Anda di halaman 1dari 2

Nama : Felisitas Stella Nathania Christiani

NIM : 21040120130075
Kelas :A
Mata Kuliah : Geologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, Dipl.GE, M.T.

Kajian Bentuk Lahan Hasil Proses Geomorfologi

Bentuk Lahan
- Menurut Howard dan Spok (1940 dalam Fair bridge, 1970), bentuk lahan didefinisikan
sebagai setiap unsur bentang lahan yang dicikan oleh ekspresi permukaan yang jelas, struktur
internal, atau kedua-duanya dan menjadi pembeda yang cukup mencolok dalam membuat
deskripsi fisiografik
- Menurut Tomislav dan Hanner (2009), bentuk lahan merupakan bagian dari permukaan bumi
yang dihasilkan oleh proses alam
- Menurut Tuttle (1970) secara sederhana menyebutkan bahwa bentuk lahan adalah
penampakan individual yang terlihat di permukaan bumi, dan kombinasi penampakan tersebut
disebut bentang alam (landscape).
- Menurut Way (1973, dalam van Zuidam 1985) memberikan batasan bentuk lahan lebih
komprehensilf, bahwa bentuk lahan adalah penampakan medan yang terbentuk oleh proses
alami, memiliki komposisi tertentu, dan memiliki julat karakterisitik fisikal dan visual tertentu
di manapun penampakan medan tersebut terjadi. (Dibyosaputro, Haryono, & others, 2020)
- Bentuk Lahan : bukit, lembah, dan gunung apik
- Bentang Lahan : bukit dengan variasi lereng dan lembah
Bentuk lahan mengalami proses perubahan secara dinamis selama proses geomorfologi bekerja
pada bentuklahan tersebut. Tenaga yang bekerja disebut dengan tenaga geomorfologi yaitu semua
media alami yang mampu mengikis dan mengangkut material di permukaan bumi, tenaga ini dapat
berupa air mengalir, air tanah, gelombang, arus, tsunami, angin, dan gletser.
Berdasarkan pada proses yang bekerja pada permukaan bumi dikenal dengan proses, fluvial,
marine, eolin, pelarutan, dan proses gletser. Akibat dari adanya proses tersebut maka terjadi proses
degradasi dan agradasi. Proses degradasi menyebabkan penurunan permukaan bumi, sedangakan
agradasi menyebabkan penaikan permukaan bumi. Pada proses degradasi didalamnya terdapat proses
pelapukan, gerak massa dan erosi (Thornbury, 1969). Salah satu studi geomorfologi adalah
mempelajari bentuk-bentuk erosi dan gerak massa tanah. (Supriyadi, 2013).
Bentuk, pola, dan ukuran suatu bentuk lahan, selain dipengaruhi oleh jenis dan variasi proses ang
mempengaruhinya, juga tergantung karakteristik asal mula, kondisi iklim, dan durasi proses
berlangsung. Dimensi bentuk lahan terkontrol oleh : faktor endogen, eksogen, dan durasi
berlangsungnya proses.
- Bentuk lahan mikro = terbentuk oleh faktor-faktor lokal dan dalam waktu yg pendek
- Bentuk lahan makro = terbentuk oleh faktor regional dan global, terjadi dalam waktu yg lama
Bentuk lahan dipisahkan berdasarkan 3 orde, yaitu :
Nama : Felisitas Stella Nathania Christiani
NIM : 21040120130075
Kelas :A
Mata Kuliah : Geologi Lingkungan
Dosen Pengampu : Dra. Bitta Pigawati, Dipl.GE, M.T.

- Orde pertama :benua dengan paparan, cekungan samudra


- Orde kedua : pegunungan, lato, dataran
- Orde keiga : perbukitan lembah, gawir “buttes” dan “mesa”
Berdasarakn klasifikasinya dibagi berdasarkan :
- Bentuk lahan vulkanik
- Bentuk lahan struktural
- Bentuk lahan denudasional
- Bentuk lahan fluvial
- Bentuk lahan marin
- Bentuk lahan glacial
- Bentuk lahan eolian
- Bentuk lahan solusional
- Bentuk lahan proses organik
Medan (Terrain)
- Medan menurut van Suidam (1979) merupakan sebidang lahan yang dicirikan oleh
kompleksitas atribut fisik dari permukaan dan dekat permukaan lahan
Lahan (Land)
- Lahan adalah suatu daerah di permukaan bumi dengan semua atribut yang agak stabil atau
diperkirakan kilik dengan geosfer yang secara vertikal meliputi atmosfer, tanah, geologi,
geomorfologi, hidrologi, tumbuhan dan hewan, dan hasil aktivitas menusia di masa lalu dan
masa sekarang; yang selanjutnya stribut tersebut mempunyai pengaruh yang berarti terhadap
penggunaan lahan saat sekarang dan masa yang akan datang (FAO, 1976)
- Lahan juga sering disebutkan sebagai konteks dari kepemilikan nilai ekonomi di suatu negara
oleh seorang petani
Referensi
Dibyosaputro, S., Haryono, E., & others. (2020). Geomorfologi dasar. UGM PRESS.
Supriyadi, D. (2013). Kajian Proses Geomorfologi Dan Konservasi Tanah Di Kecamatan Bulu
Kabupaten Temanggung Propinsi Jawa Tengah. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Thornbury, W. D. (1969). Principles of geomorphology.

Anda mungkin juga menyukai