Anda di halaman 1dari 12

PELANGGARAN HAM RINGAN :

Aksi Main Hakim Sendiri


Disusun untuk memenuhi tugas Mata kuliah
Hukum & Hak Asasi Manusia
Dosen Pengampu : Cucuk Endratno, S.H, M.H

DISUSUN OLEH :
XXX (153 11233 0050 173)
XXX (153 11233 0050 174)
XXX (153 11233 0050 175)
XXX (153 11233 0050 176)
XXX (153 11233 0050 177)
XXX (153 11233 0050 178)
XXX (153 11233 0050 179)
XXX (153 11233 0050 180)

FAKULTAS HUKUM
JAKARTA
2019

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan YME yang


senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayah-Nya, sehingga penulis
mampu menyusun dan menyelesaikan tugas hukum ini.

Penulisan ini dimaksudkan untuk mempenuhi dan melengkapi


pandangan kita dalam memahami materi yang akan segera disampaikan ini.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan tugas ini masih jauh dari
sempurna dan tidak terlepas dari kekurangan, karena keterbatasan kemampuan
dan pengalaman penulis. Oleh Karena itu, penulis akan menerima dengan
senang hati segala saran dan kritik yang bersifat membangun.

Dalam penyusunan tugas ini, penulis telah banyak mendapatkan banyak


petunjuk dan bantuan, oleh karena itu dengan rasa hormat, cinta dan kasih
penulis ingin mengucapkan terima kasih dan penghargaan setinggi-tingginya
kepada mereka yang selalu menjadi motivasi bagi penulis untuk senantiasa
berkarya.

2
DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Judul ..................................................................................... 1


Kata Pengantar .................................................................................... 2
Daftar Isi ............................................................................................. 3

BAB I PENULISAN
A. Latar Belakang ............................................................................... 4
B. Rumusan Masalah .......................................................................... 5
C. Tujuan Penulisan ............................................................................ 5

BAB II PEMBAHASAN
A.Hak Asasi Manusia Dalam Undang-Undang ................................ 6
B. Contoh Kasus-Kasus ………………………………...……………. 8
C. Solusi …….….…….…………….……………………..…………. 10

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan .................................................................................... 11

Daftar Pustaka ………....................................................................... 12

BAB I

3
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Terkadang kita sering mendengar istilah hak dalam kehidupan sehari-hari. Hak
seseorang biasa disebut sebagai suatu fitrah yang telah melekat sejak lahir yang
diberikan Tuhan Yang Maha Esa. Hak yang terdapat pada manusia dari lahir disebut
Hak Asasi Manusia (HAM). Hak Asasi Manusia telah melekat pada diri manusia
sejak dia lahir dan akan berakhir saat seseorang ini meninggal dunia. Banyak masalah
yang berkaitan dengan pelanggaran HAM yang saat ini sedang gencar
diperbincangkan di media sosial dan elektronik. Perlu diingat bahwa dalam hal
pemenuhan hak, kita hidup tidak sendiri dan kita hidup bersosialisasi dengan orang
lain. Jangan sampai kita melakukan pelanggaran HAM terhadap orang lain dalam
usaha perolehan atau pemenuhan HAM pada diri kita sendiri.

Hak asasi manusia (HAM) merupakan hak-hak dasar yang melekat pada diri
manusia secara kodrati, universal, dan abadi sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
. Hak asasi manusia meliputi hak untuk hidup, hak berkeluarga, hak mengembangkan
diri, hak keadilan, hak kemerdekaan, hak-hak berkomunikasi, hak keamanan, dan hak
kesejahteraan yang tidak boleh diabaikan atau dirampas oleh siapapun.

Pada kali ini, kami akan mempresentasikan tentang suatu aksi Main Hakim
Sendiri yang dilakukan oleh sesame warga sipil, yang mana hal tersebut merupakan
suatu pelanggaran HAM Ringan.M dalam Transportasi Online”.

B. Rumusan Masalah
Masalah-masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

4
1. Apa saja macam kasus-kasus aksi Main Hakim Sendiri yang terjadi di
Indonesia?
2. Bagaimana cara menangani jika kita hal seperti itu terjadi di sekitar kita?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan ditulisnya makalah ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa saja macam kasus-kasus aksi Main Hakim Sendiri yang
terjadi di Indonesia
2. Untuk mengetahui bagaimana cara menangani jika hal seperti itu terjadi di
sekitar kita

BAB II

5
PEMBAHASAN

A. Hak Asasi Manusia dalam Undang-Undang


a. Hak Asasi Manusia Ringan
Dikatakan Pelanggaran HAM berat apabila mengancam nyawa
banyak orang(dalam konteks massal, seperti terrorisme, dll), dikatakan
Pelanggaran HAM ringan apabila tidak mengancam nyawa banyak orang
(tapi akan semakin berbahaya jika tidak ditindak).
b. Hak Asasi Manusia dalam UU No. 39 Tahun 1999
Hak asasi manusia di Indonesia didasarkan pada falsafah dan
ideology pancasila, pembukaan UUD 1945, batang tubuh UUD 1945, UU
No. 39 Tahun 1999 tentang hak asasi manusia, dan UU No. 26 Tahun 2000
tentang pengadilan hak asasi manusia.

UU No. 39 Tahun 1999 mencantumkan asas-asas dasar hak asasi manusia


diantaranya:

Beberapa asas dasar hak asasi manusia yang tercantum dalam UU No. 39
Tahun 1999 adalah:

A. Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan


dan perlakuan hokum yang adil serta mendapat kepastian
hokum dan perlakuan yang sama di depan hukum.
B. Setiap orang berhak atas perlindungan hak asasi manusia
dan kebebasan dasar manusia, tanpa diskriminasi.
C. Hak untuk hidup, hak untuk tidak disiksa, hak kebebasan
pribadi, pikiran dan hati nurani, hak beragama, hak untuk
tidak diperbudak, hak untuk diakui sebagai pribadi dan
persamaan di hadapan hukum, hak untuk tidak dituntut atas
dasar hokum yang berlaku surut adalah hak asasi manusia
yang tidak dapat dikurangi dalam keadaan apa pun dan oleh
siapa pun.

6
D. Setiap orang diakui sebagai pribadi yang berhak menuntut
dan memperoleh perlakuan serta perlindungan yang sama
sesuai dengan martabat kemanusiaannya di depan hukum.
E. Setiap orang berhak mendapat bantuan dan perlindungan
yang adil dan pengadilan yang objektif dan tidak berpihak.

Secara operasional hak asasi manusia dan kebebasan dasar manusia


Indonesia dalam UU No. 39 Tahun 1999 meliputi:

a. Hak hidup (Pasal 9),


b. Hak berkeluarga dan melanjutkan keturunan (Pasal 10),
c. Hak mengembangkan diri (Pasal 11-16),
d. Hak memperoleh keadilan (Pasal 17-19),
e. Hak atas kebebasan pribadi (Pasal 20-27),
f. Hak atas rasa aman (Pasal 28-35),
g. Hak atas kesejahteraan (Pasal 36-42),
h. Hak turut serta dalam pemerintah (Pasal 43-44),
i. Hak wanita (Pasal 45-51), dan
j. Hak anak (Pasal 52-66)
Pelaksanaan hak asasi manusia juga menyangkut hal-hal yang
berkaitan dengan kewajiban dan tanggung jawab pemerintah, yaitu:

a. Pemerintah wajib dan bertanggung jawab menghormati,


melindungi, menegakkan, dan memajukan hak asasi manusia
yang diatur dalam undang-undang ini, peraturan perundang-
undangan lain, dan hokum internasional tentang hak asasi
manusia yang diterima oleh Negara Republik Indonesia.

b. Kewajiban dan tanggung jawab pemerintah meliputi langkah


implementasi yang efektif dalam bidang hukum, politik,
ekonomi, social, budaya, pertahanan-keamanan negara, dan
bidang lain.

7
c. Hak dan kebebasan yang diatur dalam undang-undang ini
hanya dapat dibatasi oleh dan berdasarkan undang-undang,
semata-mata untuk menjamin pengakuan dan penghormatan
terhadap hak asasi manusia serta kebebasan dasar orang lain,
kesusilaan, ketertiban umum, dan kepentingan bangsa.
d. Tidak satu ketentuan pun dalam undang-undang ini boleh
diartikan bahwa pemerintah, partai politik, golongan, atau
pihak mana pun dibenarkan mengurangi, merusak, atau
menghapuskan hak asasi manusia atau kebebasan dasar yang
diatur dalam undang-undang.

B. Contoh Kasus-Kasus
a. Razia Sepihak oleh Pihak Sipil
"Tindakan sweeping bagi saya adalah tindakan yang semestinya
tidak dilakukan. Karena kalau ada hal-hal yang bertolak belakang atau
bahkan bertentangan dengan aturan peraturan UU kita, maka serahkan
kepada aparat penegak hukum kita,"
kata Lukman di Kantor Kementerian Agama, Jalan MH Thamrin, Jakarta
Pusat, Jakarta, Senin (19/12/2016).
(https://news.detik.com/berita/d-3375292/menag-sweeping-adalah-
tindakan-yang-tidak-semestinya)
Sebagai umat manusia yang lahir dan besar di Negara Indonesia ini,
tentunya kita wajib menyadari bahwa kita memiliki Hak-Hak untuk
melakukan segala sesuatu yang tentunya sudah dijamin Oleh Negara dan
Undang-Undang, selama tidak berbenturan dengan peraturan yang ada dan
selama tidak mematikan Hak orang lain.
Kita bebas berdagang, kita bebas dalam bersosialisasi dengan lawan
jenis, bebas dalam memilih agama, dan pastinya apapun yang kita pilih pasti
ada konsekuensinya yang mana akan kita tanggung sendiri. Sangatlah salah
jika ada pihak atau individu lain yang menekankan kebebasan kita dalam
memilih hal-hal tersebut.

8
Meskipun fenomena aksi Razia sepihak ini tidaklah masuk dalam
tingkat pelanggaran HAM kelas Berat, tentunya hal-hal ini adalah suatu
benih subur, yang mana jika disepelekan akan tetap makin menjadi-jadi.
b. Penganiyayaan Pelaku Begal
"Kami juga mengimbau pada masyarakat supaya tida main hakim
sendiri yang berakibat tewasnya seseorang. Tentu dalam hal ini kita adalah
negara hukum, kita harus menghormati hukum, kita harus serahkan pada
polisi yang akan memprosesnya, jangan sampai peristiwa main hakim
sendiri terulang kembali,"
kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Martinus Sitompul.
Hal tersebut dia sampaikan saat ditemui wartawan di Mapolda Metro Jaya,
Jakarta Selatan, Selasa (24/2/2015).
(https://news.detik.com/berita/2841524/polisi-masyarakat-jangan-main-
hakim-sendiri-begal-motor-serahkan-ke-kami)
Kalau kita kemaren sudah mendengar berita bahwa ada seorang pria
yang dapat penghargaan dalam membunuh pelaku begal, perlu lah diingat
bahwa itu bukanlah aksi main hakim sendiri, dikarenakan itu adalah aksi
Pembelaan diri tanpa ada unsur niat untuk membunuh pelaku begal tersebut.
Jika sang pemuda tersebut memiliki waktu dan peluang yang lebih besar,
tentunya di akan memilih kabur.
Tapi jika aksi pembegalan tersebut berhasil dibatalkan, dan kita
masih melakukan aksi lebih ketimbang membawa sang pelaku ke kantor
polisi, disitulah letak main hakim sendirinya.
Sangatlah salah jika menjadi hakim, juri, dan ekskusioner sekaligus,
Hakim pun saja saat memutuskan akan melihat latar belakang si pelaku begal
tersebut, seperti alasan dia melakukannya, apakah karena masalah finansial
atau yang lain, dari situ Mungkin aka nada pengurangan masa hukuman saat
di vonis nanti, dan lain-lain.

C. Solusi

9
Solusi untuk mengantisipasi ataupun menanggulangi tentunya kita harus mengingat
bahwa yang membuat Hukum dapat berjalan dengan benar adalah dengan selalu
menerapkan sifat Represif dan Preventif sebagaimana semestinya..

Dalam konteks main hakim sendiri ini tentunya solusinya adalah :

1. Diperkuatnya bentuk penegakkan hukum terhadap mereka


yang bermain hakim sendiri
2. Publikasi dari pihak media televisi maupun internet terhadap
mereka yang main hakim sendiri dan sudah berhasil
ditangkap.

BAB III

PENUTUP

10
A. Kesimpulan

Hak Asasi Manusia(HAM) sendiri telah diatur didalam UU No. 39 Tahun 1999 yang
isinya mengenai hak-hak yang dimiliki rakyat di Indonesia yaitu Hak hidup, Hak berkeluarga
dan melanjutkan keturunan, Hak mengembangkan diri, Hak memperoleh keadilan, Hak atas
kebebasan pribadi, Hak atas rasa aman, Hak atas kesejahteraan, Hak turut serta dalam
pemerintah, Hak wanita dan Hak anak

Dengan begitu Pelanggaran HAM ringan yaitu seperti aksi main hakim di Indonesia
ini tentunya merusak kebebasan dalam memilih, yang mana sewajibnya dimiliki oleh setiap
umat manusia, apalagi Warga Negara Indonesia. Untuk Menanggulangi dan Menangani Main
Hakim Sendiri, perlu diingat bahwa Negara ini bukanlah milih satu kelompok tertentu, dan
perlu diingat bukanlah ranah kita menghukum mereka yang menentang hukum, itu ranah para
Penguasa Negara kita dan para penegak hukum kita.

DAFTAR PUSTAKA

https://www.romadecade.org/pengertianham/#!

11
https://brainly.co.id/tugas/8811138

https://news.detik.com/berita/2841524/polisi-masyarakat-jangan-main-hakim-sendiri-
begal-motor-serahkan-ke-kami

https://news.detik.com/berita/d-3375292/menag-sweeping-adalah-tindakan-yang-tidak-
semestinya

12

Anda mungkin juga menyukai