Anda di halaman 1dari 17

Nama : Umi Fauzah

Nim : 1903093
Matkul : Terapi Aktino
Kelas. : Akfis B
PENGGUNAAN SENSOR PASSIVE INFRARED

Abstrak: Pada umumnya aktifitas orang-orang yang tinggal di perkotaan besar begitu banyak dan
padat sehingga menjadikannya jarang berada di rumah, hampir sebagai besar waktu mereka dihabiskan di
tempat kerja karena tuntutan pekerjaan karena hal inilah menyebabkan kekuatiran bagi mereka dikala
meninggalkan rumah walaupun sebenarnya mereka telah memberi pengaman berupa alat konvensional
dalam ini adalah berupa gembok atau bagi yanng tinggal di komplek bisa menyewa satpam, tetapi ini
tidak menjadi jaminan karena adakalah terjadi kelalaian dan dimungkin di kala malam hari mereka
ketiduran karena kecapean hal ini rawan terjadinya tindak kejahatan yang terjadi pada lingkungan rumah.
Salah satu cara pemanfaatan teknologi di bidang ini adalah penggunaan sensor Passive Infrared Receiver
(PIR). Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) merupakan sebuah sensor yang biasa digunakan untuk
mendeteksi keberadaan manusia. Proses kerja sensor ini dilakukan dengan mendeteksi adanya radiasi
panas tubuh manusia yang dapat diubah menjadi tegangan,Sensor Passive Infrared Receiver (PIR) sangat
tepat digunakan untuk membuat suatu sistem pemantauan ruang jarak jauh yang dapat dimanfaatkan
pemilik rumah tanpa harus takut meninggalkan rumahnya. Berdasarkan hasil pengujia : Sensitifitas
darisensor Passive Infrared Receiver (PIR) mengirim data hasil pengamatan kepaadmikrokontrolertelah
terukur dengan delay rata-rata SMS 15.1 detik dan Pada umumnya sensor Passive Infrared Receiver
(PIR) ini memiliki jangkauan pembacaan efektif hingga 5 meter, dan sensor ini sangat efektif digunakan
sebagai human detector.
Kata Kunci: kejahatan, sensor, passive infrared receiver,

adakalah terjadi kelalaian dan dimungkin di kala


PENDAHULUAN
malam hari mereka ketiduran karena kecapean hal
Pada umumnya aktifitas orang-orang yang
ini rawan terjadinya tindak kejahatan yang terjadi
tinggal di perkotaan besar begitu banyak dan padat
pada lingkungan rumah.
sehingga menjadikannya jarang berada di rumah,
Akhir-akhir ini semakin sering terjadi, angka
hampir sebagai besar waktu mereka dihabiskan di
kriminalitas pun semakin meningkat, para pencuri
tempat kerja karena tuntutan pekerjaan karena hal
biasanya menarget rumah-rumah kosong atau yang
inilah menyebabkan kekuatiran bagi mereka dikala
ditinggal oleh penghuninya dan biasanya modusnya
meninggalkan rumah walaupun sebenarnya
dengan mencongkel atau merusak pintu. membantu
mereka telah memberi pengaman berupa alat
memperingati atau memberi tahu jika ada yang
konvensional dalam ini adalah berupa gembok
ingin berniat jahat ataupun memasuki rumah anda
atau bagi yanng tinggal di komplek bisa menyewa
dalam keadaan anda tidak ada di tempat atau rumah
satpam, tetapi ini tidak menjadi jaminan karena
dalam keadaan kosong maupun tidak, maka untuk
berpenghuni. Kebutuhan akan suatu sistem yang
itu perlu dibuat alat bisa bereaksi dan berkerja
memberikan keamanaan itu sangat diminati
secara otomatis serta memberitahu pengguna
banyak orang. Untuk mengatasi masalah pencuri
apabila ada terdeteksi panas tubuh manusia dan
memang sudah ada, yaitu dengan memasang suatu
sinar inframerah pasif yang di keluarkan dari tubuh
sistem keamanan rumah dengan menggunakan
manusia atau indikator pencuri.
berbagai macam bentuk, diantaranya ada yang
Melihat sering terjadinya tindak kejahatan yang
menggunakan kamera pemantau dan ada pula yang
dilakukan pencuri dengan sasaran rumahrumah
menggunakan jenis pengaman yang lebih canggih
penduduk baik yang sedang ditinggal oleh
lagi seperti automatic door yang hanya dapat
pemiliknya maupun tidak, membuat orang resah
dibuka dengan kode atau password. Salah satu cara
apabila hendak meninggalkan rumahnya tanpa
pemanfaatan teknologi lain di bidang ini adalah
penggunaan sensor PIR. Sensor PIR merupakan
sebuah sensor yang biasa digunakan untuk
mendeteksi keberadaan manusia. Proses kerja
sensor ini dilakukan dengan mendeteksi adanya
radiasi panas tubuh manusia yang dapat diubah
menjadi tegangan. Sensor PIR sangat tepat
digunakan untuk membuat suatu sistem
pemantauan ruang jarak jauh yang dapat
dimanfaatkan pemilik rumah tanpa harus takut
meninggalkan rumahnya [1].

I. LANDASAN TEORI
A. Mikrokontroler
Mikrokontroler popular yang pertama dibuat
oleh Intel pada tahun 1976, yaitu mikrokontroler 8-
bit Intel 8748. Mikrokontroler tersebut adalah
bagian dari keluarga mikrokontroler MCS-48.
Sebelumnya, Texas instruments telah memasarkan
mikrokontroler 4- bit pertama yaitu TMS 1000
pada tahun 1974 (Andrianto 2008:2).
Mikrokontroler adalah sebuah sistem komputer
lengkap dalam satu serpih (chip). Mikrokontroler
lebih dari sekedar sebuah mikroprosesor karena
sudah terdapat atau berisikan ROM (Read-Only
Memory), RAM (Read-Write Memory), beberapa
bandar masukan maupun keluaran, dan beberapa
peripheral seperti pencacah/pewaktu, ADC
(Analog to Digital converter), DAC (Digital to
aktifnya material pyroelektric di dalam sensor
Analog converter) dan serial komunikasi [2].
yang kemudian menghasilkan arus listrik [3].

B. Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)


Passive Infrared Receiver merupakan sebuah
Sensor PIR (Passive Infrared Received) adalah
sensor berbasis infrared. Akan tetapi, tidak seperti
sensor yang digunakan untuk mendeteksi adanya
sensor infrared kebanyakan yang terdiri dari IR
pancaran sinar infra merah. Sensor PIR (Passive
LED dan fototransistor. PIR tidak memancarkan
Infrared Received) bersifat pasif, artinya sensor ini
apapun seperti IR LED. Sesuai dengan
tidak memancarkan sinar infra merah tetapi hanya
namanya„Passive‟, sensor ini hanya merespon
menerima radiasi sinar infra merah dari luar.
energi dari pancaran sinar inframerah pasif yang
dimiliki oleh setiap objek bergerak yang terdeteksi
olehnya . Pengertian dari Infra Red atau Infra
merah adalah gelombang elektromagnetik yang
tidak dapat ditangkap mata, dengan panjang
gelombang antara 0,78 m sampai 1mm [4].

Gambar 1. Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)

Sensor ini biasanya digunakan dalam


perancangan detektor gerakan berbasis PIR
(Passive Infrared Received). Karena semua benda
memancarkan energi radiasi, sebuah gerakan akan Gambar 2. Sensor PIR (Passive Infrared Receiver)
terdeteksi ketika sumber infra merah dengan suhu
C. Buzzer
tertentu (misal: manusia) melewati sumber infra
Buzzer adalah suatu alat yang dapat mengubah
merah yang lain dengan suhu yang berbeda (misal:
sinyal listrik menjadi sinyal suara. Pada umumnya
dinding), maka sensor akan membandingkan
buzzer digunakan untuk alarm, karena
pancaran infra merah yang diterima setiap satuan
penggunaannya cukup mudah yaitu dengan
waktu, sehingga jika ada pergerakan maka akan
memberikan tegangan input maka buzzer akan
terjadi perubahan pembacaan pada sensor.
mengeluarkan bunyi. Frekuensi suara yang di
Sensor PIR (passive infrared receiver) terdiri
keluarkan oleh buzzer yaitu antara 1-5 KHz [5].
dari beberapa bagian yaitu: 1. Lensa Fresnel 2.
Penyaring Infra Merah 3. Sensor Pyroelektrik 4.
Penguat Amplifer 5. Komparator Gambar 2. Arah
jangkauan gelombang sensor PIR Seperti yang
ditunjukkan pada Gambar 2, ketika ada sebuah
objek melewati sensor, pancaran radiasi infra
Gambar 3. Simbul dan Bentuk Buzzer
merah pasif yang dihasilkan akan dihasilkan akan
Alarm berfungsi untuk memberitahukan jika
dideteksi oleh sensor. Energi panas yang dibawa
terjadi suatu kejadian tidak sesuai dengan yang
oleh sinar infra merah pasif ini menyebabkan
diinginkan. Alarm yang akan digunakan pada alat
ini adalah alarm DC (buzzer). Gambar di bawah ini
pengolahan pesan). Dan untuk sebuah sistem yang
merupakan gambar rangkaian driver penguat alarm
besar umumnya menggunakan database untuk
[6].
penyimpanan data [8].

E. AT Command
Perintah AT (Hayes AT Command) digunakan
untuk berkomunikasi dengan terminal (modem)
melalui gerbang serial pada komputer. Dengan
penggunaan perintah AT, dapat diketahui atau
dibaca kondisi dari terminal, seperti mengetahui
kondisi sinyal, kondisi baterai, mengirim pesan,

Gambar 4. Rangkaian Penguat Alarm


membaca pesan, menambah item pada daftar
telepon, dan sebagainya. Pada Tabel 1
diperlihatkan beberapa jenis perintah AT yang
D. Short Message Service (SMS)
berhubungan dengan penanganan pesan-pesan
Istilah GateWay dapat diartikan sebagai
SMS.
gerbang, namun pada dunia komputer gatway
Komunikasi data antara telepon seluler dengan
dapat diartikan sebagai jembatan
peripheral lain seperti mikrokontroler dilakukan
penghubungantara satu sistem dengan sistem yang
secara serial menggunakan perintah-perintah AT
lain, sehingga dapat terjadi suatu pertukaan data
(Hayes AT Command), dengan mengirimkan
antara sistem tersebut, dengan demikian SMS
telepon seluler untuk melakukan apa yang
Gateway dapat diartikan sebagai suatu
diperintahkan. Tabel berikut beberapa pereintah-
penghubunguntuk lalu lintas dat-data SMS, baik
perintah AT yang digunakan untuk mengirim SMS
yang dikirm maupun yang diterima [7].
[9].
SMS Gateway adalah sebuah perangkat yang Tabel 1. AT Command pada SMS
menawarkan layanan transit SMS,
Perintah Fun
mentransformasikan pesan ke jaringan selular dari gsi
AT+CMG Mengirim sebuah perintah SMS
media lain, atau sebaliknya, sehingga C
AT+CMG Menghapus sebuah SMS
memungkinkan pengiriman atau penerimaan pesan D
AT+CMG Memori
SMS dengan atau tanpa menggunakan ponsel. F
AT+CMG SMS Format
Sebagaimana penjelasan diatas, SMS Gateway R
AT+CMG Membaca dalam sebuah SMS
dapat terhubung ke media lain seperti perangkat S
AT+CSC Mengirim sebuah SMS
SMSC dan server milik Content Provider melalui A Alamat dari pusat SMS
servis
link IP untuk memproses suatu layanan SMS. AT+CMG Daftar SMS yang terdapat di
L HP
Sebuah sistem SMS Gateway, umumnya terdiri Alamat dari sebuah SMS
AT+CSC Service
komponen hardware (server/ komputer yang A Center
Menampilkan pesan yang baru
dilengkapi dengan perangkat jaringan) dan AT+CMN masuk
I
software (Aplikasi yang digunakan untuk

F. Pengertian Dan Perbedaan jaringan CDMA


Dan GSM CDMA adalah teknik akses jamak yang
a. CDMA (Code Division Multple Access) menggunakan kode tertentu untuk membedakan

user yang satu dengan yang lainnya. Teknologi ini


pertama kali dikeluarkan (TIA)
Telecommunication Industry Association, dengan G. Pendeteksi Gerak
adanya institusi sebagai motor penge mbangnya. a. Pendeteksi
CDMA adalah sebuah bentuk pemultipleksan Pendeteksi atau yang sering disebut Deteksi
(bukan sebuah skema pemodulasian) dan sebuah adalah Usaha menemukan dan menentukan
metode akses secara bersama yang membagi kanal keberadaan, anggapan, atau kenyataan, deteksi ini
tidak berdasarkan waktu (seperti pada TDMA) usaha untuk melacak sesuatu hal atau benda hidup
atau frekuensi (seperti pada FDMA), namun maupun mati untuk diketahui kebenarannya.
dengan cara mengkodekan data dengan sebuah b. Gerak
kode khusus yang diasosiasikan dengan tiap kanal Gerak adalah suatu perubahan tempat
yang ada dan menggunakan sifat-sifat interferensi kedudukan pada suatu benda dari titik
konstruktif dari kode kode khusus itu untuk melak keseimbangan awal. Sebuah benda dikatakan
ukan pemultipleksan. bergerak jika benda itu berpindah kedudukan
CDMA menggunakan teknologi spread- terhadap benda lain baik perubahan kedudukan
spectrum untuk mengedarkan sinyal informasi yang menjauhi maupun yang mendekat [11].
yang melalui bandwidth yang lebar (1.25 MHz).
CDMA membawa manfaat yang besar dan berada H. Alarm
diatas teknologi serupa yang lain untuk saat ini. Alarm dapat didefenisikan sebagai bunyi atau
CDMA menawarkan kapasitas jaringan yang peringatan atau pemberitahuan, dalam istilah
terbesar untuk melayani lebih banyak pelanggan jaringan, alarm dapat juga didefenisikan sebagai
dengan biaya infrastrukstur yang sama. CDMA pesan berisi pemberitahuan ketika terjadi
menawarkan kecepatan transmisi data paling tinggi penurunan atau kegagalan dalam penyampaian
diantara yang lain. sinyal komunikasi data ataupun ada peralatan yang
b. GSM (Global System for Mobile mengalami kerusakan (penurunan kinerja), pesan
Communication) ini digunakan untuk memperingatkan operator atau
GSM itu singkatan dari Global System for administrator menganai adanya masalah (bahaya)
Mobile Communication yang mulai diproduksi di pada jaringan. Alarm memberikan tanda berupa
era 1980-an. GSM beroperasi pada 900-1800 MHz sinyal, bunyi, ataupun sinar. Sedangkan fungsi
di Eropa dan India,sedangkan di AS sekitar 1900 alarm memberitahukan apabila terjadi bahaya dan
MHz. Pengguna GSM menggunakan kartu SIM kerusakan ataupun kejadian yang tidak diinginkan
untuk bisa terhubung ke penyedia layanan. Kartu pada jaringan melalui sinyal sehingga memberi
SIM adalah memori removable kecil yang dapat peringatan secara jelas agar dapat di antisipasi
menampung semua data dan nomor identifikasi [12].
satu kebutuhan untuk mengakses layanan operator
tertentu nirkabel [10].
II. METODE PENELITIAN
A. Flowchart Alat Pendeteksi Gerak

Gambar 7. Pengaturan Proses Alat.

Sensor ini hanya untuk mendeteksi panas tubuh


manusia, apabila ada manusia mendekati sensor
tersebet paling jauh jarak 3 Meter, maka sensor oti
akan mendeteksi adanya suhu panas manusia, lalu
mengirim sinyal ke mikro untuk diproses, pada
posisi ini menjadi indikator bagi mikro untuk:
1. Memberi sinyal pada Port2 untuk
mengaktifkan saklar dan Alarm.
2. Mengirim perintah ke Modem melalui port4
mengirim perintah mengirim SMS ke
Handpone. Program SMS dan Alarm ini telah
di atur dalam mikrokontroler.

C. Perancangan pembuatan dan penempatan Alat


1. Pembuatan Alat

Gambar 5. Flowchart Pendeteksi Gerak Sensor ini hanya untuk mendeteksi panas tubuh
manusia, apabila ada manusia mendekati
B. Diagram Blok Kerja Alat sensor tersebet paling jauh jarak 3 Meter, maka
sensor oti akan mendeteksi adanya suhu panas
manusia, lalu mengirim sinyal ke mikro untuk
diproses, pada posisi ini menjadi indikator bagi
mikro untuk memproses untuk mengaktifkan
Alarm dan mengirim SMS Otomatis, di dalam
mikrokontroler ini telah ditanam suatu program
untuk memproses dan mengirim sinyal untuk
mengaktifkan alarm dan pengiriman SMS.

Gambar 6. Blok Diagram Kerja Alat

2. Penempatan Alat
Gambar 8. Sketsa Penempatan Alat
Gambar 10. Modem Wavecom Fastrack GSM
Penempatan Alarm diletakkan pada Pintu untuk pengiriman SMS

rumah karena menjadi pusat jalan keluar masuk


rumah. Penempatan ini akan sangat
menguntungkan, karena biasanya pencuri sering
kali merusak pintu rumah disaat mereka ingin
melakukan niat jahat mereka yang merugikan
orang lain, waktu mereka melawati pintu maka
disaat itulah alat akan berkerja dan mendeteksi
suhu panas dari tubuh manusia yang mendekati
area Sensor tersebut, setelah terdeteksi maka Gambar 11. Downloader (Alat yang digunakan untuk
menanam program dari Komputer Mikro)
sismin dari Sensor akan mengirim sinyal ke Mikro
Gambar 15. Gambar Rangkaian Pendeteksi Gerak Berbasis
untuk mengaktifkan Alarm dan Pengiriman SMS
Short Messag Service Gateway dengan menggunakan
otomatis. Sensor Passive Infrared

Downloader dihubungkan dengan PORT ISP


sistem minimum, Sensor PIR dihubungkan dengan
PORTB sistem minimum, Driver Alarm
dihubungkan dengan PORTC sistem minimum,
Modem dihubungkan dengan PORTD sistem
minimum melalui kabel serial (kabel data), Sistem
minimum dan Modem diaktifkan dengan power
suplay.
Downloader berguna untuk memasukan
program yang telah dibuat di komputer
menggunakan Codevision AVR ke dalam sistem
minimum. Program ini mengontrol proses
pembacaan sensor, pengaktifan alarm dan
pengiriman sms. Sensor PIR berfungsi untuk
mendeteksi adanya gerakan oleh manusia, apabila COMMAND untuk pengiriman sms, sehingga
sensor mendeteksi gerakan, maka sensor PIR setiap sensor mendeteksi gerakan maka modem
akan mengirimkan data High (1) ke PORTB akan mengirimkan SMS peringatan. Pada saat
sistem minimum. Oleh program yang telah sensor tidak mendeteksi gerakan, maka baik alarm
ditanam ke dalam sistem minimum, data ini maupun modem tidak diaktifkan. Sensor PIR dan
dianalisis untuk selanjutnya mengirimkan Driver Alarm mendapat supplay energi dari sistem
perintah mengaktifkan alarm yang dihubungkan yaitu sebesar 5v, sedangkan sistem minimum dan
di PORTC dan juga memerintah modem untuk modem mendapat daya dari power suplay dengan
mengirimkan SMS. Modem ini dihubungkan output 7,5 volt dan arus 1A.
dengan PORTD sistem minimum yaitu pada PIN Sensor PIR ini bekerja dengan menangkap
RXD (penerima) dan TXD (pengirim). energi panas yang dihasilkan dari pancaran sinar
Driver alarm mendapat data High dari sistem inframerah pasif yang dimiliki setiap benda
minimum sehingga mengaktifkan relay yang dengan suhu benda diatas nol mutlak. Seperti
terhubung ke rangkaian alarm, sehingga alarm tubuh manusia yang memiliki suhu tubuh kira-kira
akan berbunyi, alarm akan berbunyi dengan 32 derajat celcius, yang merupakan suhu panas
interval sekitar 3 detik setiap kali sensor yang khas yang terdapat pada lingkungan.
mendeteksi gerakan. Pancaran sinar inframerah inilah yang kemudian
Modem mendapat data serial perintah ditangkap oleh Pyroelectric sensor yang
pengiriman sms yaitu menggunakan AT merupakan inti dari sensor PIR ini sehingga

menyebabkan Pyroelectic sensor yang terdiri dari maka alarm akan berbunyi dan manajemen pesan
galium nitrida, caesium nitrat dan litium tantalate sms baik untuk pengiriman, pengaturan, antrian
menghasilkan arus listrik. Mengapa bisa SMS, penerimaan SMS.
menghasilkan arus listrik, Hal ini dikarenakan Saat mengirim pesan dari handphone, pesan
pancaran sinar inframerah pasif ini membawa tersebut dikirim ke SMSC baru diteruskan ke nomor
energi panas ketika seseorang berjalan melewati handphone tujuan. Konsumen dapat mengetahui
sensor, sensor akan menangkap pancaran sinar status dari pesan. Jika handphone tujuan akan
inframerah pasif yang dipancarkan oleh tubuh mengirimkan pesan konfirmasi ke SMSC yang
manusia yang memiliki suhu yang berbeda dari menyatakan bahwa telah diterima, kemudian SMSC
lingkungan sehingga menyebabkan material mengirim kembali status tersebut kepada
pyroelectric bereaksi menghasilkan arus listrik handphone pengirim. Jika handphone mati atau
karena adanya energi panas yang dibawa oleh sinar tidak aktif, pesan yang akan dikirim akan disimpan
inframerah pasif tersebut. pada SMSC sampai period validity (batas waktu
Ketika manusia itu melakukan gerakan, maka pengiriman) terpenuhi. Period validity terlewati
tubuh manusia itu akan menghasilkam pancaran maka pesan yang akan dikirim akan dihapus dari
sinar inframerah pasif dengan panjang gelombang SMSC dan SMSC akan mengirimkan informasi ke
yang bervariasi sehingga menghasilkan panas nomor pengirim bahwa SMS yang dikirim belum
berbeda yang menyebabkan sensor merespon atau gagal diterima.
dengan cara menghasilkan arus pada material
Pyroelectricnya dengan besaran yang berbeda beda
A. Pembahasan
a. Pengujian Sistem
Pengujian dan Analisa Mikrokontroler
Atmega16 berfungsi sebagai pusat pengolahan
data dan pengendali bagi perangkat lain seperti
relay, dan modul GSM Wavecom Pada saat
handphone mengirim SMS maka SMS tersebut
akan diterima oleh modem GSM Wavecom
kemudian akan diolah oleh mikrokontroler
ATmega16. Jika SMS sesuai dengan program
yang telah tersimpan maka mikrokontroler akan
menggerakan relay.
Pengujian dari sistem pendeteksi keamanan
ruangan dilakukan pada beberapa aspek
diantaranya:
a. mendeteksi Objek berkisar antara 1
meter - 5 meter.
b. Kecepatan pengiriman data
c. Jenis data yang dikirim berupa teks
Tabel 2. Percobaan pada manusia hewan dan
benda pada jarak 1- 7 meter

N Uji Manusi He Be Ja
o coba a wan nda ra
k
1 Uji 1  - - 1
2 Uji 2  - - 2
3 Uji 3  - - 3
4 Uji 4  - - 4
5 Uji 5  - - 5
6 Uji 6 - - - 6
7 Uji 7 - - - 7

Pada percobaan pada jarak diatas 5 meter ini


kita menemukan hasil yang berbeda dari hasil
percobaan sebelumnya, hasil percobaan yang
dilakukan semuanya tidak ada yang terdeteksi.
Alasan nya karena jarak yang bisa dideteksi oleh
sensor paling jauh pada jarak 5 meter dan hanya
berfungsi pada manusia bukan pada hewan
maupun benda.
Tabel 3. Data hasil pengujian dalam satuan detik
N T T W
o a e a
n r k
g d t
g e u
a t
l e s
k m
s s
i
d
i
Pengujian pada mikrokontroler yang bertugas menerima data logic dari sensor PIR telah dilakukan
pengaktifan port dari wireless modem yang active low (aktif ketika menerima data logic “0”)

Aplikas Laser Penggunaan Terapi Laser Pada


Intervensi Fisioterapi
Terapi Laser Terapeutik- merupakan sebuah intervensi dari Fisioterapi yang
digunakan untuk mengobati pasien-pasien yang memiliki indikasi terhadap
terapi laser. Terapi laser akan memberikan efek-efek yang baik bagi pasien,
semisalnya efek pengurangan rasa nyeri pada cedera akut dan sebagainya.
Namun sebelum lanjut membaca, artikel ini akan membahas
mengenai petunjuk cara penggunaan terapi laser pada intervensi fisioterapi,
untuk mengetahui lebih lanjut silahkan simak bahasan berikut ini.

Terapi Laser

Cara Penggunaan infrared terapi Laser Pada


Intervensi Fisioterapi
1. Teknik Terapi Laser
Ada beberapa teknik yang dapat digunakan ketika meradiasi jaringan target. 
 Pendekatan kontak langsung
Metode yang paling umum adalah penerapan kepala laser yang stabil ke
jaringan permukaan dengan kontak penuh dan langsung. Pertahanlkan
kontak yang kukuh dengan tekanan sedang untuk menghasilkan
perpindahan dan penyerapan sinar yang terbaik pada jaringan target.
 Teknik stasioner (melayang) (tidak langsung/nonkontak)
 Teknik melayang yaitu membuat kepala aplikator melayang sekitar 4-9
mm di atas permukaan jaringan. Aplikator ditahan pada posisi
nonkontak yang stabil. Teknik ini sangat berguna jika teknik kontak
langsung menjadi kontraindikasi.

Bisa saja terdapat luka terbuka atau area kulit hiperalgesia yang akan
menghalangi aplikator berkontak langsung. Karena kepala laser berada
di atas permukaan, maka banyak persebaran berkas yang menyimpang.

Pelindung mata sangatlah penting. Selain itu, keseluruhan energi efektif


yang dihantarkan ke jaringan yang levih dalam dengan penggunaan SLD
dan LED menjadi berkurang karena penyebaran berkas.
 Teknik sapuan (gerakan)
Teknik sapuan melibatkan gerak pada kepala laser secara perlahan dan
hati-hati di sepanjang area radiasi. Kepala laser dapat berkontak
langsung pada permukaan kulit atau digantung di atas area saat
digerakkan.

Pada teknik sapuan baik dengan kepala laser digantung maupun


berkontak langsung pada permukaan terjadi pengurangan energi
permukaan area akibat gerakan lambat di sepanjang jaringan. Jumlah
energi yang hilang sulit dipastikan, dan mungkin memerlukan
perubahan dosis.

Teknik kontak langsung dan melayang biasanya diberikan menggunakan


pendekatan kisi. Kisi imajiner divisualisasikan pada area yang akan diradiasi.
Ukuran pada masing-masing kotak harus sebanding dengan ukuran kepala
aplikator laser yang aktif.

Klinisi meradiasi setiap kotak pada sisi imajiner yang terletak di atas area
terget dengan waktu dosis total untuk setiap area. Teknik sapuan dapat
digunakan dan akan menutupi setiap baris pada kisi dengan gerakan lambat.
Meskipun begitu, teknik sapuan tidak disarankan secara umum akibat
kemungkinan penentuan dosis yang tidak konsisten.

2. Teknik Aplikasi Umum Terapi Laser


Panduan teknik berikut bersifat umum. Kenalilah alat laser spesifik yang
tersedia untuk digunakan :
 Lakukan evaluasi menyeluruh pada pasien untuk menentukan intervensi
terapeutik yang tepat. Pertimbangan meliputi riwayat kesehatan dan
diagnosis, tepi dan kondisi jaringan, serta medikasi.
 Tentukan jikas laser merupakan modalitas yang tepat untuk memenuhi
tujuan terapeutik.
 Periksa adanya kontraindikasi atau tindakan kewaspadaan terhadap
LLLT.
 Lakukan pemeriksaan sensasi dan kulit yang tepat.
 Bersihkan kulit pada area radiasi laser menggunakan sabun ringan dan
air atau alkohol, keingkan kulit secara menyeluruh.
 Jelaskan prosedur kepada pasien.
 Tentukan aplikator laser yang tepat untuk jaringan target yang spesifik.
Gunakan panjang gelombang yang lebih pendek untuk sel target
superfisial dan panjang gelombang yang lebih panjang untuk penetrasi
yang lebih dalam.
 Nyalakan unit.
 Pilih dosis yang tepat baik dengan menggunakan penghitungan energi
pada program dan pengaturan otomatis pada alat laser maupun dengan
melakukan penghitungan matematika. Jika unit memiliki pengaturan
otomatis, waktu dan dosis terapi akan langsung terhubung. Ketika salah
satu diatur, lainnya otomatis berubah. Pilih dosis untuk tujuan terapi
yang spesifik berdasarkan data yang ada.
 Kenakan kacamata pelindung khusus laser, berikan juga kepada pasien.
 Tekan tombol mulai, yang akan mengaktifkan sinar laser. Pastikan
untuk memegang aplikator dengan mantap.
 Teknik kontak langsung :
Tempelkan kepala aplikator laser dengan kuat ke kulit secara langsung.
Pegang kepala laser tegak lurus pada permukaan kulit untuk mengurangi
persebaran berkas yang menyimpang dari area.
 Teknik melayang (nonkontak) :
Pegang kepala aplikator laser sedikit di atas area kulit atau jaringan.
Jaga agar berkas sinar/kepala aplikator tegak lurus terhadap permukaan
jaringan.
 Penunjuk waktu pada alat laser akan menghitung mundur waktu aplikasi
yang tersisa dalam detik. Unit akan mati secara otomatis.
 Ulangi pengaktifan sinar laser dan teknik pada area radiasi kisi imajiner
yang diinginkan.
 Matikan unit.
 Periksa kembali kulit pada area yang diradiasi dan lakukan semua
evaluasi pascaterapi yang tepat.
 Dokumentasikan tipe LLLT, area aplikasi, dosis dalam joule/cm2, daya,
model, frekuensi denyut jika digunakan, dan respons pasien.

3. Dosis Terapi Laser


Ada beberapa istilah penting yang digunakan dalam literatur mengenai energi
dan parameter output pada berbagai sistem laser. Istilah ini meliputi daya,
densitas daya, energi, dan densitas energi.
 Daya
Daya didefinisikan sebagai laju ketika keseluruhan energi dihasilkan dan
diukur dalam Watt. Pada laser terapeutik atau terapi laser derajat rendah,
daya diukut dalam miliwat(mW).
 Densitas Daya
Densitas daya adalah ukuran berkas atau ukuran titik. Densitas daya
merupakan daya rata-rata per unti pada area berkas dan diukur dalam
mW/cm2 atau W/cm2.
 Energi
Energi adalah hasil dari daya laser (mW) dan waktu radiasi, diukur
dalam joule (J).
 Densitas Energi
Pengukuran standar yang sering digunakan untuk menjelaskan
penentuan dosis atau fluens (aliran radiatif yang terintegrasi selama
beberapa waktu) adalah densitas energi dalam Joule/cm2.

Pengukuran ini menghitung area berkas atau ukuran titik radiasi dan
memberitahu jumlah sesungguhnya yang dihantarkan ke area jaringan
yang terpapar. Dosis lokal dihitung dengan menguadratkan sentimeter
permukaan kulit yang diradiasi dalam Joule per sentimeter kuadrat
(J/cm2).
 Frekuensi Denyut
Pengaturan denyut atau frekuensi masi harus terus diteliti. Frekuensi
denyut adalah jumlah denyutan laser per detik dan diukur dalam Hertz
(Hz). Klinisi dapat memilih frekuensi denyut pada unit GaAs dan dioda
sinar merah (HeNe).
Umumnya, frekuensi rendah antara 1-100 Hz memengaruhi
penghambatan nyeri, sementara frekuensi sedang antara 500-1000 Hz
lebih efektif dalam mengurangi edema. Terakhir frekuensi tinggi antara
2500-5000 Hz memilik efek yang lebih baik dalam menangani
inflamasi.

Frekuensi denyut yang berbeda memberikan respons foto-biologis di


dalam sel yang berbeda. Walau denyut dianggap penting, hanya ada
sedikit informasi tentang efek frekuensi denyut yang spesifik, Respons
makrofag derubah seiring perubahan frekuensi denyut, dan penelitian
pada binatang telah menunjukkan respons positif terhadap radiasi denyut
laser 700 Hz versus 1200 Hz pada kulit yang terluka.

Daya rata-rata meningkat ketika frekuensi dinaikan. Banyak pilihan


frekuensi ini yang telah ditentukan secara otomatis dengan program
internal pada beberapa alat laser. Program ini dapat dipilih oleh klinisi
berdasarkan status terkini pada tipe kondisi yang akan diterapi.

BAGAIMANA MENGGUNAKAN INFRARED PROSEDUR TERAPI INFRARED (IR)?

Sebelum mendapatkan terapi infrared  sebaiknya menggunakan baju


longgar yang memudahkan untuk proses terapi, untuk bagian atas
dianjurkan untuk menggunakan baju tanpa lengan atau baju longgar yang
nyaman, untuk bagian bawah sebaiknya menggunakan rok longgar yang
nyaman atau celana pendek. Bila tidak mempersiapkan pakaian seperti
yang dianjurkan di atas, terapis atau dokter akan memberikan baju khusus
untuk terapi yang nyaman, seperti kemben atau rok. Sebaiknya juga tidak
menggunakan lotion ataupun obat-obatan gosok yang dapat menyebabkan
iritasi kulit pada saat diberikan pemanasan dengan infrared, bila
menggunakan lotion atau obat-obatan yang dioles sebaiknya beritahukan
kepada terapis atau dokter sebelum terapi dimulai. Prosedur terapi
infrared:
1.    Menggunakan pakaian yang longgar dan nyaman.
2.    Dokter atau terapis akan memeriksa kembali daerah yang akan
diberikan terapi dan melakukan wawancara kembali mengenai kelainan
yang diderita dan kemungkinan kontraindikasi untuk pemberian terapi dan
riwayat alergi terhadap suhu panas. Dokter maupun terapis akan
menjelaskan sekali lagi tujuan terapi infrared sesuai kondisi
3.    Dokter atau terapis akan membersihkan daerah yang akan diterapi
dari minyak ataupun kotoran yang menempel di kulit termasuk dari lotion
atau obat-obat gosok yang dipakai sebelumnya menggunakan kapas
alkohol atau kapas.
4.    Dokter atau terapis akan memposisikan bagian yang akan diterapi
senyaman mungkin, bagian yang akan diterapi tidak ditutupi oleh pakaian
sehingga infrared akan langsung mengenai kulit dan memberikan hasil
yang optimal.
5.    Dokter atau terapis akan melakukan pengaturan dosis waktu dan
posisi alat.
6.    Kemudian segera infrared akan diberikan, jangan menatap langsung
lampu.
7.  Selesai terapi akan ditandai oleh bunyi timer dari alat infrared. Jangan
langsung berdiri atau duduk, tetap berbaring beberapa saat untuk
mengembalikan.
8.   Dokter atau terapis akan kembali melakukan pemeriksaan dan
wawancara mengenai efek yang dirasakan setelah selesai terapi.

   

                                     

BERAPA KALI TERAPI INFRARED (IR) HARUS DILAKUKAN UNTUK HASIL YANG

LEBIH OPTIMAL?

Frekuensi pemberian terapi infrared bergantung pada tujuan terapi dan


respon dari penderita dan analisis dokter atau terapis yang memeriksanya.
Jumlah terapi yang diberikan dan dosis yang digunakan tergantung
pengalaman klinis dokter atau terapis di pusat terapi tersebut, setiap dokter
ataupun terapis memiliki pengalaman yang berbeda-beda dengan dokter
atau terapis di pusat terapi yang lain, sehingga dosis yang diberikan dan
jumlah terapi nya pun tidak sama meskipun alatnya sama. Untuk
mendapatkan hasil yang optimal dengan tujuan untuk meningkatkan
elastisitas jaringan lunak diperlukan 6 kali terapi dengan frekuensi 2-3 kali
per minggu dengan waktu pemberian 30 menit setiap kali terapi, tentunya
dengan diikuti terapi lainnya seperti terapi latihan dsb, tidak cukup hanya
mengandalkan satu modalitas terapi saja
Terapi Infrared, Tujuan dan Manfaatnya Pada Penderita Nyeri

Terapi infrared merupakan salah satu jenis terapi dalam bidang kedokteran spesialis
kesehatan fisik dan rehabilitasi yang menitikberatkan pada penggunaan gelombang
elektromagnetik. Karakteristik terapi gelombang infrared dengan panjang gelombang
106 – 770 nm, pada spektrum gelombang cahaya yang dapat terlihat dengan
gelombang micro. Tujuan terapi infra red atau terapi infra merah adalah sebagai
pemanasan struktur muskuloskeletal yang terletak pada bagian terluar kulit hingga
penetrasi 0,8 – 1mm.

Prinsip Terapi Infrared


Terapi infrared memberikan pemanasan superfisial pada kulit yang sedang melakukan
terapi sehingga menimbulkan efek fisiologis menyembuhkan kondisi penyakit. Efek
fisiologis berupa aktifasi reseptor panas superfisial pada kulit.

Anda mungkin juga menyukai