Anggota keluarga berkumpul bersama. Hendaknya keluarga mempersiapkan ruangan yang baik untuk berdoa bersama dan semua berpakaian yang rapi. Disiapkan juga salib di atas meja dengan lilin bernyala. Untuk bacaan, siapkan Alkitab. Untuk nyanyian, bisa siapkan buku nyanyian. Sedapat mungkin, untuk kekhusukan suasana, alat-alat komunikasi dimatikan. Jangan lupa untuk tetap memakai masker dan menjaga jarak. Ketika memulai, Pemimpin (P) berkata, “Penolong kita ialah Tuhan”, dan yang lain menyahut, “Yang menjadikan langit dan bumi”. Kemudian dinyanyikan lagu pembuka. NB. Keterangan tentang lagu diberi warna ungu
01. TANDA SALIB DAN SALAM
P : Dalam nama Bapa dan Putra dan Roh Kudus. U : Amin. P : Rahmat Tuhan kita Yesus Kristus, cinta kasih Allah dalam persekutuan Roh Kudus, selalu beserta kita. U : Sekarang dan selama-lamanya. 02. KATA PEMBUKA P : Hari ini adalah hari Rabu Abu, hari memulai ziarah menuju Paskah. Kita menandai perjalanan ini dengan menandai dahi kita dengan Abu. Menaruh abu di kepala dan berpuasa merupakan tanda bertobat dalam Kitab Suci. Orang berdosa mau mengungkapkan penyesalannya dan mohon belas kasih Tuhan. Ia mau bertobat, mau menaruh cinta kasih kepada Tuhan dan sesamanya. Bila kita ditandai dahi dengan abu pada permulaan masa Prapaskah ini, maka kita mengakui bahwa kita berdosa. Kita mohon ampun kepada Tuhan bagi seluruh Gereja dan kita mau bertobat. Iman kita akan Sabda Tuhan membawa kita menerjang maut menuju hidup yang kekal bersama Tuhan. [hening sejenak] Tobat dan Pengampunan ditiadakan, diganti upacara pembagian abu sesudah renungan singkat.
03. DOA PEMBUKA
P : Marilah kita berdoa, [hening sejenak] Allah Bapa kami yang maharahim, sungguh besar kesabaran dan belas kasih-Mu. Kami mohon dengan rendah hati, perkenankanlah kami bertobat benar-benar kepada-Mu dan membuka hati kami lebar-lebar untuk menerima sabda penyelamatan- Mu dalam masa Prapaskah yang khidmat ini. Demi Kristus, Tuhan dan Pengantara kami, yang hidup dan berkuasa bersama dengan Dikau dalam persatuan Roh Kudus, Allah, sepanjang segala masa. U : Amin. 04. AJAKAN MENDENGARKAN SABDA TUHAN P : Marilah kita membuka hati kita untuk mendengar- kan Sabda Tuhan dan menerimanya agar Sabda Tuhan menjadi pelita iman kita dan tongkat penuntun jalan hidup kita. [Sebaiknya bacaan dibacakan dari Alkitab] 05. BACAAN PERTAMA (Yl. 2:12-18) L : Bacaan dari Kitab Yoel. "Tetapi sekarang juga," demikianlah firman TUHAN, "berbaliklah kepada-Ku dengan segenap hatimu, dengan berpuasa, dengan menangis dan dengan mengaduh." Koyakkanlah hatimu dan jangan pakaianmu, berbaliklah kepada TUHAN, Allahmu, sebab Ia pengasih dan penyayang, panjang sabar dan berlimpah kasih setia, dan Ia menyesal karena hukuman-Nya. Siapa tahu, mungkin Ia mau berbalik dan menyesal, dan ditinggalkan-Nya berkat, menjadi korban sajian dan korban curahan bagi TUHAN, Allahmu. Tiuplah sangkakala di Sion, adakanlah puasa yang kudus, maklumkanlah perkumpulan raya; kumpul- kanlah bangsa ini, kuduskanlah jemaah, himpun- kanlah orang-orang yang tua, kumpulkanlah anak- anak, bahkan anak-anak yang menyusu; baiklah pengantin laki-laki keluar dari kamarnya, dan pengantin perempuan dari kamar tidurnya baiklah para imam, pelayan-pelayan TUHAN, menangis di antara balai depan dan mezbah, dan berkata: "Sayangilah, ya TUHAN, umat-Mu, dan janganlah biarkan milik-Mu sendiri menjadi cela, sehingga bangsa-bangsa menyindir kepada mereka. Mengapa orang berkata di antara bangsa: Di mana Allah mereka?" TUHAN menjadi cemburu karena tanah- Nya, dan Ia belas kasihan kepada umat-Nya. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 06. MENYANYIKAN LAGU 07. BACAAN KEDUA (2Kor. 5:20 - 6:2) L : Bacaan dari Surat Pertama Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus Jadi kami ini adalah utusan-utusan Kristus, seakan- akan Allah menasihati kamu dengan perantaraan kami; dalam nama Kristus kami meminta kepadamu: berilah dirimu didamaikan dengan Allah. Dia yang tidak mengenal dosa telah dibuat-Nya menjadi dosa karena kita, supaya dalam Dia kita dibenarkan oleh Allah. Sebagai teman-teman sekerja, kami menasihatkan kamu, supaya kamu jangan membuat menjadi sia-sia kasih karunia Allah, yang telah kamu terima. Sebab Allah berfirman: "Pada waktu Aku berkenan, Aku akan mendengarkan engkau, dan pada hari Aku menyela- matkan, Aku akan menolong engkau." Sesungguhnya, waktu ini adalah waktu perkenanan itu; sesungguh- nya, hari ini adalah hari penyelamatan itu. Demikianlah Sabda Tuhan. U : Syukur kepada Allah. 08. BAIT PENGANTAR INJIL (Mzm 94:8ab) Selama masa Prapaskah, Alleluia tidak disebut atau dinyanyikan. P : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal P : Hari ini janganlah bertegar hati, * tetapi dengarkanlah Sabda Tuhan. U : Terpujilah Kristus Tuhan, Raja mulia dan kekal 09. INJIL (Mat. 6:1-6,16-18) P : Marilah kita bersama-sama mendengarkan Injil Yesus Kristus menurut Markus. Pemimpin dan semua yang hadir membuat tanda salib dengan ibu jari pada dahi, mulut, dan dada. Kemudian Pemimpin membacakan Injil. Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. Jadi apabila engkau memberi sedekah, janganlah engkau mencanangkan hal itu, seperti yang dilakukan orang munafik di rumah- rumah ibadat dan di lorong-lorong, supaya mereka dipuji orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau memberi sedekah, janganlah diketahui tangan kirimu apa yang diperbuat tangan kananmu. Hendaklah sedekahmu itu diberikan dengan tersembunyi, maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." "Dan apabila kamu berdoa, janganlah berdoa seperti orang munafik. Mereka suka mengucapkan doanya dengan berdiri dalam rumah-rumah ibadat dan pada tikungan-tikungan jalan raya, supaya mereka dilihat orang. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi jika engkau berdoa, masuklah ke dalam kamarmu, tutuplah pintu dan berdoalah kepada Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu. "Dan apabila kamu berpuasa, janganlah muram mukamu seperti orang munafik. Mereka mengubah air mukanya, supaya orang melihat bahwa mereka sedang berpuasa. Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya mereka sudah mendapat upahnya. Tetapi apabila engkau berpuasa, minyakilah kepalamu dan cucilah mukamu, supaya jangan dilihat oleh orang bahwa engkau sedang berpuasa, melainkan hanya oleh Bapamu yang ada di tempat tersembunyi. Maka Bapamu yang melihat yang tersembunyi akan membalasnya kepadamu." P : Demikianlah Injil Tuhan. U : Terpujilah Kristus. [Bisa menyanyikan sebuah lagu singkat yang cocok]
10. RENUNGAN SINGKAT
Kita sudah mendengarkan bacaan-bacaan yang memberikan nasehat bagi kita untuk merendahkan diri, berpuasa dan memohonkan pengampunan Tuhan. Bacaan pertama mengatakan dengan jelas bahwa yang kita koyak bukanlah pakaian, melainkan hati kita. Sejalan dengan hal ini, Yesus juga menyatakan hal yang sama; puasa kita bukanlah untuk dipamerkan. Yang paling penting bagi Tuhan adalah isi hati kita sendiri. Dalam kata-kata Rasul Paulus, kita berupaya untuk mendamaikan hati kita dan mengarahkannya kepada Tuhan. Bisa jadi, selama masa Prapaskah ini kita memilih hal- hal untuk menjadi pantangan kita. Umumnya kita memilih untuk meninggalkan kebiasaan-kebiasaan buruk demi kesehatan jiwa kita atau juga demi raga kita. Kita diajak untuk bukan saja melakukannya selama masa Prapaskah ini, melainkan kita memulainya di masa Prapaskah ini untuk selanjutnya. Itulah makna dari pantang dan puasa. Kita memohonkan rahmat Tuhan, agar kita sekalian dikuatkan untuk mengubah kebiasaan kita yang tidak atau kurang baik, dan sedapat mungkin membangun kebiasaan yang baik. Tuhan melihat niat batin kita dan Dia akan menolong kita. Selamat memasuki masa retret agung. 11. HENING SEJENAK 12. PEMBAGIAN ABU 12.1. Untuk Yang Ada Abu Yang Telah Diberkati Pastor [Sesuai persetujuan Pastor atau kebijakan setempat] P : Saudara-saudari terkasih, kita akan menerima abu yang melambangkan kerendahan kita di hadapan Tuhan yang maha agung. Abu yang akan ditandakan pada dahi kita menandakan juga penyesalan atas segala dosa dan kesalahan kita. P : Marilah berdoa, Allah Bapa yang maharahim, Engkau tidak menghendaki kematian orang yang berdosa, melainkan pertobatannya. Berkatilah kami yang menerima abu ini, yang mengingatkan bahwa kami berasal dari debu dan akan kembali menjadi debu, Semoga dengan pantang dan puasa, kami memperoleh pengampunan dosa dan bangkit untuk hidup baru bersama Kristus, Tuhan dan pengantara kami, sepanjang segala masa. U : Amin ■ Jika ada abu yang diambil dari Paroki, yang telah diberkati Pastor, (karena Covid) maka Pemimpin akan akan meng- ucapkan rumusan berikut sekali saja, sebelum membagikan abu. Bertobatlah dan percayalah kepada Injil. ■ Kemudian, Pemimpin meminta salah seorang yang hadir untuk menaburkan abu pada ubun-ubunya tanpa menyentuh kepalanya. Lalu, Pemimpin menaburkan abu pada ubun-ubun semua yang lain tanpa menyentuh kepalanya dan tanpa mengucapkan apapun. ■ Sesudah itu hening sejenak, dan tanpa mendoakan Aku Percaya, langsung ke doa umat. 12.2. Untuk Yang Tidak Ada Abu Yang Telah Diberkati Pastor P : Saudara-saudari terkasih, hari ini, dalam persatuan dengan seluruh Gereja, kita menerima abu yang melambangkan kerendahan kita di hadapan Tuhan yang maha agung. Abu yang biasanya ditandakan pada dahi kita menandakan juga penyesalan atas segala dosa dan kesalahan kita. Meskipun abu itu tidak ditandakan sekarang pada dahi kita, namun kita menyadari bahwa kita hanyalah abu, yang selalu memohonkan pengampunan Tuhan. Mari kita hening sejenak, membiarkan Tuhan menyentuh kita agar kita pun mendapatkan kekuatan untuk bertobat dari dosa-dosa kita. [hening sejenak, lalu mengajak menyanyikan lagu Hanya Debulah Aku, PS 481b] Hanya debulah aku, di alas kaki-Mu,Tuhan. Haus'kan titik embun, sabda penuh ampun. Tak layak aku tengadah, menatap wajahMu. Namun tetap'ku percaya, maharahim Engkau. Ampun seribu ampun, hapuskan dosa-dosaku. Segunung sesal ini, ku unjuk padaMu. Tak layak aku tengadah, menatap wajahMu. Namun tetap'ku percaya, maharahim Engkau. ■ Sesudah itu hening sejenak, lalu tanpa mendoakan Aku Percaya, langsung ke doa umat
13. DOA UMAT
P : Bila kita mau benar-benar bertobat, maka Tuhan akan menaruh belaskasih kepada kita. Maka marilah kita berdoa bersama kepada-Nya. P : Semoga Gereja didorong untuk senantiasa membaharui diri, supaya semua orang merasakan kedamaian sejati dan kebahagiaan di dalam perkumpulan umat Tuhan. Marilah kita mohon… P : Semoga semangat saling berbagi dengan yang miskin dan menderita, muncul dalam hati semua orang yang memiliki kelebihan dalam hal materi. Marilah kita mohon… P : Semoga semua orang Kristen yang menjalani masa puasa dan pantang ini, benar-benar memulai hidup baru dengan mengingkari dosa dan kesalahan serta perbuatan-perbuatan yang merugikan diri sendiri dan sesama. Marilah kita mohon…. P : Semoga di masa Prapaskah ini, kita sekalian bisa mencontohi Tuhan yang memberikan diri-Nya untuk hidup kita. Semoga kita bisa saling memperhatikan dan saling berbagi suka dan duka dalam hidup bersama, terutama dengan mereka yang miskin dan terpinggirkan. Marilah kita mohon…. P : Kita hening sejenak untuk menyerahkan doa dan permohonan pribadi kita masing-masing. [hening sejenak lalu lanjut]. P : Allah Bapa, sumber kejujuran dan keadilan, kerukunan dan kedamaian, kami mengakui kelemahan kami. Ampunilah kami dan dengarkanlah permohonan kami. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin [Dalam perayaan bersama, ada kolekte. Kolekte ini dikumpulkan usai doa umat dan dihantar ke depan altar. Namun, dalam situasi wabah virus corona, kebijakan kolekte diatur oleh masing-masing Keuskupan]. 14. DOA PUJIAN P : Saudara-saudari terkasih, sadar akan karya penyelamatan Allah bagi kita, marilah kita memuji Dia. Kita menjawab seruan berikut ini dengan berseru: Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan. U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan. P : Kami memuji nama-Mu, ya Bapa, Engkau telah mengangkat kami menjadi putra-putra-Mu. Maka kami memuji Engkau. Karena kasih-Mu yang besar, Engkau memelihara kami dengan menyediakan segala yang kami perlukan untuk hidup. Maka kami memuji Engkau: U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan. P : Ketika kami berdosa dan menjauhkan diri dari-Mu, Engkau tidak membiarkan kami binasa. Sebaliknya Engkau mendekati kami dalam diri Yesus Putra-Mu. Melalui sengsara, wafat, dan kebangkitan-Nya, Engkau membebaskan kami dari kuasa dosa dan maut. Maka kami memuji Engkau: U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan. P : Engkau telah mengutus Roh Kudus untuk membimbing dan mendampingi hidup kami, sehingga kami dapat ambil bagian dalam pewartaan kabar gembira. Maka kami memuji Engkau: U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan. P : Engkau memanggil kami melalui Yesus Kristus, Putra-Mu, sebagai pengikut-pengikut-Nya. Dengan ini kami ambil bagian dalam hidup-Nya. Maka kami memuji Engkau: U : Sungguh besar karya-Mu ya Tuhan. P : Maka, bersama seluruh umat beriman, dan dalam kesatuan dengan Bapa Suci Paus Fransiskus, Bapa Uskup kami [nama Uskup setempat] dan Pastor Paroki kami [nama pastor paroki setempat], kami melambungkan madah pujian bagi-Mu dengan berseru: [menyanyikan satu lagu bertemakan Puji Syukur] 15. BAPA KAMI DAN PERSIAPAN KOMUNI BATIN P : Pada perayaan ini kita tidak menyambut Komuni kudus. Meskipun demikian, marilah kita menghayati kehadiran Tuhan yang kita rindukan di dalam hati kita masing-masing. P : Kita telah mendengarkan Sabda Tuhan dan merenungkannya, serta mengungkapkan isi hati dalam doa-doa permohonan dan pujian. Marilah kita sekarang berdoa seperti yang diajarkan oleh Tuhan kita Yesus Kristus. U : Bapa kami yang ada di surga, dimuliakanlah nama- Mu, datanglah Kerajaan-Mu, jadilah kehendak-Mu di atas bumi seperti di dalam surga. Berilah kami rezeki pada hari ini dan ampunilah kesalahan kami, seperti kami pun mengampuni yang bersalah kepada kami; dan janganlah masukkan kami ke dalam pencobaan, tetapi bebaskanlah kami dari yang jahat. 16. KOMUNI BATIN Pemimpin mengajak semua yang hadir untuk melaksanakan Komuni Batin dengan rumusan ajakan antara lain sebagai berikut: P : Kini, mari kita siapkan hati kita untuk menyambut kedatangan Tuhan di dalam hati kita. P : Yesus bersabda, “Kamu memang sudah bersih karena Firman yang telah Kukatakan kepadamu. Tinggallah di dalam Aku dan Aku di dalam kamu. Sama seperti ranting tidak dapat berbuah dari dirinya sendiri, kalau ia tidak tinggal pada pokok anggur, demikian juga kamu tidak berbuah, jikalau kamu tidak tinggal di dalam Aku.” (Yoh. 15:3-4). [hening sejenak] P : Yesusku, aku percaya, Engkau sungguh hadir dalam Sakramen Mahakudus. Aku mengasihi-Mu lebih dari segalanya, dan aku merindukan kehadiran-Mu dalam seluruh jiwaku. Karena sekarang aku tak dapat menyambut-Mu dalam Sakramen Ekaristi, datanglah sekurang-kurangnya secara rohani ke dalam hatiku, meskipun Engkau selalu telah datang. Aku memeluk-Mu dan mempersatukan diriku sepenuhnya kepada-Mu, jangan biarkan aku terpisah daripada-Mu. Amin. [hening sejenak] P : Dalam keheningan, marilah kita masing-masing menyatukan diri dengan Tuhan yang hadir saat ini di sini bersama kita. Berbicaralah dengan Dia dari hati ke hati dengan mengatakan: P : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. U : Yesus, datanglah, dan tinggallah dalam hatiku. Jadikanlah hatiku seperti hati-Mu. ▪ Seruan di atas diulangi oleh Pemimpin dan diikuti oleh yang hadir sebanyak tiga kali. ▪ Lalu diberi saat hening secukupnya. ▪ Sesudah Komuni Batin, dapat dinyanyikan satu lagu Prapaskah bertemakan pertobatan.
17. DOA MOHON PERLINDUNGAN ALLAH
DARI WABAH VIRUS CORONA Tuhan Yesus Kristus, Penyelamat dunia, pengharapan kami yang sejati, kasihanilah kami dan bebaskanlah kami dari segala kemalangan. Kami mohon, jauhkanlah kami dari virus yang sedang mewabah di seluruh dunia ini, sembuhkanlah yang sakit, kuatkanlah yang sehat, topanglah mereka yang berjuang bagi kesehatan sesama. Bantulah setiap anggota masyarakat dalam melaku- kan pekerjaan mereka dengan memperkuat semangat solidaritas satu sama lainnya. Kuatkanlah dokter dan tenaga medis, pendidik dan pekerja sosial dalam melaksanakan tugas mereka. Tunjukkanlah Wajah belaskasihan-Mu, dan selamatkanlah kami dalam cinta kasih-Mu yang besar. Engkaulah, Tuhan kami, yang hidup dan berkuasa bersama Bapa, dalam persekutuan Roh Kudus, kini dan sepanjang segala masa. Amin. Santa Maria, Bunda Penolong, doakanlah kami. Santo Yosep, Pelindung Gereja, doakanlah kami. Malaikat Agung Santo Mikael, Gabriel dan Rafael, doakanlah kami. Santo Sebastianus, doakanlah kami. Santo Carolus Borromeus, doakanlah kami. Santo Antonius Agung, doakanlah kami. Santo Damian dari Molokai, doakanlah kami. Para kudus Allah, pelindung dari wabah dan penyakit, doakanlah kami. Amin 18. DOA PENUTUP P : Marilah kita berdoa, Allah Bapa kami yang mahabaik, Engkau mengenal, menyayangi dan berkenan menerima kami dengan segala kelemahan kami, asal kami sungguh- sungguh mencari Engkau. Kami mohon, semoga kami benar-benar hidup jujur, penuh belaskasih dan cinta kepada-Mu dan sesama kami, agar kami dapat menikmati buah penebusan Putra-Mu. Demi Kristus, Tuhan dan pengantara kami. U : Amin 19. MOHON BERKAT TUHAN P : Sebelum mengakhiri perayaan ini marilah kita menundukkan kepala, memohon berkat Tuhan. [hening sejenak] P : Semoga Tuhan memberkati kita, melindungi kita terhadap dosa dan menghantar kita ke hidup yang kekal. [sambil membuat Tanda Salib pada diri sendiri] DALAM NAMA BAPA, DAN PUTRA, DAN ROH KUDUS. U : Amin. P : Perayaan Sabda kita ini sudah selesai. U : Syukur kepada Allah. 20. PENGUTUSAN P : Marilah pergi, kita diutus. U : Amin. 21. LAGU PENUTUP ***