Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Di Indonesia, akhir-akhir ini tuntutan hukum terhadap tenaga kesehatan dengan


dakwaan melakukan malpraktek makin meningkat dimana-mana, termasuk di negara
kita. Ini menunjukkan adanya peningkatan kesadaran hukum masyarakat, dimana
masyarakat lebih menyadari akan haknya. Disisi lain para tenaga kesehatan dituntut
untuk melaksanakan kewajiban dan tugas profesinya dan dengan lebih hati-hati dan
penuh tanggung jawab. Seorang tenaga kesehatan hendaknya dapat menegakkan
diagnosis dengan benar sesuai dengan prosedur, memberikan terapi dan melakukan
tindakan medik sesuai dengan standar pelayanan medik dan tindakan itu memang wajar
dan diperlukan. Dinegara-negara maju tiga besar tenaga kesehatan yang menjadi sasaran
utama tuntutan ketidak layakan dalam praktek, yaitu spesialis bedah (ortopedi, plastik
dan syaraf), spesialis anestesi dan spesialis kebidanan dan penyakit kandungan. Pada
spesialis kebidanan dan kandungan salah satu malpraktek yang dilakukan adalah aborsi.

Meski pengguguran kandungan (aborsi) dilarang oleh hukum, tetapi


kenyataannya terdapat 2,3 juta perempuan melakukan aborsi (Kompas, 3 Maret 2000).
Masalahnya tiap perempuan mempunyai alasan tersendiri untuk melakukan aborsi dan
hukumpun terlihat tidak akomodatif terhadap alasan-alasan tersebut, misalnya dalam
masalah kehamilan paksa akibat perkosaan atau bentuk kekerasan lain termasuk
kegagalan KB. Larangan aborsi berakibat pada banyaknya terjadi aborsi tidak aman
(unsafe abortion), yang mengakibatkan kematian.

Aborsi memang erat kaitanya dengan hak asasi manusia, disatu sisi dikatakan
bahwa setiap wanita berhak atas tubuh dan dirinya dan berhak untuk menjalani
kehidupan reproduksi dan kehidupan seksual yang sehat, aman, serta bebas dari paksaan.
Namum, disatu sisi lagi janin yang ada dalam kandungan juga berhak untuk terus hidup
dan berkembang. Dua hal tersebut memang saling bertentangan satu sama lain karena
menyangkut dua kehidupan. Jika aborsi yang dilakukan adalah aborsi krminalis tentu

1
saja hal tersebut sangat bertentangan dengan hak asasi manusia. Dalam Undang-Undang
HAM juga diatur mengenai perlindungan anak sejak dari janin karena sekalipun seorang
ibu mempunyai hak atas tubuhnya sendiri tetapi tetap saja harus kita ingat bahwa hak
asasi yang dimiliki setiap orang tetap dibatasi oleh Undang-Undang. Tetapi ketika
seorang ibu harus menggugurkan kandungannya dengan indikasi kedaruratan medis yang
dideteksi dapat mengancam nyawa ibu atau janin, secara hak sasai manusia dapat
dibenarkan karena si ibu tersebut juga punya hak untuk hidup dan mempertahankan
kehidupannya.

1.2 Rumusan masalah

1. Apa pengertian dari aborsi ?

2. Apa efek dari aborsi ?

3. Apa resiko dari aborsi ?

4. Bagaimana dampak dari aborsi ?

5. Bagaimana nilai- nilai kemanusiaan dari perlakuan aborsi ?

1.3 Tujuan

1. Menambah wawasan ilmu pengetahuan dalam bidang kesehatan terutama yang


berkaitan dengan malpraktek aborsi.
2. . Memahami permasalahan yang berkaitan dengan malpraktek aborsi serta upaya-
upaya untuk mencegahnya.
3. Memahami tuntutan hukum terhadap malpraktek aborsi.

2
BAB II
TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Aborsi


Aborsi adalah  Berakhirnya suatu kehamilan ( oleh akibat – akibat tertentu )
sebelum buah kehamilan tersebut mampu untuk hidup di luar kandungan / kehamilan
yang tidak dikehendaki atau diinginkan. Aborsi itu sendiri dibagi menjadi dua, yaitu
aborsi spontan dan aborsi buatan. Aborsi spontan adalah aborsi yang terjadi secara
alami tanpa adanya upaya - upaya dari luar ( buatan ) untuk mengakhiri kehamilan
tersebut. Sedangkan aborsi buatan adalah aborsi yang terjadi akibat adanya upaya -
upaya tertentu untuk mengakhiri proses kehamilan.
Aborsi adalah pengeluaran hasil konsepsi secara prematur dari uterus─embrio,
atau fetus yang belum dapat hidup (Dorland, 2002). Dengan kata lain, aborsi adalah
berhentinya kehamilan sebelum usia kehamilan 20 minggu yang mengakibatkan
kematian janin.
Ada dua macam aborsi, yaitu aborsi spontan dimana aborsi terjadi secara
alami, tanpa intervensi tindakan medis (aborsi spontanea), dan aborsi yang
direncanakan melalui tindakan medis dengan obat-obatan, tindakan bedah, atau
tindakan lain yang menyebabkan pendarahan lewat vagina (aborsi provokatus).
Aborsi didefinisikan sebagai penghentian kehamilan setelah tertanamnya telur
(ovum) yang telah dibuahi dalam rahim (uterus), sebelum usia janin (fetus) mencapai
20 minggu.
 Gugur kandungan atau aborsi (bahasa Latin: abortus) adalah terjadi keguguran
janin; melakukan abortus sebagai melakukan pengguguran (dengan sengaja karena
tak menginginkan bakal bayi yang dikandung itu). Secara umum, istilah aborsi
diartikan sebagai pengguguran kandungan, yaitu dikeluarkannya janin sebelum
waktunya, baik itu secara sengaja maupun tidak. Biasanya dilakukan saat janin masih
berusia muda (sebelum bulan ke empat masa kehamilan).Dalam dunia kedokteran
dikenal 3 macam aborsi, yaitu:
a. Aborsi Spontan / Alamiah

3
Aborsi spontan / alamiah berlangsung tanpa tindakan apapun. Kebanyakan
disebabkan karena kurang baiknya kualitas sel telur dan sel sperma
b. Aborsi Buatan / Sengaja
Aborsi buatan / sengaja adalah pengakhiran kehamilan sebelum usia
kandungan 28 minggu sebagai suatu akibat tindakan yang disengaja dan disadari
oleh calon ibu maupun si pelaksana aborsi (dalam hal ini dokter, bidan atau dukun
beranak).
c. Aborsi Terapeutik / Medis, sedangkan
Aborsi terapeutik / medis adalah pengguguran kandungan buatan yang
dilakukan atas indikasi medik.Sebagai contoh, calon ibu yang sedang hamil tetapi
mempunyai penyakit darah tinggi menahun atau penyakit jantung yang parah
yang dapat membahayakan baik calon ibu maupun janin yang
dikandungnya.Tetapi ini semua atas pertimbangan medis yang matang dan tidak
tergesa-gesa

2.2 Efek Aborsi


Pada kasus aborsi terdapat efek dari aborsi. Efek aborsi di bagi menjadi 2 yaitu :
a. Efek Jangka Pendek
1) Rasa sakit yang intens
2) Terjadi kebocoran uterus
3) Pendarahan yang banyak
4) Infeksi
5) Bagian bayi yang tertinggal di dalam
6) Shock/Koma
7) Merusak organ tubuh lain
8) Kematian

b. Efek Jangka Panjang


a. Tidak dapat hamil kembali
b. Keguguran Kandungan
c. Kehamilan Tubal
d. Kelahiran Prematur
e. Gejala peradangan di bagian pelvis

4
f. Hysterectom

2.3 Resiko Aborsi


Aborsi memiliki risiko penderitaan yang berkepanjangan terhadap kesehatan
maupun keselamatan hidup seorang wanita. Tidak benar jika dikatakan bahwa
seseorang yang melakukan aborsi ia ” tidak merasakan apa-apa dan langsung boleh
pulang “. Resiko kesehatan terhadap wanita yang melakukan aborsi berisiko
kesehatan dan keselamatan secara fisik dan gangguan psikologis. Risiko kesehatan
dan keselamatan fisik yang akan dihadapi seorang wanita pada saat melakukan aborsi
dan setelah melakukan aborsi adalah ;
a. Kematian mendadak karena pendarahan hebat.
b. Kematian mendadak karena pembiusan yang gagal.
c. Kematian secara lambat akibat infeksi serius disekitar kandungan.
d. Rahim yang sobek (Uterine Perforation).
e. Kerusakan leher rahim (Cervical Lacerations) yang akan menyebabkan cacat pada
anak berikutnya.
f. Kanker payudara (karena ketidakseimbangan hormon estrogen pada wanita).
g. Kanker indung telur (Ovarian Cancer).
h. Kanker leher rahim (Cervical Cancer).
i. Kanker hati (Liver Cancer).
j. Kelainan pada ari-ari (Placenta Previa) yang akan menyebabkan cacat pada anak
berikutnya dan pendarahan hebat pada kehamilan berikutnya.
k. Menjadi mandul/tidak mampu memiliki keturunan lagi ( Ectopic Pregnancy).
l. Infeksi rongga panggul (Pelvic Inflammatory Disease).
m. Infeksi pada lapisan rahim (Endometriosis)

2.4 Dampak Aborsi


a. Timbul luka-luka dan infeksi-infeksi pada dinding alat kelamin dan merusak
organ-organ di dekatnya seperti kandung kencing atau usus.
b. Robek mulut rahim sebelah dalam (satu otot lingkar). Hal ini dapat terjadi karena
mulut rahim sebelah dalam bukan saja sempit dan perasa sifatnya, tetapi juga

5
kalau tersentuh, maka ia menguncup kuat-kuat. Kalau dicoba untuk memasukinya
dengan kekerasan maka otot tersebut akan menjadi robek.
c. Dinding rahim bisa tembus, karena alat-alat yang dimasukkan ke dalam rahim.
d. Terjadi pendarahan. Biasanya pendarahan itu berhenti sebentar, tetapi beberapa
hari kemudian/ beberapa minggu timbul kembali. Menstruasi tidak normal lagi
selama sisa produk kehamilan belum dikeluarkan dan bahkan sisa itu dapat
berubah menjadi kanker.
2.5 Nilai- nilai kemanusiaan
Menurut Koenjaningrat, nilai-nilai kemanusiaan yaitu sesuatu yang menyangkut
kelakuan dan perbuatan manusia yang sesuai dengan norma dan menghormati
martabat manusia. Nilai-nilai kebenaran sama dengan nilai-nilai kemanusiaan, yaitu
sifat-sifat (hal-hal) penting atau berguna dalam kehidupan (Nurgiyantoro, 2010).

Nilai-nilai kemanusiaan secara umum berarti moral yaitu menyaran pada pengertian
(ajaran tentang) baik buruk yang diterima umum mengenai perbuatan, sikap,
kewajiban, akhlak, budi pekerti dan sebagainya (Kamus Besar Bahasa Indonesia,
2002).

Adapun nilai-nilai kemanusiaan yaitu :

a. Cinta Kasih
Cinta atau cinta kasih adalah belas kasih murni yang memotivasi pelayanan
tanpa pamrih demi kebaikan bagi orang lain. Cinta kasih mungkin lebih baik
diungkapkan atau dinyatakan sebagai energy yang meresap pada seluruh jiwa
manusia. Oleh karenanya, cinta atau cinta kasih bukan sekedar perasaan emosi atau
nafsu saja, melainkan sesuatu yang lebih mendalam dan lebih mendasar dari
hakikat manusia. Dalam sejarahnya umat manusia, cinta memegang peranan yang
utama dalam menyatukan keragaman yang ada di jagad ini. Cinta bukan hanya
dimiliki oleh manusia, namun cinta juga dimiliki oleh seluruh makhluk hidup di
jagad ini. Unsur-unsur nilai cinta antara lain, toleransi, kepedulian, empati dan
kasih saying. Cinta kasih dapat diartikan sebagai tindakan memberi dan
memaafkan. Unsur-unsur lain cinta kasih adalah kepedulian, penyerahan, empati,
kesabaran dan persahabatan.
b. Keindahan

6
Keindahan merupakan suatu hal yang abstrak yang memiliki penilainan
tersendiri bagi setiap orang yang melihat dan menikmatinya. Keindahan memiliki
arti yang bersifat universal. Keindahan hanya bisa dinyatakan jika berhubungan
dengan suatu bentuk tertentu, karena dari bentuk-bentuk itulah keindahan dapat
dikomunikasikan.
c. Penderitaan
Penderitaan merupakan suatu kenyataan hidup yang bersifat kodrati
sehingga tidak dapat dipungkiri dan harus diterima oleh setiap manusia.
Penderitaan dikatakan sebagai kodrat dari manusia karena memang sudah menjadi
konsekuensi hidup manusia yang tidak hanya akan merasakan kebahagiaan namun
juga akan merasakan penderitaan.
d. Keadilan
Keadilan adalah kondisi kebenaran ideal secara moral mengenai sesuatu
hal, baik menyangkut benda atau orang.
e. Tanggung Jawab
Tanggung jawab adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatu. Sehingga
bertanggung jawab menurut kamus umum bahasa Indonesia adalah berkewajiban
menanggung, memikul jawab, mennaggung segala sesuatunya atau memberikan
jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggung jawab berarti berbuat sebagai
perwujudan kesadaran akan kewajibannya. Seseorang yang mau bertanggung
jawab karena ada keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya
atas kepentingan pihak lain. Tanggung jawab timbul karena manusia hidup
bermasyarakat dan hidup dengan lingkungan alam oleh karena itu manusia tidak
boleh berbuat semaunya dengan manusia lain ataupun dengan lingkungannya.
Tanggung jawab adalah ciri manusia yang beradab (berbudaya). Manusia
bertanggung jawab karena menyadari akibat baik dan buruk yang telah
diperbuatnya dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan pengabdian dan
pengorbanan darinya.
f. Pandangan Hidup
Pandangan hidup adalh pendapat atau pertimbangan yang dijadikan
pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup didunia. Pendapat atau pertimbanagn
itu hasil dari pemikiran manusia berdasarkan pengalaman sejarah menurut waktu
dan tempat hidupnya.
g. Kegelisahan dan Harapan

7
Kegelisahan artinya perasaan khawatir, cemas atau takut. Rasa gelisah yang
cukup lama akan menghiangkan kemampuan untuk merasa bahagia. Kegelisahan
selalu menunjukkan kepada suasana negative atau ketidaksempurnaan, tetapi
mempunyai harapan. Dikatakan negative atau ketidaksempurnaan karena
menyentuh nilai-nilai kemanusiaan yang menimbulkan kerugian.

8
9

Anda mungkin juga menyukai