Anda di halaman 1dari 61

j

j
j
. DAF'l j

ISTILAHPSIKOLO j

ASING - INDONESIA .••..•. . . j


INDONESIA - ASING j
j
j
j

j
j
j
j
j
j
j
j
j
j
DAFTAR
ISTILAH PSIKOLOGI
ASING - INDONESIA'
INDONESIA - ASING

Fuad Hassan
M. Enoch Markum, Ediasri Toto
Anggadewi.Moosono•..b-tl Nllsjirwan
.'>' c.: .,Hera Lettari Sartono Mukadis
-".~\.,.< ~
,,;'C'r t
f·-!Y,~ ¥ , .;:,.~~~:,~,~~:r,'f'!.' f~~

eE Rfl!.e.I~}~~~/~. N ..,
PUSAT PEMBINAAN DAN"

PENGEMBANGAN BAHASA.

DEPARTEMEN PENDIDIKAN

DAN KEBUDAYAAN

PUSAT PEMBINAAN DAN PENGEMBANGAN BAHASA


DEPARTEMEN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
JAKARTA
1979
, Hak.ciptapada Departemen Pendidikan dan Kebudayaan

-'"j'

Redaksi
S. Effendi (Ketua)
Soegeng Maulana, Koentarrtadi '
ZuIk,arnain

...
_---fi~---~.' .---.",~ . - .""­

,Seri Cd 6 ',' ' ; , t . . : ' , "


Bulm ini semula, miii'nt"pakan naskah hasil Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra Indo­
nesia dan Daerah tahun 1975/1976.

Staf Inti Proyek: S. Effendi (Pemimpin), Zulkarnain (Bendaharawap). Farid Had!

(Sekretaris). Basuki Suhardi, Muhadjir, Lukman Ali, Djajanto Supraba, Sri Sukesi,

Adiwimarta. Yayah B., Lumintaintang, Koentamadi, Dendy Sugono (para Asist~n),

Dr. Amran Halim dan Dr. Muljanto Sumardi (Konsultan). '

Sebagian atau seluruh lsi buku ini dilarangdigunakan atau \:!iperbanyak dalam !:Ien­

tuk apa pun tanpa izin. tertulis ~ari peller!)it .kecuali dalam hal pengutipan untuk

keperiuan penulisan artikel atau kiu-angan 'i1miah.' Alalnat penerbit: Pusat Pembinaan

dan Perigem/>angan Bahasa, Jalan Diponegoro 82, Jakaha Pusat. .

, IV
PRAKATA 'j, ,

Dalam RencanaPembangunan LIma Tahun Kedua (1974/75-1978/79)


telah digariskan kebijaksanaan pembinaan dan pengembangan kebudayaan.
nasional dalam berbagai seginya. Dalam kebijaksanaan ini, rriasalah keba­
hasaan dan kesastraanmerupakan salah satu masalah kebudayaan nasional
yang perlU digarapdengan sungguh-sungguh dan berencana sehingga tujuan
akhir pembinaan dan pengeinbangan bahasa Indonesia'dan bahasa daer3h
termasuk sastranya tercapai,yakni berkembangnya kemampuan menggu­
nakanbahasa Indonesia sebagai saranakomunikasi 'fiasionaldengan baik
di kalangan masyarakat luas. Untuk mencapai tujuiuiakhir ini, perh.i di-·
lakukan kegiatan kebahasaan dan kesastraan seperti· (I) penibakuall ejaan,
tata bahasa, dan peristilahan melalui penelitian bahasa dan sastra Indonesili
dan daerl!h, penyusunanberbagai kamus bahasalndonesiadan bah~sa
daer3h, penyusunan berbagai kamus istilah,dan ··penyusunan bukli·
ped6rhan ejaan, pedoman tata bahasa, dan pedoman pembentukan istilah,
(2) penyuluhan bahasa Indonesia melalui berbagai media massa, (3) pen­
terjemahan karya kesusastraan daerah yang utama;: kesusastraan dunia, .
dan karya kebahasaan yang penting ke dalam bahasa ·lndonesia, (4} pe­
ngembangan pusat informasi kebahasaan dan kesastraan melalui penelitian,
inventarisasi, perekaman,· pendokumentasian, dan pembinaan jaringan
informasi, dan (5) pengembangan tenaga, bakat, dan prestasi dalam bid~g
b3hasa dan sastra mell!hH· penataran, sayembara mengarang,· serta pembe~
rian bea siswa dan hadiah p e n g l l ; t r g a a n . ' .
Sebagai salah satu tindak lanjut kebijaksanaan tersebut, dibentLiklah
oleh pemerintah, dalam hal ini Departemen Pendidikan dan Kebudayaan,
Proyek Penelitian Bahasa dan SastraIndonesia dan Daer~paaa· Pu~t
Pembinaan dan. Pengembangan Bahasa (proyek PenelitianPusat) pada
tahun 1974 dengan tugas mengadakan penelitian. bahasa dan sastra
Indonesia dan daerah dalam segala aspeknya; termasuk penstilahan dalam
berbagaibidang ilmu pengetahuaiJ. dan teknologi. Kemudian, mengirtgat

v
luasnya masa[ah kebahasaan datl kesastraan yang perlu digarap dan luasnya
daerah penelitian yang perlu dijangkau, mulai tahun 1976 proyek ini
ditunjang oleh 10 proyek yang 'berlokasi di lOpropinsi, yaitu (I) Daerah
Istimcwa Aceh yatlg dikelola Qleh Universitas Syiah Kuala, (2) Sumatra
Barat yang dikelola oleh IKIP Padang, (3) Sumatra Selatan yang dikelola
oleh Universitas Sriwijaya, (4) Kalimantatl Selatan yang dikelola oleh
Universitas Lambung MangkurJt, (5) Sulawesi Selatan yang dikeJoJa oleh
IKIP dan Balai Penelitian Baha~a Ujungpandang, (6) Sulawesi Utara yang
dikelola oleh Universitas Saml Ratulangi, (7) Bali yang dikeioia oleh
Universitas Udayana, (8) Jaw~ Barat yang dikelola oleh IKIP Bandung,
(9)'Daerah Istimewa Yogyakart~! yang dikelola oleh Balai Penelitian.
Bahasa
'.
Yogyakarta, dan (10) Jawa Timur yang dikelola oleh IKIP Malang.
Program kegiatan kesepuluh proyek di daerah ini merupakan bagian dari
program kegiatan Proyek Penelitian Pusat di Jakarta yang disusun
berdasarkan rencana induk Pu~t Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Departemen Pendidikan dan ~ebudayaan. Pelitksanaan program proyek­
proyek daerah dilakukan teru~ama oleh tenaga-tenaga perguruan tinggi
di daerah yang bersangkutan berdasarkan pengarahan dan koordinasi
dari Proyek Penelitian Pusat.
Setelah empat tahun berjalan, Proyek Penelitian Pusat menghasilkan
Iebm dari 200 naskah laporan peneIitian tentang bahasa dan sastra dan
lebm dari 25. naskah kam.us istilah dalam berbagai bidang ilmu penge­
tahuan dan teknologi. Dan setelah dua tahun bekerja, kesepuluh proyek
di daerah menghasilkan 90 naskah laporan penelitian ten tang berbagai
aspek bahasa dan sastra daerah. Ratusan naskah ini tentulah tidak akan
bermanfaat apabila hanya disimpan di gudang, tidak diterbitkan dan di­
sebarkan di kalangan masyarakat luas.
Buku Dattar Istilah Psik%gi ini semula merupakan naskah laporan
yang dis,Il8Un oleh Tim dari Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia,
Jakarta, dalam· rangka keIja! sama d€mgan Proyek Penelitian Pusat
1975/1976. Sesudah ditelaah; diselaraskan dengan istilah hasil Panitia
Pengembangan Bahasa Indone~ia Departemen Pendidikan dan Kebudaya­
an, dan diedit seperlunya, naskah terse but diterbitkan oleh Pusat Pembina­
an dan.Pengembangan Bahasadengan dana proyek dalam usaha penyebar·
luasan ptmelitian dan penyusu~an istilah di kalangan guru, mahasiswa, dan
masyarakat pada umumnya.l
Akhirnya kepada Drs. S. pffendi,Pemimpin Proyek Penelitian PUgat,
beserta staf, penyusun, redaKsi, dan semua pmak yang memungkinkan
terlaksananya penerbitan buk,u ini kami sampaikan terima kasm yang
tak terhingga.
Mudah-mudahan buku ini bermanfaat bagi usaha pembinaan dan
pengembangan bahasa dan sastra di Indonesia.

Jakarta, Desember 1978 Prof. Dr. Anuan HaIim


Kepala Pusat Pembinaan .
dan Pengembangan Bahasa

Vll
:.'It'...
'v
1w
KATA PENGANTAR

Daltar Istilah Psikologi ini adalah salah satu hasil pelaksanaan kerja
sarna antara Fakultas Psikologi, Universitas Indonesia dengan Proyek Pe­
nelitian Bahasa dan Sastra, Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa,
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dalam usaha pembinaan dan
pengembangan peristilahan psikologi dalam bahasa Indonesia.
Penelitian dan penyusunan istilah psikologUni dilakukan oleh sebuah
tim yang terdiri dan Prof. Dr. Fuad Hasan (penanggung jawab), Drs.
Enoch Markum (ketua tim), Ediasri Toto, Anggadewi Moesono, Isti
Nusjirwan, Hera Lestari, dan Sartono Mukadis (para anggota). HasH yang
dicapai adalah naskah "Kamus Istilah Psikologi" beserta naskah daftar
istilah psikologi dalarn bahasa Indonesia dengan padanan bahasa asing.
Daftar istilah yang diterbitkan ini disusun berdasarkan naskah daftar is­
tilah tersebut setelah naskah itu ditelaah ulang dan diselaraskan dengan
istilah hasil Panitia Pengembangan Bahasa Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan.
Dalam penyusunan istilah ini, tim berusaha berpedoman padabuku
Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan dan Pe­
doman Umum Pembeniukan Istilah yang diterbitkan oleh Departemen
Pendidikan dan Kebudayaan dan memanfaatkan istilah-istilah yang lazim
dipakai di bidang psikologi serta beberapa buku acuan.
Karni menyadari baltwa Daltar Istilah Psikologi ini masih perlu diper­
lengkap dan disempurnakan. Oleh karen a itu, saran-saran perbaikan dari
para pembaca sangat kami harapkan.
Pada kesempatan ini ingin karni sampaikan terima kasih kepada
Proyek Penelitian Bahasa dan Sastra, Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa yang telah memberikan kepercayaan dan dana kepada karni untuk
melaksanakan kegiatan penyusunan istilah ini, kepada pimpinan Fakultas
Psi kolo gi, Universitas Indonesia yang memberikan kemudahan kepada

IX
tim dalam melaksanakan tugas ini, dan kepada semua pihak yang telah
membantu terlaksananya penyusunan serta penerbitan buku ini.

Jakarta, Desember 1978 Tim Penyusun

x
DAFTAR - lSI

Prakata . . . . . • . . . . . • . • • • • . . . . . '. • . . ; • . . . . . . . . . . . . . .'. V

Kata Pengantar . . • . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . , IX

DAFTAR ISTILAH PSIKOLOGI ASING ·INDONESIA . . . . . . . .. 1

DAFTAR ISTILAH PSIKOLOGI INDONESIA -ASING . ~ . . . . . .. 23

Xl
ASING - INDONESIA

ability anti social behavior

affiliation: aftliasi
age: usia
age of defiance: masa menentang
A age scale : skala usia
agnosia: agnosia
ability: kemampuan agrafia: agrafia; buta tulis
abnormal: tak normal aggression: agresi
abnormal psychology:psikologi tak aggressiveness: keagresifan
normal aha Ehrlebnis: aha Ehrlebnis
above average: di atas rata-rata alalia: kebisuan
absenteeism: absentiisme alertness: kewaspadaan
abstraction: abstraksi alexia: aleksia
absurdities: kejanggalan; . kemusta­ alienation: pengasingan
hilan . a1loanamnesis: a10anamnesis
abulia: mengambang; abulia Alpha, Beta, Gamma hypotheses:
academic aptitude: kecakapan aka­ hipotesis Alpha, Beta, Gamma
demis alternation: pengubahim . .
acataiepsia: dungu; akatalepsi ambidextraUty: aktivitas kedua ta­
acceleration: percepatan; akselerasi ngan
. accident proneness: cenderung cela­ ambivaIence: ambivalensi; ambiva­
ka . lens

accomodation: akomodasi ambiversion: ambiversi

achievement: prestasi . amentia: amensia

achievement age: usia prestasi . amnesia: amnesia


achievement motion ~ ACHIEVE anal fixation: fiksasi anal
MENT MOTIVE analytical psychology: psikologi
achievement motive: hasrat berpres­ analitis
tasi anamnesis: anamnesis
achievement need: kebutuhan pen­ anima: anima
capaian animistic reasoning: penalaran ani­
achievement test: tes prestasi . mistik .
acrophobia: akrofobia animus: animus
acting out: menyalurkan annecdotal method: metode anek­
active therapy: terapi aktif dotal·
activity: aktivitas anorexia nervosa: anoreksi nervo­
act psychology: psikologl act sa
adaptation: adaptasi anoxia: kekurangan O2 ; anoksia
adjustment: penyesuaian anticipation: antisipasi
adolescence: masa remaja antipathy: antipati
affect: afek anti social behavior: tingkah laku
affections: efeksi antisosial
anxiety breast weaning

. anxiety: kecemasan; kebimbangan autosuggestion: saran kendiri


.paitietic-type: tipe apatetis aversion: aversi
apathy: apati . awareness :kesadaran
aphasia: afasia
aphemia: menggumam; aferrna !
aphonia: afonia
aphrasia: afrasia
apparent movement: pergeseran ge­
rakan
B

apperception: apersepsi
approach-approach conflic: konruk babbliqg stage:meracau; meng­
mendekat-mendekat oceh
approach avoidance conflic: konflik backward association: perseikatan
mendekat menghindar mundur
apraxia: gangguan pelaksana backwardness: keterbelakangan
aptitude: bakat mental age: usia mental dasar; usia
aquired drive: dorongan perolehan; mental atas
desakan perolehan basic motives:;motif-motif ,.dasar;
archetype: arketipe motif-motif asas
arithmomania: terus-terus men~li- beam (of a note); penyambungtiti­
tung nada-titinada .
assimilation: pembauran behavior: tingkah laku
association: perserikatan behavioral oscillation: osilasi ting­
associationism: asosiasionisme kahlaku
asthenia: loyo; astenia behavior modification: modifikasi
atavism: !ltavism tingkah laku
attention: perhatian beeing need: kebutuhan manusia
attitude: sikap belief: kepercayaan
attitude scale: sk:a.la .sikap bias: bias
attitude test: test tingkatan;tes ti~g- biopsychology: biopsikologi
katan birth order:urutan kelahiran
audiogram: audiogram birth trauma: trauma e kelahiran
aura: aura bit: peran pembantu

austictic thinking: pemikiran autis­ blind analysis:· analisis buta .'

tik; berfikir autistik I blocking: terharnbat

autoanamnesis: auto anamnesi; anam­ body image: bayangan ketubuhan;

nesi uatistik I gambaran ketubuhan


auto-eroticism: erotikisme sendiri borderline: garis antara
autokinestic illusion: ilus autoki­ boredom: kebosanan
nestik
brainwashing: cuci otak
automatization: automatisasi
breast weaning: penyapiban

2
broken home cultural-free test

broken home: rumah tanggaretak comprehension: pemahaman


bulimia: bulimia . compulsion: desakan
conditioning' event: kejadian pela­
ziman

c confabulation:' konfabulasi
configuration: susunan seluruh
conflict: konflik
capabnity: kesanggupan congenital: kongeni tal
capacity: kecakapan: kapasitas connectionism: koneksionisme; fa-
ease history: latar kasus ham rangkaian
case-study: kajian kasus conpensation: konpensasi
caste: kasta conscience: hati nurani; kata hati
castration: kastrasi; kebiri consistence: taat asas
catharsis :~tarsis constipation: konstipasi
c factor : faktol: C constitutional them:y: teori konsti­
character: watak tusional .
character disorder: kekacauan wa· constitutional type: tipe konstitu­
tak sional
childhood:· masa kanak-kanak constrained association: perseikatan
chnd Psychology: psikologi anak terbatas ' .
choleric: kolerik construction need: kebutuhari kon'
clairvoyance: klairvoyans struksi
classroom climate: suasana kelas contagion: penjangkitan
c1uastrophobia: klaustrofobia . contemporaneous: prinsip masa ki­
cleanline training: latihan keberSih­ ni .
an . contiguous conditioning: pelazirrian
client-centred therapy: terapinon-di­ jangkitan' '. .
rektif controlled association: perseikatan
dinic8I psychology: psikologi klinis terawasi
closure: lingkapan convergence theory: teori (ber) tum­
cluttering: gagap pu
cognition: kognisi convergent thinking: berpildr korver­
cognitive process:proses kognitif gen
community feeling: perasaan ber­ cretin.sm: kretinisme; kontet
masyarakat; semangat bermasya­ criminal psychology: .psikologi kri·
minal . .
rakat
complex: kompleks cross conditioning:. pelaziman. silang
complex psychology: psikologikom­ cross-education (tfaining): "latihan si­
pleks lang .'
eomponen instinct: nalurikompo­ cross training"~ CROSS-EDPATION
nen cultural·free test: tes bebitS budaya

3
daydreaming. dysarthria

dexteriority test: tes kecepatan ta­


D
ngan
didactics: didaktik
daydreaming: melamun; lamuJan differential conditioning: pelazirnan
deaf-mute: tuli-bisu (bisu-tuli) i beda
death instinct: instink mati differential diagnosis: diagnose.pem­
deduction: deduksi i bedaan
defective delinquent :delinkucniIe­ differential psychology: psikologi be­
mah pikiran ' daan
defence mechanism: mekanismebela differential reinforcement: penguat­
diri an diferensial
deficiency: kekurangan differential treshold: ambang perbe­
dehumanization: 'dehumanisasi; ni· daan
dificiency needs: kebutuhan
rinsani
deja vu: deja vu kurangan
dejection: kemunduran; menjadi ma­ discrepancy: diskrepansi
kin buruk; deteriorasi;
discrimination: diskriminasi
, kernuru ngan
discriminative learning: pengajaran
delayed speech: kelambatan bicara diskriminatif; pernbelajaran dis.
kriminatif
delinquent: delinkuen
displacement: pengalihan; pemm­
delirium: rnengigau
dahan

delusion: delusi
disposition: disposisi; pem bawaan

dementia: demensia
dissociation: penyarakan

denial: pengingkliran
distractibility: beralih perhatian

dependency: ketergantungan
dependency need: ke butuhan ter­ distraction: pengalihan pe~hatian

gantung docility: penumt

depersonalization: depe rsonalisasi dogmatism: dogmatisme

depression: depresi dominance: dominans

depressive disorder: gangguan dep­ dominant figure: tokoh dominan

resif .
dream analysis: anal isis rnimpi

deprivation:deprivasi
I
drill: penempaan; rnelatih; dril

depth perception: pengamatanijarak drop out: kegagalan; drop plout


depth psychology: psikologi ~alam drug addiction: kecanduan obat
derived need: kebutuhan perolehan drug dependence: ketergantungan
desentization: ketidak pekaan;men­ obat
jadi'tidakpeka; desentilasi i dull: bodoh
developmental age: usia perkem-l­ dwarfism: kerdil
bangan ! dynamic psychology: psikologi dina­
deviation: penyimpangan;, deviasi; mik

kelainan dysarthria: disartria

4
dysgraphia existential psychoan~lysis

dysgraphia: disgrafia elementarism: elementarisme


dyslalia: dislalia embryo: embrio;janin
dyslexia: disleksia emotion: emosi
dyslogia: dislogia emotional disorder: kekacauan emo
dysphasia: disfasia si
dysphonia: disfonia emotional . disposition: disposisi
dysrhythmia: disritmia emosional
dystimbria: distrimbria empathy: empati
empiricism: empirisisme; empirisme
encopresis: enkopresis
E enculturation: enkulturasi
endogenous psychosis: psikosis en­
Ebbingltauslaw: hukum Ebbinghaus dbgen
echolalia: ekolalia . endowment: pembawaan
echopathy: gangguan latah endurance: ketahanan
echopraxia: tingkah laku latah; ge­ ennui: kebosanan;jemu
rakan latah enthanasia: entanasia
eclecticism: elektisisme. enuresis: ngompol
economic type: tipe ekonomi environment: lingkungan; sekitar
educability: kemampuan didik envy: hi
educational psychology: psikologi epistemology: epistemologi
pendidikan equilibrium: keseimbangan
educational reform: perubahan pen­ equivalence: persamaan
didikan; pembaharuan pendi­ erotic: berani; erotik
dikan erotomania: kegilaan erotik
effeminacY: sifat kewanita-wanitaan escapism: kecenderungan pelarian
ego: ego diri; eskapisme
egocentric responce: jawaban-jawab-, E S P~EXTRA SENSORY PERCEP­
an egosentris TION
ego ideal: keunggulan ego ethnic: etnik
ego-involvement: pelibatan ego euphoria: riang gembira
egoism: egoisme evolution: evolusi; perubahan
ego psychology: psikologi ego exaltation: eksaltasi
ego strength: kekuatan ego excitability: muda terangsang; pe­
eidetic image: gambaran eidetik ka-rangsang
eidetic individual ~ EIDETlKER excitement: ·kegegaran
eidetiker: manusia eidetik exhaustion: kehabisan tenaga; kele­
Einfuhlung: Einfuhlung lahan .
elation: girang exhibitionism: ekshibisionisme
electra complex: kompleks elektra existential psychoanalysis: psiko­
(kompleks birahi bapak) analisis eksistensial

5
expectation generation .•

expectation: pengharapan forget: lupa.


experiment: eksperimen forgetting: proses lupa; pelupaan
experiment psychology: psikologi formil exercises: latihan formal
eksperimen ! frame of reference: rangka aeuan
expressireness ,-+EXPRESSIRITY! free association: perseikatan bebas
expressirity: ekspresiriti freedom: kebebasan
extinction: penghapusan free responce method: metode men­
extra sensory perception (ESP); per­ jawab bebas
sepsi luar indra freternal twins: kembar tidak identik
extraversion: ekstraversi fright: ngeri
extravert: ekstrovert frustration: frustrasi
frustration-agression hypothesis: hi~
potesis frustrasi agresi
F frustration regression hypothesis: hi­
potesis frustrasi regresi
facilitation: fasilitas; peringanan; frustration autonomy of motives :
. permudahan motif-motif berfungsi otonom
factor analysis: analisis faktor functional pleasure: kesenangan
fading: lenyap fungsional

fanaticism: fanatisme furor: furor

fantasy: fantasi fusion: penyatuan; fusi

father figure: figur ayah


father fIXation: fiksasi ayah
fatique: letih lesu
fear: takut
feeblemindedness: lemah pikiran
G
feedback: umpanbalik gall: pembengkakan
feeling to,ne: suasana perasaan galvanic skin response: galvanik
feeling type: tipe perasa gang: gerombolan
fetishism: fetisisme ganser syndrome: gejala-gejala gan­
fetus: janin ser
figure-ground perception : persepsi general ability: kemampuan umum
bentuk latar general consciousness: kesadaran ber­
finger-scuking: isap-jari sarna
fixation: fiksasi general-factor: fakt or umwn
fixed idea: ide tetap general intelligence: inteligensi
flight: lad : umum
flight of ideas: ide lompatan~ idea generalization: penyamarataan
lompatan general norms: norma umum
foreight: prapenghilatan; prawa­ general psychology: psikologi umum
wasan generation: generasi

6.
genesis hysterical type

genesis: cikal bakaJ handedness: pcnggunaan tenaga


genetic psychology: psiko\ogi gene­ harmovoidance need: kcpcrluan
tika menghindari bahaya
genius: genius hebephrenia: hebefrenia
geometrical illusion :ilusi geometris hedonis: hedonisme
Gestalt -* C:ONFIGUHATION hematophobia: hematofobia
gestalt psychology: psiko\ogi gestalt herd instinct: instink berkawan
gestalt quality: kualitas gestalt; heredity: keturunan
kualiti gestalt heredity charaCterology: ilmll pe r­
Cofactor: faktor G watakan kellifunan
gifted: berbakat hermaphroditism: kebancian
gigantism: gigan tisme heuristic method: metode heuristik
goal: tujuan
grade: tingka t hierarchy of habits: hirarki tabiat;
grandeur:· delusikebesaran hirarki kebiasaan
group: kelompok holistic approach: pendekatan ho­
group dynamics: dinamik kelompok listik . .
group factor: faktor kelompok homeo statis:keseimbangan
group mind: semangat kelompok . homonomy drive: doronganhomo­
group moral: semangat kelompok nomi; desakan homonorhi '
group test: tes kelompok homosexual: homoseksual
group psychotherapy :psikoterapi homosexuality: homoseksualitas;
kelompok . homoseksuali ti
group selection: pemilihan kelom­ hormic psychology: psikologi hor­
pok mik
group therapy: terapi kelompok . hostility: permusuhan
guility feeling: perasaan bersalah house three person test: tes htp ..
gynophobia: ginofobia hull's law: hukum hull
humanistic psychology: psikologi
humanistik
H humor: humor
hyperkinesis: hiperkinesis
habit: kebiasaan hypnosis: hipnosis
habit formation: pembentukan ke­ hypochondria: hipokondria
biasaan .
hypochondriasis: hipokondriasis
habituation: pembiasaan
hypophrenia: hipofrenia,
haeino-phobia: fobia darah
hysteria: histe ria
half-sibling: saudara tiri .
hysteriCal type: tipe histeria
hallo-effect: akibat halo

hallucination: halusinasi

. hallucinosis: halusinosis

7
icon inferiority feeling

implicit apprehension: pengamatah


I
tersembunyi'
implicit behavior: tingkah laku ter­
icon: ikon sembunyi
i-concept: konsep aku implicit responce: respon tersem­
id: id bunyi
idea: ide; idea impotence: impotensi
ideal: ideal impression: kesan
idealization: idealisasi impression method: metode kesan
ideation: pembentukan ide; pem­ imprinting:' imprinting; tingkah laku
bentukan idea improvement: kemajuan
ideational learning: pemlajaratl idea­ impulse: impuls
sional; pembelajaran dieasional impulsion: impulsi
idee rae: pikiran tercekam impulsive: impulsif
identical twins: kembar identik . in-adequacy: perasaan tak mampu
identification: identifikasi in-attention: kurang perhatian
idiocy: ediosi inborn: bawaan lahir
idioglossia: idioglosia inbred: pembawaan
idiographic method: metode idio­ incentive: perangsang
graft incest barrier: hambatan inses
idiopathic epilepsy: epilepsi idio­ incidental learning: pemlajaran ke­
patik betulan; pembelajaran kebetulan
idiosyncrasy: idiosinkresi incoherence: tak berhubungan
idiot: dungu; idiot independent variable: variabel be­
idiot savant: idiot savant bas
iUumination: penerangan individuality: individualitas; indivi­
illusion: ilusi dualiti .
image: gambaran individual psychology: psikologi in­
imageless thought: pikiran nirgam­ dividual
bar individual test: tes individual
imagination: imajinasi indoctrination: indoktrinasi
imago: imago industrial psychology: psikologi in­
imbecile: imbesil dustri
imitation: tiruan; imitasi i infantile: kekanak-kanakan
imitation theory of language ~ teori infantilism: infantiHsme; sifat ke­
imitasi dalam bahasa i kanak-kanakan
immoral: imoral; tak susila ! infant psychology: psikologi kanak­
imperative idea: bayangan y4ng me­ kanak
ngejar inferiority complex: kompleks ren­
imperception: impersepsi dah diri
impersonation: menjelma inferiority feeling: perasaan rendah
diri

8
information test job-psychograph
It
infQrmation test: tes pengetahuan inferactionism: interaksionisme
infromil group: kelompok informal intercalation: interkalasi
in group feeling: rasa sekelompok interest: minat
inhibited personality: kepribadian interference: gangguan
terhambat internal speech: ujaran patin
inhibition: hambatan internationalism: internasionalisme
innate: pembawaan interpretation of dreams: tafsir
insane: sakit jiwa mimpi
insannity: kesakitan jiwa interview: Wawancara
insight: wawasan intrapsychic conflict: konflik dalam
insight learning: pembelajaran wa­ intrinsic motive: motif intrinsik .
wawa.san; pemlajaran pengertian introjection: introjeksi
dalam .. introspection: mawas diri
insight therapy: pengobatan dengan introspection. psychology: psikolo­
menimbulkan pengertian terapi gi mawas diri
wawasan introversion: . introversi
insomnia: sukar tidur introversion-extraversion test:· .tes
instinct: naluri introversi-ekstraversi
instinct behavior: tingkah laku ke­ introvert: iritrovert
nalurian intuition: intuisi
instinctual fusion: gabungan naluri intuitive type: tipe intuitif
institution: pranata inventory: inventori; daftar
institu~ional ways: aturan pranata inventory test: tes inventori
instrumental behavior: tingkah la­ invert: homoseksual
ku instrumental inverted oedipus complex:· oedipus
instrumental conditioning: pela­ kompleks berlawanan

ziman instrumental isomorphism:. isomoiJisme

instrumental learning: pemelajaran


instrumental; pembelajarap in
strumental
integrated personality: kepribadian
J
mantap James-Lange theory: teori James­
integration need: keperluan integrasi . Lange. . .... .
intellect: intelek Jehovah coinpelx: kompleks keTu­
intellectual inadequacy: kekurang­ hanan .
an iritelek . j.n.d. ..... JUST NOTICEABLE DIFFE­
intelligence: in teligensi RENCE ...
intelligence quotient: I Q job-analysis: analisis pekerjaan
intelligence scale: skala inteligensi job-deScription: uraianpekerjaan
intelligence test: tt~s in teligensi job-psychograph: psikograf pekerja­
intentionalism: intensionalisme an

9
job-specification lypothymia

job-specification: .perincian peiJrja­ law of p~potency of element: hu­


an kum lUlsur sesuai
judgement: pertimbangan law of readiness: hukum kesedia­
just· noticeable difference: an'lbang an
kepekaanperbedaan .
lay analysis: analisis awam
juvenDe: anak muda
leadership: kepemimpinan
learning: pemelajaran; pembelajaran
learning ability: kemampuan belajar
learning activity: aktivitas belajar
learning by insight: belajar dengan
waWasan
kainophobia: kainofobia .learning curve: kurve belajar
kallikak family: keluarga kallikak learning process: prosesbelajar;
karsakow syndrome: gej/ila karsakow proses pembelajaran
kinaesthesis: kinestesis
learning types: tipe-tipe belajai
kinesis : kinesis
lefthandedness: kidal
kleptomania: kleptomania
leniency effect:efek kemurahan
knowledge:pengetahuan
hati
leptosome: leptosom
lesbian: lesbian

L level of aspiration: tingkataspirasi;


tingkatan aspirasi
level of performance: tingkat pres­
lalling: mengoceh ,
lalopathy: kesukaran berbicafll tasi
lapsus calami: salah tulis . libido: libido
lie detector: petunjuk bohong
latency period: m~salaten
latent content: isi-isi terselubung life history method: metoderiwa­
latent learning:. pemelajaran laten yat hidup
life instinct: instink hidup
latent time: waktu laten
. law of analogy:. hukum analogi life space: lingkungan hidup
linked character: sifat temurun
law of assimiIation:·hukum asimila·
lip-reading: membaca bibir·
si
loadedwords:kata-kata bermuatan
la~ of association: hukum Perse­
ikatan· ; logorrhea:logorhea
long term memory: ingatan jangka
law of dilllinishing return: hilkum
panjang
pengurangan
looking-glass self: kaca diri
law of effect: hukum akibat
lunatic: orang gila
law of exercise: hukum latihan
lust: berahi
law of frequency: hukum kekerapan
lypemania: Iipemania
law of persiInony: hukum penye­
lypothymia: Iipotimia
derhanaan
r-------------------­
PERPUST~KAAN
10 PUSAT PEMBINAAN DAN
PENGEMBANGAN BAHASA
DEPARTEMEN PENDIDIKAi; I
DAN KEBUDA '(AAN .1
maladjustment motivational conflict

mental content: isi mental'


mental defect: eaeat mental
menial deficiency: kurang mental
M mental deterioration: kemerosotan
mental
mental disease: penyakit iiwa
maladjustment: kurang suaian'
mental dumbness: kebisu'an mental
management Psychology: psikologi
mental function: fungsi mental
manajemen
mental hy/:dene: kesejahteraan jiwa
manic depressive: manik depresif
mental illness: penyakit jiwa .
manipulative drive: dorongan man!­
mental imagery therapy: te rapi
pulatif; desakan manipulatif
bayangan mental
mannerism: manerisme
manual: penuntun; pedoman mental learning: pemelajaran men­
masochism: masokisme tal; pembelajaran mental
masturbation: raQcap mental phenomena: gejala mental;
maternal bereavement: tidak ada­ fenomena mental . '"
nya 'kasih'ibu mental retardation: reneat menlal;
maturation: pematangan retardasi mental
mature: matang mental science: iImu mental
maturity: kematangan mental set: kcsiapan mcntal
maturity levd: tingkat kematang­ mental test: tes mcntal
an; tingkatan kematangan metapsychology: metapsik~logi .
mechanical ability: kemampuan mind-body problem: masalilh roha­
mekanis ni dan jasmani
mechanism of adjustment: meka­ mongolism: mongolisme
nisme penyesuaian . monomotive theory: teori mono­
mediating process: proses peranta­ motif
ra . . Montessori method: metode Mon­
megalomania': megalomania tessori
. melancholia:> meiankoiia . '.. mood: suasana hati
mem'orizing; meligingat morale: moral
memory: ingatan moral value: nilai m()ral
. memory image: gambaran ingati;ln moron: moron
memory span: rentang ingaJan mother complex : kompleks kei­
mental: mental, buan
mental activity:· aktivitas. mental; mother sdbstitute: pcnggantitokoh
ibu .
aktiviti mental .
mental age: usia mental' motility: keluwesan
mental alertness: kewaspadaan motivation: nlOtivasi
mental capacity: keupayaan ;nental motivational conflict: konflik il.11tar,
mental chemistry: kimiawi mental motif

11
motive optimistic

motive: motif makna


motor ability: kemampuan mo­ norrn:norma
toris normal: normal
motor development: perkembangan normal curve: kurve normal
motoris normative behavior: tingkah laku
motor learning: penguasaan mo­ normatif
toris nosophilia: nosofilia
motor retardation: kemundutan nuturance need: kebutuhan me­
motoris meIihara
Muller-Lyer illusion: ilusi Mullbr­ nurture: lingkungan
Lyer
multiple choice test: tes pilihan
berganda; tts pilihan ganda
musiclover: penggemar musik; a:rna­
tir
music therapy: terapi musik obedience: ketaatan
o
obesity: kegemukan
object anti-cathexis: obyek anti­
n
narCissiosm: narslS1sme
kateksis
object-cathexis: obyek-kateksis
objective test: tes obyektif
narcist: pecinta diri ; object libido: obyek~libido
native behavior: tingkah laku ba ..va­ object loss: kehilangan obyek
an observation: observasi
nativism :nativisme obSessive compulsive: obsesif kom­
natural science: iImu pasti pulsif
need: kebutuhan occupational therapy: terapi kerja
need for blame avoidance: kebu­ oedipus complex: .kompleks oedi­
tuhan menghindar tuduhan pus
negative transfer: pernindahan nega­ o factor:· faktor 0 (osilasi)
tif .. oligophrenia: oligofrenia
nagativism: negativisme ontogenesis: ontogenesis
neologism: neologisme open-mindedness: pandangan luas
neurasthenia: neurastenia operant behavior: tingkah laku 0­
neurose: neurosis peran
neurotix depression: depresi neuro­ operant conditioning; pelazirnan
tik operan
nightmare: mimpi buruk operant learning: pemelajaran 0­
nondirective therapy: terapi tak peran; pembelajaran operan
langsung optical illusion: ihisi optis
nonsense syllable: kata tak ber­ optiniistic: optimistis

12
oral phase phlegmatic

oral phase: fase oral parental attitude: sikap orang tua


organic brain disease: kerusakan parental identification: identifikasi
otak orang tua
organic psychosis: psikosis organis parent-child antagonism: perten­
organ inferiority: inferioritas jas­ tangan orang tua
mani partial association: perserikatan se­
organism: organisme 4 bagian
organismic approach: pendekatan part learning: pemelajaran bagian;
organismik pembelajaran bagian
organismic psychology: psikologi passivity need: kebutuhan pasif
organismis pathogenesis: patogenesis
organ libido: libido organ pediatric: ilmu kedokteran anak
orphan: yatim piatu pedology: pedologi
outgroup: rasa luar kelompok pedophilia: pedofilia
outlet: penyaluran peer group: kelompok ternan
overachievement: prestasi lebih perception: pengamatan
overcompensation: kompensasi ber­ perceptual constancy: ketetapan
lebihan pengamatan; pembelajaran peng­
overcritical: sangat kritis amatan
overindulgence: pemanjaan berle­ perfectionism: perfeksionisme
bihan perseveration: ketabahan .
overinhibited: sangat terhambat persona: persona
overprotection: perlindungan berle­ personal identity: identitas pribadi
bihan personalism: personalisme
overt: terbuka personalistic psychology: psikologi
overt behavior: tingkah laku nyata personalistik .
personality disorder: kepribadian
kacau
p personality structure: struktur ke­
pribadian
paedagogic optimism: pedagogi op­ personality test: tes kepribadian
timisme personality trait: sifat kepribadi­
paedology: pedologi an
pain principie: prinsip sakit personification: personifikasi
pantheism: panteisme personnel psychology: psikologi
parageusia: parageusia personalia
paralogia: paralogia perversion: perversi
paranoid: paranoid P-factor: faktor P
paranoid personality: kepribadian phenomenology: fenomenologi
paranoid phenomenon: gejala; fenomena
paraphasia: parafasia phlegmatic: flegmatik

13
phobia psycho-linguistic

phobia: fobia presocial behavior: tingkah ·laku


phrenology: frenologi prasosial
phylogenesis: ftlogenesis primary group: kelompok primer;
physiognomy: fesiognomi kelompok utama
physiological need: kebutuhan­ primary need: kebutuhan utama
kebutuhan fisiologis prison psychology: psikologi ke­
physiological psychology: psikologi penjaraan
fisiologis prison .psychosis: psikosis .. kepen­
plateau: data ran jaraan
play group: kelompok bermain . proactive interference: ·.gangguan
I proaktif
play therapy: terapi bermain • problem child: anak sukar
pleasure principle: prinsip kenik­ problem solving: penyelesaian rna­
matan salah
positive acceleration: pencepatjm producqve learning: pemelajaran
positif; akSelerasi positif produktif; pembelajaran produk­
positive transfer: pemindahan posi­ tif
tif prognosis: peramalan; prognosis
positivism: positivisme projection: proyeksi
postnatal: sesudah lahir; postnatal projective technique: teknik pro­
potency: potensi . yeksi .
power drive: dorongankuasa; qe pseudofeeble mindedness: Iemah
sakan kuasa pikiran semu
power test: tes kemampuan pseudomemory: ingatan semu
practice: latihan pseudo psychology: psikologi semu
practice theory: teori praktek psychiatry: psikiatri
praecox: prekoks psychic determinism: determinisme
preadolescence: praremaja psikik
precipitating factor: faktor pell­ psychic impotence: impotensi psi­
cetus kik
preconscious: prasadar psychodiagnostic: psikodiagnostik
predisposition pradisposisi psych oanaIysis: pSikoanalisis
Pre Edipal conflict: konflik pie­ psychodrama: psikodrama
edipal ! psychodynamic: psikodinamik
prejudice prasangka psychogenesis: psikogenesis
premature: pramatang psychogenic disorder: gangguan psi­
prenatal: pralahi r kogen
pre oedipal phase: masa praoedi­ psychogram: psikogram
pal ' psych ograph: psikograf
preschool child: anak prasekolahl psycho-linguistic: psikolinguistik

14
psychologist schedule of reinforcement

psychologist:. ahli psikologi regression: regresi


psychology: psikologi reinforcement: penguat
psychometry: psikometrl rejected child: anak tolakan
psychomotor test: tes psikomotor rejection: penolakan
psychopath: psikopat release therapy: terapi pelegaan
psychopathology: psikopatologi religious contact: sikap religius
psychopharmacology: psikofarma­ repetition compulsion: dorongan
kologi mengulang'
psychophysical parallelism: para­ resistance: tahahan
lelisme psikofisis retention: ingatan
psychosexual: psikoseksual retention of memory: simpanan
psychosomatic disorder: kekacauan ingatan
psikosomatik retroactive interference:· gangguan
psychotherapist: ahli psikoterapi retroaktif
psychotherapy:psikoterapi retrospection: peninjauan kembali
puberty: .balig retrograde amnesia: amnesia mun­
punishment: hukuman dur
reward: ganjaran
regidity: kekakuan

Rrapport: rapor
role: peran
role-playing: memainkan peran
rumor: desas-desus
rational behavior: tingkah laku ra­
sional
rationalization: .rasionalisasi
reaction formation: reaksi formasi
reactive type: tipe reaksi
s
reality adaptation: penyesuaian sadism: sadisme
nyata sadomasochism: sadomasokisme
reality principle: prinsip realitas; safety need: kebu tuban keamanan
prinsip realiti sane: waras
reality testing: testing kenyataan sanguine temperament: tempera­
. reason (-ing): l1alar; penalaran men sanguin
reasoning: penalaran satiation effect: akibat jenuh; efek
reassurance: meyakinkan kembali jenuh
recall: mengingat kembali satisfaction: kepuasan
recapitulation (theory): rekapitulasi scapegoat: kambing hUam
(teori) scapegoating: mengambinghitam­
.receptive character: sifat menerima kan .
recognation: mengenal kembali schedule of reinforcement: jadwal
reconditioning: pelaziinan penguat .

15
schizoid personality social acceptance

schizoid personality: kepribadi~ sensory ability: kemampuan indria


skizoid . sentience need: keperluan menya­
schizophrenia personality: kepriba­ dari
dian skizofrenia set: kesiapan
school: sekolah sex: kelarnin
school counseler: penyuluh sekQ­ sex experience: pengalaman seksual
lah : sex roles: peran seks
school readiness: kesiapan sekolah sexual deviation: penyimpangan
security: keterjaininan seksual
segregation: pemisahan rasial· sexual maturation: kematangan sek­
self: diri; pribadi sual
self actualization: aktualisasi diri S-factor: faktor-S
atau pengutaraan diri shared leadership: kepemimpinan
self concept: konsep. diri (yang) berbagi
self-confidence: keyakinandiri shock-therapy: terapi kejut
self-disclosure: pengungkapan diri short term memory (STM): ingatan
self-help-skills: ketrampilan atau jangka pendek
kemampuan menolong diri sen­ shotgun marriage: kawin paksa
diri shy-age: usia malu atau takut;
self-image: gambaran diri pribadi masa malu atau takut
self-interest: minat pribadi sibling: saudara kandung
selfishness: mementingkan diri sen­ sibling rivalry: persaingan antar­
diri . saudara
semiographie (Belanda): pengeta­ sign: tanda
huannotasi simulation technique: teknik si­
sence of belongingness: rasa termi- mulasi
Uk single blind technique: teknik buta
senescent: usia lanjut sebelah
senne psychosis: psikosis usia tua situational test: tes situasional
senDity: pikun size constancy: ketetapan ukuran
sense: dta-rasa size-weight Dlusion: ilusi ukuran
sense of humor: dta-rasa kelakar berat
sense-motoric coordination: koot­ skills: ketrampilan
dinasi sense-mot oris skinner-box: kotak-skiner
sensibility: daya kepekaan slang: logat
sensitivity: kepekaan sleepwalking: tidur-.berjalan
sensitivity group: kelompok kepe­ slow learner: lamban belajar (ta­
kaan raf IQ)
sensitivity period: masa peka slurring: cadel
sensitivity tmining: latihan kepeka­ social acceptance: penerimaan so­
an sial

16
socilil activities speech errors

social activities: kegiatan sosial


social maturity: kematanganso­
sosial antagonism: antagonisme
sial
sosial social mobility: mobilitassosial
social approval: pengakuan sosial social need: kebutuhan sosial
social attitude: sikap sosial social participation: partisipasi
social behavior: tingkah laku so­ so sial
sial social play: laku sosial
social change: perubahan sosial social psychology: psikologi sosial
social class: kelas sosial social ajection: penolakan sosial
social climate: iklim sosial social sciences: ilmu-ilmu sosial
social competency: kompetensi so­ social smile: senyum-semu
sial; kemampuan sosial social status :status sosial
social concept: pemahaman sosial; social structure: struktur sosial
pengertian sosial social value: nilal sosial
social contact: kontak sosial socio-economic classification: kIa­
social decrement: hambatan sosial sifikasi sosio-ekonomis
social deprivation: deprivasi so­ sociological approach: pendekatan·
sial sosi 01 ogis
social development: perkembangan sociometry: sosiometri
sosial sociopathic personality: kepribadi­
social discrimination: pembedaan an sosiopati .
sosial somatization: somatisasi
social distance: jarak sosial sorting technique: teknik-pilih
social education: pendidikan ke­ space-concept: konsep ruang
. masyarakatan spaced learning period: tempo be­
social environment: lingkungan so­ lajar berjarak
sial; sekitar sosial spasm: spasme
social facilitation: fasilitas sosial ; spasmophemia: spasmofemia
pelanear sosial spastic: spastik
social group: kelompok sosial spatial threshold: ambang-spasial
social heritage: warisan sosial special abilities test: tes kemam­
social increment: dOI-ongan sosial puan khusus
social inhibition: hambatan sosial special aptitude test: tes kemam­
social insight: pengamatan sosial; puan khusus; tes bakat khusus
wawasan sosial special education: pendidikan khu­
social intelligence: inteligensi sosial sus
sosial interest: minat sosial . special school: sekolah khusus
social inwardness: kesadaran sosial specific energies doctrine: doktrin
socialization: sosialisasi energi khusus .
socialeed speech: membudayakan speech disorder: gangguan bicara
Ceara) bicara speech errors: kesalahan bicara .

17
speech skills temper-tantrum

speech skills: ketrampilan bicara succorance need: kebutuhan per_


speech therapy :terapi-bicara tolongan
speed test!- tes kecepatan [ success: berhasil; keberhasilan; suk­
split personality: kepJibadian t~r­ ses
i
pecah I suggestion: saran; sugesti
spontanious: spontan suicide: bunuh diri .
spontanious recovery: pemulihim superego: super ego
spontan superiority: unggul din
spontanity:. spontanitas supportive therapy: terapi tun­
spontanity training: iatihan span­ jang-hela
tanitas i suppresion:. supresi
spurious association: perserikat1m survival value: nilai bertahap hi­
.palsu dup
spurt: lonjakan syllabus: silabus
startle reflex: pantulan terkejut syllogism: silogisme
status: status; kedtidukan symbol: simbol
status need: kebutuhan status symbol of maturity: simbol ke­
status symbol: simbol status matangan
step-sibling: saudara angkat sympathy: simpati
stereotypes: stereotipe symptom: simtom
stigma: stigma syncretic thinking: berpikir sin­
stimulus generalization: penyamata­ kretik
taan rangsang : sundrome: sindrom
stimulus response association: p~r­ systematic observation: observasi
seikatan rangsang. balas sistematis
stress: tekanan
stress-interview: wawancara tekan­
an
strom and stress: masa pancaroba
structuralism: struktliralisme
stuttering: gagap
style of life: gaya hidup tabula-rasa: tabularasa
SUbjectivism: subyektivisme; sub­ talent: bakat
jektivisme talking cure: pelampiasall
sublimation: sublimasi teaching aid: alat bantu pengajar­
subliminaI learning:pemeiajatan an
subliminal; pembeiajaran supIl­ teaching machine: mesin pengajar­
minal . ! an
submissive: submisif temprament: perangai
subnonnal: bawah 110rmal temper-tantrum: perangai lengkel;
substitution: penggantian temper tantrum

18
tendency zoophobia

tendency: kecenderungan vocational psychology: psikologi


tension: ketegangan kejuruan
test batteries: rampai tes voluntary attention: perhatian tak

w
testing stage: tahap coba-coba sengaja
teSt norm: norma tes
theatral: teatral; panggungan
thinking: berpikir wander boy: anak ajaib
three 'A' of happiness: tiga dasar weltanschauung~ filsafat hidup
kebahagiaan warm-up effects: efek pemanasan
threshold: ambang w-factor: ftlsafat hidup; weltan­
tic: gerenyet schaung
time and motion study: studi ge­ wispered test: tes berbisik
rak dan waktu whole learning: behljar keseluruh~
time concept: konsep waktu
an
time limit test: tes waktu terbatas wish-fulfillment: penemuhan harap­
time sampling: sampel waktu
an
tomboy: tomboi
wishful thinking: pikiran meng­
training: latihan
harap
training-group method: .metode ke­ withdrawal symptoms: simtom pe­
lompok 1 (latihan); metode ke­ narikan diri
lompok
work limit test: tes batas kerja
trait: tret
trance: trans
transference: transferens
transfer of training: latihan pe­
x
xenoglossophobia: xenoglosofobia
mindahan xenoblossy: xenoglosi
transvestite: banci; wadam xenophobia: xenofobia .
transvestism: transvestisme; banci X-Y-Z grouping: pengelompokan
tremor: tremor XYZ
trial and error.: coba dan ralat
trotz-alter: masa sangkal; trozal­
ter
y
V
valence: valensi
youth gang: YOUTH GROUP
youth group: geng; kelompok reo
maja
validity: validitas
verbal learning: belajar verbal
verstehen: verstehen
vertigo: vertig~'
vocational guidance: bimbingan ke­ zoophHia: zooftlia
z
juruan zoophobia: zoofobia

19
INDONESIA - ASING

absentisme asosiasionisme
aleksia: alexia
aloanamnesis: alloanamnesi!
A ambang: threshold
ambang kepekaan perbedaao: just
noticeable difference
absentisme: absenteism ambang perbedaan: differential
abstraksi: abstraction treshold
abulia -+ MENGAMBANG ambang-spasial: spatial threshold
achivement motive: achievement ambivalens -+ ',AMBIVALENSI
motion ambivalensi; ambivalens:' ambiva­
adaptasi: adaptation lence
afasia: aphasia ambiversi: ambiversion
afek: affect amensia: amentia
afemia -+MENGGUMAM amnesia: amnesia
afiliasi: affiliation amnesia mundur: retrograde am­
afonia: aphonia nesia
afrasia: aphrasia anak ajaib: wander boy
agnosia: agnosia anak muda: juvenile
agrafia; buta tuli: agrafla anak prasekolah: preschool child
agresi: a g g r e s i o n a n a k sukar: problem child
aha Ehrlebnis: aha Ehrlebnis anak tolakan: rejected child
ahli psikologi: psychologist analisis awrum layana/isys
akatelpsi-+DUNGu' analisis.buta: blind ana/isys
akibat halo: hallo-effect analisis faktor: factor analysis
akibat jenuh; efek jenuh: satiation analisis mimpi: aream analysis
effect analisis pekerjaan:job-analysis ,
akomodasi: accomodation anamnesis diri -+ OTOANAMNESIS
akrofobia: acrophobia anamnesis: anamnesis
akselerasi: pencepatan anima: anima
akselerasi positif: pencepatan po- animus: animus
sUif anoksia -+ KEKURANGAN 02
aktivitas: activity anoreksia nervosa: anorexia ner­
aktivitas belajar:learning activity vosa
aktivitas kedua taogan: ambidex- antagonisme sosial: sosial antaio­
trallty nism.
aktivitas mental; aktiviti mental: antipati: antipathy
. m..ental activity antisipasi: anticipation
aktiviti mental -+ AKTIVITAS MENTAL apati: apathy
aktualisasi diri atau pengutaraan apersepsi: apperception
diri: selfactualization arketipe: archetype
alat bantu pengajaran: teaching aid asosiasionisme: associationism

23
..~

a'Stenia demensia

astenia-+LOYO bias: bias


atavisme: atavism bimbingan kejuman: vocational
aturan pranata: institutional ways guidance
audiogram: audiogram biopsikologi: biopsychology
aura:,aura bodoh:dull
auto~;anan!Oesis bunuh diri: suicide
diri: autoanamnesis bulimia: bulimia
automatisasi : automatizatin buta tulis -+ AGRAFIA
aversi: (lJ!ersion

B
-
c
b akat: abtitude; talent
balig:'puberty . caeat mental: mental defect
banci; wadam; tranvestisme:i trans­ eadel: slurring
vestite; transvestism
cenderung celaka: accident prone­
bawaan labir: inborn
ness

bawah nonnal: subnormal


eikal bakal: genesis

bayangan ketubuhan; gambamn


eita-rasa: sense

ketubuhan: body image etta-rasa kelakar: sense of humor

bayangan yang mengejar: impera­ coba dan ralat: trial and error

tive idea cuei otak: brainwashing

behaviorisme: behaviorism
belajar dengan wawasan: learning
by insight
betajar keseluruhan: whole learn­
D
ing daftar -+ INVENT ARIS

belajar verbal: verbal learning dataran: plateau

berahi: lust . daya kepekaan: sensibility

beralih perhatian: distractibil(ty deduksi: deduction

berahi;erotik: erotic ' dehumanisasi;nirinsani: dehuma­


berbakat: gifted i nization
berhasil; keberhasilan; sukses) deja vu: deja vu
sucess i delinkuen: delinquent
berpikir: thinking I delinkuen lemah pikiran: defec­
berpikir autistik -+ PEMIKIRAN tive delinquent
AUTISTIK delusi: delusion
berpikir konvergen: convergent delusi kebesaran: grandeur delusi­
thinking ons
berpikir sinkretik: syncretic ,think ing demensia: dementia
!

24
depersonalisasi ekstraversi
depersonalisasi: depersonalization distritmia: dysrhythmia
depresi: depression distimbria: dystimbria
depresi neurotik: neurotic depres­ dogmatisme: dogmatism
sion doktrin energi khusus: specific
deprivasi: deprivation energies doctrine
deprivasi kasih ibu: maternal de­ dominans: dominance
privation dorongan homonomi; desakan ho­
deprivasi sosial: social deprivation monomi: homonomy drive
desakan: compulsion dorongan kuasa; desakan kuasa:
desakan homonomi -+DORONGAN power drive
AN HOMONOMI dorongan manipulatif; desakan rna­
desakan kuasa-+DORONGAN KUASA nipulatif: manipulative drive
desakan manipulatif --'>DORONGAN dorongan mengulang: repetition
MANIPULATIF compulsion
desakan perolehan -+DORONGAN dorongan perolehan; desakan per­
PEROLEHAN oIehan: aquired drive
desas-desus: rumor dril -+ PENEMPAAN
desenstiasi -+ KETlDAKTEPATAN dorongan sosial: social increment
deteriorasi -+ KEMUNDU RAN drop out -+ KEGAGALAN
determinisme psikik: psychic de­ dungu ; akataIepsi: acatalepsia
tenninism dungu; idiot: idiot
deviasi-+ PENYIMP ANGAN
diagnose pembedaan: differential
diagnosis
di atas rata-rata: above average
E
didaktik: didflktice ediosi: idiocy
dinamik kelompok: group dyna­ efekjenuh-+ AKlBAT JENUH
mics efek kemurahan hati :leniency effect
diri; pribadi: self efek pemanasan: wann-up effects
disartria: dysarthria efeksi: affections
disfasia: disphasia ego: ego
disfonia: dysphonia egoisme:egoism
disgrafia: dysgraphia Egosentris: egocentric
diskrepansi: discrepancy eidetiker: eidetic individual
diskriminasi: discrimination Einfuhlung: Einfuhlung
dislalia: dyslalia ekolalia: echolalil1
disleksia: dyslexia eksaltasi: exaltation
disiogia: dyslogia ekshibisionisme: exhibitionism
disposisi emosionil: emotional dis­ eksperimen: experiment
position ekspresiriti: expressirity
disposisi; pembawaan: disposition ekstraversi: extraversion

25
ekstrovert gangguan bicara

ekstrovert: extravert -fasilitas sosial; pelancar sosial: sociai


elektisisme: eclecticism facilitation
elementarisme: elementarism !. fantasi: fantasy
embrio;janin: embryo feedback-+ UMPAN BALIK
empati: empathy fenomena -+ GEJALA
empirisisme; empirisme: empi~c- fenomena mental-+GEJALA MENTAL
ism i fenomenologi: fenomenology
empirisme -+EMPIRISISME I fetisisme: fetishism
emosi: emotion figur ayah: father figure
emosi: emotion fiksasi: fixation
enkopresis: encopresis fiksasi: anal fixation
enkulturasi: enculturation fiksasi ayah: father fixation
entanasia: enthanasia , filogenesis: phylogenesis
epilepsi idiopatik: idiopathic epilepsy filsafat hidup; weltanschaung: w- fflc­
epistemologi: epistemology' tor
erotik -+ fi:RAHI fisiognomi: physiognomy
erotikisme kendiri: auto-eroticism flegmatik: phlegmatic
eskapisme -+ KECENDERUNGAN: PE- fobia: phobia
LARIAN DIRI I fobia darah: haemo-phobia
ESP.~·PERSEPSI LUAR INDRA frasadar: preconscious
etnik: ethnic frenologi: phrenology
evolusi; perubahan: evolution frustrasi: frustration
expreesirity: expressirencess fungsi mental: mental function
foror: furnr
furor: furor
fusi -+ PENY ATUAN
F
faham rangkaian ~ KONEKSION ISME

faktor c: c factor
faktor G: G-factor
.

G
faktor-kelompok: group factor 1 gabungan naluri: instinctual fusion
faktor 0 (osilasi):o factor .1 gagap: cluttering,- stuttering
faktor P: P-factor ! gambaran: image
faktor p·encetus: precipitating f4ctor gambaran diri pribadi: self-image
faktor s: S-factor ' gambaran eidetic: eidetic image
faktor umum: general-factor gambaran ingatan: memory image
fanatisme: fanaticism . gambaran kebutuhan~ SAY AN(;AN
fase oral: oral phase i KEBUTUHAN
fasilitasi; peringanan ; permud~an: gangguan: interference
: facilitation . i gangguan bicara: speech disorder
!

26
gangguan depresif . hukum pengutangan

gangguan depresif: depressive di- social decrement


sorder hasrat berprestasi: achievement mo­
gangguan latah: echopathy tjve
gangguan proakti~ proactive hati nurani; kata hari: conicience
gangguan pelaksana: apraxia hebefrenia: hebephrenia
gangguan proaktif: proactive inter- hedonisme: hedonia
ference hematofobia: hematophobia
gangguan psikogen: psychogenic dis- hiperkinesis: hyperkinesis
order hipnosis: hypnosis
gangguan retroaktif: retroactive in- hipofrenia: hypophrenia
terference' hipokondria: hypochondria
ganjaran: reward hipokondriasis: hypochondriasis
garis antara: borderline hipotesis Alpha, Beta, Gamma: AI­
gaya hidup:styleoflife pha, Beta, Gamma hypotheses
gejala; fenomena: phenomenon hipotesls Crustasi agresi: frustration­
gejala karsakow: karsakow syndrome agression hypothesis .
gejala mental; fenomena mental: men- hipotesis frustm regresi:frustration
tal phenomena hipotesis frustrasi refresi: frustra­
gejala-gejala ganser: ganser syndro- tionregression hypothesis
me hirarki kebiasaan.,. HIRARKI TABlAT
generasi: genius hirarki tabiat; hirarki kebiasaan: hie­
geng; kelompok rema.jta : youth rarchy ofhabits
group histeria: hysteria
genius: genius homoseksual: homosexual
gerakan latah -+ TINGKAH LAKU LA- homoseksualitas;homoseksualiti:
TAH homoseksualitas; homoseksualiti:
gerenyet: tic sexuality
gerombolan: gang homoseksualiti -+ HOMOSEKSUALI­
gigantisme: gigantism 'TAS
ginofobia: gynophobia homoseksuil: invert
girang: elation hukum akibat: law ofeffect
g s r: galvanic skin response hukum analogi: law ofanalogy
hukum asimilasi: law of assimila-
tion
H hukiun ebbingbaus: ebbinghaus law
hukum hull: hull's law
halusinasi: hallucination hukum kekerapan: law offrequen­
halusinosis: hallucinosis· cy

hambatan : inhibition
hukum kesediaan: law ofreadings
hambatan iRses: incest barrier hukum latihan: law ofexercise
hambatan sosial: social inhibition; hukum pengurangan : lau ofdimi­

27 .
hulum penyederhanaan inteligensi sosial
nishing return ilusi autokinestik: autokinestic il­
hukum penyederhanaan: law of lusion
persimony ilusi geometris: geometrical illusion
hukum unsur sesuai: law of pre'po­ nusi Muller-Lyer: Muller-Lyer illusi­
tency ofelement
on
hukuman: punishment
ilusi optis: optical illusion
humor: humor
ilusiukuran berat: size-weight il­
lusion
image: image
imajinasi: imagination
imbesn: imbecile
I imitasi·-;-l>TIRUAN
imoral: tak susila: immoral
id: id impersepsi: imperception
ide; idea: idea implus: impulse
idea: ide i impotensi: impotence
ide lompatan: idealompatan: flight impotensi psiklk: psychic impo­
of ideas . tence
ide tetap: fixed idea impriting; tanggap tiro: imprinting
ideal: ideal impulsi: impulsion
idealisasi: idealization impulsif: impulsive.
identifikasi: identification individualitas; individualiti: indivi­
identifikasi orang tua: parental i4enc duality
tification ; individualiti ~IND IVIDUALITAS
identitas pribadi: personal identity indoktrinasi: indoctrination
idioglosia: idiologsia inflantilisme; sifat kekanak-kanan:
idiosinkresi: idiosyncrasy infantilism
idiot ..... 'DUNGU inferioritas jasmana: organ inferio"
idiot savant: idiot savant rtty
iklim sosial: sosial climate ingatan: retention; memory
ikon: icon .. ingatanjangka panjang: long term
ilmu kedokteran anak: pediam,: memory
ilmu mental: mental science i ingatan jangka pendek: short term
ilmu pasti: natural science . memory (STM)
Hmu perwatakan keturonan: heredi­ ingatan semu: pseudomemory
ty characterology ! instink berkawan: herd instinct
ilmu tingkah laku: behavioralsciknc instink hidup: life instinct
ilmu tingkah laku: behavioral sdien­ instink mati: death instinct
ce
intelek: intellect
ilmu-iimu sosial: sosial sciences
inteligensi: intelligence
ilusi: illusion
inteligensi sosial: social intelligence

28
inteligensi umum kebutuhan utama

inteligensi umum: general kata hati -+HATI NURANI


intelli­
gence kata-kata bermuatan: loaded words
intensionaIisme: intentionalism kata tak bermakna: nonsence syll­
interaksionisme: interactionism able
interkaIasi: intercalation katarsis: catharsis
internasionaIisme: internationalism kawin paksa: shotgun marriage
introjeksi: introjection keagresifan: aggressiveness
introversi: introversion keeemasan: kebimbangan
introvert: introvert kebencian: hermaphroditism
intuisi: intuition kebebasan: freedom
inventori; daftar: inventory keberhasilan-+ BERHASIL
10: intelligence quotient
kebiasaan: habit
iri: envy
kebimbangan -+KECEMASAN
isap-jari : finger-sucking
kebiri-+ KASTRASI
isi mental: mental content
kebisuan: alalia
isi-isi terselubung: latent content
kebisuan mental: mental dumbness
isomorfisme: isomorphism
kebosanan: boredom
kebosanan;jemu: ennui
kebutuhan: need
kebutuhan keamanan: safety need

J
jadwal penguat: schedule of rein­
kebutuhan konstruksi: construction
need
kebutuhan kekurangan: dificiency
forcement need
janin: fetus kebutuhan manusia: being need
jarak sosial: social distance kebutuhan memelihara: nurturance
jawaban-jawaban egosentris: egocen­ need
tric response kebutuhan menghindar; tuduhan:
jemu -+ KEBOSANAN
need for blame avoidance
jnd: just noticeatle difference
kebutuhan pasif: passivity need
kebutuhan peneapaian: achieve­
ment need
kebutuhan perolehan: derived need
K kaea diri: looking-glass self

kebutuhan pertolongan: succorance


need
kainofobia: kainophobia
kebutuhan sosial: social need
kajian kasus: case-study
kebutuhan status: status need
kapasitas: KKECAKAPAN
kebutuhan tergantung: dependency
kasta: caste
need
kastrasi; kebiri: castration
kebutuhan utama: primary need

29
kebutuhan-kebutuhan fisiologis kemunduran motoris
,
kebutuhan-kebutuhan fisiologis:i kelompok: group
physiological need i kelomDok bermain: vlav flf'OUV
kecakapan; kapasitas: capacity i kelompok informal: informalgroup
kecakapan akademis: academic lap­ kelompok kepekaan: sensitivity
titude . . group
kecanduan obat: drug addiction: kemurungan: klairvoyans
kecemasan; kebimbangan: anxiety
kecenderungan: tendency. ! kelompok primer; kelompok utama:
kecenderungan pelarian diri; e~ka- primary group
pisme: escapism kelompok remaja ~ GENG
kedudukan.-+ STATUS kelompok sosial: social group
kegagalan; drop out: drop out kelompok ternan: peer group
kegegaran: excitement kelompok utama ~ KELOMPOK PRI·
kegemukan: obesity MER
kegiatan sosial: social activities keluarga kalikak: kalikak family
kegilaan erotik: erotomania i keluwesan: motility
kehabisan tenaga; kelelahan: 'ex­ kemajuan: improvement
haustion kambing hitam: scapegoat
kehilangan obyek: object loss kemampuan: ability
kejadian pelaziman: conditioning kemampuan belajar: learning abi­
event ' lity
kejanggalan; kemustahilan:· ab~ur- kemampuan didik: educability
dities iI kemampuan indria: sensory ability
kekacauan emosi: emotional disd.rd­ kemampuan motoris: motor ability
er kemampuan so sial. -+ KOMPETENSI
kekacauan psikomatik: psychoso­ SOSIAL
matic disorder . kemampuan umum: general ability
kekacauan watak: character dis­ kematangan :matunOty
order kematangan seksual: sexual matura­
kekakuan : rigidity tion
kekanak:~kanakan: infantile kematangan sosial: social maturity
kekuatan ego: ego strength kembar identik: identical twins
kekurangan: deficiency kembar tidak identik: freternal
kekurangan intelek: intellectual ~na- twins
dequacy : kemerosotan mental :mental deterio­
kekurangan O2 ; anoksia: anoxia i ration
kelainan-+ PENYIMPANGAN I kemunduran; menjadi makin buruk;
kelambatan bicara : delayed spe¢ch deteriorasi; kemurungan: dejec­
kelamin: sex tion
kelas sosial: social class kemunduran motoris: motor retar­
kelelahan.-)- KEHABISAN TENAG~ dation

30
k.emurungan klaustrofobia
>
k.emurungan,-+· KEMUNDURAN kesiapan: set
kemustahilan ... /KEIANGGALAN kesiapan mental: mental set
kepekaan: sensitivity ·k~iapan sekolah: school readiness
kepemimpinan: leadership keseimbangan: equilibrium; homoo.
kepemimpinan (yang) berbagi: statis
shared,leadershjp . kesejabteraan jiwa: mental hygiene
kepercayaan: belief kesenangan fungsionil: functional
keperluan integrasi: integration pleasure
need kesukaran berbicara: lalopathy
keperluan menghindari bahaya: har­ ketaatan: obedience
movoidance need ketabahan: perseveration
keperluan menyadari: sentience ketahanan: endurance
need ketegangan: tension
kepribadian kacau: personality di­ keterbe1akangan: backwardsness
·sordelj .ketergantungan: dependency
kepriblulian mantap: integrated ketergantungan obat: drug depen­
pel"Sonality dence
kepribadian paranoid: paranoid per­ keterjaminan: security
sonality ketetapan pengamatan: perceptual
kepribadian skizofrenia: schizoph­ constancy
renia personality ketetapan ukuran: size constancy
kepribadian skizoid: schizoid per­ ketidakpekaan; menjadi tidak peka;
sonality desensitisasi: desentization
kepribadian sosiopati; sociopathic ketrampilan: skills
personality ketrampilan· atau kemampuan me·
kepribadian terhambat: inhibited nolong diri sendiri: self-help-skils
personality ketrampilan bicara: speech skills
kepribadian terpecab: split perso­ keturunan: heredity
nality keunggulan ego: ego ideal
kepuasan: satisfaction keupayaan mental: mental capacity
kerdil; dwarfism kewaspadaan: mental alertness;
kerusakan otak:. organic brain di­ alertness
sease keyakinan diri: self-confidence
kesadaran: awareness kidal: lefthandedness
kesadaran bersama: general con­ kimiawi mental: mental chemistry
sciousness kinesis: kinesis
kesadaran sosial: social inwardness kinestesis: kinaesthesis
kesakitan jiwa: insannity klairvoyans: clairVoyance
kesalaban bicara: speech errors klasifikasi sosio-ekonomis: socio-·
kesan: impression economic c/assillCation

kesanggupan: capability klaustrofobia: claustrophobia

31
kleptomania Iingkapan
kleptomania: kleptomania kotak-skinner: skinner-box
kognisi: cognition kretinisme; kontet: cretinism
kolerik: choleric kulliitas gestalt; kualiti gestalt: ges­
kompensasi berlebihan: overcom­ talt quality
pensation I kualiti gestalt --r KUALITAS GESTALT
kompetensi sosial; kemampuan sQ­ kurang mental: mental deficiency
sial: social competency i kurang perhatian: in-attention
kompleks: complex ' kurang suaian:maladjustment
kompleks elektra (kompleks bir~i kurve belajar: I learning curve
bapak): electra complex i kurve normal: normal curve
kompleks keibuan: mother c0"f­
plex !
kompleks ketuhanan: Jehovah com­
plex .!
kompleks oedipus: oedipus coli;­
L
plex i laku sosial:
kompleks rendah din: inferioriiJy lamban belajar (taraf iq): slow learn­
complex er
koneksionisme; faham rangkaian: lamunan --rMELAMUN
connection· lari: flight
konfabulasi: confabulation latar kasus: case histQry
kontlik: conflict . latihan: practice; training
konflik ·antarmotif: motivationhl latihan fonnal : . formal exercis.es
conflict latihan kebersihan: cleanliness
kontlik dalam: intrapsychic con­ training
flict latihan kepekaan: sensitivity train­
konflik mendekat-mendekat: app­ ing
roach-approach conflict iatihalt <>ilang; cross-education (train­
konflik pre-edipal : Pre Edipal ing)
conflict latihan spontanitas: spontanity
kongential: congential training
kompensasi: conpensation lemah pikiran: feeblemindedness
konsep aku: i-concept lemah pikiran serilU: pseudoffble
konsep diri: selfconcept mindedness
konsep ruang: space-concept lenyap: fading
konsep waktu: time concept leptoson: leptosome
konstipask constipation lesbian: lesbian
kontak sosial: social contact letih lesu: fatique
kontet --r KRETENISME libido: libido
koordinasi sense-motoris: sense mo­ libido organ: organ libido
toric coordination lingkapan: closure

32
Iingkungan; sekitar metode Montessori

lingkungan; sekitar: nurture; envi­ memainkan peran: role-playing


roment membaca bibir: lip-reading
lingkungan hidup: life space membudayakan (cara) bieara: so­
lipemania: lypemania cialized speech
lipotimia: lypho thymia mementingkan diri sendiri: selfish­
10gat: slang ness
logorrhea: logorrhea mengambang; abulia: abulia
lonjakan: spurt mengambinghitamkan: scapegoat­
loyo; astenia: asthenia goating

lupa: forget mengenal kembali: recognation

menggumam; afemia: aphemia

mengigau: delirium

Mmanerisme: mannerism
mengingat: memorizing

mengingat kembali: recall

mep¥oceh; meraeau.: lalling; ba­


blingstage
manik depresif: manic' depressive
manusia eidetik: eidetiker ment
masa kanak-kanak: childhood menjelma: impersonation
masa laten: latency period mental: mental
masa malu atau takut -?- USIA MALU menyalurkan: acting out
ATAU TAKuT meracau -)0 MENGOCEH

masa menentang: age ofdefiance mesin pengajaran: teaching ma­


masa panearoban: "strom and chine
stress" metode anekdotal:
masa peka: sensitivity period metapsikologi: metapsychology
masa pra oedipal :pre oedipal phase metode anekdotal: annecdotal me­
masa remaja: adolescence thod
masa sangkal; trozalter: trotza/ter metode heuristik: heuristic me­
masalah rohani dan jasmani: mind- thod
body problem metode idiografi: idiographic me­
masokisme: masochism thod
matang:mature metode kelompok 1 (latihan; me·
mawas diri: introspection tode kelompok: training-group
megalomania: megalomania method
mekanisme bela diri: defence me­ metode kelompok-?- METODE KE­
chanism LOMPOK i (LATIHAN)
mekanisme pepyesuaian: mecha­ metode kesan: impression method
nism ofadjustment metode menjawab bebas: free res­
melamun; lamunan: daydreaming ponse method
melankolia: melancholia metode Montessori: Montessori me­
melatih-)o I'ENEMPAAN thod

33
metode riwaya~ hidup osilasi tingkah Iaku
I

metode riwayat hidup: life histo'ry nilai bertahap hidup: survival value
method nilai moral: moral value
meyakinkan kembali: reassurance nilai sosial: sosial value
mimpi buruk:nightmare . nirinsani --')- DEHUMANISASI
minat: interest norma: norm
minat pribadi: self-interest norma tes: test norm
minat sosial: social interest norma umum: general norms
mobilitassosial: social mobility , normal: normal
modifikasi tingkah laku: behavior nosofilia: nosophilia
modification .
mongolisme: mongolism
moril: morale
moron: moron
motif: motive
observasi: observation
o
motif intrinsik: intrinsic motive
motif-motif asas --')- MOTIF-MOTIF observasi sistematis: systematic ob­
DASAR servation
motif-motif berfungsi otonom: obsesif kompulsif: obsessive com­
functional autonomy ofmotives pulsive
motif-motif dasar; motif-motif asas: obyek anti-kateksis: object anti­
basic motives cathexis
motivasi: motivation i obyek-kateksis: object-cathexis
mudah terangsang; peka-rangsang: obyek-libido: object-libido
excitability . oedipus kompleks berlawanan: in­
verted oedipus complex
oligofrenia: oligophrenia
ontogenesis: ontogenesis

n
-nalar; penalaran reason (-ing)
optimistis: optimistic
orang gila: lunatic
organisme: organism
naluri: instinct osilasi tingkah laku: behavioral os­
cillation
naluri komponen: component i~s-
tinct
narsisisme: 'narcissism
nativisme: nativism
negativisme: negativism
neologisme: neologism
neurasthenia: neurasthenia
neurosis: neurose
ngeri: frigh t
ngompolc: enuresis

34
pandangan luas pemelajaran kebetulan

pemahaman sosial; pengertianso­


p
sial: social concept
pemanjaan berlebihan: overindul­
pandangan luas; open-mindedness gense
panteisme: pantheism pematangan: maturation
pantulan terkejut:cr§tartle reflex Pembaharuan pendidikan ~ PERU­
parafasia_: paraphasi~ r~ . BAHAN PENDIDlKAN
parageusia: parageusza P' pembauran: assimilation
paralelisme psikofisis: [lsychophy­ pembawaan: inbred; endowment;
sical parallelism . innate
paralogia: para/ogiO. pembawaan ~DISPOSISI disposisi
paranoid: paranoid pembawaan :.disposisi .
partisipasi sosial: social participa­ pembedaan sosial: social discrimi­
tion nation
patogenesis: pathogenesis pembelajaran ~ PEMELAJARAN
pecinta diri: narcis! . pembelajaran wawasan; pemelajaran
pedagogi optimisme: paedagogic pengertian dalam: insight learn­
optimism ing
pedofilia: pedophilia pembengkakan:gall
pedologi: pedology.; paedology pembentukan ide; pembentukan i­
pedomao ~ PENUNTUT dea: ideation
peka rangsang -" MUDAH TERANG­ pembentukan idea -" PEMB.ENTUKAN
SANG IDE
pelampiasan: talking cure pembentukan kebiasaan: habit for­
pelancar sosial ~ FASILITASSOSI­ mation
AL pembiasaan: habituation
pelaziman balik: reconditioning pemelajaran; pem belajaran: learning
pelaziman beda: differential con­ pemelajaran bagian; pembelajaran
ditioning bagian: part learning
pelaziman instrumental: instrumen­ pemelajaran diskriminatif; pembela­
tal conditioning jaran diskriminatif: discrimina­
pelaziman jangkitan: continu con­ tive learning
ditioning pemelajaran ideasional; pembelajar­
pelaziman operan: operant condi­ an ideasional: ideational learn­
tioning ing
pelaziman silang: cross condition­ pemelajaran instrumental; pembela­
pelaziman silang: cross condition­ jaran instrumental: instrumen­
ing tallearning
pelibatan ego: ego-involvement pemelajaran. kebetulan; pembelajar­
pelupaan .... PROSES LUI'A an kebetulan: incidental learn­
pemahaman: comprehension ing

35
perigharapan
pemeIajaran .laten
. I

pemelajaran laten: laten learning. pendekatan sosiologis: sociological


pemelajaran mental; pembeJaj~ran approach
mental: mental learning . pendidikan kemasyarakatan: sociiIl
pemelajaran operan; pembelajaran education
operan: operant learning pendidikan khusus:· special educa­
pemeIajaran pengamatan; pembela­ tion
jaran pengamatan: perceptual penempaan; melatih; 001: drill
learning .: penerangan: illumination
pemelaj~n pengertian ~ PEMBtLA- penerimaan sosial: . socialaccep­
JARAN WAWASAN .. tance
pemelajaran produktif; pembeJajar­ pengakuan sosial: ~ociiIl approval
an produktif: productive learn­ pengalaman sekstiD: sex experien­
ing ce
pemelajaran subliminal; pembel,ajar­ pengalihan; pemindahan: displace­
an subliminal: subliminallearn­ ment .
ing pengalihan perbatian: distraction
pemenuhan hara~n: wish-fitlfill­ pengamatan: perception
ment pengamatan jarak: depth percep­
pemikiran autistik; berpikirauQs­ tion
tik: autistic thinking pengama~n sosial; wawasan sosial:
pemDihan kelompok:. group selec­ social insight
tion pengamatan tersembUilyi: implicit
pemindahan~PENGALIHAN apprehension

pemindahan negatif: negative trans­pengasingan: aliena.tion

fer I pengelompokan X Y - Z - X ­
pemindahan positif: positive. trans­ Y Zgrouping

fer pengertian~s08ial~ PEMAHAMAN

pemisahan rasial: segregation SOSlA,L

pemulihan spontan: . sponta"ious pengetahuan:knowledge


recovery' .
pengetahuan notasi: semeiographie.
penalaran: nalar
I
(Belanda)
pengganti
penalaran animistik: animistif re­ tokoh ibu: mother sub, ..
asoning stitute
pencepatan; akselerasi: accelerrltion penggantian:substitution
penggemar musik; amatir: music
pencepatan p08itif; akselerasi po­
lover
sitif: positive acceleration
penggunaan-+TEATRAL

pendekatan holistik: holistic ap­ penggunaan tenaga: handedness

proach penghapusan: extinstion

pendekatan organismik: organfsmix


pengharapan:. expectation

approach i

36
pengingkaran perseikatan mundur
pengingkaran: denial peramalan; prognosis: prognosis
pengobatan dengan menimbulkan peran: role
pengertian terapi wawasan:. in­ perao pembantu: bit
sight therapy peran seks: sex roles
penguasaan motoris: motor lear­ perangai: temperament
ing perangai jenglcel: temper tantrum­
penguat: reinforcement temper-tantrum
.penguatan· diferensial: differential perangsang: incentive
reinforcement. . perasaan bermasyarakat; semangat
pengubahan: alternation berm.asyarakat: community
. pengungkapan diri: self-disclosure feeding
peninjauan kemb~i: retrosper::tion perasaan bersalah: guilty feeling
penjangkitan: contagion perasaan rendah diri: inferiority .
penmakan sosial: socUlI rejection . feeling
penuntun;pedoman: manual perasaan tak mampu: in-adequacy .
penumt: docility perfeksionisme: perfeccionism
penyakit jiwa: mental disease; men­ pergeseran gerakan: apparent mo-·
tal ilness vement
penyaluran: outlet perhatian: attention
penyamarataan: generalization pematian tak sengaja; valuntary
penyamarataan rangsang: stimulus attention ..
generalization perincian pekerJaan: job-specifICa­
penvambung titinada-titinada: tion
beam (ofa notel
peringanan ~fASIL~T AS. .
penyapih.: breast weaning
perkembangan motoris:' motor de­
penyatuan; fusi:lusion
velopment .. .

penyarakan: diSsociation
perkembangan sosial: socifil deve­
p€lnyelesaian masalah: problem
lopment

solving .. . perlindungan berlebihan: overprd­


penyesuaian: adjustfnent textion

penyesuaian nyata: reaiityadap­ permudahan -+ ASILIT ASI


tation '.. permusuhan: hostility
penyimpangan; deviasi; kelainan : . persaingan antar saudara: sibling
. devUlflon.· . rivalsy

penYimpa~Sao sek'sual: ·sexual de­ persamaan: equivalence

vUltion. ' . . . perseikatan: association

penyuluh sekolali: school counse­ perseikatan bebas: free association

ler . .
perseikatan mundur: backward

37
perseikatan palsu psikodonamik
association pra penglihatan; pra-wawasan: fo­
I
perseikatan palsu: spuriousasso­ resight
ciation pradisposisi: predisposition
. perseikatan rangsang balas: stimu­ pralahir: prenatal
lus response association· . pramatang: premature
perseikatan sebagian: partial lasso­ pranata: institution .
ciation i praremaja: preadolescence
perserikatan terawasi: controlled prasangka: prejudice
association , pra-wawasan~PRA PENGLIHATAN

perserikatan terbatas: constrained prekoks: praecox


association prestasi: achievement
persepsi bentuk tatar: figure-ground prestasi lebih: overachievement
perception pn"badi'~ DIRI
persepsi tuar indria; ESP: extra prinsip kenikmatan: pleasure prin­
sensory perception (ESP). ciple
persona: persona prinsip masa kini: contemporane­
personalism: personalism ous
personifikasi: personification pnnsip realitas; prinsip realiti: rea­
pertentangan orang tua: parent- lity principle
childantagonism
prinsip realiti -'I- PRINSIp· REALITAS
pertimbangan: judgement
prinsip sakit: pain principle
perubahan ~ EVOLUSI
prognosis-+PERAMALAN
perubahan pendidikan; pembaharu­ proses belajar, proses pembelajaran:
an pendidikan: educational re­ learning process
form proses pembelaJaran ~PROS~S
perubahan sosial: social change BELAJAR
perversi: perversion proses kognitif: cognitive process
petunjuk bohong: lie detector; proses lupa; petupaan: forgetting
pikiran mengharap: wishful think­ proses perantara: mediating ·pro­
i
ing ; cess
pikiran air gambar: imageless i proyeksi: projection
thought psikiatri: psychiatry
pikiran tereekam: idee fixe psikoanalisis: psychoanalysis .
pikun: senility psikoanalisis eksistensial: .existen­
postivisme: positivism tial psychoanalysis .
postnatal·~ SESUDAH LAHIR
psikodiagnostik: psychodiagnostic
potensi: poi$ncy psikidonamik: psychodynamic .

38
pSikodrama psikosis kepenjaraan '
psikodrama: psychodrama . chology
psikofarmakologi: psychopharma­ psikologi kejuman: vocatio.nal psy­
cology chology
psikogenesis: psychogenesis psikologi kepenjaraan: prisen psy­
psikoglaf: psychograph . chology
psikograf pekerjaan: job-psycho­ psikologi klinis: clinical psycholo­
graph gy
psikogram: psycho!7.£im psikologi kompleks: complex psi­
psikolinguistik: psy{ho-linguistic chology
psikologi: psychology psikologi kriminal: criminal psy­
psikologi act: act psychology chology
psikologi anak: child psychology psikologi manajemen: management
psikologi analitis: analytical psy­ psychology
chology psikologi mawas diri: introspecti­
psikologi bedaan: differential psy­ on psychology
chology psikologi organismis: organismic
psikologi dalam: depth psycholo­ psychology
gy psikologi pendidikan: educational
psikologi dinamik: dynamic psy­ psychology
chology"; psikologi personalia: personnel psy­
psikologi ego: ego psychology chology
psikologi eksperimen: experiment psikologi personalia: personnel psy­
psychology . chology .
psikologi fisiologis: physiological psikologi personalistik: personalis­
psychology tic psychology
psikologi genetika: genetic psy­ psikologi semu: pseudo psychOlOgy
chology psikologi somal: social psychology
psikologi gestalt: gestalt psycholo­ psikologi tak normal: abnormal
gy psychology
psickologi hormik: hormic psycho­ psikologi Ullum: general psycho­
logy logy psikometri - psychometry
psikologi humanistik: humanistic psikometri : psychometry
psychology psikopatology: psychopathology
psikologi individual: individual psy­ psikoseksual: psychopathology
chology psikosis endogen: endogenous psy­
psikologi industri: industrial psy­ chosis
chology psikosis kepenjaraan: prison psy­
psikologi kanak-kanak: infant psy­ chosis

39
psikosis orgariis simtoirl penarikan diri

psikosis organis: organix psychosis 8ailgat terhambat: overinhibited


psikosis usia tua: senile psychosis saran; srigesti: suggestion
psikoterapi: psychotherapy saran kendiri: autosuggestion
psikoterapi kelompok: group psy­ saudara angkat: step-sibling
choterapy saudara kandung: sibling
saudara tiri: half-sibling
sekitar sosial: spcial environment
R sekolah: scho&t
sekolah khusus::'speeial school
rampai tes: test batteries semangat berrriasyarakat: PERASA­
rancap: masturbation AN BERMASYARAKAT
rangka acuan: frame ofreverence semangat kelompok: group mind,
rapor: raport ' group moral
rasa luar kelompok: senyum-semu: social smile
rasa sekelompok: in group feeHhg sesudah lahir; postnata,l: postnatal
rasa termilik: sence of belonging­ sifat kekanak-kanakan INFANTI­
ness LISME
rasionalisasi: rationalization sifat kepribadian: personality trait
reaksi formasi: reaction formation sifat kewanita-wanitaan: effemina­
riang gembira: euphoria cy
regresi: regression • sifat menerima; sifat nerimo: re­
rekapitulasi (teori): fecapitulation ceptive character
(theory) i sifat temurun: linked character
rencat mental; retardasimental: sifat nerimo..,., SIFAT MENERIMA
mental retardation sikap: attitude
rentang ingatan: memory span sikap orang tua: parental attitude
retardasi mental""'RENCAT MENTAL sikap religius: religious conduct
respons tersembunyi: implicit ,res­ sikap sosial: social attitude
ponce
silabus: syllabus
mmah tangga retak: broken hon::ze
silogisme: syllogism
simbol: symbol
simbol kematangan: symbol of

s
sadisme: sadism

maturity
simbot"status: status symbol
simpangan ingatan: retention of
sadomasokisme: sadomasochism
memory
sakit jiwa: insane
simpati :symphaty
salah tulis: lapsus calami'
simtom: symptom
sample waktu: time sampling
simtom penarikan diri: with- drawal
sangat kritis: overcritical
symptoms

40
sindrom .terapi bayangan mental

sindrom: syndrome tafsfr mimpi: interpretation of


skala inteligensi:intelligence scale dreams
skala sikap: attitude scale . tahanan: resis tance
skala usia: age scale tahap coba-coba: testing stage
somatisasi: somatization tak berhubungan: incoherence
sosialisasi: spcialization tak normal: abnormal
sosiometri: sociometry tak susila·-+IMORAL
spontan: spontanious takut: fear
spontanitas: spontal!f.ity tanda: sign
spasme: spasm tanggap tiro ~ IMPRINTING
spasmofemia: spas""ophemia tespengetahuan: information test
spastik: spastic teatral; panggungan: theatral
status; kedudukan :. status tekanan: stress
status sosial: social status teknik buta sebelah: single blind
stereotipe: stereotypes technique . .
. stigma: .stigma teknik-pilih: sorting technique
stroktur kepribadian: personality teknik proyeksi~TEKNIK PROYEKSI
structure teknik proyeksi; teknik projeksi:
struktur sosial: social structure projective technique
strukturalisme: structuralism teknik simulasi: simulation tech­
studi gerak dan waktu: time and nique
motion study temper tenirum-+PERANGAI
suasana hati: mood JENGKEL
suasana kelas: classroom climate temperamen sanguin: sanguine tem­
suasana perasaan: feelingtone perament
subjektivisme-+ SUBYEKTIVlSME tempo belajar berjarak: spaced
sUDlimalii: sublimation learning period
submisif: submissive teori (ber)tumpu: convergence
subyektivisme; subjektivisme: sub­ theory
jectivism teori imitasi dalam bahasa: imita­
sugesti: SARAN
tion theory of language
Ilukar tidur: insomnia
teori James-Lange: James-Lange
sukses --l:BERHASIL
theory
super ego: superego
teori konstitusional : constitutional
supresi: suppresion
tehory
susunan seluroh: configuration
teori monomotif: monomotive
theory
teori praktek: practice theory
T taat asas: consistence

terapi aktif: active therapy


terapi bayangan mental: mental
tabula rasa: tabula-rasa
imagery therapy

41
.terapi bermain tingkah Jaku terseinbunyi

terapi bermain: play therapy ganda: multiple choice test


terapi bicara: speech therapy tes pilihan ganda~TEs PILIHAN
terapi kejut: shock-therapy BERGANDA
terapi kelompok: group therapy: tes prestasi: achievement test
terapi kerja: occupational therapy ,tes psikomotor: psychomotor test
terapi musik: music therapy tes situasionaI: situational test
terapi non-direktif: client~centred tes tingkat'~TEs TINGKATAN
therapy fes tingkatan; tes tingkat: attitude
terapi pelegaan: release therapy test
terapi tak langsung: nondorective tes waktu terbatas:· time limit test
therapy
testing kenyataan: reality testing
. terapi tunjang-hela: supportive the­ tidak adanya kasih ibu: maternal
rapy
bereavement
terbuka: overt tidur-berjaIan: sleepwalking
terhambat: blocking tiga dasar kebahagiaan: three 'A'
teru~terus menghitung: arithmoina­ of happiness
nia tingkah laku: behavior
tes bakat -+ TES KEMAMPU AN tingkah laku anti sosiaI: anti social
KHUSUS behavior
tes batas kerja: work limit test tingkah laku bawaan: native be­
tes bebas budaya: cultural-free havior
test tingkah laku instrumental: instru­
tes berbisik: whispered test mental behavior
tes htp. lhouse three person test tingkah laku kenaIurian: instinct­
tes individual: individual test ive behavior
tes inteiigensi: intelligence test tingkah Jaku latah; gerakan latah:
tes introversi-ekstraversi: introver­
echopraxia
sion-extraversion test tingkah Jaku normatif: normative
tes inventori: inventory test
behavior
tes kecepatan : speed test tingkah laku nyata: overt behavior
tes kecepatan tangan: dexter~ori- tingkah laku operap.: operant be­
ty test
havior
tes kelompok: group test tingkah Jaku persosiaI: presocial
tes kemampuan: power test
behavior
tes kemampuan khusus; tes ba~at:
tingkah laku rasionaI: rational beha­
special abilities test; special apti­
tude test . vior
tingkah laku sosiaI: social beha­
tes kepribadian: personality test
vior
tes mental: mental test tingkah Jaku tersembunyi: impli­
tes obyektif: Qbjective test
cit behavior
tes pUihan berganda; feSJ?ni~aR

42
weltanschaQng
tingkat: grade urutan kelahiran: birth order
tingkatan aspirasi ..... TINGKATASPI­ usia: age
RASI usia lanjut: senescent
tingkatan. kematangan~ TINGKAT usia maIu atau takut; masa malu
KEMATANGAN. atau takut: shy-age
tingkitt aspirasi; tingkatan aspirasi: usia mental : mental age .
level ofaspiration usia inental asas~USIA MENTAL
tingkat kematafigan; tingkatan ke­ DASAR
matangan: maturity level. usia mental dasar;usia mental asas:
tingkat prestasi: level of perfor­ basal mental alfe
mance
usia perkembangan: developmen­
tipe apatetis: apathetic-type talage
tipeekonomi: economic type usia prestasi: achievement age
tipe histeria: hysterical type
tipe intuitif: intuitive type
tipe konstitusional: consti.flItiQnaL
type
ttpe perasa: /eefing type
v
"v,3IenSi; Vfll~ce •
tipe reaksi: reac.tive types . 'Vali~t8S:validity.
tipe-tipe belajar: learning types· vanabed ·bebas: independent varia­
timan; imitasi: imitation ble .

tokoh dominan: dominant figure verstehen: verstehen

tomboi: tomboy vertigo: vertigo

toleransi frustrasi: frustration to­


lerance
trans: trance
transferens: transference
trauma: kelahiran
tremor: tremor
tret: trait wadam ""';.BANCI
w
trozaiter ~ MASA SANG KAL waktu laten: latent time
tujuan: goal waras: sane
tuli-bisu:(bisu-tuli): deaf-mute warisan sosial: social heritage
watak: character
wawancara: interview

u
ujama batin: internal speech
wawancara tekanan: stress-inter­
view
wawasan: insight
umpan bali~; feedback: feedback wawasan sosial ~ PENGAMATAN
unggul diri: superiority SOSIAL
uraian pekerjaan: job-description weltanschaung'-+ FILSAFAT HIDUP

43
xenofobia zoofobia

x
xenofobia: xenophobia 1
. youth group: youth gang

z
xenoglosi: xefl()g/ossy :.
zoofilia: zoophilia
xenoglosofobia: xenog/ossoplipbza
zoofobia: zoophobia
y
yatim piatu: orphan

PERPUSTAKAAN

PUSAT PEMBINAAN PAN

PENGEMBANGAN BAHASA

DEPARTEMEN PENDI.DIKA-N

DAN KEBUDAYAAN

44

Anda mungkin juga menyukai