Anda di halaman 1dari 11

IBADAH SABDA HARI RABU ABU

RABU, 17 FEBRUARI 2021


Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga
mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan
semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja
dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk
nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk
kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa
untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak.
Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”,
dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”.
Kemudian dinyanyikan lagu pembuka.
NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu

01. TANDA SALIB DAN SALAM


P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus.
U : Amin.
P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah
dalam persekutuan Roh Kudus, selalu beserta kita.
U : Sekarang dan selama-lamanya.
02. KATA PEMBUKA
P : Hari ini adalah hari Rabu Abu, hari memulai ziarah
menuju Paskah. Kita menandai perjalanan ini
dengan menandai dahi kita dengan Abu. Menaruh
abu di kepala dan berpuasa merupakan tanda
bertobat dalam Kitab Suci. Orang berdosa mau
mengungkapkan penyesalannya dan mohon belas
kasih Tuhan.
Ia mau bertobat, mau menaruh cinta kasih kepada
Tuhan dan sesamanya. Bila kita ditandai dahi
dengan abu pada permulaan masa Prapaskah ini,
maka kita mengakui bahwa kita berdosa. Kita mohon
ampun kepada Tuhan bagi seluruh Gereja dan kita
mau bertobat. Iman kita akan Sabda Tuhan
membawa kita menerjang maut menuju hidup yang
kekal bersama Tuhan. [hening sejenak]
Tobat dan Pengampunan ditiadakan, diganti upacara
pembagian abu sesudah renungan singkat.

03. DOA PEMBUKA


P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak]
Allah Bapa kami yang maharahim, sungguh besar
kesabaran dan belas kasih-Mu. Kami mohon
dengan rendah hati, perkenankanlah kami bertobat
benar-benar kepada-Mu dan membuka hati kami
lebar-lebar untuk menerima sabda penyelamatan-
Mu dalam masa Prapaskah yang khidmat ini.
Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang
hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam
persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala
masa.
U : Amin.
04. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN
P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar-
kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda
Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat
penuntun jalan hidup kita.
[Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab]
05. BACAAN PERTAMA (Yl. 2:12-18)
L : Bacaan dari Kitab Yoel.
"Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN,
"berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu,
dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan
mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan
pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu,
sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar
dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena
hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik
dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi
korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN,
Allahmu.
Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang
kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpul-
kanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpun-
kanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak-
anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah
pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan
pengantin perempuan dari kamar tidurnya baiklah
para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di
antara balai depan dan mezbah, dan berkata:
"Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah
biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga
bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa
orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah
mereka?" TUHAN menjadi cemburu karena tanah-
Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
06. MENYANYIKAN LAGU
07. BACAAN KEDUA (2Kor. 5:20 - 6:2)
L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada
jemaat di Korintus
Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan-
akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan
kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu:
berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang
tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa
karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh
Allah.
Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan
kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia
kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab
Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan
mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyela-
matkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya,
waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguh-
nya, hari ini adalah hari penyelamatan itu.
Demikianlah Sabda Tuhan.
U : Syukur kepada Allah.
08. BAIT PENGANTAR INJIL (Mzm 94:8ab)
Selama masa Prapaskah, Alleluia tidak disebut atau dinyanyikan.
P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
P : Hari ini janganlah bertegar hati, *
tetapi dengarkanlah Sabda Tuhan.
U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal
09. INJIL (Mat. 6:1-6,16-18)
P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil
Yesus Kristus menurut Markus.
Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda
salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada.
Kemudian Pemimpin membacakan Injil.
Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban
agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka,
karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari
Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi
sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu,
seperti yang dilakukan orang munafik di rumah-
rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka
dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika
engkau memberi sedekah, janganlah diketahui
tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu.
Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan
tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan
apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti
orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya
dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada
tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat
orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya
mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika
engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu,
tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang
ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang
melihat yang tersembunyi akan membalasnya
kepadamu.
"Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram
mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah
air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka
sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu:
Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya.
Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah
kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan
dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa,
melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat
tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang
tersembunyi akan membalasnya kepadamu."
P : Demikianlah Injil Tuhan.
U : Terpujilah Kristus.
[Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]

10. RENUNGAN SINGKAT


Kita sudah mendengarkan bacaan-bacaan yang
memberikan nasehat bagi kita untuk merendahkan
diri, berpuasa dan memohonkan pengampunan
Tuhan. Bacaan pertama mengatakan dengan jelas
bahwa yang kita koyak bukanlah pakaian, melainkan
hati kita. Sejalan dengan hal ini, Yesus juga
menyatakan hal yang sama; puasa kita bukanlah
untuk dipamerkan. Yang paling penting bagi Tuhan
adalah isi hati kita sendiri. Dalam kata-kata Rasul
Paulus, kita berupaya untuk mendamaikan hati kita
dan mengarahkannya kepada Tuhan.
Bisa jadi, selama masa Prapaskah ini kita memilih hal-
hal untuk menjadi pantangan kita. Umumnya kita
memilih untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan
buruk demi kesehatan jiwa kita atau juga demi raga
kita. Kita diajak untuk bukan saja melakukannya
selama masa Prapaskah ini, melainkan kita
memulainya di masa Prapaskah ini untuk selanjutnya.
Itulah makna dari pantang dan puasa.
Kita memohonkan rahmat Tuhan, agar kita sekalian
dikuatkan untuk mengubah kebiasaan kita yang tidak
atau kurang baik, dan sedapat mungkin membangun
kebiasaan yang baik. Tuhan melihat niat batin kita dan
Dia akan menolong kita. Selamat memasuki masa
retret agung.
11. HENING SEJENAK
12. PEMBAGIAN ABU
12.1. Untuk Yang Ada Abu Yang Telah Diberkati Pastor
[Sesuai persetujuan Pastor atau kebijakan setempat]
P : Saudara-saudari terkasih, kita akan menerima abu
yang melambangkan kerendahan kita di hadapan
Tuhan yang maha agung. Abu yang akan ditandakan
pada dahi kita menandakan juga penyesalan atas
segala dosa dan kesalahan kita.
P : Marilah berdoa,
Allah Bapa yang maharahim, Engkau tidak
menghendaki kematian orang yang berdosa,
melainkan pertobatannya. Berkatilah kami yang
menerima abu ini, yang mengingatkan bahwa kami
berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu,
Semoga dengan pantang dan puasa, kami
memperoleh pengampunan dosa dan bangkit untuk
hidup baru bersama Kristus, Tuhan dan pengantara
kami, sepanjang segala masa.
U : Amin
■ Jika ada abu yang diambil dari Paroki, yang telah diberkati
Pastor, (karena Covid) maka Pemimpin akan akan meng-
ucapkan rumusan berikut sekali saja, sebelum membagikan
abu.
Bertobatlah dan percayalah kepada Injil.
■ Kemudian, Pemimpin meminta salah seorang yang hadir
untuk menaburkan abu pada ubun-ubunya tanpa
menyentuh kepalanya. Lalu, Pemimpin menaburkan abu
pada ubun-ubun semua yang lain tanpa menyentuh
kepalanya dan tanpa mengucapkan apapun.
■ Sesudah itu hening sejenak, dan tanpa mendoakan Aku
Percaya, langsung ke doa umat.
12.2. Untuk Yang Tidak Ada Abu Yang Telah Diberkati Pastor
P : Saudara-saudari terkasih, hari ini, dalam persatuan
dengan seluruh Gereja, kita menerima abu yang
melambangkan kerendahan kita di hadapan Tuhan
yang maha agung. Abu yang biasanya ditandakan
pada dahi kita menandakan juga penyesalan atas
segala dosa dan kesalahan kita.
Meskipun abu itu tidak ditandakan sekarang pada
dahi kita, namun kita menyadari bahwa kita hanyalah
abu, yang selalu memohonkan pengampunan Tuhan.
Mari kita hening sejenak, membiarkan Tuhan
menyentuh kita agar kita pun mendapatkan kekuatan
untuk bertobat dari dosa-dosa kita.
[hening sejenak, lalu mengajak menyanyikan lagu Hanya
Debulah Aku, PS 481b]
Hanya debulah aku, di alas kaki-Mu,Tuhan.
Haus'kan titik embun, sabda penuh ampun.
Tak layak aku tengadah, menatap wajahMu.
Namun tetap'ku percaya, maharahim Engkau.
Ampun seribu ampun, hapuskan dosa-dosaku.
Segunung sesal ini, ku unjuk padaMu.
Tak layak aku tengadah, menatap wajahMu.
Namun tetap'ku percaya, maharahim Engkau.
■ Sesudah itu hening sejenak, lalu tanpa mendoakan Aku
Percaya, langsung ke doa umat

13. DOA UMAT


P : Bila kita mau benar-benar bertobat, maka Tuhan
akan menaruh belaskasih kepada kita. Maka
marilah kita berdoa bersama kepada-Nya.
P : Semoga Gereja didorong untuk senantiasa
membaharui diri, supaya semua orang merasakan
kedamaian sejati dan kebahagiaan di dalam
perkumpulan umat Tuhan. Marilah kita mohon…
P : Semoga semangat saling berbagi dengan yang
miskin dan menderita, muncul dalam hati semua
orang yang memiliki kelebihan dalam hal materi.
Marilah kita mohon…
P : Semoga semua orang Kristen yang menjalani masa
puasa dan pantang ini, benar-benar memulai hidup
baru dengan mengingkari dosa dan kesalahan serta
perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri
dan sesama. Marilah kita mohon….
P : Semoga di masa Prapaskah ini, kita sekalian bisa
mencontohi Tuhan yang memberikan diri-Nya untuk
hidup kita. Semoga kita bisa saling memperhatikan
dan saling berbagi suka dan duka dalam hidup
bersama, terutama dengan mereka yang miskin dan
terpinggirkan. Marilah kita mohon….
P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan
permohonan pribadi kita masing-masing.
[hening sejenak lalu lanjut].
P : Allah Bapa, sumber kejujuran dan keadilan,
kerukunan dan kedamaian, kami mengakui
kelemahan kami. Ampunilah kami dan
dengarkanlah permohonan kami. Demi Kristus,
Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
[Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini
dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar.
Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte
diatur oleh masing-masing Keuskupan].
14. DOA PUJIAN
P : Saudara-saudari terkasih, sadar akan karya
penyelamatan Allah bagi kita, marilah kita memuji
Dia. Kita menjawab seruan berikut ini dengan
berseru: Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, Engkau telah
mengangkat kami menjadi putra-putra-Mu. Maka
kami memuji Engkau. Karena kasih-Mu yang besar,
Engkau memelihara kami dengan menyediakan
segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Ketika kami berdosa dan menjauhkan diri dari-Mu,
Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya
Engkau mendekati kami dalam diri Yesus Putra-Mu.
Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya,
Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan
maut. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk
membimbing dan mendampingi hidup kami,
sehingga kami dapat ambil bagian dalam pewartaan
kabar gembira. Maka kami memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Engkau memanggil kami melalui Yesus Kristus,
Putra-Mu, sebagai pengikut-pengikut-Nya. Dengan
ini kami ambil bagian dalam hidup-Nya. Maka kami
memuji Engkau:
U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan.
P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam
kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa
Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki
kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan
madah pujian bagi-Mu dengan berseru:
[menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur]
15. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN
P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni
kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati
kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati
kita masing-masing.
P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan
merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati
dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah
kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh
Tuhan kita Yesus Kristus.
U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama-
Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di
atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki
pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti
kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami;
dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan,
tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat.
16. KOMUNI BATIN
Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan
Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai
berikut:
P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut
kedatangan Tuhan di dalam hati kita.
P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih
karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu.
Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu.
Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari
dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok
anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau
kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4).
[hening sejenak]
P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam
Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari
segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu
dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak
dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi,
datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke
dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah
datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan
diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku
terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak]
P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing
menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di
sini bersama kita.
Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan
mengatakan:
P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku.
Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu.
▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan
diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali.
▪ Lalu diberi saat hening secukupnya.
▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan
satu lagu Prapaskah bertemakan pertobatan.

17. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH


DARI WABAH VIRUS CORONA
Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia,
pengharapan kami yang sejati,
kasihanilah kami dan bebaskanlah kami
dari segala kemalangan.
Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus
yang sedang mewabah di seluruh dunia ini,
sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat,
topanglah mereka yang berjuang
bagi kesehatan sesama.
Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku-
kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat
solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan
tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam
melaksanakan tugas mereka.
Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu,
dan selamatkanlah kami
dalam cinta kasih-Mu yang besar.
Engkaulah, Tuhan kami,
yang hidup dan berkuasa bersama Bapa,
dalam persekutuan Roh Kudus,
kini dan sepanjang segala masa. Amin.
Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami.
Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami.
Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael,
doakanlah kami.
Santo Sebastianus, doakanlah kami.
Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami.
Santo Antonius Agung, doakanlah kami.
Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami.
Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan
penyakit, doakanlah kami. Amin
18. DOA PENUTUP
P : Marilah kita berdoa,
Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau mengenal,
menyayangi dan berkenan menerima kami dengan
segala kelemahan kami, asal kami sungguh-
sungguh mencari Engkau. Kami mohon, semoga
kami benar-benar hidup jujur, penuh belaskasih dan
cinta kepada-Mu dan sesama kami, agar kami
dapat menikmati buah penebusan Putra-Mu.
Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami.
U : Amin
19. MOHON BERKAT TUHAN
P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita
menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan.
[hening sejenak]
P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita
terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang
kekal.
[sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri]
DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS.
U : Amin.
P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai.
U : Syukur kepada Allah.
20. PENGUTUSAN
P : Marilah pergi, kita diutus.
U : Amin.
21. LAGU PENUTUP
***

Roma, 11 Februari 2021


P. Petrus Cristologus Dhogo, SVD

Anda mungkin juga menyukai