1 + v2 e2 + … + vn en (2)
Jadi, S adalah suatu basis untuk Rn dan disebut sebagai basis standar untuk Rn (standard basis
for Rn). Sesuai dengan (2) bahwa koordinat-koordinat v = (v1, v2, …, vn) relative terhadap basis
standar adalah v1, v2, …, vn, sehingga
Sebagaimana pada Contoh 1, kita memperoleh v = (v)s sehingga suatu vektor v dan vektor
koordinatnya relatif terhadap basis standar untuk Rn adalah sama
CATATAN. Kita akan melihat pada contoh selanjutnya bahwa suatu vektor dan vektor
koordinatnya tidak akan sama. Kesamaan yang kita lihat pada dua contoh di atas adalah suatu
kasus khusus yang terjadi hanya dengan basis standar untuk Rn.
CATATAN. Pada R2 dan R3, vektor-vektor basis standar biasanya dinotasikan dengan i, j, dan k
dan bukannya dengan e1, e2, dan e3. Kita akan menggunakan kedua notasi, tergantung pada
situasi tertentu.
Misalkan v1 = (1, 2, 1), v2 = (2, 9, 0), dan v3 = (3, 3, 4). Tunjukkan bahwa himpunan S = { v1, v2,
v3} adalah suatu basis untuk R3.
Penyelesaian:
Untuk menunjukkan bahwa himpunan S merentang R3, kita harus menunjukkan bahwa suatu
vektor sebarang b = (b1, b2, b3) dapat dinyatakan sebagai suatu kombinasi linear
dari vektor-vektor pada S. dengan menyatakan persamaan ini dalam bentuk komponen-
komponennya kita memperoleh
atau
(b1, b2, b3) = (c1 + 2c2 + 3c3, 2c1 + 9c2 + 3c3, c1 + 4c3)
c1 + 2c2 + 3c3 = b1
c1 + 4c3 = b3
jadi, untuk menunjukkan bahwa S merentang R3, kita harus menunjukkan bahwa system (3)
memiliki satu solusi untuk setiap pilihan dari b = (b1, b2, b3).
Untuk membuktikan bahwa S bebas linear, kita harus menunjukkan bahwa satu-satunya
solusi dari
c1 + 2c2 + 3c3 = 0
c1 + 4c3 = 0
hanya memiliki solusi trivial. Amati bahwa sistem (3) dan (5) memiliki matriks koefisien yang
sama. Jadi, menurut Teorema 4.3.4 bagian (b), (e) dan (g), kita dapat membuktikan secara
simultan bahwa S adalah bebas linear dan merentang R3 dengan menunjukkan bahwa pada sistem
(3) dan (5) matriks koefisiennya memiliki determinan taknol. Dari
1 2 3 1 2 3
[ ]
A = 2 9 3 kita memperoleh
1 0 4 | |
det(A) = 2 9 3 = -1
1 0 4
Misalkan himpunan S = { v1, v2, v3} adalah suatu basis untuk R3 pada contoh sebelumnya.
Penyelesaian (a). Kita harus menentukan skalar-skalar c1, c2, c3, sedemikian rupa sehingga
c1 + 2c2 + 3c3 = 5
c1 + 4c3 = 9
Penyelesaian (b). Dengan menggunakan definisi dari vektor koordinat (v)s, kita memperoleh
Penyelesaian (a). Kami telah menunjukkan bahwa S merentang Pn pada Contoh 11 Subbab 5.2,
dan kami telah menunjukkan bahwa S adalah himpunan bebas linear pada Contoh 5 Subbab 5.3.
Jadi, S adalah basis untk Pn dan disebut sebagai basis standar untuk Pn (standard basis for Pn).
Misalkan :
M 1= 1 0 , M 2= 0 1 , M 3= 0 0 , M4= 0 0
[ ]
0 0 [ ]
0 0 [ ]
1 0 0 1 [ ]
Himpunan S={M 1 , M 2 , M 3 , M 4 }adalah basis ruang vektor M 22, perhatikan bahwa suatu vektor
matriks 2 ×2. Untuk melihat bahwa S merentang M 22, perhatikan bahwa suatu vektor (matriks)
sebarang
[ ac bd ]
Dapat ditulis sebagai
[ ac bd ]=[ 00 00 ]
Jadi, a=b=c=d =0, sehingga S bebas linear. Basis S pada contoh ini disebut basis standar
untuk M 22. Secara umum, basis standar untuk M mn terdiri dari mn matriks yang berbeda dengan
satu bilangan 1 dan nol untuk entri-entri lainnya.
Jika S={v 1 , v 2 , … v r }adalah suatu himpunan bebas linear pada ruang pada ruang vektor V, maka
S adalah suatu basis untuk subruang rentang (S) karena himpunan S merentang rentang (S)
berdasarkan defenisi dari rentang (S).
DEFENISI
Suatu ruang vektor taknol V disebut berdimensi terhingga jika terdiri dari himpunan
terhingga vektor-vektor {v 1 , v 2 , … v n , } yang membentuk suatu basis. Jika tidak
terdapat himpunan seperti ini, V disebut sebagai berdimensi takterhingga. Selain itu,
ruang vektor nol sebagai berdimensi terhingga.
Dari contoh 2, 5, dan 6, ruang-ruang vektor Rn , P n , dan M mn adalah berdimensi terhingga. Ruang-
ruang vektor F (−∞ , ∞ ) ,C (−∞ ,∞ ) , Cm (−∞ , ∞ ) ,dan C ∞ (−∞ , ∞ ) adalah berdimensi takterhingga.
TEOREMA 5.4.2
a. Jika suatu himpunan memiliki vektor lebih dari n, maka himpunan tersebut
bersibat tidak bebas linear
b. Jika suatu himpunan memiliki vektor kurang dari n, maka himpunan tersebut
bersifat tidak merantang V
Bukti (a)
Misalkan S' ={w1 , w2 , … , wn } adalah himpunan sebarang yang terdiri dari m vektor pada V , m>n
. kita ingin menunjukkan bahwa S' tidak bebas linear. Karena S={v 1 , v 2 , … , v n } adalah suatu
basis, setiap w i dapat dinyatakan sebagai kombinasi linear dari vektor-vektor pada S, misalkan
k 1 w 1+ k 2 w2 +. ..+ k m wm =0 (7)
Dengan menggunakan persamaan (6), kita dapat menulis persamaan (7) sebagai berikut
a 11 k 1+ a12 k 2+ ...+a 1 m k m= 0
a 21 k 1 +a22 k 2 +.. .+ a2 m k m =0
⋮ ⋮ ⋮ ⋮ (8)
a n1 k 1 +a n 2 k 2 +.. .+a nm k m= 0
Persamaan (8) memiliki lebih banyak faktor yang tidak diketahui dibanding jumlah
persamaanya, sehingga bukti menjadi lengkap karena Teorema 1.2.1 menjamin keberadaan
solusi-solusi nontrivial.
Bukti (b)
Misalkan S' ={w1 , w2 , … , wn } adalah himpunan sebarang yang terdiri dari m vektor pada V , m<n
. kita ingin menunjukkan bahwa S' tidak merentang V . Pembuktian menggunakan kontradiksi,
kita akan menunjukkan bahwa dengan mengansumsikan S' merentang V akan mengarah pada
suatu kontradiksi kebebasan linear dari {v 1 , v 2 , … , v n }
Jika S' merentang V , maka setiap vektor pada V adalah kombinasi linear vektor-vektor
pada S' . Khususnya setiap vektor basis vi adalah kombinasi linear dari vektor- vektor pada S' .
Misal
Untuk memperoleh kontradiksi ini, kami akan menunjukkan bahwa terdapat skalar k 1 , k 2 , … , k n,
yang tidak semuanya nol, sedemikian rupa sehingga
Amati bahwa persamaan (9) dan (10) memiliki bentuk yang sama dengan (6) dan (7) kecuali
bahwa m dan n dipertukarkan dan demikian pula dengan w dan v nya. Jadi perhitungan yang
mengarah ke persemaan (8) menghasilkan
a 11 k 1+ a12 k 2+ ...+a 1 n k n= 0
a 21 k 1 +a22 k 2 +.. .+ a2 n k n=0
⋮ ⋮ ⋮ ⋮
a m 1 k 1 + am 2 k 2+ ...+ amn k n= 0
Sistem linear ini memiliki lebih banyak faktor yang tidak diketahui dibanding jumlah
persamaannya, sehingga sesuai dengan teorema 1.2.1 memiliki solusi-solusi nontrivial.
Sesuai dengan teorema sebelumnya bahwa jika S={v 1 , v 2 , … , v n } adalah basis sebarang
untuk ruang vektor V , maka semua himpunan pada V yang secara simultan merentang V dan
bebas linear harus memiliki tepat n vektor. Jadi, semua basis untuk V harus memiliki jumlah
vektor yang sama dengan basis sebarang S. Penjelasan ini menghasilkan teorema berikut
TEOREMA 5.4.3
Semua basis unutk ruang vektor bersimensi terhingga memiliki jumlah vektor
yang sama
Kaitan teorema ini dengan konsep dimensi yaitu bahwa basis standar untuk Rn memiliki n
vektor. Jadi teorema 5.4.3 menyatakan bahwa semua basis untuk Rn memiliki n vektor.
Khususnya, setiap basis untuk R3 memiliki tiga vektor, setiap basis untuk R2 memiliki dua
vektor, dan setiap basis untuk R1 (¿ R) memiliki satu vektor
Secara intuitif, R3 adalah berdimensi tiga, R2 (suatu bidang) adalah berdimensi dua dan R
(suatu garis) adalah berdimensi satu. Jadi, untuk ruang-ruang vektor yang telah dikenal, jumlah
vektor pada suatu basis adalah sama dimensinya. Ini mendasari defenisi berikut
DEFENISI
Dimensi dari ruang vektor V yang berdimensi terhingga, dinotasikan dengan dim(V ),
didefinisikan sebagai banyaknya vektor-vektor pada basis untuk V . Selain itu, kita
mendefinisikan ruang vektor nol sebagai berdimensi nol.
pada contoh 2
Dapat ditunjukkan bahwa S={e 1 , e 2 ,… , e n } dengan
e 1=(1,0,0 ,… , 0), e 2=(0,1,0 , … ,0), ...., e n=(0,0,0 , … ,1)
adalah basis standar untuk Rn, artinya dim ( Rn )=n
pada contoh 5
{ 1 , x , x 2 , x 3 , … , x n } adalah basis standar untuk Pn, shingga dapat dengan mudah
diidentifikasikan bahwa dim ( Pn)=n+1
pada contoh 6
Himpunan S={M 1 , M 2 , M 3 , M 4 }adalah basis ruang vektor M 22, yaitu matriks berukuran
2 × 2. Dengan demikian dim ( M mn )=2× 2=4
2 x1 +2 x 2−x 3+ x 5=0
−x 1−2 x2 +2 x 3−3 x 4 + x 5=0
x 1+ x2−2 x 3−x 5=0
x 3+ x 4 + x 5=0
Penyelesaian
Pada contoh 7 subbab 1.2 telah ditunjukkan bahwa solusi umum dari sistem tersebut adalah
x1
[] [ ] [ ][ ] [ ] [ ]
−s−t −s −t −1 −1
x2 s s 0 1 0
x 3 = −t = 0 + −t = s 0 +t 1
x4 0 0 0 0 0
x5 t 0 t 0 1
Yang menunjukkan bahwa vektor-vektor
−1 −1
[] []
1
0
0
0
v1 = 0 dan v 2= 1
0
1