a) Aktifitas fisik : salah satu faktor yang berperan meningkatkan metabolism obat yakni
aktivitas fisik. Tubuh membakar banyak kalori saat bergerak. Ini karena otot-otot
membutuhkan energi untuk berkontraksi sehingga dapat beraktivitas dan
berolahraga.
b) Asupan makanan yang begizi : Tubuh membutuhkan asupan zat gizi yang memadai
untuk menjalankan proses metabolism. Sel-sel tubuh juga membutuhkan kalsium
untuk melangsungkan metabolisme. Tanpa asupan gizi yang cukup, metabolisme
tidak dapat berjalan dengan baik.
c) Asupan cairan yang cukup : Asupan cairan juga merupakan faktor penting yang
memengaruhi laju metabolisme. Ini karena tubuh memerlukan energi untuk
menyesuaikan suhu air dengan suhu internal. Semakin banyak air yang di minum,
semakin besar juga energi yang dibutuhkan.
3. Dalam farmakodinamika obat, sebuah obat dapat menimbulkan efek farmakologi melalui
dua mekanisme yaitu melalui perantara reseptor dan tanpa perantara reseptor. Teori yang
mendasari efek obat melalui perantara reseptor adalah teori pendudukan reseptor, di mana
obat dapat menimbulkan efek setelah terjadi kompleks antara reseptor yang sesuai
dengan obat. Mekanisme kerja obat yang lain tanpa perantara reseptor dapat terjadi
secara fisika, kimia, metabolism dan antagonis saingan / kompetitif.
4. Obat intra vena bioavaibilitas mencapai 100% sedangkan obat oral tidak dapat mencapai
100% karena tidak melalui adanya proses absorbsi, obat langsung masuk keperedaran
darah. Sedangkan obat oral melalui adanya proses absorbsi. Pada tahap ini obat masuk ke
saluran pencernaan terlebih dahulu dan setelah itu keperedaran darah.
5. Pengobatan ibu hamil selau memperhatikan petunjuk obat obat keamanan pada waktu
hamil. Berdasarkan kategori X penelitian yang dilakukan pada hewan ataupun pada
manusia menunjukkan bahwa obat kategori ini dapat menyebabkan kelainan janin. Selain
itu, terdapat pula bukti positif adanya risiko pada janin manusia dan risiko efek samping
yang ditimbulkan oleh obat kategori ini apabila dikonsumsi oleh ibu hamil.
Contoh obat kategori X adalah :
a) Isotretinoin : obat jerawat yang dapat menimbulkan kelainan susunan saraf pusat,
wajah dan kardiovaskular janin.
b) Thalidomide : sebagai obat untuk mengurangi mual muntah pada kehamilan muda dan
terbukti menimbulkan cacat pada anggota gerak
c) Simvastatin : sebagai obat kolesterol tetapi dapat membuat janin mengalami kecacatan
6. Cara mencegah efek buruk obat kategori L5 pada ibu menyusui jika ibu tersebut
mendapat kategori L5, yaitu :
a) Konfirmasikan kepada tenaga kesehatan sebelum mengkonsumsi obat jika sedang
menyusui
b) Pada umumnya konsentrasi obat di ASI sekitar 1-3 jam sesudah minum obat. Hal
ini mungkin dapat membantu untuk tidak memberikan ASI pada waktu tersebut
c) Bila ibu menyusui tetap meminum obat yang potensial toksik terhadap bayinya
maka untuk sementara ASI tidak diberikan. ASI dapat diberikan setelah tenaga
kesehatan memberi instruksi.
d) Mengamati kondisi bayi setiap harinya selama ibu meminum obat