Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

PRAKTEK PENGUKURAN LISTRIK

PENGUKURAN MENGGUNAKAN LUX METER

Oleh :

ANGGI NICOLAS PAKPAHAN 5203230003

DOSEN PENGAMPU :

Denny Haryanto Sinaga, S.Pd., M.Eng

PROGRAM STUDI TEKNIK ELEKTRO

JURUSAN PENDIDIKAN TEKNIK ELEKTRO

FAKULTAS TEKNIK

2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala limpahan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini untuk memenuhi
tugas Makalah pada mata kuliah Praktek Pengukuran Listrik (Pengukuran menggunakan Lux
Meter) dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana. Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah ilmu pengetahuan dan
pengalaman bagi para pembacanya, sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi
makalah ini sehingga kedepannya dapat menjadi lebih baik lagi.

Makalah ini kami akui masih banyak kekurangan karena pengalaman yang kami
miliki sangat kurang. Oleh Karena itu kami harapkan kepada para pembaca untuk
memberikan masukan-masukan yang bersifat membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I......................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
BAB II....................................................................................................................................6
ISI...........................................................................................................................................6
2.1.1 Alat dan bahan.............................................................................................................6
2.1.2 Langkah Kerja.............................................................................................................6
BAB III...................................................................................................................................7
PEMBAHASAN.....................................................................................................................7
BAB IV...................................................................................................................................8
PENUTUP..............................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................9
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Intensitas penerangan atau intensitas cahaya di tempat kerja bertujuan untuk memberikan


penerangan kepada benda-benda yang merupakan obyek kerja, peralatan atau mesin pada
proses produksi dan juga lingkungan kerja. Dalam proses tersebut diperlukan intensitas
cahaya penerangan yang optimal.
Selain untuk menerangi obyek kerja, penerangan juga diharapkan cukup memadai untuk
menerangi keadaan sekelilingnya ( lingkungan kerja). Standar pengukuran intensitas cahaya
ini meliputi prosedur, penentuan titik dan peralatan pengukuran intensitas cahaya penerangan
yang digunakan.

1.2 Tujuan

1.2.1 Mengetahui jenis alat ukur pencahayaan


1.2.2 Mengetahui cara kerja alat ukur pencahayaan
1.2.3 Mengetahu intensitas pencahayaan
1.2.4 Mengetahui fungsi dilakukannya pengukuran pencahayaan

1.3 Dasar Teori

Cahaya merupakan bentuk dari radiasi elektromagnetik yang dapat ditangkap oleh mata
dan memiliki panjang gelombang dengan jangkauan 0.4 10-4 − 0.75 10-4cm. Dalam
pengukuran cahaya, ada beberapa istilah yang digunakan, yaitu:
1. Intensitas Cahaya
Adalah flux cahaya per satuan sudut ruang yang dipancarkan ke suatu arah tertentu.
Besarnya intensitas cahaya diukur dalam satuan candela (cd)
2. Lumen
Disimbolkan dengan lm adalah unit satuan SI untuk mengukur keluaran cahaya oleh suatu
sumber cahay. Satu lumen setara dengan besarnya cahaya yang dipancarkan sumbeer cahaya
secara seragam sebesar 1 candela pada 1 streadian solid angle atau sudut ruang. Sehingga
dituliskan 1 lm = 1 cd sr
3. Iluminasi
Atau intensitas penerangan adalah banyaknya cahaya yang mengenai suatu permukaan.
Iluminasi dihitung dalam satuan footcandles (fc) atau dalam bentuk lux. 1 lux = 1 lumen/m2
Alat ukur pencahayaan adalah lux meter. Lux meter memiliki satuan lux, yang
didefinisikan sebagai satuan metrik ukuran cahaya pada suatu permukaan. Lux meter
memiliki range intensitas cahaya antara 1 – 100.000 Lux. Lux meter disusun oleh tiga
komponen utama yaitu rangka, LED dan photodiode. Prinsip kerja lux meter adalah dengan
mengubah energi cahaya menjadi arus listrik yang kemudian ditampilkan pada LED.

Pengukuran lumen pada dasarnya adalah pengukuran yang menggunakan pendekatan


sumber titik. Pengukuran lumen dilakukan dalam ruang gelap dimana tidak ada cahaya pantul
yang diterima sensor luxmeter. Terdapat tiga jenis pengukuran lumen, yaitu:
1. Pengukuran umum
Merupakan pengukuran yang dilakukan pada satu ruangan. Pengukuran jenis ini
dilakukan dengan membagi ruangan menjadi beberapa titik pengukuran dengan jarak antar
titik sama besar
2. Pengukuran local
Dilakukan pada objek berupa benda tertentu. Mekanismenya benda ukur akan dibagi
menjadi beberapa titik ukur.
3. Pengukuran reflektan
Pengukuran jenis ini adalah pengukuran besar reflektan dengan melakukan dua kali
pengukuran. Pengukuran pertama adalah mengukur intensitas pencahayaan yang jatuh pada
bidang ukur dengan meletakkan photo cell menghadap sumber cahaya. Pengukuran kedua
dengan membalik photocell sampai angka pada display menunjukkan angka tertinggi.
Besarnya reflektan dirumuskan sebagai berikut: Reflektan = (pengukuran 2/pengukuran 1) x
100%
Pengukuran lumen penting untuk menghemat energi dalam pencahayaan. Aplikasi
pengukuran lumen adalah pada bidang berikut:
1. Pengukuran tingkat pencahayaan pada bangunan
2. Pengukuran distribusi intensitas cahaya luminer
3. Bidang video, fotografik, dan arsitektur
BAB II
ISI
2.1 Prosedur Kerja

2.1.1 Alat dan bahan


1. Lux meter Sanwa Electric Instrument Co, Lt, model LX, 3010
2. Lux meter Digital Takemura Elektric Works Ltd, model DM – 28
3. Alat Tulis

2.1.2 Langkah Kerja


a. Lux Meter Manual

2.1.3 Lux Meter Manual


1. Mempersiapkan alat Lux meter Sanwa Electric Instrument Co, Lt, model LX,
3010 yang akan digunakan.
2. Menentukan lokasi pengukuran.
3. Sebelum melakukan pengukuran, hendaknya melakukan kalibrasi alat terlebih
dahulu.
4. Memegang alat photocell dan mengarahkan ke sumber cahaya setinggi 80-90
cm dari atas lantai kemudian menekan tombol “ON”.
5. Memutar selector pada posisi high (3000), apabila kondisi pencahayaan pada
ruangan cenderung terang.
6. Apabila jarum menunjukkan angka dibawah 1000, putar selector pada posisi
low (1000).
7. Membaca hasil yang ditunjukkan oleh jarum pada display Lux meter.
8. Mencatat hasil yan didapatkan.

b. Lux Meter Digital

9. Lux Meter Digital


10. 1. Mempersiapkan alat
Lux meter Digital
Takemura Electric Works
11. . Lux Meter Digital
12. 1. Mempersiapkan alat
Lux meter Digital
Takemura Electric Works
13. . Lux Meter Digital
14. 1. Mempersiapkan alat
Lux meter Digital
Takemura Electric Works
15. Mencatat hasil yan
didapatkan.
16. b. Lux Meter Digital
17. 1. Mempersiapkan alat
Lux meter Digital
Takemura Electric Works
1. Lux meter Digital Takemura Elektric Works Ltd, model DM – 28 yang akan
digunakan.
2. Menentukan lokasi pengukuran.
3. Sebelum melakukan pengukuran, hendaknya mengkalibrasi alat terlebih dahulu.
4. Memasang outsensor pada connector.
5. Apabila pelaksanaan pengukuran dilakukan di dalam ruangan, buka tutup
sensor dan apabila pengukuran dilakukan di luar ruangan pasang tutup sensor.
6. Range atas alat adalah (0-2000), range bawah (0-300).
7. Memegang alat photocell, kemudian menarahkannya ke sumber cahaya setinggi 80-90
cm dari atas lantai. Kemudian tekan tombol “ON”.
8. Memperkirakan intensitas cahaya dalam ruangan untuk menentukan posisi rnge
yang tepat dari Lux meter tersebut.
9. Setelah memperkirakan cahayanya, tombol diposisikan pada posisi yang tepat antara
posisi High (3000) apabila intesitas cahaya tinggi (meletakkan pada range 0-2000)
atau posisi low (1000) apabila intensitas cahaya rendah(membaca pada range 0-
300).
10. Melihat hasil yang ditunjukkan oleh jarum pada display.
11. Mencatat hasil yang didapat.

BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Hasil

a. . Lokasi :
1. Lokasi : Ruang tengah rumah kontrakan anak kos mandailing natal
2. Waktu : 13.00 WIB
3. Titik Pengukuran : titik pengukuran dibagi menjadi 5 bagian, yaitu :

1 2

4 5

4. Perhitungan Pengukuran

No. Lux Meter Manual Lux Meter Digital

1 180 170

2 110 120

3 82 98

4 98 87

5 77 72

3.2 Pembahasan
Berdasarkan praktikum yang teah dilakukan, didapatkan hasil bahwa rata-rata pengukuran
intensitas cahaya dengan Lux meter manual sebesar 109,4 lux, sedangkan rata-rata
pengukuran intensitas cahaya dengan Lux meter digital sebesar 109,4 lux. Apabila
dibandingkan dengan persyaratan yang ditetapkan oleh Kepmenkes RI No.
1405/Menkes/SK/2002 tentang persyaratan ruangan di lingkungan kerja dan industry, yaitu
minimal 100 lux, dapat diketahui bahwa intesitas cahaya di Ruang tengah rumah kontrakan
anak kos mandailing natal sedikit melebihi/mendekati standar. Hal ini dikarenakan ruang
tengah mendapat pancaran sinar matahari langsung tanpa ada halangan dari pepohonan dan
sebagainya, pencahayaan sehingga efektifitas dalam belajar atau beraktivitas cukup baik.
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan

1. Alat yang dipergunakan dalam praktikum ini adalah Lux meter Sanwa Electric
Instrument Co, Lt, model Lx, 3010, Lux meter Digital Takemura Electric Works Ltd,
model DM – 28, dan alat tulis.
2. Hasil pengukuran pencahayaan dengan Lux meter Sanwa yaitu sebesar 109,4 lux
dan dengan Lux meter Takemura yaitu sebesar 109,4 lux. Berdasarkan persyaratan
Kepmenkes RI No. 1405 /Menkes /SK /2002 tentang persyaratan ruangan di
lingkungan kerja dan industry, yaitu minimal 100 lux, pencahayaan pada ruangan
tersebut cukup pada batas standar.
3. dipergunakan, mampu melakukan pengukuran pencahayaan, mampu menganalisis
hasil pengukuran dan telah mampu menyusun laporan praktikum.

4.2 Saran

1. Untuk Mahasiswa
Melakukan pengukuran dengan teliti dalam melihat hasil dan memperkirakan pembagian
titik pengukuran yang dapat mewakilkan daripada satu ruangan tersebut.
2. Untuk Pengguna Ruangan
Bagi pengguna ruangan sangat disarankan untuk memasang korden pada setiap jendela
yang bertujuan untuk menghalangi pancaran sinar matahari secara langsung, sehingga
efektivitas belajardapat dioptimalkan.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.pengelasan.net/lux-meter/
https://petrolab.co.id/equipping-researchers-lab-in-the-developing-5/
http://elektro.um.ac.id/wp-content/uploads/2016/04/Pengukuran-Listrik-Jobsheet-4-
Pengukuran-Intensitas-Cahaya.pdf

Anda mungkin juga menyukai