Rusman (b30119105) Dasar Logika
Rusman (b30119105) Dasar Logika
MK : DASAR-DASAR LOGIKA
KELAS : A ANTROPOLOGI
Pengertian Logika
Secara Etimologis, Logika berasal dari bahasa Yunani yang memiliki arti
sebagai hasil pertimbangan akal dan pikiran yang diutarakan melalui kata yang
dinyatakan dalam bentuk bahasa. Logika juga merupakan salah satu cabang dari
filsafat. Dan sebagai ilmu Logika sendiri disebut sebagai salah satu ilmu
pengetahuan yang mempelajari kecakapan untuk bisa berpikir secara lurus, tepat
dan teratur.
Dengan fungsinya sebagai dasar dari filsafat dan sarana ilmu karena ini
merupakan jembatan antara filsafat dan ilmu. Secara terminologis logika dimana
teori yang dibuat dengan kesimpulan yang sah. Sebagai kesimpulan dasar yang
berisik dari satu sumber pikiran tertentu dimana kemudian akan ditarik
kesimpulan. Dan penyimpan yang sah. Dimana ini artinya hal ini akan sesuai
dengan pertimbangan akal dan runtut sehingga anda bisa dilacak kembali yang
mana dituntut kebenaran bentuk sesuai dengan isinya.
Pengertian Logika merupakan ilmu dan kecakapan menalar, berpikir dengan tepat.
b. Jan Hendrik Rapar
Pengertian Logika adalah suatau pertimbangan akal atau pikiran yang diatur
lewat kata dan dinyatakan dalam bahasa.
c. Soekadijo
Pengertian Logika menurut Soekadijo adalah suatu metode atau teknik yang
diciptakan untuk meneliti ketepatan nenalar.
d. William Alston
Pengertian logika adalah studi tentang penyimpulan, secara lebih ceramat usaha
untuk mennetapkan ukuran-ukuran guna memisahkan penyimpulan yang sah dan
tidak sah.
e. Aristoteles
Menurut Aristoteles, pengertian logika adalah ajaran tentang berpikir yang secara
ilmiah membicarakan bentuk pikiran itu sendiri dan hukum-hukum yang
menguasai pikiran.
Konsep dalam bentuk logis merupakan inti dari logika. Dimana konsep ini
biasanya menyatakan validitas sebuah argumen yang ditentukan oleh bentuk logis
bukan dari isinya. Dalam hal ini logika menjadi salah satu alat untuk menganalisis
dari argumen. Dimana hubungan antara kesimpulan dan bukti yang diberikan.
Dan dasar dari penalaran logika ada dua jenis diantaranya adalah deduktif dan
induktif.
Penalaran deduktif sendiri mengacu pada penalaran yang menggunakan
informasi, premis atau peraturan umum yang berlaku untuk mencapai suatu
kesimpulan yang telah dibuktikan. Sedangkan penalaran induktif adalah suatu
penalaran yang berawal dari rangkaian fakta-fakta khusus untuk menghasilkan
suatu kesimpulan umum.
Fungsi Logika
a. Membantu dalam setiap orang agar bisa mempelajari logika sehingga bisa
berpikir secara rasional, lurus, kritis, metodis dan koheren.
b. Mampu meningkatkan kemampuan anda agar bisa berpikir dengan lebih
abstrak cermat dan objektif.
c. Mampu menambah kecerdasan dan mampu meningkatkan kemampuan
berpikir secara tajam dan mandiri
d. Mampu meningkatkan cinta dan keberanian dalam upaya menghindari
kekeliruan dan kesesatan.
Jadi untuk bisa mempelajari ilmu logika sama dengan mempelajari ilmu
secara pasti, dengan arti awalnya tidak mendapatkan langsung manfaat dari ilmu
namun ilmu ini sebagai salah satu perantara yang menjadi jembatan untuk ilmu
lain yang juga membimbing sampai dimana kebenaran ilmu. Dengan demikian
maka ilmu logika juga boleh dikatakan sebagai ilmu dalam pertimbangan atau
ukuran.
Karena pada dasarnya yang dipelajari dalam ilmu logika adalah aturan
berpikir yang benar maka secara tidak langsung seseorang yang belajar logika
akan menjadi orang yang selalu benar dalam hal berpikir. Ini semua sebenarnya
sangat tergantung dengan apa yang diterapkan dalam aturan berpikir. Disiplin
bukan dalam menggunakan aturan dan sering berlatih akan mengungkapkan
kebenaran.
Jenis–Jenis Logika
a. Jenis logika alamiah. Jenis logika ini adalah kesatuan dalam sistem kerja
pada komponen jiwa manusia yang dinamakan akal. Penggunaannya akan
berusaha untuk bisa menelusuri satu hal yang tepat dan lurus. Sama
dengan sifat alamiah, aliran arus dalam pengolahan informasi dalam
sistem ini masih sangat murni tanpa adanya pertimbangan dan pemikiran
yang melibatkan rasa ingin namun lebih cenderung subjektif. Dan logika
alamiah ini dibawa sejak lagi. Dengan artian logika ini lebih mengarah
pada tindakan dan pengambilan keputusan berdasarkan salah dan benar
atau harus dan tidak. Tanpa mempertimbangkan belas kasihan mengenai
sebuah keadaan.
b. Jenis Logika ilmiah. Untuk logika ini biasanya lebih menyangkut dengan
proses perumusan prinsip dalam konteks pengetahuan. Dan termasuk juga
dalam perumusan hukum dan sains. Dalam penggunaan logika ini selalu
akan disimpan sebuah alasan yang berhubungan dengan alasan lain. Dalam
faktor ini biasanya menimbulkan sebuah pembelajaran baik secara
keilmuan, moralitas dan sikap. Manusia akan lebih bersikap dalam
mempertimbangkan hal secara detail, mempelajari apa yang ada dalam
sebuah kejadian dan menemukan alasan yang lebih kaitan. Selain itu
tujuan dalam logika ini adalah untuk meminimalisir kemungkinan
kesalahan yang berulang dari peristiwa yang dialami oleh diri sendiri
ataupun oleh orang lainnya.
PENALARAN INDUKTIF
Penalaran induktif adalah proses logis di mana banyak premis (semua diyakini
benar atau ditemukan benar sebagian besar waktu) digabungkan untuk
memperoleh kesimpulan tertentu. Dengan kata lain, ini merujuk pada memperoleh
generalisasi dari pengamatan khusus. Penalaran bottom-up dan penalaran sebab
akibat juga merujuk pada penalaran induktif. Jenis penalaran ini biasanya
didasarkan pada kemampuan seseorang untuk mengenali pola dan koneksi yang
bermakna.
Sebagai contoh, misalkan Anda telah mengamati bahwa bibir teman Anda
mulai membengkak ketika dia makan makanan laut. Anda telah memperhatikan
ini pada beberapa kesempatan. Kemudian Anda sampai pada kesimpulan bahwa
dia alergi terhadap makanan laut. Anda telah menyimpulkan kesimpulan ini
melalui proses proses induktif. Pertama, Anda telah memperoleh data melalui
pengamatan Anda, dan kemudian Anda telah mencapai generalisasi. Namun,
penalaran induktif tidak pernah bisa mengarah pada kepastian absolut. Ini hanya
memungkinkan Anda untuk mengatakan bahwa klaim lebih mungkin benar
daripada tidak, sesuai dengan contoh yang diberikan untuk dukungan.
PENALARAN DEDUKATIf
Semua kuda memiliki surai Kuda ras adalah kuda. Oleh karena itu, ras kuda
memiliki surai kuda.
Sebagai kesimpulan Penalaran induktif dan deduktif adalah dua metode yang
berbeda dari penalaran. Penalaran induktif mengacu pada proses logis untuk
memperoleh generalisasi dari pengamatan khusus, sedangkan penalaran deduktif
mengacu pada proses logis untuk menarik kesimpulan spesifik dari pernyataan /
pengamatan umum. Inilah perbedaan utama antara penalaran induktif dan
deduktif.