Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

SUMBER DANA DAN JENIS MODAL


Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen
Keuangan II

O
L
E
H
KELOMPOK I
Perbankan Syariah / V A

ELLA ANGGRAINI
MUHAMMAD YUSUF
NURHALIZA FITRI
NURSYAHRI SIMANJUNTAK

SAFARUDDIN MUNTHE
Dosen pengampu

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM JAM’IYAH


MAHMUDIYAH TANJUNG PURA-LANGKAT
2017/2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT. Karena atas berkat limpahan
Rahmat dan Karunia-Nyalah jualah sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami
tepat pada waktunya. Yang mengangkat tema “Sumber Dana Dan jenis Modal”. Penulisan
makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Manajemen Keuangan II. Tak lupa
juga shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada junjungan kita Nabi
besar Muhammad SAW. Karena beliaulah sebagai Uswatun Hassanah yang patut kita
jadikan suri tauladan dalam kehidupan ini.
Somoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca. Tiada gading yang tak retak,
demikian pula dengan penyusunan makalah ini yang masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak maupun bagi
pembaca makalah ini.

Tanjung pura, 04 Oktober 2017

Penyusun

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.....................................................................................................................i

DAFTAR ISI....................................................................................................................................ii

BAB I : PENDAHULUAN............................................................................................................1

A. Latar Belakang............................................................................................................... 1

B. Rumusan Masalah..........................................................................................................1

BAB II : PEMBAHASAN..............................................................................................................2

A. Pengertian Modal.....................................................................................................2

B. Sumber Dana................................................................................................................2

C. Jenis-jenis Modal.......................................................................................................5

BAB III : PENUTUP......................................................................................................................10

A.Kesimpulan....................................................................................................................10

B.Saran................................................................................................................................10

DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................................11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
   Diera modern sekarang ini persaingan dibidang ekonomi sangat pesat hal ini
terbukti banyaknya usaha-usaha yang muncul dan semakin besarnya volume kagiatan
ekonomi disemua sector formal maupun informal.
Semakin pesatnya persaingan ini menuntut semua badan usaha untuk bekerja
keras agar dapat mempertahankan usahanya dan terus memperbesar usahanya, hal ini
merupakan tantangan yang sangat besar bagi semua perusahaan khususnya pihak
manajemen puncak. Salah satu masalah yang harus dihadapi adalah bagaimana
perusahaan dapat memperluas dan memperbesar volume usahanya. Untuk itu pihak
manajemen dituntuk untuk dapat memanpaatkan modal seefisen dan seefektif mungkin
dana atau modal yang ada pada perusahaan.
Bila perusahaan menghendaki untuk memperbesar volume usahanya dan
profitnya maka perusahaan tersebut tentunya memerlukan dana atau modalyang cukup
besar sehingga manajemen harus memahami fungsi pembelanjaan dengan baik.
Untuk dapat menjalankan usaha setiap perusahaan membutuhkan dana. Besarnya Dana
tersebut sesuai dengan besarnya volume usahayang dijalankan. Untuk itu masalah
manajemen perusahaan adalah bagai mana memperoleh modala dan bagai mana
penggunaanya.
Dengan demikian yang akan dibahan pada makalah ini adalah sumber dan jenis
modal.
2. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian modal
2. Dari mana saja sumber modal didapatkan
3. Apa saja jenis-jenis modal

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN MODAL
Pengertian modal dari beberapa penulis, yaitu sebagai berikut:1
1. Liitge mengartikan modal hanyalah dalam artian uang (geldkapital).
2. Schwiedland memberikan pengertian modal dalam artian yang lebih luas, di
mana modal itu meliputi baik modal dalam bentuk uang (geldkapital), maupun
dalam bentuk barang (sachkapital), misalnya mesin, barang-barang dagangan,
dan lain sebagainya. Kemudian ada beberapa penulis yang menekankan pada
kekuasaan menggunakannya, yaitu antara lain J.B. Clark.
3. A. Amonn J. von Komorzynsky, yang memandang modal sebagai kekuasaan
menggunakan barang-barang modal yang belum digunakan, untuk memenuhi
harapan yang akan dicapainya.
4. Polak mengartikan modal ialah sebagai kekuasan untuk menggunakan barang-
barang modal. Dengan demikian modal ialah terdapat di neraca sebelah kredit.
Adapun yang dimaksud dengan barang-barang modal ialah barang-barang yang
ada dalam perusahaan yang belum digunakan, jadi yang terdapat di neraca
sebelah debit.
5. Bakker mengartikan modal ialah baik yang berupa barang-barang kongkret yang
masih ada dalam rumah tangga perusahaan yang terdapat di neraca sebelah
debit, maupun berupa daya beli atau nilai tukar dari barang-barang itu yang
tercatat di sebelah kredit”.
B. SUMBER DANA
Dengan adanya keputusan untuk mengadakan investasi maka diperlukan dana
yang dapat membelanjai investasi. Timbullah masalah bagaimana perusahaan dapat
memperoleh dana yang dibutuhkan untuk membiayai investasi yang direncanakan
dengan syarat-syarat yang paling menguntungkan dengan mengingat,bahwa para
pemilik dana mengharapkan balas jasa atas penggunaan dananya dan merupakan biaya
investasi yang direncanakan tersebut.
Menurut Bambang Riyanto, bahwa sumber dana yang dapat diperoleh untuk
membelanjai suatu perusahaan adalah:2
1
Bambang,Riyanto.2001,  Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 17
2
Bambang,Riyanto.2004,  Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. Hlm. 25

2
Ditinjau dari asalnya
1. Sumber dana dari dalam perusahaan (internal source) dapat diartikan sebagai
bentuk dana dimana pemenuhan kebutuhan dananya berasal dari dalam
perusahaan itu sendiri, dengan kata lain dana dengan kekuatan atau kemampuan
sendiri. Dana dari dalam perusahaan dapat diadakan dengan atau menggunakan
laba cadangan dari sebagian sisa hasil usaha yang merupakan unsur dana sendiri,
sebagai sumber dana intern. Akumulasi penyusutan aktiva tetap karena jangka
waktu penggunaan dari aktiva tersebut biasanya lama, misalnya lima tahun,
maka cadangan penyusutan yang masih menganggur dapat digunakan dan
disebut sebagai sumber dana insentif.
Dana dari dalam perusahaan terdiri dari:
a) Dana yang berasal dari pemilik perusahaan
b) Saldo keuntungan yang ditanam kembali dalam perusahaan.
c) Surplus dana dan akumulasi penyusutan atau yang disebut sebagai
cadangan dana. Terdiri atas nilai buku dan nilai pasar dari harta yang
dimiliki perusahaan.
Alasan perusahaan menggunakan sumbar dana intern yaitu:
 Dengan dana dari dalam perusahaan maka perusahaan tidak mempunyai
kewajiban untuk membayar bunga maupun dana yang di pakai.
 Setiap saat tersedia jika diperlukan.
 Dana yang tersedia sebagian besar telah memenuhi kebutuhan dana
perusahaan.
 Biaya pemakaian relatif murah.
2. Sumber dana dari luar perusahaan (external source) yaitu pemenuhan kebutuhan
dana diambil atau berasal dari sumber-sumber dana yang ada di luar perusahaan.
Dana yang berasal dari luar perusahaan adalah dana yang berasal dari pihak
bank, asuransi, dan kreditur lainnya. Dana yang berasal dari para kreditur adalah
hutang bagi perusahaan yang disebut sebagai dana pinjaman. Dana pinjaman
yang dimaksud adalah dana yang didapat dari pihak ketiga (kreditur).
Alasan perusahaan menggunakan sumber dana ekstern adalah:
1. Jumlah dana yang digunakan tidak terbatas.
2. Dapat di cari dari berbagai sumber.

3
3. Dapat bersifat fleksibel.
Yang merupakan sumber ekstern perusahaan adalah supplier, bank dan pasar modal3
a. Supplier
Supplier memberikan dana kepada suatu perusahaan dalam bentuk
penjualan barang secara kredit, baik untuk jangka pendek (kurang dari 1 tahun),
maupun jangka menengah (lebih dari 1 tahun dan kurang dari 10 tahun).
Penjualan kredit atau barang dengan jangka waktu pembayaran kurang dari satu
tahun terjadi pada penjualan barang dagang dan bahan mentah oleh supplier
kepada langganan. Supplier atau manufaktur (pabrik) sering pula menjual mesin
atau peralatan lain hasil produksinya kepada suatu perusahaan yang
menggunakan mesin atau peralatan tersebut dalam jangka waktu pembayaran 5
sampai 10 tahun.
b. Bank
Bank adalah lembaga yang berperan sebagai perantara keuangan
(financial intermediary) antara pihak yang memiliki dana, serta sebagai lembaga
yang berfungsi memperlancar lalulintas pembayaran.
c. Pasar Modal
Pasar modal adalah suatu pengertian abstrak yang mempertemukan dua
kelompok yang saling berhadapan tetapi yang kepentingannya saling mengisi,
yaitu calon pemodal (investor) di suatu pihak dan emiten yang membutuhkan
dana jangka menengah atau jangka panjang di lain pihak, atau dengan kata lain
adalah tempat (dalam artian abstrak) bertemunya penawaran dan permintaan
dana jangka menengah atau jangka panjang. Dimaksudkan dengan pemodal
adalah perorangan atau lembaga yang menanamkan dananya dalam efek,
sedangkan emiten adalah perusahaan yang menerbitkan efek untuk ditawarkan
kepada masyarakat. Fungsi dari pasar modal adalah mengalokasikan secara
efisien arus dana dari unit ekonomi yang mempunyai surplus tabungan kepada
unit ekonomi yang mempunyai defisit tabungan.
Ditinjau dari cara terjadinya

3
Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty hlm. 19

4
Menurut cara terjadinya, sumber-sumber penawaran modal dapat diperoleh
melalui:4
a. Tabungan dari subjek-subjek Ekonomi
Tabungan merupakan pendapatan yang tidak dikonsumsi. Tabungan
digunakan untuk keperluan konsumsi dan dapat pula dipergunakan untuk
investasi. Tabungan yang digunakan untuk kepentingan konsumsi tidak
memperbesar dana modal, sedangkan tabungan yang digunakan untuk investasi
dapat memperbesar dana modal. Suatu perusahaan dapat dikatakan mengadakan
tabungan bila perusahaan tersebut menyisihkan sebagian dari keuntungan yang
diperoleh untukpembentukan cadangan yang bertujuan antara lain memperkuat
basis keuangan atau investasi di kemudian hari.
b. Penciptaan atau Kreasi Uang oleh Bank
Yang dapat menciptakan uang bukan hanya bank sirkulasi tapi juga bank-bank
dagang dengan menciptakan uang giral.
c. Intensifikasi Penggunaan Modal
Bank meminjamkan kembali uang-uang yang dipercayakan atau
disimpan kepadanya. Perusahaan produksi pun dapat mengintensifkan
penggunaan uang yang sementara kepada perusahaan lain yang membutuhkan
atau untuk digunakan sendiri di dalam perusahaan untuk ekspansi.
C. JENIS-JENIS MODAL
a. Modal Asing
Modal asing adalah modal yang berasal dari luar perusahaan yang sifatnya
sementara bekerja di dalam perusahaan dan bagi perusahaan yang bersangkutan
modal tersebut merupakan utang yang pada saatnya harus dibayar kembali. Dilihat
dari jangka penggunaan dana, maka dana yang digunakan perusahaan berasal dari
sumber dana jangka pendek, dana jangka menengah serta jangka panjang.
Martono dan Hardjito (2002:218) Modal asing ini dapat dikelompokkan menjadi
3 golongan yaitu:5
1) Modal Asing Jangka Pendek (Short-term debt)

4
https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/ (Diakses pada 04/10/2017, 13.29
WIB)
5
Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan  ( Yogyakarta : Yayasan Badan Penerbit
UGM, 1991 ), hlm. 218

5
Modal asing jangka pendek adalah modal asing yang jangka waktunya
paling lama satu tahun. Jenis-jenis modal asing jangka pendek terdiri dari
rekening koran, kredit dari penjual, kredit dari pembeli dan kredit wesel.
1. Rekening Koran
Kredit rekening koran adalah kredit yang diberikan oleh bank
kepada perusahaan dengan batasan tertentu dimana perusahaan
mengambilnya tidak sekaligus melainkan sebagian demi sebagian sesuai
dengan kebutuhannya, dan bunga yang di bayar hanya untuk jumlah
yang telah di ambil saja, meskipun sebenarnya perusahaan meminjamnya
lebih dari jumlah tersebut.
2. Kredit Dari Penjual
Kredit penjual merupakan kredit perniagaan (trade-credit) dan
kredit ini terjadi apabila penjualan produk dilakukan dengan kredit.
Apabila penjualan dilakukan dengan kredit berarti bahwa penjual baru
menerima pembayaran dari barang yang dijualnya beberapa waktu
kemudian setelah barang diserahkan. Selama ini pembeli atau langganan
dapat dikatakan menerima ”kredit penjual” dari penjual atau produsen.
Selama waktu itupun berarti penjual atau produsen memberikan ”kredit
penjual” kepada pembeli atau langganan. Pada umumnya perusahaan
yang memberi kredit penjual adalah perusahaan industri, sedangkan
perusahaan yang menerima adalah perusahaan perdagangan.
3. Kredit Dari Pembeli
Kredit pembeli adalah kredit yang diberikan oleh perusahaan
sebagai pembeli kepada pemasok (supplier) dari bahan mentahnya atau
barang-barang lainnya. Di sini pembeli membayar harga barang yang
dibelinya lebih dahulu, dan setelah beberapa waktu barulah pembeli
menerima barang yang dibelinya. Selama waktu itu dapat dikatakan
bahwa pembeli memberikan ”kredit pembeli” kepada panjual/ pemasok
bahan mentah atau barang dagang. Pada umumnya kredit pembeli
diberikan kepada perusahaan-perusahaan agraria yang menghasilkan
bahan dasar, dan kredit ini diberikan oleh perusahaan-perusahaan
industri yang mengerjakan hasil agraria tersebut sebagai bahan dasarnya.

6
4. Kredit Wesel
Kredit wesel ini terjadi apabila suatu perusahaan mengeluarkan
”surat pengakuan utang” yang berisikan kesanggupan untuk membayar
sejumlah uang tertentu kepada pihak tertentu dan pada saat tertentu (surat
promes/ notes payables), dan setelah ditandatangani surat tersebut dapat
di jual atau diuangkan pada bank. Dari surat tersebut diperoleh uang
sebesar apa yang tercantum dalam surat utang tersebut dikurangi dengan
bunga sampai hari jatuh temponya.
Dengan demikian maka ini berarti bahwa pihak yang
mengeluarkan surat utang tersebut menerima kredit selama waktu mulai
diuangkannya sampai saat dimana utang tersebut harus di bayar. Bagi
bank atau pihak yang membeli promes tersebut (pembeli kredit), surat
utang tersebut merupakan tagihan atau wesel tagih (notes receivables),
dan bagi pihak yang mengeluarkan surat utang, surat utang tersebut
merupakan utang wesel (notes payables).
2) Modal Asing Jangka Menengah (intermediate-term debt)
Pada umumnya penggunaan sumber dana jangka menengah ini dirasakan
karena adanya kebutuhan yang tidak dapat dipenuhi dengan sumber dana
jangka pendek disatu pihak dan juga sulit dipenuhi dengan sumber dana
jangka panjang dilain pihak. Modal asing jangka menengah adalah utang
yang jangka waktu atau umurnya lebih dari satu tahun dan kurang dari
sepuluh tahun. Bentuk utama dari kredit jangka menengah adalah term loan
dan leasing.6
1. Term Loan
Term loan adalah kredit usaha dengan umur lebih dari satu tahun
dan kurang dari 10 tahun. Pada umumnya term loan dibayar kembali
dengan angsuran tetap selama suatu periode tertentu (amorization
payment), misalkan pembayaran angsuran dilakukan setiap bulan,
setiap kuartal atau setiap tahun. Term loan ini biasanya diberikan oleh
bank dagang, perusahaan asuransi, supplier atau manufaktur.

6
Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara., hlm. 211

7
2. Leasing
Bentuk lain dari intermediate-term debt adalah leasing. Apabila
kita ingin memiliki suatu aktiva, tetapi hanya menginginkan service
dari aktiva tersebut, kita dapat memperoleh hak penggunaan atas suatu
aktiva itu tanpa disertai dengan hak milik, dengan cara mengadakan
kontrak leasing untuk aktiva tersebut. Dengan demikian leasing adalah
suatu alat atau cara untuk mendapatkan service dari suatu aktiva tetap
yang pada dasarnya sama seperti halnya kalau kita menjual obligasi
untuk mendapatkan service dan hak milik atas aktiva tersebut dan
bedanya pada leasing tidak disertakan hak milik. Lebih khususnya
leasing adalah persetujuan atas dasar kontrak dimana pemilik dari
aktiva (lessor) menginginkan pihak lain (lessee) untuk menggunakan
jasa atas aktiva tersebut selama suatu periode tertentu. Ada tiga bentuk
utama dari leasing yaitu sale and leaseback, services leases dan
financial lease.
3) Modal Asing Jangka Panjang (long-term debt)
Modal asing jangka panjang adalah utang yang jangka waktunya
panjang, umurnya lebih dari sepuluh tahun. Utang jangka panjang ini
umumnya digunakan untuk membiayai perluasan perusahaan (ekspansi)
perusahaan, karena kebutuhan modal untuk keperluan tersebut meliputi
jumlah yang besar.
Adapun jenis atau bentuk-bentuk utama dari utang jangka panjang
adalah:
1. Pinjaman Obligasi (Bonds-Payables)
Pinjaman obligasi adalah pinjaman uang untuk jangka waktu
yang panjang, untuk mana si debitur mengeluarkan surat pengakuan
utang yang mempunyai nominal tertentu. Pembayaran kembali
pinjaman obligasi dapat dijalankan secara sekaligus pada hari jatuh
temponya atau berangsur setiap tahunnya. Apabila pelunasan
sekaligus, maka sistem ini disebut ”shinkin funf system” sedangkan
jika secara berangsur disebut ”amortization system”. Ada tiga macam

8
jenis obligasi yaitu obligasi biasa, obligasi pendapatan dan obligasi
yang dapat ditukarkan.

2. Pinjaman Hipotik (Mortgage)


Pinjaman hipotik adalah pinjaman jangka panjang dimana
pemberi uang (kreditur) di beri hak hipotik terhadap suatu barang
tidak bergerak, agar supaya bila pihak debitur tidak memenuhi
kewajibannya, barang itu dapat di jual dan dari hasil penjualan
tersebut dapat digunakan untuk menutup tagihannya.
b. Modal Sendiri
Modal sendiri adalah modal yang berasalkan dari pemilik perusahaan dan
tertanam dalam perusahaan untuk waktu yang tidak tertentu lamanya. 7Modal
sendiri selain berasal dari luar perusahaan dapat juga berasal dari perusahaan
sendiri, yaitu modal yang dihasilkan atau dibentuk sendiri di dalam perusahaan.
Modal sendiri yang berasal dari intern ialah dalam bentuk keuntungan yang
dihasilkan perusahaan, sedangkan modal sendiri yang berasal dari sumber ekstern
ialah modal yang berasal dari pemilik perusahaan.

7
Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id

9
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Modal atau dana sangat penting bagi perusahaan karena merupakan unsur utama
dalam sistem keuangan perusahaan untuk melakukan kegiatan operasional, dimana
perusahaan harus mempunyai sejumlah dana seperti yang dikemukakan oleh Bambang
Riyanto (2001:5) yang antara lain digunakan untuk: Meningkatkan jumlah aktiva
perusahaan, Penurunan jumlah perusahaan, Kompensasi kerugian, Pembayaran dividen
tunai dan Pembelian kembali saham-saham perusahaan.
Manfaat lain dari tersedianya dana atau modal yang cukup bagi perusahaan
adalah meningkatkan perusahaan dalam melunasi kewajiban jangka pendek, dengan
modal yang mencukupi perusahaan dapat beroperasi dengan lebih efisien karena
kesulitan dalam memperoleh kebutuhan-kebutuhan operasi yang dibutuhkan mudah
didapatkan, selain itu dengan tersedianya modal yang memadai ini perusahaan dapat
bertahan walaupun perekonomian dalam keadaan krisis seperti yang dialami sekarang
ini.
B. SARAN
Apabila dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat kesalahan,dari
pemakalah meminta maaf atasnya. Adapun kritik dan saran yang bersifat membangun
sangat diperlukan dalam pembimbingan pembuatan makalah kedepannya.

10
DAFTAR PUSTAKA

Bambang,Riyanto. Dasar-Dasar Pembelanjaan Perusahaan,Yogyakarta. 1997

Mardiasmo, Otonomi dan Manajemen  Keuangan Daerah, Andi, Yogyakarta, 2002.

Bambang Riyanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan  ( Yogyakarta : Yayasan


Badan Penerbit UGM, 1991 )

Bambang Riayanto, Dasar – dasar Pembelanjaan Perusahaan  (BPFE- Yogyakarta :


2001)

Jumingan, 2005. Analisis Laporan Keuangan. Surakarta: Bumi Aksara.

Munawir, 2007. Analisa Laporan Keuangan. Yogyakarta: Liberty.

Syahyunan, 18 April 2010. Analisis Modal Kerja. www. library.usu.ac.id

https://ilmumanajemen.wordpress.com/2009/01/17/sumber-modal/

11

Anda mungkin juga menyukai