PENDAHULUAN
Aborsi memang erat kaitanya dengan hak asasi manusia, disatu sisi dikatakan
bahwa setiap wanita berhak atas tubuh dan dirinya dan berhak untuk menjalani
kehidupan reproduksi dan kehidupan seksual yang sehat, aman, serta bebas dari paksaan.
Namum, disatu sisi lagi janin yang ada dalam kandungan juga berhak untuk terus hidup
dan berkembang. Dua hal tersebut memang saling bertentangan satu sama lain karena
menyangkut dua kehidupan. Jika aborsi yang dilakukan adalah aborsi krminalis tentu
1
saja hal tersebut sangat bertentangan dengan hak asasi manusia. Dalam Undang-Undang
HAM juga diatur mengenai perlindungan anak sejak dari janin karena sekalipun seorang
ibu mempunyai hak atas tubuhnya sendiri tetapi tetap saja harus kita ingat bahwa hak
asasi yang dimiliki setiap orang tetap dibatasi oleh Undang-Undang. Tetapi ketika
seorang ibu harus menggugurkan kandungannya dengan indikasi kedaruratan medis yang
dideteksi dapat mengancam nyawa ibu atau janin, secara hak sasai manusia dapat
dibenarkan karena si ibu tersebut juga punya hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya.
1.3 Tujuan
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
3
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma
b. Aborsi Buatan / Sengaja
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia
kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari
oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun
beranak).
c. Aborsi Terapeutik / Medis, sedangkan
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik.Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi
mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah
yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya.Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak
tergesa-gesa
4
f. Hysterectom
5
kalau tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk memasukinya
dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek.
c. Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim.
d. Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi beberapa
hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak normal lagi
selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat
berubah menjadi kanker.
2.5 Nilai- nilai kemanusiaan
Menurut Koenjaningrat, nilai-nilai kemanusiaan yaitu sesuatu yang menyangkut
kelakuan dan perbuatan manusia yang sesuai dengan norma dan menghormati
martabat manusia. Nilai-nilai kebenaran sama dengan nilai-nilai kemanusiaan, yaitu
sifat-sifat (hal-hal) penting atau berguna dalam kehidupan (Nurgiyantoro, 2010).
Nilai-nilai kemanusiaan secara umum berarti moral yaitu menyaran pada pengertian
(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, akhlak, budi pekerti dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2002).
a. Cinta Kasih
Cinta atau cinta kasih adalah belas kasih murni yang memotivasi pelayanan
tanpa pamrih demi kebaikan bagi orang lain. Cinta kasih mungkin lebih baik
diungkapkan atau dinyatakan sebagai energy yang meresap pada seluruh jiwa
manusia. Oleh karenanya, cinta atau cinta kasih bukan sekedar perasaan emosi atau
nafsu saja, melainkan sesuatu yang lebih mendalam dan lebih mendasar dari
hakikat manusia. Dalam sejarahnya umat manusia, cinta memegang peranan yang
utama dalam menyatukan keragaman yang ada di jagad ini. Cinta bukan hanya
dimiliki oleh manusia, namun cinta juga dimiliki oleh seluruh makhluk hidup di
jagad ini. Unsur-unsur nilai cinta antara lain, toleransi, kepedulian, empati dan
kasih saying. Cinta kasih dapat diartikan sebagai tindakan memberi dan
memaafkan. Unsur-unsur lain cinta kasih adalah kepedulian, penyerahan, empati,
kesabaran dan persahabatan.
b. Keindahan
6
Keindahan merupakan suatu hal yang abstrak yang memiliki penilainan
tersendiri bagi setiap orang yang melihat dan menikmatinya. Keindahan memiliki
arti yang bersifat universal. Keindahan hanya bisa dinyatakan jika berhubungan
dengan suatu bentuk tertentu, karena dari bentuk-bentuk itulah keindahan dapat
dikomunikasikan.
c. Penderitaan
Penderitaan merupakan suatu kenyataan hidup yang bersifat kodrati
sehingga tidak dapat dipungkiri dan harus diterima oleh setiap manusia.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat dari manusia karena memang sudah menjadi
konsekuensi hidup manusia yang tidak hanya akan merasakan kebahagiaan namun
juga akan merasakan penderitaan.
d. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, mennaggung segala sesuatunya atau memberikan
jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang yang mau bertanggung
jawab karena ada keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya
atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab timbul karena manusia hidup
bermasyarakat dan hidup dengan lingkungan alam oleh karena itu manusia tidak
boleh berbuat semaunya dengan manusia lain ataupun dengan lingkungannya.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab (berbudaya). Manusia
bertanggung jawab karena menyadari akibat baik dan buruk yang telah
diperbuatnya dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan
pengorbanan darinya.
f. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalh pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbanagn
itu hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
g. Kegelisahan dan Harapan
7
Kegelisahan artinya perasaan khawatir, cemas atau takut. Rasa gelisah yang
cukup lama akan menghiangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan
selalu menunjukkan kepada suasana negative atau ketidaksempurnaan, tetapi
mempunyai harapan. Dikatakan negative atau ketidaksempurnaan karena
menyentuh nilai-nilai kemanusiaan yang menimbulkan kerugian.
8
9