Anda di halaman 1dari 20

Referensi

No Objek Amatan Wujud Amatan Fungsi Referensi Utama Narasumber


Tambahan
 Sepasang gapura yang berbentuk
menyerupai tembok setinggi ±4
meter
 Tempat dikumpulkan hewan buruan
 Pintu masuk menuju komplek
yang diseret dengan gerobak untuk Konsep Lanskap
Keraton Surakarta Keraton Surakarta
disembelih. Keraton Surakarta
 Pada bagian depan gapura Hadiningrat oleh
 Tempat Abdi dalem Gladag Terhadap Lanskap
1 Gapura Gladag terdapat sepasang arca penjaga Muhammad Irfan .R.
menjalankan tugasnya dengan Kota Surakarta
pintu & Sri Cahyani Putri
menyediakan tenaga dan alat-alat (Danur Febyandari,
 Pada kedua sisi gapura terdapat (2015)
angkat (Keraton Surakarta 2012)
arca, yaitu Brahmana Yaksa
Hadiningrat, 2015)
sebagai kori/ pintu masuk menuju
alun-alun utara.

2 Gapura dan  Bentukan fisik menyerupai  Tempat penyembelihan hewan dan Konsep Lanskap Buku Keraton Jawa,
Bangsal Gapura Gladag tempat pembagian daging bagi mereka Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
Pamurakan  Bangsal Pamurakan yang terletak yang berhak mendapatkan bagian dari Terhadap Lanskap
di selatan Gapura Pamurakan daging pemotongan tersebut Kota Surakarta
merupakan bangunan terbuka  Dahulu Bangsal Pamurakan juga (Danur Febyandari,
dengan atap menyerupai joglo digunakan sebagai tempat berteduh 2012)
bagi kendaraan tamu yang ingin
menemui raja
 Sekarang telah direnovasi dan
dijadikan sebagai kios-kios berjualan
cindramata maupun buku bekas
 Dahulu, di tempat ini, binatang hasil
buruan raja disembelih dan kemudian
dagingnya diberikan atau dibagikan
kepada kawula (Buku Keraton Jawa,
Ashadi 2017)
 Tempat membagi surat tugas oleh
abdidalem yang jaga (Buku Keraton
Jawa, Ashadi 2017)
3 Alun-alun Lor  Lahan terbuka dengan hamparan  Saat ini digunakan menjadi lahan Konsep Lanskap  Keraton Surakarta
pasir. parkir bagi kendaraan wisatawan yang Keraton Surakarta Hadiningrat oleh
 Dipenuhi oleh rumput hijau mengunjungi keraton Terhadap Lanskap Muhammad Irfan .R.
 Terdapat beberapa pasang pohon  Dahulu di Alun-alun Lor terdapat Kota Surakarta & Sri Cahyani Putri
beringin kembar beberapa bangunan dengan fungsinya (Danur Febyandari, (2015)
 Terdapat sebuah jalur pedestrian antara lain: 2012)  Buku Keraton Jawa,
yang ditanami oleh tanaman 1. Sebelah barat, utara dan timur Karya Ashadi, 2017
palem raja terdapat pakapalan (kapal
 Pintu masuk ke Keraton melalui berarti kuda) yang digunakan
pintu sebelah utara (Keraton sebagai tempat menambatkan
Surakarta Hadiningrat, 2015) kuda para abdi dalem dari

 Di bagian tengah Alun - alun Lor berbagai daerah yang akan

ditanami sepasang pohon beringin menghadap raja.

(Buku Keraton Jawa, Ashadi 2. Sebelah tenggara berdiri

2017) Bangsal Patalon sebagai tempat


Gamelan Setu dibunyikan untuk
mengiringi latihan keprajuritan.
3. Tengah terdapat dua pohon
beringin yang dikurung didalam
pagar atau Waringin Sengkeran.
Waringin Sengkeran digunakan
untuk berjemur jika tidak puas
dengan pemerintahan raja.
4. Sebelah barat berdiri Masjid
Agung sebagai pusat agama
islam dan tempat
berlangsungnya acara
keagamaan
(Keraton Surakarta Hadiningrat, 2015)
 Alun-alun Lor sempat digunakan
sebagai Pasar Klewer sementara
setelah terjadi kebakaran di Pasar
Klewer pada tanggal 27-29 Desember
2014. (Keraton Surakarta Hadiningrat,
2015)
 Digunakan sebagai tempat
melangsungkan upacara-upacara
kenegaraan, seperti Garebeg dan
peringatan ulang tahun naik tahta raja
(Buku Keraton Jawa, Ashadi 2017)
 Tempat untuk mengumpulkan prajurit,
latihan perang prajurit,
memberangkatkan prajurit untuk
perang dan tempat hiburan formal
rampogan, yaitu perburuan harimau :
ratusan orang bersenjata lembing
mengambil tempat di sekeliling Alun-
alun dan di tengah-tengah Alunalun
dilepaskan harimau yang akan dibunuh
(Buku Keraton Jawa, Ashadi 2017)
4 Pagelaran Sasana  Bangunan yang memiliki 48 buah  Tempat pemerintahan para patih dalem Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
Sumewa pilar/saka dan juga bawahannya Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
 Di hadapan Sasana Sumewa  Dijadikan tempat kegiatan yang tidak Terhadap Lanskap  Mengenal Susunan
terdapat sebuah tugu besar bersifat resmi bahkan pada saat ini Kota Surakarta Bangunan Keraton
 Bangunan ini dahulu merupakan  Kerap digunakan sebagai tempat (Danur Febyandari, Kota Solo (1)
sebuah bangsal yang besar, peristirahatan bagi para pengunjung 2012)  Makna Keraton Solo
beratap anyaman bambu (gedhek), yang mengunjungi Keraton Surakarta. (2)
bertiang bambu, dan berlantaikan  Pada bagian tengah Sasana Sumewa
pasir (Buku Keraton Jawa, Ashadi terdapat sebuah bangsal kecil yang
2017) bernama bangsal Pangrawit yang
 Bangunan utama terdepan di digunakan sebagai tempat duduk raja
Keraton Surakarta (2) pada saat dilaksanakan acara-acara
 Bangunan yang berada di sebelah keraton.
selatan pohon Waringin Gung dan  Sebagai tempat (sasana) patih, abdi
Waringin Binatur (2) dalem bupati, dan abdidalem yang lain
 Atap dan langit-langit bangunan menghadap raja (sumewa atau seba)
ini terbuat dari bahan seng dan (Buku Keraton Jawa, Ashadi 2017)
lantai bangunan ini ditinggikan  Berfungsi sebagai tempat untuk
dan diplester (2) menghadap raja (1)
 Tempat ini pada zamannya digunakan
sebagai tempat untuk menghadap para
punggawa (pejabat menengah ke atas)
dalam upacara resmi kerajaan (2)
 Fungsi Sasana Sumewa pada zaman
dulu adalah sebagai tempat menghadap
Pepatih Dalem, para Bupati, dan atau
Bupati Anom kebawah golongan luar
(2)
5 Setinggil Lor/Utara  Setinggil dikelilingi oleh pagar  Setinggil memiliki beberapa bangunan, Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
besi yang berfungsi sebagai pagar yaitu bangsal Sewayana dan Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
 Terdapat delapan buah meriam didalamnya terdapat bangsal Terhadap Lanskap  Mengenal Susunan
yang menghadap ke utara dan Manguntur Tangkil, sebagai tempat Kota Surakarta Bangunan Keraton
berjejer dari timur sampai barat duduk raja yang digunakan pada saat (Danur Febyandari, Kota Solo (1)
 Setinggil memiliki beberapa diadakan acara besar 2012)  Makna Keraton Solo
bangunan, yaitu bangsal  Pada Setinggil juga terdapat bangsal (2)
Sewayana dan didalamnya atau bale yang digunakan sebagai
terdapat bangsal tempat menyimpan pusaka-pusaka
MangunturTangkil kramat keraton
 Komplek Setinggil terdapat  Berfungsi sebagai tempat merayakan
bangunan dengan gaya arsitektur peristiwa yang bersifat intern bagi
barat keluarga raja (Buku Keraton Jawa,
 Pintu keluar Setinggil dikelilingi Ashadi 2017)
oleh tembok aling-aling,  berfungsi sebagai tempat menghadiri
kemudian terdapat tangga turun upacara kerajaan oleh para pembesar
dari barat dan timur. (1)
 Bangunannya yang dibangun pada  Batu pada salah satu anak tangga
tanah yang lebih tinggi (1) digunakan sebagai tempat
 Kompleks ini memiliki dua pemenggalan kepala para tersangka
gerbang, satu disebelah utara yang yang menerima hukuman mati, disebut
disebut dengan Kori Wijil dan dengan Sela Pamecat (2)
satu disebelah selatan yang  Sisi luar timur-selatan-barat kompleks
disebut dengan Kori Renteng (2) Siti Hinggil merupakan jalan umum
 Pada salah satu anak tangga Siti yang dapat dilalui oleh masyarakat
Hinggil sisi utara terdapat sebuah yang disebut dengan Supit Urang
batu (2) (harfiah = capit udang) (2)
 Hamparan pasir yang ditumbuhi Konsep Lanskap
oleh berbagai pepohonan Keraton Surakarta
 Digunakan oleh raja sebagai tempat
Pelataran Setinggil  Kiri dan kanan Setinggil Terhadap Lanskap
6 duduk untuk melihat tugu yang berada
Lor Lorditanami oleh Pohon Soka Kota Surakarta
di hadapan Balaikota Surakarta
(Parinarium glabberinum) serta (Danur Febyandari,
Pohohn Tanjung 2012)
7 Kori Brajanala  Bangunan beratap limas yang  Digunakan para prajurit raja untuk Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
(Lor/utara) memiliki dua buah ruang berjaga dan terdapat sebuah menara Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
 Di dalam Kori Brajanala terdapat dengan lonceng sebagai penunjuk Terhadap Lanskap  Makna Keraton Solo
dua buah bangsal, pada bagian waktu Kota Surakarta (2)
luar disebut Bangsal Brajanala  Memberikan peringatan kepada siapa (Danur Febyandari,
dan pada bagian dalam disebut saja yang melaluinya agar 2012)
Bangsal Wisamarta menggunakan ‘tajamnya hati’ atau
 Di bagian atas Kori Brajanala Lor ‘kewaspadaan hati (Buku Keraton
terdapat candrasengkala : Jawa, Ashadi 2017)
‘Walulang Sapi Siji’ yang  Bangsal Wisamarta di Kori Brajanala
menunjuk angka tahun Jawa 1708 Lor berfungsi sebagai tempat jaga
atau Masehi 1782 sebagai tahun
pembuatannya (Buku Keraton
Jawa, Ashadi 2017)
 Pintu gerbang masuk utama dari
arah utara ke dalam halaman
Kamandungan Lor (2)
 Gerbang ini dibangun oleh
Susuhunan Pakubuwana III
dengan gaya Semar Tinandu.
Semar Tinandu merupakan
gerbang yang memiliki atap
trapesium, seperti joglo, tanpa
tiang dan hanya ditopang oleh pengawal istana (2)
dinding yang menjadi pemisah
satu kompleks dengan kompleks
berikutnya (2)
 Di sisi kanan dan kiri (barat dan
timur) dari Kori Brajanala sebelah
dalam terdapat Bangsal
Wisamarta (2)
 Di timur gerbang ini terdapat
menara lonceng (2)
 Di tengah-tengah kompleks ini
hanya terdapat halaman koson (2)

8 Kori  Pada bagian luar maupun dalam  Bangunan Bale Rata di hadapan kor Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
Kamandhungan Kori Kamandhungan terdapat digunakan untuk tempat parkir Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
bangsal kendaraan Terhadap Lanskap  Mengenal Susunan
 Pada bagian dalam Kori  Bangsal dalam Kori Kemandhungan Kota Surakarta Bangunan Keraton
Kamandhungan terdapat berfungsi untuk tempat berjaga para (Danur Febyandari, Kota Solo (1)
bangunan bernama Smarakata abdi dalem keraton 2012)  Makna Keraton Solo
yang beratap limas  Bangunan Smarakata dalam Kori (2)
 Terdapat dua buah cermin besar Kamandhungan diperuntukkan
pada pintu masuk Kori sebagai tempat upacara wisuda para
Kamandhungan sentana maupun acara karawitan
 Kompleks ini merupakan kawasan  Disebelah timur Kamandhungan
keraton bagian tengah yang difungsikan sebagai ruang penerima
dikelilingi beteng tembok tebal dan tempat pembelian karcis masuk
dan tinggi untuk memisahkan bagi orang-orang yang ingin
dengan perkampungan luar (Buku mengunjungi keraton.
Keraton Jawa, Ashadi 2017)  Panggung Sangga Buana di
 Memiliki dua pintu masuk ukuran kemandhungan sebagai temoat
besar ke dalam istana (Buku meditasi raja dan untuk mementau
Keraton Jawa, Ashadi 2017) benteng Vastenberg yang berada di
 Pada bagian depan terlihat timur alun-alun lor (1)
Balerata dan pada latar belakang  Di sebelah kiri dan kanan Balerata
terlihat Panggung Sanggabuwana terdapat los-los sebagai tempat parkir
(Buku Keraton Jawa, Ashadi kereta-kereta dan kendaraan-
2017) kendaraan yang akan dipakai oleh Sri
 Pintu gerbang keraton (1) Sunan (2)
 Lahan kosong di tengah kompleks  Sekarang tempat ini berfungsi sebagai
bangunan Kamandungan Museum Kereta Keraton (2)
 Di atas Kori Kamandungan
Lor/Utara terdapat gambar
bendera merah putih (gula-kelapa)
dan bermacam senjata perang, di
mana di tengah terdapat gambar
daun kapas, dan diatasnya
terdapat gambar mahkota (2)
 Bentuk atap “Semar Tinandhu”
 Bagian timur Srimanganti
terdapat menara yang dikenal
dengan Panggung Sangga  Tempat tamu menunggu untuk
Buwana, menara segi delapan bertemu dengan Raja
dengan empat lantai  Bangsal Marakata dalam Kori
Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
 Memiliki dua buah bangsal yang Srimanganti Lor berfungsi sebagai
Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
saling berhadapan, yaitu bangsal tempat seba para abdidalem di luar
Kori Srimanganti Terhadap Lanskap  Makna Keraton Solo
9 Marakata di sebelah Barat dan golongan prajurit (Buku Keraton
Lor Kota Surakarta (2)
bangsal Marcukunda di sebelah Jawa, Ashadi 2017)
(Danur Febyandari,
Timur (Buku Keraton Jawa,  Bangsal Marcukunda dalam Kori
2012)
Ashadi 2017) Srimanganti Lor brfungsi untuk
 Berwujud pintu untuk memasuki tempat abdidalem golongan prajurit.
kompleks Kedaton dari utara (2) (Buku Keraton Jawa, Ashadi 2017)
 Bagian kanan dan kiri pintu ini
memiliki cermin dan sebuah
ragam hias diatas pintu. (2)
10 Kedhaton  Terdapat bangunan-bangunan inti  Tempat tinggal raja dan tempat Konsep Lanskap  Mengenal Susunan
keraton yang terletak di sebelah berkumpul keluarga raja. Keraton Surakarta Bangunan Keraton
barat pelataran
 Bangunan inti keraton terdiri dari
Dalem Ageng Prabasuyasa,
Keputren, Keraton Kulon, Masjid
Bandengan, Masjid Pudyasana
dan bangunan tempat tinggal  Terdapat empat buah kamar pada
lainnya Dalem Ageng Prabasaya yang Terhadap Lanskap
 kompleks bangunan utama pada digunakan untuk menyimpan benda- Kota Surakarta Kota Solo (1)
keraton Kasunanan Surakarta (1) benda pusaka milik Keraton (Danur Febyandari,
 Bagian halaman kedhaton beruoa  Keputren merupakan tempat tinggal 2012)
tanah berpasir yang berasal dari wanita atau puteri keraton
pantai selatan. Pada bagian barat
kedhaton merupakan kawasan
tertutup (1)
 halaman ini juga dihiasi dengan
patung-patung bergaya eropa (1)
 Sebuah halaman kecil dengan
hamparan pasir yang dapat
Konsep Lanskap
ditemui pada saat melewati Kori
Keraton Surakarta
Srimanganti dari arah utara.
Pelataran Terhadap Lanskap
11 Hamparan pasir ini ditumbuhi
Kedathon Kota Surakarta
oleh tanaman sawo kecik.
(Danur Febyandari,
 Terdapat sebanyak 77 buah pohon
2012)
sawo kecik

12 Sasana Saweka  Pendapa besar berbentuk  Tempat singgasana Raja untuk duduk Konsep Lanskap  Keraton Surakarta
pangrawit dan dilengkapi sebuah
serambi
 Terdiri dari pilar-pila kokoh yang
dihiasi oleh ukiran bernuansa di hadapan para abdi dalem berpangkat
emas, merah dan coklat tinggi
 Pada bagian depan Sasana  Bangunan yang berada di bagian depan
Saweka terdapat sebuah bangunan Sasana Saweka bernama Maligi Hadiningrat oleh

bernama Maligi yang berbentuk digunakan sebagai tempat acara Keraton Surakarta Muhammad Irfan .R.

joglo dengan atap limasan jubang, sunatan/khitanan putra raja Terhadap Lanskap & Sri Cahyani Putri

yaitu tanpa serambi maupun  Tempat untuk pertemuan agung pada Kota Surakarta 2015)

sakaguru dan memiliki pilar saat upacara adat tradisi Jawa (Keraton (Danur Febyandari,  Makna Keraton Solo
sejumlah delapan Surakarta Hadiningrat, 2015) 2012) (2)

 Sasana Saweka dikelilingi oleh  Tempat Sri Sunan bertahta dalam


Paningrat, yaitu serambi yang upacara-upacara kebesaran kerajaan
ketinggiannya lebih rendah. seperti garebeg dan ulang tahun raja
Paningrat dikelilingi oleh tanaman (2)
palem kuning dalam pot cina dan
juga dikelilingi oleh
patung/prasasti bergaya Eropa.
13 Sasana Parasdya  Bangunan Jawa berbentuk Joglo  Di dalam Sasana Parasdya terdapat Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
Kepuhan, yaitu joglo tanpa singgasana yang menghadap ke barat Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
serambi berfungsi sebagai tempat Sinuhun Terhadap Lanskap
 Dibelakang singgasana terdapat menyaksikan latihan tari Bedhaya atau Kota Surakarta
sebuah pintu kayu yang Srimpi. (Danur Febyandari,
menghubungkan Sasana Parasdya  Merupakan ruang terbuka tempat raja 2012)
dengan Dalem Ageng duduk di ruang Parasdya untuk
menyaksikan pertunjukan wayang kulit
ataupun latihan tari bedhaya ketawang
Prabasuyasa
(Buku Keraton Jawa, Ashadi 2017)

 Tempat raja menerima tamu agung dan


juga tempat untuk berpesta
 Tempat untuk perjamuan atau makan  Keraton Surakarta
 Bangunan dengan gaya modern
bersama dengan raja setelah Konsep Lanskap Hadiningrat oleh
yang terbuat dari kayu dan kaca
berkumpul dalam Sasana Sewaka Keraton Surakarta Muhammad Irfan .R.
 Dikelilingi oleh tanaman palem
Sasana (Keraton Surakarta Hadiningrat , 2015) Terhadap Lanskap & Sri Cahyani Putri
14 kuning didalam pot dan juga
Handrawina  Digunakan sebagai tempat perjamuan Kota Surakarta (2015)
patung-patung bergaya eropa yang
makan resmi kerajaan (2) (Danur Febyandari,  Makna Keraton Solo
merupakan cendramata dari
 Kini bangunan ini biasa digunakan 2012) (2)
berbagai negara
sebagi tempat seminar maupun gala
dinner tamu asing yang datang ke kota
Solo (2)
 Tempat untuk menyimpan arsip-arsip
Keraton beserta tulisan-tulisan para
 Analisis
pujangga maupun mengenai sejarah Konsep Lanskap
Morfosemantis
keraton Keraton Surakarta
Nama Nama
 Sebagai kantor sekretariat atau tempat Terhadap Lanskap
15 Sasana Wilapa Bangunan Di
untuk memberikan surat pengaduan, Kota Surakarta
Kompleks Keraton
digunakan oleh para abdi dalem carik (Danur Febyandari,
Surakarta (Rifka
kasepuhan yang mengerjakan surat- 2012)
Nilasari, 2013)
surat raja (Rifka Nilasari, 2013)
 Digunakan untuk tempat bermain
gamelan pada upacara maupun
penyambutan tamu agung keraton
 Bangsal Bujana terletak dibagian
Selatan, tempat untuk menjamu para
pengiring tamu kerajaan (Buku Konsep Lanskap
Bangsal  Tiga buah bangunan pada timur
Keraton Jawa, Ashadi 2017) Keraton Surakarta
Pradangga, pelataran kedathon, bangunan ini  Buku Keraton Jawa,
 Bangsal Pradangga Kidul, terletak di Terhadap Lanskap
16 Bangsal Bujana membujur ke selatan dan Karya Ashadi, 2017
sebelah Utara Bujana, tempat gamelan Kota Surakarta
dan Bangsal berbentuk bangsal terbuka dengan
yang dibunyikan sewaktu keraton (Danur Febyandari,
Ngajeng atap limasan
mempunyai keperluan (Buku Keraton 2012)
Jawa, Ashadi 2017)
 Bangsal Pradangga Lor, terletak di
sebelah Utara Pradangga Kidul, tempat
alat-alat musik/orchestra (Buku
Keraton Jawa, Ashadi 2017)
17 Kori Srimanganti  Bangunan pintu besar dengan atap  Berfungsi sebagai pintu masuk menuju Konsep Lanskap  Analisis
Kidul bercorak semar tinandhu (Rifka keraton dari bagian selatan, namun saat Keraton Surakarta Morfosemantis
Nilasari, 2013) ini sudah jarang digunakan karena saat Terhadap Lanskap Nama Nama
 Di atas bangunan kori terdapat ini pintu masuk keraton hanya lewat Kota Surakarta Bangunan Di
relief lambang yang dalam candra pintu utara. (Danur Febyandari, Kompleks Keraton
sengkala memet diterjemahkan  Sebagai ruang tunggu sebelum 2012) Surakarta (Rifka
sebagai “sanjata kasalira rasaning diantarkan bertemu dengan raja (Rifka Nilasari, 2013)
nalendra” atau tahun 1685 yaitu Nilasari, 2013)  Mengenal Susunan
tahun pembuatannya (Rifka  Berfungsi sebagai tempat memelihara Bangunan Keraton
Nilasari, 2013) pusaka keraton berupa lembu albino Kota Solo (1)
 kompleks bangunan pendapa  Makna Keraton Solo
terbuka yang dikelilingi oleh keturunan Kyai Slamet (1) (2)
pagar besi (1)
 Buku Keraton Jawa,
 Halaman Kemandhungan Kidul
Konsep Lanskap Karya Ashadi, 2017
berupa ruang terbuka yang  Memiliki fungsi yang sama sebagai
Keraton Surakarta  Mengenal Susunan
Kori sekarang ini, seperti pada halaman pintu masuk menuju keraton, namun
Terhadap Lanskap Bangunan Keraton
18 Kamandungan Kemandhungan Lor (Buku dari arah selatan
Kota Surakarta Kota Solo (1)
Kidul Keraton Jawa, Ashadi 2017)  berfungsi sebagai tempat upacara
(Danur Febyandari,  Makna Keraton Solo
 pemakaman raja atau permaisuri (1)
2012) (2)

 Membentuk jalan bercabang ke  Menghubungkan daerah Baluwarti


Konsep Lanskap
arah Selatan (Supit Urang Kidul) dengan darah luar Baluwarti
Keraton Surakarta
yang seolah-olah ‘menyupit’  Memberikan peringatan kepada siapa  Buku Keraton Jawa,
Kori Brajanala Terhadap Lanskap
19 bangunan Sitihinggil Kidul yang saja yang melaluinya agar Karya Ashadi, 2017
Kidul Kota Surakarta
berada di sebelah Selatannya menggunakan ‘tajamnya hati’ atau
(Danur Febyandari,
(Buku Keraton Jawa, Ashadi ‘kewaspadaan hati (Buku Keraton Jawa,
2012)
2017) Ashadi 2017)
20 Setinggil Kidul  Bentuk bangunan Jawa dengan  Berfungsi sebagai tempat merayakan Konsep Lanskap  Buku Keraton Jawa,
pendapa besar dikelilingi oleh peristiwa yang bersifat intern bagi Keraton Surakarta Karya Ashadi, 2017
pagar besi yang menghadap Alun- keluarga raja (Buku Keraton Jawa, Terhadap Lanskap
alun Kidul tanpa adanya Ashadi 2017) Kota Surakarta
pagelaran seperti Sasana Sumewa. (Danur Febyandari,
 Dikelilingi oleh Jalan Supit Urang 2012)
Kidul dan terdapat dua buah
meriam yang menghiasi
 Terdapat dua buah gerbong kereta
bekas yang dahulu digunakan oleh
pihak keraton
21 Alun Alun Kidul  Hamparan rumput hijau dengan  Saat ini kerap digunakan untuk area Konsep Lanskap  Keraton Surakarta
sepasang pohon beringin yang berwisata oleh warga Surakarta Keraton Surakarta Hadiningrat oleh
berada tepat ditengah Alun-alun  Tempat untuk merawat kebo bule Kyai Terhadap Lanskap Muhammad Irfan
Kidul Slamet yang biasa dikirab pada acara Kota Surakarta .R. & Sri Cahyani
 Hanya memiliki setengah luasan kirab malam 1 Sura (Keraton Surakarta (Danur Febyandari, Putri
dari Alun-alun lor Hadiningrat, 2015) 2012) (2015)
 Halaman Alun-alun Kidul dahulu  Dahulu, Alun-alun Kidul dipakai untuk  Buku Keraton Jawa,
merupakan hamparan pasir yang latihan perang para abdidalem prajurit Karya Ashadi, 2017
berasal dari pantai selatan yang dilangsungkan pada setiap hari  Mengenal Susunan
 Terdapat pula jalur pedestrian Selasa dan Minggu pagi dan disaksikan Bangunan Keraton
yang membelah sisi timur dan oleh raja yang duduk di Sitihinggil. Kota Solo (1)
barat alun – alun ( Buku Keraton Jawa, Ashadi 2017)  Makna Keraton Solo
 Adalah pintu masuk ke Keraton (2)
melalui pintu sebelah selatan
(Keraton Surakarta Hadiningrat,
2015)
 Terdapat benteng yang
mengelilingi disebut Gapura
Gadhing (Keraton Surakarta
Hadiningrat, 2015)
 Terdapat 2 buah kereta yang
diletakkan disebelah kanan dan
kiri sebelum masuk ke arah
keraton (Keraton Surakarta
Hadiningrat, 2015)
 Terdapat 2 buah pohon beringin
kembar yang terletak di tengah-
tengah lapangan alun-alun kidul
(Keraton Surakarta Hadiningrat,
2015)
 Di sekeliling alun-alun kidul
terdapat beteng yang didalamnya
terdaoat rumah bagi para
bangsawan dan abdi dalem yang
mengabdi untuk keraton.(1)
 Pintu keluar dari keraton bagian Konsep Lanskap
selatan Keraton Surakarta
 Sebuah gapura berwarna kuning  Berfungsi menghubungkan keraton Terhadap Lanskap
22 Gapura Gading
gading dengan Jalan Veteran Kota Surakarta
 Terdapat lambang Radya Laksana (Danur Febyandari,
pada bagian atas gapura 2012)
23 Museum  
24 Sri Manganti  Di halaman Sri Manganti terdapat  Ruang tunggu yang diperuntukkan  Mengenal Susunan
dua bangunan utama yaitu bagi tamu yang akan menghadap raja Bangunan Keraton
Bangsal Smarakatha disebelah (1) Kota Solo (1)
barat dan Bangsal Marcukundha  Pada zamannya Bangsal Smarakatha  Makna Keraton Solo
di sebelah timur (2) digunakan untuk menghadap para (2)
 Di sisi barat daya Bangsal pegawai menengah ke atas dengan
Marcukundha terdapat sebuah pangkat Bupati Lebet ke atas. Tempat
ini pula menjadi tempat penerimaan
kenaikan pangkat para pejabat senior.
Sekarang tempat ini digunakan untuk
latihan menari dan mendalang (2)
 Bangsal Marcukundha pada zamannya
digunakan untuk menghadap para opsir
menara bersegi delapan yang
prajurit, untuk kenaikan pangkat
disebut dengan Panggung Sangga
pegawai dan pejabat yunior, serta
Buwana
tempat untuk menjatuhkan vonis
hukuman bagi kerabat Sri Sunan.
Sekarang tempat ini untuk menyimpan
Krobongan Madirengga, sebuah
tempat untuk upacara sunat/khitan para
putra Sri Sunan.(2)
 Dahulu bangunan ini berfungsi sebagai
tempat penerimaa, pelatihan, serta
 Mengenal Susunan
ujian para abdi dalem (1)
 Terdapat sebuah pendapa di Bangunan Keraton
 Magangan juga digunakan untuk apel
25 Magangan tengah-tengah halaman yang Kota Solo (1)
kesetiaan para abdi dalem kepada raja
disebut Bangsal Magangan (2)  Makna Keraton Solo
(1)
(2)
 dahulunya digunakan oleh para calon
pegawai kerajaan (2)
 Dahulu pendukung stasiun utama,
Stasiun yaitu stasiun Balapan
26  Arsitektur barat 
Purwosari  Saat ini masih berfungsi sebagai
stasiun.
 Dahulu merupakan rumah tinggal
 Gedung dengan bentuk khas bangsawan/pejabat Belanda, tahun
27 Gedung Lowo arsitektur barat untuk sebuah 1945 dihuni oleh keluarga Djian 
bangunan rumah tinggal. Ho. Pernah menjadi Gedung
Veteran
 Patung berwarna coklat
Patung
28 keemasan dalam posisi siap  Berfungsi sebagai monumen. 
Soedirman
militer.
Gereja  Bangunan dengan Gaya
29  Tempat beribadah 
Gendhengan arsitektur barat
 Tugu peringatan untuk
 Bangunan monumental
30 Tugu Lilin memperingati 25 tahun berdirinya 
berbentuk lilin
pergerakan Boedi Oetomo
 Bangunan yang merupakan
peninggalan Kolonial yang  Dahulu sebagai rumah komandan
31 Loji Gandrung 
sampai saat ini masih utuh pasukan Belanda
kondisinya
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  
  

Anda mungkin juga menyukai