Anda di halaman 1dari 10

IBADAH SABDA MINGGU V PRAPASKAH TAHUN B

MINGGU, 21 MARET 2021


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa
untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Kasih karunia Tuhan Yesus Kristus, cinta kasih
Allah, dan persekutuan Roh Kudus beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Bacaan pertama, yang diambil dari kitab Yeremia,
mengungkapkan rencana Tuhan untuk menuliskan
perjanjian keselamatan-Nya di dalam hati setiap
orang. Jika dahulu, perjanjian itu ditulis pada dua loh
batu, maka kini perjanjian itu akan ditulis di dalam
hati, sehingga orang mengingatnya dengan baik. Kita
pun diundang untuk membuka hati kita agar Tuhan
dapat menyentuh-Nya dan menuliskan hukum-Nya di
dalam hati kita.
Bacaan kedua, yang diambil dari surat kepada orang
Ibrani, menggambarkan kepada kita perjuangan
Yesus untuk menyelamatkan kita. Dia mengalami
penderitaan, namun karena cinta-Nya bagi kita, Dia
rela wafat. “Ia menjadi pokok keselamatan yang
abadi bagi semua orang yang taat kepada-Nya.”
Sekali lagi kita diajak untuk membuka hati kita dan
menerima rahmat keselamatan ini.
Sedangkan dalam bacaan Injil, kita akan
mendengarkan pemberitaan Yesus tentang kemati-
an-Nya. Ia mengibaratkan kematian-Nya sebagai biji
gandum yang jatuh ke tanah, bertumbuh dan
menghasilkan banyak buah. Semoga kita yang
mengimani Kristus, dapat bertumbuh dalam iman
dan menghasilkan buah kebaikan. [hening sejenak]
03. TOBAT DAN PERMOHONAN AMPUN
P : Marilah menyesali dan mengakui bahwa kita telah
berdosa, supaya kita siap mendengarkan Sabda
Allah, Terang dan Pedoman hidup kita.
U : Saya mengaku kepada Allah yang Mahakuasa, dan
kepada saudara sekalian, bahwa saya telah berdosa,
dengan pikiran dan perkataan, dengan perbuatan
dan kelalaian. Saya berdosa, saya berdosa, saya
sungguh berdosa. Oleh sebab itu saya mohon
kepada Santa Perawan Maria, kepada para malaikat
dan orang kudus dan kepada saudara sekalian,
supaya mendoakan saya pada Allah, Tuhan kita.
P : Semoga Allah yang Mahakuasa mengasihani kita,
mengampuni dosa kita, dan mengantar kita ke
hidup yang kekal.
U : Amin.
04. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Tuhan yang mahakuasa, kami bersyukur atas rahmat
kehidupan yang Engkau berikan kepada kami.
Terutama kami berterima kasih karena karunia
keselamatan yang terjadi dalam dan melalui Yesus
Kristus, Putra-Mu. Semoga kami mampu untuk
mematikan dosa dan kesalahan kami, agar kami
dapat masuk ke dalam kerajaan-Mu kelak.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa.
U : Amin.
05. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
06. BACAAN PERTAMA (Yer. 31:31-34)
L : Bacaan dari Kitab Yeremia.
Sesungguhnya, akan datang waktunya, demikianlah
firman TUHAN, Aku akan mengadakan perjanjian
baru dengan kaum Israel dan kaum Yehuda, bukan
seperti perjanjian yang telah Kuadakan dengan
nenek moyang mereka pada waktu Aku memegang
tangan mereka untuk membawa mereka keluar dari
tanah Mesir; perjanjian-Ku itu telah mereka ingkari,
meskipun Aku menjadi tuan yang berkuasa atas
mereka, demikianlah firman TUHAN.
Tetapi beginilah perjanjian yang Kuadakan dengan
kaum Israel sesudah waktu itu, demikianlah firman
TUHAN: Aku akan menaruh Taurat-Ku dalam batin
mereka dan menuliskannya dalam hati mereka;
maka Aku akan menjadi Allah mereka dan mereka
akan menjadi umat-Ku. Dan tidak usah lagi orang
mengajar sesamanya atau mengajar saudaranya
dengan mengatakan: Kenallah TUHAN! Sebab
mereka semua, besar kecil, akan mengenal Aku,
demikianlah firman TUHAN, sebab Aku akan
mengampuni kesalahan mereka dan tidak lagi
mengingat dosa mereka."
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
07. MENYANYIKAN LAGU
[Atau mendaraskan Mazmur Tanggapan berikut:]
Refren:
Ciptakanlah hati yang murni dalam diriku, ya Allah
Mzm. 51:3-4, 12-13, 14-15
Kasihanilah aku, ya Allah, menurut kasih setia-Mu,
hapuskanlah pelanggaranku
menurut rahmat-Mu yang besar!
Bersihkanlah aku seluruhnya dari kesalahanku,
dan tahirkanlah aku dari dosaku! (Refren)

Jadikanlah hatiku tahir, ya Allah,


dan perbaharuilah batinku dengan roh yang teguh!
Janganlah membuang aku dari hadapan-Mu,
dan janganlah mengambil roh-Mu yang kudus
dari padaku! (Refren)

Bangkitkanlah kembali padaku kegirangan


karena selamat yang dari pada-Mu,
dan lengkapilah aku dengan roh yang rela!
Maka aku akan mengajarkan jalan-Mu
kepada orang-orang yang melakukan pelanggaran,
supaya orang-orang berdosa berbalik kepada-Mu.
(Refren)
08. BACAAN KEDUA (Ibr. 5:7-9)
L : Bacaan dari Surat Kepada Orang Ibrani
Dalam hidup-Nya sebagai manusia, Ia telah
mempersembahkan doa dan permohonan dengan
ratap tangis dan keluhan kepada Dia, yang sanggup
menyelamatkan-Nya dari maut, dan karena
kesalehan-Nya Ia telah didengarkan. Dan sekalipun
Ia adalah Anak, Ia telah belajar dan sesudah Ia
mencapai kesempurnaan-Nya, Ia menjadi pokok
keselamatan yang abadi bagi semua orang yang taat
kepada-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
09. BAIT PENGANTAR INJIL (Yoh. 12:26)
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut Aku,*
dan di mana Aku berada, di situ pun pelayan-Ku
akan berada.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
10. INJIL (Yoh. 12:20-33)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Yohanes.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Di antara mereka yang berangkat untuk beribadah
pada hari raya itu, terdapat beberapa orang Yunani.
Orang-orang itu pergi kepada Filipus, yang berasal
dari Betsaida di Galilea, lalu berkata kepadanya:
"Tuan, kami ingin bertemu dengan Yesus." Filipus
pergi memberitahukannya kepada Andreas; Andreas
dan Filipus menyampaikannya pula kepada Yesus.
Tetapi Yesus menjawab mereka, kata-Nya: "Telah
tiba saatnya Anak Manusia dimuliakan. Aku berkata
kepadamu: Sesungguhnya jikalau biji gandum tidak
jatuh ke dalam tanah dan mati, ia tetap satu biji saja;
tetapi jika ia mati, ia akan menghasilkan banyak
buah. Barangsiapa mencintai nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya, tetapi barangsiapa tidak
mencintai nyawanya di dunia ini, ia akan memeli-
haranya untuk hidup yang kekal. Barangsiapa
melayani Aku, ia harus mengikut Aku dan di mana
Aku berada, di situ pun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa.
Sekarang jiwa-Ku terharu dan apakah yang akan
Kukatakan? Bapa, selamatkanlah Aku dari saat ini?
Tidak, sebab untuk itulah Aku datang ke dalam saat
ini. Bapa, muliakanlah nama-Mu!" Maka terdengar-
lah suara dari sorga: "Aku telah memuliakan-Nya,
dan Aku akan memuliakan-Nya lagi!"
Orang banyak yang berdiri di situ dan
mendengarkannya berkata, bahwa itu bunyi guntur.
Ada pula yang berkata: "Seorang malaikat telah
berbicara dengan Dia." Jawab Yesus: "Suara itu telah
terdengar bukan oleh karena Aku, melainkan oleh
karena kamu. Sekarang berlangsung penghakiman
atas dunia ini: sekarang juga penguasa dunia ini
akan dilemparkan ke luar; dan Aku, apabila Aku
ditinggikan dari bumi, Aku akan menarik semua
orang datang kepada-Ku." Ini dikatakan-Nya untuk
menyatakan bagaimana caranya Ia akan mati.
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

11. RENUNGAN SINGKAT


Bacaan Injil yang kita dengarkan tadi mengisahkan
dengan jelas tentang kematian yang akan dihadapi
Yesus. Yesus mengetahui cara kematian-Nya, namun
Ia memberikan harapan dari kematian-Nya itu. Ada
dua harapan bagi kita.
Pertama, kematian-Nya merupakan awal permulaan
yang lebih banyak. Yesus mengumpamakan kematian-
Nya sebagai sebuah benih. Benih itu jatuh ke tanah.
Kelihatannya benih itu mati, namun ternyata ia
bertumbuh dan menghasilkan lebih banyak buah lagi.
Kata-kata Yesus ini mengundang kita untuk
menyiapkan hati kita bagi benih keselamatan. Selama
masa Prapaskah ini, kita bersihkan hati kita agar ia
menjadi lahan yang baik bagi benih Sabda yang
hendak ditaburkan dalam hati kita. Melalui Nabi
Yeremia, Tuhan menyatakan keinginan-Nya untuk
menuliskan Sabda itu di dalam hati kita. Ia mau agar
benih Sabda itu bertumbuh dan menggerakkan
seluruh hidup kita, sehingga hidup kita menjadi lebih
menghasilkan buah-buah kebaikan.
Kedua, kematian-Nya akan menarik banyak orang
kepada-Nya dan kepada keselamatan. Yesus tidak
bersalah dan tidak layak dihukum mati. Ia mati karena
difitnah. Ia menjadi korban kebencian dan iri hati.
Namun, Ia menerima semuanya, termasuk menerima
penghinaan dan kekejaman. Penerimaan ini membuat
orang bertanya-tanya dan ingin mencari tahu lebih
jauh, mengapa Ia rela mati padahal Ia tidak bersalah.
Itulah cara Yesus menarik banyak orang kepada-Nya.
Hingga kini, salib bukan lagi menakutkan melainkan
diterima sebagai tanda kemenangan.
Yesus menarik kita dengan salib-Nya. Ia mengajak kita
untuk tidak boleh takut menderita. Kadangkala orang
benar malah dipersalahkan atau ditertawakan. Yesus
memberikan kekuatan agar kita bisa melihat kepada-
Nya dan bertahan dalam penderitaan kita. Ketika kita
menderita, pandanglah salib Tuhan dan Yesus yang
bergantung pada-Nya. Itulah cara Yesus menarik kita
untuk tetap kuat dalam iman kita dan mempersatukan
kita dengan-Nya.
12. HENING SEJENAK
13. SYAHADAT
P : Marilah menanggapi Sabda Tuhan dan
mengungkapkan iman kepercayaan kita kepada
Tuhan dengan mengucapkan Syahadat. Aku
percaya akan Allah, Bapa yang mahakuasa…..
14. DOA UMAT
P : Kristus telah wafat demi menyelamatkan kita. Mari
kita menyampaikan doa-doa permohonan kita
dengan pengantaraan-Nya kepada Allah Bapa kita.
P : Semoga para pemimpin Gereja selalu diteguhkan
sehingga mereka mampu menguatkan seluruh
umat untuk bertumbuh dalam iman dan dalam
kebaikan. Marilah kita mohon….
P : Semoga para pemimpin bangsa dan negara
bersedia mengorbankan kepentingan diri mereka
sendiri demi menumbuhkan kesejahteraan rohani-
jasmani dari orang-orang yang dipercayakan dalam
pelayanan mereka. Marilah kita mohon….
P : Semoga mereka yang sedang mengalami
kesusahan, tidak kehilangan iman dan harapan,
tetapi mendapatkan peneguhan untuk tetap
bertahan sehingga mereka makin kuat bertumbuh
dalam iman dan kepribadian mereka. Marilah kita
mohon….
P : Semoga kita semua membuka hati kita agar benih
Sabda Tuhan dapat bertumbuh di dalam hati kita
dan menghasilkan buah-buah kebaikan dalam
hidup kita. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Demikianlah ya Bapa, doa-doa permohonan yang
kami sampaikan ke hadirat-Mu. Kabulkanlah demi
jasa Yesus Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].

15. DOA PUJIAN


P : Saudara-saudari terkasih, Allah yang maharahim
telah menganugerahkan Masa Prapaskah ini
sebagai masa untuk bertobat. Maka marilah kita
memuji Dia dengan berseru:
Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Bapa yang maharahim, kini Engkau mengajak kami
menyegarkan iman kami dengan menyesali
kekuarangan dan kelalaian kami, dan bertobat
kepada-Mu. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mendorong kami untuk
melepaskan diri dari belenggu nafsu yang tidak
teratur, agar kami, dalam kesibukan mengurus hal-
hal yang fana, tidak melupakan hal-hal yang bernilai
abadi. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Ya Bapa, Engkau mengajak kami bersyukur kepada-
Mu dengan hidup secara sederhana, agar kami
lebih mampu menghayati kemurahan hati-Mu dan
dapat memberi bantuan kepada orang yang
berkekurangan. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Dengan demikian, ya Bapa, Engkau menyiapkan
kami agar layak merayakan misteri Paskah, dan
kelak menikmati Paskah abadi di surga bersama
Engkau. Maka kami berseru:
U : Pujilah, puji Allah, Tuhan yang maharahim.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambung-kan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur atau
lagu Masa Prapaskah]

16. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN


P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
17. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Masa Prapaskah.

18. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin

19. DOA PENUTUP


P : Marilah kita berdoa,
Ya Tuhan, terima kasih untuk kesempatan
merenungkan Sabda-Mu ini. Semoga benih Sabda
itu tertanam dalam hati kami dan menggerakkan
hati kami untuk semakin kuat bertumbuh dalam
iman kepada-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
20. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
21. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
22. LAGU PENUTUP
***

Ledalero, 18 Maret 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai