Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. 02. KATA PEMBUKA P : Bacaan pertama, yang diambil dari kitab Yeremia, mengungkapkan rencana Tuhan untuk menuliskan perjanjian keselamatan-Nya di dalam hati setiap orang. Jika dahulu, perjanjian itu ditulis pada dua loh batu, maka kini perjanjian itu akan ditulis di dalam hati, sehingga orang mengingatnya dengan baik. Kita pun diundang untuk membuka hati kita agar Tuhan dapat menyentuh-Nya dan menuliskan hukum-Nya di dalam hati kita. Bacaan kedua, yang diambil dari surat kepada orang Ibrani, menggambarkan kepada kita perjuangan Yesus untuk menyelamatkan kita. Dia mengalami penderitaan, namun karena cinta-Nya bagi kita, Dia rela wafat. “Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.” Sekali lagi kita diajak untuk membuka hati kita dan menerima rahmat keselamatan ini. Sedangkan dalam bacaan Injil, kita akan mendengarkan pemberitaan Yesus tentang kemati- an-Nya. Ia mengibaratkan kematian-Nya sebagai biji gandum yang jatuh ke tanah, bertumbuh dan menghasilkan banyak buah. Semoga kita yang mengimani Kristus, dapat bertumbuh dalam iman dan menghasilkan buah kebaikan. [hening sejenak] 03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda Allah, Terang dan Pedoman hidup kita. U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa, dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat dan orang kudus dan kepada saudara sekalian, supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita. P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita, mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke hidup yang kekal. U : Amin. 04. DOA PEMBUKA P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Tuhan yang mahakuasa, kami bersyukur atas rahmat kehidupan yang Engkau berikan kepada kami. Terutama kami berterima kasih karena karunia keselamatan yang terjadi dalam dan melalui Yesus Kristus, Putra-Mu. Semoga kami mampu untuk mematikan dosa dan kesalahan kami, agar kami dapat masuk ke dalam kerajaan-Mu kelak. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin. 05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar- kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab] 06. BACAAN PERTAMA (Yer. 31:31-34) L : Bacaan dari Kitab Yeremia. Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari, meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas mereka, demikianlah firman TUHAN. Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin mereka dan menuliskannya dalam hati mereka; maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku, demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi mengingat dosa mereka." Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 07. MENYANYIKAN LAGU [Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:] Refren: Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah Mzm. 51:3-4, 12-13, 14-15 Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu, hapuskanlah pelanggaranku menurut rahmat-Mu yang besar! Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku, dan tahirkanlah aku dari dosaku! (Refren)
Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,
dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh! Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu, dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus dari padaku! (Refren)
Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan
karena selamat yang dari pada-Mu, dan lengkapilah aku dengan roh yang rela! Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran, supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu. (Refren) 08. BACAAN KEDUA (Ibr. 5:7-9) L : Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah mempersembahkan doa dan permohonan dengan ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun Ia adalah Anak, Ia telah belajar dan sesudah Ia mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 12:26) P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal P : Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku,* dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 10. INJIL (Yoh. 12:20-33) P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Yohanes. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani. Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya: "Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus. Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja; tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeli- haranya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada. Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa. Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini? Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengar- lah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!" Orang banyak yang berdiri di situ dan mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur. Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah berbicara dengan Dia." Jawab Yesus: "Suara itu telah terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati. P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus. [Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
11. RENUNGAN SINGKAT
Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi mengisahkan dengan jelas tentang kematian yang akan dihadapi Yesus. Yesus mengetahui cara kematian-Nya, namun Ia memberikan harapan dari kematian-Nya itu. Ada dua harapan bagi kita. Pertama, kematian-Nya merupakan awal permulaan yang lebih banyak. Yesus mengumpamakan kematian- Nya sebagai sebuah benih. Benih itu jatuh ke tanah. Kelihatannya benih itu mati, namun ternyata ia bertumbuh dan menghasilkan lebih banyak buah lagi. Kata-kata Yesus ini mengundang kita untuk menyiapkan hati kita bagi benih keselamatan. Selama masa Prapaskah ini, kita bersihkan hati kita agar ia menjadi lahan yang baik bagi benih Sabda yang hendak ditaburkan dalam hati kita. Melalui Nabi Yeremia, Tuhan menyatakan keinginan-Nya untuk menuliskan Sabda itu di dalam hati kita. Ia mau agar benih Sabda itu bertumbuh dan menggerakkan seluruh hidup kita, sehingga hidup kita menjadi lebih menghasilkan buah-buah kebaikan. Kedua, kematian-Nya akan menarik banyak orang kepada-Nya dan kepada keselamatan. Yesus tidak bersalah dan tidak layak dihukum mati. Ia mati karena difitnah. Ia menjadi korban kebencian dan iri hati. Namun, Ia menerima semuanya, termasuk menerima penghinaan dan kekejaman. Penerimaan ini membuat orang bertanya-tanya dan ingin mencari tahu lebih jauh, mengapa Ia rela mati padahal Ia tidak bersalah. Itulah cara Yesus menarik banyak orang kepada-Nya. Hingga kini, salib bukan lagi menakutkan melainkan diterima sebagai tanda kemenangan. Yesus menarik kita dengan salib-Nya. Ia mengajak kita untuk tidak boleh takut menderita. Kadangkala orang benar malah dipersalahkan atau ditertawakan. Yesus memberikan kekuatan agar kita bisa melihat kepada- Nya dan bertahan dalam penderitaan kita. Ketika kita menderita, pandanglah salib Tuhan dan Yesus yang bergantung pada-Nya. Itulah cara Yesus menarik kita untuk tetap kuat dalam iman kita dan mempersatukan kita dengan-Nya. 12. HENING SEJENAK 13. SYAHADAT P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa….. 14. DOA UMAT P : Kristus telah wafat demi menyelamatkan kita. Mari kita menyampaikan doa-doa permohonan kita dengan pengantaraan-Nya kepada Allah Bapa kita. P : Semoga para pemimpin Gereja selalu diteguhkan sehingga mereka mampu menguatkan seluruh umat untuk bertumbuh dalam iman dan dalam kebaikan. Marilah kita mohon…. P : Semoga para pemimpin bangsa dan negara bersedia mengorbankan kepentingan diri mereka sendiri demi menumbuhkan kesejahteraan rohani- jasmani dari orang-orang yang dipercayakan dalam pelayanan mereka. Marilah kita mohon…. P : Semoga mereka yang sedang mengalami kesusahan, tidak kehilangan iman dan harapan, tetapi mendapatkan peneguhan untuk tetap bertahan sehingga mereka makin kuat bertumbuh dalam iman dan kepribadian mereka. Marilah kita mohon…. P : Semoga kita semua membuka hati kita agar benih Sabda Tuhan dapat bertumbuh di dalam hati kita dan menghasilkan buah-buah kebaikan dalam hidup kita. Marilah kita mohon…. P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin [Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan].
15. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim telah menganugerahkan Masa Prapaskah ini sebagai masa untuk bertobat. Maka marilah kita memuji Dia dengan berseru: Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. P : Bapa yang maharahim, kini Engkau mengajak kami menyegarkan iman kami dengan menyesali kekuarangan dan kelalaian kami, dan bertobat kepada-Mu. Maka kami berseru: U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. P : Ya Bapa, Engkau mendorong kami untuk melepaskan diri dari belenggu nafsu yang tidak teratur, agar kami, dalam kesibukan mengurus hal- hal yang fana, tidak melupakan hal-hal yang bernilai abadi. Maka kami berseru: U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. P : Ya Bapa, Engkau mengajak kami bersyukur kepada- Mu dengan hidup secara sederhana, agar kami lebih mampu menghayati kemurahan hati-Mu dan dapat memberi bantuan kepada orang yang berkekurangan. Maka kami berseru: U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau menyiapkan kami agar layak merayakan misteri Paskah, dan kelak menikmati Paskah abadi di surga bersama Engkau. Maka kami berseru: U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim. P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau lagu Masa Prapaskah]
16. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. 17. KOMUNI BATIN Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. ▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. ▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Masa Prapaskah.
18. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH
DARI WABAH VIRUS CORONA Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia, pengharapan kami yang sejati, kasihanilah kami dan bebaskanlah kami dari segala kemalangan. Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus yang sedang mewabah di seluruh dunia ini, sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat, topanglah mereka yang berjuang bagi kesehatan sesama. Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku- kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam melaksanakan tugas mereka. Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu, dan selamatkanlah kami dalam cinta kasih-Mu yang besar. Engkaulah, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin. Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami. Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami. Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami. Santo Sebastianus, doakanlah kami. Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami. Santo Antonius Agung, doakanlah kami. Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami. Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit, doakanlah kami. Amin
19. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa, Ya Tuhan, terima kasih untuk kesempatan merenungkan Sabda-Mu ini. Semoga benih Sabda itu tertanam dalam hati kami dan menggerakkan hati kami untuk semakin kuat bertumbuh dalam iman kepada-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 20. MOHON BERKAT TUHAN P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. U : Syukur kepada Allah. 21. PENGUTUSAN P : Marilah pergi, kita diutus. U : Amin. 22. LAGU PENUTUP ***