UNIVERSITAS AHMAD DAHLAN YOGYAKARTA 2020 A. Hasil Pengamatan Gambarkan Mikroskop Cahaya beserta bagian-bagiannya : Gambarkan Mikroskop Stereo beserta bagian-bagiannya : B. Pembahasan Mikroskop merupakan salah satu alat yang paling penting dalam kehidupan laboratorium. Mikroskop merupakan alat bantu yang memudahkan kita dalam mengamati sebuah obyek yang berukuran sangat kecil atau biasa di sebut dengan istilah mikroskopis. Hal ini membantu dalam memecahkan berbagai persoalan manusia tentang organisme yang berukuran kecil. Mikroskop juga merupakan sebuah alat yang di gunakan dalam pelaksanaan praktikum atau sebuah penelitian yang mana dalam penelitian tersebut tidak dapat dilihat secara mata telanjang. (Abdullah dan Ridha, 2014) Mikroskop membantu pengamatan karena kita dengan mudah dapat memperbesar objek menjadi 4x, 10x, 40x, 100x bahkan bisa sampai lebih. Mikroskop yang biasa digunakan dalam setiap laboratorium pada umumnya menggunakan mikroskop cahaya. Mikroskop cahaya sering juga di sebut dengan mikroskop optik. Mikroskop cahaya ini dilakukan dengan memusatkan berkas sinar yang tampak oleh mata untuk membentuk sebuah banyangan objek yang di perbesar. Pada umumnya mikroskop ini digunakan dengan keadaan objek yang tipis atau lebih kecil dan bisa tembus pandang atau tembus oleh sinar cahaya, sehingga ketika melihat obyek bisa lebih spesifik. (Harijati., dkk, 2017) Selain mikroskop cahaya ada juga mikroskop stereo. Mikroskop stereo biasanya di gunakan untuk objek atau benda tanpa bantuan reflector cahaya. Kelemahan mikroskop stereo adalah kurang tajam dalam mengamati sebuah objek dan tidak setajam mikroskop cahaya. Namun dalam penggunaan mikroskop stereo hanya mampu memperbesar pengamatan objek pada perbesaran 10 hingga 60 kali. Mikroskop ini juga mampu memberikan gambaran tiga dimensi dimana gambar ini lebih nyata dengan yang sesuai kita lihat pada kehidupan sehari- hari. Dalam penggunaannya mikroskop cahaya digunakan untuk meneliti sebuah objek yang ukurannya tidak bisa kita lihat dengan mata telanjang. Sedangkan mikroskop stereo digunakan ketika ingin mengamati sebuah objek yang masih utuh dan ingin meneliti bagain tubuh sebuah hewan. (Kadaryanto., dkk, 2006) Bagian-bagian mikroskop dapat dikelompokkan menjadi 3 bagian, yaitu bagian optic, penerangan, dan mekanis. Bagian optic berkaitan dengan lensa yang dapat membuat bayangan benda menjadi lebih besar sesuai keperluan. Pada bagian ini terdapat dua jenis lensa, yaitu lensa objektif (yang dekat dengan benda) dan lensa okuler (yang dekat dengan mata). Bagian penerangan berhubungan dengan pencahayaan agar dapat melihat objek dengan jelas. Sementara bagian mekanis berguna untuk menggerakkan dan mengatur focus saat mengamati objek. Pada bagian ini menjadikan pemakai mikroskop merasa nyaman karena kemudahannya saat memakai alat ini. Secara lebih mendalam bagian-bagian mikroskop terdiri dari lensa okuler, lensa objektif, revolver, penjepit, meja preparat, kondensor, diafragma, mikro dan makro fokus, tombol power, pengatur cahaya, dan skrup atas bawah. Setiap bagian mikroskop memiliki fungsinya masing-masing, seperti lensa objektif untuk membentuk sebuah bayangan baik secara nyata, terbalik dan diperbesar. Lensa okuler sebagai kaca pembesar untuk menerima bayangan dari lensa objektif sehingga dapat kita lihat dengan jelas. Revolver berfungsi untuk memilih lensa objektif yang akan digunakan. Penjepit berfungsi untuk menjepit preparat agar tidak bergeser ketika sedang melakukan penelitian. Meja preparat untuk meletakkan objek yang akan diamati. Kondensor berfungsi untuk mengumpulkan cahaya yang masuk dalam mikroskop. Diafragma berfungsi untuk mengatur banyak sedikitnya cahaya yang masuk. Mikro dan makro fokus berfungsi untuk mengatur jarak antara lensa objektif dengan preparat dan juga untuk memfokuskan objek. Tombol power berfungsi untuk mengaktifkan atau menonaktifkan mikroskop saat ketika digunakan ataupun selesai penggunaan. Pengatur cahaya berfungsi untuk mengatur terang gelapnya sebuah cahaya untuk meneliti objek. Skrup atas dan bawah berfungsi untuk membantu memposisikan meja preparat atau preparat agar sesuai dengan objek yang akan di teliti. (Suparti, 2019) Penggunaan mikroskop sendiri sebagai alat dalam praktikum menjadi salah satu pendorong untuk mendukung keterampilan-keterampilan lain dari keterampilan proses dalam sebuah penelitian. Penggunaan mikroskop dalam praktikum merupakan sebuah keterampilan dasar yang harus dimiliki oleh setiap mahasiswa terkhusus mahasiswa yang berhubungan dengan Kesehatan ataupun yang lainnya sehingga dapat terbiasa dalam melakukan observasi sebagai modal awal dalam penelitian. Kesalahan yang sering dilakukan oleh praktikan adalah tidak memutar revolver untuk memindahkan lensa objektif ke perbesaran yang dikehendaki dan tidak menggunakan minyak imersi ketika memakai perbesaran lensa objektif 100x. hal ini bisa menyebabkan lensa tergores sehingga rusak dan tidak dapat digunakan sebagaimana mestinya dengan baik, sehingga hasil pengamatan obyek menjadi tidak jelas. (Sulistiyawati dan Sutriyono, 2016) Rata-rata laboratorium belum memiliki perabotan yang sesuai dengan kriteria standar untuk menunjang perawatan di dalam laboratorium, sehingga alat-alat yang mahal bisa cepat rusak jika tidak adanya perawatan dan pemeliharaan yang baik. Pada kenyataanya mikroskop banyak ditempatkan di almari biasa bahkan di campur dengan alat-alat yang lainnya. Untuk mikroskop sendiri seharusnya di tempatkan pada almari khusus yang dilengkapi dengan lampu untuk membantu menjaga suhu ruangan sekitar mikroskop tidak lembab sehingga memudahkan tumbuhnya jamur yang dapat merusak lensa atau lensa menjadi putih atau buram. (Suprapto., dkk, 2018) Ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika sehabis selesai menggunakan mikroskop agar tidak cepat rusak. Karena tidak banyak yang paham bagaimana cara merawat mikroskop agar bisa digunakan dalam jangka panjang. Mikroskop haruslah disimpan di tempat yang sejuk, kering, bebas dari debu, dan bebas dari uap asam dan basa. Bersihkan bagian-bagian yang terlihat kotor dengan menggunakan alat khusus seperti pada lensa yang terkena minyak imersi di bersihkan menggunakan xilol (xylene) dengan perlakuan yang hati- hati. Sebelum masuk pada almari hendaknya di pastikan semua tombola tau bagian dari mikroskop sudah kembali semua sebelum dikeluarkan dari almari. (Haryanti, Sri., 2019) C. Daftar Pustaka Abdullah dan Ridha Marvira. 2014. Analisis Keterampilan Psikomotorik dalam Menggunakan Mikroskop pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 8 Banda Aceh. JESIBO, Vol.03, No.05, Hal.25-27. Harijati, Nunung., Setijono Samino., Serafinah Indriyani., Aris Soewondo. 2017. Mikroteknik Dasar. Malang: UB Press. Haryanti, Sri. 2019. Pengembangan Almari Penyimpanan Terstandar Untuk Perawatan Mikroskop di Laboratoriun Jurusan Kesehatan Lingkungan. Other thesis, Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. Kadaryanto., Wijaya Jati., Mukido., Umi Chalsum., Sri Sarmini., Harsono. 2006. Biologi: Mengungkap Rahasia Alam Kehidupan (SMP Kelas VII). Jakarta: Yudhistira. Sulistyawati dan Sutriyono. 2016. Pengaruh Penguasaan Penggunaan Mikroskop Binokuler Terhadap Nilai Praktikum Mareklab. Integrated Lab Journal, Vol.04, No.01, Hal.71- 76. Suparti. 2019. Mikroskop. Semarang: ALPRIN. Suprapto, Purwati Kuswarini., Mufti Ali, dan Egi Nuryadin. 2018. Pelatihan Penggunaan dan Pemeliharaan Mikroskop Bagi Guru-Guru IPA Madrasah Tsanawiyah (MTs) Di Wilayah Kabupaten Tasikmalaya. Jurnal Pengabdian Siliwangi, Vol.04, No.01, Hal.43-50.