Anda di halaman 1dari 3

No Bahan Alat Prosedur Hasil Kelebihan Kekurangan

Jurnal
A etanol, - Alat reflux - cabai dicuci, dikeringkan 1. Oleoresin reflux - yang digunakan - kurang prosedur
kloroform, - alat destilasi dalam ruang terbuka (2 kloroform sebanyak 39,4 g cabai rawit utuh (tidak penapisan fitokimia dan
dietil eter - kertas saring minggu), diblender, (39,4%) menghasilkan dipisah-pisah) jadi kromatografi lapis tipis
dan aquades - baskom diayak dengan mesh 65 kristal capsaicin sebanyak proses awalnya tidak (tapi bisa ditambahin
- Cabai rawit -neraca analitik 0,5 g (0,5%) repot sendiri pake metode di
(Capsicum - termometer 2. Titik leleh yang - pelarutnya mudah jurnal lain)
frutescens) -ayakan 65 mesh dihasilkan 66oC (titik leleh ditemukan, alat dan - waktu pengeringan
-aluminium foil standar capsaicin adalah bahan sudah tersedia cabai rawitnya 2 minggu
-blender 65,4oC) di kampus kalau sesuai jurnal
-hot plate 3. Indeks bias 1,4694 - titik leleh, indeks
-magnetic stirrer (indeks bias standar bias yang didapatkan
-desikator capsaicin adalah 1,4690) sangat mendekati
-refracto-meter 4. hasil inframerah (IR) standar
-penentu titik leleh diduga bahwa
- FTIR isolat merupakan suatu
(serbuk cabai rawit yang
senyawa capsaicin dengan
digunakan sebanyak 100
adanya gugus -OH, -NH,
g)
-CH2, -CH3, C=C, C=O
- penentuan titik leleh
dan O-CH3.
dengan pipa kapiler
- penentuan indeks bias
dengan refractometer
- spektrofotometri IR

B buah cabai -alat penggiling - pengumpulan dan 1. Kapsinoid ada dalam - prosedur lengkap - harus memisahkan
rawit simplisia, determinasi di FTIH maserat etil asetat dari (bisa jadi acuan kalau bagian2 cabai rawit
(Capsicum -lemari pengering - penetapan kadar abu bagian sampel plasenta mau ambil jurnal lain terutama bagian
frutescens) simplisia, total, penetapan kadar (sesuai literatur) yang kurang lengkap) plasentanya
yang terdiri -krus abu larut air, penetapan 2. per 2 gram maserasi - maserasi di jurnal ini
dari -porselen, kadar abu tidak larut didapatkan hasil isolat pakai bantuan alat
plasenta, biji -tanur, asam, penetapan 27,5 mg/gram ultrasonik (bisa
dan kulit, -rotavapor kadar sari larut etanol, 3. titik leleh yang dimodifikasi jadi gausah
etanol 96%, -penyemprot bercak penetapan kadar didapatkan 63,5 – 64oC pake alat ultrasonic tapi
n-heksana, H2SO4 10%, sari larut air dan (standarnya 65,4oC) waktu maserasinya lebih
etil asetat, -timbangan penetapan kadar air lama)
kloroform, -bejana - penapisan fitokimia
metanol, kromatografi alkaloid, flavonoid, tanin,
asam -cawan petri kuinon, saponin,
klorida, mikropipet steroid/triterpenoid
asam sulfat, -lampu UV
pereaksi -penangas air
Dragendorff, -alat
pereaksi gelas standar,
Mayer, -Melting Point
pereaksi Apparatus
Liebermann- -spektrofotometer
Bouchard, RMI
CO2 cair, air
suling, plat
silika gel 60
F254
(Merck®
), (bobot masing-masing
silika gel 60 bagian buah cabai rawit
(Merck® sebanyak 2 gram,
), silika gel maserasi dibantu alat
GF254 ultrasonik)
(Merck® - dilakukan kromatografi
). lapis tipis menggunakan
pengembang kloroform :
metanol : asam asetat
(9,5 : 0,5 : 0,1)
- kristal yang terbentuk
adalah dari pelarut etil
asetat terhadap plasenta,
diuapkan (diangin-angin)
pada suhu kamar
- pencucian kristal

Anda mungkin juga menyukai