KIMIA ANALISIS
Disusun oleh :
NIM : 19101105032
MANADO
2020
A. Tujuan Praktikum
a. Memahami prinsip dasar identifikasi kualitatif dengan metode kromatografi lapis
tipis
b. Memisahkan dan menentukan komponen-komponen dalam sampel
c. Identifikasi fenilbutason dengan metode kromatografi lapis tipis
a. Erlenmeyer
b. Gelas ukur
c. Gelas piala
d. Chamber
e. Pipit mikro
f. Lampu UV
g. Tablet fenilbutason
h. n-heksan
i. etil asetat
j. methanol
C. Dasar Teori
Kromatografi lapis tipis (KLT) adalah salah satu metode pemisahan komponen
menggunakan fasa diam berupa plat dengan lapisan bahan adsorben inet. KLT merupakan
salah satu jenis kromatohrafi analitik. KLT sering digunakan untuk identifikasi awal,
karena banyak keuntungan menggunakan KLT, diantaranya adalah sederhana dan murah.
KLT termasuk dalam kategori kromatografi planar, selain kromatografi kertas.
Kromatografi juga merupakan analisis cepat yang memerlukan bahan sangat sedikit, baik
penyerap maupun cuplikannya. KLT dapat digunakan untuk memisahkan senyawa-
senyawa yang sifatnya hidrofibik seperti lipida-lipida dan hidrokarbon yang sukar
dikerjakan dengan kromatografi kertas. KLT juga dapat berguna untuk mencari eluen
untuk kromatografi kolom, analisis fraksi yang diperoleh dari kromatografi kolom,
identifikasi senyawa secara kromatografi dan isolasi senyawa murni skala kecil
(Fessenden, 2003).
➢ Tablet Fenilbutazon
Menurut FI edisi III, 1979
- Nama resmi : Phenylbutazoni Compressi
- Tablet fenilbutazon mengandung fenilbutazon, C19H20N2O2, tidak kurang dari
93,0% dan tidak lebih dari 107,0% dari jumlah yang terterah pada etiket.
- Identifikasi : sejumlah serbuk tablet setara dengan lebih kurang 500 mg fenilbutazon,
masukkan kedalam labu Erlenmeyer 250 ml, tambahkan 100 ml heksana P, refluks
selama 15 menit, saring selagi panas dan biarkan dingin. Pisagkan hablur dengan
penyaringan dan keringkan dalam hampa udara pada suhu 80º selama 30 menit;
hablur memenuhi Identifikasi A yang tertera pada Phenylbutazonum.
- Syarat tablet : Memenuhi syarat tablet yang tertera pada Compressi
- Penyimpanan : Dalam wadah tertutup rapat.
➢ N-Heksan
Menurut FI IV, 1995
- Nama resmi : n-heksana
- Nama lain : n-heksana
- Rumus kimia : C6H14
- Berat molekul : 86,18
- Pemerian : Cairan jernih, mudah menguap, bau seperti eter lemah atau bau seperti
petroleum.
- Kelarutan : praktis tidak larut dalam air, larut dalam etanol mutlak, dapat dicampur
dengan eter, dengan kloroform, dengan benzene dan dengan sebagian besar minyak
lemak dan minyak atsiri.
- Penyimpanan : dalam wadah tertutup baik
- Kegunaan : sebagai pelarut
➢ Etil asetat
Menurut FI edisi III, 1995
- Rumus molekul : CH5COOC2H
- Berat molekul : 88,11
- Kegunaan : sebagai pereaksi
➢ Methanol
Menurut FI edisi III, 1979
- Pemerian : cairan tidak berwarna, jernih, bau khas.
- Kelarutan : dapat bercampur dengan air, membentuk cairan jernih tidak berwarna.
- Bobot jenis : (15,5º/15,5º) 0,796 sampai 0,798
- Indeks bias : 1,328 sampai 1,329
- Jarak didih : tidak kurang 95% tersuling pada suhu antara 64,5º dan 65,5º.
- Sisa penguapan : tidak lebih dari 0,005% b/v; penetapan dilakukan dengan cara
penguapan dan pengeringan pada suhu 105º hingga bobot tetap.
E. Pembahasan
Pada praktikum kromatografi lapis tipis ini, yang pertama dilakukan ialah
mengaktifkan plat KLT pada suhu 110°C selama 30 menit dengan tujuan untuk
menghilangkan kadar air yang terdapat pada plat KLT. Plat KLT disiapkan terlebih
dahulu dengan pembuatan batas pada plat KLT sepanjang 1 cm dari batas atas plat
bertujuan untuk menunjukkan batas dari proses elusi dan 1 cm dari batas bawah plat
bertujuan untuk menunjukkan posisi awal totolan. (Rahmawati, F., 2015).
1 cm
Batas atas
Batas bawah
1 cm
Plat KLT setelah di aktifkan pada suhu 110ºC
Chamber
Batas atas
Pelarut
Plat harus dikeluarkan dari dalam bejana sebelum pelarut menyentuh bagian atas
dari fasa diam karena jika mencapai bagian atas dari fasa maka hasil yang diperoleh
tidak akurat, kemudian plat dikeringkan tujuannya adalah agar mudah untuk melihat
noda/bercak pada plat. Lampu UV digunakan untuk melihat penampakan noda sampel.
Lempeng KLT akan berfluoresensi dan sampel akan tampak berwarna gelap. Daya
interaksi antara sinar UV dan indicator fluoresensi menyebabkan penampakan noda
jelas, hal ini dikarenakan fluoresensi cahaya yang dipancarkan oleh komponen ketika
electron yang terekstitasi dari tingkat tinggi yang kemudian kembali ke keadaan semula
sambil melepaskan energi.
Lampu UV
Selanjutnya dilakuakan pengukuran jarak noda dan jarak batas atas-bawah plat
tujuannya untuk menentukan nilai Rf. Nilai Rf digunakan untuk mengidentifikasi
senyawa. Bila nilai Rf yang didapatkan dari senyawa tersebut memiliki nilai yang sama
makan dapat dikatakan bahwa senyawa memiliki karakteristik yang sama. Namun jika
berbeda, dapat dikatakan senyawa tersebut berbeda. Selain itu, senyawa yang memiliki
Rf lebih besar mempunyai kepolaran yang rendah, begitu sebaliknya. Sampel kemudian
dikeruk dan dilarutkan dalam pelarut etanol pro anlisis untuk diidentifikasi dengan
menggunakan metode Spektrofotometri UV-Vis
Metode spektrofotometri UV-Vis merupakan metode yang digunakan untuk
identifikasi suatu senyawa berdasarkan panjang gelombang.Metode ini digunakan untuk
mengidentifikasi (senyawa) yang diperoleh dari pemisahan senyawa dengan KLT.
Sampel yang telah larut discan panjang gelombang pada 200-400 nm, untuk diperoleh
panjang gelombang maksimum dari senyawa tersebut sehingga dapat diukur
absorbansinya
F. Kesimpulan
Prinsip KLT adalah adsorbsi dan partisi dimana adsorbsi adalah penyerapan pada
pemukaan, sedangkan partisi adalah penyebaran atau kemampuan suatu zat yang ada
dalam larutan untuk berpisah kedalam pelarut yang digunakan. Kecepatan gerak
senyawa-senyawa ke atas pada lempengan tergantung pada bagaimana kelarutan
senyawa dalam pelarut, hal ini bergantung pada bagaimana besar atraksi antara
molekul-molekul senyawa dengan pelarut.
G. Daftar Pustaka
Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia Edisi III, Jakarta:Departemen Kesehatan RI.
Fessenden R.J dan J.S Fessenden., 2003, Dasar-dasar kimia organic: Jakarta, Erlangga.
Rahmawati, F., 2015. Optimasi Penggunaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT) Pada
Pemisahan Senyawa Alkaloid Daun Pulai. Skripsi. Malang: Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim)