Anda di halaman 1dari 5

NAMA : ARIQAH TSABITAH AZZAHRA

NPM : A1C020046

KELAS : 2B

TUGAS : PMO 1

Perubahan Sistem Mengajar Di Era Covid19

PENDAHULUAN

“Pandemi mengubah tradisi kita”. Kiranya inilah gagasan yang awam,


muncul berkelindan dalam diskusi publik: mulai dari cuci tangan setiap hari,
penggunaan masker, hingga perjumpaan antar manusia. Tentu ini berat, karena
secara budaya dan psikologi kita tidak disiapkan. Persoalan yang terjadi adalah,
sistem pendidikan berubah namun metodologisnya masih sama. Pandemi ini
mengakibatkan pembelajaran harus dilaksanakan secara daring untuk mencegah
penularannya. Pembelajaran daring merupakan salah satu metode pembelajaran
online atau dilakukan melalui jaringan internet. Pembelajaran daring
dikembangkan untuk memperluas jangkauan layanan pendidikan dan juga
meningkatkan ketersediaan layanan pendidikan. Walaupun tidak sama dengan
pembelajaran bertatap muka di kelas, namun pembelajaran daring ini memberikan
solusi agar terhindar dari penularan wabah yang saat ini sedang terjadi.

Masa pandemi covid-19 ini mungkin berbeda karena kebiasaannya guru


mengajar selalu bertatap muka di kelas, sekarang guru mengajar melalui
daring/jarak jauh. Ketika belajar disekolah guru menyampaikan materi secara
langsung dalam kelas, menjelaskan secara rinci materi dari awal sampai akhir,
serta dapat memantau langsung tingkat kepahaman siswa atas materi yang
disampaikan. Apabila siswa kurang paham terkadang guru mempersilahkan
bertanya, namun pada saat pembelajaran daring ini guru kesulitan dalam proses
pemantauan perkembangan belajar siswa. Materi yang disampaikan pun kurang
maksimal karena lewat via video , foto ataupun rangkuman tulisan , jadi akan
berimbas kepada siswa yang akan sulit dalam memahami materi.
PEMBAHASAN

Pembelajaran daring memerlukan fasilitasi seperti Smartphone atau laptop,


tetapi ada sebagian siswa yang tidak memiliki Smarthpnone atau laptop ditambah
lagi tidak adanya kuota internet untuk melakukan pembelajaran secara daring ini
menjadi masalah besar bagi guru dan siswa. Selain itu dengan pembelajaran
daring guru juga menjadi kewalahan dalam menerapkan metode apa yang akan
disampaikan dalam pembelajaran daring agar siswa paham materi yang
disampaikan karena pembelajaran daring dilakukan tidak secara bertatap muka
langsung. Pembelajaran secara daring ini kurang efektif karena ada saja alasan
dari siswa yang tidak ada jaringan, tidak ada perangkat seperti handphone ataupun
laptop. Maka dari itu guru jadi kesulitan dalam melakukan proses pembelajaran
daring ini. Setiap siswa memang menginginkan belajar dengan tenang serta
mudah dipahami pada proses pembelajaran daring. Namun guru juga nmenjadi
bingung bagaimana pembelajaran daring bisa dilaksanakan tanpa ada hambatan
apapun serta tidak menjadi beban untuk siswa. Hal yang paling sederhana dapat
dilakukan oleh guru bisa dengan memanfaatkan WhatsApp Group. Aplikasi
WhatsApp cocok digunakan bagi pelajar daring pemula, karena pengoperasiannya
sangat simpel dan mudah diakses siswa. Sedangkan bagi pengajar online yang
mempunyai semangat yang lebih, bisa meningkatkan kemampuannya dengan
menggunakan berbagai aplikasi pembelajaran daring.

Guru bukan hanya sebatas memberikan pelajaran, melainkan membimbing


serta memberikan perhatian dan kasih sayang kepada peserta didiknya. Wajar jika
banyak yang menyebut guru mempunyai jasa yang besar. Bahkan, guru dianggap
sebagai pahlawan tanpa tanda jasa karena pengorbanan dan pengabdian mereka
kerap ditepikan.Guru di masa pandemi Covid-19 mempunyai tantangan tersendiri.
Guru tetap menjadi penggerak dan pembina yang memiliki kemampuan luar biasa
untuk melakukan pembelajaran jarak jauh. Peran guru di masa pandemi saat ini
dituntut melaksanakan banyak peran tambahan. Seperti, memastikan tercapainya
tujuan pendidikan dan pemenuhan target akademis dan non-akademis serta
mempersiapkan materi dan hasil evaluasi pembelajaran. 
Tidak semua aplikasi pembelajaran daring bisa dipakai begitu saja. Namun harus
dipertimbangkan sesuai kebutuhan guru dan siswa, kesesuaian terhadap materi,
keterbatasan infrastrukur perangkat seperti jaringan. Guru harus mampu membuat
model dan strategi pembelajaran yang sesuai dengan karakter siswa di sekolahnya.
Penggunaan beberapa aplikasi pada pembelajaran daring sangat membantu guru
dalam proses pembelajaran ini. Dengan demikian guru dituntut mampu
merancang dan mendesain pembelajaran daring yang ringan dan efektif, dengan
memanfaatkan perangkat atau media daring yang tepat dan sesuai dengan materi
yang diajarkan.

Keberhasilan guru dalam melakukan pembelajaran daring pada situasi


pandemi ini adalah kemampuan guru dalam berinovasi merancang, dan meramu
materi, metode pembelajaran, dan aplikasi apa yang sesuai dengan materi dan
metode. Kreativitas merupakan kunci sukses dari seorang guru untuk dapat
memotivasi siswanya tetap semangat dalam belajar secara daring (online) dan
tidak menjadi beban psikis.

Di samping itu, kesuksesan pembelajaran daring selama masa pandemi ini


tergantung pada kedisiplinan semua pihak. Oleh karena itu, pihak sekolah di sini
perlu membuat skema dengan menyusun manajemen yang baik dalam mengatur
sistem pembelajaran daring. Hal ini dilakukan dengan membuat jadwal yang
sistematis, terstruktur dan simpel untuk memudahkan komunikasi orangtua
dengan sekolah agar putra-putrinya yang belajar di rumah dapat terpantau secara
efektif.

Tak mudah melakukan aktivitas belajar mengajar saat pandemi Covid-19.


Guru harus memperhatikan peserta didik tidak hanya melalui daring, tapi juga
harus mengunjungi rumah peserta didik agar tetap terjaga hubungan baik antara
orang tua dan peserta didik. Upaya tersebut guna memantau kendala yang dialami
ketika pembelajaran melalui daring serta memantau kesehatan dan perkembangan
pengetahuan peserta didik. Guru berupaya menyusun ulang kurikulum yang sesuai
konteks dalam RPP.
PENUTUP

Situasi dunia saat ini merupakan situasi dunia yang sedang kacau dan tidak
mengenakkan untuk dijalani. Situasi ini merupakan situasi yang absurd dan sulit
dipahami manusia. Absurditas ini bukanlah situasi yang melulu negatif, Justru
dari sini, manusia dapat, bercermin serta mengubah sikap dan cara hidup dari
yang tidak baik menjadi baik, tidak kehilangan kepercayaan dan iman akan Allah,
serta memunculkan semangat hidup baru yang dilandasi dengan prinsip
solidaritas. COVID 19 telah memunculkan era kehidupan yang baru (New
Normal). Semuanya memiliki aturan dan protokol kesehatan yang ketat (masker
& hand sanitizer menjadi “senjata” bepergian, dsb). Hal ini yang dapat menjadi
gerak bersama untuk saling peduli dengan menaati aturan kesehatan yang ada
demi kesejahteraan bersama.

Peran guru di tengah pandemi memang jarang disebut sebagai garda


terdepan “melawan” Covid-19. Tapi, jangan pernah mengabaikan fungsi dan
perannya. Jangan menilainya punya banyak waktu beristirahat semenjak ada
kebijakan pemerintah memindahkan proses belajar ke rumah. Justru, masa
sekarang guru mempunyai pekerjaan berlipat. Jauh lebih berat dibandingkan
mengajar di dalam kelas. Jauh lebih sulit dibandingkan bertatap muka dengan
peserta didik di sekolah, seperti sebelum masa pandemi Covid-19. Mereka tak
mengenal istilah siang atau malam. 

Dalam masa pandemi Covid-19 ini, guru adalah pendekar dan pahlawan
pembangunan seluruh bangsa di dunia. Atas besarnya jasa seorang guru, tak ada
salahnya mengungkapkan rasa terima kasih untuk guru-guru di seluruh Indonesia,
tetap semangat mendidik anak bangsa. 

Orang hebat bisa melahirkan beberapa karya bermutu, tetapi guru yang
bermutu dapat melahirkan ribuan orang hebat. Guru adalah lentera hidup dan
pahlawan tanpa tanda jasa. Terima kasih guru.
Daftar Pustaka

Ahmadi, (1995), Kebutuhan Guru dan Tenaga Kependidikan Serta


Peningkatan Mutu Pendidikan, Jakarta: Depdikbud.

Akdon. (2007), Strategic Management, for Educational Management, terj.

Manajemen Strategik untuk Manajemen, Bandung: Alfabeta.


Andang, (2014), Manajemen dan Kepemimpinan kepala Sekolah: Konsep,
Strategi dan Inovasi Menuju Sekolah Efektif, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.
Asbari. M.,Nurhayati. W.,Purwanto.A,. (2020).The effect of parenting style
and genetic personality on children character development. Jurnal
Penelitian

dan Evaluasi Pendidikan: 23(2).


Budi Suhardiman, Studi Pengembangan Sekolah, (Jakarta: PT Rineka
Cipta, 2012).

Chakraborty, M. and Muyia Nafukho, F. (2014), Strengthening student


engagement: what do students want in online courses?", European
Journal of Training and Development, Vol. 38 No. 9.
Firman, & Rahayu, S. (2020). Pembelajaran Online di Tengah Pandemi
Covid-
19. Indonesian Journal of Educational Science (IJES), 2(2), 81–89.

Anda mungkin juga menyukai