Sumber: Nikolovski J, Stamatas GN, Kollias N et al. Barrier function and water-holding and
transport properties of infant stratum corneum are different from adult and continue to
develop through the first year of life. J Invest Dermatol 2008;128:1728–1736.
Sumber:
- Berg RW, Buckingham KW, Stewart RL. Etiologic factors in diaper dermatitis: the role
of urine. Pediatr Dermatol 1986;3:102–106.
- Liptak, Gregory S. Diaper Rash. Dalam: American Academy of Pediatrics Textbook of
Pediatric Care edisi kedua. Elk Groove Village: American academy of pediatrics. 2017.
Penggunaan asi menjadi pengobatan topical juga menimbulkan efek positif dalam
proses penyembuhan dermatitis popok, walaupun tidak signifikan.
Sumber : Seifi B, Jalali S, Heidari M. Assessment effect of breast milk on diaper dermatitis.
Dermatol Reports. 2017;9(1):7044
Sumber:
- Stamatas, G. N., & Tierney, N. K. (2013). Diaper Dermatitis: Etiology, Manifestations,
Prevention, and Management. Pediatric Dermatology, 31(1), 1–
7. doi:10.1111/pde.12245
- Merrill L. Prevention, treatment and parent education for diaper dermatitis. Nurs
Woman’s Heal. 2015;19(4):326–37
6. Apakah boleh ruam diberi bedak? - Zahwan
Jawab: Penggunaan bedak bayi secara topikal pada dasarnya dianggap lebih efektif untuk
menjaga kulit tetap kering. Namun hal ini hanya ditemukan pada beberapa kasus dermatitis
popok tanpa komplikasi dan tidak dalam kondisi peradangan kulit yang berat. Kondisi
dermatitis popok area kulitnya sudah tidak memilki barrier, sehingga penggunaan bedak pada
area yang tidak memiliki barrier ataupun pada area yang lembab secara signifikan akan
menyebabkan iritasi kulit. Efek samping yang bisa terjadi berupa gangguan pernapasan
akibat aspirasi massif yang tidak disengaja. Selain itu inhalasi bedak yang terlalu lama dapat
menyebabkan penipisan surfaktan, hiperresponsif bronkiolar, dan kerusakan alveolar. Maka
dari itu bedak bayi sebaiknya hanya digunakan pada area tertentu karena, bedak bayi atau
talcum powder secara signifikan meningkatkan kejadian dermatitis popok dibandingkan
penggunaan krim yang memang khusus unuk ruam popok.
Sumber:
- Matina F, Collura M, Maggio MC, VItulo P, Lo Pipro C, Corsello G. Inhaled surfactant
in the treatment of accidental powder inhalation: a new case repor. Ita; J Pediatr.
2011;37:47
- Sukhneewat C, Chaiyarit J, dan Techasatian L. Diaper dermatitis: a survey of risk factors
in Thai children aged under 24 months. BMC Dermatology. 2019;19(7)
d. Akrodermatitis enteropatika
Akrodermatitis enteropatika merupakan autosomal resesif dengan gejala yang biasanya
berkembang beberapa minggu setelah penyapihan, termasuk lesi kulit, alopecia, dan
diare.14 Lesi periorificial dan acral yang sangat eksudatif merupakan karakteristik
dermatologis dari kelainan ini. Eksematoid akral dan periorifisial dan lesi psoriasiform
dengan gejala yang berhubungan seperti alopesia, gagal tumbuh, diare, abnormalitas mata
dan kelopak mata (blepharities, konjungtivitis, keratitis, ekropion, simblepharon,
amblyopia).
e. Psoriasis Infantil
Pada psoriasis infantil yang mempengaruhi area popok, lesi dapat tampak mirip
dengan ruam popok. Pada psoriasis infantil, gambaran yang akan didapatkan berupa plak
eritroskuamosa yang ditemukan pada area popok, belakang leher, dan lipatan inguinal
berbatas tegas, lesi bersisik yang berbatas tegas, riwayat keluarga psoriasis.14
Sumber: Fölster-Holst R. Differential diagnoses of diaper dermatitis. Pediatr Dermatol.
2018;35:10–18
9. Apakah dermatitis popok bisa sembuh sendiri seiring bertambahnya usia anak atau
dengan mengurangi faktor risiko atau harus dengan pengobatan? – Siti Aisyah
Jawab: untuk dermatitis popok, perawatan oleh ibu atau pengasuh dengan pemberian
krim/salap barrier, menjaga area ruam dari kontak kembali dengan popok, dan menghindari
penyebab yang membuat iritasi seperti sabun yang mengandung alcohol dan parfum. Proses
penyembuhan dalam 3-4 hari. Jika ruam belum membaik, maka perlu mengunjungi dokter.
Untuk usia tidak berpengaruh dalam proses penyembuhan, dermatitis popok berkaitan
dengan penggunaan popok.
10. Kapan harus mengunjungi dokter? Kapan dermatitis popok perlu kita rujuk ke dokter
spesialis dermatologi anak? - Abrar
Jawab:
- Ruam tidak menghilang ataupun berkurang selama 3 hari atau jika ruam semakin banyak
dan parah
- eskoriasi ataupun papul yag merah cerah
- bayi sedang menggunakan antibiotik dan kulit kemerahan dengan bintik-bintik merah di
tepi
- ruam sangat nyeri
- disertai demam dengan ruam
- muncul luka bernanah
Konsultas rujukan perlu dilakukan jika ada kondisi belum tertangani dan terindikasi seperti
dermatitis popok atipikal, pasien yang immunocompromised, dan orang yang datang dengan
komorbid
11. Bagaimana gambaran dermatitis popok berat seperti yang disebutkan oleh presentan?-
Stella
Jawab: gambaran dermtitits popok berat mengarah ke jacquet dermatitis berupa adanya Erosi
superfisial bahkan ulserasi dan granuloma gluteal infantum plak dan nodul violaceous,
12. Apa indikasi pemberian terapi sistemik pada dermatitis popok? Apakah semua kasus
diberikan terapi sistemik atau bagaimana? - Nanda
Jawab: Pengobatan secara sistemik dilakukan apabila terjadi infeksi sekunder bakteri yang
berat dan berulang, atau pada kasus yang tidak membaik setelah penggunaan antibiotic
topikal. Dapat diberikan amoksisilin, asam klavulanat, sefaleksin, atau trimethoprim-
sulfametoksazol (kotrimoksazol).
15. Apa contoh krim barrier yang bisa digunakan dan kegunaan kandungannya?
Jawab : contoh merek dagang yang punya kandungan zink oksida, petrolatum, dan lain-lain
adalah mustela cream, little pam, Johnson’s baby, Cetaphil, Zwitsal)
SESI EXPERT
Pembimbing: dr. Fifa Argentina, Sp.KK, FINSDV
Terdapat berbagai macam popok bayi. Selain yang banyak beredar di pasaran, ada juga popok
bayi yang dapat digunakan berulang kali seperti popok bayi yang terbbuat dari kain.
Salah satu tatalaksana yang dapat diberikan pada dermatitis popok yang sangat mudah ditemui di
supermarket dapat berupa produk bayi yang mengandung zinc oxide seperti krim ungu merk
Zw*ts*l.
Laporan Kegiatan