Anda di halaman 1dari 7

REZKY APRILIANTI – A031191120

A. Prinsip Pengungkapan Penuh dan Masalah Implementasi


Prinsip pengungkapan penuh mengharuskan pelaporan keuangan menyebutkan
setiap fakta keuangan yang cukup signifikan untuk mempengaruhi pertimbangan
pembaca yang menerima informasi itu. Implementasi dari prinsip pengungkapan penuh
amatlah sukar, karena biaya pengungkapan mungkin cukup besar dan manfaatnya
sukar ditentukan. Sebagai contoh, meskipun laba dan arus kas telah tersedia dalam
laporan keuangan, namun para investor mungkin lebih baik melihat perbandingan hal
itu dengan perusahaan lain dalam industry yang sama, yang bisa ditemui pada artikel
berita atau laporan perusahaan perantara (broker).
Pengungkapan Diferensial merupakan suatu kecendrungan atau tren terhadap
pengungkapan diferensial juga telah terjadi. Sebagai contoh, SEC mensyaratkan
bahwa informasi substantif tertentu harus dilaporkan kepadanya. Walaupun informasi
tersebut tidak terdapat dalam laporan tahunan kepada pemegang saham. IASB telah
mengembangkan IFRS untuk Small and Medium Sized Entities (SMEs) yakni
perusahaan yang :
a) Mempublikasikan laporan keuangan bertujuan umum bagi pengguna eksternal.
b) Yang tidak menerbitkan saham atau surat berharga lainnya di pasar umum.
c) Standar tunggal kurang dari 230 halaman.
d) Dirancang untuk memenuhi kebutuhan dan kemampuan UKM, yang
diperkirakan mencapai lebih dari 95 persen dari semua perusahaan di seluruh
dunia.

B. Menjelaskan Manfaat Penyusunan Catatan Atas Laporan Keuangan


Catatan merupakan alat akuntansi untuk merinci atau menjelaskan pos-pos yang
disajikan dalam batang tubuh laporan keuangan. Informasi yang berkaitan dengan pos-
pos spesifik dari laporan keuangan dapat dijelaskan dalam istilah kualitatif, dan data-
data pelengkap yang bersifat kuantitatif dapat disediakan untuk memperluas informasi
dalam laporan keuangan.

1) Kebijakan Akuntansi
Kebijakan akuntansi adalah prinsip, dasar, konvensi, peraturan dan praktik
tertentu yang diterapkan entitas dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan.
Hal ini akan mempengaruhi pengakuan, pengukuran dan penyajian atas elemen
seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan dan beban, pada laporan keuangan.
Kebijakan akuntansi yang dipilih oleh entitas harus dapat menjelaskan:
a) Pengakuan yakni kapan dan kondisi seperti apa diakui

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)
REZKY APRILIANTI – A031191120

b) Pengukuran yakni berapa banyak yang diakui


c) Penyajian yakni bagaimana disajikannya di laporan keuangan

Perusahaan harus menyajikan pernyataan untuk mengidentifikasi kebijakan


akuntansi yang dianut (Ikhtisar Kebijakan Akuntansi). Selain itu, perusahaan harus
mengidentifikasi penilaian yang dibuat dalam proses penerapan kebijakan akuntansi
dan mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat.

2) Pengungkapan Transaksi atau Peristiwa Khusus


Seorang akuntan diharapkan untuk melaporkan substansi ekonomi dan
bukannya format hukum dari transaksi tersebut serta membuat pengungkapan yang
memadai. IASB Nomor 57 mengharuskan pengungkapan berikut untuk transaksi pihak
terkait yang material, sifat hubungan pihak yang terlibat :
a) Uraian tentang transaksi (termasuk transaksi di mana tidak ada jumlah atau
jumlah nominal yang terlibat) untuk setiap periode di mana laporan laba rugi
disajikan.
b) Jumlah uang yang terlibat dalam transaksi untuk setiap periode di mana
laporan laba rugi disajikan
c) Jumlah yang terhutang dari atau kepada pihak terkait pada setiap tanggal
neraca disajikan.

3) Peristiwa Setelah Tanggal Neraca (Peristiwa Kemudian)


Catatan atas laporan keuangan harus menjelaskan setiap peristiwa keuangan
siginifikan yang terjadi setelah tanggal neraca formal, tetapi sebelum laporan keuangan
akhir diterbitkan. Peristiwa ini disebut peristiwa setekah tanggal neraca. Dua jenis
peristiwa atau transaksi yang terjadi setelah tanggal neraca mungkinmemiliki pengaruh
yang material terhadap laporan keuangan atau mungkin perlu dipertimbangkan untuk
menginterpretasi laporan keuangan itu secara akurat :
a) Peristiwa yang memberikan bukti tambahan tentang kondisi yang ada pada
tanggal neraca, yang mempengaruhi estimasi yang digunakan dalam
penyiapan laporan keuangan, dan oleh sebab itu mengakibatkan diperlukannya
penyesuaian.
b) Peristiwa yang memberikan bukti tentang kondisi yang tidak ada pada tanggal
neraca tetapi muncul sesudah tanggal neraca dan tidak membutuhkan
penyesuaia laporan keuangan.

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)
REZKY APRILIANTI – A031191120

C. Persyaratan Transaksi Antar Pihak yang Terkait, Peristiwa Setelah Tanggal


Pelaporan dan Segmen Bisnis Utama
Jika hanya angka konsolifasi yang tersedia bagi analis, maka informasi segmen
diharuskan oleh profesi akuntansi dalam situasi tertentu. Perusahaan akan selalu ragu
mengungkapkan data segmental karena alasan-alasan berikut :
1. Tanpa dilengkapi oleh pengetahuan usaha yang mendalam serta pemahaman
atas faktor-faktor penting seperti lingkungan kompetitif dan kebutuhan investasi
modal, seorang investor mungkin menganggap bahwa informasi segmentasi
tidak berarti atau bahkan menarik kesimpulan yang tidak tepat tentang laba
segmen yang dilaporkan.
2. Pengungkapan tambahan mungkin merugikan perusahaan pelapor karena
membantu perusahaan pesaing, serikat pekerja, pemasok dan badan-badan
pemerinta tertentu.
3. Pengungkapan tambahan mungkin mencegah manajemen untuk mengambil
risiko usaha yang cermat karena segmen yang melaporkan kerugian atau laba
yang kurang memuaskan mungkin menyebabkan rasa tidak puas pemegang
saham terhadap manajemen
4. Variasi yang luas di antara perusahaan-perusahaan dalam memilih segmen-
segmen, alokasi biaya, dam masalah akuntansi lainnya telah mematasi manfaat
informasi segmental
5. Para investor melakukan investasi pada perusahaan secara keseluruhan dan
bukan pada bebarapa segmen tertentu. Sehingga kinerja salah satu segmen
bukan merupakan masalah jika kinerja secara keseluruhan dianggap
memuaskan.
6. Beberapa masalah teknis tertentu, seperti klasifikasi segmen serta alokasi
pendapatan dan biaya segmen terutama biaya bersama merupakan hal yang
tidak dapat dihindari.
a) Tujuan Pelaporan Segmental.
1. Memahami dengan lebih baik kinerja perusahaan
2. Menilai dnegan lebih baik prospek arus kas bersih di masa depan
3. Membuat lebih banyak pertimbangan yang cermat tentang perusahaan
secara keseluruhan

Tujuan dari pelaporan data keuangan segmental adalah untuk memberikan


informasi tentang berbagai jenis aktivitas bisnis yang dilakukan perusahaan dan

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)
REZKY APRILIANTI – A031191120

berbagai lingkungan ekonomi di mana perusahaan beroperasi, agar membantu


pemakai laporan keuangan untuk:
b) Prinsip-prinsip Dasar
IASB no 131 mengharuskan bahwa laporan keuangan bertujuan umum
mencakup informasi tertentu atas dasar satu segmentasi. Metode yang dipilih disebut
sebagai pendekatan manajemen. Pendekatan Manajemen ini didasarkan pada cara
manajemen memilah-milah eprusahaan untuk membuat keputusan operasi. Akhirnya,
segmen-segmen tersebut tercermin pada struktur organisasi perusahaan. Pendekatan
manajemen itu berfokus pada informasi tentang komponen-komponen bisnis yang
digunakan manajemen untuk menbuat keputusan operasional. Komponen-komponen
tersebut disebut sebagai segmen operasi.
c) Mengidentifikasi Segmen Operasi
1. Yang bergerak dalam kegiatan usaha yang menghasilkan pendapatan dan
menimbulkan beban
2. Yang hasil operasinya dikaji secara teraturn oleh para pembuat keputusan
utama perusahaan untuk menilai knerja segmen dan mengalokasikan
sumber daya kepada segmen tersebut
3. Yang Informasi keuangannya tersedia dan dihasilkan oleh atau didasarkan
pada sistem pelaporan keuangan internal
Informasi tentang dua atau lebih segmen operasi dapat digabungkan hanya jika
segmen-segmen tersebut memiliki karakteristik dasar yang sama dalam setiap bidang
berikut ini :
a. Sifat produk dan jasa yang d. Metode distribusi produk atau jasa
disediakan e. Jika berlaku, sifat dan lingkungan
b. Sifat proses produksi peraturan
c. Jenis atau kelompok pelanggan

Suatu segmen operasi akan dianggap signifikan dan karenanya, diidentifikasi


sebagai segmen yang dapat dilaporkan jika memenuhi satu atau lebih batasan
kuantitatif berikut :
a. Pendapatannya (termasuk penjualan kepada pelanggan eksternal dan penjualan
atau transfer antarsegmen) mencapai 10% atau lebih dari total pendapatan
seluruh segmen operasi perusahaan
b. Jumlah absolute dari laba rugi mencapai 10% atau lebih dari jumlah absolute (a)
laba operasi gabungan dari seluruh segmen operasi yang mengalami laba, atau

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)
REZKY APRILIANTI – A031191120

(b) kerugian gabungan dari seluruh kegiatan segmen operasi yang melaporkan
kerugian.
c. Aktiva yang dapat diidentifikasikannya mencapai 10% atau lebih dari aktiva
gabungan seluruh segmen operasi
d. Prinsip-prinsip Pengukuran
Prinsip-prinsip akuntansi yang digunakan untuk pengungkapan segmen tidak
harus sama dengan prinsip-prinsip yang digunakan untuk membuat laporan
konsolidasi. Fleksibilitas ini mungkin akan tampak seperti inkonsistensi. Namun,
menyiapkan informasi segmen sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum
merupakan hal yang sulit karena beberapa prinsip tersebut diperkirakan tidak berlaku
pada tingkatan segmen.
Oleh IASB alokasi biaya gabungan, bersama atau biaya yang berlaku untuk
perusahaan secara keseluruhan tidak diperlukan untuk tujuan pelaporan ekstenal.
Biaya bersama adalah biaya yang terjadi karena terciptanya manfaat bagi lebih dari
satu segmen dan karenanya pembagian biaya antarsegmen yang mendapat manfaat
sangat sukar dilakukan secara objektif.
e. Infromasi Segmen yang Dilaporkan
IASB mengharuskan perusahaan untuk melaporkan :
1) Informasi umum tentang segmen-segmen operasinya
2) Laba dan rugi segmen serta informasi terkait
3) Aktiva segmen
4) Rekonsiliasi
5) Informasi tentang produk dan jasa serta lokasi geografis
6) Pelanggan utama

D. Masalah Akuntansi yang Berhubungan dengan Pelaporan Tengah Tahun


Laporan interim mencakup periode yang kurang dari satu tahun. Terdapat dua
sudut pandang tentang laporan interim diantaranya yaitu salah satu pandangan
(pandangan terpisah) berpendapat bahwa setiap periode interim harus diperlakuakn
sebagai periode akuntansi yang terpisah. Pandangan yang lain (pandangan integral)
berpendapat bahwa laporan interim merupakan bagian integral dari laporan tahunan
dan bahwa penangguhan serta akrual harus memperhitungkan apa yang akan terjadi
sepanjang tahun.
Prinsip akuntansi yang sama digunakan dalam laporan tahunan juga harus
dipakai dalam laporan interim. Terdapat sejumlah masalah pelaporan unik yang terkait

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)
REZKY APRILIANTI – A031191120

dengan pos-pos sebagai berikut : (1) Income taxes. (2) Seasonality, dan (3) Continuing
controversy - debate on the independent auditor’s involvement in interim reports.

E. Pengungkapan Utama dalam Laporan Auditor


Jika auditor yakin bahwa laporan keuangan telah menyajikan posisi keuangan
hasil operasi, dan arus kas secara wajar sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang
berlaku umum, maka pendapat wajar tanpa pengecualian akan diberikan. Pendapat
wajar dengan pengecualian mengandung pengecualian terhadap pendapat standar;
biasanya pengecualian tersebut tidak cukup besar jumlahnya untuk membuat laporan
keuangan menjadi tidak sah secara keseluruhan.
Pendapat tidak wajar dibutuhkan dalam setiap laporan dimana pengecualian
terhadap penyajian yang wajar begitu material sehingga pendapat wajar dengan
pengecualian tidak dapat dibernarkan. Penolakan untuk memberikan pendapat adalah
layak jika auditor hanya dapat mengumpulkan sedikit informasi tentang laporan
keuangan sehingga tidak ada pendapat yang dapat diberikan serta kurangnya sesuai
dengan standar yang diterima serta pengungkapan yang tidak memadai.

F. Tanggung Jawab Manajemen


Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan dan
membangun dan memelihara sistem yang efektif pengendalian internal. Manajemen
mempunyai tanggung jawab utama atas laporan keuangan dan tanggung jawab ini
sering ditunjukkan dalam surat kepada para pemegang saham dalam laporan tahunan.
Komentar manajemen membantu dalam penafsiran posisi keuangan, kinerja
keuangan, dan arus kas dari perusahaan.
Laporan tersebut dapat mencakup review dari :
1. Faktor utama dan pengaruhnya dalam menentukan kinerja keuangan;
2. Sumber pendanaan perusahaan dan rasio yang ditargetkan atas rasio
kewajiban terhadap ekuitas; dan
3. Sumber daya perusahaan yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan
sesuai dengan IFRS.

G. Isu Berkaitan dengan Ramalan dan Proyeksi Keuangan


1) Reporting on Financial Forecasts and Projections
SEC telah mengidentifikasi bahwa perusahaan diperbolehkan (tidak diharuskan)
untuk memasukkan peramalan laba dalam laporan yang diajukan kepada SEC
diantaranya :

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)
REZKY APRILIANTI – A031191120

- Perkiraan keuangan adalah satu set pernyataan keuangan prospektif yang


menyajikan posisi keuangan perusahaan diharapkan, hasil usaha, dan arus
kas.
- Proyeksi keuangan adalah pernyataan keuangan prospektif yang ada, diberikan
satu atau lebih hipotesis asumsi, posisi keuangan yang diharapkan entitas,
hasil usaha, dan arus kas.
Untuk mendorong manajemen mengungkapkan jenis informasi ini, SEC telah
menerbitkan peraturan perlindungan (safe-harbor rule). Peraturan tersebut
memberikan perlindungan kepada perusahaan yang menyajikan peramalan yang salah
selama proyeksi tersebut disiapkan attas dasar yang masuk akal dan diungkapkan
dengan maksud yang baik.
2) Internet Fincancial Reporting
Sebagian besar situs perusahaan berisi link ke laporan keuangan mereka dan
pengungkapan lainnya untuk:
a) Memungkinkan perusahaan untuk berkomunikasi dengan lebih mudah dan
cepat dengan pengguna.
b) Memungkinkan pengguna untuk mengambil keuntungan dari alat-alat seperti
mesin pencari.
c) Dapat membantu membuat laporan keuangan lebih relevan dengan
memungkinkan perusahaan untuk melaporkan data terpilah yang diperluas.

H. Respon Profesi terhadap Kecurangan Pelaporan Keuangan


Kecurangan pelaporan keuangan adalah perilaku yang disengaja atau
kecerobohan, baik berupa tindakan maupun penghapusan, yang menyebabkan
laporan keuangan menyesatkan secara material. Beberapa penyebab kecurangan ini
adalah keinginan dari oknum untuk untuk mendapatkan harga saham yang lebih tinggi,
untuk menghindari default pada perjanjian pinjaman, atauuntuk membuat keuntungan
pribadi dari beberapa jenis/tipe aktivitas (kompensasi tambahan, promosi). Kecurangan
pelaporan keuangan baisanya terjadi karena :
1) Ketidakefisienan maupun ketiadaan dewan direksi atau komite audit.
2) Pengendalian akuntansi internal yang lemah atau tidak ada.
3) Transaksi yang tidak biasa atau kompleks
4) Estimasi akuntansi yang membutuhkan penilaian yang signifikan.
5) Staf audit internal tidak efektif.

RMK Penyajian dan Pengungkapan dalam Laporan Keuangan


(Presentation and Disclosure in Financial Reporting) (Ch.24)

Anda mungkin juga menyukai