Dari hasil preliminary survey PT Inti Sempurna Alami (ISA), terdapat beberapa risiko yang dihadapi di area penjualan
dan pemasaran. Namun perusahaan telah melakukan upaya pencegahan untuk mengatasi risiko tersebut. Resiko di area
penjualan dan pemasaran meliputi hal-hal sebagai berikut:
Likeli-
No Risk Control Applied Impact Score Rank Risk Mitigation
hood
8 Risiko adanya miss pada Management 4 4 16 3 - Perlu adanya rapat setiap akhir
budgeting maupun adanya selalu bulan untuk mengecek kinerja
ketidakdisiplinan mengadakan divisi serta membandingkan
manajemen dan salesman budgeting pada hasil aktual dengan budget
sebagai eksekutor untuk akhir tahun untuk awal
melakukan eksekusi membuat - Melakukan revisi terhadap
program dengan baik. anggaran fix budget bila diperlukan (jadi
budget tidak harus bersifat fix)
Skala Likelihood Skala Impact
1 Rare Sekali dalam 3 tahun atau kurang 1 Incidental Financial Loss < Rp 10.000.000
6 Frequent Sekali dalam <3 bulan 6 Extreme Financial Loss > Rp 50.000.000
Impact
Likelihood
Incidental Minor Moderate Major Serious Extreme
Rare
Unlikely
Probable 7
Possible 5 3
Likely 8 2 1
Frequent 6 4
1. Risiko tingginya tingkat retur terhadap produk kadaluwarsa akibat harga pasar
yang lebih rendah dibandingkan dengan harga WBP
Risiko tingginya tingkat retur merupakan hal yang sering terjadi. Frekuensinya sekitar
sekali dalam 3 bulan (sesuai umur kadaluwarsa produk rokok). Tingginya tingkat retur
disebabkan karena adanya overstock sehingga rokok dijual pada harga yang lebih rendah
dibanding WBP. Penjualan dengan harga rendah dilakukan untuk memdatangkan cash
in flow. Namun ternyata justru memperbanyak retur karena jangka waktu kadaluwarsa
rokok sangat cepat, dan overstock tidak dapat terjual dengan cepat. Hal ini menyababkan
PT ISA merugi dalam nominal yang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta.
5. Risiko jumlah credit limit dan jaminan bank garansi yang tidak proporsional
nilainya
Kondisi penjualan yang ada di Channel sub agen sering dijumpai jumlah credit limit dan
jaminan bank garansi yang sudah tidak proporsional. Oleh sebab itu, untuk risiko credit
limit dan jaminan bank garansi tidak proporsional diberikan nilai 4 untuk likelihood nya
dan diberikan nilai 3 untuk impact nya.
7. Risiko kegagalan dalam mendeteksi beberapa titik yang seharusnya sudah sesuai
dengan kriteria Sub Agen kelas 4 ataupun 5
Terdapat risiko manajemen PT ISA tidak dapat mendeteksi adanya sub agen baru. Risiko
ini kemungkinan terjadinya probable, yaitu sekali dalam 6 bulan hingga 1 tahun.
Kerugian yang ditimbulkan sekitar 10 juta hingga 20 juta.
Risiko kegagalan dalam - Sub agen yang memenuhi - Memeriksa kemungkinan terjadinya 7
mendeteksi beberapa kriteria mengajukan surat probable
titik yang seharusnya permohonan kepada PT ISA - Memeriksa kriteria Sub Agen kelas 4
sudah sesuai dengan agar PT ISA dapat segera atau 5
kriteria Sub Agen kelas merespon dan menilai kriteria - Memeriksa nota penjualan dengan target
4 ataupun 5 sesuai peraturan penjualan menjadi sub agen kelas 4 atau 5
- Melakukan observasi lapangan ke outlet
Sub Agen
Risiko program skema - Penjualan bonus tetap dicatat - Melakukan observasi lapangan terkait 8
penjualan yang tidak pada nota penjualan retail. program skema penjualan
sampai ke tangan - Membuat packaging rokok yang - Mewawancarai customer terkait skema
customer disatukan dengan bonus dan penjualan
diberi segel - Memeriksa nota penjualan, materi
promosi, bonus dengan barang yang
diantarkan
- Melakukan konfirmasi terkait program
yang ada kepada customer
3) Rekomendasi
Condition : Resiko tingginya tingkat retur terhadap produk kadarluwarsa akibat harga pasar yang lebih
rendah dibandingkan dengan harga WBP
Criteria : Idealnya produk terjual sebelum kadarluwarsa dengan harga pasar yang tepat
Cause : Resiko terjadi karena tingginya tingkat retur yang disebabkan adanya overstock sehingga
rokok dijual oada harga yang lebih rendah dibandingkan WBP
Effect : Tingginya tingkat retur terhadap produk kadarluwarsa dan overstock menyebabkan
kerugian PT ISA dalam nominal yang cukup besar, yaitu lebih dari 50 juta.
Recommendation : Memberikan peraturan dalam ketentuan harga penjualan. Kemudian dianjurkan adanya
mekanisme penentuan harga sebelum dijual dan pemberlakuan batas waktu retur. Sebelum
produk dijual harus melakukan pengecekan stock barang ke channel sub agen untuk
mengetahui kadaluwarsa produk dan memeriksa mekanisma penentuan harganya.
Condition : Resiko deadstock terhadap brand-brand yang belum mencapai tahap maturity
Criteria : Idealnya memodifikasi pasar untuk menarik perhatian dan merebut pelanggan pesaing
Cause : Resiko terjadi karena beberapa brand yang belum mencapai tahap maturity, sehingga
terdapat resiko barangnya tidak dapat terjual dan akhrinya kadaluwarsa.
Effect : Deadstock terhadap brand yang belum mencapai tahap maturity mengakibatkan kerugian
terhadap PT ISA yang frekuensi terjadinya sekitar sekali dalam 3 bulan (sesuai umur
kadaluwarsa rokok) dan menimbulkan kerugian sekitar 30 – 40 juta.
Recommendation : Sebaiknya melakukan uji pasar sebelum mengirim persediaa ke area penjualan untuk
memastikan apakah segmen pasarnya sudah sesuai. Memantau pergerakan persediaan dan
menetapkan batas waktu persediaan tidak bergerak di gudang untuk mencegah produk
expired. Dan melakukan rotasi seecepat mungkin pada produk yang tidak terjual pada
waktu tertentu untuk meminimalisir kerugian perusahaan.
Condition : Resiko adanya miss pada budgeting maupun adanya ketidaksiplinan manajemen dan
salesman sebagai eksekutor untuk melakukan eksekusi program dengan baik
Criteria : Idealnya lebih tegas dalam mengatur budgeting
Cause : Resiko terjadi karena management tidak mengevaluasi kinerja dan hanya berpatok pada
budget yang telah dibuat, sehingga menyebabkan resiko miss dan katidakdisiplinan
manajemen dan salesman sebagai eksekutor untuk melakukan eksekusi program yang baik.
Effect : Miss pada budgeting memberikan dampak pada PT ISA yang frekuensi terjadinya sekitar
sekali dalam 3 hingga 6 bulan dan mengakibatkan kerugian sekitar 30 – 40 juta.
Recommendation : Memperbanyak komunikasi dengan melakukan rapat setiap akhir bulan untuk mengecek
kinarja divisi dan membanfingkan hasil aktual dengan budget awalnya. Membuat pelatihan
untuk manajemen dan salesmen dalam meningktakan kedisiplinan terhadap tanggung
jawab yang diberikan.
Condition : Resiko jumlah credit limit dan jaminan bank garansi yang tidak proporsional nilainya
Criteria : Idealnya perusahaan telah membagi Sub Agen sebelum menentukan credit limit dan
jaminan bank garansinya
Cause : Resiko ini terjadi karena kondisi penjualan yang ada di channel sub agen sering dijumpai
jumlah credit limit dan jaminan bank garansi yang sudah tidak proposiaonal karena adanya
upgrade/downgrade kelas.
Effect : Resiko piutang perusahaan menjadi cukup tinggi
Recommendation : Membuat daftar kredit limit untuk setiap customer dimana pada dokumen tersebut terdapat
perubahan level kredit limit dan membuat perauran baru terkait dengan kredit limit guna
untuk mengatur resiko tersebut. Perubahan kredit limit Sub Agen harus disertai dengan
dokumen berita acara.
Condition : Resiko kegagalan dalam mendeteksi beberapa titik yang seharusnya sudah sesuai dengan
kriteria Sub Agen kelas 4 ataupun 5
Criteria : Idealnya lebih teliti dalam mendeteksi
Cause : Resiko terjadi karena manajemen PT ISA tidak dapat mendeteksi adanya sub agen baru
Effect : Kegagalan dalam medeteksi sudah pasti memberikan dampak kemungkinan terjadinya
probable, yaitu sekali dalam 6 bulan hingga 1 tahun dan kerugiaan yang ditimbulkan
sekitar 10 – 20 juta.
Recommendation : Perusahaan sebaiknya memberikan peraturan penjualan, seperti pelanggan yang akan
mengajukan menjadi Sub Agen akan dinilai terlebih dahulu tentang kriterianya yang
dilakukan oleh manajemen area. Mengecek kriteria Sub Agen kelas 4 atau 5, memeriksa
nota penjualan dengan targen majadi sub agen kelas 4 atau 5, dan melakukan observasi
lapangan ke outlet Sub Agen.
Condition : Resiko program skema penjualan yang tidak sampai ke tangan customer
Cause : Resiko ini terjadi karena salae ingin meperoleh keuntungan pribadi
Penjualan menurun karena tujuan utama promosi tidak tercapai, sehingga dampaknya
Effect : mempengaruhi trust/loyalitas jika sampai pelanggan tahu bahwa bonus atas pemebelian
tidak diberikan oleh sales
Lebih baik materi promosi atau bonus langsung dijadikan satu packingan dengan produk
Recommendation : utamanya. Jika perusahaan memiliki budget lebih, perusahaan dapat memberikan segel
supaya sales tidak dapat seenaknya sendiri mengambil bonus untuk dijual kembali.